Anda di halaman 1dari 29

BAB 6

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU


VARIABEL

Robi’atul Bangka Wiyah

PENDAHULUAN
Matematika merupakan ilmu yang mendasari kehidupan manusia. Perkembangan ilmu
matematika tidak pernah berhenti karena matematika masih dibutuhkan dalam kehidupan
manusia. Matematika sudah diajarkan sejak Sekolah dasar (SD) dan bahkan akan dipelajari
sampai jenjang pendidikan tertinggi. Walaupun matematika sudah sering terdengar di telinga
dan tidak asing lagi di kalangan pendidikan, matematika masih sering dianggap sebagai
momok yang menakutkan. Matematika selalu menghadirkan masalah-masalah yang
penyelesaiannya dapat dilakukan dengan berbagai macam cara atau langkah penyelesaian.
Dalam menyelesaikan masalah matematika, tentunya siswa harus memahami konsep
matematika terlebih dahulu. Jika siswa sudah memahami berbagai konsep dalam matematika,
maka siswa akan lebih mudah untuk menyelesaikan berbagai macam masalah dalam
matematika. Dan jika siswa dihadapkan dengan masalah matematika, maka siswa akan
termotivasi untuk mempelajari matematika secara lebih dalam.
Pada Bab 6 ini, siswa akan mengetahui lebih dalam salah satu materi yang selalu
menghadirkan masalah dalam matematika yaitu materi Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Satu Variabel. Materi ini bisa dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Banyak kegiatan dalam
kehidupan manusia yang berhubungan dengan materi tersebut. Materi ini juga merupakan
salah satu materi dasar yang perlu dipahami dan dimengerti serta diingat dengan baik, karena
materi yang diajarkan pada kelas 7 SMP ini juga akan diajarkan pada tingkat pendidikan
selanjutnya.
Oleh karena itu, setelah mempelajari materi Bab 6 ini, kalian diharapkan dapat
memahami materi Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel. Secara lebih
terperinci, kalian diharapkan dapat:
1. Menemukan konsep persamaan linear satu variabel
2. Menjelaskan pengertian persamaan linear satu variabel
3. Menentukan bentuk ekuivalen (kesetaraan) dari persamaan linear satu variabel
4. Menentukan penyelesaian persamaan linear satu variable dengan cara substitusi
5. Menentukan penyelesaian persamaan linear satu variable dengan bentuk setara
6. Menjelaskan pengertian pertidaksamaan linear satu variabel
7. Menentukan bentuk setara dari pertidaksamaan linear satu variabel
8. Menentukan penyelesaian pertidaksamaan linear satu variabel dengan cara
substitusi
9. Menentukan penyelesaian pertidaksamaan linear satu variabel dengan bentuk setara
10. Menentukan penyelesaian pertidaksamaan linear satu variabel dengan cara mencari
penyelesaian persamaan
11. Menentukan penyelesaian pertidaksamaan linear satu variabel dengan
menggunakan garis bilangan
12. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel
13. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel
Untuk membantu kalian mencapai tujuan tersebut, modul ini dibagi ke dalam tiga sub
bab sebagai berikut.
1. Sub BAB 1 : Persamaan Linear Satu Variabel
2. Sub BAB 2 : Pertidaksamaan Linear Satu Variabel
3. Sub BAB 3 : Aplikasi Masalah Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu
Variabel
Untuk memahami materi di atas, kalian dituntut untuk membaca setiap uraian materi
dengan cermat, mencatat kata-kata kuncinya, serta mengerjakan latihan dan tes formatif
secara disiplin. Dengan mengikuti petunjuk ini, mudah-mudahan mempelajari modul akan
menjadi pekerjaan yang menyenangkan bagi kalian dan kesuksesan menanti kalian.
SUB BAB 1
PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL (PLSV)

1. Konsep Persamaan Linear Satu Variabel


Sebelum kita masuk ke pembahasan persamaan linear, kita harus mengetahui lebih
dahulu jenis-jenis kalimat dalam matematika. Jenis kalimat yang dapat menggunakan
persamaan linear adalah kalimat terbuka.
a. Kalimat Terbuka

Telah diketahui bahwa dalam matematika dikenal


“kalimat benar merupakan kalimat yang bernilai benar
atau sesuai dengan kenyataan yang ada” dan “kalimat
salah merupakan kalimat yang bertentangan dengan
kenyataan yang ada”. Selanjutnya, bagaimana jika
kalimat tersebut belum jelas nilai kebenarannya?

Untuk memahaminya, perhatikan contoh berikut ini!


1) 2x + 6 = 7
2) 3y = 5
3) x ∈ himpunan bilangan asli dan x < 4
Dengan memerhatikan contoh 1), 2) dan 3), ternyata kalimat-kalimat tersebut
belum jelas nilai benar atau salahnya. Kalimat yang demikian disebut kalimat terbuka.

