Anda di halaman 1dari 3

Nama: Hilmi Arif F.

Kelas: Mutaqaddimin A
Nim: 201510120311167

AKHLAK BERBUSANA DALAM ISLAM

Pengertian pakaian/busana menurut definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu barang
yang dikenakan (baju, celana dan sebagainya). Kemudian istilah ini dipersamakan dengan busana.
Istilah busana awalnya berasal dari bahasa sansekerta yakni bhusana yang memiliki konotasi pakaian
yang bagus atau indah. Yang dimaksud bagus disini adalah pakaian yang serasi, harmonis, enak di
pandang, selaras, dan cocok dengan pemakainya. Dengan demikian pakaian dapat diartikan sebagai
busana pokok yang digunakan untuk menutupi bagian-bagian tubuh.

Al-Qur'an menggunakan tiga istilah untuk pakaian yaitu, libas, tsiyab, dan sarabil. Kata libas yang
digunakan Al-Qur'an adalah untuk menunjukkan busana lahir maupun batin. Arti kata Libas pada
mulanya yaitu apa pun yang ditutup. Fungsi ini amat sangat jelas, yakni sebagai alat penutup tubuh.
Kata tsiyab yang terambil dari akar kata tsaub yang berarti kembali, yakni kembalinya sesuatu pada
keadaan awal, atau pada keadaan yang seharusnya sesuai dengan ide pertamanya. Sedangkan kata
sarabil, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan pakaian, apa pun jenis bahannya dengan
fungsi dapat menangkal sengatan panas, dingin maupun bahaya ketika dalam peperangan.

Fungsi Pakaian/Busana

a. Pakaian Sebagai Penutup Aurat

Kata aurat terambil dari kata ar yang berarti onar, aib, tercela. Tidak satu pun dari anggota tubuh
yang buruk sebab semuanya baik dan juga bermanfaat, termasuk aurat. Akan tetapi jika kondisi aurat
seseorang dilihat yang bukan mahramnya, maka keterlihatan itulah yang dinilai buruk. Islam
memberi petunjuk tentang apa yang dianggapnya aurat atau sauat. Aurat dipahami sebagai bagian
tubuh tertentu tidak boleh terlihat orang terkecuali oleh orang-orang tertentu.

b. Pakaian Sebagai Perhiasan

Perhiasan merupakan benda atau barang yang dipakai untuk memperelok pemakainya. Tentunya
orang itu sendiri juga harus lebih dulu menganggap bahwa perhiasan tersebut indah. Beberapa pakar
menjelaskan bahwa sesuatu yang indah adalah sesuatu yang dapat menghasilkan kebebasan dan
keserasian. Pakaian yang elok adalah contoh kebebasan bagi pemakainya dalam bergerak. Di samping
itu kebebasan juga harus disertai rasa tanggung jawab.

Salah satu kodrat dari keindahan adalah kebersihan. Itulah sebabnya mengapa Rasulullah SAW suka
memakai pakaian berwarna putih, bukan karena warna ini lebih sesuai dengan iklim Jazirah Arab
yang panas, tetapi pakaian yang berwarna putih akan segera menampakkan kotoran, sehingga si
pemakai juga akan berantusias untuk segera mengganti dengan pakaian lain (yang bersih).
c. Pakaian Untuk Melindungi dari Bencana

Ditemukan dalam Al-Qur'an ayat yang menerangkan fungsi pakaian dapat memelihara seseorang dari
bencana dan terhadap sengatan panas serta dingin, QS. An-Nahl ayat ke-81. Dan di ayat lain
ditemukan juga fungsi pakaian sebagai sarana pelindung ketika dalam peperangan, seperti
pernyataan Al-Qur'an yang menyangkut Nabi Daud dengan teknologi merancang baju besi, QS. Al-
Anbiya': 80.

‫نوُنجنعنل ْنلمِكسم ْنسنراَلبينل ْنتلقيمِكمِم ْاَسلنحلر ْنوُنسنراَلبينل ْنتلقيمِكسم ْنبأسنسمِكسم ْ ْ ْنكذنذللنك ْمِيلتمم ْلنسعنمنتمِه ْنعنلسيمِكسم ْنلنعللمِكسم ْمِتسسللمِموُنن‬

"...dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang
memeliharamu dalam peperangan..." (QS. An-Nahl: 81)

‫صننمِكسم ْلمسن ْنبأسلسمِكسم ْ ْ ْنفنهسل ْأنسنمِتسم ْنشاَلكمِروُنن‬ ‫نوُنعللسمنناَمِه ْ ن‬


‫صسننعنة ْنلمِبوُ س‬
‫س ْنلمِكسم ْللمِتسح ل‬

"dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna memelihara kamu
dalam peperanganmu, Maka hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah)." QS. Al Anbiya': 80)

d. Pakaian untuk Petunjuk Identitas

Eksistensi atau keberadaan seseorang ada yang bersifat meterial (jasmani) dan ada juga yang
imaterial (ruhani). Hal-hal yang bersifat material antara lain terpapang jelas dalam pakaian yang
dikenakan Nabi SAW. Beliau sangat menekankan terhadap pentingnya penampilan identitas seorang
Muslim, tak lain adalah melalui pakaian tersebut. Oleh karena itu, Nabi SAW melarang laki-laki yang
memakai pakaian perempuan dan perempuan yang memakai pakaian laki-laki (HR. Abu Daud).

Fungsi identitas pakaian ini juga disyaratkan oleh Al-Qur'an dalam Surah Al-Ahzab ayat ke-59 yang
memerintahkan Rasulullah SAW agar menyampaikan kepada istri-istrinya, anak-anak perempuannya,
dan juga wanita-wanita Mukmin agar mereka mengulurkan (memanjangkan) jilbab mereka.

Islam adalah agama yang detail. Ada beberapa cara atau adab berpakaian yang baik menurut Islam,
antara lain:
 Disunnatkan memakai pakaian baru, bagus dan bersih
 Disunnatkan berdo'a ketika mengenakan pakaian baru
 Pakaian tidak merupakan pakaian untuk ketenaran
 Disunnatkan mendahulukan bagian yang kanan ketika sedang berpakaian
 Pakaian tidak boleh ada gambar makhluk bernyawa atau gambar salib
 Disunnatkan memakai pakaian berwarna putih.

Islam juga sudah mengatur bagaimana cara beribadah yang benar, hubungan yang baik antar
sesama, termasuk akhlak berpakaian yang baik. Maka dari itu, sebagai seorang Muslim kita wajib
mengikuti ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Bagi wanita, aurat adalah
seluruh bagian tubuh kecuali wajah dan kedua telapak tangan, sedangkan yang lainnya haram untuk
diperlihatkan, kecuali bagi mahramnya. Bagi suami, wanita tidak mempunyai batasan aurat.
Adapun busana Muslimah yang baik haruslah memiliki kriteria sebagai berikut:

a. Tidak jarang dan ketat


b. Tidak menyerupai laki-laki
c. Tidak menyerupai busana khusus non-muslim
d. Pantas dan sederhana

Anda mungkin juga menyukai