Dalam sistem
bentang (bay)
Pengumpulan
beban
Dalam sistem
kantilever
Dalam sistem
Dalam sistem bentang (bay)
bentang bebas
(free-spam)
Dalam sistem
kantilever
SISTEM PENERIMA BEBAN KOLOM DIATAS MUKA TANAH
Dalam sistem
bentang bebas
(free-spam)
BENTUK PELAT TIPIKAL SEBAGAI PENGEMBANGAN DENAH PERSEGI: PENYALURAN BEBAN VERTIKAL PADA SISTEM BENTANG PERSEGI (SQUARE BAY
SYSTEM)
Lokasi titik-titik pengumpulan beban kaitannya dengan unit bentang (bay)
Pengumpulan
beban
Dalam sistem
bentang (bay)
Dalam sistem
kantilever
Dalam sistem
bentang bebas
(free-spam)
Gaya kompresif/tekan Momen putar(filting) Momen lentur (bending) Gaya geser (shear)
Sistem stabilisasi beban lateral karena pengaruh angin pada struktur bentang (bay-type):
(a) Dinding geser (sistem surface-aktif)
(b) Pengait/pengaku angin (wind-bracing) – (sistem vektor-aktif)
(c) Rangka angin (wind-frame) – (sistem bulk-aktif)
(d) Diafragma rangka (sistem surface aktif)
Dinding-dinding core
sirkulasi
Elevator Dari sudut struktural, pemilihan sistem struktur yang sesuai tergantung atas 3 faktor, yaitu:
Ukuran Pada umumnya bgian-bagianstruktural dirancangan untuk menanggulangi beban hidup dan mati,
Bentuk namun adakalanya dirancang jauh melebihi. Hal tersebut dibutuhkan untuk memenuhi
pembebanan saat pelaksanaan pembangunan, misalnya adanya penimbunan bahan-bahan yang
Bahan
berat, pemindahan dan sebagainya. Pada beton ”precast”, saat-saat kritisnya adalah saat cetakan
panel berat tersebut diangkat dari pencetaknya. Panel tersebut harus juga tahan terhadap proses
Beban yang bersumber dari buatan manusia berasal dari pergerakan manusia dan peralatan, gaya-gaya
pengangkutan-pembangunan-kejutan-regangan saat-saat pemasangannya
terikat pada struktur selama proses manufaktur dan pembangunan.
Beban hujan, es dan salju:
Beban diklasifikasikan dua kategori, yaitu statik dan dinamik:
Air merupakan bahan yang cukup berat dan harus diperhitungkan, terutama pada bentuk atap
Beban statik adalah merupakan bagian permanen dari struktur
datar saat terjadi penyumbatan saluran drainasinya. Saat air menimbun maka lantai atap tersebut
Beban dinamik adalah beban-beban yang temprorer terhadap ruang atau struktur.
dapat melengkung. Proses ini diseebut “ponding” atau mengolam (seperti kolam) yang
menyebabkan runtuhnya atap tersebut.
Beban mati merupakan beban statik yang ditimbulkan oleh beban setiap elemen pada struktur, yaitu:
Beban angin:
berat elemen pendukung beban pada bangunan, lantai, penyelesaian plafon, dinding partisi
Bangunan struktur batu yang memiliki bidang pembukaan yang sempit, jarak antar kolomnya
permanen, penyelesaian facade bangunan, tangki penyimpanan air, sistem distribusi secara mekanik
sempit, bagian-bagiannya masif, bidang-bidang partisinya berat sehingga bangunan tersebut
dan lain-lain. Estimasi beban mati 15 – 20 % dari keseluruhan beban.
