Anda di halaman 1dari 14

Laporan Observasi

Kebudayaan Festival
Belimbing di Desa
Ngringinrejo

DISUSUN OLEH:

1.AMANDA MIRANTI (05)

2.DESI PUSPITASARI (14)

3.ELLISZA (23)

DARI KECAMATAN KALITIDU


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirmat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
membuat laporan mengenai kebudayaan yang ada di daerah kami.

Dalam membuat laporan ini,data-data yang kami peroleh


merupakan hasil nyata dari hasil observasi kami mengenai kebudayaan di
desa Ngringinrejo dan kami tidak mengambil dari media manapun.

Didalam laporan ini kami menjelaskan mengenai kebudayaan di


desa kami.Dalam laporan ini,kami melakukan observasi dan wawancara
langsung dengan masyarakat.Terakhir saya mengucapkan terima kasih
atas perhatian kalian semua,karena berkenan menganalisis terhadap
laporan yang kami buat .Semoga laporan ini bermanfaaat bagi kalian
yang mempelajari tentang kebudayaan dari Desa Ngringinrejo.Terima
kasih.

Penyusun

Kelompok Dari Desa Ngringinrejo


HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini disahkan pada tanggal 09 Agustus,Tahun 2017

Pembimbing Kepala Sekolah

SMKN 1 BOJONEGORO

ASMARAWATI,S.Pd. Drs.H.YUDI PRAMONO,M.M.

NIP.19620919 198903 1 015


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….1

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………………..…..2

A.LATAR BELAKANG MUNCULNYA BUDAYA………………………………………4

B.PELOPOR MUNCULNYA BUDAYA………………………………........................5

C.MAKSUD DAN TUJUAN…………………………….………………...……………….7

D.WAKTU PELAKSANAAN KEBUDAYAAN……………………………………..……8

E.PERAN/PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP KEBUDAYAAN……...…....8

F.PRO DAN KONTRA………………..……………………………………………………9

G.ALAT DAN BAHAN PERAYAAN KEBUDAYAAN…………..……………………..9

H. TATA CARA PELAKSANAAN…………..…………………………………………..10

I.DAMPAK KEBUDAYAAN……………………………………………………………...13

A.LATAR BELAKANG MUNCULNYA BUDAYA


Festival belimbing ini sebenarnya adalah budaya baru yang muncul
tiga tahun terakhir ini,sebelumnya masyarakat tidak menduga kalau di
desa mereka akan muncul sebuah budaya yang akan memajukan
daerahnya.Hal ini berawal dari melimpahnya hasil pertanian masyarakat
sekitar berupa buah belimbing.Pada mulanya hasil yang mereka
dapatkan dari bertani buah belimbing tidak seberapa.Hal ini dikarenakan
kurangnya pengetahuan oleh masyarakat sekitar mengenai cara
perawatan dan pengolahan dari hasil pertanian tersebut.Dan dampak
dari kurangnya pengetahuan masyarakat ini membuat kualitas dari buah
belimbing menjadi semakin menurun dan membuat consumen tidak
tertarik untuk membelinya.

Namun,seiring dengan berjalannya waktu akhirnya masyarakat mulai


mencari-cari informasi untuk membuat hasil panennya menjadi semakin
baik dan untuk mengembangkan wawasan serta pengetahuan mereka
didunia pertanian, yang mulanya hanya memiliki pengetahuan sekedar
menanam menjadi berpengetahuan dan berwawasan.Akhirnya
perubahan pun sedikit demi sedikit mulai berubah penghasilan
masyarakat sekitar mulai mengalami peningkatan,begitu pun dengan
hasil buah belimbingnya juga mengalami peningkatan kualitas.Dan pada
akhirnya pendapatan warga sekitar menjadi lebih meningkat, sehingga
munculah pemikiran warga Desa Ngringinrejo yang juga disertai dengan
pengarahan dari bupati Bojonegoro untuk mengungkapkan rasa syukur
mereka dengan cara melakukan sedekah bumi atas melimpahnya hasil
alam dari panen buah belimbing.Dari sinilah yang merupakan awal mula
diadakannya budaya ini,masyarakat menyebut atau menamakan budaya
ini dengan “PERAYAAN FESTIVAL BELIMBING”.Dan dengan melimpahnya
buah belimbing ini,daerah ini dinamakan atau ditetapkan sebagai wisata
“AGRO BELIMBING”.

