Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan segala ni’mat dan Karunia-Nya
kepada kita semua sehingga kita masih bisa menikmati indahnya hidup didunia dengan penuh
kedamaian, kebahagiaan dan tidak kekurangan suatu apapun.

Syukur Alhamdulillah saya bisa menyelesaikan tugas berupa makalah yang berjudul
“PSIKOLOGI DALAM PERSPEKTIF ISLAM”, dengan tujuan mengetahuitentang Hakikat
Manusia di lahirkan. Saya menghaturkan terimakasih atas partisipasi dari semua pihak terkait
atas terselesaikannya Makalah ini dengan tepat waktu. Disamping itu juga saya
menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya jika dalam penulisan Makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan dari segala aspek. Hal itu sepenuhnya saya sadari
merupakan kealfaan serta terbatasnya wawasan dan pengetahuan yang saya miliki saat ini.
Oleh Karena itu saya sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun
dari berbagai pihak demi terciptanya perbaikan khususnya pada diri saya.

Akhirnya saya berharap semoga karya tulis ini bisa bermanfaat khususnya bagi saya dan
umumnya bagi semua pihak yang membaca karya tulis ini. Aamiinnn….

Ciputat,26 September 2018

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhlukNya yang paling sempurna dan sebaik-baik ciptaan di


bandingkan makhluk-makhluk yang lain. Manusia di lengkapi akal untuk berfikir yang
membedakannya dengan binatang, Mengenai proses kejadian manusia dalam Al-Qur’an (Qs.
Al-hijr 28-29) diterangkan bahwa manusia diciptakan dari tanah dengan bentuk yang sebaik-
baiknya kemudian ditiupkan ruh kepadanya hingga menjadi hidup

Banyak ahli ilmu pengetahuan mendukung teori evolusi yang mengatakan bahwa
manusia berasal dari makhluk yang mempunyai bentuk maupun kemampuan yang sederhana
kemudian mengalami evousi dan kemudian menjadi manusia seperti sekarang, di lain pihak
banyak ahli agama yang menentang adanya prosesi evaluasi tersebut. Khususnya agama
islam yang meyakini bahwa manusia pertama adalah nabi Adam as disusul dengan Siti Hawa
dan kemudian keturunan-keturunannya sehingga menjadi banyak seperti sekarang. Untuk itu
dalam makalah iniakan di jelaskan proses kejadian manusia menuut Al-Qur’an dan Hadits.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian psikologi secara etimologi?
2. Apa pengertian Psikologi secara terminologi?
3. Apa pengertian psikologi menurut pandangan para ahli?
4. Psikologi dalam Al-Quran?
5. Tokoh pemikir psikologi islam dan pemikirannya?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian psikologi
2. Untuk mengetahui psikologi menurut pandangan islam
3. Untuk mengetahui psikologi dalam islam dan pemikirannya
D. Manfaat Penulisan

Salah satu manfaatnya dapat mengetahui hakikat manusia diciptakan oleh Allah
beserta tugas-tugasnya sebagai khalifah di bumi, yang dapat memotifasi untuk menuju hidup
yang lebih baik dan sesuai dengan tuntutan ajaran agama islam yang bersumber pada Al-
Qur’an dan hadist.
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Psikologi


1. Psikologi Secara Etimologi

Psikologi berasal dari perkataan Yunani “Psyche” yang artinya jiwa, dan
“logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Secara Etimologi psikologi artinya ilmu
mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, proses maupun
latar belakangnya. Dengan singkat di sebut ilmu jiwa.

2. Psikologo Secara Terminologi

Menurut terminologi, Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala


hal yang berhubungan dengan jiwa, hakikatnya asal usul proses bekerjanya dan
akibat-akibat yang di timbulkan.

