LP CP
LP CP
CEREBRAL PALSY
A. DEFINISI
Cerebral palsy ialah suatu gangguan nonspesifik yang disebabkan oleh abnormalitas
system motor piramida (motor kortek,basal ganglia dan otak kecil)yang ditandai dengan
kerusakan pergerakan dan postur pada serangan awal. (Suriadi Skep : 2006,hal 23-27)
Cerebral palsy adalah kerusakan jaringan otak yang kekal dan tidak progresif,terjadi pada
waktu masih muda (sejak dilahirkan) sertamerintangi perkembangan otak normal denga
gambaran klinik dapat berubah selama hidup dan menunjukkan kelainan dalam sikap dan
Cerebral palsy ialah suatu gangguan atau kelainan yang terjadi pada suatu kurun waktu
kronik dan tidak progresif akibat kelainan atau cacat pada jaringan otak yang belum selesai
B. ETIOLOGI
1. Pranatal
b. Radiasi
2. Perinatal
a. Anoksia/hipoksia
b. Perdarahan otak
c. Prematuritas
d. Ikterus
e. Meningitis purulenta
3. Postnatal
a. Trauma kepala
Beberapa penelitian menyebutkan factor pranatal dan perinatal lebih berperan dari pada
factor pascanatal.Studi oleh nelson dkk(1986) menyebutkan bayi dengan berat lahir
Faktor prenatal dimulai saat masa gestasi sampai saat akhir,sedangkan factor perinatal
yaitu segala faktor yang menyebabkan Cerebral palsy mulai dari lahir sampai satu bulan
C. GEJALA
Gejala biasanya timbul sebelum anak berumur 2 tahun dan pada kasus yang berat,bisa
yang berat,yang menyebabkan bentuk lengan dan tungkai sehingga anak harus memakai kursi
roda.
1. Tipe spastic atau pyramidal (50% dari semua kasus CP,otot-otot menjadi kaku dan lemah
d. Reflex patologis
b. Spastik diplegia, mengenai keempat anggota gerak, anggota gerak atas sedikit lebih berat.
c. Kuadriplegi, mengenai keempat anggota gerak, anggota gerak atas sedikit lebih berat.
e. Triplegi apabila mengenai satu anggota gerak atas dan dua anggota gerak bawah, biasanya
2. Tipe disginetik (koreatetoid,20% dari semua kassus CP),otot lengan,tungkai dan badan
secara spontan bergerak perlahan,menggeliat dan tak terkendali;tetapi bisa juga timbul
gerakan yang kasar dan mengejang. Luapan emosi menyebabkan keadaan semakin
3. Tipe ataksik, (10% dari demua kasus CP)terdiri dari tremor,langkah yang goyah dengan
4. Tipe Campuran (20% dari semua kasus CP),merupakan gabungan dari 2 jenis diatas ,yang
1. Ringan :
Penderita masih bisa melakukan pekerjaan/aktifitas sehari-hari sehingga sama sekali tidak
2. Sedang
pendidikan khusus agar dapat mengurus dirinya sendiri,dapat bergerak dan berbicara. Dengan
3. Berat
Penderita sama sekali tidak bisa melakukan aktifitas fisik dan tidak mungkin dapat hidup
tanpa pertolongan orang lain. Pertolongan atau pendidikan khusus yang diberikan sangat
sedikit hasilnya.sebaiknya penderita seperti ini ditampung dengan retardasi mental berat,atau
lingkungannya.
2. Keterbelakangan mental
9. Gangguan pendengaran
D. MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis cerebral palsy tergantung dari bagian dan luas jaringan otak yang
mengalami kerusakan :
1. Spastisitas
Terdapat peninggian tonus otot dan reflek yang disertai dengan klonus dan reflek
a. Monoplegia / monoparesis
Kelumpuhan keempat anggota gerak,tapi salah satu anggota gerak lebih hebat dari yang
lainnya.
b. Hemiplegia / hemiparisis
c. Diplegia / diparesis
Kelumpuhan keempat anggota gerak,tapi tungkai lebih hebat dari pada lengan.
d. Tetraplegia / tetraparesis
Kelumpuhan keempat anggota gerak,tapi lengan lebih atau sama hebatnya dibandingkan
Bayi pada usia bulan pertama tampak flasid dan berbaring seperti kodok terlentang, sehingga
tampakseperti keainan pada “lower motor neuron“ menjelang umur 1 tahun berubah menjadi
tonus otot dari rendah hingga tinngi. Golongan ini meliputi 10-20% dari kasus “cerebral
palsy”
3. Ataksia
4. Gangguan pendengaran
Terdapat pada 5-10% anak dengan “cerebral palsy”.gangguan berupa kelainan neurogen
5. Gangguan bicara
Disebabkan oleh gangguan pendengaran atau retardasi mental. Gerakan yang terjadi dengan
sendirinya dibibir dan dilidah menyebabkan sukar mengontrol otot-otot sehingga sulit
6. Gangguan mata
Biasanya berupa strabismus convergen dan kelainan refraksi, asfiksia berat, dapat terjadi
E. PATOFISIOLOGI
Adanya malformasi pada otak, penyumbatan pada vaskuler, atropi, hilangnya neuron
dan degenerasi laminar akan menimbulkannarrower gry, saluran sulci dan berat otak rendah.
