Anda di halaman 1dari 50

Konsep Dasar Matematika

BAB V
PERSAMAAN LINIER DAN
PERTIDAKSAMAAN LINIER

A. PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL

U ntuk mempelajari materi pada bab ini, kita harus


mengingat kembali tentang operasi hitung pada bentuk
aljabar. Materi tersebut menjadi dasar untuk mempelajari
materi pada bab ini.

1. Kalimat Tertutup Dan Kalimat Terbuka


a. Kalimat Tertutup (Pernyataan)
Dalam kehidupan sehari-hari kitasering menjumpai
berbagai macam kalimat, misalkan sebagai berikut :
1) Indonesia adalah Negara di kawasan Asia Tenggara.
(kalimat tersebut sepakat dikatakan benar)
2) Semua benda yang dipanaskan akan memuai.
(kalimat tersebut, kita katakan salah. Karena
terdapat benda yang tidak memuai ketika
dipanaskan, misalnya kayu)
Berdasarkan dua contoh di atas, dalam kehidupan
sehari-hari terdapat kalimat yang benar dan kalimat
salah. Sama halnya dengan kalimat-kalimat di atas,
dalam dunia matematika kita juga memiliki kalimat
pernyataan. Perhatikan kalimat berikut ini.
1)
2) 9 adalah bilangan genap.

Bab 5 Persamaan Linier dan Pertidaksamaan Linear


57
Konsep Dasar Matematika

3) Bilangan prima selalu bilangan ganjil.


Dari ketiga kalimat di atas terlihat bahwa ruang
lingkup pembahasan hanya ada dua kemungkinan,
yaitu benar atau salah. Dengan rincian kalimat (1)
menyatakan kalimat yang benar karena memberikan
informasi yanng sesuai dengan keadaan yang ada.
Kalimat (2) dan (3) menyatakan kalimat yang salah
karena informasi yang diberikan bertentangan dengan
kenyataan yang ada.
Kalimat benar atau kalimat salah disebut
pernyataan atau kalimat tertutup.
1) Kalimat yang salah adalah kalimat yang menyatakan
hal-hal yang tidak sesuai dengan kenyataan/
keadaan yang berlaku umum.
2) Kalimat yang benar adalah kalimat yang menyatakan
hal-hal yang sesuai dengan keadaan, kenyataan
yang berlaku umum.
3) Kalimat yang bernilai benar atau salah disebut
kalimat tertutup atau sering disebut pernyataan.

b. Kalimat Terbuka, Variabel, dan Konstanta


Perhatikan kalimat berikut :
1)
2)
Belum dapat mengatakan kalimat itu benar atau
salah, sebab nilai (x) belum diketahui. Bila lambang (x)
diganti dengan lambang bilangan cacah, barulah itu
dapat dikatakan kalimat itu benar atau salah. Jika (x)
diganti dengan “3” , kalimat itu bernilai salah, tetapi bila
(x) diganti dengan 7, kalimat itu bernilai benar.

Bab 5 Persamaan Linier dan Pertidaksamaan Linear


58
Konsep Dasar Matematika

Lambang (x) dapat pula diganti menggunaan huruf-


huruf kecil dalam abjad lainnya, yaitu ; a, b,c,… x,y,z dari
bentuk diatas
( kalimat terbuka)
(kalimat pernyataan bernilai salah)
(kalimat pernyataan bernilai benar)
(kalimat pernyataan bernilai benar)
Huruf x pada x + 5 = 12 dan x -2 = 5 disebut variabel
(peubah), sedangkan 5, 2, dan 12 disebut konstanta.

a. Kalimat terbuka adalah kalimat yang memuat


variabel dan belum dapat diketahui nilai
kebenarannya.
b. Variabel (peubah) adalah lambang (simbol) pada
kalimat terbuka yang dapat diganti oleh sebarang
anggota himpunan yang telah ditentukan
c. Konstanta adalah lambang yang menyatakan suatu
bilangan tertentu

c. Penyelesaian Kalimat Terbuka


Setiap kalimat terbuka memuat variabel yang
dapat diganti dengan satu atau beberapa anggota
yang telah ditentukan. Pengganti dari variabel yang
membuat kalimat terbuka menjadi kalimat bernilai
benar disebut penyelesaian.
Contoh :
1)
Pengganti x yang benar adalah 19.
Jadi, penyelesaian dari kalimat terbuka tersebut
adalah

Bab 5 Persamaan Linier dan Pertidaksamaan Linear


59
Konsep Dasar Matematika

2) Diketahui adalah bilangan ganjil dan adalah


koefisien pada bilangan 1a, 2b, 3c, 4d. Tentukan nilai
x yang memenuhi !
Pengganti yang benar adalah 1 dan 3.
Jadi, penyelesaiannya adalah 1 dan 3.

2. Pengertian Kesamaan, Persamaan Liniar Satu Variabel


(PLSV), dan Persamaan yang Ekuivalen
a) Kesamaan
Kesamaan adalah kalimat pernyataan yang
memuat hubungan sama dengan (=). Artinya, kalimat
tersebut sudah jelas nilai kebenarannya baik benar
ataukah salah. Contoh :
• . (kesamaan yang bernilai salah)
• . (kesamaan yang bernilai benar)
Akan tetapi, tidak semua kesamaan tidak memiliki
variabel, atau dengan kata lain, tidak semua kalimat
terbuka yang memuat hubungan sama dengan (=)
merupakan persamaan. Perhatikan beberapa contoh
berikut ini.


Pada contoh di atas yaitu, dan
merupakan sebuah kesamaan,
karena jika x diganti dengan sebarang bilangan, maka
selalu diperoleh kalimat benar. Dengan demikian
bukan kalimat
terbuka, karena merupakan kalimat benar atau disebut
kesamaan.

Bab 5 Persamaan Linier dan Pertidaksamaan Linear


60
Konsep Dasar Matematika

b) Pengertian Persamaan Linier Satu Variabel (PLSV)


Kalimat terbuka yang dihubungkan dengan tanda
sama dengan (=), disebut persamaan. Sedangkan
Persamaan Linier Satu Variabel adalah kalimat terbuka
yang dihubungkan tanda sama dengan (=) dan hanya
mempunyai satu variabel berpangkat satu (1).
Bentuk umum persamaan linier satu variabel
adalah
Contoh :


Pada contoh diatas x dan a adalah variabel (peubah)
yang dapat diganti dengan sebarang bilangan yang
memenuhi .
c) Persamaan yang Ekuivalen
Perhatikan persamaan-persamaan berikut !

Jika x diganti dengan 7, maka persamaan tersebut
menjadi , yang merupakan kalimat
benar. Jadi, penyelesaiannya adalah

Jika x diganti dengan 7, maka persamaan tersebut
menjadi , yang merupakan kalimat
benar.Jadi, penyelesaiannya adalah

Jika x diganti dengan 7, maka persamaan tersebut
menjadi , yang merupakan kalimat
benar .Jadi, penyelesaiannya adalah
Ketiga persamaan di atas memiliki penyelesaian yang

Bab 5 Persamaan Linier dan Pertidaksamaan Linear


61
Konsep Dasar Matematika

sama, yaitu x = 7. Persamaan-persamaan seperti di atas


disebut persamaan yang ekuivalen. Persamaan
.

Dua persamaan atau lebih yang memiliki


penyelesaian yang sama disebut persamaan yang
ekuivalen.
Notasi untuk ekuivalen pada persamaan adalah

3. Penyelesaian Persamaan Linier Satu Variabel (PLSV)


Misalkan, Deny ingin menjawab secara mencongkak
soal persamaan linear satu variabel 3x = 9 dengan x
anggota bilangan asli. Dia mengganti x dengan 3
sehingga kalimat terbuka 3x = 9 menjadi benar.

3x = 9 ⇒ 3 . 3 = 9, x = 3 adalah penyelesaian/
jawaban PLSV 3x = 9. Jadi himpunan penyelesaian dari 3x
= 9 adalah {3}.

Penyelesaian suatu persamaan linear satu variabel


adalah bilangan pengganti dari variabel pada daerah
definisi persamaan yang membuat persamaan menjadi
pernyataan yang benar.
a) Menyelesaikan Persamaan dengan Cara Substitusi
Menyelesaikan persamaan dengan cara substitusi
artinya menyelesaikan persamaan dengan cara
mengganti variabel dengan bilangan-bilangan yang
telah ditentukan, sehingga persamaan tersebut menjadi
kalimat benar.

Contoh :
Tentukan penyelesaian dari persamaan

Bab 5 Persamaan Linier dan Pertidaksamaan Linear


62
Konsep Dasar Matematika

Jawab :
Untuk maka (kalimat salah)
Untuk maka (kalimat salah)
Untuk maka (kalimat benar)
Untuk maka (kalimat salah)
Jadi, penyelesaiannya adalah
b) Menyelesaikan Persamaan dengan Cara Menambah
atau Mengurangi Kedua Ruas dengan Bilangan yang
Sama
Perhatikan kesamaan-kesamaan berikut ini !
1) (kalimat benar)
(kedua ruas ditambah 10)
(kalimat benar)
2) (kalimat benar)
(kedua ruas dikurangi 3)
(kalimat benar)
Ternyata kesamaan tetap bernilai benar jika kedua ruas
ditambah atau dikurangi dengan bilangan yang sama.
Selanjutnya perhatikan persamaan-persamaan berikut
ini !
1)
(kedua ruas dikurangi 6)

Pengecekkan
Untuk , maka (kalimat benar).
Jadi penyelesaiannya adalah .
2)
(kedua ruas ditambah 7)

Bab 5 Persamaan Linier dan Pertidaksamaan Linear


63
Konsep Dasar Matematika

Pengecekkan
Untuk , maka (kalimat benar).
Jadi penyelesaiannya adalah .
c) Menyelesaikan Persamaan dengan Mengalikan atau
Membagi Kedua Ruas Persamaan dengan Bilangan
yang Sama
Perhatikan kesamaan-kesamaan berikut!
1) (kalimat benar)
(kedua ruas dikalikan 2)
(kalimat benar)
2)
(Kedua ruas dikali

(Kedua ruas dikali

Pembuktian:

Untuk , maka

(kalimat benar)
Jadi penyelesaiannya adalah .
Ternyata kalimat kesamaaan tetap bernilai benar jika
kedua ruas dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang
sama.

d) Grafik Penyelesaian Persamaan dengan satu Variabel

Bab 5 Persamaan Linier dan Pertidaksamaan Linear


64
Konsep Dasar Matematika

(kedua ruas ditambah 1)

(kedua ruas dibagi 2)

(kalimat benar)
Penyelesaiannya adalah
Pembuktian :

Untuk , maka
(kalimat benar)
Jadi penyelesaiannya adalah .
Grafik penyelesaian dari persamaan di atas adalah:

e) Menyelesaikan Persamaan Bentuk Pecahan


Persamaan bentuk pecahan adalah persaman yang
variabelnya memuat pecahan, atau bilangan
konstantanya berbentuk pecahan atau keduanya
memuat pecahan.
Untuk penyelesaian persamaan bentuk pecahan
dengan cara yang lebih mudah, terlebih dahulu
merubah persamaan tersebut menjadi persamaan lain
yang ekuivalen tetapi tidak lagi memuat pecahan. Hal
ini dapat dilakukan dengan cara mengalikan kedua ruas
persamaan dengan Kelipatan Persekutuan Terkecil
(KPK) dari penyebut-penyebutnya.
Selain itu, persamaan bentuk pecahan dapat juga
deselesaikan tanpa mengubah bentuk persamaan.

Bab 5 Persamaan Linier dan Pertidaksamaan Linear


65
Konsep Dasar Matematika

Contoh:
1. Tentukan penyelesaian dari persamaan
.

Jawab:

Kedua
ruas dikalikan 5

Kedua
ruas ditambah 4

kedua ruas
dibagi 6

Jadi penyelesaiannya adalah

f) Penerapan Persamaan dalam Kehidupan


Untuk menyelesaian soal-soal dalam kehidupan
sehari-hari yang berbentuk cerita, maka langkah-
langkah berikut dapat membantu mempermudah
penyelesaian.
a. Jika memerlukan diagram (sketsa), misalnya
untuk yang berhubungan dengan geometri,
buatlah diagram (sketsa) berdasarkan kalimat
cerita itu.
b. Menerjemahkan kalimat cerita menjadi kalimat
matematika dalam bentuk persamaan.
c. Menyelesaikan persamaan tersebut.

Bab 5 Persamaan Linier dan Pertidaksamaan Linear


66
Konsep Dasar Matematika

Contoh:

1) Umar dan Ali adalah kakak beradik. Hari ini Ali


berulang tahun yang ke-6. Saat ini usia Umar 10
tahun lebih tua dari pada umur Ali. Barapakah
usia Umar saat ini?
Jawab :
Usia Umar lebih tua dari usia Ali.
Usia Ali saat ini adalah 6 tahun.
Dimisalkan usia Umar saat ini adalah x tahun.
Maka,
x = Usia Umar saat ini
x – 10 = Usia Ali saat ini
x = Usia Ali saat ini
Sehingga,
x– 10 = 6
x – 10 +10 = 6 + 10 (kedua ruas
ditambah 10)
x = 16

Jadi, umur Umar saat ini adalah 16 tahun.