Kalimat Terbuka adalah kalimat yang belum dapat ditentukan benar


atau salahnya.
b. Kalimat Pernyataan
Perhatikan contoh beberapa kalimat berikut ini :
1) 6 + 4 = 10
2) 9 adalah bilangan genap
3) Jika x bilangan asli, maka 2x + 2 bilangan ganjil.
Kalimat-kalimat tersebut langsung dapat kita tentukan benar atau salahnya.
Kalimat 1) adalah kalimat yang bernilai benar karena memberikan informasi yang
sesuai dengan keadaan yang ada, sedangkan kalimat 2) dan 3) adalah kalimat yang
bernilai salah karena informasi yang diberikan bertentangan dengan yang ada.
Pernyataan adalah kalimat yang sudah dapat ditentukan kebenarannya.
2. Pengertian Persamaan Linear Satu Variabel
Coba kalian perhatikan contoh dua kalimat terbuka di bawah ini.
a. x + 1 = 8
b. y – 5 = 2
Kedua kalimat terbuka di atas menggunakan tanda hubung “=” (sama dengan).
Kalimat terbuka seperti itu disebut persamaan.
Pada persamaan di atas, setiap variabelnya berpangkat satu. Persamaan yang
demikian disebut persamaan linear. Karena kedua persamaan linear tersebut juga hanya
memiliki satu variabel, yaitu x dan y, maka persamaan-persamaan yang demikian disebut
persamaan linear satu variabel (PLSV).
Persamaan Linear Satu Variabel adalah kalimat terbuka yang
dihubungkan tanda sama dengan (=) dan hanya mempunyai satu variabel
berpangkat 1.

3. Bentuk Setara (Ekuivalen) Persamaan Linear Satu Variabel


Sifat-sifat kesetaraan persamaan linear satu variabel :
 Jika masing-masing ruas kiri dan ruas kanan pada persamaan linear satu variabel
dijumlah dengan bilangan yang sama, maka menghasilkan persamaan linear satu
variabel yang setara.
 Jika masing-masing ruas kiri dan ruas kanan pada persamaan linear satu variabel
dikurangi dengan bilangan yang sama, maka menghasilkan persamaan linear satu
variabel yang setara.
 Jika masing-masing ruas kiri dan ruas kanan pada persamaan linear satu variabel
dikalikan dengan bilangan yang sama dan bukan nol, maka menghasilkan persamaan
linear satu variabel yang setara.
 Jika masing-masing ruas kiri dan ruas kanan pada persamaan linear satu variabel
dibagi dengan bilangan yang sama dan bukan nol, maka menghasilkan persamaan
linear satu variabel yang setara.
Sifat-sifat yang kita temukan di atas, dapat digunakan untuk menyelesaikan
persamaan linear satu variabel.
Perhatikan contoh persamaan-persamaan berikut ini beserta ilustrasinya berupa
neraca dalam keadaan seimbang. Neraca dalam
keadaan seimbang tersebut menunjukkan ruas
kiri sama dengan ruas kanan.
a) x + 6 = 15
Jika x diganti dengan 9, maka persamaannya menjadi 9 + 6 = 15 (benar)
Jadi, penyelesaiannya adalah x = 9.

b) 2x + 12 = 30
Jika x diganti dengan 9, maka
persamaannya menjadi 2 . 9 + 12 = 30
(benar)
Jadi, penyelesaiannya adalah x = 9.

c) 2x + 18 = 36
Jika x diganti dengan 9, maka
persamaannya menjadi 2 . 9 + 18 =
26 (benar)
Jadi, penyelesaiannya adalah x = 9.

Berdasarkan uraian di atas tampak bahwa ketiga persamaan mempunyai


penyelesaian yang sama, yaitu x = 9. Persamaan-persamaan di atas disebut persamaan
yang ekuivalen.

Persamaan yang ekuivalen adalah suatu persamaan yang mempunyai


himpunan penyelesaian yang sama, apabila pada persamaan itu
dikenakan suatu operasi tertentu. Notasi ekuivalen adalah “ ⇔ ”.

4. Penyelesaian dan Himpunan Penyelesaian Persamaan Linear Satu Variabel


Contoh soal :
Ahmad ingin menjawab secara mencongkak soal persamaan linear satu variabel 3x
= 9 dengan x variabel bilangan asli. Dia mengganti x dengan 3 sehingga kalimat terbuka
3x = 9 menjadi benar.
3x = 9 ⇒ 3 . 3 = 9
x = 3 adalah penyelesaian / jawaban akar PLSV 3x = 9
Jadi himpunan penyelesaian dari 3x = 9 adalah {3}.
Penyelesaian Persamaan Linear Satu Variabel adalah bilangan pengganti
dari variabel pada daerah definisi persamaan yang membuat persamaan
menjadi pernyataan yang benar.
Persamaan linear satu variabel hanya mempunyai satu buah
penyelesaian. Jika persamaan linear satu variabel tersebut berbentuk ax +

