Anda di halaman 1dari 18

DAMPAK PENERAPAN SISTEM GANJIL GENAP PADA

KINERJA INDUSTRI TERTENTU

PAPER
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Khusus Akuntansi
Dosen Pengampu: Prof. Dr.Amilin, S.E.Ak., M.Si

Oleh:

Feby Nurul Fitri (11150820000007)


Rifqoh Maulidiah (11150820000025)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018
A. Pendahuluan
1. Masalah Kemacetan Kota Besar

Permasalahan kemacetan Jakarta telah menjadi permasalahan yang


lumrah namun belum terpecahkan hingga kini. Berbagai aspek telah
terkena imbasnya sehingga menyebabkan pemborosan dan penggunaan
energi secara tidak efisien. Akibatnya pembangunan dan mobilisasi
masyrakat terganggu yang berdampak pada menurunnya produktivitas
dalam berbagai bidang pekerjaan.
Tidak hanya masyarakat Jakarta saja yang kewalahan, masyarakat
luar Jakarta yang bermata pencarian di Ibu Kota pun ikut menjadi korban
dari permasalahan kemacetan Jakarta yang tidak kunjung selesai. Hal ini
merupakan hal vital yang dapat menghambat proses pembangunan
masyrakat Jakarta pada khususnya dan daerah – daerah disekitarnya.

2. Dampak Kemacetan
a. Dampak Ekonomi
Dewan Transportasi Kota Jakarta menyebutkan kerugian akibat
kemacetan sepanjang tahun ini mencapai Rp 28 triliun. Secara
nasional, kerugiannya hingga Rp 32 triliun. Karena macet, banyak
para pengguna jalan kehilangan waktu dan sebagainya. Angka itu
berasal dari bahan bakar terbuang, waktu pengguna yang terbuang dan
kerusakan lingkungan akibat gas karbon. Selanjutnya dikatakan bahwa
tingkat kemacetan lalu lintas di Jakarta dan sekitarnya sudah mencapai
tahap yang sangat mengkhawatirkan. Dampak ekonomi yang cukup
tinggi (Rp 30 triliun per tahun) merupakan indikator mutlak bahwa
perlu diupayakan secepatnya program untuk mengatasi kemacetan lalu
lintas.
b. Dampak Kesehatan
Kemacetan merupakan “makanan” sehari-hari penduduk di
Indonesia, khususnya di kota-kota besar seperti di Jakarta. Setiap
partikel karbon dioksida yang dikeluarkan oleh kendaraan pun
menjadi bagian yang membahayakan bagi para pengguna jalan dan
penduduk di sekitar daerah kemacetan. Penyakit pernapasan, jantung,
dan kanker adalah sebagian efek samping yang kerap menjadi
perhatian.
c. Dampak Psikologi
Macet di Jakarta sudah menggila dan membuat stres semua orang.
Kalangan pengusaha pun khawatir macet di ibukota bisa membawa
dampak psikologis pada karyawan dan pada akhirnya bisa
menurunkan produktivitas. Selain dampak psikologis yang bisa
menurunkan produktivitas karyawan, macet di ibukota juga telah
meningkatkan biaya produksi yang lebih besar. Karenanya, para
pengusaha pun berniat untuk untuk memindahkan usahanya ke luar
negeri.

3. Cara Mengatasi Kemacetan di Kota Besar


Ada 7 cara yang dilakukan pemerintah setempat untuk mengatasi
kemacetan, sebagai berikut:
a. Parking surcharge, bukan road pricing
b. Jalur pejalan kaki bukan jalur sepeda
c. Berlakukan undang-undang tenaga kerja untuk pekerja transportasi
d. Secara bertahap perbaiki kualitas kendaraan umum
e. Normalisasi Jalan
f. Marka Jalan dibuat lagi

g. Aturan lalu lintas ditegakkan benar

4. Sistem Plat Ganjil Genap sebagai Solusi Kemacetan


Sistem genap ganjil adalah satu konsep pembatasan kendaraan
yang mengacu pada dua nomor terakhir pelat nomor kendaraan. Dengan
begitu, nantinya setiap kendaraan yang melintas akan bergantian sesuai
hari pemberlakuan dua digit angka terakhir pelat nomornya.
Untuk pemberlakuan sistem ganjil genap di Jakarta,, Pemerintah
Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi menerbitkan Peraturan Gubernur
(Pergub) N0. 77 Tahun 2018, mengenai pembatasan lalu lintas dengan
sistem ganjil-genap selama penyelenggaraan Asian Games 2018. Dengan
terbitnya Pergub ini, otomatis mulai 1 Agustus 2018, polisi sudah bisa
memberikan tindakan berupa tilang bagi para pengguna mobil pribadi
yang melanggar. Dalam peraturran tersebut dijelaskan kawasan mana saja
yang akan diberlakukan sistem ganjil genap.
Sedangkan untuk pemberlakuan sistem ganjil genap di jalan tol,
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian
Perhubungan (Kemenhub) Bambang Prihartono mengatakan, penerapan
sistem genap-ganjil di pintu tol tertentu akan dilakukan mulai 12 Maret
2018.
Alasan pemerintah berlakukan sistem ganjil genap sebagai
berikut:
a. Mengurangi volume kendaraan di jalan yang menjadi faktor
utama kemacetan
Volume kendaraan yang melintas setiap hari membuat lalu lintas
menjadi padat, khususnya di kawasan yang menerapkan sistem ganjil
genap. Apalagi saat jam-jam sibuk ketika berangkat dan pulang
kantor.
Volume kendaraan yang membeludak tersebut tidak sanggup
ditampung oleh luas jalan Jakarta, sehingga menimbulkan kemacetan
panjang yang harus ditempuh dengan waktu yang lama. Oleh karena
itu, sistem ganjil genap diharapkan dapat berfungsi dengan baik
sehingga volume kendaraan yang beredar di jalan dapat berkurang dan
waktu tempuh akan semakin susut.
b. Mengurai kendaraan dan mengarahkannya melewati jalan lain
Sistem ganjil genap juga bertujuan untuk mengurai kendaraan dan
mengarahkannya melewati jalan alternatif lain agar tidak hanya terjadi
kepadatan di titik-titik tertentu saja, seperti di daerah Sudirman dan
Thamrin.
c. Mencapai kecepatan minimum di jalan tol
Volume kendaraan yang terlalu banyak juga menyebabkan lalu
lintas di jalan tol terhambat sehingga membuat laju kendaraan hanya
sekitar 20 – 25 kilometer per jam. Sedangkan, fungsi utama jalan
bebas hambatan tersebut adalah membuat kendaraan dapat melaju di
kecepatan 60 kilometer per jam.
Jadi, dengan adanya sistem ganjil genap yang juga diberlakukan
di beberapa pintu tol, diharapkan fungsi dari jalan tol tersebut dapat
berjalan dengan baik.
d. Memicu masyarakat menggunakan angkutan umum
Budaya menggunakan angkutan umum sedang gencar diterapkan
oleh pemerintah agar dapat mengurangi kemacetan yang terjadi setiap
harinya. Hal terebut juga menjadi alasan diterapkannya ganjil genap di
Jakarta.