2) Jodi memiliki kolam ikan didepan rumahnya


berbentuk persegi panjang. Lebar kolam ikan
tersebut 10 cm lebih pendek dari pada
panjangnya. Jika keliling kolam ikan 3,8 m,
ditanya luas kolam ikan tersebut.
Jawab :
Misalkan panjang kolam ikan = X
Maka, lebar kolam Ikan = X – 10,
Maka, gambar yang tampak:

Bab 5 Persamaan Linier dan Pertidaksamaan Linear


67
Konsep Dasar Matematika

Model matematika adalah p = X dan l= X – 10


Sehingga
K = 2 ( p + l)
380 = 2 ( x + x – 10 )
Penyelesaian :
K = 2 (p + l)
380 = 2 ( x + x – 10 )
380 = 2 ( 2x – 10 )
380 = 4x – 20
380 + 20 = 4x – 20 + 20 (Kedua ruas + 20)
400 = 4x
x = 100

Jadi, panjang kolam tersebut adalah 100 cm².

Luas =p.l
= x (x – 10 )
= 100 (100 – 10 )
= 100 . 90
l = 9000 cm²
Jadi, luas kolam tersebut adalah 9000 cm² atau
0,9 m².

B. PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

1. DEFINISI PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU

Bab 5 Persamaan Linier dan Pertidaksamaan Linear


68
Konsep Dasar Matematika

VARIABEL
Misal a, b adalah bilangan real, dengan a ≠ 0.
Pertidaksamaan Linear Satu Variabel (PtLSV) adalah
kalimat terbuka yang memiliki sebuah variabel yang
dinyatakan dengan bentuk
ax + b > 0 atau ax+b < 0 atau ax + b ≤ 0 atau ax + b ≥
0.
Masalah 1
Dalam kehidupan sehari-harinya, Beni menemukan
kalimat seperti berikut:
Siswa yang ikut remedial adalah siswa yang nilainya
kurang dari 6.
a. Nilai matematika Beni adalah 5. Apakah Beni ikut
remedial? Mengapa? Berikan alasanmu.
b. Nilai matematika Beni adalah 7. Apakah Beni ikut
remedial? Mengapa? Berikan alasanmu.
c. Nilai matematika Beni adalah 6. Apakah Beni ikut
remedial? Mengapa? Berikan alasanmu.

Alternatif Penyelesaian
Kalimat “Siswa yang ikut remedial adalah siswa
yang nilainya kurang dari 6” berartisiswa harus
mengikuti remedial jika nilainya di bawah 6. Kata “di
bawah 6” memberikan batasan harus lebih rendah dari
nilai 6, nilai 6 dan di atas nilai 6 tidak termasuk.
Langkah-langkah mengubah kalimat di atas menjadi
model matematika kita lakukan sebagai berikut:
a. Misalkan b adalah nilai siswa.
b. Ubah kata ‘kurang dari’ ke dalam simbol matematika
yaitu: <.

Bab 5 Persamaan Linier dan Pertidaksamaan Linear


69
Konsep Dasar Matematika

c. Model matematikanya adalah b < 6.


Dari alternatif pemecahan masalah di atas kita
temukan hal-hal berikut:
1) 4 (empat) buah model matematika yang
menggunakan simbol <, ≤, >, dan ≥. Keempat
simbol (tanda) ini merupakan tanda
ketidaksamaan. Pembacaan simbol-simbol ini
adalah:
< : kurang dari
≤ : kurang dari sama dengan
>: lebih dari
≥ : lebih dari sama dengan
2) Model matematika yang dibentuk memiliki
masing-masing satu buah variabel.
3) Pangkat masing-masing variabelnya adalah 1.
Jika keempat model matematika yang kita
temukan adalah contoh pertidaksamaan linear
satu variabel.

2. SIFAT-SIFAT PERTIDAKSAMAAN
a. Jika kedua ruas pertidaksamaan ditambah atau
dikurang dengan sebuah bilangan maka tanda
pertidaksamaantetap.
Contoh : Berapakah nilai x yang memeuhi
pertidaksamaan ?

Jawab :

Bab 5 Persamaan Linier dan Pertidaksamaan Linear


70
Konsep Dasar Matematika

4+ x 1
4 − 4 + x  1− 4 (kedua ruas dikurangi 4)
x  −3
Jadi, tanda pertidaksamaan tetap
b. Jika kedua ruas pertidaksamaan dikali atau dibagi
dengan sebuah bilangan positif maka tanda
pertidaksamaantetap.
Contoh: Berapakah nilai x yang memeuhi
pertidaksamaan ?
Jawab :
2x 8
2x 8
 (kedua ruas bibagi 2)
2 2
x 4
Jadi, tanda pertidaksamaan tetap
c. Jika kedua ruas pertidaksamaan dikali atau dibagi
dengan sebuah bilangan negatif maka tanda
pertidaksamaanharus diubah (< menjadi >, ≤
menjadi ≥, dan sebaliknya).
Contoh: Berapakah nilai x yang memeuhi
pertidaksamaan ?
Jawab :
− 2 x  30
2 x 30
−  (kedua ruas dibagi 2)
2 2
− x  15 (Kedua ruas dibagi -1)
x  −15
Jadi, tanda pertidaksamaan harus diubah

Masalah 2

Bab 5 Persamaan Linier dan Pertidaksamaan Linear


71
Konsep Dasar Matematika

Pak Fredy memiliki sebuah mobil box


pengangkutbarang dengan daya angkut tidak lebih
dari 500kg. Berat Pak Fredy adalah 60 kg dan dia
akanmengangkut kotak barang yang setiap
kotakberatnya 20 kg.
a. Berapa kotak paling banyak dapat diangkut Pak
Fredy dalam sekali pengangkutan?
b. Jika Pak Fredy akan mengangkut 110 kotak, paling
sedikit berapa kali pengangkutan kotak itu akan
habis?
Agar masalah di atas dapat kita selesaikan, terlebih
dahulu kita ubah ke dalam bentuk model matematika.
Langkah-langkah mengubahnya adalah:
• Misalkan: x = banyaknya kotak barang yang
diangkut dalam mobil box.
• Mengubah kata ‘tidak lebih’ ke dalam simbol
matematika yaitu: ≤
Sehingga model matematikanya adalah: 20x + 60 ≤ 500
Berat satu kotak = 20 kg
Berat = 20 × x kg = 20 x
Berat Pak Fredy = 60
Berat keseluruhan = 20 x + 60
a. Paling banyak kotak yang dapat diangkut pak
Fredy dalam sekali pengangkutan adalah nilai x
palingbesar pada penyelesaian pertidaksamaan
20x + 60 ≤ 500. Mengapa? Berdiskusilah dengan
temanmu.
Penyelesaian pertidaksamaan ini kita lakukan
sebagai berikut.
20x + 60 ≤ 500

Bab 5 Persamaan Linier dan Pertidaksamaan Linear


72
Konsep Dasar Matematika

20x + 60 – 60 ≤ 500 – 60 (kedua ruas dikurang 60)


20x ≤ 440 (kedua ruas dibagi 20)
x ≤ 22
x paling besar yang memenuhi pertidaksamaan x ≤
22 adalah 22.Maka kotak yang dapat diangkut pak
Fredy dalam sekali pengangkutan paling banyak
adalah 22 kotak.
b. Pengangkutan kotak paling sedikit dapat terjadi
jika Pak Fredy mengangkut 22 kotak pada
setiappengangkutan. Apakah kamu setuju?
Berdiskusilah dengan temanmu.
Banyak pengangkutan paling sedikit = = 5 kali.

Sehingga banyak pengangkutan paling sedikit


untuk mengangkut barang sebanyak 110 kotak
adalah 5 kali pengangkutan.
Contoh :
Tentukanlah nilai yang memenuhi pertidaksamaan
berikut ini.
a.
b.

Alternatif Penyelesaian :
a.
2x − 6  8x + 5
2 x − 6 + 6  8x + 5 + 6
2x  8 x + 11
2 x − 8x  8 x − 8 x + 11
− 6x  11
11
x −
6

Bab 5 Persamaan Linier dan Pertidaksamaan Linear


73
Konsep Dasar Matematika

Jadi, nilai x yang memenuhi pertidaksamaan


adalah

b.
3x − 1 x
 −1
4 2
 3x − 1  x 
4   4 − 1
 4  2 
3x − 1  2x − 4
3x − 1 + 1  2 x − 4 + 1
3x  2x − 3
3x − 2 x  2x − 2x − 3
x  −3
Jadi, nilai x yang memenuhi pertidaksamaan
adalah

LATIHAN SOAL

1. Himpunan penyelesaian dari 4x + 5 = 13 adalah .....


2. Jika diketahui 2(x-1) = 3x – 5 maka nilai dari x + 3 = .....
3. Penyelesaian dari 3x + 5 = 17 adalah …..
4. Himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan x + 3
2x 3, x R adalah.....

Bab 5 Persamaan Linier dan Pertidaksamaan Linear


74
Konsep Dasar Matematika

5. Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan 5x – 3 3x


+ 7 dengan x himpunan bilangan asli adalah.....
6. Himpunan penyelesaian dari 4x + 6 x + 18, dengan
x bilangan bulat adalah.....
7. Himpunan penyelesaian dari 6x + 4 40 dengan x
perubah (variabel) pada P = {1, 2, 3,..., 10} adalah.....
8. Tentukanlah himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan
berikut.
a. 2x + 4 < 0
b. 4x – 12 > 0
9. Hitunglah himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan
berikut.
a. 3x – 5 < 4x – 2
b. 2 – 3x ≥ 4 – 3x
10. Carilah nilai himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan
berikut.
a. 6x – 3 ≤ 5x + 7
b. 8x – 6 ≥ 4x + 2
11. Ani, Nia, dan Ina pergi bersama-sama ke toko buah. Ani
membeli 2 kg apel, 2 kg anggur, dan 1 kg jeruk dengan
harga Rp 67.000,00. Nia membeli 3 kg apel, 1 kg anggur,
dan 1 kg jeruk dengan harga Rp 61.000,00. Ina membeli 1
kg apel, 3 kg anggur, dan 2 kg jeruk dengan harga Rp
80.000,00. Harga 1 kg apel, 1 kg anggur, dan 4 kg jeruk
seluruhnya adalah ….
12. A membeli 3 kg mangga, 1 kg jeruk, dan 2 kg jambu
seharga Rp 62.000,00. B membeli 1 kg mangga, 2 kg jeruk,
dan 2 kg jambu seharga Rp 48.000,00. C membeli 2 kg
mangga, 1 kg jeruk, dan 1 kg jambu seharga Rp 42.000,00.

Bab 5 Persamaan Linier dan Pertidaksamaan Linear


75
Konsep Dasar Matematika

Jika A, B, dan C membeli di toko buah yang sama, maka


harga 1 kg jeruk adalah ….
13. Tentukanlah himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan
berikut
a. 4x + 5 = 21
b. 2x – 6 = 4
14. Carilah nilai himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan
berikut.
a. 3x – 7 < 14
b. 6x – 11 < 25

Bab 5 Persamaan Linier dan Pertidaksamaan Linear


76
Konsep Dasar Matematika

BAB VI
DERET

A. BARISAN, POLA, DAN DERET BILANGAN

1. BARISAN BILANGAN
Untuk memahami pengertian suatu barisan bilangan,
perhatikan contoh urutan bilangan berikut ini :
a. 2, 4, 6, 8, 10, . . . . . . . . b. 1, 4, 9, 16, 25, . . . . . . .
c. 3, 6, 9, 12, 15, . . . . . . . d. 3, 2,5 ,4, 7, 8, . . . . . . . .

e. 1, 3, 5, 7, 9, . . . . . . f. 12, 15, 13, 18, 25, . . . . .

Urutan bilangan-bilangan pada contoh a, b, c, dan d di


atas mempunyai aturan tertentu, misalnya pada contoh
a) dengan urutan bilangan 2, 4, 6, 8, 10,.. mempunyai
aturan tertentunya adalah ditambahkan dengan 2.
Sedangan pada contoh c) dengan urutan 3, 6, 9, 12,
15,… mempunyai aturan tertentunya adalah ditambah
dengan 3. Urutan bilangan yang memiliki aturan
tertentu itu disebut barisan bilangan . Sedangkan
urutan bilangan – bilangan pada contoh e) dan f) di atas
tidak mempunyai aturan tertentu, sehingga bukan
merupakan suatu barisan bilangan.
Bentuk umum barisan bilangan dapat dinyatakan
dengan :

U1, U2, U3, . . . . . . . . . .,Un-1, Un

Bab 6 Deret
77
Konsep Dasar Matematika

Dengan : U1 = suku ke - 1
U2 = suku ke - 2
U3 = suku ke – 3
Un-1 = suku ke – (n-1)
Un = suku ke – n (suku umum barisan bilangan)

LATIHAN 1
1. Tuliskan tiga suku berikutnya pada setiap barisan berikut ini
a. 6, 7, 8, 9, ……
b. 3, 9, 27, …….
c. 1, 10, 100, . . . . .
d.

e.

2. POLA BILANGAN
Dari bentuk umum barisan suatu bilangan, dapat kita
tentukan pola barisan bilangan itu.
Contoh 1:
Untuk barisan bilangan pada contoh a)
Urutan ke - Besar Bilangan Pola
1 2 2•1
2 4 2•2
3 6 2•3
. . .
. . .
. . .
10 ... 2•10
. . .
. . .
. . .
N ... 2•n

Bab 6 Deret
78
Konsep Dasar Matematika

Jadi pola untuk bilangan yang ke – n pada contoh a)


adalah 2•n atau 2n atau Un = 2n

Contoh 2 :
Untuk barisan bilangan pada contoh c)
Urutan ke - Besar Bilangan Pola

1 1 2•1 – 1

2 3 2•2 – 1

3 5 2•3 – 1

. . .
. . .
. . .

