Anda di halaman 1dari 25

8 Pemborosan (MUDA) di Tempat Kerja

• 80% pemborosan ditempat kerja adalah


tidak terlihat oleh mata, disebut pula
dengan kerugian nyata
• Anda, dan semua itu membuat produk
Anda tidak lagi kompetitif bagi Pelanggan.

• Kerugian yang secara nyata membuat


perusahaan Anda menjadi lemah dalam
persaingan.
.
1. COMPETENCIES
Tersedianya sumber daya (seringkali hanya terfokus
pada sumber manusia, namun sebenarnya bisa
diperlebar hingga pada capability proses dan
investasi/mesin/alat), yang seharusnya sesuai
dengan standard dan tuntutan hasil bagi pelanggan.
Apa dampaknya bila pekerja kita ‘under
qualification’ atau ‘over qualification’?
Kualifikasi yang dibawah standar akan mengasilkan
rendahnya produktivitas dan variasi atas mutu kerja.
• Demikian pula pada kualifikasi yang berlebih.
Contoh, karena sesuatu hal seorang lulusan S1
hukum bekerja sebagai operator Packing. Bila hal
ini tidak dicermati dengan baik oleh pekerja
tersebut maupun oleh perusahaan, ujung-
ujungnya adalah pemborosan akan kemampuan
yang bersangkutan. Bisa jadi, pada masa tertentu
yang terjadi adalah konflik. Disamping itu, akan
menambah rasio turn-over pekerja. Jeli dalam
pengadaan (recruitment) pada saat awal, sangat
diperlukan. Tidak asal merekrut, asal cepat;
namun perlu sekali lagi diperhatikan latar
belakang pekerja yang akan ditempatkan.
2. WAITING

Menunggu. Menunggu adalah pemborosan.


Dan ini adalah musuh besar PELANGGAN.
Bagaimana perasaan Anda, harus menunggu
setengah jam untuk sebuah pesanan ‘teh
manis’ atau sambal yang datang ketika
hampir seluruh hidangan Anda hampir habis?
Pernahkah itu Anda alami?
2. WAITING

• Menunggu dalam proses bisnis memiliki dampak


besar:
• Tingginya nilai inventory karena proses procurement
membutuhkan lead time 8 minggu atau lebih
• Tingginya nilai Work In Progress (WIP) karena waktu
tunggu change over, re-make (atas kerusakan mutu)
dan re-work. Dampak lebih lanjutnya adalah over-
production karena barang tidak bisa dikirim ke pada
pelanggan.
• Penalty atas keterlambatan barang sampai ditanggan
Pelanggan.
3. MOTION

Pergerakan. Pergerakan alat atau pekerja.


Bedanya dengan transportasi adalah alat angkut
yang bergerak dari satu titik ke titik tertentu
dengan melibatkan biaya, waktu dan jarak.
4. OVER PROCESSING

• Over prosessing, sering sekali tidak disadari akan memberikan


dampak bagi:
• Rusaknya mutu produk karena perlakukan yang berlebihan.
Contoh: yang seharusnya diproses 70 derajat celcius untuk 25
menit. Karena tidak jelasnya instruksi atau lupa, hasilnya produk
menjadi rusak, terbakar atau keluar dari standar specifikasi yang
telah ditentukan.
• Lamanya durasi proses yang berdampak bagi produktivitas. Hal
yang tidak dipahami dengan baik bagi suatu parameter terhadap
spesifikasi mutu. Karena alasan kehati-hatian dan ketakuan
terhadap suatu resiko, faktor produktivitas menjadi korban.
• Keterlambatan waktu pengiriman
4. OVER PROCESSING (LANJT)