5. Dampak yang Ditimbulkan Sistem Ganjil Genap


Implementasi Kebijakan sistem ganjil genap di Ibu Kota
dinilai menimbulkan keuntungan dan kerugian bagi masyarakat DKI
Jakarta oleh Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti
Trubus Rahardiansyah.
Menurutnya, kebijakan ganjil genap dinilai tepat sebagai upaya
mengurangi kemacetan. Sekaligus memperbaiki sistem transportasi di
Ibu Kota, sehingga tidak mementingkan kenyamanan saja, namun juga
ketepatan waktu tempuh perjalanan.
Berikut adanya dampak positif dan negatif dari
diberlakukannya sistem ganjil genap terutama ibu kota Jakarata.
a. Dampak Positif
1) Kawasan yang diberlakukan ganjil genap selama ini berdasarkan
evaluasi dishub, mengalami penurunan 19% dibandingkan
situasi sebelumnya, kemudian volume kendaraan mengalami
penurunan 15% dibandingkan situasi sebelumnya.
2) Adanya percepatan kendaraan mengalami peningkatan 20%
dibandingkan situasi sebelumnya.
3) Transportasi massal akan dipenuhi oleh penumpang yang selama
ini menggunakan mobil pribadi. Sehingga income pengusaha
moda transpotasi massal akan memperoleh peningkatan yang
signifikan.
b. Dampak Negatif
1) Secara teknisnya yaitu pengawasan akan sangat sulit, kecuali
dibantu dengan teknologi.
2) Potensi pelanggarannya sangat tinggi. “Bisa menimbulkan
'damai di tempat',. Dengan sistem ini akan terjadi patgulipat
pelat nomor polisi, baik via pemalsuan atau bahkan bisnis pelat
nomor polisi antara oknum polisi dengan oknum konsumen. Ini
Khususnya bagi warga yang memiliki mobil lebih dari satu.
B. Analisa Kasus

Kebijakan Ganjil Genap Tak Kurangi Pendapatan Jasa


Marga

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR)


menyatakan kebijakan pemerintah terkait aturan ganjil genap di tol Jakarta-
Cikampek tidak berdampak pada pendapatan harian perusahaan.
Direktur Utama Jasa Marga, Desy Arryani mengatakan, kebijakan
tersebut justru efektif menurunkan tingkat kemacetan dan membuat ruas tol
dari Bekasi Timur dan Bekasi Barat menuju Cawang menjadi lebih lancar.
"Sudah berhasil melancarkan arus lalu lintas khususnya dari ruas Bekasi
Barat dan Bekasi Timur menuju Cawang. Memang menjadi lancar, namun
secara pendapatan harian dari Jasa Marga tidak mengalami pengurangan
pendapatan," ujar dia di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (10/4/2018).
Dia mengungkapkan, dari evaluasi yang dilakukan selama pelaksanaan
kebijakan ganjil genap , ada tiga opsi yang dilakukan pengguna tol untuk
menyiasati kebijakan ini.
"Para pengguna jalan menggunakan tiga opsi. Pertama, itu mereka
berangkat lebih pagi. Ada perpindahan waktu dari aktivitas. Kedua, pengguna
jalan itu pindah lokasi jalan sehingga ada pemindahan lokasi. Ketiga, pindah
moda.
Jadi pengguna jalan yang biasa menggunakan mobil pindah ke bus,"
tutur dia.
Sementara untuk penerapan ganjil genap di tol Jagorawi, Desy
menyatakan akan segera dilakukan uji coba dalam waktu dekat. Rencananya,
selain ganjil genap, di ruas tol ini juga akan diterapkan jalur khusus bus untuk
mengangkut masyarakat yang berpindah dari kendaraan pribadi ke bus.
"Ganjil genap di Cibubur akan diuji coba pada 16 april yaitu Senin
depan. Kita akan evaluasi efektivitas dari penanganan ini," kata dia.
Sedangkan untuk tol Jakarta-Tangerang, lanjut Desy, sementara ini
masih dalam proses kajian. Hal tersebut karena karakter dari masing-masing
ruas berbeda, sehingga penerapan yang dipakai juga berbeda.
"Di Jakarta-Cikampek ada tiga yaitu pembatasan kendaraan bermotor,
line untuk bus dan ganjil genap. Sementara karena kendaraan berat di
Jagorawi rendah, maka yang dipakai hanya dua yaitu line bus dan ganjil
genap. Sementara untuk Jakarta-Tangerang karakternya beda lagi, sekarang
lagi dikaji mana yang akan dilakukan," kata dia.
PT Jasa Marga Tbk membukukan laba bersih Rp 2,2 triliun pada 2017.
Laba bersih itu tumbuh 16,46 persen dibandingkan 2016. Pencapaian laba
bersih itu didukung pendapatan usaha di luar konstruksi sebesar Rp 8,92
triliun dengan kontribusi pendapatan tol sebesar Rp 8,28 triliun dan
pendapatan usaha lain sebesar Rp 640,40 miliar.
Sebelumnya, Pemerintah resmi memberlakukan pengaturan kendaraan
pada ruas tol Jakarta-Cikampek dengan skema ganjil genap. Pemberlakuan
ganjil genap diterapkan di Gerbang Tol (GT) Bekasi Barat 1, GT Bekasi Barat
2, dan Bekasi Timur.
Pengaturan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan
(Permenhub) Nomor 18 tahun 2018 tentang pengaturan lalu lintas selama
masa pembangunan proyek infrastruktur strategis nasional di ruas tol Jakarta-
Cikampek.
Kepala Badan Pengatur Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Bambang
Prihartono mengatakan sejauh ini kebijakan berjalan dengan baik dan dapat
mengurai kepadatan di Tol Jakarta-Cikampek.
Analisis:

PT Jasa Marga Tbk adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
bergerak dibidang penyelenggaraan jasa tol di Indonesia. Sebagai perusahaan
jalan tol pertama di Indonesia, dengan pengalaman lebih dalam membangun dan
mengoperasikan jalan tol, saat ini Jasa Marga adalah pemimpin dalam mengelola
lebih dari 531 km jalan tol atau 76% dari total jalan tol di Indonesia.
Dengan adanya peraturan sistem ganjil genap yang dikeluarkan oleh
pemerintah DKI Jakarta yang diberlakukan sejak pertengahan 2017 lalu, PT Jasa
Marga tidak mengalami masalah mengenai pendapatan. PT Jasa Marga adalah
perusahaan untuk bidang jasa pelayanan jalan tol, dimana setiap hari PT Jasa
Marga melayani pengguna jalan tol, lebih dari ratusan ribu kendaraan roda empat
bahkan truk dan kendaraan berat lainnya melintasi gerbang tol, kendaraan tidak
akan berkurang walaupun ada sistem ganjil genap karena ganjil genap berlaku
pada jam jam tertentu saja.
PT Jasa Marga tidak mengalami masalah finansial secara signifikan
terhadap sistem ganjil genap yang diterapkan oleh pemerintah DKI Jakarta.
Namun masalah yang dialami oleh PT Jasa Marga setelah diberlakukannya sistem
ganjil genap adalah masalah penumpukan kendaraan masuk atau keluar tol
terutama pada jam jam sibuk dan saat jam jam berlakunya ganjil genap. Pada saat
berlakunya ganjil genap sekitar jam 06.00 sampai 09.00 pagi volume kendaraan
tidak terlalu padat sehingga perjalanan dijalan tol ramai lancar, namun saat jam
tanpa sistem ganjil genap terjadi penumpukan volume kendaraan yang
menyebabkan banyak pekerja yang kewalahan dalam melayani pengendara.
Dengan adanya E-Toll dapat mengurangi masalah penumpukan karena saat masuk
atau keluar tol tidak memakai uang cash. Kecurangan yang diakibatkan kurangnya
setoran dari setiap gate di pintu tol berkurang karena menggunakan uang non-
cash.
Dapat dilihat dari laporan laba rugi perusahaan dari 2016 ke 2017
meningkat. Pasalnya pada tahun 2016 penerapan sistem ganjil genap belum
diterapkan.
Pada laporan laba rugi tersebut, laba Jasa Marga pada tahun 2016 dan
2017 meningkat, artinya PT Jasa Marga tidak mengalami masalah yang signifikan
mengenai finansial. PT Jasa Marga Tbk membukukan laba bersih Rp 2,2 triliun
pada 2017. Laba bersih itu tumbuh 16,46% dibandingkan 2016. Pencapaian laba
bersih itu didukung pendapatan usaha di luar konstruksi sebesar Rp 8,92 triliun
dengan kontribusi pendapatan tol sebesar Rp 8,28 triliun dan pendapatan usaha
lain sebesar Rp 640,40 miliar.
Seperti yang kita ketahui, penerapan sistem ganjil genap berlanjut sampai
dengan tahun 2018, dan dapat dibuktikan sendiri sampai dengan akhir Juni 2018
PT Jasa Marga tidak mengalami masalah keuangan, ini dapat kita dilihat bahwa
Jasa Marga melaporkan laba bersih sebesar Rp 1,04 triliun pada Juni 2018. Laba
tersebut naik dari laba diakhir Juni 2017 yaitu sebesar Rp 1,01 triliun. Laba
tersebut dapat kita lihat mengalami kenaikan walaupun tidak signifikan. Hal
lainnya yang dapat kita lihat adalah pendapatan tol yang dilaporkan oleh Jasa
Marga pada Juni 2018 adalah sebesar Rp 4,7 triliun dimana angka ini mengalami
kenaikan juga daripada pendapatan tol pada Juni 2017 sebesar Rp 4,5 triliun.
Dengan peningkatan pendapatan dari tol diikuti dengan peningkatan laba
pada laporan per 31 Juni 2018 ini mengindikasikan bahwa penerapan ganjil
ggenap tidak berpengaruh pada kinerja PT Jasa Marga.
Berikut lampiran laporan laba rugi per 31 Juni 2018.

