Anda di halaman 1dari 34

UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE PERTAMA

(Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni dan Cu)


Unsur-unsur transisi adalah
-Terletak antara unsur golongan alkali tanah dan golongan boron.
-Merupakan unsur logam
-Merupakan unsur-unsur blok d dalam sistem periodik

Sifat-sifat yang khas dari unsur transisi


-Mempunyai berbagai bilangan oksidasi
-Kebanyakan senyawaannya bersifat paramagnetik
-Kebanyakan senyawaannya berwarna
-Unsur transisi dapat membentuk senyawa kompleks

Beberapa sifat logam transisi


BEBERAPA SENYAWAAN YANG DAPAT DIBENTUK OLEH UNSUR
TRANSISI
1. Tingkat Oksidasi <2
- Dengan ligan phi Aseptor
- Ligan-ligan Organik
- Ligan Hidrogen
2. Tingkat Oksidasi 2
- Biasanya bersifat ionik
- Oksidanya (MO), bersifat basa
- Memiliki struktur NaCl

- Mampu membentuk kompleks Aquo, dengan jalan


mereaksikan, logam, oksida, karbonat dalam
larutan asam dan melalui reduksi katalitik.
3. Tingkat Oksidasi 3
- Beberapa senyawaan bersifat stabil terhadap air, kecuali kompleks dari
logam Cu.
- Flourida (MF3) dan oksidanya (M2O3) bersifat ionik.
- Senyawaan klorida, bromida, iodida dan sulfida bersifat kovalen.
- Unsur-unsur Ti Co membentuk ion-ion oktahedral [M(H2O)]3+
- Ion Co3+ dan Mn3+ mudah direduksi oleh air.
- Ion Ti3+ dan V3+ teroksidasi oleh udara.
4. Tingkat Oksidasi 4
- Beberapa contoh senyawaannya antara lain : TiO2, TiCl4, VCl4, VO2+
(Vanadil) dapat berperilaku seperti M2+.
- Logam-logam dengan tingkat oksidasi 4 dapat membentuk senyawaan
kompleks yang bersifat kation, netral dan anion tergantung ligannya.
- Diluar unsur Ti dan V, umumnya dikenal sebagai komplek fluoro, dan
anion okso.
- Beberapa kompleks tetrahedral dapat dibentuk dengan ligan : OR, NR2, - CR3, seperti : Cr(OCMe3)4
5. Tingkat Oksidasi lebih dari samadengan 5, dikenal untuk unsur-unsur V,
Cr, Mn, dan Fe dalam
kompleks flouro, amin okso, misal : CrF5, KmnO4, dan K2FeO4 dan s
semuanya merupakan zat pengoksidasi yang kuat.

TITANIUM (Ti)

KELIMPAHAN :
1. Ilmenite
2. Rutil

BEBERAPA PROSES UNTUK MEMPEROLEH LOGAM TITANIUM :


1. Proses Kroll
2. Proses van Arkel de Boer

BEBERAPA SIFAT DARI LOGAM TITANIUM :


1. Logamnya berstruktur heksagonal memiliki kemiripan sifat dengan
logam
besi dan nikel.
2. Keras, tahan panas (mp 16800C, bp 32600C)
3. Penghantar panas dan listrik yang baik
4. Tahan terhadap korosi, sehingga banyak digunakan untuk mesin turbin,
industri kimia, pesawat terbang, dan peralatan laut.
5. Meskipun merupakan unsur yang tidak reaktip dapat bereaksi dengan
unsur-unsur non logam seperti : hidrogen (H2), Halogen, oksigen,
nitrogen,
karbon, boron, silikon dan sulfur pada temperatur tertentu.
SENYAWAAN TITANIUM (IV)
a. Halida,
- TiCl4 (larutan tidak berwarna) terhidrolisis oleh air (mp -230, bp 1360C)
TiCl4 + H2O TiO2 + 4HCl
- Ti Br4 tidak stabil
- TiI4 berbentuk kristal pada temperatur kamar

- TiF4 bubuk putih yang higroskopis


b. Titanium oksida dan kompleks oksida
- Titanium Oksida
- Kompleks Titanium
SENYAWAAN TITANIUM (III)
Senyawa Biner
- Senyawa Halida
- Senyawa Kompleks

VANADIUM (V)
KELIMPAHAN :
1. Patronite (kompleks sulfida)
2. Vanadinite
3. Carnotite
4. Bijih Uranium

Beberapa sifat dari logam vanadium


-Keras, tahan terhadap korosi
-Pada keadaan massive tahan terhadap udara, air, basa, asam non
oksidator.
-Larut dalam asam nitrat dan aquaregia.
-Pada kondisi temperatur terkontrol dapat bereaksi dengan oksigen
(V2O5) dan nitrogen nitrida (VN)

SENYAWAAN VANADIUM
Senyawa Biner

-Halida, halida dengan tingkat oksidasi +5 VF5 (merupakan cairan tak


berwarna (titik leleh 480C).
-VCl4 diperoleh dengan mereaksikan logam vanadium dengan gas klor
(Cl2), pada kondisi penyimpanan dapat kehilangan Cl.
VCl4(Merah) VCl3(ungu) VCl2(hijau pucat)
-Vanadium Oksida (V2O5) diperoleh melalui penambahan H2SO4 encer
dalam larutan amonium vanadat.
2NH4VO3 V2O5 + 2 NH3 + H2O
-Vanadat dibuat dengan melarutkan vanadium pentoksida pada larutan
NaOH
V2O5 + NaOH VO43- + Na+
-Vanadium oxo halida :
Contoh : VOX3 (X = F, Cl, Br), VO2F, VO2Cl, VOF3, dibuat dengan
mereaksikan antara V2O5 dengan F2 pada temperatur tertentu.
-Ion dioksovanadium dan vanadium kompleks.
Dibuat melalui pengasaman ion vanadat
VO43- + H+ VO2+, (VO2(H2O)4]+

KROMIUM (Cr)
Kelimpahan unsur kromium didapat sebagai mineral Chromite (FeCr2O4)

Untuk memperoleh kromium murni dapat dilakukan dengan


-Mineral Kromite direaksikan dengan basa dan oksigen untuk mengubah
Cr(III) menjadi Cr(VI)
-Reduksi Cr(VI) menjadi Cr(III) dengan karbon
-Reduksi Cr(III) menjadi Cr(0) dengan aluminium

Beberapa sifat dari logam kromium :


-Logam berwarna putih, keras (mp 19030C).
-Tahan terhadap korosi (digunakan sebagai bahan pelapis melalui proses
elektroplating).
-Larut dalam asam-asam mineral (HCl, H2SO4)
-Pada temperatur yang terkontrol kromium dapat bereaksi dengan unsur
halogen, belerang, silikon, boron, nitrogen, karbon dan oksigen.

