Bab III Pembahasan
Bab III Pembahasan
PEMBAHASAN
Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus cangkang kapsul, keras atau
lunak. Cankang kapsul dibuat dari Gelatin dengan atau tanpa zat tambahan lain.
pembuatanya dengan baik, terutama pada saat akan mencampurkan. Bahan yang
pertama dimasukan kedalam mortil yaitu Amoxan dari pada paracetamol karena
Amoxan merupakan obat yang tidak berwarna dan memiliki massa jenis yang
lebih besar dari pada Paracetamol, setelah digerus masukan Paracetamol lebih
dulu dari dapa CTM karena Paracetamol juga merupakan obat yang tidak
berwarna, kemudian baru dimasukan CTM, karena CTM merupakan obat yang
berwarna dan memiliki berat jenis yang lebih kecil dari pada Paracetamol,
kemudian di gerus sampai homogen, setelah itu baru dimasukan Luminal karena
Luminal termasuk obat keras maka dari itu luminal yang terakhir digerus, setelah
cangkang kapsul.
alergi). Dan Luminal yang berkhasiat sebagai hipnotikum dan sedativum. Jadi,
pada resep 1 sediaan tersebut digunakan untuk obat alargi disetai dengan demam.
Aturan pakai resep 1 yaitu digunakan untuk pemakaian oral, dan diminum
pasien, pada resep tersebut terdapat Amoxan yang kita ketahui berkhasiat sebagai
antibiotik (menekan atau menghambat infeksi bakteri) maka obat tersebut harus
kemungkinan bakteri yang ada dalam tubuh tidak semuanya mati, sehingga dapat
suatu bakteri terhadap obat). CTM memiliki efek samping yaitu dapat
meminum obat tersebut untuk tidak menyetir kendaraan. Lumial merupakan obat
keras yang digunakan untuk penenang maka hanya digunakan dalam jumlah yang
sedikit. Pada resep 1 berdasarkan perhitungan dosis didapatkan CTM untuk 1 hari
dosis). Jadi resep obat tersebut dapat diberikan kepada pasien karena tidak over
dosis.
Pada resep 5 ini sebelum menggerus bahan-bahan obat, terlebih dulu kita
yang telah dipanaskan, cara pemanasannya ialah dengan menuangkan air panas
sampai dinding luar mortil terasa panas, air dibuang dan dikeringkan dengan
serbet setelah itu campuran ekstrak serbuk yang masih basa dimasukan, diaduk
yang melekat pada dinding mortil dilepas dengan stapel sampai sebuk menjadi
homogen. Bila mortil sudah dingin baru ditambahkan Novalgin lebih dulu karena
memiliki massa jenis yang lebih besar dari Papaverin. Kemudian baru dimasukan
Novalgin setelah itu masukan SL sebagai zat tambahan dan pemanis, lalu digerus
sampai homogen, setelah homogen serbuk dibagi menjadi sepuluh bagian dan
Indikasi pada setiap bahan untuk resep 5 yaitu, Ext Belladonnae yang
berkhasiat untuk meringankan rasa sakit disertai kolik (spasme), Papaverin HCL
berkhasiat untuk kolik saluran ureter, kolik saluran empedu, kolik saluran
pencernaan. Novalgin berkhasiat untuk meredakan nyeri terutama kolik dan nyeri
paska operasi. dan SL (Saccharum Laetis) sebagai zat tambahan dan pemanis. Jadi
pada resep 2 sediaan obat ini digunakan untuk obat untuk infeksi saluran kantung
kemih.
pasien dalam resep ini mengandung Papaverin yang tidak bileh dikonsumsi oleh
dikonsumsi bagi orang yang tekanan darahnya < 100, orang hamil dan menyusui.
Pada resep 5 berdasarkan perhitungan dosis Ext Belladonnae untuk sekali pakai
untuk sekali pakai 20 mg < 72 mg ≠ OD, dan untuk sehari 40 mg < 540 mg ≠ OD.
Jadi resep obat tersebut dapat diberikan kepada pasien karena tidak over dosis.