Anda di halaman 1dari 9

ISI MAKALAH

I PENGERTIAN MANGAN

Mangan adalah salah satu mineral yang termasuk unsur terbesar yang terkandung
dalam kerak bumi. Dalam tabel periodik unsur kimia, Mangan memiliki lambang Mn dengan
nomor atom 25. Unsur kimia adalah zat kimia yang tidak dapat dapat diubah menjadi zat
kimia lain dengan cara biasa dan tidak dapat dipisah menjadi zat yang lebih kecil. Unsur-
unsur kimia dalam bentuk tabel ditampilkan dalam bentuk tabel periodik unsur-unsur kimia.
Nomor atom adalah angka yang menunjukkan jumlah proton dalam inti atom. Yang berarti
bahwa Mangan memiliki 25 jumlah proton dalam inti atomnya. Mangan mempunyai warna
abu-abu besi dengan kilap metalik sampai submetalik, kekerasan 2 – 6, berat jenis 4,8.

Mangan ditemukan sebagai unsur bebas dalam sifat dasarnya dan sering dicampur
dengan besi, seperti mineral-mineral lainnya. Sebagai unsur bebas, Mangan adalah logam
yang penting dalam penggunaan dengan campuran logam-logam industri, terutama di dalam
baja-baja anti karat.

Mangan fosfat sering digunakan sebagai perawatan dalam pencegahan karat dan
kerusakan di besi. Ion di Mangan mempunyai banyak warna, tergantung dalam keadaan
oksida mereka, dan sering digunakan sebagai zat-zat warna dalam industri. Oksida-oksida dari
sodium, kalium, dan barium adalah oksidasi-oksidasi untuk bahan bakar yang sangat kuat.
Dioksida mangan digunakan sebagai materi penangkap elektron dalam standar dan komponen
kimia bersifat alkali yang mempunyai kelembaban uap air rendah dan bisa dibuang, dan juga
baterai-baterai, keramik, gelas, kimia, dan lain-lain.

Dalam kwantitas besar, dan rupanya dengan aktivitas-aktivitas dengan cara


penghirupan, mangan dapat menyebabkan sindrom peracunan dalam binatang-binatang
menyusui, dengan kerusakan sistem deteksi detak jantung yang kadang-kadang tidak dapat
diubah.

1
II GENESA MANGAN

Genesa mangan terbagi atas dua bagian yaitu endapan dan nodul. Istilah nodul mangan
umum digunakan walaupun sebenarnya kurang tepat, karena selain mangan masih terkandung
pula unsure besi, nikel, kobalt, dan molybdenum, sehingga akan lebih sesuai bila dinamakan
dengan nodul poli-metal. Secara individu, nodul mempunyai kilap suram dengan warna
cokelat tanah hingga hitam kebiruan. Tekstur permukaan dari halus hingga kasar. Setiap
nodul mengandung satu atau lebih sisa-sisa makhluk air laut, fragmen batuan atau nodul
lainnya. Nodul ini diliputi oleh lapisan mangan, besi, dan logam oksida lainnya yang
berbentuk konsentris namun tidak terus-menerus.

Terdapat beberapa jenis endapan mangan yang dikenal di dunia dan dapat
menghasilkan bijih mangan yang bernilai ekonomis dan layak ditambang yang secara geologi
dapat dikelompokkan menjadi endapan mangan di darat dan endapan mangan di laut dan
lacustrine basin (Luke, 2002).

Banyak klasifikasi pengendapan mangan telah dilakukan, berdasarkan genesa,


kerangka tektonik, dan litologi (Varentsov 1964; Roy 1969; Ramkhmanov dan Tchaikovsky
1972; Laznicka 1992). Pada umumnya setuju bahwa ada tiga jenis utama dari endapan, yaitu:

a. hidrotermal,
b. sedimenter,
c. residual.

