Anda di halaman 1dari 2

Malaysia (State Funded System atau Tax Based System)

Sistem pembiyaan kesehatan di Malaysia terbagi menjadi dua yaitu kesehatan publik
dan kesehatan privat. Untuk kesehatan publik sumber dana berasal dari beberapa sumber yaitu
pajak masyarakat yang dibayarkan langsung kepada pemerintah federal, anggaran pendapatan
negara tahunan, dan dari lembaga SOSCO dan EPF. Dana ini kemudian dialokasikan untuk
program preventif dan promotif seperti kesehatan lingkungan, izin fasilitas kesehatan, Inspeksi
Bangunan, kontrol terhadap vektor kebersihan, kontrol terhadap kualitas makanan, kontrol
terhadap penyakit menular, kontrol terhadap kebersihan air, dan perencanaan pelayanan
kesehatan. Sedangkan untuk program kuratif dan rehabilitatif, Pemerintah Malaysia menetapkan
Universal Coverage yaitu semua warga dijamin atas pelayanan kesehatan yang diterima dengan
hanya iur bayar 1 RM (Ringit Malaysia) untuk berobat pada dokter umum serta 5 RM untuk
berobat pada dokter spesialis. Namun beberapa penyakit berat dengan harga pengobatan yang
mahal tidak tercakup dalam sistem pembiayaan kesehatan ini. Selain untuk program preventif,
promotif, kuratif dan rehabilitatif, Dana kesehatan juga digunakan untuk pembiayaan pendidikan
calon tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, bidan, apoteker dan lain sebagainya.

Biaya pengobatan yang di keluarkan warga untuk berobat relatif murah (1 RM – 5 RM) maka
antrian pengobatan di rumah sakit pemerintah tergolong panjang (untuk penyakit kritis akan
didahulukan) sehingga bagi warga yang tidak sabar untuk mendapatkan layanan pengobatan
akan memilih berobat di sektor swasta dengan uang sendiri (out of pocket). Atau mereka
mengikuti asuransi kesehatan yang disediakan lembaga swasta dengan penyakit tertentu yang
tidak tercover oleh pembiayaan kesehatan dari pemerintah.

Rumah sakit milik pemerintah melakukan klaim pembiayaan kesehatan dengan melihat besarnya
pengeluaran untuk kesehatan di tahun sebelumnya kemudian mengajukan anggaran pembiyaan
kepada Kementrian Kesehatan / MoH ( Ministry of Health )

Kelebihan Model Pembiayaan Malaysia


1. Masyarakat iur bayar dengan harga yang sangat murah yaitu 1 RM – 5 RM
2. Walaupun Tenaga kesehatan (dokter) hanya boleh berpraktik di satu tempat tetapi terjamin
kesejahteraannya yaitu dengan gaji yang cukup tinggi
3. Biaya operasional kesehatan tergolong murah karena alat kesehatan dan obat-obatan
dibebaskan dari pajak
4. Anggaran kesehatan dialokasikan juga untuk pembiyaan pendidikan tenaga kesehatan
5. Pelayanan kesehatan milik pemerintah terstandarisasi
6. Akses pelayanan kesehatan mudah. Setiap penduduk tinggal maksimal 5 km dari layanan
kesehatan (Rumah sakit atau klinik pemerintah)
7. Pajak langsung dibayarkan ke pemerintah federal sehingga tidak ada dana yang terhambat di
daerah
8. Mencangkup lebih banyak orang sampai 100% (universal coverage)
9. Sumber pendanaan berasal dari banyak sektor ( pajak, APBN, EPF, SOSCO, dll)
10. Lebih mudah dikelola

Kekurangan Model Pembiayaan Malaysia


1. Dengan iur bayar yang murah dan layanan kesehatan yang terstandar, antrian warga berobat
panjang. Rumah sakit dan klinik pemerintah padat oleh pengunjung dengan jumlah tenaga
kesehatan dan fasilitas kesehatan yang terbatas
2. Pembayaran untuk biaya operasional rumah sakit atau klinik pemerintah dengan cara melihat
pengeluaran tahun sebelumnya sehingga kemungkinan rumah sakit bisa mengalami kerugian
apabila terjadi pembengkakan biaya untuk tahun selanjutnya.
3. Bersifat kurang stabil atau kurang memadai karena anggaran secara tahunan harus bersaing
dengan dinas lain / bagian lain
4. Tidak efisien karena cenderung menguntungkan yang kaya dibanding dengan masyarakat
miskin apabila tidak ada kondisi yang mendukung misalnya pertumbuhan ekonomi yang baik,
administrasi pajak yang profesional dan institusi yang kompeten
5. Rentan terhadap “moral hazard” karena masyarakat akan tergantung dengan pelayanan
kesehatan yang gratis sehingga keinginan menjaga kesehatan menjadi rendah

Jaafar, Safurah Noh. Kamaliah, Mohd Muttalib. Khairiyah, Abdul Othman. Nour, Hanah.
Healy, Judith (2013). Malaysia Health System Review.Health System in Transation Vol (3).No1

Anda mungkin juga menyukai