Abstrak : Pada motor DC jika diberikan beban yang berubah penelitian ini secara keseluruhan baik sekali akan tetapi
sekitar 20% dari beban nominalnya maka responnya akan secara on-line belum dilakukan penelitian lebih lanjut.
mengalami perubahan yang sangat signifikan walaupun Pada mulanya teori kontrol untuk kontroler digital
kontroler telah diberikan. Ada beberapa cara untuk mengatasi dikembangkan melalui konsep pengaturan analog yang
permasalahan ini salah satunya adalah dengan menggunakan
kontroler adaptif, akan tetapi untuk motor DC akan mengalami
ditransformasikan ke bentuk diskrit, sehingga suatu kontroler
kesulitan karena time responnya lebih cepat dari frekuensi dapat diwujudkan dalam bentuk algoritma pemograman
perhitungan dari kontroler adaptifnya. Untuk itu pada penelitian komputer. Pada konsep pengaturan ini, desain kontroler
ini kami memanfaatkan FLC-PI yang ditransformasikan ke dilakukan berdasarkan analisa analitik dari model dinamik
dalam sebuah kontroler Look Up Table dengan menggabungkan plant dan performansi sistem yang diinginkan.
dengan Scheduling Gain untuk mengatasi kekasaran kontroler Pada kenyataannya, sistem asli ternyata tidak
tsb. Untuk menguji fungsi dari kontroler ini maka plant diuji sepenuhnya dapat diwakili oleh model dinamik yang dipakai
dengan menggunakan perubahan beban mekanik sekitar 20% untuk menyatakan sistem tersebut. Hal ini disebabkan oleh
dan kontroler yang didesain tsb diberlakukan hanya jika sistem banyaknya asumsi yang digunakan untuk menyederhanakan
mengalami perubahan parameter. Dan ternyata hasil dari
penelitian ini sangat memuaskan untuk mengatasi perubahan
model sistem. Salah satu pemecahan terhadap permasalahan
beban yang signifikan pada plant dengan time respon yang cepat. tersebut adalah menggunakan kontroler fuzzy.
Kontroler fuzzy adalah adalah salah satu kontroler
Kata kunci: kontroler Look Up Table, FLC-PI, Scheduling Gain. cerdas yang mampu melakukan proses pengaturan dengan
cara menirukan pola pikir atau kerja dari otak manusia
(pengaturan cerdas). Dengan cara ini maka kontroler akan
1. PENDAHULUAN
lebih alamiah dan lebih mampu mengontrol sistem dengan
Pada sistem dengan frekuensi kerja yang tinggi akan variabel yang tidak jelas batasannya serta mempunyai model
mengalami kesulitan untuk mengendalikannya dan akan matematik yang rumit.
dibutuhkan kontroler yang mempunyai waktu perhitungan Karena parameter dari plant motor DC cenderung
algoritma yang lebih cepat dengan demikian frekuensi mengalami perubahan yang dapat diakibatkan oleh faktor
kontroler tersebut akan lebih cepat, jika frekuensi pembebanan, noise, dan lain-lain. Maka diterapkan suatu
kontrolernya lebih lambat dari time respon maka kontroler kontroler fuzzy adaptif [4], dimana parameter kontroler fuzzy
tersebut menyebabkan sistem menjadi sistem terlambat[7], dapat berubah mengikuti perubahan parameter plant.
untuk sistem seperti ini maka kestabilan dari sistem akan Kontroler fuzzy adaptif pada umumnya diimplementasikan
bergantung dari parameter sistem dan parameter waktu dengan menggunakan perangkat komputer, yang
terlambatnya[7]. menyebabkan dimensi kontroler relatif besar serta sifatnya
Motor DC jika diberi beban yang berubah-ubah maka akan tidak dapat berpindah-pindah, hal ini membuat kontroler
menyebabkan parameter-parameter plant akan berubah[14] dengan menggunakan perangkat komputer relatif sulit untuk
dimana perubahan itu merupakan fungsi dari perubahan diimplementasiakan dilapangan.
beban yang diberikan. Jika dianggap perubahan beban Berdasarkan kenyataan bahwa mikrokontroler adalah
tersebut menyebabkan adanya ketidakpastian parameter suatu mikrokomputer yang mengkombinasikan CPU dengan
model maka penyelesaian yang sering dilakukan dengan memori dan I/O, sehingga dapat dipergunakan sebagai
tidak mengabaikan karakteristik respon yang diinginkan pengganti perangkat komputer yang diperlukan untuk proses
maka digunakanlah kontroler robust dan ini telah dilakukan pengaturan.
penelitian pendahuluan oleh Paulus SN[14] yaitu secara Dalam tugas akhir ini dirancang suatu kontroler
simulasi dengan menggunakan data real dari pengukuran dengan menggunakan mikrokontroler 8031 untuk pengaturan
sebuah motor DC yang diberi beban mekanik. Hasil dari kecepatan motor DC. Dalam membangun sistem berbasis
Encoder
Dari persamaan 4 dapat dilihat bahwa kecepatan
8031
motor DC (ω) dapat diatur dengan mengubah besarnya Va ADC
8 BIT
Sinyal
Kondisioning
(tegangan jangkar), Ra (tahanan jangkar), dan φ (fluks F To V
magnet).