b

b = 0, maka penyelesaiannya x = a
Himpunan Penyelesaian Persamaan Linear Satu Variabel adalah
himpunan semua pengganti dari variabel-variabel pada persamaan yang
membuat persamaan pada pernyataan menjadi benar.
Himpunan Penyelesaian sering disingkat sebagai HP.
a. Penyelesaian PLSV dengan Cara Substitusi
Cara penyelesaian PLSV dengan substitusi adalah dengan mengganti
variabelnya dengan nilai-nilai pengganti yang telah ditentukan sehingga persamaan
menjadi kalimat benar. Nilai pengganti yang membuat PLSV bernilai benar disebut
penyelesaian dari PLSV atau dapat juga disebut sebagai akar dari PLSV tersebut.
Contoh soal :
Tentukan penyelesaian dari persamaan x + 16 = 19, x adalah himpunan bilangan
cacah dan tentukan pula akar PLSV serta himpunan penyelesaiannya.
Penyelesaian :
Untuk x = 1, maka 1 + 16 = 17 (salah)
Untuk x = 2, maka 2 + 16 = 18 (salah)
Untuk x = 3, maka 3 + 16 = 19 (benar)
Untuk x = 4, maka 4 + 16 = 20 (salah)
x = 3 merupakan penyelesaian x + 16 = 19
x = 3 merupakan akar PLSV x + 16 = 19
Hp = {3}
Jadi, akar dari PLSV x + 16 = 19 yang merupakan himpunan penyelesaian
adalah x = 3.
b. Penyelesaian PLSV dengan Bentuk Setara
1. Kedua ruas ditambah atau dikurangi dengan bilangan yang sama
Contoh soal :
Selesaikanlah!
1) x – 3 = 5
⇔ x – 3 + 3 = 5 + 3 (kedua ruas ditambah dengan 3)
⇔ x= 8
Jadi, akar dari x – 3 = 5 adalah 8.
2) 2x – 3 = x + 1
⇔ 2x – 3 + 3 = x + 1 + 3 (kedua ruas ditambah dengan 3)
⇔ 2x =x+4
⇔ 2x – x = x – x + 4 (kedua ruas dikurangi dengan x)
⇔ x =4
Jadi, akar dari 2x – 3 = x + 1 adalah 4.
2. Kedua ruas dikali atau dibagi dengan bilangan yang sama
Contoh soal :
Selesaikanlah!
1) 2x = 6, x ∈ himpunan bilangan asli
2

2) 3 y = 4, y ∈ himpunan bilangan bulat
Penyelesaian :
1) 2x = 6
2x 6
⇔ 2 = 2 (kedua ruas dibagi dengan 2, agar koefisien x menjadi
1)
⇔ x=3
Jadi, akar dari 2x = 6 adalah 3.
2

2) 3 y=4
3 2 3 3

− ×− y
2 3 ( ) =
− ×4
2 (kedua ruas dikali

2 agar
koefisien y menjadi
⇔ y = −6
2

Jadi, akar dari 3 y = 4 adalah −6 .
Latihan
Sub Bab 1

Untuk memantapkan pemahaman Anda terhadap materi di atas, coba


kerjakan latihan di bawah ini!

1. Nyatakan kalimat berikut “benar” atau “salah” :


a. 32 = 9 × 3
b. 3+2=5
2. Nyatakan kalimat berikut ini dengan “kalimat terbuka” atau “kalimat tertutup” :
a. Hari ini adalah hari Rabu
b. Suatu bilangan dikurangi 2 hasilnya 6
3. Tunjukkan bahwa persamaan berikut merupakan Persamaan Linear Satu Variabel!
1
a. 3 x=5
4. Tunjukkan bahwa persamaan pada percobaan berikut merupakan persamaan yang
ekuivalen!

5. Tentukan penyelesaian dan himpunan penyelesaian dari persamaan 5m + 4 = 2m + 16


dengan menggunakan cara substitusi.
6. Selesaikanlah persamaan 2x – 6 = 9x + 8 dengan menggunakan sifat kesetaraan
persamaan linear satu variabel.

Petunjuk Jawaban Latihan


1. Kalian cermati kembali konsep Persamaan Linear Satu Variabel tentang kalimat benar
dan kalimat salah.
2. Kalian cermati kembali konsep Persamaan Linear Satu Variabel tentang kalimat
terbuka dan kalimat tertutup.
3. Kalian cermati kembali pengertian Persamaan Linear Satu Variabel.
4. Kalian cermati kembali bentuk kesetaraan (ekuivalen) Persamaan Linear Satu
Variabel.
5. Kalian cermati kembali cara menentukan penyelesaian dan himpunan penyelesaian
Persamaan Linear Satu Variabel dengan cara substitusi.
6. Kalian cermati kembali cara menyelesaikan Persamaan Linear Satu Variabel dengan
menggunakan sifat-sifat kesetaraan PLSV.
Sub Bab 2
PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL (PtLSV)

1. Pengertian Pertidaksamaan Linear Satu Variabel


Perhatikan bilangan cacah yang tertera pada garis bilangan berikut ini.
Misalnya, kita akan membandingkan dua bilangan yaitu 5 dan 3. Karena 5 = 1 + 4,
ini berarti 5 lebih dari 1 atau 1 kurang dari 5.
Pernyataan di atas dapat ditulis dengan lambang sebagai berikut.
“5 lebih dari 1 ditulis 5 > 1, 1 kurang dari 5 ditulis 1 < 5 dan 5 tidak sama dengan 1
ditulis 5 ≠ 1”.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat didefinisikan suatu ketidaksamaan sebagai
berikut.
Ketidaksamaan adalah pernyataanyang memuat notasi < (kurang dari), >
(lebih dari), ≤ (kurang dari sama dengan), ≥ (lebih dari sama dengan) atau
≠ (tidak sama dengan).

