RMK Sap 5 Akkmen
RMK Sap 5 Akkmen
AKUNTANSI MANAJEMEN 12
Mungkin penganggaran bermanfaat untuk membantu manajemen
meneliti dan mempelajari masalah yang berhubungan dengan
kegiatan yang akan dilakukan. Dengan kata lain sebelum
merencanakan kegiatan manajer mengadakan kegiatan dan
pengamatan terlebih dahulu. Kebiasaan membuat rencana akan
menguntungkan semua kegiatan.
AKUNTANSI MANAJEMEN 12
yang telah ditetapkan dijalankan dengan semestinya, maka diperlukan suatu
pengendalian. Pengendalian didefinisikan sebagai proses menilai dan
mengevaluasi kinerja aktual dari setiap bagian organisasi suatu perusahaan,
kemudian melaksanakan tindakan perbaikan apabila diperlukan. Dengan adanya
pengendalian dapat dilihat seberapa jauh perencanaan yang telah dicapai dan
seberapa banyak penyimpangan yang terjadi. Penyimpangan yang terjadi akan
dianalisis guna mengetahui tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk
memperbaikinya yaitu dengan mengukur seberapa besar ketidaksesuaian dari
tujuan ataupun target yang ingin dicapai.
Menurut Welsch (2000:14) pengendalian terbagi atas tiga macam yaitu
pengendalian awal, pengendalian berjalan, dan pengendalian umpan balik.
a. Pengendalian awal (preliminary control)
Pengendalian yang dipergunakan sebelum kegiatan atau tindakan
dilaksanakan untuk menjamin bahwa perusahaan telah siap untuk
melaksanakan kegiatan.
AKUNTANSI MANAJEMEN 12
d. Mencari dan mengembangkan tindakan alternatif untuk mengatasi
masalah dan belajar dari pengalaman pihak lain yang telah sukses
di suatu bidang tertentu.
e. Memilih (tindakan korektif) dari kumpulan alternatif yang ada dan
menerapkan tindakan tersebut. Tindak lanjut atas pengendalian
untuk menilai efektivitas dari tindakan diterapkan dengan adanya
umpan maju untuk membuat perencanaan periode berikutnya.
Perbandingan antara hasil aktual dengan tujuan yang direncanakan
merupakan pengukuran efektivitas pengendalian selama periode
tertentu di masa lalu. Hal ini memberikan dasar untuk memberikan
umpan balik yang efektif.
B. JENIS-JENIS ANGGARAN
Anggaran (Budget) adalah suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif
aktivitas usaha sebuah organisasi (pemasaran, produksi dan keuangan). Anggaran
mengidentifikasi sumber daya dan komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan
organisasi selama periode yang dianggarkan.
Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan dalam ukuran
uang. Penganggaran memainkan peran penting di dalam perencanaan, pengendalian, dan
pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi.
1. Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan merupakan suatu penentuan jumlah unit penjualan
yang diperkirakan akan dijual di dalam suatu perusahaan untuk periode yang
akan datang. Pada umumnya anggaran penjualan ini akan menyebutkan jumlah
unit yang dijual serta harga jual per unit produk tersebut untuk masing-masing
daerah penjualan yang ada. Dengan demikian, maka dari anggaran penjualan
yang disusun tersebut akan dapat diketahui proyeksi penerimaan pendapatan
perusahaan dari penjualan produk serta jumlah unit untuk masing-masing jenis
produk yang dijual. Untuk menyusun anggaran penjualan ini perlu disusun
peramalah penjualan perusahaan dengan mempergunakan model yang paling
sesuai dengan situasi dan kondisi dari penjualan produk perusahaan. Beberapa
model yang dapat dipergunakan untuk mengadakan penyusunan anggaran
penjualan produk perusahaan ini antara lain model tren pangkat tunggal, tren
pangkat dua, regresi, dan lain-lain.