3. Psikologi Menurut Pendapat Para Ahli


 Menurut Crow dan crow, psikologi adalah tingkah laku manusia yaitu interaksi
manusia dengan dunia sekitarnya, baik berupa manusia lain maupun bukan manusia,
hewan, iklim, kebudayaan dan sebagainya.
 Menurut Sartain, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku organisme
hidup, terutama tingkah laku manusia.
 Menurut Wundt, psikologi bertugas menyelidiki apa yang kita sebut pengalaman
dalam sensasi dan perasaan sendiri, fikiran serta kehendak kita yang bertolak
belakang dengan setiap objek pengalaman luar. yang melahirkan pokok-pokok
permasalahan ilmu alam.
 Menurut Chaplin, dalam dictionary of psychology menyebutkan bahwa
psikologimerupakan ilmu pengetahuan mengenai perilaku manusia dan hewan.
 Menurut Dakir, psikologi merupakan ilmu yang membahas tentang tingkah laku
manusia dalam hubungan dengan lingkungan.
 Menurut Muhibbin Syah, psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari
tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu, maupun
kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan.
 Menurut Dr. Singgih Dirgagunasa, psikologi merupakan ilmu yang mempelajari
tingkah laku manusia
 Menurut Plato dan Aristoteles, psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang
hakikat jiwa serta proses sampai akhir.
 Menurut Jhon Broadus Watson, psikologi adalah ilmu yang mempelajar tingkah laku
lahiriah dengan menggunakan metode observasi yang objektif terhadap rangsangan.
 Menurut Woordworth dan Marquis, psikologi merupakan ilmu yang mempelajari
aktifitas individu sejak masih dalam kandungan sampai meninggal dunia dan
hubungannya dengan alam sekitar.
 Menurut Knight, psikologi merupakan ilmu yang mempelajari secara sistematis
tentang pengalaman dan tingkah laku manusia dan hewan, normal dan abnormal,
individu atau soaial.
 Menurut Hilgert, psikologi yaitu mempelajari tingkah lakumanusia dan hewaniah
 Menurut Bruno, psikologi dibagi menjadi 3 bagian yaitu : Psikologimerupakan study
mengenai ruh, pengetahuan mengenai kehidupan mental,dan ilmu pengetahuan
mengenai tingkah laku organisme.
 Menurut Richard Mayer, psikologi merupakan analisis mengenai proses mental dan
struktur daya ingat untuk memahami perilaku manusia.
 Menurut Koffka, psikologi merupakan perilaku makhluk hidup dalam hubungan
mereka dengan dunia luar.

Dari pendapat para ahli di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa Psikologi merupakan
ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun
dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku tersebut menyangkut tingkah laku
tampak maupun tidak tampak, disadari maupun tidak disadari.

1.2 Pengertian Psikologi dalam Islam


1. Psikologi Menurut Perpektif Islam
a) Hakikat Manusia Dilahirkan

Bagaimana manusia bisa mengenal penciptaNya jika ia sendiri tidak


mengenal dirinya secara utuh, sebuah ilmu dibutuhkan untuk mencapai pengetahuan
sejati sifat-sifat kemanusiaan pada umumnya. Ilmu itu diberi nama ilmu tarekat,
yaitu ilmu pengenalan diri, ilmu yang di gunakan untuk memahami identitas
diri,berikut definisi masing-masing unsur pada manusia :
 Jasad/fisik adalah yang memiliki bentuk atau wujud atau sosok yang tergambarkan,
yang diciptakan dari tanah, yang dibentuk menjadi daging, tulang lalu membentuk;
baan, kaki, tangan, panca indera dan sabagainya.
 Jiwa/nafs adalah sesosok makhluk dalam wujud halus alam yang di bentuk dari unsur
alam min sulaatin min thiin (ekstrak alam), yang hidup dan memiliki pengalaman,
pikira, perasaan, intuisi, emosi dan akal.
 Roh/ruh adalah satukejadian uap atau gas yang keluar dari dalam hati kasar atau
jantung. Uap atau gas ituberjalan ke seluruh bagian urat saraf di dalam tubuh manusia,
unsur ini adalah bagian rahasia Allah, manusia tidak ada yang bisa menggapainya.
 Qalbu adalah sifatnya jiwa yang selalu berubah-ubah bolak-balik) tdak tetap.

Asal kejadian manusia inilah yang perlu kita ikuti dan telusuri, karena dengan begitu
kita akan mudah mengidentifikasi diri kita dan Al-Qur’an sudah mengisyaratkan bahwa unsur
kejadian manusia terdiri atas 3 yaitu unsur badan/jasad, unsur jiwa, dan unsur roh.

1. Jiwa/nafs dan ruh

Sebagai tahap awal Allah mengambil sumpah pada Jiwa yang masih berada di alam
gaib, para jiwa ini belumdipasangkan kedalam jasad karenanya ia masih bebas berterbangan
dan menunggu di panggil untuk melaksanakan tugas. Allah berfirman dalam surat Al-a’raf :
172 yang bermaksud: dan ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan anak-anak Adam mereka
dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka seraya berfirman :

“Bukankah aku ini Tuhanmu?”, mereka menjawab : “bahkan Engkau Tuhan kami, kami
menjadi saksi”. Kami lakukan demikian agar di hari akhiratkelak kamu tidak mengatakan:
Sesungguhnya kami adalah orang-orang lalai terhadap keesaanMu”.

