Anda di halaman 1dari 4

Prinsip-Prinsip Politik Islam

Islam tidak memberikan batasan sistem pemerintahan, tetapi menyerahkan kepada


umat untuk memilih dengan bebas sistem yang sesuai dengan kultur, lingkungan,
zaman serta mengingat bahwa ajakan Islam adalah dakwah universal, cocok untuk
segala zaman dan tempat.
Setiap sistem pemerintahan Islam tidak bisa terlepas dari prinsip-prinsip politik
dan perundang-undanganya pada al-Quran, karena al-Quran merupakan sumber
pokok dari perundang-undangan tersebut.
Al-Quran memang tidak menyebutkan bagian perbagian secara terperinci. Hal
tersebut tampaknya memang dibiarkan oleh Allah, agar lewat ijtihad umat Islam
mampu mengembangkannya menjadi sistem politik dan perundang-undangan yang
sesuai dengan kebutuhan waktu dan lingkungannya.
Sumber pokok kedua adalah Sunnah yang merupakan petunjuk pelaksanaan yang
secara umum melengkapi norma-norma yang ada dalam al-Quran. Karena itu
prinsip-prinsip konstitusional dan politik terikat kepada kedua sumber tersebut.
Karena kedua sumber itu memang menjadi pokok pegangan dalam segala aturan
yang menyangkut seluruh aspek kehidupan setiap muslim.
Selain kedua sumber hukum tersebut, dalam sistem politik Islam juga terdapat
sumber hukum hukum Qanuni, yang bersumber dari lembaga-lembaga
pemerintahan.
Secara hirarki sumber hukum yang tertinggi dalam sistem ini adalah hukum yang
pertama. Karena itu kedaulatan hukum berada dalam al-Quran, karena di dalamnya
terkandung kehendak Allah tentang tertib kehidupan manusia khususnya dan tertib
alam semesta pada umumnya.
Cita-cita politik seperti yang dijanjikan Allah kepada orang-orang yang beriman
dan beramal saleh yang terkandung dalam al-Quran adalah (1) Terwujudnya
sebuah sistem politik. (2) Berlakunya hukum Islam dalam masyarakat secara
mantap. (3) Terwujudnya ketentraman dalam kehidupan masyarakat.
Nilai-nilai politik yang konstitusional yang terdapat dalam al-Quran pada dasarnya
terdiri atas musyawarah, keadilan, kebebasan, persamaan, kewajiban untuk taat dan
batas wewenang dan hak penguasa.
Musyawarah
Dalam prinsip perundang-undangan Islam, musyawarah dinilai sebagai lembaga
yang amat penting artinya. Penentuan kebijaksanaan pemerintah dalam sistem
pemerintahan Islam haruslah didasarkan atas kesepakatan musyawarah. Karena itu
musyawarah merupakan prinsip penting dalam politik Islam.
Prinsip musyawarah ini sesuai dengan ayat al-Quran Surah Ali Imran ayat 159:
Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila
kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkalah pada Allah, sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang bertaqwa kepada Allah.

Prinsip Keadilan
Agama Islam menempatkan aspek keadilan pada posisi yang amat tinggi dalam
sistem perundang-undangannya. Banyak sekali ayat-ayat al-Quran yang
memerintahkan berbuat adil dalam segala aspek kehidupan manusia, seperti yang
terkandung dalam surat An-Nahl ayat 90:
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi
kepada kaum kerabat. Dan Allah melarang dari perbuatan keji, munkar dan
bermusuhan. Dia member pelajaran agar kamu men gambil pelajaran.

Ayat tersebut diatas memerintahkan kepada umat Islam untuk berlaku adil,
sebaliknya melarang dan mengancam dengan sanksi hukum bagi orang yang
berbuat sewenang-wenang. Kewajiban
berlaku adil dan menjauhi perbuatan zalim mempunyai tingkatan yang amat tinggi
dalam struktur kehidupan manusia dalam segala aspeknya.
Keadilan merupakan tujuan umum atau tujuan akhir dalam pemerintahan Islam.
Dari segi realitas sejarah, sejarah para Khulafaur Rashidin yang nota bene
mencontohkan teladan nabi adalah prototipe yang lengkap dan sangat hidup dalam
memahami makna keadilan dan memegang prinsipnya dalam kehidupan.
Prinsip Kebebasan
Yang dimaksud dengan kebebasan di sini bukanlah kebebasan bagi warganya
untuk dapat melaksanakan kewajibanya sebagai warga negara, tetapi kebebasan di
sini mengandung makna yang lebih positif, yaitu kebebasan bagi warga negara
untuk memilih suatu yang lebih baik, atau kebebasan berfikir yang lebih baik dan
mana yang lebih buruk, sehingga proses berfikir ini dapat melakukan perbuatan
yang baik sesuai dengan pemikiranya.
Kebebasan berfikir dan berbuat ini pernah diberikan oleh Allah kepada nabi Adam
dan Hawa untuk mengikuti petunjuk yang diberikan oleh Allah. Sebagai mana
Firman Allah Surat Taha ayat 123:
Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama sebagaimana kamu menjadi
musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk dariKu, lalu
barang siapa yang men gikuti petunjuk dari-Ku ia tak akan tersesat dan tidak akan
celaka.

Islam mengakui adanya kebebasan berfikir. Bahkan menjamin sepenuhnya dan


dinilai sebagai ahlak dasar setiap manusia. Dalam sistem perundang-undanganya
Islam juga sangat menghargai nilai-nilai kebebasan itu. Penghargaan sistem
perundang-undangan Islam terhadap kebebasan itu tidak dapat dibandingkan
dengan sistem lainya yang diciptakan manusia.
Prinsip Persamaan
Prinsip persamaan berarti bahwa setiap individu dalam masyarakat mempunyai hak
yang sama, juga mempunyai persamaan mendapatkan kebebasan dalam
berpendapat, kebebasan, tanggung jawab, dan tugas-tugas kemasyarakatan tanpa
diskriminasi rasial, asal usul, bahasa dan keyakinan.
Berdasarkan prinsip persamaan ini sebenarnya tidak ada rakyat yang diperintah
secara sewenang-wenang dan tidak ada penguasa yang memperbudak rakyatnya.
Allah menciptakan laki-laki dan perempuan dengan berbagai bangsa dan suku
bukanlah untuk membuat jarak antara mereka. Bahkan diantara mereka agar dapat
saling tukar pengalaman. Al-Quran menegaskan yang membedakan diantara
manusia adalah hanya karena taqwanya. Sebagaimana firman Allah Surat al-
Hujurat ayat 13:
Hai manusia sesungguhnya kami menetapkan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling men genal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi
Allah adalah orang yang bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah maha men
getahui lagi maha mengenal.

Dari uraian tersebut diatas tidak disangsikan lagi kekuatan prinsip persamaan itu
dalam sistem hukum Islam. Pelaksanaanya berlaku menyeluruh dalam sistem
hukum dan pemerintahan Islam. Sebab sistem itu memang menjadi bagian yang
integral dari ajaran Islam.

Anda mungkin juga menyukai