Pada tugas akhir ini, pengaturan motor DC dilakukan
dengan mengatur tegangan jangkar motor dengan
menggunakan metoda DC Chopper Buck yang digerakkan Keypad
Display
oleh unit kontrol PWM (Pulse Width Modulation),. 16 Karakter
V kontrol
kotak
t
0
On On
Proceeding Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS 2/6
Signal Gigi
V kontrol
Gergaji
`
Off
Ton Toff
T
digital ke analog (Digital Analog Converter – disingkat
sebagai DAC), yang kedua adalah rangkaian konversi
besaran analog ke digital (Analog Digital Converter –
disingkat sebagai ADC).
Pada perancangan ini digunakanan DAC 0808 dan
ADC 0808. DAC 0808 adalah DAC yang mempunyai 8 bit
input, dengan metode konversi rangkaian R-2R Ladder.,
dengan ketelitian (1/256). Tegangan output DAC tergantung
pada nilai yang diberikan pada pin Vref(+) dan pin Vref(-), Gambar 5. Rangkaian kemudi motor DC
dengan persamaan sebagai berikut
Vout (max) = ( Vref(+) – Vref(-) ) (5) Sinyal kondisioning F to V
Rangkaian ini berguna untuk mengkonversi frekuensi
2 −1 n
yang berasal dari encoder 200 pulsa-perputaran yang dikopel
Vout = ( ) , ( Vref(+) – Vref(-) ) (6)
2n +5 V
bersama motor ke tegangan yang akan di feedback-an
+5 V
13
kerangkaian ADC sebagai nilai present value (terukur).
5k
14 Vref
D.7
D.6
5
6
PB.7
PB.6
Spesifikasi dari rangkaian F to V sebagai berikut:
8 BIT
Lineritas pada range input 500 Hz – 10KHz, dengan
+ D.5 7 PB.5
D.4 8 PB.4
5k
Output 1V – 10 V.
15 Vref - D.3 9 PB.3
D.2 10 PB.2
2 Gnd
16 4
ms.
Com Io -
p
Vee
+
10 nF 3
741
-15
V
10k
27 In.1
26 In.0
D.1
D.0
14
17
PA.1
PA.0
5
3 mengikuti perubahan parameter plant tersebut. Untuk
74HC14(2)
12 Vref (+) C
B
2
3
24
PC.2
PC.1
25
23 mengatasi problema ini secara sederhana dapat kita eliminasi
dengan merancang suatu hardware gain kontrol, dimana gain
74HC14(1) 10 A 25 PC.0 21
1 2 3 4
ADC
Clock START 6
0808
EOC 7 +5 V
680
1nF
13 Gnd
Vref (-)
ALE 22
OE 9 ini bekerja berpedoman pada masukan error dan
16
dikendalikan secara program melalui mikrokontroler. Karena
algoritma yang akan digunakan pada rancangan ini adalah
Gambar 4. Rangkaian dasar interfacing ADC 0808 algoritma fuzzy Look Up Table berbasis PI, maka pengaturan
Kemudi motor DC gain dapat dilakukan pada parameter proporsional dari
Pada tugas akhir ini, pengaturan motor DC dilakukan kontroler PI. Sehingga diharapkan dapat memperbaiki
dengan mengatur tegangan jangkar motor dengan kinerja dari sistem dan mendapatkan respon output yang
menggunakan metoda DC Chooper Buck, seperti yang cepat menuju setpoint. Peracangan rangkain gain kontrol ini
terlihat pada gambar 5, dengan spesifikasi tegangan keluaran terdiri dari 8 variasi gain yang dapat disetting sesuai
DC variabel 24 VDC. Pada gambar 5, terdapat transistor kebutuhan, seperti yang terlihat pada gambar 7.
yang berfungsi sebagai saklar pada rangkaian DC chooper
yang digerakkan oleh unit kontrol PWM (Pulse Width
Modulation).