Kondisi jiwa yang sudah di sumpah ini mengakui Allah sebagai dzat yang
menciptakanny, dan jiwa juga mau menjadi saksiatas segala perbuatan jasad selama di dunia
pada hari akhirat nanti. Setelah proses pengambilan sumpah tahap berikutnya adalah Allah
menjelaskan tentang tugas pokok dalam kehidupan kelak, bahwa ia akan mengemban 2 tugas
pokok yang mencakup jalan ketakwaan dan jalan kefasikan. Surat Asy-syam (91:7-10)
Firmannya yang bermaksud :

“Dan demi nafas (jiwa) serta penyempurnaannya, maka Allah ilhamkan kepada Nafs itu
jalan ketakwaan dan kefasikannya. Sesungguhya beruntunglah orang yang mensucikannya
dan sesungguhnya rugilah orang yang mengotorinya.”.
Ini menunjukan bahwa sebelum jasad manusia di susun Allah terlebih dahulu
mempersiapkan unsur pokok yang paling utama bagi sosok manusia yaitu jiwa yang sudah di
berikan pemahaman hakikat ketuhanan dan keilmuwan. Jiwa yang telah mengaku dan
mengenal arti keesaan, keagungan dan kebesaran Allah SWT dengan sepenuh haqqul yakin,
sehingga ia bisa memilih mana jalan yang baik dan buruk, karena setiap manusia sudah di
bekali pemahaman dan kesadaran yang pada setiap hal yang di lakukannya. Firman Allah
dalam surat At-takwir : 1

“Maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya”

Qs. Al-infitar : 1

“ Maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang di kerjakannya dan apa yang di
lalaikannya”

2. Jasad/Fisik

Tahap kedua adalah penyusunan jasad/fisik/jasmani/tubuh manusia, unsur jasad atau


jisim mausia terdiri dari seluruh anggota tubuh manusia yaitu kepala, badan, tangan, dan kaki
yang terbuat dar salah satu unsur saripati tanah liat yang di dalamnya mengandung unsur
protein. Ia dijadikan dari tanah liat yang sangat halus dan mempunyai bentuk dan wujud
nyata, keadaan dan sifatnya kasat mata, dapat di sentuh/diraba, dapat berubah bentuk, dapat
rusak dan dapat dimusnahkan. Diciptakannya jasad ini dalam rangka sebagai media/saranadi
letakannya unsur yang pertama yaitu jiwa. sosok jwa yang sebelumnya sudah ditanamka
berbagai pemahaman dan pengetahuan dasar kehidupan, lalu dipasangkan kedalam jasad
manusia sehingga jadilah ia sesosok makhlik yang sadar.

Di dalam jasad ini Allah melengkapinya dengan akal dan hati, akal sebagai unsur
perpustakaan utama, dan hati sebagai unsur halus yang merasa dan memahami, unsur hati
juga terbagi menjadi 2 sisi : hati nuraniah, yaitu sesuatu yang halus yang hati yang merasa,
mengerti, memahami dan mengetahui ia merupakan tempat bersemayamnya iman dan ilmu.
dan hati jasmaniah adalah sepotong daging yang terletak di dada sebelah kiri, fugsiya untuk
mengatur metabolisme tubuh/jasad.

Lalu di dalam hati nuraniah juga di sematkan 2 macam hawa nafsu, yaitu nafsu yang
menuju jalan cahaya kebenaran (Mutmainah) dan nafsu yang menuju jalan kegelapan
(lawammah). 2 nafsu ini akan menjadi jarum penentu arah kehidupan manusia. Sampai disini
manusia sudah bisa dikatakan makhluk mandiri, namun bagi Allah kedua unsur ini belumlah
cukup. Sebagai konsekuensi ditakdirkannya manusia sebagai pemimpin di muka bumi maka
Allah membekali manusia dengan unsur ke 3 yaitu Ruh.