10 ... 2•10 – 1

. . .
. . .
. . .

N ... 2•n – 1

Jadi pola untuk bilangan yang ke – n pada contoh a)


adalah (2•n – 1) atau (2n–1) atau Un = 2n – 1.

Contoh 3 :
Carilah tiga suku pertama pada setiap barisan berikut ini,
jika rumus suku ke – n diketahui sebagai berikut :
a. Un = 4n + 3
b. Un = n2 – 1
Jawab :

Bab 6 Deret
79
Konsep Dasar Matematika

a. = 4n + 3
4.1 + 3 = 4 + 3 = 7
4.2 + 3 = 8 + 3 = 11
4.3 + 3 = 12 + 3 = 16
Jadi, tiga suku pertamanya adalah 7, 11, 16
b. = –1
-1=1–1=0
-1=4–1=3
-1=9–1=8
Jadi tiga suku pertamanya adalah : 0, 3, 8

Contoh 4 :
Hitunglah nilai n jika,
a. = 3n + 5 = 95
b. = - 4 = 21
Jawab :
a. = 3n + 5 = 95
3n + 5 = 95
3n = 95 – 5
3n = 90 n = 30
b. = - 4 = 21
- 4 = 21
= 21 + 4
= 25
n =5

Bab 6 Deret
80
Konsep Dasar Matematika

LATIHAN 2
1. Tentukan lima suku yang pertama dari barisan bilangan
berikut :
a. Un = n3
b. Un = 2n + 5
c. Un = 2n2 – 2
d. Un =
2. Hitunglah nilai n jika ,
a. Un = 4n – 3 = 157
b. Un = 1 – 2n =
c. Un = 2n – 1 = 31
d. Un = 3n2 – 8 = 19
e. Un = n2 – 4n = 12
3. Tentukan pola bilangan (rumus suku ke – n) dari barisan
bilangan berikut :
a. 2, 4, 8, 16, . . . .
b. 1, 4, 9, 16, . . . .
c.

d. ,....

4. Diketahui barisan bilangan 4, 10, 16, . . . . tentukan :


a. Rumus suku ke – n – nya
b. Suku ke – 100 – nya
c. Suku keberapa yang nilainya 100?
5. Diketahui suatu barisan bilangan 2, 5, 10, 13, . . . tentukan:
a. Rumus suku ke – n – nya
b. Suku ke – 50 – nya
c. Suku keberapa yang nilainya 50?

Bab 6 Deret
81
Konsep Dasar Matematika

3. DERET BILANGAN
Deret suatu barisan bilangan dan jumlah n suku
pertamanya. Jika suku – suku suatu barisan dijumlahkan
maka penjumlahan berurut dari suku – suku barisan itu
disebut Deret
Secara Umum : , , , . . . . , adalah suku –
suku dari suatu barisan, maka + + + . . . +
adalah deret yang bersesuaian dengan barisan itu.
Jumlah n suku pertama dari suatu barisan dilambangkan
dengan , atau

Sn = U1 + U2 + U3 + … + Un

Misal :
• Barisan : 1, 2, 3, 4, 5, ………
Deret : 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + ………

• Barisan : 1, 4, 9, 16, 25, ………


Deret : 1 + 4 + 9 + 16 + 25 + ……

Contoh 5:
Diketahui suatu deret 1 + 3 + 5 + 7 +…hitunglah:
a. jumlah dua suku yang pertama
b. jumlah lima suku yang pertama
c. jumlah sepuluh suku yang pertama
d. jumlah n suku yang pertama
e. jumlah 20 suku yang pertama
Jawab:
a. S2 =1+3=4
b. S5 = 1 + 3 + 5 + 7 + 9 = 25 =
c. S10 = 102 = 100

Bab 6 Deret
82
Konsep Dasar Matematika

d. Sn = n2
e. S20 = 202 = 400

LATIHAN 3
1. Tentukan jumlah 10 suku pertama dari deret berikut ini
a. 2 + 7 + 17 +…
b. 2 + 4 + 6 + 8 + …
c. 10 + 8 + 6 + 4 +…
d. 1 + 4 + 7 + 10 +…
1 1 1
e. + + + ...
2 4 8
2. Tentukan jumlah 6 suku yang pertama dari deret berikut ini:
a. Sn = n2 - 4
b. Sn = n2 + 4
c. Sn = n3 – 2n
d. Sn = 2n + 1
3. Tulislah tiap deret berikut ini, kemudian hitunglah
jumlahnya
a. 10 bilangan asli genap pertama
b. 5 bilangan asli kelipatan 5 yang pertama
c. 7 bilangan prima yang pertama

B. BARISAN DAN DERET ARITMATIKA

1. Pengertian barisan dan deret aritmatika


Perhatikan beberapa barisan bilangan berikut ini
a. 1, 3, 5, 7, …….
b. 6,10,14,18, ……..
c. 11, 8, 5, 2,……….
d. 20, 15, 10, 5, …….

Bab 6 Deret
83
Konsep Dasar Matematika

Pada setiap barisan di atas, tampak bahwa selisih dua suku


berurutan selalu tetap. Barisan bilangan yang mempunyai
cirri seperti itu disebut Barisan Aritmatika, dan selisih
dua suku berurutan itu disebut beda yang biasa
dilambangkan dengan huruf b.
Misal :
a. 1, 3, 5, 7, ……..,b = 3 – 1 = 5 – 3 = 7 – 5 = 2
b. 6,10,14,18,……, b = 10 – 6 = 14 – 10 = 18 – 14 = 4
c. 11,8,5,2,………, b = 8 – 1 = 5 – 8 = 2 – 5 = -3
d. 20, 15, 10, 5,…, b = 15 – 20 = 10 – 15 = 5 – 10 = -5
Suku pertama dari barisan aritmatika biasanya
dilambangkan dengan huruf a.
Secara umum barisan aritmatika didefinisikan sebagai
berikut:
, , , ……………, disebut barisan aritmatika
untuk n bilangan asli dan n 1 dan berlaku b = -
dengan

=suku pertama
=suku kedua
=suku ketiga
=suku ke – n
Contoh 6
Tentukan suku pertama dan beda dari tiap barisan
aritmatika berikut ini!
a. 7, 8, 9, 10, ……………..
b. 3, 8, 13, 18, ……………
c. 9, 6, 3, 0, ……………….

Jawab :

Bab 6 Deret
84
Konsep Dasar Matematika

1) 7, 8, 9, 10, ……………..
suku pertama : a = 7 dan beda : b = 8 – 7 = 9 – 8 = 10
–9=1
2) 3, 8, 13, 18, ……………
Suku pertama : a = 3 dan beda : b = 8 – 3 = 13 – 8 = 18
– 13 = 5
3) 9, 6, 3, 0, ……………….
Suku pertama : a = 9 dan beda : b = 6 – 9 = 3 – 6 = 0 –
3=-3

Contoh 7
Tentukan 5 suku pertama barisan aritmatika berikut, jika
diketahui :
a. a = 3 dan b = -4
b. a = 8 dan b = 3
Jawab :
a. a = 3 dan b = -4
=a=3
= 3 + (-4) = - 1
= (-1) + (-4) = -5
= (-5) + (-4) = -9
= (-9) + (-4) = -13
Jadi lima suku pertama barisan itu adalah : 3, -1, -5, -
9, -11.
b. a = 8 dan b = 3
=a=8
= 8 + 3 = 11
= 11 + 3 = 14
= 14 + 3 = 17

Bab 6 Deret
85
Konsep Dasar Matematika

= 17 + 3 = 20
Jadi lima suku pertama barisan itu adalah : 8, 11, 14,
17, 20.

LATIHAN 4
1. Tentukan suku pertama dan beda dari barisan aritmatika di
bawah ini
a. 2, 8, 14, 20, . . . . .
b. 8, 11, 14, 17, . . . .
c.
d.

2. Tulis lima suku pertama dari masing – masing barisan


aritmatika berikut, jika diketahui :
a. a = 8 dan b = 3
b. a = dan b = 2,5
c. a = dan b =

2. Suku ke–n barisan aritmatika


Dari bentuk umum barisan aritmatika , , , . . .,
=a
= +b=a+b
= + b = a + b + b = a + 2b
= + b = a + 2b + b = a + 3b
=a + (n – 1)b
Jadi pola bilangan barisan aritmatika adalah

Bab 6 Deret
86
Konsep Dasar Matematika

, , , , . . . . . . . . .,
a, a + b, a + 2b, a + 3b, . . . . . . ., a + (n – 1)b
Jadi rumus suku ke – n dari barisan aritmatika adalah

= a + (n – 1)b

Dengan : n = banyak suku, n bilangan asli


a = suku pertama
b = beda atau selisih
= suku ke – n

Contoh 8
Tentukan rumus suku ke – n dari barisan aritmatika berikut
jika di diketahui :
a. a = 3 dan b = -4
b. a = 8 dan b = 3
Jawab :
a. a = 3 dan b = -4
= a + (n – 1)b
= 3 + (n – 1).(-4)
= 3 + (-4n + 4)
= 3 – 4n + 4
= 1 – 4n
b. a = 8 dan b = 3
= a + (n – 1)b
= 8 + (n – 1).3
= 8 + 3n – 3
= 3n + 5
Contoh 9

Bab 6 Deret
87
Konsep Dasar Matematika

Tentukan suku pertama, beda, rumus suku ke – n dan suku


ke – 12 dari barisan aritmatika 10, 15, 20, 25, ….

Jawab :
Suku pertama : a = 10
Beda : b = 15 – 10 = 5
Rumus suku ke n : = a + (n – 1)b
= 10 + (n – 1)5
= 10 + 5n – 5
= 5n + 5
Suku ke – 12 : = 5.12 + 5
= 60 + 5
= 65

Contoh 10
Suku pertama dari suatu barisan aritmatika sama dengan
2, sedangkan suku ke – 10 sama dengan 29.
a. Carilah beda dari barisan aritmatika itu
b. Carilah suku ke – 25
c. Suku keberapakah yang nilainya sama dengan 101?

Jawab :
a. Beda dari barisan aritmatika itu
a = 2 dan = 29
= 29
a + 9b = 29
2 + 9b = 29
9b = 29 – 2
9b = 27

Bab 6 Deret
88
Konsep Dasar Matematika

b=

b = 3 (beda =3)

b. Suku ke – 25
= a + (n – 1)b
= 2 + (25 – 1)3
= 2 + 24.3
= 2 + 72
= 74 (suku ke – 25 = 74)

c. Suku keberapakah yang nilainya sama dengan 101?


= 101
a + (n – 1)b = 101
2 + (n – 1)3 = 101
2 + 3n – 3 = 101
-1 + 3n = 101
3n = 101 + 1
3n = 102
n = = 34

Jadi 101 adalah suku yang ke – 34

Bab 6 Deret
89
Konsep Dasar Matematika

LATIHAN 5
1. Tentukan rumus suku ke – n dari barisan aritmatika di
bawah ini
a. 2, 8, 14, 20, . . . . .
b. 8, 11, 14, 17, . . . .
c.
d.

2. Tentukan nilai n jika diketahui


a. a = 19 , b = - 5 dan Un = - 41
b. a = - 2, b = 7 dan Un = 138
c. a = 6, b = 4 dan Un = 58
3. Jika suku ke 7 barisan aritmatika adalah 14 dan suku ke 13
adalah 2, tentukanlah tiga suku pertama barisan tersebut.
4. Suku ke 6 dari barisan aritmatika sama dengan 50 dan suku
ke 41 sama dengan 155. Tentukan suku ke 20 barisan
tersebut.
5. Diketahui barisan aritmatika dengan U3 = 9 dan jumlah
suku ke 5 dan suku ke 7 adalah 48. Tentukan rumus suku
ke–n dan suku ke 10 barisan .

3. Jumlah n suku pertama deret aritmatika


Jika + + + +...+ adalah deret aritmatika.
Jika jumlah n suku pertama deret aritmatika dilambangkan
dengan , maka dapat ditentukan dengan rumus :

= (a + )

atau
= (2a +(n – 1)b)

Bab 6 Deret
90
Konsep Dasar Matematika

Dengan : n = banyak suku, n bilangan asli


a = suku pertama
b = beda atau selisih
= suku ke – n
= Jumlah n suku pertama deret aritmatika

Contoh 11
Hitunglah jumlah 20 suku pertama pada deret 9 + 12 + 15
+ 18 + . . . . .

Jawab :
a = 9 b = 12 – 9 = 3 dan n = 20
= (2a +(n – 1)b)

= (2.9 +(20 – 1)3)

= 10(18 + 19.3)
= 10(18 + 57)
= 10(75) = 750

Contoh 12
Hitunglah jumlah dari deret 5 + 7 + 9 + …. + 61

Jawab :
a = 5, b = 7 – 5 = 2 dan = 61
= 61
a + (n – 1)b = 61
5 + (n – 1)2 = 61
5 + 2n – 2 = 61
3 + 2n = 61
2n = 61 – 3
2n = 58

Bab 6 Deret
91
Konsep Dasar Matematika

n =

n = 29 (banyak suku = 29)


= (a + )

= (5 +61)

= (66)

= 29 (33)
= 957
Jadi jumlah deret itu adalah 957

Contoh 13
Hitunglah jumlah semua bilangan asli antara 5 dan 100
yang habis dibagi 7

Jawab :
Bilangan asli antara 5 dan 100 yang habis dibagi 7 adalah
7 + 14 + 21 + . . . . . + 98
a = 7, b = 14 – 7 = 7 dan = 98
= 98
a + (n – 1)b = 98
7 + (n – 1)7 = 98
7 + 7n – 7 = 98
7n = 98
n = = 14 (banyak bilangan yang habis dibagi 7

antara 5 dan 100 ada 14 buah)


= (a + )

= (7 +98)

= 7(105)

Bab 6 Deret
92
Konsep Dasar Matematika

= 735
Jadi, jumlah bilangan antara 5 dan 100 yang habis
dibagi 7 adalah 735

LATIHAN 6
1. Hitunglah jumlah 20 suku pertama pada setiap deret
aritmatika berikut :
a. 2 + 5 + 8 + 11 + . . . . . .
b. 50 + 45 + 40 + 35 + . . . . .
c.
2. Hitunglah jumlah setiap deret aritmatika berikut ini :
a. 6 + 8 + 10 + . . . . + 100
b. 85 + 80 + 75 + . . . . + 10
c.
3. Hitunglah jumlah semua bilangan asli
a. Antara 10 dan 250 yang habis dibagi 3
b. Antara 100 dan 500 yang habis dibagi 6
c. Antara 10 dan 250 yang habis dibagi 2 tetapi tidak habis
dibagi 4
4. Hitunglah jumlah 10 suku pertama dari deret aritmatika
berikut ini, jika diketahui
a. U3 = 7 dan U6 = 16
b. U5 = 40 dan U8 = 25

4. Penerapan deret aritmatika

Bab 6 Deret
93
Konsep Dasar Matematika

Penerapan barisan dan deret aritmatika yang dapat


digunakan dalam bidang keuangan, pertanian, dan lain
sebagainya.
Contoh 14
Pada bulan Januari 2001 Anto menabung Rp. 10.000,00.
Jika setiap bulan berikutnya Anto menabung Rp. 5.000,00
lebihnya dari bulan sebelumnya. Berapakah jumlah seluruh
tabungan Anto sampai akhir tahun?
Jawab :
Tabungan Anto dalam bentuk deret adalah
10.000 + 15.000 + 20.000 + . . . . . . . .
a = 10.000, b =5.000 dan n = 12
= (2a +(n – 1)b)

= (2.(10.000) +(12 – 1)5.000)

= 6(20.000 + 11.(5.000))
= 6(20.000 + 55.000)
= 6(75.000)
= 450.000
Jadi, jumlah seluruh tabungan Anto sampai akhir
tahun adalah Rp. 450.000,00

Bab 6 Deret
94
Konsep Dasar Matematika

LATIHAN 7
1. Harga pembelian sebuah sepeda motor baru adalah
Rp.12.000.000,00. Setelah digunakan selama 3 tahun,
sepeda motor itu dijual dengan harga Rp.8.400.000,00. Jika
penyusutan harga sepeda motor tiap tahun besarnya sama
maka tentukan harga jual sepeda motor tersebut setelah
digunakan selama 5 tahun.

2. Untuk membuat kerajinan tangan, Jaka memerlukan 16


potong kawat yang tidak sama panjang. Potongan kawat
terpanjang 90 cm dan potongan kawat terpendek 15 cm.
Jika potongan-potongan kawat dijajarkan dari yang
terpanjang hingga terpendek maka perbedaan panjang dua
potong kawat yang berdekatan harus sama. Berapa panjang
kawat yang diperlukan Jaka? Berapa perbedaan panjang
kawat?

C. BARISAN DAN DERET GEOMETRI

1. Pengertian barisan dan deret geometri


Perhatikan beberapa barisan bilangan berikut ini
a. 1, 4, 16, . . . . . . .
b. 16, 8, 4, . . . . . . .
Pada setiap barisan di atas, tampak bahwa
perbandingan dua suku berurutan selalu tetap. Barisan
bilangan yang mempunyai ciri seperti itu disebut Barisan
Geometri, dan perbandingan dua suku berurutan itu
disebut rasio yang biasa dilambangkan dengan huruf r.

Misal :

Bab 6 Deret
95
Konsep Dasar Matematika

a. 1, 4, 16, . . . . . . . . . ., r = = =4

b. 16, 8, 4, . . . . . . . . . .,r = = =
Suku pertama dari barisan geometri biasanya
dilambangkan dengan huruf a.

Contoh 15
Tentukan suku pertama dan rasio dari barisan geometri
berikut :
a. 1, 2, 4, 8, . . . . . .
b. 2, 6, 18, 54, . . . . .
c. 3, -6, 12, -24, . . . . . .
Jawab :
a. 1, 2, 4, 8, . . . . . .
suku pertama : a = 1 dan rasio : r = =2

b. 2, 6, 18, 54, . . . . .
suku pertama : a = 2 dan rasio :r= =3

c. 3, -6, 12, -24, . . . . . .


suku pertama : a = 3 dan rasio ; r= = -2

LATIHAN 8
Tentukan suku pertama dan rasio dari barisan geometri berikut
1. 3, 6, 12, 24, . . . . .
2. 1, 3, 9, 27, . . . . . .
3. 27, -9, 3, -1,. . . . . . .
4. 1, -1, 1, -1, . . . . . . .
5. 2, -4, 8, -16, . . . . . .
2. Suku ke – n barisan geometri

Bab 6 Deret
96
Konsep Dasar Matematika

Secara umum barisan geometri didefinisikan sebagai


berikut:
, , , ……………, disebut barisan geometri untuk

n bilangan asli dan n 1 dan berlaku : r =

dengan
=suku pertama
=suku kedua
=suku ketiga
=suku ke - n
Dari bentuk umum barisan geometri , , , . . .,
=a
= .r = ar
= .r = ar.r =a
= .r =a .r =a
=a

Jadi pola bilangan barisan aritmatika adalah


, , , , .........
a, ar, a , a , .......... a
Jadi rumus suku ke – n dari barisan geometri adalah

=a

Dengan : n = banyak suku, n bilangan asli


a = suku pertama
r = rasio atau perbendingan
Un = suku ke – n
Contoh 16

Bab 6 Deret
97
Konsep Dasar Matematika

Tentukan rumus suku ke – n dan suku ke – 7 pada barisan


geometri : 1, 2, 4, 8,...
Jawab :
a = 1 dan r = 2
Rumus suku ke – n :
=a
= 1.
=
Suku ke – 7 :
=
=
= 64

Contoh 17
Suku pertama dari suatu barisan geometri sama dengan
128, sedangkan suku ke 4 sama dengan 16.
a. Carilah rasio barisan geometri tersebut
b. Carilah suku ke – 6
c. Suku keberapakah yang nilainya sama dengan 1?
Jawab :
a. Rasio barisan geometri tersebut
a = 128 ….(i)
= 16 = a ….(ii)
Persamaan (ii) dibagi persamaan (i) diperoleh
= =

= =

r = (rasio = )

b. Suku ke – 6

Bab 6 Deret
98
Konsep Dasar Matematika

=a =128x =128x = 4 (suku ke-6 adalah 4)

c. Suku yang nilainya sama dengan 1?


=1
a =1
128 . =1

n–1=7
n=8

Jadi, 1 adalah suku ke – 8


Contoh 18
Diketahui barisan geometri dengan suku pertama a = 1
dan = 64. Tentukan suku ke – 10 barisan itu.
Jawab :
= =

= 64
=
r = 2
Suku ke – 10 = = a.
• Untuk r = 2 = 1. = 512
• Untuk r = -2 = 1. = - 512

LATIHAN 9
1. Tentukan rumus suku ke – n dan suku ke – 7 dari barisan
aritmatika di bawah ini.

Bab 6 Deret
99
Konsep Dasar Matematika

a. 3, 6, 12, 24, . . . . . d. 1, -1, 1, -1


b. 1, 3, 9, 27, . . . . . . e. 2, -4, 8, -16
c. 27, -9, 3, -1, . . . . . .
2. Tulislah empat suku pertama dari barisan geometri yang
ditentukan oleh rumus berikut :
a.
b.

c.
3. Tentukan suku pertama, rasio dan Un , jika
a. U3 = 18 dan U5 = 162
b. U4 = 2 dan U6 =
4. Suku pertama dari suatu barisan geometri sama dengan 5,
sedangkan suku ke- 6 sama dengan .
a. Carilah rasio
b. Carilah suku ke – 8
c. Suku keberapakah yang nilainya sama dengan )?

3. Jumlah n suku pertama deret geometri


Jika + + + +...+ adalah deret geometri. Jika
jumlah n suku pertama deret geometri dilambangkan
dengan , maka dapat ditentukan dengan rumus :

= , untuk r 1

atau

= , untuk r 1

Dengan : n = banyak suku, n bilangan asli


a = suku pertama

Bab 6 Deret
100
Konsep Dasar Matematika

r = rasio atau perbandingan


= Jumlah n suku pertama deret geometri

Contoh 19
Hitunglah jumlah 7 suku pertama pada deret geometri
berikut ini.
a. 1 + 3 + 9 + . . . . . .
b. 16 + 8 + 4 + . . . . .
Jawab :
a. b.a a = 16 dan r = =
a = 1 dan r = 3
Oleh karena r 1, maka
Oleh karena r 1 maka
rumus yang digunakan
rumus yang digunakan
adalah:
adalah
=
=

= =

=
=
=
= 32.( )
=
=
= 1.093
= 31
Jadi, jumlah 7 suku pertama Jadi, jumlah 7 suku
deret geometri itu adalah pertama deret geometri itu
1.093 adalah 31

Bab 6 Deret
101
Konsep Dasar Matematika

Contoh 20
Hitunglah jumlah deret geometri 3 + 6 + 12 + . . . . + 192
Jawab :
a = 3, r = = 2 dan = 192 =
= 192
=
= 192
=
= 192
= = 3(127)
=
=
=6
Jadi, jumlah deret
=6+1 geometri itu adalah
=7 381

Contoh 21
Jumlah deret geometri 2 + + +.....+ = 510.
Carilah nilai n.
Jawab :
a = 2, r = = 2 dan = 510 - 1 = 255
= 255 + 1
= 510
= 256
= 510 =
n =8
= 510
2( - 1) = 510 Jadi, nilai n = 8
-1 =

Bab 6 Deret
102
Konsep Dasar Matematika

LATIHAN 10
1. Hitunglah jumlah 8 suku pertama pada setiap deret
geometri berikut ini :
a. 5 + 10 + 15 + . . . . . .
b.
c.
2. Hitunglah jumlah setiap deret geometri berikut ini:
a. 2 + 6 + 18 + . . . + 4374
b.

3. Carilah nilai n jika :


a. 3 + 32 + 33 + . . . + 3n = 120
b.

4. Suku ke lima dari suatu deret geometri sama dengan 8,


sedangkan suku kesepuluh sama dengan . Tentukan :
a. Suku pertama dan rasio deret geometri itu
b. Jumlah sepuluh suku pertama

4. Deret geometri tak hingga


Deret geometri tak hingga adalah deret geometri yang
mempunyai suku – suku yang tak hingga banyaknya.
Perhatikan contoh deret geometri berikut ini.
a. 1 + 2 + 4 + 8 + . . . . .
b. 1 + + + +.......

• Pada contoh a, niliai r 1 dan bilangannya makin


lama makin besar ( ). Jika n menuju

Bab 6 Deret
103
Konsep Dasar Matematika

bilangan yang cukup besar (n ) maka deret


geometri yang seprti itu disebut deret geometri naik
tak terhingga.
• Pada contoh b nilai r 1dan bilangannya makin
lama makin kecil ( 0). Jika n menuju
bilangan yang cukup besar (n ) maka deret
yang seperti itu disebut deret geometri turun tak
berhingga.
• Jika jumlah deret geometri tak hingga dilambangkan
dengan , maka dapat ditentukan dengan
rumus:

= , -1 r

1
Dengan : = Jumlah n suku pertama deret
geometri
a = suku pertama
r = rasio atau perbandingan

Contoh 22
Hitunglah jumlah dari setiap deret geometri tak hingga
berikut ini.
a. 1 + + + +.......

b. 5 + + + +.......

c. 4 – 2 + 1 - +.......

Jawab :
a. 1 + + + +.......

Bab 6 Deret
104
Konsep Dasar Matematika

a = 1 dan r = berarti berada pada interval -1 r 1

= = =2

b. 5 + + + +.......

a = 5 dan r = berarti berada pada interval -1 r 1

= = = 10

c. 4 – 2 + 1 - + . . . . . . .

a = 4 dan r = - berarti berada pada interval -1 r 1

= = = =2

Contoh 23
Suatu deret geometri tak hingga dengan = 10 dan a =
5. Tentukanlah :
a. Rasio
b. Jumlah 4 suku pertama deret geometri tersebut
Jawab :
a. Rasio
=

10 =

10(1-r) = 5
10 – 10r = 5

Bab 6 Deret
105
Konsep Dasar Matematika

- 10r = 5 - 10
- 10r = -5
r = =

Jadi, rasionya adalah

b. Jumlah 4 suku pertama deret geometri tersebut


=

= 10( ) = = =9

Jadi, jumlah 4 suku pertama deret tersebut adalah 9

LATIHAN 11
1. Hitunglah jumlah dari setiap deret geometri tak hingga
berikut ini :
a.

b.

c.
2. Dari deret geometri tak hingga diketahui a = 3 dan S = 9.
Tentukan lima suku pertama deret tersebut.

5. Penerapan deret geometri

Bab 6 Deret
106

Anda mungkin juga menyukai