ALEXANDER MARVIN
Tesis
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Magister
kepada
hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan tesis
ini hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut.
Yang menyatakan
PRAKATA
Hasanuddin Makassar.
penelitian selanjutnya.
penulisan tesis ini. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Dr. dr. St.
besarnya kepada :
Prof. Dr. dr. Syahrul Rauf, Sp.OG(K) (periode Maret 2017 sampai
pendidikan.
pendidikan.
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR ISI
halaman
PRAKATA v
ABSTRAK viii
ABSTRACT ix
DAFTAR ISI x
DAFTAR LAMPIRAN xv
I. PENDAHULUAN 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan Penelitian 3
I. Tujuan Umum 3
D. Manfaat Penelitian 4
A. Infertilitas 5
I. Definisi 5
II. Etiologi 6
B. Chlamydia trachomatis 8
xi
I. Morfologi 10
III. Patogenesis 14
V. Penatalaksanaan 17
VI. Pencegahan 18
C. Tes diagnostik 19
I. Kultur 21
D. Kerangka teori 24
E. Kerangka konsep 25
A. Desain penelitian 26
C. Populasi Penelitian 26
H. Cara Kerja 29
I. Identifikasi variabel 33
xii
J. Hipotesis Penelitian 33
L. Alur penelitian 35
M. Metode analisis 36
N. Jadwal penelitian 36
O. Personalia penelitian 36
A. Hasil Penelitian 37
1. Karakteristik Sampel 38
B. Pembahasan 44
A. Simpulan 51
B. Saran 51
DAFTAR PUSTAKA 53
LAMPIRAN 58
xiii
DAFTAR TABEL
Nomor halaman
1 Penyebab infertilitas 6
DAFTAR GAMBAR
Nomor halaman
1 Penyebab infertilitas 7
5 Mucopurulen servicitis 17
6 Kerangka teori 24
7 Kerangka konsep 25
10 Alur penelitian 35
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor halaman
4 Data Primer 62
xvi
UK United Kingdom
CDC Center for Disease Control and
Prevention
RB reticulate bod
PENDAHULUAN
cervix dan jaringan tuba pada 25 pasien infertil adalah 16%(4/25). (Alfarraj
1-3 minggu setelah terjadi infeksi. Pada wanita yang terinfeksi Chlamydia
menghindari gejala yang serius pada wanita terinfeksi yang tidak diobati,
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
I. Tujuan Umum
dengan infertilitas.
di Makassar
Makassar
D. Manfaat Penelitian
wanita
TINJAUAN PUSTAKA
A. Infertilitas
I. Definisi
hamil tidak lebih dari 12 bulan selama hubungan seksual tanpa proteksi.
(Afifah et al., 2013; Aubuchon et al., 2012; Fritz and Speroff, 2011)
atau lebih pada wanita yang telah berkeluarga dengan hubungan seksual
et al., 2012)
II. Etiologi
ovulatory disorders, 20% tubal damage, 30% faktor infertilitas pria, 10%
kasus infertil pada wanita, faktor cervical tidak lebih dari 5%, faktor
et al., 2012)
diteliti dari 110 wanita yang infertil ditemukan 27,4% faktor tuba, faktor
gangguan ovulasi 20%, faktor usia 2,7% dan selebihnya faktor yang tidak
faktor ovarium dan uterus mengarah ke faktor tuba. Faktor tuba dan
(Aubuchon et al., 2012; Fritz and Speroff, 2011; NICE Clinical Guideline,
et al., 2009)
B. Chlamydia trachomatis
sangat kecil dan siklus hidupnya yang bersifat patogen intraseluler (Fan
secara serius pada tahun 1956 dan 1057. Strain Chlamydia trachomatis
berkisar 4-5 kali lebih tinggi pada gonorrhea dan 100 kali lebih tinggi pada
for Disease Control and Prevention (CDC) pada tahun 2009, tingkat
kasus per 100.000 penduduk atau berkisar 24% peningkatan kasus dari
2012)
I. Morfologi
harus disimpan dalam pendingin pada suhu 40C segera setelah sampel
diambil. Bakteri ini mempunyai dinding sel yang tidak dapat mensintesis
11
Wanita: uretritis,
vaginitis, cervicitis,
endometritis,
salpingitis, proctitis
Perinatal Konjungtivitis bayi,
pneumonia
L1, L2, Seksual Ulkus genitalia,
L3 proctitis,
limpadenopati
DNA dan RNA terdapat pada elementary body (EB) dan reticulate
body (RB). RB berisi sekitar empat kali RNA dari pada DNA, sedangkan
sel yang bertukar-tukar yaitu EB dan RB. EB merupakan sel yang tidak
yang tidak infeksius dan memiliki ukuran diameter yang besar sekitar 300-
terhadap sel host dan dengan cepat dapat menginfiltrasi sel host. Adesi
13
potensial yang lain terdiri dari major outer membrane protein (MOMP),
pada host, tidak mempunyai dinding sel dan dideteksi sebagai suatu
terbentuk dibebaskan dari sel host untuk menginfeksi sel baru. Siklus
III. Patogenesis
reseptor asam sialik pada mata, tenggorokan atau genitalia. Bakteri ini
menetap pada bagi tubuh yang tidak dapat dicapai oleh fagosit, sel T dan
15
pada fagosit. Dilaporkan lebih dari 20 tahun yang lalu bahwa EBs
melalui serovar L2 dan E. Ikatan FGF2 secara langsung dengan EBs dan
dengan reseptor FGF pada membrane sel. Mekanisme yang terjadi pada
terdapat peran Sel B dan antibodi sebagai pertahanan tubuh dalam infeksi
pada hewan coba, bahwa transfer epitopes dari antibodi monoclonal dapat
Lebih dari 70% wanita dan 50% pria dengan infeksi Chlamydia
2. Dysuria
4. Vaginal discharge
17
V. Penatalaksanaan
yang lain dapat diberikan eritromisin 500 mg oral empat kali sehari dalam
7 hari, atau levofloxacin 500 mg oral setiap 24 jam selama 7 hari atau
18
hewan coba. Penggunaan azithromycin lebih aman dan efektif pada ibu
500 mg oral per 8 jam selama 7 hari atau eritromisin 500 mg oral per 6
VI. Pencegahan
seksual.
C. Tes Diagnostik
dari tempat yang terinfeksi dengan swab atau kerokan dari permukaan sel
epitel yang terkena. Biakan dari discharge purulent tidak adekuat, dan
dalam uretra
kanal endoservikal
2014)
mol/L dalam buffer fosfat 0,02 M, Ph 7,0-7,2 dengan 5% serum janin anak
kolumnar atau sel metaplastik setiap sediaan, sampel tidak adekuat bila
salah satu atau lebih dari yang tersebut berikut: 1) Tidak ada komponen
sel; 2) Tidak ada sel kolumnar atau metaplastik; 3) Hanya ada sel epitel
I. Kultur
yang lain. Metode kultur biasanya dilakukan terbatas pada penelitian dan
2013)
datar, tetapi kultur dengan metode ini tidak sensitif seperti metode shell
sensitif dan spesifik dari pada metode kultur sel (Tabel 3). (Chernesky,
gold standar baru, namun tidak selalu tersedia. Selain itu, pemeriksaan
D. Kerangka Teori
Kultur
Pemeriksaan
Chlamydia rapid
Infertilitas
Keterangan :
E. Kerangka Konsep
Infeksi Chlamydia
Infertilitas
trachomatis
Keterangan
: Variabel Tergantung
: Variabel Bebas
: Variabel antara
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
C. Populasi Penelitian
sakit jejaring.
n = (Zα + Zβ).Sd
Zα = Nilai baku normal dari tabel Z yang besarnya tergantung pada nilai
Zβ = Nilai baku normal dari tabel Z yang besarnya tergantung pada nilai
masing kelompok.
1. Kriteria Inklusi
A. Sampel
tuba
traktus genitalis
B. Kontrol
2. Kriteria Eksklusi
H. Cara Kerja
1. Alokasi Subyek
2. Cara Kerja
a. Bahan penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian, yaitu K-Y Jelly, kapas alkohol
pipette tipe 1000 uL, reagent vessels, deep-weel plates, masterix tube,
pipette tips 200 uL, 96-well optical plates, optical covers, abbott sample
b. Instrumen penelitian
1) Diagnosis infertil
Committee, 2011)
bebek hingga terlihat cervix, lalu oleskan lidi kapas pada bagian
I. Identifikasi Variabel
J. Hipotesis Penelitian
a. Definisi Operasional
bulan terakhir.
b. Kriteria Obyektif
a) Positif
b) Negatif
2. Infertilitas
c) Fertil
d) Infertil
35
L. Alur Penelitian
Ethical clearance
Informed consent
(80 pasien)
Analisis penelitian
M. Metode Analisis
nilai p < 0,05. Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan program
2010)
N. Jadwal Penelitian
N. Personalia Penelitian
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Sampel
Kelompok
Jumlah
Karakteristik Infertil Fertil
n % n % n %
Usia
a. 15-30 tahun 15 37.5 17 42.5 32 40.0
b. 31-40 tahun 25 62.5 17 42.5 42 52.5
c. > 40 tahun 0 0.0 6 15.0 6 7.5
Pekerjaan
a. Tidak bekerja 24 60 30 75 54 67,5
b. Bekerja 16 40 10 25 26 32,5
Pendidikan
a. < SMA 12 30.0 12 30.0 24 30.0
b. ≥ SMA 28 70.0 28 70.0 56 70.0
RIwayat Kontrasepsi
a. Pakai 6 15.0 9 22.5 15 18.8
b. Tidak pakai 34 85.0 31 77.5 65 81.2
Lama Menikah
a. ≤ 5 tahun 17 42,5 15 37,5 32 40,0
b. 6-10 tahun 12 30,0 18 45,0 30 37,5
c. > 10 tahun 11 27,5 7 17,5 18 22,5
besar sampel berusia dengan rentang 15-30 tahun dan 31-40 tahun yang
(70,0%). Selain itu, sampel pada penelitian ini cenderung tidak memakai
kontrasepsi 65 orang (81,2%) dan banyak yang telah menikah pada usia
PCR
Nilai
Vaginal Tidak Jumlah
Kelompok Terdeteksi p
Discharge Terdeteksi
n % n % n %
Ada 2 25.0 6 75.0 8 100
Wanita infertil 0.611
Tidak Ada 5 15.6 27 84.4 32 100
Ada 0 0.0 8 100.0 8 100
Wanita fertil 1.000
Tidak Ada 1 3.1 31 96.9 32 100
(20). Dari 8 pasien infertil yang datang dengan keluhan vaginal discharge
5 (71,42 %)
2 (28,57 %)
1 (100 %)
PCR
Tidak Jumlah Nilai PR
Infertil Terdeteksi
Terdeteksi p (95% CI)
n % n % n %
Primer 6 18.8 26 81.3 32 100
1.500
Sekunder 1 12.5 7 87.5 8 100 1.000
(0.209-10.758)
Jumlah 7 17.5 33 82.5 40 100
1,000 (p>0,05) sehingga tidak ada hubungan infeksi primer atau sekunder
PCR
Tidak Jumlah
Kelompok Terdeteksi Nilai p
Terdeteksi
n % n % n %
Wanita Infertil 7 17.5 33 82.5 40 100.0
Wanita fertil 1 2.5 39 97.5 40 100.0 0.057
Jumlah 8 10.0 72 90.0 80 100.0
jumlah infeksi Chlamydia trachomatis lebih banyak pada wanita inferti. Hal
trachomatis pada wanita fertil dan infertil dapat dilihat pada Gambar 11 di
bawah ini.
43
tinggi pada kelompok infertil yaitu sebanyak 17,5% dan pada kelompok
swap vagina lebih tinggi pada kelompok fertil yaitu sebanyak 97,5%. Hal
B. Pembahasan
dari pasien dengan masalah infertil yang ingin berobat masalah infertil di
paling banyak pada rentang usia 31-40 tahun yang berjumlah 42 orang
(52,5%). Hal ini sesuai dengan data National Center for Health Statistics
kesehatan paling banyak pada rentang 35-39 tahun (24,7%) dan 40-44
tahun (29,7%), sedangkan pada rentang 15-29 tahun dan 30-34 tahun
negara ASEAN lainya seperti WUS Vietnam 25,3%, WUS Filipina 23%
dan WUS Thailand 17,9%. Sementara nilai total fertility rate (TFR) di
dengan angka infertilitas 16,8% pada rentang usia 25-29 tahun. Hal
45
pada pasien infertil dan merupakan faktor risiko terjadi tubal factor
infertility (TFI) yang diikuti oleh infeksi Chlamydia trachomatis pada wanita
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Geisler et al. (2015)
pada kelompok wanita infertil. Hal yang sama juga disampaikan oleh
109 total pasien atau sekitar 50%.(Geisler et al., 2015) Menurut Wangnapi
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Malik et al. di Aligarh
infertil primer dan 24 (46%) infertil sekunder. Selain itu dari 100 kasus
juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lavorato et al. (2015)
47
pada wanita infertil dibandingkan dengan wanita fertil. Hasil ini sesuai
p<0,0001.(Verweij et al., 2015) Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian
CXCL11, HLA-A dan IL-1β yang diinduksi oleh sel mononuclear pada
patologi tuba. Hal ini dibuktikan dengan adanya deteksi positif DNA
sekitar 56% pada wanita dengan kehamilan ektopik atau TFI. Selain itu,
Hal yang sama juga diperoleh pada penelitian Marvast et al. (2016)
ini juga menyimpulkan bahwa adanya risiko TFI pada pasien dengan
adalah 16 persen (4/25). Hasil ini hampir sama dengan yang ditemukan di
49
Makassar yaitu 17,5 % (7/40). Hal ini menunjukan masih tinggi angka
itu juga waktu penelitian yang terlalu singkat karena keterbatasan waktu
melakukan penelitian terhadap variabel hanya satu kali. Banyak faktor lain
ini seperti heat shock protein dan translocated actin recruiting phosphor
Malik et al. (2012) di Aligarh pada 130 wanita infertil, dimana ditemukan
sampel kasus pada penelitian Malik et al. lebih banyak yaitu sebanyak 130
kasus, jumlah sampel kelompok kontrol (30 sampel) tidak sama dengan
amplifikasi nukleat.
infertil tetapi tidak dapat dijelaskan secara stastistik hal ini mungkin
penelitian ini kami juga tidak melakukan pemeriksaan yang lebih spesifik
diagnostik yang lebih sensitif dan spesifik dari pada metode kultur sel.