3. Proses penyatuan ruh dan jasad/jasmani

Sebelum ruh ditiupkan oleh Allah kedala jasad manusia melalui prosesNya ketika
jasad nabi Adam telah tercipta dengan sempurna, maka Allah memerintahkan ruh untuk
memasuki jasad nabi Adam asmaka dengan enggan ia menerima perintah tersebut. Ruhpun
akhirya memasuki jasad dengan berat hati karena harus masuk ketempat yang gelap.
Akhirnya ruh mendapat sabda Allah :

“Jika seandainya kamu mau masuk dengan senang, maka kamu nanti juga akan keluar
dengan mudah dan senang, tetapi jika kamu masuk dengan paksa, maka kamupun akan
keluar dengan terpaksa”.

Lalu ruh masuk melalui ubun-ubun kemudian turun sampai kebatas mata, selanjutnya sampai
ke hidung, mulut, dan seterusnya sampai ke jari kaki. Ketika ruh sampai ke lutut maka Adam
sudah tergesa-gesa ingin berdiri.

Sebagaimana firman Allah dalam Qs. 21 :37

“Manusia tercipta dalam ketergesa-gesaan”

Setelah Allah meniupkan ruhnya kedalam jasad tersebut di dalam ruhNya Allah memberikan
suatu kelebihan tambahan mengenai kemampuan melihat, mendengar dan hati, bagian
tambahan ini yang menjadi bagian kesempurnaan manusia karena Allah hanya
menganugrahkannya kepada manusia tidak kepada makhluk lain namun kebanyakan manusia
tidak menyadarinya.

“Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan kedalam tubuh nya ruhNya dan dia
menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, tetapi kamu sedikit sekali
bersyukur”.

Jadi setelah seluruh rangkaian pembentukan jasad yang sudah dilengkapi jiwa mulailah
masuk unsur RuhNya kedalam jasad sampai tahap ini proses penyusunan jasad manusia
sudah selesai dan di angap sudah sempurna kejadiannya. lalu Allah memerintah makhluk lain
(malaikat dan iblis) untuk bersujud kepada Adam as.
“Dan apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya dan meniupkan ruh-Ku kedalamnya
maka tunduklah kalian kepadanya dengan bersujud” (Qs. Al-hijr:29)

1.3 Psikologi dalam Al-Quran


1. QS. Al-Baqarah/2 : (30) (perusak):
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi".
Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu
orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,
padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan
Engkau? Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui". [al baqarah/2 :30]. Disini dijelaskan bahwa manusia yang
hanyalah mempunyai prilaku yang berlebih dari pada makluk lain,dimana
manusia dia bisa tahu dengan segala apa yang ada di alam ini karena manusia
lebih unggul dari pada makluk lain, maka disinilah peran psikologi sangat lah
penting, dimana kita mengetahui bagaimana jiwa seseorang yang perusak itu,
dan apakah selalu manusia itu membuat kerusakan.
2. QS al-kahfi/18 ayat (54) (pembantah)
“dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam
Al Quran ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk
yang paling banyak membantah (QS: Al-Kahfi Ayat: 54). bahwa ayat ini
menyatakan bahwa manusia merupakanmakluk yang sangat membantah,
contoh: ketika allah menyuruh manusia solat,tapi manusia tidak mau
mengerjakannya,kata kata tak mengerjakan maka sama artinya dengan
membantah. Dalam psiklogi,maka psiklogi akan membahas tentang jiwa
seseorang yang pembantahan bagaimana efeknya dalam kehidupan.
3. QS al-ma’rij ayat (19-21) (keluh kesah)
“Sungguh manusia diciptakan dalam keaaan berkeluh kesah (19), apa
bila ditimpa kesusasahan ia berkeluh kesah(20), apa bila mendapat kebaikan
(harta) dia menjadi kikir (21), kecuali orang orang yang melaksanakan solat”
(Qs al-ma’rij ayat 19-21), Jadi dari ayat iatas ada beberapa tingkahlaku
manusia. yaitu:
a. Berkeluh kesah, ini memang dalam kehidupan sehari hari Nampak
dengan kita bahwa manusia paling mengeluh. Contoh: ketika hari
panas pasti manusia mengeluh dengan berkata kasar, dalam psikologi
akan mempelajari bagaimana sebenarnya jiwa seseorang yang
mengeluh itu,dan apa dampaknya terhadap kehidupan sehari harinya.
b. Apa bila mendapat kebaikan (harta) dia menjadi kikir
ini menjelaskan bahwa memang manusia ini banyaknya berprilaku
(sikap) kikir, ketika manusia itu telah mendapakan sesuatu, contoh:
banyak nya orang orang kaya kikir terhadap fakir maupun
miskin,sehingga banyak fakir miskin yang hidup meminta
minta,ironisnya mati kelaparan. Psikologi akan mempelajari
bagaimana sebenarnya jiwa seseorang yang kikir itu, apakah dia akan
selalu hidup tenang atau dalam kegelisahan.