Pada konsep ketidaksamaan, jika tanda hubung (=) pada persamaan linear satu
variabel kita ganti dengan salah satu tanda ketidaksamaan maka bentuknya menjadi
pertidaksamaan linear satu variabel.
Contoh soal :
1. x+3<5
2. 2y > 6
Contoh tersebut merupakan kalimat-kalimat terbuka yang menggunakan tanda
ketidaksamaan. Kalimat terbuka yang demikian disebut pertdiaksamaan.
Selanjutnya, bila diamati pertidaksamaan x + 3 < 5 mempunyai satu variabel yaitu
x dan pertidaksamaan 2y > 6 mempunyai satu variabel yaitu y, x dan y pada
pertidaksamaan tersebut merupakan variabel yang berpangkat tertinggi 1. Maka kedua
pertidaksamaan itu disebut pertidaksamaan linear satu variabel.

Pertidaksamaan linear satu variabel adalah kalimat matematika yang


menggunakan tanda ketidaksamaan dan variabelnya berpangkat satu, dan
dinyatakan dengan bentuk :
ax + b > 0 atau ax + b < 0 atau
ax + b ≤ 0 atau ax + b ≥ 0

2. Bentuk Setara Pertidaksamaan Linear Satu Variabel


1) Perhatikan contoh berikut!
3 < 5 atau 5 > 3
 Jika kedua ruas ditambah 1 maka diperoleh :
3 + 1 < 5 + 1 atau 5 + 1 > 3 + 1
 Jika kedua ruas dikurangi 2 maka diperoleh :
3 – 2 < 5 – 2 atau 5 – 2 > 3 – 2
Dari uraian ini, ternyata penambahan atau pengurangan dengan bilangan yang
sama pada kedua ruas tidak mengubah tanda ketidaksamaan.
Jadi, uraian di atas menunjukkan bahwa :
“Tanda sebuah ketidaksamaan tidak berubah, jika kedua ruas ditambah atau
dikurangi dengan bilangan yang sama”.
Secara matematis ditulis seperti berikut ini.

2) Perhatikan contoh berikut ini!


2 < 4 atau 4 > 2
 Jika kedua ruas dikali dengan bilangan positif yang sama, misalnya dikali 2 maka
diperoleh 2 × 2 < 4 × 2 atau 4 < 8, demikian juga dari 4 > 2, diperoleh 2 × 4 > 2 ×
2, atau 8 > 4.
1
 Jika kedua ruas dibagi dengan bilangan positif yang sama, misalkan dibagi 2

1 1
2÷ <4÷
maka diperoleh 2 2 atau 4 < 8; demikian juga dari 4 > 2, diperoleh

1 1
4÷ <2÷
2 2 atau 8 > 4.
Dari uraian ini, ternyata perkalian atau pembagian dengan bilangan positif yang
sama pada kedua ruas tidak mengubah tanda ketidaksamaan.
Jadi, uraian di atas menunjukkan bahwa :
“Tanda sebuah ketidaksamaan tidak berubah, jika kedua ruas dikalikan atau
dibagikan dengan bilangan positif yang sama”.
Secara matematis ditulis seperti berikut ini.

3) Perhatikan contoh
berikut ini!
-1 < 3 (kalimat yang
benar)
 Jika kedua ruas
dikali dengan
bilangan negatif yang sama, misalnya dikali -2 maka diperoleh -2 × -1 > -2 × 3
⇔ 2 > -6 (kalimat yang benar)
 Jika kedua ruas dibagi dengan bilangn negatif yang sama, misalkan dibagi -1
maka diperoleh -1 ÷ -1 > 3 ÷ -1 ⇔ 1 > -3 (kalimat yang benar)
Dari uraian ini, ternyata perkalian dan pembagian dengan bilangan negatif yang
sama pada kedua ruas mengubah tanda ketidaksamaan.
Jadi, uraian di atas menunjukkan bahwa :
“Tanda sebuah ketidaksamaan harus berubah, jika kedua ruas dikali atau dibagi
bilangan negatif yang sama”.
Secara matematis ditulis sebagai berikut ini.

3. Penyelesaian dan
Himpunan
Penyelesaian
Pertidaksamaan
Linear Satu Variabel
a. Penyelesaian PtLSV dengan Cara Substitusi
Penyelesaian pertidaksamaan linear satu variabel dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Cara yang termudah adalah dengan mensubstitusi atau mengganti
variabel dengan bilangan-bilangan tertentu.

Contoh soal :
Apabila x adalah variabel pada 1, 2, 3, 4, 5, tentukanlah himpunan penyelesaian
pertidaksamaan berikut.
1. x -2 < 3
Jawaban:
Cara substitusi dapat lebih mudah jika dibuat tabel sebagai berikut
1. x–2<3
Variabel x 1 2 3 4 5
x-2 -1 0 1 2 3
<3? Ya Ya Ya Ya Tidak