2. Anggaran Produksi
Anggaran produksi dapat disusun setelah mengetahui berapa besar
rencana penjualan untuk masing-masing produk. Rencana penjualan ini dapat
dilihat dalam anggaran penjualan. Berdasarkan rencana penjualan yang telah
tersusun tersebut serta dengan mempertimbangkan perubahan persediaan
produk akhir yang ada, maka anggaran produksi akan dapat disusun. Di dalam
menyusun anggaran produksi bulanan, maka akan dikenal penerapan dari pola
produksi yang ada di dalam perusahaan. Di dalam pemilihan pola produksi
untuk perusahaan, maka manajeen selayaknya mempertimbangkan berbagai
AKUNTANSI MANAJEMEN 12
macam faktor yang berhubungan dengan biaya –biaya yang harus menjadi
tanggungan perusahaan apabila perusahaan tersebut memilih salah satu dari pola
produksi tersebut. Sebagaim mana diketahui, pola produksi ada tiga macam:
a. Pola produksi konstan
Merupakan pola produksi di mana jumlah produksi dari bulan ke bulan
adalah sama atau relatif sama, Walaupun terdapat perubahan penjualan
produk perusahaan dari satu bulan dengan bulan yang lain.
AKUNTANSI MANAJEMEN 12
pokok produksi atau HPP akan menjadi bertambah besar. Kondisi ini tentu saja
akan menurunkan daya saing perusahaan.
6. Anggaran Persediaan
Anggaran persediaan merupakan anggaran yang merencanakan secara
terperinci berapa nilai persediaan pada periode yang akan datang. Pada
perusahaan manufaktur persediaan yang ada terdiri dari 3 jenis, yakni
persediaan material, persediaan barang setengah jadi, persediaan barang jadi.
9. Anggaran Kas
Anggaran Kas merupakan anggaran yang sederhana menunjukkan saldo
awal kas, ditambah kas masuk yang diantisipasi lebih, dikurangi pengeluaran
kas yang diantisipasi, saldo kas lebih atau kurang maupun yang akan mungkin
perlu dipinjam.
AKUNTANSI MANAJEMEN 12
12. Anggaran Perubahan Posisi Keuangan
Anggaran Perubahan Posisi Keuangan adalah memuat mengenai rencana
perubahan aktiva, utang, dan modal perusahaan selama periode yang
dianggarkan untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan.
Sebagai alat bantu manajemen, anggaran perusahaan mempunyai lingkup yang luas.
Seluruh kegiatan yang ada di dalam perusahaan akan terkait dengan anggaran perusahaan
tersebut. Oleh karena hal tersebut maka anggaran perusahaan ini akan terdiri dari berbagai
macam anggaran yang mempunyai kegunaan sendiri-sendiri. Anggaran yang satu bisa
berbeda baik dari segi isi, bentuk, maupun kegunaannya dengan anggaran yang lain. Agar
tidak terkecoh oleh beragamnya jenis anggaran yang ada di dalam perusahaan, maka perlulah
di ketahui bagaimana penggolongan anggaran yang benar sehingga tidak menimbulkan
kerancuan di dalam memisahkan masing-masing anggaran yang ada di dalam perusahaan
tersebut.
Selain jenis-jenis yang telah disebutkan di atas, ada beberapa jenis anggaran lainnya
yaitu akan dipaparkan sebagai berikut.
1. Jenis Anggaran Perusahaan Berdasar Ruang Lingkup
Berdasarkan ruang lingkup/intensitas penyusunannya anggaran dibedakan
menjadi anggaran komprehensif dan anggaran parsial. Di dalam praktek
seringkali perusahaan dapat memilih antara dua alternatif di pandang dari segi
ruang lingkup ataupun intensitas penyusunannya. Alternatif pertama menyusun
budget dengan ruang lingkup yang menyeluruh. Anggaran jenis ini disebut
anggaran komprehensif, karena jenis kegiatan yang dicakupnya meliputi seluruh
aktivitas perusahaan bidang marketing, produksi, keuangan, personalia, dan
tertib administrasi.
AKUNTANSI MANAJEMEN 12
akuntansi (melebihi 1 tahun), berisikan hal-hal yang bersifat umum seperti
misalnya kebijakan perusahaan jangka panjang, gambaran perkembangan
perusahaan dalam jangka waktu yang panjang dan lain sebagainya.