Rukur 1 Rukur 2 L
D1 D3 C M
Ls
L1
Ud
N
D4 D6
15V
Mikrokontroller
B
8 BIT
8031
DAC
SP
E
3.2 Perancangan Perangkat Lunak Prinsip perancangan konroler fuzzy Look Up Table
sebenarnya hampir sama dengan kontroler fuzzy biasa
Perancangan perangkat lunak pada tugas akhir ini (statik). Bahkan penurunan anturan kontrol dari fuzzy Look
terdiri dari perancanagan algoritma fuzzy PI dilakukan Up Table berdasakan atas tahap-tahap penurunan kontroler
didalam memory Mikrokontroler 8031. Perangkat lunak fuzzy. Keunggulan konroler fuzzy Look Up Table dari
untuk 8031 terdiri atas beberapa subrutin yang penting yaitu : kontroler fuzzy adalah sinyal kontrol yang dihasilkan lebih
Rutin inisialisasi komunikasi serial cepat, karena sinyal kontrol telah tersedia dalam bentuk
Rutin ini digunakan untuk inisialisasi format (frame) tabel, tanpa harus menjalankan proses fuzzy dalam
data komunikasi serial di mana format datanya adalah beroperasi. Dengan alasan tersebut maka konroler fuzzy Look
sebagai berikut: Up Table lebih baik dan lebih mudah diimplementasikan
• Data bit :8 pada sebuah minimum sistem (mikrokontroler). Ada
• Parity : No parity (0 bit) beberapa tahap dalam merancang suatu konroler fuzzy Look
• Baud rate : 19200 bps Up Table sebagai berikut:
• Stop bit :1 Menentukan fungsi keangotaan bagi masukan, pada
• Start bit :1 perancangan ini digunakan fungsi keanggotan segitiga
Rutin inisialisasi dan pengaksesan modul LCD dengan 7 variabel linguistik yaitu : NB (Negatif Besar),
Rutin ini digunakan untuk mengakses proses internal, NS (Negatif Sedang), NK (Negatif Kecil) ,Z (Nol),
menulis data dan membaca kondisi sibuk dan membaca PK(Positif Kecil), PS (Positif Sedang) PB (Positif
Rutin inisialisasi PPI 8255. Besar), seperti yang terliahat pada gambar 9.
Rutin ini digunakan untuk menentukan input-output
dan mode PPI 8255. Di mana pada tugas akhir ini Menentukan tingkat kuantisasi berdasarkan range variasi
menggunaka mode 0, sedangkan control word 90H, yang masukan dan keluaran, semangkin banyak level atau
berarti bahwa port A sebagai input dari kontroler (ADC) dan tingkat kuatisasi maka semakin peka kontroler terhadap
port B digunakan untuk output dari kontroler (DAC). perubahan masukan. Pada perancangan ini penulis
Rutin perhitungan sinyal fuzzy PI menggunakan 11 tingkat kuantisasi, dapat dilihat pada
Pada rutin ini akan dilakukan algoritma kontrol fuzzy tabel 1.
PI untuk pengaturan kecepatan motor DC, dimulai dari
menentukan setting point, melakukan proses fuzzy sistem
Look Up Table dan algoritma PI untuk mendapatkan sinyal
kontrol
Rutin
FLC PI
ErrBaru= SP - OUT
Gambar 9. Fungsi keanggotaan error dengan 7 variabel linguistik
terhadap variasi masukan diskrit
Proses Kuantisasi Error (E) Tabel 1. Tingkat kuantisasi error(E) dan delta error(dE) dalam diskrit
Menentukan Mem_Func Error
Tingkat
dE = ErrBaru- ErrLama Kuantisasi Variasi Input Error (Xn) Variasi Input dE (Xn)
ErrLama = ErrBaru
(L)
Proses Kuantisasi Error (dE) -5 Xn ≤ -50 Xn ≤ -25
Menentukan Mem_Func Perubahan Error
-4 -50 < Xn ≤ -40 -25 < Xn ≤ -20
Membaca Rutin Look Up Table -3 -40 < Xn ≤ -30 -20 < Xn ≤ -15
untuk mendapatkan signal kontrol (dU)
-2 -30 < Xn ≤ -20 -15 < Xn ≤ -10
Menentukan Gain proporsional -1 -20 < Xn ≤ -10 -10< Xn ≤ -5
berdasarkan schedulling masukan error
0 -10 < Xn ≤ +10 -5 <Xn ≤+5
Sum = Gain * dU
1 + 10< Xn ≤+20 +5 <Xn ≤+10
2 +20 < Xn ≤ +30 +10 < Xn ≤+15
Menentukan U(k)
3 +30 < Xn ≤ +40 +15 < Xn ≤ +20
U(k) = U(k-1) + Sum; U(k-1) = U(k) 4 +40 < Xn ≤ +50 +20 < Xn ≤ +25
Kirim Kontrol Fuzzy PI ke
Plant
Stop No
Proses?