Pada akhirnya masyarakat menyepakati untuk melakukan perayaan


ini secara rutin setiap satu tahun sekali.Karena dengan diadakannya
perayaan ini,masyarakat menerima begitu banyak keuntungan yang
mereka dapatkan dibandingkan dengan hari-hari biasa.Dan itulah cerita
singkat mengenai latar belakang terjadinya atau munculnya budaya
“FESTIVAL BELIMBING”.

B.PELOPOR MUNCULNYA BUDAYA

Pada awal mulanya kebanyakan masyarakat di Desa Ngringinrejo


bermata pencaharian sebagai petani belimbing yang mendapatkan hasil
panen yang melimpah dan buahnya berkualitas.Kemudian,dengan
melimpahnya buah belimbing ini munculah sebuah ide untuk
membangun wisata “AGRO BELIMBING”.Setelah dibangunnya wisata
Agro Belimbing maka pengunjung pun semakin lama semakin
bertambah,sehingga masyarakat sekitar mempunyai banyak peluang
untuk berwirausaha.

Awal pertama munculnya budaya ini adalah saat mendapat


pengarahan dari bupati Bojonegoro yaitu Bapak Suyoto atau seperti
yang sudah dijelaskan dibagian atas.Bapak Suyoto mempunyai
pemikiran untuk meningkatkan ekonomi di setiap daerah
Bojonegoro,salah satunya adalah daerah Ngringinrejo ini.Dengan
melimpahnya hasil pertanian ini,maka Bapak Suyoto tidak ingin
melewatkan atau menyia-nyiakan kesempatan tersebut untuk
memajukan setiap daerah di Bojonegoro ini,salah satunya adalah desa
Ngringinrejo ini.Bapak Suyoto memberikan pengarahan untuk semua
warga dari desa Ngringinrejo untuk merayakan atau mengadakan
kebudayaan sedekah bumi atas melimpahnya hasil panen yang mereka
dapatkan sebagai ungkapan rasa syukur.Kemudian kebudayaan ini
berganti nama dengan sebutan “Festifal Belimbing”.

Dengan ditetapkannya desa ini sebagai tempat pariwisata,maka hal


ini akan membantu memajukan perekonomian desa ini dan bisa
membantu melengkapi fasilitas atau sarana prasarana didesa
tersebut.Karena dengan majunya tingkat perekonomian didesa-desa
maka hal itu juga akan membantu meningkatkan perekonomian daerah
Bojonegoro sendiri.

C.MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dan tujuan dari perayaan ini adalah mempunyai inti yang
sama seperti yang telah dijelaskan diawal sebelumnya.Maksud dari
perayaan ini adalah sebagai ungkapan rasa syukur mereka kepada Tuhan
Yang Maha Esa atas semua nikmat yang telah mereka nikmati selama
ini.Sedangkan tujuan dari perayaan ini adalah sebagai suatu usaha
masyarakat untuk mengembangkan hasil panen mereka dan
memperkenalkan hasil panen mereka kepada orang lain atau kepada
masyrakat sekitar.Sehingga apabila masyarakat luar mengetahui kualitas
atau hasil panen petani tersebut ,maka penghasilan dari mereka
mengalami peningkatan.
Selain itu ada beberapa hal yang mempengaruhi munculnya kebudayaan
tersebut,antara lain:

1. Sebagian besar masyarakat sekitar bermata pencaharian sebagai


petani belimbing
2. Semakin maju dan berkembangnya agro wisata belimbing dan
melimpahnya hasil alam.
3. Sebagai rasa syukur atas melimpahnya hasil alam kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
4. Mendapat pengarahan dari Bupati Bojonegoro yaitu Bapak Suyoto
agar mengungkapkan rasa syukur dan tidak menjadikan mereka
sebagai masyarakat yang kufur dan serakah.
5. Sebagai penyemarak atau perayaan hari belimbing.
6. Terkenalnya Desa Ngringinrejo seagai Agro Wisata Belimbing.

D.WAKTU PELAKSANAAN KEBUDAYAAN

Festival ini dilaksanakan antara bulan Agustus hingga bulan


September.Mengapa demikian?Karena pada saat antara bulan Agustus
dan September buah belimbing mulai siap untuk dipanen.Dan hanya
pada bulan tersebut merupakan waktu yang paling tepat untuk
melakukan perayaan.Hasil panen pada bulan ini kebanyakn seluruhnya
berkualitas baik dan buahnya besar-besar dan tidak terkena hama lalat
buah ataupun cacat.Namun,perayaan tersebut tidak harus secara rutin
dilaksanakan pada bulan tersebut,hal ini dikarenakan terkadang saat
waktu panen justru buah belimbingnya tidak ada atau belum siap untuk
dipanen,sehinnga terkadang perayaan ini ditunda atau diundur beberapa
saat menunggu akan waktu panen yang tepat.