Senyawaan Kromium
1. Halida
- Halida dari kromium (II) dapat dibuat dengan mereaksikan antara logam
kromium dengan asam HF, HCl, HBr dan I2 pada temperatur 6000
7000C atau reduksi trihalida dengan H2 pada 500 6000C.
- Halida dari Cr(III) dapat dibuat dengan melalui :
a. Mereaksikan dengan SOCl2 pada hidrat klorida.
b. Sublimasi dengan gas klor pada 6000C.
2. Oksida
- Oksida terpenting dari krom : Cr2O3, CrO2 dan CrO3.
- Cr2O3 dapat dibuat dengan membakar logam kromium dalam oksigen,
dekomposisi termal dari Cr(IV) oksida.
- CrO2 dibuat melalui reduksi hidrotermal dari CrO3.
- CrO3 dibuat dengan jalan mereaksikan antara larutan asam dengan
Na/K dikromat.
3. Senyawa biner dari krom yang lain
Senyawaan sulfida Cr2S3.

MANGAN (Mn)

KELIMPAHAN, ISOLASI, DAN SIFAT-SIFAT UNSURNYA


- Mangan relatip melimpah dialamsekitar 0,085%.
- Diantara beberapa logam hanya besi yang kelimpahannya melebihi
mangan terdapat dalam sejumlah deposit terutama dalam bentuk oksida,
oksida hidrat, atau karbonat.
- Mangan juga terdapat dalam nodule pada dasar laut pasifik bersamasama dengan Ni, Cu, dan Co.
- Logam Mn dapat diperoleh dari oksidanya dengan mereaksikan dengan
menggunakan aluminium.
- Penggunaan yang luas dari Mn adalah dalam ferromangan untuk baja.
- Mangan memiliki kemiripan sifat kimia dan fisika dengan besi, dengan
perbedaan utama dalam hal kekerasan dan lebih rapuh tetapi sedikit lebih
tahan panas (mp 12470 C).
- Mangan lebih elektropositip dan lebih mudah larut dalam larutan encer
asam non oksidasi.
SENYAWAAN MANGAN (II)
1. SENYAWA BINER
- Mangan(II) oksida merupakan bubuk berwarna hijau gelap yang dibuat
dari pemanggangan senyawa karbonat dalam hidrogen atau nitrogen atau
dapat juga dibuat dari pemanasan MnCl2 pada 6000C.
- Mangan (II) sulfida senyawa berwarna merah muda kenuning-kuningan
yang diperoleh melalui pengendapan dengan larutan sulfida basa
2. GARAM DARI MANGAN(II), Garam mangan (II) dapat dibentuk dengan
hampir semua anion. Garam mangan(II) larut dalam air, walaupun phospat
dan karbonat hanya sedikit larut. Hampir semua garam kristal berbentuk
hidrat.

SIFAT KIMIA DARI MANGAN (III)


SENYAWA BINER. Oksida merupakan senyawa terpenting, mangan
(III)oksida merupakan hasil

akhir dari oksidasi Mn atau MnO pada 470 6000C membentuk Mn2O3.
Mangan(III) flourida dibuat dengan flourinasi dari MnCl2 atau senyawa lain
dan membentuk padatan merah anggur yang secara sertamerta
terhidrolisis oleh air.

SIFAT KIMIA MANGAN (IV)


SENYAWA BINER. Senyawa biner terpenting mangan dioksida yang
merupakan padatan berwarna abu-abu sampai hitam yang dialam
terdapat sebagai bijih pyrolusite
TETRAFLOURIDA MnF4, didapat melalui interaksi langsung merupakan
padatan biru yang tidak stabil secara lambat terdekomposisi menjadi
MnF3 dan F2.

SIFAT KIMIA MANGAN (VI-VII)


Mangan (VI) yang dikenal sebagai ion manganat MnO42- yang berwarna
hijau. Ion ini dibentuk pada oksidasi MnO2 dalam lelehan KOH dengan
KNO3, udara atau zat pengoksidasi lain atau melalui penguapan KMnO4
dan larutan KOH

BESI (Fe)
KELIMPAHAN :
Besi merupakan logam yang melimpah nomor dua (2) setelah logam
aluminium dan merupakan
unsur melimpah nomor 4 penyusun kulit bumi. Bahkan inti bumi diyakini
mayoritas unsur penyusunnya
adalah besi dan nikel.

Mineral sumber utama besi (Fe) :


1. Hematite

2. Magnetit (Fe3O4)
3. Limonit (FeO(OH))
4. Siderit (FeCO3)

Beberapa metode untuk memperoleh logam besi murni antara lain :


1. Reduksi besi oksida dengan hidrogen
Didapat dari dekomposisi termal dari besi (II) oksalat, karbonat dan nitrat
2. Elektrodeposisi dari larutan garam besi
3. Dekomposisi termal dari besi karbonil

BEBERAPA SIFAT DARI LOGAM BESI


-Merupakan logam berwarna putih mengkilap (mp 15280C)
-Tidak terlalu keras dan agak reaktip, mudah teroksidasi
-Mudah bereaksi dengan unsur-unsur non logam seperti : halogen, sulfur,
pospor, boron, karbon dan silikon.
-Kelarutan : larut dalam asam-asam mineral encer.
-SENYAWAAN BESI
Besi hidroksida dan Oksida
1. Besi hidroksida dibuat dengan menambahkan larutan hidroksida
kedalam larutan
besi (II).
2. Besi(II)oksida diperoleh melalui proses dekomposisi termal besi(II)
oksalat pada
kondisi vakum.
3. Besi (III) oksida [FeO(OH)] dapat dibuat dengan cara :
- Hidrolisis larutan besi(III) klorida pada temperatur tertentu.

- Oksidasi dari besi(II) hidroksida.


4. Fe2O3 dibuat dengan memanaskan Besi (III) oksida pada temperatur
2000C.
5. Fe3O4 dibuat dengan memanaskan Fe2O3 pada temperatur 14000C

Halida, umumnya hanya berasal dari besi(II) dan besi (III)


- Halida dari besi tiga dapat dibuat dengan mereaksikan antara unsur
halogen
dengan logam besi.
- FeI dan FeBr dibuat dengan mereaksikan langsung antar unsurunsurnya.
- FeF2 dan FeCl2 direaksikan dengan HF dan HCl untuk memperoleh
trihalida
yang selanjutnya direduksi dengan hidrogen melalui proses pemanasan.

KOBAL (Co)
KELIMPAHAN :
Unsur kobal dialam selalu didapatkan bergabung dengan nikel dan
biasanya juga dengan arsenik. Mineral kobal terpenting antara lain
Smaltite (CoAs2) dan kobaltite (CoAsS). Sumber utama kobal disebut
Speisses yang merupakan sisa dalam peleburan bijih arsen dari Ni, Cu,
dan Pb.