Jadi, HP = {1, 2, 3, 4}
Cara substitusi ini dilakukan jika banyaknya nilai pengganti variabel terbatas.
b. Penyelesaian PtLSV dengan Bentuk Setara
1) Tanda Pertidaksamaan Tidak Berubah jika Kedua Ruas Ditambah atau Dikurangi
dengan Bilangan yang sama
Contoh soal :
Tentukan nilai x dari :
a. x + 5 > 7 dan
b. x–5>7
Penyelesaian :
a. x+5>7
⇔ x + 5 – 5 > 7 – 5 (kedua ruas dikurangi dengan 5)
⇔ x>2
b. x–5>7
⇔ x – 5 + 5 > 7 + 5 (kedua ruas ditambah dengan 5)
⇔ x > 12
2) Tanda Pertidaksamaan Tidak Berubah jika Kedua Ruas Dikalikan atau Dibagikan
dengan Bilangan Positif yang sama
Contoh soal :
Tentukan nilai a dari pertidaksamaan :
a. 2a > 4
4
b. 5 a < 20

Penyelesaian :
a. 2a > 4
⇔ 2a ÷ 2 > 4 ÷ 2 (kedua ruas dibagi dengan 2)
⇔ a>2
4
b. 5 a < 20
4 5 5 5
⇔ 5 a × 4 < 20 × 4 (kedua ruas dikali dengan 4 )
⇔ a < 25
3) Tanda Pertidaksamaan Harus Berubah jika Kedua Ruas Dikalikan atau Dibagikan
dengan Bilangan Negatif yang sama
Contoh soal :
Selesaikan pertidaksamaan berikut!
1
8− y ≤5
a. 2

b. 2 x −3≥5 x +6
Penyelesaian :
1
8− y ≤5
a. 2
1
⇔ 8 – 8 - 2 y ≤ 5 - 8 kedua ruas dikurangi dengan 8)

1

⇔ 2 y ≤ -3
1
⇔ -2 ×
( )
2
y
≥ -2 × (-3) (kedua ruas dikali dengan -2)
⇔ y≥6
Jadi, penyelesaian PtLSV-nya adalah semua bilangan yang lebih dari
atau sama dengan 6, yaitu 6, 7, 8, ...
b. 2 x −3≥5 x +6
⇔ 2x -3 + 3 ≥ 5x + 6 +3 (kedua ruas ditambah dengan 3)
⇔ 2x ≥ 5x + 9
⇔ 2x – 5x ≥ 5x – 5x + 9 (kedua ruas dikurangi dengan 5x)
⇔ -3x ≥ 9
⇔ -3x ÷ -3 ≤ 9 ÷ -3 (kedua ruas dibagi dengan -3)
⇔ x ≤ -3
c. Penyelesaian PtLSV dengan Cara Mencari Penyelesaian Persamaan
Contoh soal :

Tentukan himpunan penyelesian dari 4 + p ≤ 9 dengan p ∈ bilangan


asli.
Jawaban :
Persamaan yang sesuai dengan pertidaksamaan 4 + p ≤ 9 adalah 4 + p =
9.
Penyelesaian pertama :
4+p =9
⇔p =5
Jadi, 4 + p ≤ 9 ⇔ p ≤ 5 (kemblai ke tanda pertidaksamaan)
Himpunan penyelesaiannya adalah {1, 2, 3, 4, 5}.
d. Penyelesaian PtLSV dengan Garis Bilangan
Penyelesaian suatu pertidaksamaan dapat dinyatakan dalam garis
bilangan. Pada garis bilangan terdapat angka 0 (nol), di sebelah kanan angka
nol adalah angka positif yang makin ke kanan nilainya makin besar. Di sebelah
kiri angka 0 (nol) adalah angka negatif yang makin ke kiri nilainya makin
kecil.
Untuk menyatakan penyelesaian dari pertidaksamaan pada garis bilangan
perlu diperhatikan domain (daerah asal) dari variabelnya.
Contoh :
x < 5 dengan x ∈ bilangan asli
Himpunan penyelesaiannya adalah {1, 2, 3, 4}
Garis bilangannya :

Untuk x ≥ 2 dengan x ∈ bilangan rasional.


Garis bilangannya :

Lubang garis bilangan tersebut tertutup karena tandanya “≥”.

Untuk x > 2 dengan x ∈ bilangan rasional.


Garis bilangannya :

Lubang garis bilangan tersebut terbuka karena tandanya “>”.


Latihan
Sub Bab 2

Untuk memantapkan pemahaman Anda terhadap materi di atas, coba


kerjakan latihan di bawah ini!

1. Dari pertidaksamaan berikut ini, tentukan mana yang merupakan pertidaksamaan linear
satu variabel :
a. 3x + 1 > 4
b. x+y>2
2. Tunjukkan bahwa pertidaksamaan 2 – 3y ≤ 3 merupakan pertidaksamaan yang ekuivalen.
3. Apabila x adalah variabel pada 1, 2, 3, 4, 5. Tentukan himpunan penyelesaian
pertidaksamaan x + 1 ≥ 3 dengan cara substitusi.
4. Selesaikanlah pertidaksamaan 3y – 4 < -2y + 6 dengan menggunakan sifat kesetaraan
pada pertidaksamaan linear satu variabel.
5. Selesaikanlah pertidaksamaan berikut dengan cara menghitung penyelesaian persamaan
dari PLSV terlebih dahulu.
a. 3x – 2 < 7, x ∈ himpunan bilangan asli
6. Gambarkan himpunan penyelesaian x ≥ 2 pada garis bilangan.
Petunjuk Jawaban Latihan
1. Kalian cermati kembali pengertian Pertidaksamaan Linear Satu Variabel.
2. Kalian cermati kembali sifat-sifat kesetaraan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel.
3. Kalian cermati kembali cara menentukan penyelesaian dan himpunan penyelesaian
Pertidaksamaan Linear Satu Variabel dengan cara substitusi.
4. Kalian cermati kembali cara menyelesaikan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel
dengan menggunakan sifat-sifat kesetaraan PtLSV.
5. Kalian cermati kembali cara menyelesaikan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel
dengan mencari penyelesaian persamaan terlebih dahulu.
6. Kalian cermati kembali cara menyelesaikan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel
dengan menggunakan garis bilangan.
Sub Bab 3
APLIKASI MASALAH PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR
SATU VARIABEL