Yes
Return
50
dE/
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 tr
E
0
20 40 60 80 100 120
Time Sampling (200 ms)
0
Percobaan 3 : Set Point 170 (des), Gain : K1= 16, K2= 6, K3=4 10 20 30 40 50 60
Time Sampling (200ms)
70 80 90 100
Respon Output Motor DC, K1=16,K2=6,K3=4
200
Set Poi nt (170) u(k) Percobaan 5 : Set Point 170 (des), Gain : K1= 16, K2= 6, K3=4
Respon Motor DC dengan Beban
Output 200
150 Set Poi nt (170) u(k)
100 150
T
I
B Output
tp
)l
a
m i 100
50 s
e
tr D
(
ti
B
ts
0 50 tr
10 20 30 40 50 60
Time Sampling (200ms)
ts t1 t2
Pada percobaan satu gain scheduling dari kontroler PI
(K1 sampai K8) disetting 1, sehingga dapat dilihat respon 0
10 20 30 40
Time Sampling (200ms)
50 60 70
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Li-Xin Wang, 1997. A Course in Fuzzy Systems and Control.
Prentice-Hall International, Inc.
[2]. Li Xin Wang, 1994, “Adaptive Fuzzy System and
Control : Design and Stability Analysis”, Prentice Hall
International.
[3]. Ari Santoso, 2000. “Sistem Pengaturan Cerdas” Lab. Sistem
Pengaturan , JT Elektro ITS.
[4]. Nurlita Gamayanti, 2001, “Identifikasi Dan Desain
Kontroller Logika Fuzzy Adaptif Pada Modul Process
Control Simulator PCS 327 MK2”, Tugas Akhir,
Teknik Elektro-ITS.
[5]. Katsuhiko Ogata, 1997. Teknik Kontrol Automatik, Jilid 1
Edisi Kedua. Penerbit Erlangga.
[6]. M.Rashid, 1992. Power Electronic Circuit, Device and
Aplication, London: Pratice Hall.
[7]. Ari SANTOSO, “Criteria Kestabilan Sistem Linier Terlambat
untuk Kasus Skalar”, IES’2001,ITS,Nopember 2001.
[8]. Ari SANTOSO, “Methode Optimal untuk Perhitungan dari
Akar-akar Karakteristik Sistem Linier terlambat untuk Kasus
scalar”, IES’2001,ITS,Nopember 2001.
[9]. Ari SANTOSO, Melina K. D., Rusdhianto EAK, A. Fatoni,
“Sistem Pengaturan Proses menggunakan Kontroler Logika
Fuzzy dengan Menggunakan Genetic Algorithms sebagai
optimasi Parameternya”, SITIA '2002, ITS, 7 Mai 2002.
[10]. Ari SANTOSO, Iksanul Mokhtar, Rusdhianto EAK, A.
Fatoni, “Tuning Parameter Kontroler Kp pada Sistem
Pengaturan Kecepatan Motor AC-Servo Dengan
Menggunakan PID-Self Tuning Berbasis Fuzzy Logic”,
SITIA'2002, ITS, 7 Mai 2002.
[11]. Ari SANTOSO, Nurlita Gamayanti, Rusdhianto EAK, A.
Fatoni, “Invers Kontrol dengan Menggunakan Model Logika
Fuzzy pada Sistem Pengaturan Proses”, SITIA'2002, ITS, 7
Mai 2002.
[12]. Ari SANTOSO, Belier B., Nuh, M., Jazidi, A., Rameli, M.,
Castagne M, Falgayrettes P, ” Applied of Look Up Table
Controller based of FLC (Fuzzy Logic Controller) in Non-
linear System : AFM(Atomic Force Microscopy)/PSTM
(Photon Scanning Tunnel Microscope)”, IEEE-APCCAS’02
Bali-Singapore, 16-18 December 2002.
[13]. Ari SANTOSO, Wrastawa Ridwan, Rusdhianto EAK, A.
Fatoni, ”Memperbaiki Karakteristik Plant yang Mengalami
Perubahan Parameter pada Daerah Kerja Steady State
menggunakan Kontrol : Hybrid Logika Fuzzy Adaptif dan
Kontroler PI”, to be appear in Journal Java April 2003, JTE
ITS.
[14]. Paulus Setiyo Nugroho, Ari SANTOSO, Pengaturan Robust
berbasiskan Quantitative Feedback Theory (QFT) untuk
Mengatasi Ketidak pastian Parameter model Motor DC,
Tugas Akhir, Maret 2003.