II.1 Endapan hidrotermal


Endapan mangan hidrotermal sering berupa stratabound, tapi mungkin juga dapat
terjadi sebagai bentuk yang tidak teratur, dan sebagai urat epitermal pada berbagai host rock.
Di beberapa tempat, tubuh bijih stratabound menampilkan karakteristik tektonik, asosiasi
batuan, mineralogi dan kimia yang memungkinkan adanya korelasi terhadap endapan yang
saat ini dihasilkan secara hidrotermal dalam lingkungan laut, pada atau dekat pusat
penyebaran, pertengahan lempeng gunung bawah laut dan pola subduksi busur pulau bahkan
emisi larutan hidrotermal pada cekungan benua yang dangkal (misalnya danau) juga telah
menghasilkan endapan stratabound (Roy dalam Nicholson et al., (1997).

2
Menurut Riyanto (1989) endapan mangan merupakan hasil dari proses terakhir
diferensiasi magma, dimana larutan magma sisa yang belum membeku terutama yang terdiri
dari larutan yang berair dan dalam keadaan panas, dalam perjalanannya menuju ke suatu
tempat untuk membentuk endapan hidrotermal akan mengisi tempat-tempat di dalam bumi
seperti pada pori-pori atau lubang-lubang kecil pada batuan beku, pengisian pada lubang-
lubang yang terjadi akibat pembekuan magma dari aliran lava, pengisian pada rekahan-
rekahan seperti retak-retak lava akibat pembekuan misalnya dalam dike atau rekahan-rekahan
yang terjadi akibat proses perlipatan suatu lapisan batuan, pengisian pada breksi vulkanik,
pengisian pada bidang perlapisan, pengisian pada patahan dan pengisian pada daerah-daerah
pergeseran lapisan.
Pada saat larutan hidrotermal menerobos batuan-batuan yang dilewatinya mungkin
akan terjadi pergantian susunan ikatan kimia dari batuan yang dilewati tersebut. Proses ini
bisa baik terjadi pada batuan yang reaktif dan biasanya batas-batas daerah alterasi adalah
sejajar dengan dinding lubang yang diterobos larutan hidrotermal tersebut, batuan yang
dilewati akan berubah baik secara kimia maupun mineraloginya.
Akibat aktivitas hidrotermal ini, juga dijumpai endapan-endapan mangan di bawah
laut (Nodul-nodul Mn) dan biasanya bersama dengan endapan Pb, Zn, Cu dan Fe.

II.2 Endapan Sedimenter


Sebagian besar produksi mangan saat ini berasal dari endapan sediman (Misra, 1999).
Mangan oksida seperti pyrolusit, psilomelan dan cryptomelan merupakan bijih mineral
mangan yang umumnya di temukan pada endapan mangan sedimenter. Pada beberapa
endapan lain mengandung mangan karbonat seperi rodokrosit dan manganit sedangkan
mineral-mineral mangan yang didiagnosa merupakan endapan metamorfosa terdiri dari
berbagai jenis mangan oksida dan hidroksida (seperti braunit, bixbit, hollandit, hausmanit,
vredenbergit dan jacobsit) serta mangan silikat seperti rodonit, garnet spesartin).
Pada endapan mangan sedimenter yang berperan sebagai batuan asal adalah berbagai
batuan sedimen seperti sandstone-claystone, lempung hitam, pembentukan besi dan karbonat
juga metamorf.
Menurut Riyanto (1989) terbentuknya oksida Mn biasanya berkaitan dengan kegiatan
vulkanik dan batuan yang bersifat basa. Setelah batuan melapuk, maka butir-butir batuan itu
mungkin menjadi mineral-mineral yang lebih stabil atau mungkin pula akan larut, terangkut
oleh aliran air dan diendapkan di tempat lain sebagai endapan sedimen.

3
Biasanya baik Mn atau Fe di dalam keadaan reduksi Mn++ dan Fe++ larut dalam asam
organic dalam bentuk Fe(HCO3)2 dan Mn(HCO3)2. Larutan ini lalu terangkut dan selanjutnya
karena Mn(HCO3)2 lebih stabil dari Fe(HCO3)2, maka Fe(HCO3)2 memisah dari larutan dan
terbentuklah endapan Fe terlebih dahulu. Di samping itu terjadinya pengendapan tersebut juga
berhubungan dengan pH dari larutan; bila larutan ber pH rendah maka Fe oksida mengendap,
bila pH tinggi Mn oksida mengendap dan bila pH netral maka Fe dan Mn akan sama-sama
mengendap. Sehingga pada proses pengendapan batuan kapur, maka Fe dalam larutan
mengendap lebih dahulu baru kemudian disusul oleh Mn.
Sumber mangan yang bersifat komersial berasal dari cebakan sedimenter yang
terpisahkan dari aktivitas vulkanik dan cebakan akumulasi residual. Cebakan sedimen laut
mempunyai ciri khusus yaitu berbentuk perlapisan dan lensa-lensa. Seluruh cebakan bijih
karbonat berasosiasi dekat dengan batuan karbonat atau gravity, dan kadang-kadang
mengandung lempung yang menunjukkan adanya suatu pengurangan lingkungan
pengendapan dalam cekungan terdekat. Sebaliknya, cebakan bijih oksida lebih umum dan
berasosiasi dengan sedimen klastik berukuran kasa, dengan sedikit atau sama sekali bebas dari
unsure karbon organik
Di Ukraina, sedimentasi terjadi pada formasi Terrigenous usia Oligence dan
merupakan erosi terisolasi di batuan dasar (Varentsov 1964).

Endapan dari Nikopol dan Bol'shoi Tokmak di Ukraina Selatan merupakan yang
terbesar di antara daerah di Ukraina dan sekitar 85% dari cadangan dari bekas Uni Soviet.
Endapan bersandar pada tepi selatan perisai Ukraina yang secara bertahap terjun ke selatan
menuju Laut Hitam. Dalam pengendapan, terjadi proses transgresif pada batuan dasar (Hewett
1966).

Gambar 1. Endapan sedimenter Ukraina Selatan

4
Bijih Mn, menunjukkan adanya zona mineral oksida, oksida-karbonat, dan kumpulan
karbonat, menyusup ke dalam urutan stratigrafi yang berbeda. Zonasi ini sesuai dengan
konfigurasi basinal, dengan oksida terjadi terdekat ke pantai, kemudian bijih campuran, dan
akhirnya karbonat menuju bagian yang lebih dalam dengan terjun ke selatan dari batu-batu
kristal (Gbr. 1). Zona oksida terdiri dari pyrolusite dan psiomelane. Zona campuran berupa
psiomelane, manganite, kalsit manganoan, dan rhodochrosite. Dan zona karbonat berupa
rhodochrosite calcian dan kalsit manganoan.

Di Gabon, yang merupakan endapan mangan besar di Moanda terjadi pada


Prakambrium Franceville Seri. Seri ini terdiri dari detrital, sedimen laut, dengan komponen
kecil dari karbonat, batuan vulkanik, dan formasi besi (Weber 1973). Pengendapan termasuk
kejadian penting dari bijih di dataran tinggi Bangombe, Okouma, dan Bafoula. Di dataran
tinggi Bangombe, lapisan yang kaya Mn menimpa yang miskin Mn atau tidak ada karbon dan
Dolomites. Dalam lapisan kaya Mn, unit tipis (0,2-0,5 m) dari oksida yang masif dan Mn
hidroksida (pyrolusite, manganite, nsutite) ditutupi oleh 3 sampai 9 meter zona tebal residual
oksida Mn berlapis dengan batupasir dan serpih merah yang mengandung besi. Gabon adalah
produsen bijih mangan untuk baterai yang terkemuka di dunia.

Endapan mangan yang terkemuka di Australia terjadi pada Groote Eylandt di Teluk
Carpentaria (McIntosh et al. 1975). Penyimpanan Mn-oksida terjadi sebagai satu-satunya
lapisan datar di tengah Mullaman Kretaseus dan meliputi wilayah minimal 150 km2.
Mullaman terletak selaras pada platform stabil dari Proterozoikum Tengah, dengan Groote
Eylandt yang terdiri dari batu pasir kuarsit dan orthoquartzite. Bijih mangan terjadi di Upper
Mullaman, yang ditindih tidak selaras oleh konglomerat Tersier laterit mengandung oksida
mangan. Mineral bijih terutama pyrolusite dan cryptomelane.

Endapan mangan sedimen dasar terrigenous tersebar luas di berbagai bagian India,
dan semua berumur Prakambrium(Roy 1964, 1972). Grup Sausar dari Madhya dan
Maharashtra di India mengandung deposit besar bijih mangan yang terjadi sebagai sabuk
memanjang sekitar 200 km, dengan lebar rata-rata 30 km. Sedimen dari Kelompok Sausar
batuan pelitic, psammitic, dan karbonat mewakili fasies dari urutan orthoquartzite-karbonat
yang secara regional bermetamorfosa untuk amfibolit fasies. Braunite, hollandite, manganite,
hausmannite, dan bixbyite adalah mineral mangan utama dalam deposito bijih.

5
Salah satu endapan sedimenter paling luas di dunia terletak di utara Provinece Cape,
Afrika Selatan (Beukes 1973; von Bezing dan Gutzmer 1994). Bidang mangan Kalahari
diwakili oleh endapan mangan berlapis selaras tertutup, dan satu perlapisan dalam sebuah
formasi besi. Pada Hotazel (Gbr. 49), bijih mangan hanya terdiri dari oksida dan silikat dan
tanpa karbonat. Menjelang barat (Olive Pan) dan selatan (Smartt), ada peningkatan nyata
dalam Mn-karbonat dalam bijih, dan perubahan ini sesuai dengan perubahan fasies dari
hematit untuk magnetit dalam pembentukan besi.

II.3 Endapan residual


Endapan mangan yang terbentuk sebagai konsentrasi residual, terakumulasi dari
pelapukan batuan-batuan yang mengandung mangan, mempunyai kesamaan kondisi dengan
endapan besi residual yang mengandung mangan. Sebagian besar endapan residual mangan
merupakan hasil pelapukan dari (Jensen & Bateman, 1981) :
a. Batugamping atau dolomite rendah kandungan alumina tetapi mengandung sebaran
singenetik karbonat dan oksida mangan
b. Batugamping mengandung mangan tersebar yang berasal dari luar.
c. Batuan-batuan silikat mengandung mangan seperti sekis kristalin atau batuan-batuan
beku terubah. Sekis kristalin dapat mengandung rodokrosit, spesartit, teproit dan
rodonit.
d. Endapan-endapan lode mengandung mineral-mineral Mn atau bijih-bijih dengan
kandungan Mn tinggi; Endapan-endapan urat replacement atau kontak metasomatis
mungkin mengandung mineral-mineral rodokrosit, rodonit, manganiferous siderit,
spesartit, teproit, alegenit, piedmontit, hausmanit, manganosit dan lain-lain. Sebagian
besar Endapan Mn berasal dari batuan-batuan beku mengandung Mn dibandingkan
dengan sumber lode.
Dengan demikian endapan-endapan residual Mn dapat dikalisifikasikan menjadi 3
kelompok yaitu :
a. Berasal dari sekis kristalin di wilayah tropis,
b. berasal dari batugamping yang kaya kandungan mineral-mineral Mn,
c. berasal dari cebakan-cebakan mineral Mn terdahulu.

6
Menurut Riyanto (1989) di samping batuan sumber seperti tersebut di atas, dalam
proses pembentukannya juga sangat dipengaruhi oleh faktor iklim dan topografi, dimana
keadaan reliefnya harus sedemikian rupa sehingga memungkinkan terakumulasinya unsur-
unsur tersebut menjadi endapan residual yang berniali ekonomis. Mn residual banyak
dijumpai di India, Malaysia, Filipina, Brazilia dan di Indonesia.

III MINERAL BIJIH

Mineral mangan yang diketahui ada sekitar 300 jenis, namun yang sering dijumpai
dalam cebakan bijih komersial ada 13 jenis (Arifin dan Suseno dalam Suhala dkk, 1997) yang
disajikan dalam Tabel 1.