JNE Keluhkan Kebijakan Ganjil Genap


Oleh : Doni Ramdhani13 Mei 2018 18:43

INILAH, Bandung - Pemerintah menerapkan kebijakan ganjil-genap


nomor pelat kendaraan di gerbang ruas jalan tol Jabodetabek. Menanggapi hal itu,
JNE sebagai perusahaan logistik mengeluhkan penerapan kebijakan tersebut.
Presiden Direktur JNE M Feriadi mengatakan, penerapan kebijakan itu
berdampak pada industri pengiriman ekspres dan logistik. Pasalnya, kebijakan
yang ditujukan mengurai kemacetan di ruas jalan bebas hambatan itu justru
memperlambat pengiriman barang.
Padahal, kecepatan waktu pengiriman itu merupakan hal terpenting di
industri logistik.
"Kebijakan itu jelas berpengaruh kepada perusahaan pengiriman ekspres
yang hanya punya satu kendaraan, ganjil saja atau genap saja. Nasib kiriman
barang yang sifatnya sangat penting dengan perhitungan sampai dalam hitungan
jam bakal sulit bisa diprediksi lagi," kata Feriadi, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, pada era digital saat ini menuntut perusahaan jasa pengiriman
ekspres untuk dapat lebih cepat dalam mendistribusikan paket. Dengan
peningkatan performa dalam hal waktu pengantaran tersebut, maka dampaknya
pun akan besar dalam mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi.
Hal tersebut karena banyaknya aktivitas bisnis yang bergantung pada
proses distribusi yang dijalankan untuk pelanggan perusahaan.
Selain kebijakan ganjil-genap, aturan pembatasan jam operasional
angkutan barang dan jalur khusus angkutan umum pun relatif menghambat proses
pengiriman barang tepat waktu.
Analisis:
PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau dikenal dengan nama JNE adalah
perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengiriman barang. JNE merupakan
perusahaan yang memiliki jaringan di seluruh Indonesia. JNE juga menawarkan
beberapa jenis pengiriman barang mulai dari yang waktu normal biasanya tiga
atau empat hari atau dengan paket express biasanya satu hari sampai, tentunya
dengan tarif ongkos kirim yang berbeda.
Dengan diberlakukannya peraturan ganjil genap oleh pemerintah khususnya
di kota kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang dan kota besar
lainnya berdampak pada keberlangsungan dari perusahaan pengiriman logistik tak
terkecuali JNE, juga merasakan dampak dari peraturan ganjil genap tersebut.
Presiden Direktur JNE mengungkapkan, secara keseluruhan atau industri,
regulasi tersebut berpengaruh terhadap kemudahan proses pengiriman yang
efeknya pada kelancaran maupun kecepatan pengantaran paket para pelanggan.
Penerapan ganjil genap di jalan jalan tertentu merupakan kendala bagi
perusahaan JNE, misalnya keterlambatan pengiriman barang kepada customer
akan berdampak pada pendapatan perusahaan ditambah lagi biaya operasional
lebih yang akan dikeluarkan oleh perusahaan. Apabila terjadi kendala saat