E.PERAN / PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP


KEBUDAYAAN

Semua masyarakat dalam acara ini semuanya terlibat dalam proses


perayaan.Namun,yang paling wajib mengikutinya adalah pemilik kebun
ataupun pemilik kios dalam agro belimbing tersebut dan yang paling
utama adalah kehadiran kepala desa sebagai pemimpin akan jalannya
perayaan tersebut.

Kecuali,para kakek dan nenek yang tidak kuat berjalan lagi atau tidak kuat
mengikutinya atau saat sedang dalam kondisi sakit.Jadi semua
masyarakat yang ingin mengikutinya diberikan kebebasan untuk ikut
serta dalam perayaan tersebut.Bahkan masyarakat luar daerah pun
banyak yang mengikuti perayaan tersebut.

F.PRO DAN KONTRA

Tidak ada pro kontra pada perayaan ini,karena semua masyarakat


setuju dengan diadakannya festival belimbing ini.Apalagi dengan
diadakannya festival tersebut maka akan menimbulkan atau
mendatangkan banyak keuntungan bagi masyarakat sendiri.Sekaligus
perayaan ini dijadikan suatu metode agar semua masyarakat semakin
dekat dengan Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai perwujudan untuk
selalu dan senantiasa bersyukur kepada-Nya.

G.ALAT DAN BAHAN PERAYAAN KEBUDAYAAN


Alat yang digunakan dan diperlukan dalam perayaan ini cukup
sederhana,dimana setiap orang pasti memilikinya,antara lain sebagai
berikut:

- Gergaji - Bambu
- Palu - Tampah
- Paku - Daun pisang

Sedangkan bahan-bahan yang digunakan sangat bermacam-


macam,seperti:

- Buah belimbing yang diperlukan dalam perayaan ini kurang lebih


sebanyak 2 ton,dimana buah itu didapatkan dari penghasilan iuran
buah belimbing per kios itu memberikan buah sebanyak 10 kg.
- Beras(untuk keperluan nasi tumpeng)
- Sayur-sayuran seperti terung,kacang
panjang,wortel,cabai,jagung,dll.
- Buah-buahan seperti jeruk,apel,pear,pisang,dll.
- Umbi-umbian.
- Dan keperluan lauk pauk lainnya untuk keperluan nasi tumpeng.

H.TATACARA PELAKSANAAN

Sebelum acara dimulai semua warga menyiapkan peralatan dan


keperluan yang di perlukan,bahkan sehari sebelum perayaan dimulai
masyarakat sekitar sudah mulai mempersiapkannya,seperti membuat
kerangka gunungan utama terlebih dahulu,dimana gunungan itu
nantinya akan digunakan untuk meletakkan buah belimbing yang disusun
membentuk kerucut,selain itu membuat gunungan kedua untuk
meletakkan sayur-sayuran yang juga disusun membentuk kerucut.Setelah
itu masyarakat tidak lupa pula mempersiapkan keperluan tumpeng,dan
pakaian yang akan mereka kenakan.Perayaan ini dibutuhkan kerja sama
yang kompak antar satu msyarakat dengan masyarakat yang
lainnya,karena hal ini mendukung akan berjalannya perayaan ini.

Semua masyarakat dalam desa wajib berpartisipasi dalam melakukan


semua persiapkan yang dibutuhkan.Mulai dalam menyusun belimbing
dibuat gunungan,menyusun sayuran,serta memasak untuk keperluan nasi
tumpeng.Kemudiaan dikeesokan harinya atau tepat dalam hari
perayaannya,semua masyarakat pun terlibat dari mulai dari awal
dimulainya sampai selesai.Adapun tata cara pelaksanaan dari kebudayaan
ini,antara lain:

- Setelah gunungan telah siap,maka bagi orang laki-laki mempunyai


tugas untuk mengangkat gunungan tersebut mengelilingi
desa,proses itu dapat dilakukan secara bergantian dalam
mengangkatnya.
- Kemudian untuk perempuan atau oang yng membawa tumpeng
memakai atau mengenakan pakaian tradisional yaitu
kebaya.Kebaya ini tidak harus sama dengan kebaya lainnya
melainkan bebas sesuka hati pemakainya.
- Perayaan ini dimulai dari pintu utama dari wisata agro
belimbing,mulai persiapan,dan berkumpulnya semua warga
desa.Kemudian setelah semua siap maka perayaan itu pun dimulai
dengan proses mengarak atau mengelilingi desa menggunakan
gunungan tersebut diikuti oleh seluruh masyarakat yang
mengikutinya.
- Setelah semua proses tersebut selesai dilaksanakan,maka semua
warga beserta gunungan tersebut berkumpul di lapangan utama
agro belimbing.
- Selanjutnya,untuk proses terakhir maka akan dibacakan doa oleh
salah seorang warga yang dipercayai,saat doa dibacakan semua
warga diharapkan khusyu’ dalam mengikuti doa dari awal sampai
akhir.
- Setelah itu atau selesai doa dibacakan,maka hal yang dituggu-
tunggu pun tiba yaitu proses pembagian gunungan dan
tumpeng.Proses pembagian ini pada umumnya adalah dengan cara
mengeroyoknya,namun hal itu dapat mengakibatkan warga lainnya
terlukan dan terjatuh sehingga perubahan pun terjadi yaitu dengan
cara membaginya dengan cara salah seorang naik pada gunungan
kemudian semua warga yang ingin mendapatkan bagian
berkumpul untuk menangkap isi dari gunungan yang dilempar-
lemparkan.
- Sedangkan untuk tumpengnya,terkadang jumlahnya tidak sama
dengan jumlah masyarakat yang hadir,sehingga yang ingin
mendapatkan tumpeng tersebut harus berusaha merebutnya
terlebih dahulu.Dan setelah semua dibagikan,perayaan pun telah
selesai dilaksanakan.
Dan itulah merupakan tatacara dalam pelaksanaan kebudayaan
festival belimbing Desa Ngringinrejo.
I.DAMPAK KEBUDAYAAN

Setiap dari kegiatan atau pelaksanaan mesti ada sebuah dampak yang
dihasilkan baik hal itu dampak positif maupun negative.Sama halnya
dengan perayaan ini,perayaan ini juga menimbulkan dampak.Berikut
beberapa dampak yang dihasilkan dari perayaan ini.

Dampak Positif :

- Penghasilan warga yang berjualan di agro wisata tersebut


mengalami peningkatan tidak seperti hari-hari biasanya.
- Terkenalnya tempat wisata tersebut keluar daerah dan hal itu akan
mendatangkan banyak keuntungan bagi masyarakat sekitar.
- Rasakekeluargaan,kebersamaan,kerukunan,kegotongroyongan
,serta rasa beryukur mereka bertambah atau meningkat.
- Dapat juga sebagai hiburan atau refreshing untuk para petani
maupun pengunjung .

Dampak Negatif:

- Sampah yang dihasilkan dari perayaan tersebut bertambah dan


berserakan dimana-mana,namun hal itu tidak membuat masyarakat
diam,justru kesadaran masyarakat dibangun untuk membersihkan
lingkungan sekitar dan menjaganya agar tetap bersih dan terawatt.
- Terkadang fasilitas atau prasarana yang lain juga ikut rusak karena
kecerobohan salah satu masyarakat selama jalannya kebudayaan
ini.

J.KESIMPULAN DAN SARAN DARI HASIL OBSERVASI INI


Kesimpulan dari hasil observasi ini adalah bahwa kegiatan ini
sangatlah bermanfaat untuk pembelajaran kebudayaan khususnya untuk
pengenalannya .Hal ini dikarenakan dengan mengetahui berbagai
kebudayaan kita dapat belajar melestarikan budaya yang ada disekitar
kita,dan kita juga belajar tentang makna yang dilaksanakan yang
terkandung dalam setiap kebudayaan tersebut.

Saran dari kegiatan ini adalah walaupun banyak kebudayaan yang


dilakukakan dan berbagai cara perayaannya,namun satu hal yang tidak
boleh dilupakan dan dikeduakan yaitu Kehadiran Tuhan Yang Maha Esa.

Dan sekian dari laporan yang kami buat,apabila kami membuat kesalahan
dan salah dalam penulisannya kami kelompok dari Desa Ngringinrejo
mengucapkan mohon maaf atas kesalahan tersebut.

Dan sekian terima kasih dan sampai jumpa lagi.

Salam Kelompok Desa Ngringinrejo

Anda mungkin juga menyukai