TITANIUM (Ti)
KELIMPAHAN :
1. Ilmenite
2. Rutil
VANADIUM (V)
KELIMPAHAN :
1. Patronite (kompleks sulfida)
2. Vanadinite
3. Carnotite
4. Bijih Uranium
SENYAWAAN VANADIUM
Senyawa Biner
KROMIUM (Cr)
Kelimpahan unsur kromium didapat sebagai mineral Chromite (FeCr2O4)
Senyawaan Kromium
1. Halida
- Halida dari kromium (II) dapat dibuat dengan mereaksikan antara logam
kromium dengan asam HF, HCl, HBr dan I2 pada temperatur 6000
7000C atau reduksi trihalida dengan H2 pada 500 6000C.
- Halida dari Cr(III) dapat dibuat dengan melalui :
a. Mereaksikan dengan SOCl2 pada hidrat klorida.
b. Sublimasi dengan gas klor pada 6000C.
2. Oksida
- Oksida terpenting dari krom : Cr2O3, CrO2 dan CrO3.
- Cr2O3 dapat dibuat dengan membakar logam kromium dalam oksigen,
dekomposisi termal dari Cr(IV) oksida.
- CrO2 dibuat melalui reduksi hidrotermal dari CrO3.
- CrO3 dibuat dengan jalan mereaksikan antara larutan asam dengan
Na/K dikromat.
3. Senyawa biner dari krom yang lain
Senyawaan sulfida Cr2S3.
MANGAN (Mn)
akhir dari oksidasi Mn atau MnO pada 470 6000C membentuk Mn2O3.
Mangan(III) flourida dibuat dengan flourinasi dari MnCl2 atau senyawa lain
dan membentuk padatan merah anggur yang secara sertamerta
terhidrolisis oleh air.
BESI (Fe)
KELIMPAHAN :
Besi merupakan logam yang melimpah nomor dua (2) setelah logam
aluminium dan merupakan
unsur melimpah nomor 4 penyusun kulit bumi. Bahkan inti bumi diyakini
mayoritas unsur penyusunnya
adalah besi dan nikel.
2. Magnetit (Fe3O4)
3. Limonit (FeO(OH))
4. Siderit (FeCO3)
KOBAL (Co)
KELIMPAHAN :
Unsur kobal dialam selalu didapatkan bergabung dengan nikel dan
biasanya juga dengan arsenik. Mineral kobal terpenting antara lain
Smaltite (CoAs2) dan kobaltite (CoAsS). Sumber utama kobal disebut
Speisses yang merupakan sisa dalam peleburan bijih arsen dari Ni, Cu,
dan Pb.
SENYAWAAN KOBAL
1. OKSIDA. Kobal (II) oksida merupakan senyawa berwarna hijau dibuat
melalui pemanasan logam, kobal karbonat, atau nitrat pada suhu 11000C
2. HALIDA. Halida anhidrat CoX 2 dapat dibuat dengan dehidrasi dari hidrat
halida dan untuk CoF2 dibuat dengan mereaksikan antara HF dengan
CoCl2
NIKEL (Ni)
KELIMPAHAN :
1. Smaltite [Fe,Co,Ni]As
2. Nikolit [NiAs]
3. Pentlandite [Ni,Co,Fe]S
4. Garnierite [Ni,Mg]SiO3.H2O
SIFAT Ni :
1. logam putih mengkilap
2. pada t kamar tidak bereaksi dengan udara dan air
3. larut dalam HNO3 encer
4. mp 14500C , bp 28000C
5. bereaksi dengan H2S menghasilkan endapan hitam
5. dalam larutan akuatik Ni[H2O]62+ hijau
6. membentuk oksida NiO
2. Klorida [NiCl2]
3. Sulfat [NiSO4.7H2O]
4. Senyawa Kompleks
TEMBAGA (Cu)
KELIMPAHAN :
- Tembaga tersebar luas dialam sebagai logam, dalam bentuk sulfida,
arsenida, klorida dan karbonat.
- Mineral yang paling umum adalah Chalcopyrite (CuFeS 2).
