Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS KASUS

EASTERN GEAR, INC.


Kelompok 2
Adit Harnanto Y, Dayanara Wahyuni R, Dema Aulia F, Rr. Nabila Sofiana R.
A. Deskripsi Kasus
Eastern Gear, Inc. adalah perusahaan manufaktur gear customize-based.
Bahan baku mencapai 40 tipe baja dan logam yang berbeda. Perusahaan ini baru
memulai untuk menerima pesanan golongan partai besar. Secara keseluruhan
rangkaian proses dari pesanan pelanggan hingga pengiriman adalah sebagai
berikut:
Customer Order → Design Product → Purchase Order for Raw Materials →
Receive Raw Materials → Production → Shipping
Waktu proses pembelian hingga penerimaan bahan baku yaitu 1 - 2 minggu.
Waktu proses produksi saat ini berubah dari 2 minggu menjadi 4 minggu. Joe Irvine
prihatin terhadap bottleneck pada proses produksi. Bottleneck tersebut berupa satu
minggu terjadi pada salah satu machine center, minggu lainnya terjadi di mesin yang
berbeda.
Aliran proses produksi yang diterapkan pada Eastern Gear, Inc. adalah jobshop.
Aliran bahan bergerak dari satu work center ke work center berikutnya. Tahapan
proses produksi gear adalah sebagai berikut:
Raw Material → Milling → Drilling → Grinding → Heat Treating → Shipping
Eastern Gear, Inc. menerapkan jumbled flow. Proporsi waktu di masing-masing
proses yaitu 90% menunggu untuk diproses sedangkan 10% terjadi proses produksi.
Berdasarkan survey pasar, penjualan akan mencapai $ 5 juta dengan delivery
lead-time 5-6 minggu. Jika delivery lead-time dapat dipercepat menjadi 3-4 minggu
maka penjualan dapat mencapai $5,5 juta. Oleh sebab itu, Eastern Gears, Inc.
menambah seorang expediter.
Kondisi saat ini perusahaan mengalami pengembalian produk sebesar 6% dari
proses produksi dikarenakan rendahnya kualitas produk yang dihasilkan. Selain itu
terdapat kondisi Rush Orders dari pelanggan. Pada kondisi ini membutuhkan waktu
pemesanan raw material selama 1 hari dan proses produksi selama 4 hari.
Karyawan yang bertanggung jawab secara keseluruhan ialah Fred Dirkson. Sebesar
10% dari order yang diterima perusahaan merupakan rush orders.

B. Analisis Kasus
Berdasarkan pemaparan kasus diatas ditemukan berbagai permasalahan
yang sedang dihadapi oleh Eastern Gear,yaitu :
1. Eastern Gear tidak menerapkan sistem inventoris bahan baku
Akibat dari tidak adanya inventoris bahan baku, setiap Eastern Gears, Inc.
menerima order dan melakukan produksi harus melakukan pemesanan terlebih
dahulu. Pemesanan membutuhkan waktu 1-2 minggu.
2. Terdapat bottleneck pada proses produksi
Bottleneck terjadi akibat adanya proporsi waktu menunggu WIP lebih besar
yaitu 90% dibandingkan waktu saat diproses yakni 10%. Hal tersebut
menyebabkan pesanan tidak bisa ontime.
3. Tidak produktif pada pesanan yang rush hours
Pada rush order terdapat beberapa kejanggalan, salah satunya terdapat
permintaan khusus yang dapat mempercepat suatu proses produksi suatu
pesanan dengan izin dari pemilik perusahaan. Hal ini tentunya akan
mempengaruhi proses produksi dan menghambat produksi pesanan yang
lainnya, dan selanjutnya akan menyebabkan proses berantai dan memperburuk
bottleneck.

1
ANALISIS KASUS
EASTERN GEAR, INC.
Kelompok 2
Adit Harnanto Y, Dayanara Wahyuni R, Dema Aulia F, Rr. Nabila Sofiana R.

4. Tata Letak pabrik yang tidak efisien


Terjadi back tracking pada layout proses produksi sehingga membutuhkan
waktu perpindahan bahan yang lebih lama.

5. Pengontrolan kualitas yang sangat buruk


Terdapat beberapa kali kasus pengembalian barang yang mencapai 6%
dikarenakan kualitas hasil produksi yang buruk. 75% diantaranya mengalami
kekurangan 1 proses bahkan bisa lebih. Contohnya, terdapat gear yang tidak
dilubangi.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan Rhodes untuk memecahkan masalah


adalah sebagai berikut:
1. Menerapkan sistem inventori pada bahan baku yang paling banyak digunakan.
2. Eastern Gear sebaiknya memperbesar kapasitas mesin di Milling, Drilling,
Finishing dan Grinding Center, sehingga tidak terjadi proses bottleneck karena
perusahaan saat ini menerima pesanan dalam partai besar.
3. Merubah layout pabrik sehingga posisinya lebih efisien, bisa dengan cara
menukar ruang Drilling dengan ruang Heat Treating sehingga ruang Drilling
berdekatan dengan Milling.
4. Membuat line proses tersendiri untuk rush orders
5. Membentuk tim quality control tersendiri yang mengawasi setiap proses, mulai
dari raw material hingga finishing goods sehingga bisa mengurangi
pengembalian barang oleh konsumen.

Di dalam strategi operasi terdapat didalamnya keputusan-keputusan strategik


untuk memaksimalkan nilai bagi perusahaan maupun pelanggan. Keputusan-
keputusan tersebut meliputi proses, kualitas, kapasitas dan inventori. Kasus ini
sangat berkaitan dengan keputusan strategik yang diambil oleh Eastern Geras, Inc.
dalam menjalankan sebuah perusahaan, apakah keputusan tersebut sudah
memberikan keuntungan maksimal atau belum.
Jika direlasikan dengan strategi operasi dan konsep proses desain, semakin
efektif dan efisien suatu proses, maka akan memberikan nilai lebih bagi konsumen
dan perusahaan itu sendiri. Oleh karenanya terdapat hubungan yang sangat erat
kaitannya antara informasi, material, proses produksi, layout dan sumber daya
manusia untuk menciptakan managemen operasi dan produksi yang sistematis,
efektif dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai