Mineral adalah senyawa an-organik, terbentuk secara alami, dengan
komposisi kimia dan sifat fisika tertentu (Nickel, 1995)
Mineral silikat adalah Jenis mineral terbanyak menyusun kulit bumi,
dengan komponen utama adalah Silikon (Si), dan Oksigen (O) membentuk rantai tetrahedron, dan aluminium (Al) membentuk rantai octahedron. Asosiasi dengan unsur lain membentuk berbagai variasi mineral silikat. SUMBER MINERAL DI TANAH Faktor-faktor yang memengaruhi pelapukan mineral
• Kondisi iklim (terutama hujan/kelembaban, dan
suhu) • Sifat fisik batuan (ukuran kristal, kekerasan dan sedimentasi). Ukuran yang lebih besar, lebih mudah melapuk dan terdisintegrasi. • Sifat kimia batuan. Misalnya, mineral berbahan gypsum (CaSO4.2H2O) dan calcite (CaCO3) dapat lebih mudah terlarutkan sehingga lebih mudah dikeluarkan dari batuan induknya. Klasifikasi Mineral Tanah Mineral primer: terbentuk langsung dr magma terdapat dalam batuan, dan
Mineral sekunder: terbentuk dari mineral primer yang
melapuk/larut lalu mengkristal kembali Contoh Kelompok Rumus Mineral Silikat Primer mineral Kuarsa SiO2 Velspat Ortoklas KAlSi3O8 Na-Plagioklas NaAl Si3O8 Ca-Plagioklas CaAl2Si3O8 Piroksin Hipersten (Mg,Fe)SiO3 Diopsida (Mg,Ca) SiO3 Amfibol Hornblende CaAlMgFeSi8O22 (OH)2 Aktinolit Ca2(MgFe)Si8O22 (OH)2 Mika Biotit KAl(Mg,Fe)3Si3O10(OH)2 Muskovit KAl3Si3O10(OH)2 Mineral Silikat Sekunder Mineral liat Kaolinit Al4Si4O10(OH)8 Montmorillonit (Al,Mg)4Si8O20(OH)4 Illit Al4SiAlO20(OH)4K Vermikulit Mg6Si7AlO20(OH)4K Khlorit Mg6Si6Al2O20(OH)4Mg6 Mineral Silikat Sekunder lain Kalsit CaCO3 Dolomit CaMg(CO3)2 Apatit Ca5(PO4)3(Cl,F) Limonit Fe2O3 3H2O Hematit Fe2O3 Gipsit Al2O3 3H2O PEMBENTUKAN MINERAL LIAT FRAKSI LIAT Fraksi liat di dalam tanah dapat dibedakan atas: 1. Fraksi liat berupa Mineral liat-silikat 2. Fraksi liat berupa mineral Oksida/hidroksida CIRI LIAT SILIKAT a. Bentuk laminar berlapis-lapis -----lempeng b. Memilki permukaan luar dan dalam -----sangat luas Liat Silikat: muatan permanen muncul dari substitusi isomorfik Al3+ menggantikan Si4+ pd lapisan tetrahedra atau Mg2+ menggantikan Al3+ pd lapisan oktahedra (tidak terpengaruh oleh pH ) Vermiculite (High CEC), Mica (Primary mineral) expands/contracts somewhat) SiO 4 Al(OH) 3 1.0 ≈1.4 nm K K K K K K K nm Ca Mg H 2O Ca H 2 O
Smectite (or Montmorillonite
Illite (Med. CEC) (High CEC, expands/contracts a lot) AlAllapisan oktahedra octahedral layer 1.0 ≈1.8 to 4.0 nm H+ K K K H+ H+ nm Ca Mg H 2 O Ca H2O Silapisan Si tetrahedral layer tetrahedra
Chlorite (Low-Med CEC) Kaolinite
0.72 0.93 nm H+ bonding nm SUMBER MUATAN NEGATIF PADA MINERAL LIAT SILIKAT
1. Kelebihan muatan negatif pada ujung-ujung
patahan kristal, pd Si-tetrahedron dan atau Al- oktahedron 2. Disosiasi H+ dari gugus OH yang terdapat pada tepi atau ujung kristal OH + O - + H+
Muatan yg terbtk tergantung pH maksudnya