- Tembaga dapat diisolasi dari mineralnya melalui pemanggangan dan
peleburan oksidatip, pencucian dengan bantuan mikroba yang diikuti oleh
elektrodeposisi dari larutan sulfat.
- Tembaga banyak digunakan dalam aliansi seperti kuningan dan bahan
campuran emas.
Soal
1. Tuliskan struktur elektronik dari : TiIV , VII , CrV , MnVI , FeO , CoI ,
NiII , CuIII. Dibuku
Jawab
a. TiIV
1S2 2S2 2P6 3S2 3P6 3d1
b. VII
[ Ar] 4S2 3d1
IV
c. Cr
[ Ar] 4S2
VI
d. Mn
[Ar] 4S2
e. Fe0
1S2 2S2 2P6 3S2 3P6 4S2 3d2
I
f. Co
[Ar] 4S2 3d6
g. NiII
1S2 2S2 2P6 3S2 3P6 4S2 3d6
III
h. Cu
1S2 2S2 2P6 3S2 3P6 4S2 3d7
2. Yang manakah dari ion akuo +2 dan +3 yang (a) direduksi oleh air,
(b) dioksidasi oleh air, (c) dioksidasi oleh O 2?
Jawab
a. Direduksi oleh air adalah ion akuo + 2
b. Dioksidasi oleh air adalah ion akuo + 3
c. Dioksidasi oleh O2 adalah ion akuo + 3, ion akuo + 2
3. Hidroksi +2 manakah yang dioksidasi oleh udara? Tuliskan
persamaan yang sempurna!
Jawab
Ion ion v2+ Cr 2+ dan Fe2+
[Fe (H2O)6]3+ [Fe (H2O)5 (OH)]2+ + H+
[Fe (H2O)5 (OH)]2+ [Fe (H2O)4 (OH)2]+ + H +
2[Fe (H2O)6]3+
reduksi
oksidasi
9. Bagaimana frekuensi rentangan V-O berganti bilamana
bis(asetilasenato)-oksovanadium (IV) dilarutkan dalam piridin?
Jawab
Frekuensi rentangan V-O berganati bilamana bis ( asetilasetonato)
oksonnandium (IV) dilarutkan dalam piridin memiliki ukuran ikatan
V-O sebesar 1,56 -1,59 yang merupakan ikatan terpendek yang
paling stabil dan di anggap sebagai ikatan rangkap dengan
komponen n timbul dari arus elektron 0 ( pn )
V (dn)
10. Apakah yang terjadi bila larutan K2CrO7 ditambahkan pada larutan
(a) F-, Cl, Br-, I- (b) OH- (c) NO2- (d) SO42- (e) H2O2?
Jawab
Bila larutan K2Cr2O7
SO4
Senyawa Sr ( in) dibentuk dari Cr2O3 dengan melarutkan
dalam asam atau basa atau dengan reduksi Cr2CO7 2K2Cr2O7 + H2SO4 + 3SO2
K 2 SO4 + Cr2 (SO4)3 +
H2
OHAir dikristalkan dengan garam kromat akan menghasilkan
larutan yang bersifat basa dan
warna larutan menjadi kuning
Cr2O7 2- + 2OH2 Cr2O3 + H2O
Clpembuatan klor melibatkan oksidasi ion klor dengan
menggunakan zat-zat
pengoksidasinya yaitu K2Cr2O7
K2Cr2O7 + 14HCl
Cl2 + 2CrCl3 + 2KCl + 7H2O
11. Apakah keistimewaan struktur oksida TiO2, CrO2, CrO3, MnO2,
Mn3O4, Mn2O7, FeO0.95?
Jawab
TiO2 : - mempunyai 3 bentuk kristal rutile, anatase, dan brookite,
- semua molekulnya berada di alam,
- bersifat amfoter dan larut dalam NaOH pekat.
CrO3: - sebagai pengoksidasi
Contoh:
Spinel terdapat batu kapur malihan dan terdapat diantara
pasir sungai sebagai resrik
Perovskite merupakan oksida logamnya memiliki struktur
umum ABO3, dimana A adalah ion-ion logam blok s,d, f
yang brukuran lebih bsar dan b merupakan ion-ion logam
transisi.
