Anda di halaman 1dari 3

SPO PEMESENAN PSIKOTROPIKA

MPO, SPO

SPO
PEMESENAN PSIKOTROPIKA
Prosedur No.Pokok No. Revisi Halaman 1 dari 1
Tetap 423/Dir-SPO/XII/2016
Tgl Terbit. Tangerang,
30 desember 2016

Direktur
Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka menyusun daftar kebutuhan obat yang berkaitan
dengan suatu pedoman atas dasar kebutuhan dalam mencapai sasaran atau tujuan yang telah
ditetapkan. Proses perencanaan terdiri dari perkiraan kebutuhan, menetapkan sasaran dan
menentukan strategi, tanggung jawab dan sumber yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
Perencanaan dilakukan secara optimal sehingga perbekalan farmasi dapat digunakan secara
efektif dan efesien.
Tujuan Untuk menyusun kebutuhan perbekalan farmasi yang tepat sesuai kebutuhan, mencegah
terjadinya kekosongan / kekurangan barang farmasi, mendukung / meningkatkan penggunaan
perbekalan farmasi yang efektif dan efesien.
Kebijakan Surat keputusan direktur rumah sakit Nomor 269 Tentang Kebijakan Peresepan, Pemesanan
dan Pencatatan Obat.
Prosedur 1. Lakukan pemesanan obat kepada pedagang besar farmasi (PBF) yang resmi.
2. Lakukan pemesanan obat menggunakan Surat Pesanan (SP) rangkap 3, 2 lembar diberikan
kepada sales sedang rangkap ke 3 disimpan sebagai arsip.
3. Gunakan SP khusus untuk pemesanan obat obat narkotika.
4. Buat rencana jumlah dan jenis obat yang dipesan harus disesuaikan dengan kebutuhan.
5. Tandatangani SP oleh Apoteker Penanggung Jawab dan diberi stempel IFRS.
6. Serahkan SP yang telah ditanda tangani Apoteker dan stempel IFRS kepada Distributor.
Unit terkait  IFRS
 Gudang Farmasi
 Rawat Inap
 Rawat Jalan

SPO PEMESENAN OBAT OBAT TERTENTU DAN PREKUSOR


MPO, SPO

SPO
PEMESENAN OBAT OBAT TERTENTU DAN PREKUSOR

Prosedur No.Pokok No. Revisi Halaman 1 dari 1

Tetap 424/Dir-SPO/XII/2016

Tgl Terbit. Tangerang,

30 desember 2016

Direktur
Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka menyusun daftar kebutuhan obat yang berkaitan
dengan suatu pedoman atas dasar kebutuhan dalam mencapai sasaran atau tujuan yang telah
ditetapkan. Proses perencanaan terdiri dari perkiraan kebutuhan, menetapkan sasaran dan
menentukan strategi, tanggung jawab dan sumber yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
Perencanaan dilakukan secara optimal sehingga perbekalan farmasi dapat digunakan secara
efektif dan efesien.

Tujuan Untuk menyusun kebutuhan perbekalan farmasi yang tepat sesuai kebutuhan, mencegah
terjadinya kekosongan / kekurangan barang farmasi, mendukung / meningkatkan penggunaan
perbekalan farmasi yang efektif dan efesien.

Kebijakan Surat keputusan direktur rumah sakit Nomor 269 Tentang Kebijakan Peresepan, Pemesanan
dan Pencatatan Obat.

Prosedur 1. Lakukan pemesanan obat kepada pedagang besar farmasi (PBF) yang resmi.

2. Lakukan pemesanan obat menggunakan Surat Pesanan (SP) rangkap 3, 2 lembar diberikan
kepada sales sedang rangkap ke 3 disimpan sebagai arsip.

3. Gunakan SP khusus untuk pemesanan obat obat narkotika.

4. Buat rencana jumlah dan jenis obat yang dipesan harus disesuaikan dengan kebutuhan.

5. Tandatangani SP oleh Apoteker Penanggung Jawab dan diberi stempel IFRS.

6. Serahkan SP yang telah ditanda tangani Apoteker dan stempel IFRS kepada Distributor.

Unit terkait  IFRS

 Gudang Farmasi

 Rawat Inap

 Rawat Jalan

SPO PEMESANAN OBAT O.O.T DAN PREKUSOR


MPO, SPO

SPO
PEMESANAN OBAT O.O.T DAN PREKUSOR
Prosedur No.Pokok No. Revisi Halaman 1 dari 1
Tetap 419//Dir-SPO/XII/2016
Tgl Terbit. Tangerang,
30 Desember 2016

Direktur
Pengertian Pemesanan obat OOT dan Prekusor adalah pembelian obat OOT dan prekusor untuk memenuhi
kebutuhan yang membutuhkan obat OOT dan prekusor.
Tujuan Sebagai acuan untuk memnuhi kebutuhan obat obat tertentu dan obat prekusor bagi pasien Rumah
Sakit sehingga tidak terjadi kekosongan persediaan.
Kebijakan Surat keputusan direktur rumah sakit Nomor 269 Tentang Kebijakan Peresepan, Pemesanan dan
Pencatatan Obat.
Prosedur 1. Buat usulan pemesanan dan pengadaan berdasarkan rata rata
pemakaian perbulan oleh kepala IFRS.
2. Proses usulan sampai siap dibuatkan surat pesanan oleh bagian
gudang farmasi.
3. Buat dan tanda tangani surat pesanan oleh kepala IFRS.
4. Tandatangani SP oleh Apoteker dan diberi stempel apotek.
Unit terkait
 IFRS
 Gudang Farmasi
 Bagian pengadaan
 Distributor

Anda mungkin juga menyukai