Mineral Komposisi Kandungan Mn (%)


Pirolusit MnO2 63,2
Nsulit Mn1-x+4(Mnx)+2O2-2x(OH)2x ?
Manganit Mn2O3.H2O 62,0
Hausmanit Mn3O4 72,0
Psilomelan Bervariasi Bervariasi
Kriptomelan KMn8O16 45-60
Lithiofiorit (Al, Li)MnO2(OH)2 ?
Todorokit (Na, Ca, K, Mn2+)(Mn4+, Mn2+, ?
Mg)6)O12.3H2O
Groutit HMnO2 ?
Braunit 3Mn2O3. MnSiO3 50-60
Rhodonit MnSiO3 42,0
Rhodokrosit MnCO3 48,0
Wad Bervariasi Bervariasi

Tabel 1. Mineral mangan yang umum dijumpai dalam cebakan komersial

7
a. Pirolusit, massa kristalin kompak, keras (nilai kekerasan 5-6), berwarna abu-abu
kehitaman. Di bawah mikroskop bijih pirolusit mudah dibedakan dengan mineral
mangan lainnya, dan warnanya yang putih kekuningan, cemerlang, pemadaman lurus,
belahan sejajar dengan bidang kristal dan anisotropi yang kuat. Selain sebagai
kumpulan kristal yang relatif kasar, pirolusit juga terdapat sebagai kristal berbentuk
jarum yang halus.
b. Psilomelan, merupakan massa masif, keras dan berwarna hitam. Dibawah mikroskop
bijih psilomelan sulit dibedakan dari kriptomelan. Baik bentuk maupun warnanya
hampir sama. Sedikit perbedaan ialah sifat anisotropi dimana psilomelan lebih lemah
dibanding kriptomelan.
c. Braunit dan manganit, merupakan mangan yang berkomposisi oksida lainnya namun
tidak berperan sebagai mineral utama dalam cebakan bijih.
d. Hausmanit, todorokit, lithioforit dan nsutit, merupakan mineral mangan yang dijumpai
terbatas dalam cebakan bijih.
e. Kriptomelan, di bawah mikroskop bijih mineral ini terdapat dalam bermacam-macam
bentuk antara lain sebagai urat-urat kecil atau massa berserabut, kristal seperti jarum
berwarna abu-abu kebiruan atau lapisan koloidal konsentris berselang-seling dengan
lapisan yang berbeda warna, struktur bunga es dan massa berbentuk.
f. Rhodochrosit, merupakan mangan karbonat, namun jarang dijumpai dalam kondisi
murni. Umumnya berwarna merah namun jika kotor berwarna pink hingga coklat,
namun goresannya berwarna putih. Berat jenis 3-3.5. Sering mangan tipe ini sulit
dibedakan dengan mangan silikat namun mangan ini lebih lunak.

8
IV KESIMPULAN

Mangan adalah salah satu mineral yang termasuk unsur terbesar yang terkandung
dalam kerak bumi. Genesa mangan terbagi atas dua bagian yaitu endapan dan nodul. Banyak
klasifikasi pengendapan mangan telah dilakukan, berdasarkan genesa, kerangka tektonik, dan
litologi (Varentsov 1964; Roy 1969; Ramkhmanov dan Tchaikovsky 1972; Laznicka 1992).
Pada umumnya setuju bahwa ada tiga jenis utama dari endapan, yaitu: hidrotermal,
sedimenter dan residual. Sebagian besar produksi mangan saat ini berasal dari endapan
sediman (Misra, 1999). Mangan oksida seperti pyrolusit, psilomelan dan cryptomelan
merupakan bijih mineral mangan yang umumnya di temukan pada endapan mangan
sedimenter. Pada beberapa endapan lain mengandung mangan karbonat seperi rodokrosit dan
manganit sedangkan mineral-mineral mangan yang didiagnosa merupakan endapan
metamorfosa terdiri dari berbagai jenis mangan oksida dan hidroksida (seperti braunit, bixbit,
hollandit, hausmanit, vredenbergit dan jacobsit) serta mangan silikat seperti rodonit, garnet
spesartin).

Anda mungkin juga menyukai