Di samping anggaran jangka panjang ini terdapat anggaran jangka pendek
atau anggaran operasional yang disebut sebagai anggaran taktis ( Tactical
budget ). Anggaran taktis ( Tactical budget )anggaran yang berlaku untuk jangka
pendek, yaitu satu periode akuntansi atau kurang.Budget disusun oleh panitia
penyusun anggaran ( Budgeting Committee ). Yang terdiri atas pemegang
fungsi-fungsi utama ( Budget Participative ).
C. JENIS INFORMASI YANG DIBUTUKAN UNTUK MEMBUAT ANGGARAN
Data dan informasi digunakan untuk menyusun anggaran kebutuhan bahan baku
adalah:
1. Rencana produksi yang tertuang dalam anggaran yang akan diproduksi.
Khususnya tentang jumlah dari masing-masing jenis barang yang akan
diproduksi dari waktu ke waktu selama periode tertentu.
2. Berbagai standar pemakaian bahan baku dari masing-masing bahan baku untuk
proses produksi, yang ditetapkan dan berlaku di perusahaan. Standar pemakaian
bahan baku diperlukan untuk mengendalikan efisiensi pemakaian bahan baku
(controlling).
Ada 2 metode yang menetapkan standar data dan informasi dalam perusahaan, yaitu:
1. Data historis atau data pengalaman diwaktu-waktu yang telah lalu. Caranya
adalah dengan melihat jumlah unit yang dihasilkan di suatu waktu yang lalu dan
kemudian membandingkan dalam satuan jumlah satuan unit bahan mentah yang
habis terpakai untuk waktu produksi pada bulan tersebut, maka dari hasil itu
dapat diketahui penggunaan bahan mentah rata-rata untuk unit produk.
2. Data penelitian khusus. Pada data penelitian khusus dengan mengabaikan data
pengalaman di waktu-waktu yang telah lalu. Cara ini misalnya dapat dilakukan
dengan :
a. Mengukur secara fisik barang jadi yang telah selesai diproduksi, agar
dapat diketahui jumlah satuan unit bahan baku yang dipakai untuk
menghasilkan produk tersebut. Misalnya PT. Charisma yang bergerak
dalam produksi mebel akan menghasilkan meja dan kursi. Maka, hal
yang dilakukan adalah mengukur meja dan kursi yang telah selesai
diproduksi, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kebutuhan bahan
baku berupa kayu yang dipakai.
b. Melakukan penelitian dan pengukuran secara laboratories terhadap
produk yang dihasilkannya. Hal ini biasanya dipakai pada barang atau
produk yang tidak mudah diukur penggunaan bahan baku secara visual,
tanpa bantuan alat khusus, Misal obat-obatan, minuman, kosmetik, dll.
c. Mengadakan percobaan-percobaan proses produksi secara efisien,
sambil diukur pemakaian bahan mentahnya.
AKUNTANSI MANAJEMEN 12
D. DIMENSI PERILAKU DALAM PENGANGGARAN
Dimensi Perilaku dari Anggaran Anggaran sering digunakan untuk menilai kinerja
manajer. Bonus, kenaikan gaji, dan promosi adalah hal yang dipengaruhi oleh kemampuan
seorang manajer untuk mencapai atau melampaui tujuan yang direncanakan. Perilaku positif
muncul ketika tujuan tiap manajer sejalan dengan tujuan organisasi danmanajer memiliki
penggerak untuk mencapainya. Sejalannya tujuan manajerial dan tujuan organisasisering
disebut sebagai kesesuaian tujuan (goal congruence). Jika anggaran tidak dikelola dengan
baik,para manajer tingkat bawah dapat mengagalkan tujuan organiasasi. Perilaku difungsional
(dysfunctional behavior) adalah perilaku individual yang pada dasarnya bertentanngan
dengan tujuanorganisasi. Sistem anggaran yang ideal adalah sistem anggaran yang mencapai
kesesuaian tujuan secarautuh dan simultan, serta menciptakan suatu penggerak.
3. Anggaran Partisipatif
Anggaran partisipatif memungkinkan para manajer tingkat bawah utnuk
turut serta dalampembuatan anggaran dari pada membebankan anggaran kepada
manajer tingkat bawah. Anggaranpartisipatif mengkomunikasikan rasa tanggung
jawab kepada manajer tingkat bawah dan mendorongkreativitas. Anggaran
partisipatif memiliki tiga potensi masalah :
a. Menetapkan standar yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.
b. Membuat kelonggaran dalam anggaran (sering disebut sebagai
menutupi anggaran).