Contoh:
CaCo3 digunakan sebagai superkonduktor, bahan
elektroda, bahan magnetik dan katalis
Alum mrupakan kelompok garam ramgkap berhidrat
berupa kristal dan bersifat isomorf . kristalnya mudah
larut dalam air dan kelarutannya bebeda.
Beda
tergantung pada jenis logam dan suhu. Alum merupakan
salah satu senyawa kimia yang dibuat dari molekul air
dan dua jenis garam.
Contoh:
Cr2(CO2Me)4(H2O)2
dan
Isomer koordinasi
[ co(en)2(SCN)2]+ dis ( etilendiamin) dis (sianida )kobalt
(III)
Isomer ikatan
[ co(en)3(SCN)2]+ ion dietilendiamina sianida kobalt (III)
1. Jari-jari. Jari-jari logam dan ion untuk unsur transisi periode kedua dan
ketiga lebih besar dibanding periode pertama.
2. Tingkat Oksidasi. Untuk unsur transisi periode kedua dan ketiga, pada
tingkat oksidasi tinggi umumnya lebih stabil daripada unsur periode
pertama.
3. Kimia Larutan. Ion akuo dari unsur transisi periode kedua dan ketiga
pada keadaan valensi rendah dan sedang tidak umum didapatkan atau
tidak terlalu penting.
4. Ikatan Logam-logam. Umumnya unsur-unsur transisi periode kedua dan
ketiga akan lebih mudah untuk membentuk ikatan M-M daripada unsur
transisi periode I.
5. Sifat Magnetik. Umumnya unsur-unsur periode kedua dan ketiga
mempunyai sifat magnetik yang sedikit penggunaannya dibandingkan
dengan unsur transisi periode pertama.
6. Stereokimia. Unsur-unsur transisi periode kedua dan ketiga umumnya
mempunyai bilangan koordinasi yang lebih tinggi yaitu VIII dan VIII
dibandingkan unsur transisi periode pertama, dengan pengecualian untuk
unsur platina bilangan koordinasi tertinggi 6.
- Logam zirkonium seperti halnya logam titanium bersifat keras dan tahan
korosi
(mp 18550C)
- Terbakar di udara pada temperatur tinggi, bereaksi lebih cepat dengan
nitrogen dan
oksigen membentuk nitrida, oksida dan oksida nitrida (Zr2ON2).
NaOH.
Lelehannya
dilarutkan
dalam
air
untuk
KEGUNAAN :
1. Paduan logam untuk alat pemotong pada suhu tinggi
2. Filamen lampu
SENYAWAAN
1. Oksida, beberapa senyawaan dari unsurnya terlihat pada tabel berikut :
- Perak dan emas tersebar luas dialam. Perak dan emas disamping
ditemukan sebagai logam juga umumnya ditemukan dalam bentuk bijih
sulfida, bisanya terdapat bersamaan dengan sulfida dari Fe, Cu, dan Ni.
- Sumber utama emas dan perak didapatkan di Afrika Selatan dan Rusia.
Perak juga ditemukan sebagai mineral AgCl
- Perak berwarna putih, mengkilap, lembut dan dapat ditempa (mp 9610C)
dan mempunyai konduktivitas termal dan listrik yang paling tinggi.
- Perak sedikit kurang reaktip dibandingkan tembaga kecuali terhadap
belerang dan hidrogen sulfida yang dengan cepat menghitamkan
permukaan perak.
- Perak larut dalam asam pengoksidasi dan dalam larutan sianida dengan
adanya oksigen atau peroksida.
- Emas bersifat lembut, logam kuning (mp 10630C) dengan memiliki
kemudahan untuk ditarik dan ditempa paling tinggi dari unsur-unsur yang
lain.
- Emas secara kimiawi tidak reaktip dan tidak mudah bereaksi dengan
oksigen atau belerang, tetapi bereaksi cepat dengan halogen atau dengan
larutan yang mengandung atau melepaskan klor seperti aquaregia, dan
emas larut dalam larutan sianida dengan adanya udara atau hidrogen
peroksida membentuk kompleks [Au(CN)2]SENYAWAAN PERAK
1. PERAK (I). Perak(I) merupakan bilangan oksidasi yang umum. Ion AgI
dalam air berada dalam bentuk [Ag(H2O)2]+, tetapi ligan air sangat labil
dan tidak ada bentug garam hidrat dari AgI yang dikenal.
2. SENYAWAAN BINER
- PERAK(I) OKSIDA. Penambahan dari alkali hidroksida dalam
larutan AgI menghasilkan endapan coklat gelap yang sulit
dipisahkan dari ion alkali.
- PERAK (I) SULFIDA. Penambahan hidrogen sulfida pada larutan
perak menghasilkan endapan hitam Ag2S, yang mana semua
senyawa dari perak sulfida memiliki sifat sedikit larut dalam air
(log Ksp 50).
- PERAK(I) HALIDA. Fluorida membentuk hidrat seperti AgF.4H2O
yang dibuat dengan melarutkan kristal Ag2O dalam larutan HF.
SENYAWAAN EMAS
1. OKSIDA. Hanya Au2O3 yang dikenal, walaupun penambahan basa
pada larutan AuCl4- menghasilkan Au2O3.nH2O sebagai endapan amorf
coklat, endapan tersebut terdekomposisi pada pemanasan menjadi Au,
O2 dan H2O.
Soal
1. Nyatakan perbedaan utama antara unsur-unsur transisi deret
kedua dan ketiga pada satu pihak, dan unsur-unsur transisi deret
pertama pada lain pihak sehbungan dengan (a) jari-jari atom dan
ionik, (b) tingkat oksidasi, (c) pembentukan ikatan logam-logam, (d)
stereokimia, dan (e) sifat magnetik.
Jawab :
a. jari-jari atom dan ionik
5. Perikan sifat kimia dan sifat fisika RuO 4 dan OsO4, termasuk pembuatan
dan toksologinya.
Jawab :
RuO4
Sifat kimia : dapat didistilasi dari larutan atau didorong keluar
aliran gas. Ru dioksidasi oleh MnO -4, Cl2, atau HClO4.
Semakin tinggi tingkat oksidasi +6 dan +8 Ruthenium akan
jauh lebih mudah diperoleh daripada besi, dan ada chemistry
yang luas dari tetroxides, oxohalides, dan anion okso.
Bereaksi keras dengan bahan organik
Sifat fisika :Titik leleh 25C. Berwarna kuning jingga.
Bentuknya kristal
Pembuatan : oksidasi dari senyawaan ruthenium
Toksikologinya : Rutenium oksida, RuO4, sangat beracun
dan mudah menguap, dan harus dihindari.
OsO4
Sifat kimia :Pelarutan OsO4 dalam basa menghasilkan anion
okso yang tidak berwarna. Bau: Tajam, seperti
klor. Kelarutan dalam air: 5,70 gr/100 mL (10 C);
6,23 gr/100 mL (25 C). Kelarutan dalam pelarut
lain: Larut dalam pelarut organic pada umumnya;
375 gr/100 mL (CCl4); NH4OH; Fosfor
oksiklorida. Klasifikasi Uni Eropa: Sangat
beracun (T+); Korosif (C)
Sifat fisika :
Osmium(VIII) oksida membentuk kristal monoklin.
Oksida ini memiliki bau yang karakteristik seperti klor. Nama
unsur
Osmium
berasal
dari osme,
kata
Yunani
untuk odor (bau). OsO4 volatil: ia menyublim pada suhu
kamar. Oksida ini larut dalam banyak pelarut organik. Oksida
ini juga agak larut dalam air, dengan mana ia bereaksi
secara timbal-balik yang membentuk asam osmat (lihat di
bawah).
b.
- PdCl2
b. W + F2
C. Mo + Cl2 (panas)
d. W + Cl2 (panas)
Jawab :
a. Mo + F2 Mo2F
b. W + F2 W2F
C. Mo + Cl2 (panas) Mo2Cl
d. W + Cl2 (panas) W2Cl