1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan Persamaan Linear Satu Variabel


Contoh soal :
Umur ibu 3 kali umur anaknya. Selisih umur mereka adalah 26 tahun. Tentukanlah
umur mereka masing-masing!
Penyelesaian :
Misalkan umur anaknya x tahun, maka umur ibunya 3x tahun. Selisih umur mereka
26 tahun, jadi persamaannya adalah:
⇔ 3x – x = 26
⇔ 2x = 26
1 1
⇔ 2x × 2 = 26 × 2
⇔ x = 13
Jadi, umur anaknya 13 tahun dan ibunya (3 × 13) tahun = 39 tahun.
2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan Pertidaksamaan Linear Satu
Variabel
Contoh soal :
Dari suatu persegi panjang diketahui lebarnya (2x – 3) cm dan panjangnya 8 cm,
luasnya tidak lebih dari 40 cm2.
1. Tulislah pertidaksamaan tentang hal tersebut.
2. Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan itu, jika x adalah variabel
himpunan bilangan rasional.
Jawab :
8 cm
(2x – 3) cm

Mula-mula agar lebih mudah, kita gambarkan pertidaksamaan di atas berikut


ukurannya.
1. Luas = panjang × lebar
Luas = 8 (2x – 3) = 16x – 24
Luas tidak lebih dari 40 cm2, berarti l ≤ 40, maka diperoleh pertidaksamaan
16x – 24 ≤ 40
2. 16x – 24 ≤ 40 (pertidaksamaan awal)
⇔ 16x – 24 + 24 ≤ 40 + 24
⇔ 16x ≤ 64
16 64
⇔ 16 x ≤ 16
⇔ x ≤ 4 (penyelesaian)
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah = { x | x ≤ 5, x ∈ c}.

Latihan
Sub Bab 3

Untuk memantapkan pemahaman Anda terhadap materi di atas, coba


kerjakan latihan di bawah ini!

1. Setiap hari Nabila menyisihkan uang jajannya untuk ditabung di rumah. Setelah 10 hari
uang Nabila menjadi Rp10.000,00. Berapa rupiahkan Nabila menyisihkan uangnya setiap
hari?
2. Pak Fredy memiliki sebuah mobil box pengangkut
barang dengan daya angkut tidak lebih dari 500 kg.
Berat Pak Fredy adalah 60 kg dan dia akan
mengangkut kotak barang yang setiap kotak
beratnya 20 kg. Tentukan banyak kotak paling
banyak yang dapat diangkut oleh Pak Fredy dalam
sekali pengangkutan.

Petunjuk Jawaban Latihan


1. Kalian pahami dahulu cara memahami masalah. Lalu terjemahkan masalah tersebut ke
dalam kalimat matematika. Kemudian kalian cermati kembali cara menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan Persamaan Linear satu variabel.
2. Kalian pahami dahulu cara memahami masalah. Lalu terjemahkan masalah tersebut ke
dalam kalimat matematika. Kemudian kalian cermati kembali cara menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan Pertidaksamaan Linear satu variabel.
Rangkuman

Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum dapat ditentukan benar atau salah.
Kalimat tertutup atau pernyataan adlah kalimat yang sudah dapat ditentukan
benar atau salah.
Kalimat benar adalah kalimat yang bernilai benar atau sesuai dengan
kenyataan yang ada.
Kalimat salah adalah kalimat yang bertentangan dengan kenyataan yang ada.
Persamaan adalah kalimat terbuka yang dihubungkan dengan tanda “=”
Persamaan Linear Satu Variabel adalah kalimat terbuka yang dihubungkan
tanda sama dengan (=) dan hanya mempunyai satu variabel berpangkat 1.
Bentuk umum persamaan linear satu avriabel adalah ax + b = 0 dengan a ≠ 0.
Persamaan yang ekuivalen adalah suatu persamaan yang mempunyai
himpunan penyelesaian yang sama, apabila pada persamaan itu dikenakan
suatu operasi tertentu. Notasi ekuivalen adalah “ ⇔ ”.
Sifat-sifat kesetaraan persamaan linear satu variabel :
- Jika masing-masing ruas kiri dan ruas kanan pada persamaan linear satu
variabel dijumlah atau dikurangi dengan bilangan yang sama, maka
Untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi ini,
menghasilkan persamaan linear satu variabel yang setara.
Tes Formatif 6 jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
- Jika masing-masing ruas kiri dan ruas kanan pada persamaan linear satu
variabel dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama dan bukan nol,
Pilih satu jawaban yang Anda anggap paling tepat!
maka menghasilkan persamaan linear satu variabel yang setara.
Penyelesaian Persamaan Linear Satu Variabel adalah bilangan pengganti dari
variabel pada daerah definisi persamaan yang membuat persamaan menjadi
pernyataan yang benar.
Persamaan linear satu variabel hanya mempunyai satu buah penyelesaian.
Himpunan Penyelesaian Persamaan Linear Satu Variabel adalah himpunan
semua pengganti dari variabel-variabel pada persamaan yang membuat
persamaan pada pernyataan menjadi benar.
Penyelesaian Persamaan Linear Satu Variabel dapat dilakukan dengan 2 cara:
- Cara Substitusi
- Menggunakan Sifat Kesetaraan PLSV
Ketidaksamaan adalah pernyataanyang memuat notasi < (kurang dari), > (lebih
dari), ≤ (kurang dari sama dengan), ≥ (lebih dari sama dengan) atau ≠ (tidak
sama dengan).
Pertidaksamaan adalah kalimat terbuka yang menggunakan tanda
ketidaksamaan.
Pertidaksamaan Linear Satu Variabel adalah kalimat matematika yang
menggunakan tanda ketidaksamaan dan variabelnya berpangkat satu, dan
dinyatakan dengan bentuk :
ax + b > 0 atau ax + b < 0 atau ax + b ≤ 0 atau ax + b ≥ 0
Bentuk Kesetaraan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel :
- Tanda sebuah ketidaksamaan tidak berubah, jika kedua ruas ditambah atau
dikurangi dengan bilangan yang sama
- Tanda sebuah ketidaksamaan tidak berubah, jika kedua ruas dikalikan atau
dibagikan dengan bilangan positif yang sama
- Tanda sebuah ketidaksamaan harus berubah, jika kedua ruas dikali atau
dibagi bilangan negatif yang sama
Penyelesaian Pertidaksamaan Linear Satu Variabel dapat dilakukan dengan 4
cara :
- Cara Substitusi
- Menggunakan Sifat Kesetaraan PtLSV
- Cara Mencari Penyelesaian Persamaan
- Menggunakan Garis Bilangan

Untuk mengetahui tingkat penguasaan kalian terhadap


Tes Formatif 6 materi ini, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.

Pilih satu jawaban yang kalian anggap paling tepat!

1. Pernyataan-pernyataan berikut yang merupakan kalimat benar adalah ...


a. 3 ∈ {bilangan genap}
b. 4 menit = 60 detik
c. -6 + 2 = 4
d. 1,5 . 3 = 1,5 . 3
2. Perhatikan kalimat berikut ini :
(1) 3 adalah bilangan ganjil
(2) Ia adalah anak yang cerdas
(3) x + 8 = -21
(4) 6 dibagi x hasilnya adalah 3
Manakah yang merupakan kalimat terbuka?
a. (1) dan (4)
b. (1), (2) dan (3)
c. (2), (3) dan (4)
d. (1), (2), (3) dan (4)
3. Tentukan persamaan yang merupakan persamaan linear satu variabel.
a. x + y + z = 20
b. 3x2 + 2x – 5 = 0
c. x + 9 = 12
d. x + 1 = -4 - y
4. Bentuk lain dari persamaan x + 8 = 3 adalah ...
a. 8–x=3
b. 3–x=8
c. x=8-3
d. x=8+3
5. 5x + 10 = 12 dan 10x + 20 = 24, disebut ...
a. Kalimat benar
b. Kalimat salah
c. Kalimat setara
d. Persamaan yang setara
6. Diketahui persamaan-persamaan berikut.
1
(i) 5 x–3=1
(ii) x – 5 = 5
(iii) x – 15 = 5
(iv) 3x – 45 = 15
Dari persamaan di atas yang merupakan kelompok persamaan ekuivalen adalah ...
a. (i), (ii) dan (iii)
b. (i), (iii) dan (iv)
c. (i), (ii) dan (iv)
d. (ii), (iii) dan (iv)
7. Jika x – 4 = 11, maka nilai x + 6 adalah ...
a. 7
b. 13
c. 15
d. 21
3 a+18 10 a−2
=
8. Diketahui persamaan (1) : 4 3 . Dengan mensubstitusikan nilai a dari
persamaan (1), maka nilai dari persamaan 2a – 7 = ...
a. -3
b. 7
c. 15
d. -7
11 1
2+ =7
9. Tentukan himpunan penyelesaian dari b 2 !
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
2 1
− y=−
10. Selesaikanlah persamaan berikut : 3 3
1
a. 2
b. 1
3
c. 2
d. 2
11. Dari bentuk-bentuk di bawah ini, manakah yang merupakan pertidaksamaan linear satu
variabel?
a. x+6<9
b. 8 – q2 > -1
c. m+n≤4
d. 2p2 – 4pq + 3q2 > 0
12. Batas kecepatan berkendaraan di jalan tol (T) harus lebih dari 50 km/jam tapi kurang dari
100 km/jam. Bentuk pertidaksamaannya adalah ...
a. 50 < T < 100
b. 50 ≤ T < 100
c. 50 < T ≤ 100
d. 50 ≤ T ≤ 14
13. Pertidaksamaan yang setara dengan x + 8 < 10 adalah ...
a. x < -2
b. x < -16
c. x < 16
d. x<2
14. Perhatikan pertidaksamaan berikut :
(1) x – 2 > 8
(2) x + 5 > 12
(3) x – 6 < 6
(4) 2x – 4 > 16
Pasangan pertidaksamaan yang setara adalah ...
a. (1) dan (2)
b. (1) dan (3)
c. (1) dan (4)
d. Tidak ada
15. Jika x adalah bilangan asli kurang dari 11 dan x + 6 > 10, tentukanlah himpunan
penyelesaian dari x.
a. {1, 2, 3,}
b. {4, 5, 6, 7, 8}
c. {5, 6, 7, 8, 9, 10}
d. {3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}
16. Apabila x ∈ bilangan genap kurang dari 5. Tentukan himpunan penyelesaian