pengiriman barang maka bisa menyebabkan turunnya kepercayaan pelanggan
kepada perusahaan. kebijakan yang ditujukan mengurai kemacetan di ruas jalan
bebas hambatan itu justru memperlambat pengiriman barang.
Kendala yang dihadapi JNE bukan saja pengiriman barang di jalan jalan
tertentu, namun mobil mobil pengiriman barang yang akan masuk tol juga
menjadi masalah bagi JNE. Setelah diberlakukannya ganjil genap di jalan tol,
mobil mobil yang akan mengantar barang melewati tol akan mengalami
kemacetan sehingga sampainya barang kepada tempat tujuan tidak dapat di
prediksi. Apalagi jika barang yang akan dikirim itu menggunakan paket express.
Misalnya pengiriman expres Jakarta ke Bandung biasanya melewati jalan darat
dengan waktu tempuh yang hanya beberapa jam, sehingga barang bisa sampai ke
tempat tujuan dalam satu hari. Apabila barang tidak sampai dari waktu yang
ditentukan akan ada protes dari pelanggan dan mengurangi kepercayaan
pelanggan dan berdampak pada laba perusahaan.
Permasalahan lain yang dihadapi JNE adalah mobil untuk mendistribusian
barang, apabila saat berlaku plat ganjil maka mobil yang harus berooperasi hanya
plat ganjil saja atau sebaliknya sehingga pengiriman barang tidak maksimal dan
akan diutamakan pada pengiriman express.
Dengan kendala yang dihadapi oleh JNE memungkinkan JNE untuk lebih
cermat dan bijak dalam mengatasi peraturan ganjil genap terutama untuk menekan
cost yang akan dikeluarkan saat terjadi keterlambatan pengiriman barang.
Metropolitan Kentjana merasakan
dampak kebijakan ganjil genap

Minggu, 02 September 2018 / 19:35 WIB


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI)
mengindikasikan bahwa kinerja perusahaan mengalami perlambatan di bulan
Agustus 2018. Alasannya, kebijakan ganjil genap Asian Games 2018 yang
diterapkan di sepanjang jalan Metro Pondok Indah selama perhelatan olahraga itu
digelar.
Maklum, bisnis MKPI di segmen pendapatan sewa banyak terbangun di lokasi
tersebut. Sebut saja, Pondok Indah Mall 1, Street Galery, dan Pondok Indah Mall
2.
Wakil Direktur Utama MKPI Jeffri Sandra Tanudjaja mengatakan, adanya
kebijakan ganjil genap selama Asian Games 2018 ini mengurangi tingkat
kunjungan ke mall di Pondok Indah.
“Indikasinya sih, parkiran tidak penuh bahkan di dekat lobby saja banyak
kosong,” katanya kepada Kontan.co.id pada Minggu (2/9).
Sayangnya, Jeffri belum bisa mengungkapkan berapa persentase penurunan
selama bulan Agustus 2018 karena belum melalui proses evaluasi.
Tapi Jeffri bersyukur, kebijakan ganjil-genap di kawasan Jalan Metro Pondok
Indah tidak berlanjut hingga ajang Asian Para Games 2018 pada Oktober
mendatang.
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana memperpanjang
kebijakan ganjil-genap kecuali pada ruas jalan tertentu, salah satunya Jalan Metro
Pondok Indah.
Analisis:

PT. Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) merupakan perusahaan yang


bergerak dalam bidang pengembangan real estate, penyewaan dan pengelolaan
pusat perbelanjaan, apartemen, perkantoran, perumahan dan jasa perawatan,
pembersihan dan pengelolaan. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada
tahun 1975. Perusahaan dan anak perusahaan memiliki dan mengelola pusat
perbelanjaan Pondok Indah I dan II, Wisma Pondok Indah I, II, dan III,
Apartemen Golf Pondok Indah I, II dan III, proyek perumahan real estate Pondok
Indah, Garden Shangril La di Batam dan Perhotelan di Pondok Indah, Jakarta
Selatan.
Sejak 2 Juli 2018, kawasan Pondok Indah merupakan salah satu kawasan
yang terkena pemberlakuan sistem ganjil genap, kebijakan tersebut dilakukan
dalam rangka Asian Games 2018.
Dalam berita yang sudah kami lampirkan, disebutkan bahwa MKPI terkena
imbas pemberlakuan sistem ganjil genap pada kawasan Metro Pondok Indah,
pasalnya banyak bisnis MKPI di segmen pendapatan sewa banyak terbangun di
lokasi tersebut. Sebut saja, Pondok Indah Mall 1, Street Galery, dan Pondok Indah
Mall 2.
Wakil Direktur Utama MKPI Jeffri Sandra Tanudjaja mengatakan, adanya
kebijakan ganjil genap selama Asian Games 2018 ini mengurangi tingkat
kunjungan ke mall di Pondok Indah. Penurunan ini dapat dilihat dengan sepinya
lobby dan parkiran di PIM itu sendiri, namun Jeffri Sandra belum bisa
memastikan berapa penurunan pada Agustus kemarin karena belum melalui proses
evaluasi.
Ketidakpastian ini juga didukung dengan belum rilisnya laporan keuangan
MKPI triwulan III karena memang belum masanya sehingga tidak dapat
dipastikan apakah pendapatan MKPI benar-benar turun atau tidak. Melihat lobby
dan parkiran sepi sebenarnya kurang akurat untuk mengindikasikan bahwa
pendapatan MKPI menurun, pasalnya dengan adanya sistem ganjil genap para
pengunjung bisa saja menggunakan transportasi umum untuk maupun online
untuk datang ke pusat perbelanjaan tersebut sehingga mereka tidak perlu
memarkirkan kendaraannya.
Namun artikel lainnya mengatakan bahwa pendapatan MKPI memang
diprediksikan akan menurun sampai dengan Desember 2018 dan bukan
disebabkan dengan adanya sistem ganjil genap pada kawasan Metro Pondok
Indah, melainkan disebabkan oleh jumlah unit properti yang dijual di semester I
2018 tidak sebanyak pada periode yang sama tahun lalu.
Dapat dilihat dalam laporan keuangan MKPI pada triwulan II mendapati
laba yang menurun namun tidak terlalu signifikan, hal ini dapat menjadi gambaran
bagaimana laporan keuangan pada triwulan III yang sudah mengalami penurunan
pada triwulan II dan ditambah dengan dampak yang diberikan oleh sistem ganjil
genap.
DAFTAR PUSTAKA

http://banjarmasin.tribunnews.com/2018/04/23/evaluasi-kebijakan-ganjil-genap-
pt-jasa-marga-temukan-fakta-ini?page=2.
https://akurat.co/news/id-248517-read-dampak-positif-dan-negatif-kebijakan-
ganjil-genap
https://akurat.co/news/id-248517-read-dampak-positif-dan-negatif-kebijakan-
ganjil-genap
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3442486/kebijakan-ganjil-genap-tak-
kurangi-pendapatan-jasa-marga
https://www.inilahkoran.com/berita/ekonomi/78225/jne-keluhkan-kebijakan-
ganjil-genap
https://industri.kontan.co.id/news/metropolitan-kentjana-merasakan-dampak-
kebijakan-ganjil-genap

Anda mungkin juga menyukai