1.4 Tokoh pemikir psikologi islam dan pemikirannya.


 Jafar As-sadiq
Tokoh psikologi Islam terkemuka ini hayati antara tahun 702 hingga 765 Masehi
dan lahir di kota Madinah. Dia jadi terkenal sebab menguasai ilmu pengetahuan
nan luas serta agama nan mumpuni. Dia berpendapat bila nafsu itu dapat
memunculkan sifat nan egois. Sedangkan kalbu dapat mendorong seseorang buat
selalu mencintai Allah dengan tulus dan ikhlas.
 An- Nasyaburi
Profesi sebenarnya dari tokoh ini ialah seorang dokter. Namun dia juga
menguasai ilmu psikologi. Bahkan sebelum mati pada tahun 1016 masehi, dia
sempat menulis buku nan diberi judul Al-Uqala Al-Majnin. Salah satu isi dari
buku ini ialah menerangkan suatu rasa marah atau emosi nan diluar kendali
sehingga menyebabkan seseorang dapat kehilangan akal sehatnya.
 Ibnu Miskawayh
Tokoh psikologi Islam nan satu ini lahir pada tahun 941 dan mati pada 1030
Masehi. Dia menulis buku tentang interaksi rasa takut dan kematian dengan
moralitas. Dia mengajak masyarakat buat selalu menyukai kegiatan sedekah atau
derma dan mau menjalankan kewajiban membayar zakat sebagai wahana buat
mensucikan harta.
 Al-Ghazali
Merupakan seorang filosof dan teolog muslim yang berasal dari Persia. Karyanya
yang terkenal adalah Ihya Ulumuddin (Kebangkitan Ilmu-Ilmu Agama). Karya ini
memberi sumbangan besar dalam kehidupan masyarakat. Al-Gazali berpendapat
bahwa ilmu jiwa merupakan salah satu jalan dalam mengenal Allah SWT secara
lebih dekat. Beliau membagi sifat manusia menjadi 4 berdasarkan kekuatan emosi
dan syahwat yang menguasai manusia, yaitu :
1. Sifat hewan buas (As-sab’iyyah) : yang termanifestasikan dalam
perilaku permusuhan, kebencian, penyerangan terhadap manusia lain
baik melalui perkataan maupun perbuatan
2. Sifat hewan liar (Al-bahimiyah) : yang termanifestasikan dalam
perilaku kejahatan, ketamakan, dan seksual.
3. Sifat setan (Asy-syaithaniyah) : termanifestasikan dalam perilaku
kejahatan dan memperlihatkan kejahatan tersebut dalam bentuk
kebaikan.
4. Sifat ketuhanan (Ar-rabbaniyah) : termanifestasikan berupa perilaku
cinta kekuasaan, kebesaran, kekhususan, dan sombong.
 At- Tabari
Selain dikenal sebagai psikolog, At-tabari juga menguasai ilmu fisika dan
kedokteran. Dalam kitabnya yang berjudul Firdous al-Hikmah (Paradise of
Wisdom), ia mengembangkan psikoterapi untuk menyembuhkan gangguan
jiwa. Ia menganggap bahwa psikologi sangat berkaitan erat dengan ilmu
kedokteran, karena itu untuk mengobati pasien gangguan jiwa selain
konseling, psikoterapi juga diperlukan.
At-tabari menjelaskan, pasien gangguan jiwa, sering mengalami halusinasi
dan keyakinan yang salah (biasa disebut dengan delusi). Menurut At-
Tabari, pengobatannya dapat berupa konseling bijak, yang caranya dengan
membangkitkan kembali kepercayaan diri pasiennya. Teknik ini terbukti
masih relevan di zaman modern, karena pandangan ini sama dengan
pandangan para tokoh psikologi humanistik.
 Ibnu Sina
Ibn Sina merupakan tokoh ilmuwan Muslim yang sangat luar biasa, karya-
karyanya yang terkenal adalah Al-Qanun tentang ilmu kedokteran. Selain
itu, perhatian Ibn Sina lebih banyak kepada jiwa dalam bentuk hakikat dan
eksistensinya. Ia mendefinisikan jiwa sebagaimana Aristoteles yang telah
mendefinisikannya. Menurut Ibn Sina, jiwa merupakan hakikat manusia
sebenarnya. Artinya jiwa merupakan kesempurnaan awal bagi tubuh.
Sebab, tubuh sendiri merupakan prasyarat bagi definisi jiwa, lantaran ia
bisa dinamakan jiwa jika aktual di dalam tubuh dengan satu perilaku dari
berbagai perilaku. Jiwa juga kesempurnaan awal bagi tubuh alamiah yang
bersifat mekanistik atau bagi tubuh alamiah dan bukan bagi tubuh buatan.
Ibn Sina menekankan bahwa fisik melaksanakan fungsinya yang berkaitan
dengan manusia untuk mediasi atau fungsi psikologis.
 Jasa terbesar beliau buat perkembangan ilmu psikologi di global ialah hasil
karyanya nan berjudul Al-Tuhafut. Melalui karya besarnya ini Ibnu Rusyd
memberi pernyataan bila roh memberi ijin pada jasad nan dimiliki
seseorang buat menjalani kehidupan. Namun meski jasad sudah
meninggal, namun roh tetap hayati di alam nan lain dan akan bangkit lagi
ketika hari kiamat sudah tiba. Dalam masa kebangkitannya ini roh sudah
tak memerlukan jasad lagi.
 Al-Farabi
Salah satu tokoh psikologi Islam global nan terkenal ialah Al Farabi.
Selain dikenal sebagai psikolog Islam, beliau pun dikenal sebagai ilmuwan
dalam bidang fisika, kimia, filsuf, pakar ilmu logika, pakar ilmu jiwa,
metafisika, politik, dan lain sebagainya. Beliau dilahirkan di Farab pada
257 H atau 870 M dan meninggal global pada 339 H atau 950 M.
Sebagai seorang filsuf, Al Farabi termasuk filsuf muslim terkenal pada
zamannya dan sangat sukar buat mencari padanannya. Filsuf nan memiliki
nama lengkap Abu Nasr Muhammad bin Muhammad bin Tarkhan bin
Uzlag ini sejak kecil dikenal sebagai anak nan rajin belajar dan memiliki
otak nan cerdas. Di kota kelahirannya, Farab, beliau belajar bahasa Arab,
bahasa Turki, bahasa Parsi, dan ilmu agama. Farabi besar memutuskan
buat pindah ke Baghdad dan menetap di sana selama 20 tahun.
BAB III

KESIMPULAN DAN PENUTUP

A. Kesimpulan

Psikologi dari perkataan Yunani “Psyche” yang artinya jiwa, dan “logos” yang artinya
ilmu pengetahuan. Secara Etimologi psikologi artinya ilmu mempelajari tentang jiwa, baik
mengenai macam-macam gejalanya, proses maupun latar belakangnya. Dengan singkat di
sebut ilmu jiwa.

Psikologo Secara Terminologi, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala
hal yang berhubungan dengan jiwa, hakikatnya asal usul proses bekerjanya dan akibat-akibat
yang di timbulkan. Jiwa dalam Bahasa Arab disebut Nafs, dan dalam Bahasa Yunani disebut
Psyche yang di terjemahkan dengan jiwa atau souldalam Bahasa Ingris. Sedangkan roh
biasanya di artikan dengan nyawa atau soirit.

Para pakar psikologi dari negara-negara Barat juga mengakui akan kebenaran dari
teori nan disampaikan oleh tokoh tokoh psikologi Islam tersebut. Bahkan di antara mereka
ada nan meyakini bila terdapat interaksi nan erat antara tasawuf dan psikologi. Karena
tasawuf ialah sebuah metode pengolahan batin nan mampu mengobati penyakit nan diderita
oleh jiwa (bukan penyakit fisik), sekaligus buat membersihkan hati serta membuat mental
selalu dalam kondisi nan sehat.

B. Penutup

Demikianlah makalah ini saya susun, diharapkan kritik dan saran dari pembaca guna
untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan di masa mendatang. Saran
Sebagai umat islam sudah sepantasnya kita mengetahui tentang psikolog muslim di dunia ini..
Daftar Pustaka

Adz Zaky, Hamdan iBakran. Psikologi Islam. Pajar Pustaka Baru:Yogyakarta. 2002

Sholeh, Abdurrahman, Pengantar Psikologi Dalam Perspektif Islam, Jakarta:Kencana


Prenada Media Group, 2009

Anda mungkin juga menyukai