pengeluaran sumber daya yang ada untuk mendapatkan nilai ekonomis terhadap
pelanggan tanpa adanya pemborosan, dan pemborosan inilah yang menjadi target
untuk dikurangi. Lean selalu melihat nilai produk dari sudut pandang pelanggan, di
mana nilai sebuah produk didefinisikan sebagai sesuatu yang mau dibayar oleh
pelanggan.
Pada dasarnya, lean berpusat pada “mendapatkan nilai dengan sesedikit mungkin
dalam Toyota Production System (TPS). TPS dikenal karena fokusnya mengurangi
7 pemborosan atau yang dikenal dengan istilah “MUDA” (bahasa jepang), untuk
lean manufacturing. Lean merupakan upaya yang dilakukan oleh suatu perusahaan
nilai tambah produk untuk konsumen. Konsep lean ini akan tergambar jelas di
mencari beberapa hal untuk dihilangkan agar tidak terjadi pemborosan. Kasus
yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan kegiatan operasional suatu
terjadi karena penggunaan peralatan yang dirasa tidak begitu penting bagi
Mungkin bagi sebagian orang awam akan bingung bagaimana menerapkan konsep
manufaktur tidak akan bingung bagaimana penerapan dari konsep tersebut. Ilmu
lean memang dianggap sulit dan mahal karena ilmu ini mempelajari bagaimana
perusahaan harus menekan biaya produksi tanpa mengurangi kualitas atau mutu
sebagian konsumennya, hal ini karena kesalahan dalam menentukan strategi untuk
produksi maupun semua aktivitas yang tidak bermanfaat. Dalam konsep ini maka
akan dilakukan cara mengalirkan produk maupun informasi yang menggunakan
karyawan yang produktif dan potensial untuk bersaing dengan perusahaan lainnya.
Namun ketika perusahaan tidak memiliki apa yang mereka butuhkan terutama
adanya sumber daya manusia yang handal maka perusahaan akan jatuh dan
membuat biaya tenaga kerja semakin tinggi dan ini harus dihilangkan.
Memiliki karyawan yang kurang disiplin membuat pekerjaan kantor menjadi tidak
memiliki kedisiplinan, etos kerja yang baik dan menjadi karyawan yang potensial.
Ketika karyawan tidak bisa disiplin, inilah yang menyebabkan pemborosan biaya
tenaga kerja.
Buah apa Kamu memiliki banyak karyawan namun tidak professional, sebaiknya
Kamu buang mereka semua dan coba rekrut karyawan yang professional dalam
jumlah sedikit. Mereka jauh lebih bermanfaat dibandingkan karyawan banyak
Karyawan yang tidak mampu melaksanakan kerjanya dengan efektif dan efisien
7 Waste (7 Pemborosan)
Terdapat 7 Macam Kategori Waste yang sering terjadi dalam industri
Manufacturing, diantaranya :
Waste atau pemborosan yang terjadi karena kelebihan produksi baik yang
berbentuk Finished Goods (Barang Jadi) maupun WIP (Barang Setengah Jadi)
tetapi tidak ada order / pesan dari customer. Beberapa alasan akan adanya
overproduction (kelebihan Produksi) antara lain waktu setup mesin yang lama,
kualitas yang rendah, atau pemikiran “Just in case” ada yang memerlukannya.
Waste atau pemborosan yang terjadi karena Inventory adalah Akumulasi dari
Finished Goods (Barang Jadi), WIP (Barang Setengah Jadi) dan bahan mentah yang
(Paperwork).
Waste atau pemborosan yang terjadi karena buruknya kualitas atau adanya
tambahan yang berupa biaya tenaga kerja, komponen yang digunakan dalam
Waste atau Pemborosan yang terjadi karena tata letak (layout) produksi yang
kegiatan pemindahan barang dari satu tempat ke tempat lainnya contohnya, letak
Waste atau Pemborosan yang terjadi karena gerakan –gerakan pekerja maupun
mesin yang tidak perlu dan tidak memberikan nilai tambah terhadap produk
komponen tersebut.
menunggu. Menunggu bisa dikarenakan proses yang tidak seimbang sehingga ada
Adanya kerusakkan mesin, supply komponen yang terlambat, hilangnya alat kerja
Tidak setiap proses bisa memberikan nilai tambah bagi produk yang diproduksi
maupun customer. Proses yang tidak memberikan nilai tambah ini merupakan
berulang kali, proses persetujuan yang harus melewati banyak orang, proses
terpenting adalah bukan proses Inspeksi berulang kali yang diperlukan tetapi
bagaimana menjamin kualitas produk pada saat pembuatannya. Yang harus kita
lakukan adalah carikan Root Cause (akar penyebab) dari suatu permasalahan dan