SENYAWAAN KOBAL
1. OKSIDA. Kobal (II) oksida merupakan senyawa berwarna hijau dibuat
melalui pemanasan logam, kobal karbonat, atau nitrat pada suhu 11000C
2. HALIDA. Halida anhidrat CoX 2 dapat dibuat dengan dehidrasi dari hidrat
halida dan untuk CoF2 dibuat dengan mereaksikan antara HF dengan
CoCl2

3. SULFIDA. Dibentuk dari larutan Co 2+ yang direaksikan dengan H 2S


membentuk endapan CoS berwarna hitam.
4. GARAM. Bentuk garam kobal(II) yang paling sederhana dan
merupakan garam hidrat. Semua garam hidrat kobal berwarna merah atau
pink dari ion [Co(H2O)6]2+ yang merupakan ions terkoordinasi oktahedral.
5. KOMPLEKS-KOMPLEKS DARI KOBAL(II) , Ion akuo (Co(H 2O)6]
merupakan kompleks kobal(II) paling sederhana.

NIKEL (Ni)
KELIMPAHAN :
1. Smaltite [Fe,Co,Ni]As
2. Nikolit [NiAs]
3. Pentlandite [Ni,Co,Fe]S
4. Garnierite [Ni,Mg]SiO3.H2O

SIFAT Ni :
1. logam putih mengkilap
2. pada t kamar tidak bereaksi dengan udara dan air
3. larut dalam HNO3 encer
4. mp 14500C , bp 28000C
5. bereaksi dengan H2S menghasilkan endapan hitam
5. dalam larutan akuatik Ni[H2O]62+ hijau
6. membentuk oksida NiO

SENYAWAAN NIKEL (Ni)


1. Hidroksida [Ni(OH)2]

2. Klorida [NiCl2]
3. Sulfat [NiSO4.7H2O]
4. Senyawa Kompleks

TEMBAGA (Cu)
KELIMPAHAN :
- Tembaga tersebar luas dialam sebagai logam, dalam bentuk sulfida,
arsenida, klorida dan karbonat.
- Mineral yang paling umum adalah Chalcopyrite (CuFeS 2).
- Tembaga dapat diisolasi dari mineralnya melalui pemanggangan dan
peleburan oksidatip, pencucian dengan bantuan mikroba yang diikuti oleh
elektrodeposisi dari larutan sulfat.
- Tembaga banyak digunakan dalam aliansi seperti kuningan dan bahan
campuran emas.

SENYAWAAN TEMBAGA (I)


- SENYAWAAN BINER TEMBAGA (I). Oksida dan sulfida lebih stabil
daripada senyawa Cu(II) pada temperatur tinggi
- KOMPLEK TEMBAGA(I). Jenis kompleks tembaga(I) yang paling umum
adalah kompleks yang dibentuk dari ligan halida atau amina dan
mempunyai struktur tetrahedral.

SENYAWAAN KIMIAWI TEMBAGA (II)


SENYAWA BINER. Tembaga oksida CuO merupakan kristal hitam yang
diperoleh melalui pirolisis dari garam nitrat atau garam-garam okso yang
lain. CuO terdekomposisi pada suhu diatas 8000C menjadi Cu 2O
HALIDA. CuF2 tidak berwarna dengan struktur rutil terdistorsi CuCl 2
berwarna kuning, dan CuBr2 berwarna hitam

KIMIAWI ION AKUO DAN LARUTAN AKUO. Pelarutan tembaga,


hidroksida, karbonat, dan senyawa-senyawa Cu(II) dalam asam akan
membentuk ion akuo yang berwarna hijau kebiruan [Cu(H 2O)6]2+.

Soal
1. Tuliskan struktur elektronik dari : TiIV , VII , CrV , MnVI , FeO , CoI ,
NiII , CuIII. Dibuku
Jawab
a. TiIV
1S2 2S2 2P6 3S2 3P6 3d1
b. VII
[ Ar] 4S2 3d1
IV
c. Cr
[ Ar] 4S2
VI
d. Mn
[Ar] 4S2
e. Fe0
1S2 2S2 2P6 3S2 3P6 4S2 3d2
I
f. Co
[Ar] 4S2 3d6
g. NiII
1S2 2S2 2P6 3S2 3P6 4S2 3d6
III
h. Cu
1S2 2S2 2P6 3S2 3P6 4S2 3d7
2. Yang manakah dari ion akuo +2 dan +3 yang (a) direduksi oleh air,
(b) dioksidasi oleh air, (c) dioksidasi oleh O 2?
Jawab
a. Direduksi oleh air adalah ion akuo + 2
b. Dioksidasi oleh air adalah ion akuo + 3
c. Dioksidasi oleh O2 adalah ion akuo + 3, ion akuo + 2
3. Hidroksi +2 manakah yang dioksidasi oleh udara? Tuliskan
persamaan yang sempurna!
Jawab
Ion ion v2+ Cr 2+ dan Fe2+
[Fe (H2O)6]3+ [Fe (H2O)5 (OH)]2+ + H+
[Fe (H2O)5 (OH)]2+ [Fe (H2O)4 (OH)2]+ + H +
2[Fe (H2O)6]3+

[Fe (H2O)4 (OH)2 Fe (H2O)4 ]4+

4. Apakah perbedaan struktur utama antara TIOSO 4 , H2O dan


VOSO4.5H2O?
Jawab

Perbedaan struktur utama antara TiOSO 4 H2O dengan


VOSO4.5H2O
TIOSO4 , H2O
- Terdapat spesies okso, garam okso basa atau oksida
terhidrat yang bisa diendapkan
- Terdapat rantai atau cincin ( Ti-O- Ti-O)
- Bukan merupakan ion akuo Ti4+
VOSO4.5H2O
- Terbentuk kristal ungu ketika difeduksi dengan etanol
- Terdiri dari ion [ V( H2O) ]2+
- Terjadi reaksi subsitusi yang relatif lambat
5. Berikan dua contoh bagi setiap perilaku asam Lewis dari MCl 4 dan
MCl5 dimana M adalah suatu logam transisi!
Jawab:
TiCl4 + 2N2O TiO2 + 4HCl
Asam basa
-

6. Mengapa ion [Ti(H2O)6]3+ berwarna ungu?


Jawab:
Ion [Ti ( H2O)6]3+ berwarna ungu karena ion-ion Ti3+ itu sendiri
berwarna ungu yang telah teroksidasi oleh udara, sehingga melalui
reduksi larutan akua Ti(IV) baik secara elektronik atau dengan seng
diperoleh larutan akua yang berwarna ungu.
7. Jelaskan mengapa VF5 adalah suatu cairan yang sangat kental.
Jawab:
VF5 mempunyai tingkat oksidasi paling tinggi yang cairannya tidak
berwarna, mempunyai kekentalan besar yang harga titik lelehnya
sebesar 48oC. Yang menggabungkan molekulnya berhubungan
dengan polimerisasi melalui jembatan fluor dan terhidrolisis keras
oleh air sehingga memberikan larutan yang kental.
8. Apakah yang dimaksud dengan istilah disproporsionasi? Berikan
dua contoh.
Jawab:
Reaksi disproporisionsai adalah reaksi dimana suatau zat dapat
mengalami reaksi reduksi dan oksidasi contoh:
Ion Mn2+ yang ter disproporisionsai dalam larutan asam lemah.
2Mn3+ + 2H2O
Mn2+ + MnO2 ( S) + 4H+
+3
+2
+4

reduksi
oksidasi
9. Bagaimana frekuensi rentangan V-O berganti bilamana
bis(asetilasenato)-oksovanadium (IV) dilarutkan dalam piridin?
Jawab
Frekuensi rentangan V-O berganati bilamana bis ( asetilasetonato)
oksonnandium (IV) dilarutkan dalam piridin memiliki ukuran ikatan
V-O sebesar 1,56 -1,59 yang merupakan ikatan terpendek yang
paling stabil dan di anggap sebagai ikatan rangkap dengan
komponen n timbul dari arus elektron 0 ( pn )
V (dn)
10. Apakah yang terjadi bila larutan K2CrO7 ditambahkan pada larutan
(a) F-, Cl, Br-, I- (b) OH- (c) NO2- (d) SO42- (e) H2O2?
Jawab
Bila larutan K2Cr2O7
SO4
Senyawa Sr ( in) dibentuk dari Cr2O3 dengan melarutkan
dalam asam atau basa atau dengan reduksi Cr2CO7 2K2Cr2O7 + H2SO4 + 3SO2
K 2 SO4 + Cr2 (SO4)3 +
H2
OHAir dikristalkan dengan garam kromat akan menghasilkan
larutan yang bersifat basa dan
warna larutan menjadi kuning
Cr2O7 2- + 2OH2 Cr2O3 + H2O
Clpembuatan klor melibatkan oksidasi ion klor dengan
menggunakan zat-zat
pengoksidasinya yaitu K2Cr2O7
K2Cr2O7 + 14HCl
Cl2 + 2CrCl3 + 2KCl + 7H2O
11. Apakah keistimewaan struktur oksida TiO2, CrO2, CrO3, MnO2,
Mn3O4, Mn2O7, FeO0.95?
Jawab
TiO2 : - mempunyai 3 bentuk kristal rutile, anatase, dan brookite,
- semua molekulnya berada di alam,
- bersifat amfoter dan larut dalam NaOH pekat.
CrO3: - sebagai pengoksidasi

- reduksi dengan HCl pekat dalam ion alkali pada 0 oC


memberikan garam Mn (Cr4OCl3-)
- sebagai endapan merah kejinggaan pada penambahan
H2SO4 kepada larutan Na2Cr2O7
MnO2:
- hasil hidroksida berupa gelatin putih
- cepat menjadi garam dalam udara akibat oksidasi
Mn3O4: -kristal berwana hitam dipanaskan pada suhu 1000oC
Mn2O7: - merupakan senyawa okso
- melimpah dan terdapat banyak deposit
FeO 0,95 : -cepat teroksidasi memberikan besi (III) oksida hidrat
(karat)
- bereaksi dengan Fe oksalat yang bersifat pirofer
sehingga di peroleh FeO
- terdapat beberapa Fe yang non stoikiometri.
CrO2: - menghasilkan CrO3 yang hijau terbentuk dari penambahan
Cr dalam O2
- Larut dalam air dan sangat beracun.
12. Apakah (a) spinel , (b) perovskite dan (c) alum? Berikan masingmasing dua contoh.
Jawab:
- Spinel adalah warna anggota kelompok dari magnesium
aluminium oksida, suatu miineral malihan yang kadangkadang digunakan sebagai batu hias yang bersifat relatif
murah dengan batu berwarna hitam

Contoh:
Spinel terdapat batu kapur malihan dan terdapat diantara
pasir sungai sebagai resrik
Perovskite merupakan oksida logamnya memiliki struktur
umum ABO3, dimana A adalah ion-ion logam blok s,d, f
yang brukuran lebih bsar dan b merupakan ion-ion logam
transisi.
Contoh:
CaCo3 digunakan sebagai superkonduktor, bahan
elektroda, bahan magnetik dan katalis
Alum mrupakan kelompok garam ramgkap berhidrat
berupa kristal dan bersifat isomorf . kristalnya mudah
larut dalam air dan kelarutannya bebeda.
Beda
tergantung pada jenis logam dan suhu. Alum merupakan
salah satu senyawa kimia yang dibuat dari molekul air
dan dua jenis garam.
Contoh:

Alum kalium, juga sering dikenal dengan alum,


mempunyai rumus formula yaitu K2SO4.Al2(So4)3 .
13. Berikan mengapa ion akuo trivalensi menghasilkan larutan asam
dalam air. Apakah yang terjadi dengan mereka bila pH bertambah?
Jawab:
Ion akuo trivalensi menghasilkan larutan asam dalam air karena
ionn akuo trivalensi mudah direduksi oleh air sehingga membuat
larutan akuo memiliki keasaman yang lebih tinggi yang dapat
mencegah hidrolisis .apabila di tambahkan PH pada larutan
tersebut maka ion akuo trivalensi akan dapat mempertahankan
Phnya sehingga PH larutannya tidak berubah atau tetap.
14. Gambarkan
struktur
Cr3O(CO2Me)6(H2O)3.
Jawab:

Cr2(CO2Me)4(H2O)2

dan

15. Apakah perbedaan antara CrII dan CuII asetat?


Jawab:
CuII asetat ( CU2 (CH3COO)4
Senyawa yang tersedia dalam bentuk hidrat yang mengandung dua
molekul air yang berwujud padatan kristal berwarna hijau gelap
dan memiliki warna nyala biru hijau
CrII asetat ( Cr2 (CH3CO2)4 (H2O)2
Senyawa ini terdapat dalam bentuk hidrat maupun anhidrat yang
berupa serbuk diamagnetis berwarna kemerahan yang
kelarutannya sangat rendah.
16. Apakah struktur [Ni(acac)2]3, CrCl3(THF)3, VO2+ , CrO5py?
17. Mengapa demikia halnya, bila endapan hidroksida segar dari
a. MnII putih berubah menjadi coklat tua di udara?
b. CoII biru tetapi berubah menjadi merah jambu bila dipanaskan?
c. CuII biru tetapi berubah menjadi hitam bila dipanaskan?
Jawab :
a. Mn2+ putih berubah menjadi coklat tua di udara karna pada awal
penambahan OH- kepada larutan Mn2+ menghasilkan Hidroksida
berupa , gelatin putih yang berubah menjadi coklat jika
ditambahkan Sh- yang memberikan MnS Hidrat sehingga
teroksidasi dalam udara.
b. Cu2+ biru tetapi berubah menjadi merah jambu bila di panaskan
karna terjadinya pelarutan CO dalam asam encer yang

memberikan ion Aquo merah jambu[Co(H 2o)6]2+ yang


membentuk banyak garam terhidrasi yang bergantung kepada
kondisi larutan tersebut.
c. Cu2+ Biru berubah menjadi hitam bila di panaskan karna
awalnya kristal hitam CuO diperoleh Dari Pirolisis nitrat atau
garam okso lainnya yang terdekomposisi menjadi Cu 2O dengan
penambahan NaOH pelarutan Cu2+ yang membentuk
bongkahan endapan biru dan ketika dipanaskan halida tersebut
berubah hampir seluruhnya menjadi hitam akibat halidanya
melepas.
18. Berapakah banyaknya elektron tidak berpasangan dalam kompleks
(a) MnII spin berpasangan, (b) CrIV tetrahedral, (c) CoIII
oktahedral, (d) VIII oktahedral dan tetrahedral?
Jawab
a. Mn2+ spin berpasangan memiliki elektron yang yang tidak
berpasangan dalam senyawa kompleksnya sebanyak 1 elektron
b. Cr2+ tetrahedral tidak memiliki elektron yang tidak berpasangan
dalam senyawa kompleksnya
c. Co3+ oktahedral tidak memiliki elektron yang tidak berpasangan
dalam senyawa kompleksnya
d. V3+ oktahedral dan tetrahedral memiliki elektron yang tidak
berpasangan dalam senyawa kompleksnya sebanyak 4 elektron
19. Bandingkan kimiawi spesies logam yang memiliki konfigurasi (a)
do, (b) d4 dan (c) d8.
Jawab:
a.) d0 : Ti dengan tingkat opksidasi 4
V dengan tingkat oksidasi 5
Cr dengan tingkat oksidasi 6
Mn dengan tingkat oksidasi 7
4
b) d : V dengan tingkat oksidasi 1
Cr dengan tingkat oksidasi 2
Mn dengan tingkat oksidasi 3
Fe dengan tingkat oksidasi 4
Co dengan tingkat oksidasi 5
c) d8 : Fe dengan tingkat oksidasi 0
Co dengan tingkat oksidasi 1
Ni dengan tingkat oksidasi 2
Cu dengan tingkat oksidasi 3
Perbandingfan konfigurasi elektron berdasarkan tingkat oksidasinya
dapat menahankan kemiripan dalam
spektra dan sifat sifat

magnetiknya seperti sifat alami logam, tingkat energinya ,muatan


ion dan sering melampaui kemiripannya .
20. Bagaimana oksigen yang terikat dalam kompleks
Jawab:
Oksigen yang terikat dalam kompleksi
a). Cs [ FiO2F5]
oksigen yang terikat dalam kompleks tersebut merupakan ion
kompleks heksa akuo
b). K3[CrO8]
oksigen yang terikat dalam kompleks tersebut merupakan senyawa
kompleks tersebut merupakan senyawa kompleks tetraperoksida
c). [CO2O2(NH3)10(SO4)2]
oksigen yang terikat dalam kompleks tersebut merupakan senyawa
kompleks tetragenal atau oktahedral.
21. Tuliskan struktur elektronik bagi ion per- dan superoksida dan
jelaskan bagaimana mereka dapat membentuk kompleks.
Jawab:
eeO2 O2- O2222. Hitunglah isomer yang mungkin dari [Co en2(SCN)2+ dan
namakanlah masing-masing sesuai dengan tata nama yang cocok.
Jawab:
Isomer dari [Co en2(SCN)2+ sebanyak 3
- Isomer optik
Isomer [ co(en)3(SCN)2]+ tidak menunjukan perbedaan
satu sama lain setiap posisi memiliki pengikatan logam
yang sama melalui atom N dari sebuah etilendiamin.
-

Isomer koordinasi
[ co(en)2(SCN)2]+ dis ( etilendiamin) dis (sianida )kobalt
(III)

Isomer ikatan
[ co(en)3(SCN)2]+ ion dietilendiamina sianida kobalt (III)

UNSUR TRANSISI PERIODE KEDUA DAN KETIGA


Beberapa hal penting dari unsur-unsur transisi deret kedua dan ketiga
dibandingkan dengan deret pertama adalah :

1. Jari-jari. Jari-jari logam dan ion untuk unsur transisi periode kedua dan
ketiga lebih besar dibanding periode pertama.
2. Tingkat Oksidasi. Untuk unsur transisi periode kedua dan ketiga, pada
tingkat oksidasi tinggi umumnya lebih stabil daripada unsur periode
pertama.
3. Kimia Larutan. Ion akuo dari unsur transisi periode kedua dan ketiga
pada keadaan valensi rendah dan sedang tidak umum didapatkan atau
tidak terlalu penting.
4. Ikatan Logam-logam. Umumnya unsur-unsur transisi periode kedua dan
ketiga akan lebih mudah untuk membentuk ikatan M-M daripada unsur
transisi periode I.
5. Sifat Magnetik. Umumnya unsur-unsur periode kedua dan ketiga
mempunyai sifat magnetik yang sedikit penggunaannya dibandingkan
dengan unsur transisi periode pertama.
6. Stereokimia. Unsur-unsur transisi periode kedua dan ketiga umumnya
mempunyai bilangan koordinasi yang lebih tinggi yaitu VIII dan VIII
dibandingkan unsur transisi periode pertama, dengan pengecualian untuk
unsur platina bilangan koordinasi tertinggi 6.

ZIRKONIUM (Zr) DAN HAFNIUM (Hf)


KELIMPAHAN :
Beberapa mineral sumber zirkonium :
- Baddeleyite (ZrO2)
- Zirkon (ZrSiO2)
Untuk memisahkan ion zirkonium dan hafnium digunakan metode penukar
ion atau
ekstraksi-pelarut secara bertingkat.

SIFAT-SIFAT DARI UNSUR ZIRKONIUM DAN HAFNIUM

- Logam zirkonium seperti halnya logam titanium bersifat keras dan tahan
korosi
(mp 18550C)
- Terbakar di udara pada temperatur tinggi, bereaksi lebih cepat dengan
nitrogen dan
oksigen membentuk nitrida, oksida dan oksida nitrida (Zr2ON2).

BEBERAPA SENYAWAAN DARI ZIRKONIUM DAN HAFNIUM


- Halida, halida MCl4, MBr4 dan MI4 pada fase gas berbentuk tetrahedral
tetapi pada
kondisi padat merupakan polimer dengan jembatan halida.
- Zirkonium oksida, (ZrO2) merupakan kristal putih yang keras dan tidak
larut (mp 27000C),
tahan terhadap asam dan basa, memiliki sifat mekanis yang baik
digunakan untuk tungku
furnace.
NIOBIUM (Nb) DAN TANTALUM (Ta)
KELIMPAHAN :
- Kelimpahan niobium 10-12 kali lebih besar daripada tantalum pada kulit
bumi.

MINERAL SUMBER NIOBIUM DAN TANTALUM :


- Mineral seri kolumbite-tantalite yang komposisi utamanya (Fe/Mn)
(Nb/Ta)2O6.
- Mineral pyrochlore merupakan campuran kalsium natrium niobat.

SIFAT-SIFAT DARI NIOBIUM DAN TANTALUM :


- Logam mengkilat, titik leleh tinggi (Nb 24680C, Ta 29960C)

- Tahan terhadap asam dapat larut dalam campuran HNO3-HF.


- Bereaksi lambat dengan leburan NaOH.

BEBERAPA SENYAWAAN NIOBIUM DAN TANTALUM


Senyawa oksigen. Nb2O5 dan Ta2O5 meruapakan serbuk putih yang
bersifat inert. Tidak larut dengan semua asam kecuali dengan HF pekat,
larut dalam leburan NaOH dan NaHSO4.
Halida, MF5, pentaflourida dibuat melalui reaksi flourinasi dari logamnya.
Merupakan padatan putih volatil (mp 800C, bp 2350C/Nb, mp 950C, bp
2290C/Ta) dalam keadaan cair tidak berwarna dan volatil.
MCl5, pentaklorida dibuat melalui reaksi klorinasi dari logamnya,
merupakan padatan kuning, terhidrolisis menjadi hidrat oksida.
MOLIBDENUM (Mo) DAN WOLFRAM (W)
KELIMPAHAN :
Kelimpahan kedua unsur ini berkisar 10-4% pada batuan metalurgi.
Beberapa mineral sumber utama molibdenum (Mo) dan wolfram (W)
antara lain :
- Molibdenit (MoS2) dan wulfenit (PbMoO4), MgMoO4
- Scheelite (CaWO4) dan wolframite [Fe(Mn)WO4]

METODE ISOLASI MOLIBDENUM (Mo) DAN WOLFRAM (W)


1. Molibdenum (Mo)
Mineral Mo dilakukan proses foam flotation untuk memperoleh MoO3
direduksi dengan karbon untuk memperoleh logamnya.
2. Wolfram (W)
Mineral tungsen (wolfram) dihancurkan secara mekanik dan direaksikan
dengan lelehan
memperoleh

NaOH.

Lelehannya

dilarutkan

dalam

air

untuk

Na-tungsenat yang kemudian diasamkan untuk mendapatkan WO3


kemudian
direduksi dengan hidrogen dan diperoleh logamnya.

KEGUNAAN :
1. Paduan logam untuk alat pemotong pada suhu tinggi
2. Filamen lampu

SIFAT-SIFAT DARI UNSUR Mo DAN W


1. Tahan terhadap asam
2. Tahan terhadap panas (mp 26100C (Mo), 34100C(W)
3. Tahan terhadap oksigen
4. Reaktip dengan flourin membentuk heksaflourida
SENYAWAAN DARI MOLIBDENUM DAN WOLFRAM

1. Oksida : Beberapa oksida yang umum seperti : MoO3(putih),


WO3(kuning), MoO2 dan WO2
- Trioksida dibuat memanaskan logam dengan senyawa
lain seperti sulfida dalam oksigen.
- Dioksida dibuat dengan mereduksi trioksida dengan
hidrogen atau NH3 pada suhu 4700C.

2. Halida, MOF6 dan WF6 dibuat dengan reaksi flourinasi


terhadap logamnya. Kedua halida tersebut mudah
terhidrolisis.
- Mo2Cl10 dibuat melalui klorinasi logamnya.

- WCl6 dibuat melalui klorinasi logamnya.

TECHNETIUM (Tc) DAN RHENIUM (Re)


Unsur-unsur ini berbeda dengan unsur Mn yang ada dalam satu golongan
dalam beberapa hal :
1. Tidak terdapat/sedikit unsur-unsur yang stabil dalam biloks dua (II),
2. Terdapat sedikit senyawa kationik dalam setiap tingkatan bilangan
oksidasi,
3. Stabilitas dari kedua unsur ini pada bilangan oksidasi IV dan V untuk
bilangan oksidasu V sebagai senyawaan okso,
4. Anion okso MO4- merupakan pengoksidasi yang lebih lemah
dibandingkan
ion permanganat,
5. Pada tingkat oksidasi II sampai IV cenderung membentuk ikatan logamlogam (M-M)

KELIMPAHAN, KEGUNAAN, DAN ISOLASI UNSURNYA :


- Rhenium diperoleh dari mineral molibdenite (MoS) atau dari bijih Cu.
- Technetium diperoleh dari peluruhan uranium.
- Rhenium digunakan untuk paduan Pt-Re untuk katalis perengkahan
minyak
bumi.
- Technetium karena merupakan unsur radioaktip digunakan untuk
scanning
pada dunia kedokteran.
SENYAWAANNYA

1. Oksida : beberapa oksida yang dikenal dari unsur ini :


Rhenium Technetium
Oksida Warna Oksida Warna
Re2O3.xH2O Hitam TeO2 Hitam
ReO2 Coklat
ReO3 Merah
Re2O3 Biru Te2O7 Kuning
Re2O7 Kuning

2. Halida : beberapa halida yang dikenal :


- ReF6 dan ReF7 yang bersifat volatil
- Re2Cl10 diperoleh dari reaksi klorinasi pada T 5500C
Terdekomposisi
Re2Cl6
RUTHENIUM, OSMIUM, RHODIUM, IRIDIUM DAN PLATINA

Beberapa sifat dari logamnya.

SENYAWAAN
1. Oksida, beberapa senyawaan dari unsurnya terlihat pada tabel berikut :

2. Halida, beberapa halida flour dari unsur-unsur golongan VIII

Beberapa halida lainnya :

PERAK (Ag) dan EMAS (Au)


Seperti halnya tembaga, perak dan emas mempunyai elektron tunggal
pada orbital s dan orbital d yang terisi penuh elektron, tetapi meskipun
mempunyai kesamaan dalam hal struktur elektronik dan potensial ionisasi
sedikit sekali kemiripan antara Ag, Au dan Cu. Beberapa kimiripan
tersebut antara lain :
1. Semua logam mempunyai bentuk kristal yang sama yaitu kubus pusat
muka.
2. Cu2O dan Ag2O mempunyai struktur kubus pusat badan dimana atom
logam
mempunyai dua atom O tetangga dan tiap-tiap atom oksigen dikelilingi
oleh
empat atom logam pada bidang tetrahedral.
3. Meskipun konstata stabilitas dari kompleks halida dari beberapa logam
berurut
seperti F>Cl>Br>I, tetapi kompleks halida dari ion CuI dan AgI justru
berurut kebalikannya.
4. CuI dan AgI ( dan beberapa senyawa AuI) mempunyai kesamaan tipe
baik
dalam bentuk ion dan senyawa seperti [MCl2]-, [Et3AsMI4] dan K2MCl3.
5. Beberapa kompleks tertentu dari CuII dan AgII merupakan isomorf, dan
AgIII, AuIII, dan CuII juga menghasilkan senyawa kompleks yang mirip.
KEBERADAAN DAN SIFAT UNSUR-UNSURNYA

- Perak dan emas tersebar luas dialam. Perak dan emas disamping
ditemukan sebagai logam juga umumnya ditemukan dalam bentuk bijih
sulfida, bisanya terdapat bersamaan dengan sulfida dari Fe, Cu, dan Ni.
- Sumber utama emas dan perak didapatkan di Afrika Selatan dan Rusia.
Perak juga ditemukan sebagai mineral AgCl

- Perak berwarna putih, mengkilap, lembut dan dapat ditempa (mp 9610C)
dan mempunyai konduktivitas termal dan listrik yang paling tinggi.
- Perak sedikit kurang reaktip dibandingkan tembaga kecuali terhadap
belerang dan hidrogen sulfida yang dengan cepat menghitamkan
permukaan perak.
- Perak larut dalam asam pengoksidasi dan dalam larutan sianida dengan
adanya oksigen atau peroksida.
- Emas bersifat lembut, logam kuning (mp 10630C) dengan memiliki
kemudahan untuk ditarik dan ditempa paling tinggi dari unsur-unsur yang
lain.
- Emas secara kimiawi tidak reaktip dan tidak mudah bereaksi dengan
oksigen atau belerang, tetapi bereaksi cepat dengan halogen atau dengan
larutan yang mengandung atau melepaskan klor seperti aquaregia, dan
emas larut dalam larutan sianida dengan adanya udara atau hidrogen
peroksida membentuk kompleks [Au(CN)2]SENYAWAAN PERAK
1. PERAK (I). Perak(I) merupakan bilangan oksidasi yang umum. Ion AgI
dalam air berada dalam bentuk [Ag(H2O)2]+, tetapi ligan air sangat labil
dan tidak ada bentug garam hidrat dari AgI yang dikenal.

2. SENYAWAAN BINER
- PERAK(I) OKSIDA. Penambahan dari alkali hidroksida dalam
larutan AgI menghasilkan endapan coklat gelap yang sulit
dipisahkan dari ion alkali.
- PERAK (I) SULFIDA. Penambahan hidrogen sulfida pada larutan
perak menghasilkan endapan hitam Ag2S, yang mana semua
senyawa dari perak sulfida memiliki sifat sedikit larut dalam air
(log Ksp 50).
- PERAK(I) HALIDA. Fluorida membentuk hidrat seperti AgF.4H2O
yang dibuat dengan melarutkan kristal Ag2O dalam larutan HF.

- KOMPLEKS PERAK (I). Komplek perak(I) mempunyai variasi yang


sangat luas baik yang didapatkan sebagai larutan atau sebagai
padatan.
SENYAWAAN PERAK (II) DAN PERAK(III)
PERAK(II) FLOURIDA. Merupakan padatan coklat tua yang didapatkan
melalui proses flourinasi dari AgF atau senyawaan Ag lainnya melalui
pengaturan temperatur.

SENYAWAAN EMAS
1. OKSIDA. Hanya Au2O3 yang dikenal, walaupun penambahan basa
pada larutan AuCl4- menghasilkan Au2O3.nH2O sebagai endapan amorf
coklat, endapan tersebut terdekomposisi pada pemanasan menjadi Au,
O2 dan H2O.

2. HALIDA. Emas(III) flourida paling baik dibuat melalui flourinasi dari


Au2Cl6 pada 3000C dan membentuk kristal orange yang terdekomposisi
menjadi logamnya pada 5000C.

Soal
1. Nyatakan perbedaan utama antara unsur-unsur transisi deret
kedua dan ketiga pada satu pihak, dan unsur-unsur transisi deret
pertama pada lain pihak sehbungan dengan (a) jari-jari atom dan
ionik, (b) tingkat oksidasi, (c) pembentukan ikatan logam-logam, (d)
stereokimia, dan (e) sifat magnetik.
Jawab :
a. jari-jari atom dan ionik

2. Mengapa sifat kimia dan fisika senyawa hafnium dan zirconium


demikian mirip ?
Jawab :
Karena Hafnium secara kimiawi mirip dengan
zirkonium. Kedua logam transisi ini memiliki konfigurasi
elektronik yang sama,Jari-jari atom zirkonium dan hafnium
masing-masing adalah 1,45 dan 1,44 , sedangkan jari-jari ion
Zr4 +, 0,74 , dan Hf4 +, 0,75 . Identitas virtual ukuran atom dan
ion, yang dihasilkan dari kontraksi lantanoid, memiliki efek
membuat perilaku kimia kedua unsur ini lebih mirip daripada
pasangan lain dari unsur yang dikenal. Meskipun sifat kimia
hafnium dipelajari kurang dari zirkonium, keduanya sangat mirip
dan perbedaan secara kuantitatif sangatlah kecil.Selain itu
Zirkonium (Zr) dalam daftar periodik mempunyai berat atom
91,22 dengan nomor atom 40. Konfigurasi elektron Zr adalah
5s2 4d2 . Hafnium (Hf) dalam daftar periodik mempunyai berat
atom 178,49 dengan nomor atom 72. Konfigurasi elektron Hf
adalah 6s2 4f14 5d2 . Zr dan Hf mempunyai sifat kimia yang
mirip karena mempunyai kulit elektron terluar yang sama.
Kedua unsur tersebut selalu berada bersama-sama, sehingga
menyebabkan keduanya sulit untuk dipisahkan (US Patent,
1997). Zirkonium dan hafnium mempunyai kemampuan untuk
membentuk kompleks dengan beberapa senyawa ion seperti
ion hidroksida (OH- ), ion klorida (Cl- ), ion fluorida (F- ) dan ion
sulfat (SO4 2- ).
3. unsur-unsur apakah yang secara khas membentuk senyawa cluster

5. Perikan sifat kimia dan sifat fisika RuO 4 dan OsO4, termasuk pembuatan
dan toksologinya.
Jawab :
RuO4
Sifat kimia : dapat didistilasi dari larutan atau didorong keluar
aliran gas. Ru dioksidasi oleh MnO -4, Cl2, atau HClO4.
Semakin tinggi tingkat oksidasi +6 dan +8 Ruthenium akan
jauh lebih mudah diperoleh daripada besi, dan ada chemistry
yang luas dari tetroxides, oxohalides, dan anion okso.
Bereaksi keras dengan bahan organik
Sifat fisika :Titik leleh 25C. Berwarna kuning jingga.
Bentuknya kristal
Pembuatan : oksidasi dari senyawaan ruthenium
Toksikologinya : Rutenium oksida, RuO4, sangat beracun
dan mudah menguap, dan harus dihindari.

OsO4
Sifat kimia :Pelarutan OsO4 dalam basa menghasilkan anion
okso yang tidak berwarna. Bau: Tajam, seperti
klor. Kelarutan dalam air: 5,70 gr/100 mL (10 C);
6,23 gr/100 mL (25 C). Kelarutan dalam pelarut
lain: Larut dalam pelarut organic pada umumnya;
375 gr/100 mL (CCl4); NH4OH; Fosfor
oksiklorida. Klasifikasi Uni Eropa: Sangat
beracun (T+); Korosif (C)
Sifat fisika :
Osmium(VIII) oksida membentuk kristal monoklin.
Oksida ini memiliki bau yang karakteristik seperti klor. Nama
unsur
Osmium
berasal
dari osme,
kata
Yunani
untuk odor (bau). OsO4 volatil: ia menyublim pada suhu
kamar. Oksida ini larut dalam banyak pelarut organik. Oksida
ini juga agak larut dalam air, dengan mana ia bereaksi
secara timbal-balik yang membentuk asam osmat (lihat di
bawah).

Osmium(VIII) oksida murni kemungkinan tidak


berwarna dan telah menunjukkan bahwa rona kuningnya
karena pengotor osmium dioksida (OsO 2). Molekul osmium
tetroksida tetrahedral dan karena itu non-polar. Non-polaritas
inilah yang membantu OsO4 menembus membran sel
bermuatan. OsO4 518 kali lebih larut dalam karbon
tetraklorida dibandingkan dalam air.

Pembuatan : pemanasan Os diudara


Toksikologinya : OsO4 sangat beracun, bahkan pada tingkat
pajanan yang rendah, dan harus ditangani dengan cukup
hati-hati. Terutama, terhirup pada konsentrasi jauh di bawah
mereka di mana bau dapat dirasakan yang dapat
menyebabkan edema paru, dan disusul dengan kematian.
Gejala nyata dapat mengambil waktu berjam-jam untuk
muncul setelah terpapar.
OsO4 juga mewarnai kornea manusia, yang dapat
menimbulkan kebutaan bila kewaspadaan keamanan yang
sesuai tidakdiamati.Batas paparan diperbolehkan untuk
osmium(VIII) oksida (8 jam berat rata-rata) adalah 2 gr/m 3.
Osmium(VIII) oksidadapat menembusplastikdan karena
itudisimpan dalamkacadi tempat yangdingin.
7. Apakah sifat sebenarnya dari apa yang disebut dihalida molibden dan
wolfram ?
Jawab :
Tahan terhadap asam, Tahan terhadap panas (mp
26100C (Mo), 34100C(W), Tahan terhadap oksigen, dan
Reaktip dengan flourin membentuk heksaflourida
8. bahaslah kelimpahan di bumi dan ketersediaan secara komersial dari
technetium .
Jawab :
Kelimpahan di bumi Technetium diperoleh dari
peluruhan uranium. Technetium jarang ditemui di luar fasilitas
nuklir ar laboratorium penelitian. Produksi dunia technetium
berjalan ke banyak ton karena elemen ini diekstrak dari
menghabiskan batang bahan bakar nuklir. Namun hanya

sejumlah kecil ini memiliki penggunaan komersial. Efek


kesehatan dari technetium.
10. Tunjukkan sketsa, struktur bentuk - dan dari PdCl2. Peranan
apakah yang diberikan ikatan langsung logam-logam dalam masingmasing?
Jawab :
a.
- PdCl2

b.

- PdCl2

11. Apakah struktur Pdll asetat


Jawab :

12. Bagaimana Pt(Ph3P)4 dibuat? Apakah produk yang dibentuk bilamana


ia bereaksi dengan metil iodida?
Jawab :
Yaitu dengan melibatkan ligan-ligan asam , terutama fosfin
tersier. Kompleks M(PPh3)4 diperoleh bilamana K2PdCl4 atau K2PtCl4
direduksi dengan N2H4 dalam etanol yang emngandung PPh 3. Kompleks
ini mudah melangsungkan reaksi adisi-oksidatif dimana dua molekul
PPh3 hilang sebagai contoh ;
Pt(Ph3P)4 + CH3I PtI(CH3)(PPh3)2 + 2PPh3
Produk yang dihasilkan PtI(CH3)(PPh3)2 + 2PPh3

13. Bandingkan kimiawi Cu dengan Ag dan Au. Pertama nyatakan


kemiripan yang penting dan kemudian beberapa perbedaan yang
penting ?
Jawab :
Kemiripan :
a. Logam-logamnya mengkristal dengan kisi kubus
berpusat muka yang sama
b. Kopleks CuII dan AgII tertentu adalah isomorf, dan Ag III,
dan CuIII juga menghasilkan kompleks yang sama.
c. CuI dan AgI (dan sampai batas tertentu Au I) membentuk
jenis kompleks yang sama seperti MCl2- , K2MCl3.
Perbedaan :
a. Tidak stabil dalam air atau hanya ada dalam senyawa
tidak larut atau spesies-spesies kompleks
14. Bandingkan kimiawi Ag I dan Au I
Jawab :
Perbandingan kimiawi Ag I dan Au I Satu-satunya kation
yang stabil terpisah dari ion kompleks, adalah Ag +. Ion Au+
adalah luar biasa tak stabil dalam kaitannya dengan
disproporsionasi.
15. Tuliskan persamaan berimbang bagi proses berikut: (a)pencucian
logam emas dengan CN- dengan adanya oksigen.(b) reaksi AgI
dengan larutan thiosulfat(hypo pada tukang foto).
Jawab :
a. 2Au + 4CN- + O2 + 2 H2O 2Au(CN)2- + 2OH- + H2O2
b. 2AgI + Na2S2O3 Ag2S2O3 + 2NaI
16.Sebutkan garam perak yang terpenting yang (a) larut dalam air, dan
(b) tidak larut dalam air.
Jawab :
a. Garam perak yang larut dalam air yaitu, AgNO3, AgNO2 ,
AgSO4, AgI
b. Garam perak yang tidak larut dalam air yaitu, Ag2CrO4, AgCl,
AgS
17. Dimulai dengan suatu bijih Ni-Cu sulfida yang mengandung sejumlah
logam platina, apakah langkah utama dengan apa yang belakangan,
sebagai suatu gugus, diisolasi?
Jawab :
18. Sempurnakan dan seimbangkan berikut ini :
a. Mo + F2

b. W + F2
C. Mo + Cl2 (panas)
d. W + Cl2 (panas)
Jawab :
a. Mo + F2 Mo2F
b. W + F2 W2F
C. Mo + Cl2 (panas) Mo2Cl
d. W + Cl2 (panas) W2Cl

Anda mungkin juga menyukai