Pada pH rendah (masam) muatan negatif turun Bila pH naik, ion H menjadi mudah lepas sehingga muatan negatif meningkat 3. Subtitusi isomorfik Pergantian kation dalam struktur kristal oleh kation lain yg mempunyai ukuran yg sama tetapi dg valensi yg berbeda
Si dalam tetrahedron ion berukuran sama,
Al dalam oktahedron valensi lebih kecil
Dapat diganti dengan
kation dg valensi yang kelebihan satu muatan lebih kecil
Misal : Al3+ menggantikan Si4+
Mg2+ atau Fe2+ menggantikan Al3+ Kaolinit (1:1) • Unit, satu dgn lain melekat dgn kuat oleh ikatan H, shg tidak mengembang dan mengerut bila basah/kering • Substitusi isomorfik sedikit/tidak ada, kandungan muatan negatif/KTK rendah • Muatan negatif hanya pada patahan kristal/akibat disosiasi H bila pH naik • Sebab itu, muatan negatif meningkat bila pH naik (muatan tergantung pH) Liat tipe 1 : 1 Montmorilonit (2:1) • Unit, dihubungkan dgn unit lain oleh ikatan yg lemah (oksigen ke oksigen), shg mudah mengembang dan mengerut • Air dan kation dapat masuk pada ruang antar unit(internal surface) • Dalam proses pembentkan montmorilonit banyak Al3+ dalam Al-oktahedron yg disubstitusi oleh Mg2+, shg kelebihan muatan negatif • Internal surface, external surface dan ujung patahan lapisan aktif • Karenya mempunyai muatan negatif yang tinggi(KTK tinggi) • Pada pH <6,0 mengandung muatan tetap hasil substitusi isomorfik, bila pH >6,0 terjadi muatan tergantung pH Liat tipe 2 : 1 Liat tipe 2 : 1 tidak mengembang (1) Illit (hidrous mika) • Di Indonesia, tidak banyak • Tergolong type 2:1 • Terbentuk lgs dari mika melalui alterasi, struktur mika tidak banyak berubah, tetapi terjadi penggantian sebagian ion K+ dari ruang interlayer/antar unit mika oleh ionH+ • Dapat memfiksasi K yg diberikan/dalam tanah • Substitusi Si 4+ dari Si-tetrahedron oleh Al 3+ menyebabkan muatan negatif cukup tinggi (KTK 10- 40 cmol (+)/kg Liat tipe 2 : 1 mengembang (2) Struktur mineral liat dan sifat pengembangannya Tipe 2 : 1 Ciri-ciri Tipe 1 : 1 Mengembang Kaku Anggota Kaolinit, Montmorilonit, Illit Haloisit Vermikulit Struktur Mengembang Kisi kaku Kisi kaku mengerut Kohesi & Plastisitas Rendah Tinggi Sedang Luas Permukaan Rendah Tinggi Sedang Luar Luas Permukaan Tidak ada Tinggi Sedang Dalam Permukaan spesifik 5 – 20 700 – 800 100 – 200 (m2/g) KTK (me/100 g) 3 – 15 80 – 100 15 – 40 Jarak dasar 7,2 Å 18 Å, 14 Å 10 Å
Al untuk Si ; Substitusi Isomorfik Tidak ada Al untuk Si Mg, Fe, Mn untuk Al Sifat-sifat penting dari mineral liat
• Luas permukaan (surface area)
• Kapasitas tukar kation (cation exchange capacity) • Pengembangan (expansion capacity) Retensi kation dari mineral liat Mineral liat silikat amorf • Contohnya alofan • Terdapat pada tanah asal abu volkan (andosol) • Asal pelapukan gelas vulkanik/feldspar • KTK tinggi • Memfiksasi P kuat • Tanah mengandung alofan terasa licin bila dipirid (smeary) • Bulk density (BD) rendah, <0,90 g/cc Oksida-Oksida Fe dan Al Mineral Oksida umumnya terdapat pada tanah-tanah tua di daerah tropoka seperti tanah Oksisol