• Biaya proses yang lebih mahal karena costing yang


telah ditetapkan tidak lagi sesuai dengan proses
yang terjadi. Alhasil, margin produk menjadi turun
• Birokrasi yang berlebihan. Mengakibatkan waktu
tunggu. Frustasi. Dan ketidak pedulian pekerja
• Form-form kerja yang ditetapkan dengan tidak
melakukan Risk Analysis dan Proses Model
approach. Hasilnya pekerjaan bertambah, form
tidak dibaca, moral kerja turun; bukan malah
menjadi alat ukur untuk memotivasi.
5. OVER PRODUCTION
• Tahukah Anda, ketika Anda mem-photo copy berlebihan untuk
sebuah meeting; itu adalah over production?
• Mem-foto kopi berlebihan
• Form-form kerja yang berlebihan
• Pengiriman dengan mengunakan 1 m3, yang seharusnya
adalah 8 m3/truk
• Memproduksi dengan jumlah diatas toleransi
• Memproduksi lebih cepat dari waktu yang ditentukan (koq
bisa? Seharusnya perencanaan menggunakan waktu yang
benar, sehingga seluruh proses dan keluaran produknya dapat
direncanakan dengan benar)
• Pembelian barang melebihi standar pengadaan
6. INVENTORY
• Working Capital perusahaan Anda sungguh
sangat tergantung dari jumlah Nilai Inventory.
Semakin tinggi nilai inventory, artinya modal
perusahaan semakin besar ada pada posisi
persediaan. Dan itu uang yang tidak memberi
tambahan nilai. Uang MATI. Uang yang
memperlambat daya saing. Uang yang
membebani transaksi pembayaraan atas
pemasok (A/P account pay-able).
7. TRANSPORTATION
• Pemborosan pada transportasi berdampak bagi:
• Pengunaan waktu kerja.
• Utilisasi tempat, tidak optimumnya jumlah yang
diangkut dengan biaya
• Kerusakan atas barang sebagai akibat banyaknya
perpindahan
• Tingginya nilai persediaan, karena waktu tunggu
yang dibutuhkan
• Biaya atas jarak, semakin jauh akan semakin besar.
8. DEFECT

• Defect, bisa langsung dikaitkan kepada mutu hasil kerja. Hasil kerja
ini tidak mutlak bagi unit produksi. Tetapi juga bagian-bagian yang
ada dibawah payung organisasi.
• Contoh:
• Sales. Pemotongan harga yang tidak berdampak bagi naiknya
penjualan dan keuntungan. Pelayanan yang berlebihan namun tidak
berdampak pada closing sales. Over-promise less delivery, dsb.
• Marketing. Biaya promo yang meningkat namun tidak sebanding
dengan nilai penjualan. Segment target yang meleset. Launching
produk gagal atau terlambat terhadap momentum pasar, dsb.
• Finance. Kebijakan perpajakan, Rasio A/P dan A/R yang tidak
seimbang, Kesalahan Invoicing, terlambat collection karena invocing
atau aging yang tidak terkontrol, dsb.
8. DEFECT (LANJT)

• Accounting. Kesalahan nilai pembukuan. Alokasi biaya


yang tidak tepat. Based product costing yang tidak sesuai
dengan kenyataan, dsb.
• Design. Over-design, kesulitan proses karena tidak
cermatnya penilaian kapabiltas alat produksi, lambatnya
closing project, dst.
• Quality. Over prosessing karena tingginya safety factor,
kesalahan parameter testing, Alat yang tidak terkalibrasi,
dst.
• Produksi. Mutu produk, rendahnya produktivitas, rework,
tidak lengkapnya pelaporan, hilangnya trace-ablility, dst.
8. DEFECT (LANJT)

• Maintenance. Perencanaan maintenance


yang tidak tepat, downtime mesin,
tingginya pemakaian spare-parts, dst.
• Logistic. Tingginya tingkat inventory,
material shortage, Transportasi yang tidak
optimum, keterlambatan kedatangan
materials, kesalahan issue materials, delta
stock-taking, dsb.
• Pemborosan yang terkait dengan PEOPLE,
solusinya adalah: Training, Recruitment,
Competencies Matrix Gaps, Habit &
Discipline, SOP + WI + Standard dan Reward
& Punishment.
• Solusi untuk perbaikan dalam QUANTITY
adalah perbaikan Input & Output,
Forecasting, Planning & Scheduling dan
penerapan sistem KANBAN.
Untuk masalah QUALITY, perlu diperhatikan
lagi perbaikan prinsip Quality Assurance,
Product & Process Design dan Parameter
control.
Dari kedelapan MUDA Waste at Working
place, sangat mempengaruhi kesehatan
sebuah perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai