Anda di halaman 1dari 3

Shilviana Nafiatul H.

142110101123

Pengertian Penganggaran Kesehatan


Penganggaran (budgeting) dapat didefinisikan sebagai proses melalui mana rencana
organisasi diwujudkan dalam bentuk nilai mata uang (rupiah). Ekspresi kuantitatif
rencana organisasi ini adalah merupakan produk akhir proses perencanaan dan
cukup membutuhkan penanganan khusus pada sebagian besar organisasi pelayanan
kesehatan.

Tujuan Penganggaran Kesehatan


1. Agar manajer/pimpinan organisasi bersedia melakukan perencanaan dengan
seksama bagi kepentingan organisasinya.
2. Mengembangkan koordinasi dan kooperasi dalam organisasi.
Meningkatkan kepedulian anggota organisasi terhadap perannya dalam
organisasi.
3. Mengkomunikasikan goals dan objective, tipe dan level pelayanan yang
dapat diberikan, sumber daya yang dibutuhkan, dan pendapatan yang
mungkin dihasilkan dari suatu program tertentu.
4. Mengendalikan keuangan organisasi. Dengan telah disusunnya anggaran,
anggota organisasi dapat mengetahui dengan pasti berapa besar sumber
daya yang akan mereka konsumsi, khususnya ketika anggaran saat ini
dibandingkan dengan anggaran tahun sebelumnya, sehingga pengelolaan
program dapat disesuaikan.

Manfaat Penganggaran Kesehatan


Apabila perencanaan anggaran dapat dilakukan dengan baik, beberapa manfaat
yang dapat diperoleh adalah:
1. Dengan mempertimbangkan kemampuan anggaran, penyusunan rencana
dapat lebih realistis dan tidak berlebihan.
2. Membantu proses pengambilan keputusan.
Dengan telah diketahuinya biaya suatu rencana, maka pimpinan organisasi
dapat mengambil keputusan apakah rencana yang disusun tersebut dapat
dilaksanakan atau tidak.
3. Membantu pengaturan dalam pemanfaatan sumber daya.
Dengan dilakukannya perencanaan anggaran, akan dapat diketahui besarnya
biaya yang dibutuhkan oleh suatu kegiatan. Berdasarkan informasi tersebut,
pengalokasian sumber daya yang dimiliki organisasi dapat lebih terarah
sesuai dengan kebutuhan masing-masing kegiatan.
4. Membantu pemantauan dan pengawasan.
Anggaran yang tersusun secara rinci dan jelas dapat dipergunakan untuk
membantu pemantauan (monitoring) dan pengawasan (controlling).
Penyimpangan akan segera terdeteksi setiap kali ditemukan pemakaian
anggaran yang tidak semestinya.

Macam Anggaran
1. Menurut kegunaan
a. Anggaran rutin
b. Anggaran pembangunan
2. Menurut hirarki pemerintahan
a. Anggaran pemerintah pusat (APBN)
b. Anggaran pemerintah daerah tingkat I (APBD I)
c. Anggaran pemerintah daerah tingkat II (APBD II)
3. Menurut penanggungjawab
a. Anggaran Departemen Kesehatan
b. Anggaran Departemen Pendidikan Nasional
c. Anggaran Departemen Dalam Negeri
4. Menurut penerimaan dan pengeluaran
a. Anggaran berimbang (balance budget)
b. Anggaran surplus (surplus budget)
c. Anggaran defisit (deficit budget)
5. Menurut jangka waktu berlakunya anggaran
a. Anggaran jangka panjang
b. Anggaran jangka pendek
6. Menurut teknik penyusunan yang digunakan
a. Anggaran program (program budget)
b. Anggaran hasil (performance budget)
c. Anggaran butir per butir (line item budget)
d. Anggaran system (system budget)

Anda mungkin juga menyukai