Anoxia merupakan penyebab yang berarti dengan kerusakan otak, atau sekunder dari
penyebab mekanisme yang lain. CP (Cerebral Palsy) dapat dikaitkan dengan premature yaitu
spastic displegia yang disebabkan oleh hypoxic infarction atau hemorrhage dalam ventrikel.
Type athetoid / dyskenetik disebabkan oleh kernicterus dan penyakit hemolitik pada
bayi baru lahir, adanya pigmen berdeposit dalam basal ganglia dan beberapa saraf nuclei
cranial. Selain itu juga dapat terjadi bila gangsal banglia mengalami injury yang ditandai
Type CP himepharetic, karena trauma pada kortek atau CVA pada arteri cerebral
Spastic CP yang paling sering dan melibatkan kerusakan pada motor korteks yang
paling ditandai dengan ketegangan otot dan hiperresponsif. Refleks tendon yang dalam akan
meningkatkan dan menstimulasi yang dapat menyebabkan pergerakan sentakan yang tiba-tiba
keseimbangan dan kinestik. Akan tampak pergerakan yang tidak terkoordinasi pada
ekstremitas aras bila anak memegang / menggapai benda. Ada pergerakan berulang dan cepat
namun minimal.
Rigid / tremor / atonic CP ditandai dengan kekakuan pada kedua otot fleksor dan
ekstensor. Type ini mempunyai prognosis yang buruk karena ada deformitas multiple yang
F. PENGOBATAN / TERAPI
Tapi tidak dapat disembuhkan dan merupakan kelainan yang berlangsung seumur
hidup. Tetapi banyak hal yang dapat dilakukan agar anak bisa hidup semandiri mungkin.
Pengobatan yang dilakukan biasanya tergantung kepada gejala dan bisa berupa :
1. Terapi fisik
2. Loraces (penyangga)
3. Kaca mata
4. Alat bantu dengar
7. Obat pengendur otot (untuk mengurangi tremor dan kekakuan) : baclofen dan diazepam
8. Terapi okupasional
9. Bedah ortopedik / bedah saraf, untuk merekonstruksi terhadap deformitas yang terjadi
10. Terapi wicara bisa memperjelas pembicaraan anak dan membantu mengatasi masalah makan
Jika tidak terdapat gangguan fisik dan kecerdasan yang berat, banyak anak dengan cp yang
tumbuh secara normal dan masuk ke sekolah biasa. Anak lainnya memerlukan terapi fisik
yang luas. Pendidikan khusus dan selalu memerlukan bantuan dalam menjalani aktivitasnya
sehari-hari.
Pada beberapa kasus, untuk membebaskan kontraktur persendian yang semakin memburuk
akibat kekakuan otot, mungkin perlu dilakukan pembedahan. Pembedahan juga perlu
gastroesofageal.
ASUHAN KEPERAWATAN
G. Pengkajian
1. Pengumpulan data
d. Kaji iritabel anak, kesukaran dalam makan/menelan, perkembangan yang terlambat dari anak
j. Badan gemetar
yang berikut: kejang, masalah dengan penglihatan dan pendengaran serta dalam bersuara,
terdapat kesulitan belajar dan gangguan perilaku, keterlambatan mental, masalah yang
berhubungan dengan masalah pernafasan, permasalahan dalam buang air besar dan buang air
n. Riwayat penyakit sekarang : Kelemahan otot, Retardasi Mental, Gangguan hebat- Hipotonia,
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan factor biologis.
kecacatan multiphase.
Kriteria Hasil : Pertumbuhan dan perkembangan klien tidak mengalami keterlambatan dan
(Asah)
(Asih)
Tujuan :
Kriteria Hasil :
dan progresif
benar-benar pulih
Tujuan :
Terpenuhinya energy
baik
kalori. klien
naik
Tujuan :
Anak akan mengespresikan tentang kebutuhan dan mengembangkan Berat Badan dalam batas
normal
berinteraksi
klien
jelas
kelemahan otot-otot
Tujuan : Anak akan memiliki kemampuan pergerakan yang maksimum dan tidak mengalami
kontraktur
N Intervensi Rasional
o.
dalam berbicara
. Kaji per
3. Gerakan sendi-sendi dan tonus otot Melatih gerakan sendi-sendi dan
tonus otot
Lakukan
4. Terapi fisik Untuk menggerakkan anggota tubuh Terapi fisik dapat membantu
kemampuan anak
DAFTAR PUSTAKA
Behrman, Kliegman, Arvin, 1999. Ilmu Kesehatan Anak Volume 3 Edisi 15 Nelson, Jakarta : EGC
Soetomenggolo, Taslim S, 1999. Buku Ajar Neurologi Anak, Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia
Supriadi Skp dkk, 2006. Asuhan Keperawatan Pada Anak, Jakarta : Sagung Seto
Yulianto, 2000. Cerebral Palsy Pada Anak, Jakarta :http://www.pediatrik.com. 20 april 2008
Wong Donna L, 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik Edisi 4, Jakarta : EGC