AKUNTANSI MANAJEMEN 12
c. Partisipasi semu.
Beberapa manajer mungkin cendrung menyiapkan anggaran terlalu tinggi
atau terlalu ketat.Karena tujuan yang yang di anggarakan cenderung menjadi
tujuan manajer saat pertisipasi diungkinkan,membuat kesalahan semacam ini
dalam menyiapkan anggaran dan dapat menurunkan penurunantingkat kinerja.
Trik yang dapat digunakan untuk mengatasi tersebut yaitu dalam anggaran
partisipatifmenetapkan tujuan yang tinggi, tetpi dapat dicapai.
Masalah kedua adalah kesempatan bagi para manajer untuk membuat
keonggaran dalamanggaran. Kelonggaran anggaran (budgetary slack ) atau
menutup anggaran muncul ketika seorangmanajer memperkirakan pendapatan
rendah atau meniggikan biaya dengan sengaja. Manajer puncakseharusnya
berhati-hati dalam meninjau anggaran yang diajukan oleh para manajer tingkat
bawah.
Masalah ketiga dengan partisipasi muncul ketika manajer puncak
menerepkan pengendalian jumlah atas proses penganggaran sehingga hanya
mencari partisipasi palsu dari para manajer tingkatbawah. Praktik ini dinamakan
partisipasi semu. Manajemen puncak hanya mendapatkan persetujuan formal
anggaran dari para manajer tingkat bawah, bukan untuk mencari input yang
sebenarnya.Akibatnya, tidak satupun manfaat keprilakuan dari partisipasi yang
akan didapat.
5. Keterkendalian Biaya
Idealnya, para manajer hanya dianggap bertanggung jawab atas biaya-
biaya yang dapat mereka kendalikan. Biaya yang dapat dikendalikan
(contorllabke cost ) adalah biaya yang tingkatnya dapat dipengaruhi oleh
manajer. Sebagai contoh, para manajaer divisi tidak memiliki kuasa untuk
mengotorisasi biaya di tingkat korporasi, seperti penelitian dan pengembangan,
serta gaji para manajertingkat atas. Oleh karena itu, mereka tidak seharusnya
bertanggung jawab atas munculnya biaya tersebut. Jika biaya yang tidak dapat
dikendalikan muncul dalam anggaran manajer tingkat bawah untuk membantu
mereka memahami bahwa biaya tersebut juga perlu dicakup, maka mereka
seharusnya dipisahkan dari biaya yang dapat dikendalikan dan disebut tidak
dapat dikendalikan.
AKUNTANSI MANAJEMEN 12
Organisasi kerap membuat kesalahan dalam penggunaan anggaran sebagai
satu-satunya ukuranmereka akan kinerja manajerial. Ketika ukuran keuangan
atas kinerja menjado ukuran yangpenting, penekanan yang berlebihan dapat
mengarah pada bentuk prilaku yang disfungsionalyang disebut memerah sumber
daya perusahaan (milking de firm) ataueksploitasi (myopia). Perilaku
eksploitasi muncul ketika seorang manajer mengambil tindakan untuk
memperbaikikinerja anggaran dalam jangka pendek, tetapi membawa pengaruh
buruk jangka panjang bagiperusahaan, Sebagai contoh, utnuk memenuhi tujuan
biaya atau laba yang dianggarkan, paramanajer dapat menahan promosi
karyawan yang dapat dipromosi untuk mengurangipengeluaran untuk
pemeliharaan, pencegahan, periklanan, dan utnuk pengembangan produkbaru.
Masalah ini dapat dihilangkan dengan menggunakan ukuran keuangan dan
nonkeuangan jangka pendek dan panjang. Ukuran-ukuran anggaran yang berdiri
sendiri tidaklah cukup.
AKUNTANSI MANAJEMEN 12
DAFTAR PUSTAKA
Hansen, Mowen. 2009. Akuntansi Manajerial. Edisi - 8. Buku - 1. Jakarta : Salemba Empat
AKUNTANSI MANAJEMEN 12