sangat berat, masalah beban angin bukan hal yang berat. Namur pengenalan bangunan rangka
Beban hidup lebih bervariasi dan tidak dapat dipastikan, karena perubahannya selain karena waktu
baja yang ringan sehingga berat tidak lagi menjadi factor pembatas ketinggian bangunan, maka
juga sebagai fungsi dari lokasi/penempatan. Beban ini disebut juga sebagai beban pemakai yang
era bangunan tinggi tersebut mendapatkan masalah-masalah baru. Untuk mengurangi beban mati
termasuk berat orang, perabotan, partisi bongkar pasang, buku-buku, almari, peralatan mekanik dan
dan mencipta ruang-ruang yang besar dan lebih fleksibel, balok dengan bentang yang lebih lebar,
industri, kendaraan dan semua beban semi permanen atau temporer
partisi-partisi yang dapat dipindah-pindahkan dan lain-lain telah dikembangkan. Hal-hal tersebut
telah banyak mengurangi tingkat kekakuan bangunan (“rigidity”) sehingga beban lateral berupa Persyaratan tambahan:
goyangan menjadi pokok perhatian bagi kekuatan bangunan tersebut. Pondasi ”pile” atau ”caisson” yang dihubungkan dengan pengikat, dengan kemampuan terhadap
Pengaruh angin pada bangunan hádala dinamik yang dipengaruhi oleh factor lingkungan seperti tekanan/tegangan beban horisontal sebersar 10 % beban pile terbesar.
kekasaran dan bentuk area dalam skala besar, bentuk, kelangsingan dan tekstur wajah bengunan Distribusi beban geser horisontal ke elemen sistem penahan gaya lateral harus proporsional terhadap
dan penataan bangunan-bangunan yang berdekatan. kekakuan elemen-elemen tersebut.
Beban angin dapat ditinjau atas: Momen torsi horiosntal (puntiran) yang timbul kerana perbedaan titik pusat masa bangunan dan titik
Kecepatan angin pusat kekakuan bangunan, maka elemen penahan geser harus tahan terhadap momen torsi sebesar
Topologi sebagai faktor pokok tekanan angin yang berpengaruh pada lantai (geser) dengan titik pusat 5 % dimensi bangunan maksimal pada lantai
Tekanan angin tersebut.
Turbulence (putaran angin) Putaran yang disebabkan oleh angin dan gempa harus dapat ditahan oleh bangunan. Kemampuan
Arah angin rangka ruang menahan momen paling tidak 25 % dari syarat gaya seismik dari struktur keseluruhan.
Beban seismik:
Terutama timbul oleh adanya geseran lapisan bumi yang disebut gempa. Beban gempa ini sangat Beban tekanan tanah dan air:
berpengaruh dan bahkan merusak struktur bangunan, karena gerakan yang timbul adalah vertikal Bagian struktur bangunan di bawah muka tanah mendukung beban yang berbeda dengan bagian
dan horisontal secara bersamaan. Akselerasinya diukur sebagai penetrasi akselerasi grafitasi yang yang ada diatas muka tanah. Sub struktur mendukung tekanan lateral dari tanah dan air tanah
merupakan dasar perancangan bangunan tahan gempa. Untuk melindungi pemakai bangunan, yang tegak lurus terhadap dinding substruktur dan lantainya. Tekanan air tanah pada setiap titik
maka bangunan harus tahan dan tidak runtuh karena gempa. setara dengan berat satuan zat cair yang dikalikan dengan jarak muka air tanah kedalam
substruktur.
Keterangan:
a) di dalam
b) pada garis dinding
c) sebagian exposed
d) exposed seluruhnya
2. Elemen bidang Sistem planar horisontal ini terdiri atas pelat lantai beton yang tebal-seragam yang didukung oleh
Dinding : baik masif, berlubang-lubang, maupun ber-rangka, harus mampu menahan kolom-kolom. Bila pada puncak kolom-kolom tidak terdapat penebalan/kepala, maka bentuknya
gaya aksial dan rotasi. adalah sistem pelat lantai datar. Sistem ini tidak memiliki balok-balok yang tebal sehingga
memungkinkan adanya efisiensi/minimum jarak antar lantai bangunan.
f) Interspasial (interspatial)
Struktur konsol ber-rangka berlantai banyak pada setiap lantai memebentuk ruang-ruang yang dapat bekerja sebagai tabung diatas muka tanah dengan core dalam membentuk tabung yang meningkatkan
dimanfaatkan pada dan diatas rangka. Ruang-ruang diatas rangka merupakan ruang yang terbuka kekakuan bangunan dengan cara membagi beban dengan tabung luar.
