PERTIDAKSAMAAN
A. Notasi
Pertidaksamaan dinotasikan dengan:
1. Lebih kecil
2. Lebih kecil atau sama dengan
3. Lebih besar
4. Lebih besar atau sama dengan
Salah satu tanda di atas digunakan untuk membuat suatu batasan terhadap nilai suatu variabel.
Contoh:
1.
Ini berarti bahwa nilai x selalu lebih kecil dari 5, dan tidak sama atau lebih besar dari 5.
Dalam garis bilangan di bawah ini daerah yang diarsir merupakan nilai x yang memenuhi.
1 2 3 4 5 6 7
2.
Ini berarti bahwa nilai x selalu lebih besar atau sama dengan 3 dan tidak lebih kecil dari 3.
1 2 3 4 5 6 7
B. Sifat-sifat
1. Arti pertidaksamaan tidak akan berubah apabila tiap-tiap ruas/sisi ditambah atau dikurangi
dengan bilangan nyata yang sama. Hal ini mengakibatkan bahwa sembarang suku bisa
dipindahkan dari satu sisi ke sisi lain dalam suatu pertidaksamaan, dengan syarat tanda suku
diubah.
Contoh:
, dapat diubah menjadi
3. Arti sebuah pertidaksamaan berubah apabila tiap-tiap sisi dikalikan atau dibagi dengan
bilangan negatip yang sama.
Contoh:
dan , dapat dikalikan atau dibagi, hasilnya:
atau
3 5
atau artinya salah satu dipenuhi (gabungan)
Contoh:
atau
Artinya berlaku untuk atau berlaku untuk
5 7
C. Bentuk Pertidaksamaan
1. Pertidaksamaan linier
a. Pertidaksamaan linier satu variabel
Contoh:
1)
2)
atau
HP
X
(0,0) 2 3
-1 6
Catatan:
Untuk menentukan daerah atau caranya pilih salah satu nilai dalam wilayah yang
bersangkutan, kemudian masukkan nilai ke dalam persamaan dan lihat/hitung hasilnya.
Misalnya dipilih angka 0 (nol), kemudian masukkan ke dalam persamaan:
Jadi wilayah pada nilai 0 (nol) adalah (negatip), untuk wilayah lainnya adalah kebalikan
dari wilayah yang berdekatan.