1 2
(2 x+6 )≥ ( x−4 )
pertidaksamaan 2 3 adalah ...
a. {}
b. {2}
c. {4}
d. {2, 4}
17. Tentukanlah penyelesaian dari pertidaksamaan 3 (2y + 1) > 4y + 9.
a. y>3
b. y > -3
c. y<3
d. y≤3
18. Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan -2y < 4.
a. y>2
b. y > -2
c. y < -2
d. y<2
19. Selesaikanlah pertidaksamaan 2 (x – 1) > x + 3, x ∈ himpunan bilangan asli dengan
menghitung penyelesaian dari persamaannya terlebih dahulu.
a. x<4
b. x>5
c. x>3
d. x<3
20. Tentukan penyelesaian pertidaksamaan berikut dengan mencari penyelesaian
persamaannya terlebih dahulu : 4x – 5 ≤ 11.
a. x<4
b. x=6
c. x≤4
d. x≥6
21. Grafik himpunan penyelesaian dari 2x + 4 > 3x + 2 dengan x variabel pada {-3, -2, -1, ...,
3} adalah ...
a.
-3 -2 -1 0 1 2 3 4
b.
-3 -2 -1 0 1 2 3 4
c.
-3 -2 -1 0 1 2 3 4
d.
-3 -2 -1 0 1 2 3 4
22. Penyelesaian dari 2x + 1 > x + 17 dalam bentuk grafik bilangan dengan x ∈ bilangan
rasional adalah ...
a.

b.

c.

d.

23. Seorang petani mempunyai sebidang tanah berbentuk persegi


panjang. Lebar tanah tersbeut 6 m lebih pendek daripada panjangnya. Jika keliling 60 m,
tentukan luas tanah petani tersebut.
a. 144 m2
b. 216 m2
c. 352 m2
d. 400 m2
24. Seorang ayah berumur 20 tahun ketika anaknya lahir. Berapakah umur anak itu ketika
jumlah umur mereka 48 tahun?
a. 14 tahun
b. 15 tahun
c. 16 tahun
d. 17 tahun
25. Jumlah dari dua bilangan bulat berurutan lebih dari 9 dan kurang dari 25. Tentukanlah
bilangan bulat terkecil.
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
26. Lebar sebuah persegi panjang 26 cm kurang dari dua kali panjangnya. Jika kelilingnya
kurang dari 74 cm, tentukanlah ukuran maksimum dari persegi panjang.
a. Panjang 20 cm dan Lebar 14 cm
b. Panjang 20 cm dan Lebar 15 cm
c. Panjang 24 cm dan Lebar 15 cm
d. Panjang 24 cm dan Lebar 14 cm

Apabila kalian telah mengerjakan tes formatif, cocokkanlah


Umpan Balik jawaban kalian dengan kunci jawaban tes formatif yang
dan Tindak terdapat pada bagian akhir bab ini, Kemudian hitunglah
Lanjut jumlah jawaban kalian yang benar. Gunakan rumus berikut
untuk mengetahui tingkat penguasaan kalian terhadap materi
ini.

Rumus:

Jumlah jawaban kalian yang Benar


Tingkat Penguasaan = × 100%
....................................

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:


90% − 100% = baik sekali
80% − 89% = baik
70% − 79% = cukup
< 70% = kurang
Bila tingkat penguasaan Anda mencapai 80% ke atas, Bagus Anda dapat melanjutkan dengan
mempelajari materi pada unit berikutnya. Tetapi, bila tingkat penguasaan Anda kurang dari
80%, Anda harus membaca kembali uraian materi Bab 6, terutama pada bagian yang belum
Anda kuasai.
KUNCI JAWABAN

BAB 6 PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU


VARIABEL

1. D 6. B 11. A
2. C 7. D 12. A
3. C 8. A 13. D
4. B 9. B 14. C
5. D 10. A 15. C

16. D 21. D 26. A


17. A 22. D
18. B 23. B
19. B 24. A
20. C 25. C
DAFTAR PUSTAKA

Dris, J dan Tasari. 2011. Matematika Jilid I Untuk SMP dan MTs Kelas VII.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan
Nasional.
Wagiyo, A, F. Surati dan Irene Supradiarini. 2008. Pegangan Belajar Matematika
I Untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarata: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.

Wintarti, Atik dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning Matematika:


Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII Edisi 4.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

Anda mungkin juga menyukai