(free space) n) Sistem ikatan tabung (bundled tube)
g) Sistem gantung (suspension) Dalam sistem ini terdiri atas gabung beberapa buah tabung yang akan meningkatkan kekakuan,
Sistem ini memanfaatkan bahan secara efisien dengan memanfaatkan penggantung untuk mendukng sehingga memungkinkan mencapai ketinggian bangunan optimal dengan luasan lantai maksimal.
beban. Beban grafitasi didukung oleh kabel-kabel untuk membentuk rangka konsol pada core pusat.
h) Sistem rangka pendukung (staggered truss)
Bangunan rangka berlantai banyak merupakan rangkaian rangka yang letaknya berselang-seling.
Selain mendukung beban vertikal, penataan rangka dapat mengurangi persyaratan pengukuh
pengaruh angin (wind bracing) dengan menyalurkan beban angin ke dasar bangunan melalui bagian
beban (web) dan pelat lantai (slab).
i) Sistem rangka kaku (rigid frame)
Hubungan yang kaku digunakan untuk mengikatkan elemen linier membentuk bidang-bidang
vertikal dan horisontal. Dengan kesempurnaan rangka ruang yang bergantung pada kekuatan dan
kekakuansetiap blok dan kolom, maka tinggi lantai dan jarak antar kolom menjadi dasar
perancangannya.
j) Core dan sistem rangka kaku (core and rigid frame)
Rangka kaku mewadahi beban lateral melalui kelenturan balok-balok dan kolom-kolom, maka
dengan struktur core akan meningkatkan daya tahan terhadap lateral sebagai akibat interaksi antara
core dan rangka kaku.
k) Sistem rangka ber-rangka (trussed frame)
Merupakan kombinasi struktur rangka kaku dengan rangka vertikal tahan geser akan meningkatkan
kekuatan dan kekakuan struktur. Dalam sistem ini, rangka menahan beban grafitasi dan rangka
(truss) vertikalnya menahan beban angin.
l) Core dan rangka ber-rangka terikat (belt trussed frame and core)
GARIS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN TINGGI
Sabuk rangka mengikat kolom-kolom tepi pada core sehingga mengurangi aksi yang timbul pada
a) Segi ekonomik
setiap kolom dari rangka core. Batang pengukuh (bracing) ini disebut “cap trussing” bila terletak
Harus mempertimbangkan biaya pembangunan dan pengoperasian bangunan
pada puncak bangunan, dan disebut “belt trussing” bila terletak pada bagian bawahnya.
Semakin tinggi bangunan, maka dibutuhkan raungan yang lebih luas untuk mewadahi struktur,
m) Sistem tabung di dalam tabung (tube in tube)
sistem mekanik, elevator dan lain-lain sehingga luasan ruang yang dapat digunakan menyempit,
Kolom-kolom dan balok-balok eksterior tersusun saling berdekatan sehingga nampaknya dari facade
sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk fasilitas bangunan meningkat. Juga semakin tinggi
bangunan sebagai dinding dengan lubang-lubang pembukaan sebagai jendela. Keseluruhan bangunan
suatau bangunan, maka dibutuhkan fasilitas pelengkap yang lebih berkualitas dan canggih.
b) Kondisi tanah Sistem konstruksi bangunan harus mampu memberikan:
Pemilihan macam bangunan adalah Sangay ditentukan oleh jenis geologi sitenya, karena itu 1) Kesempurnaan struktur untuk jangka waktu yang cukup lama dengan memanfaatkan bahan-
kondisi tanah harus diketahui sebelum menentukan sistem strukturnya. Pada site tertentu, bahan tahan api, yang tidak mudah terbakar ataupun tidak menghasilkan asap/gas beracun.
kemampuan daya dukung tanah kurang baik sehingga dibutuhkan tiang pancang (pile) atau 2) Pembatasan api untuk menangkal meluasnya api ke berbagai area.
pondasi caisson. Untuk keadaan demikian, bangunan berat dengan beton akan Sangay mal 3) Sistem jalur darurat yang mencukupi.
dibanding konstruksi baja ringan. 4) Sistem deteksi api dan asap yang efektif.
Pada setiap kasus, 3 variabel struktur bangunan adalah: superstruktur, sub struktur, dan tanah. 5) Penggunaan sprinkler-sprinkler dan ventilasi bagi asap dan udara panas.
c) Rasio tinggi dan lebar bangunan g) Peraturan setempat
Bila rasio tinggi dan lebar bangunan meningkat , maka tingkat kekakuan bangunan meningkat. Peraturan daerah yang mengatur zona-zona kegiatan dalam kota yang dapat mempengaruhi
Kekakuan tersebut bergantung pada usuran dan jumlah trafe (bay), sistem struktur, dan kekakuan pemilihan sistem dan konstruksi.
bagian-bagian/penyampung bangunan. Misal: pembatasan ketinggian bangunan, garis rooi horizontal dan vertical, tinggi antar lantai
Sistem yang harus dipilih adalah secara ekonomis mampu mewadahi pengaruh lateral dan sesuai yang seminim mungkin dan lain-lain.
ukuran trafenya. h) Kemampuan penanganan dan pembiayaan bagi bahan-bahan utama konstruksi
d) Proses pembangunan dan fabrikasi Biaya pengiriman pada lokasi, yang bagi bahan-bahan umum lebih murah, tetapi untuk
Perencanaan prosedur pembangunan dan fabrikasi menghasilkan faktor-faktor penting berkaitan pengiriman bahan-bahan prefabrikasi menjadi lebih mahal.
dengan pemilihan sistem struktur, yang mungkin erat kaitannya dengan metode konstruksi Kemampuan penanganan/pelaksanaan dengan bahan-bahan yang baru, mutahir/teknologi tinggi.
prefabrikasi. Sistem-sistem tersebut dipilih karena dapat menghemat biaya tenaga pelaksanaan Keseluruhan pemikiran terhadap persoalan yang timbul perlu dipertimbangkan lagi berkaitan
dan waktu untuk pembangunannya, sehingga diusahakan sesedikit mungkin jumlah bagian- dengan masalah pembiayaan.
bagian struktur untuk mempersingkat waktu pelaksanaan. STRUKTUR BANGUNAN TINGGI YANG UMUM DIPILIH
Bentuk-bentuk yang rumit dihindari, pengelasan componen di lapangan dikurangi dan lain-lain. Dengan tinggi bangunan yang meningkat sehingga berakibat:
Gaya lateral meningkat
e) Sistem mekanik Dengan ketinggian tertentu goyangan (sway) meningkat, sehingga dibutuhkan pengendalian
Sistem mekanik yang meliputi HVAC (heat, ventilating, AC), elevator, listrik, pemipaan dan kekakuan bangunan selain kekakuan bahan struktur.
sistem pembuangan dapat mencapai 1/3 dari harga bangunan. Dan sistem suplai energi dapat Tingkat kekakuan bangunan karena sistem struktur
terkonsentrasi di core mekanik. Efisiensi sistem-sistem tertentu berkaitan dengan persyaratan ruang untuk mendapatkan
f) Penanggulangan kebakaran kekakuan maksimum dan berat/beban minimum
Masalah kebakaran merupakan bagian terpenting pada bangunan tinggi, karena: Sehingga dibutuhkan pengembangan sistem-sistem baru, misalnya:
1) Ketinggian bangunan menyebabkan tangga-tangga mobil pemadam kebakaran tidak dapat Bahan struktur berkekuatan tinggi baja, beton khusus.
menjangkau, sehingga diperlukan pengamanan dari dalam bangunan. Aksi komposit pada elemen struktural.
2) Pengamanan secara menyeluruh tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat. Teknik-teknik pengikat baru pengelasan, pembautan.
Bagian yang paling bahaya selain panasnya api kebakaran yaitu: efek asap dan gas-gas beracun. Perkiraan tingkah laku struktur menyeluruh dengan menggunakan komputer.
Pengunaan bahan konstruksi yang ringan.
Teknik konstruksi yang baru.
Ini titik kritis kedua, dimana harus dipastikan ketika mendarat pada basement, bamper mobil tidak
menyentuh lantai. Kemiringan yang terlalu tinggi bisa mengakibatkan hal ini. (Lihat tanda merah)
Ini titik kritis ketiga, pastikan ketiga menaiki RAMP bamper mobil depan dan belakang
tidak mentok atau menyentuh lantai dan RAMP.
Dalam perhitungan standar, maka akan ditemui bahwa RAMP ideal adalah dengan kemiringan 10
derajat. Dengan kemiringan tersebut, maka titik-titik kritis tersebut diatas akan mampu dilalui oleh mobil
jenis sedan terendah (standar) dan mobil sedan dengan jarak bamper depan dan belakang yang panjang.