BAB V
I. Kesimpulan
kesimpulan bahwa pada sampel penelitian ini wanita infertil yang terinfeksi
II. Saran
jejaring.
DAFTAR PUSTAKA
Afifah, T., Saptarini, I., Amaliah, N., Rizkianti, A., Ning Sulistiyowati and
Mulyani, S. 2013. Kesehatan Reproduksi. Laporan Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas). Jakarta: Badan Litbangkes
Kementerian Kesehatan RI.
Dehghan Marvast, L., Aflatoonian, A., Talebi, A. R., Eley, A. and Pacey, A.
A. 2016. Relationship between Chlamydia trachomatis and
Mycoplasma genitalium infection and pregnancy rate and
outcome in Iranian infertile couples. Andrologia.
Geisler, W. M., Uniyal, A., Lee, J. Y., Lensing, S. Y., Johnson, S., Perry, R.
C. W., Kadrnka, C. M. and Kerndt, P. R. 2015. Azithromycin
versus Doxycycline for Urogenital Chlamydia trachomatis
Infection. New England Journal of Medicine. 373: 2512–2521.
Jaton, K., Bille, J. and Greub, G. 2006. A Novel Real-Time PCR to Detect
Chlamydia trachomatis in First-Void Urine Or Genital Swabs.
Journal of Medical Microbiology. 5: 1667–74.
Malik, A., Jain, S., Hakim, S., Shukla, I. and Rizvi, M. 2012. Chlamydia
trachomatis infection & female infertility. Indian J Med Res. 770–
5.
Malik, A., Jain, S., Rizvi, M., Shukla, I. and Hakim, S. 2009. Chlamydia
trachomatis Infection In Women With Secondary Infertility.
Fertility and Sterility. 91: 91–5.
Menon, S., Timms, P., Allan, J. A., Alexander, K., Rombauts, L., Horner,
P., Keltz, M., Hocking, J. and Huston, W. M. 2015. Human and
Pathogen Factors Associated with Chlamydia trachomatis-
Related Infertility in Women. Clinical Microbiology Reviews. 28:
969–85.
Nasional Survey of Family Growth 2013. Key Statistics from the National
Survey of Family Growth - I Listing: Infertility. CDC. 67: 1–19.
Roupa, Z., Polikandrioti, M., Sotiropoulou, P., Faros, E., Koulari, A. and
Wozniak, G. 2009. Causes of Infertility in Women at
Reproductive Age. Health Science Journal. 80–7.
Wangnapi, R. A., Soso, S., Unger, H. W., Sawera, C., Ome, M., Umbers,
A. J., et al. 2015. Prevalence and risk factors for Chlamydia
trachomatis , Neisseria gonorrhoeae and Trichomonas vaginalis
infection in pregnant women in Papua New Guinea. Sexually
Transmitted Infections. 91: 194.1-200.
Zemouri, C., Wi, T. E., Kiarie, J., Seuc, A., Mogasale, V., Latif, A. and
Broutet, N. 2016. The Performance of the Vaginal Discharge
Syndromic Management in Treating Vaginal and Cervical
Infection: A Systematic Review and Meta-Analysis. PLOS ONE.
11: e0163365.
Zhu, Y., Yin, B., Wu, T., Ye, L., Chen, C., Zeng, Y. and Zhang, Y. 2017.
Comparative study in infertile couples with and without
Chlamydia trachomatis genital infection. Reproductive Health.
14: 5.
58
Lampiran 1
Kepada YTH
Di Tempat
gelar dokter ahli obstetri dan ginekologi. Penelitian yang akan diadakan
swab vagina yaitu mengambil cairan dari jalan lahir yang kemudian
59
penelitian ini tidak dipungut dari Ibu, tetapi ditanggung oleh saya
kerahasiaannya.
partisipasi ibu sangat saya harapkan. Atas perhatian yang ibu berikan
Identitas Peneliti
Telepon : 08111218876
60
Lampiran 2
(..............................) (...................................)
61
Lampiran 3
I. Identitas Pribadi
1. Nama :
2. Medical Record (MR) :
3. Umur : tahun
4. Alamat :
5. Pekerjaan :
6. Pendidikan :
II. Anamnesis
1. Penggunaan kontrapsepsi : a. Ada b. Tidak ada
2. Lama pasangan seksual : …….. tahun
3. Lama menikah : …….. tahun
PEMERIKSAAN KHUSUS
Vaginal discharge :