Anda di halaman 1dari 3

Tugas Pengganti KSL

REVIEW JURNAL

NAMA : RAHMATUL FURQAN

NIM : G011171308

KELAS : KONSERVASI SUBERDAYA LAHAN B

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2019
Titik 1: Perencanaan Dinding Penahan Tanah Untuk Perbaikan Longsor Di
Ruas Jalan Balerejo Kalegen

Oleh: Lulut Fadhilah dan Sudarno

Jurnal ini membahas tentang ruas jalan yang menghubungkan kelurahan


Kalegen kecamatan Bandongan dan kelurahan balerejo kecamatan Kaliangkrik.
Ruas jalan tersebut sebagian besar sisi sampingnya adalah lereng curam sehingga
ada titik jalan yang mengalami longsor dan sangat berbahaya. Sebelumnya kita
tau bersama bahwa jalan harus memiliki tingkat keamanan dan kenyamanan yang
baik. Disamping aspek perkerasan, jalan juga harus dibuat pada daerah yang aman
lokasi pembuatannya.,

Pada jurnal ini, ada dua data yang dianalisis, yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer meliputi survey di mana diolah dengan membuat sketsa
longsoran pada jalan tersebut. Hasilnya adalah pertama diameter longsoran
sepanjang 564cm setara dengan 5,64 m. Dan kedua adalah tinggi tebing adalah
500cm setara dengan 5 m. Adapun data sekunder diperoleh dari pustaka
sebelumnya di mana diketahui bahwa rencana dinding penahan tanah
menggunakan Beton Bertulang dengan rumus 𝛾𝑝𝑎𝑠 = 2,4 𝑡𝑜𝑛/𝑚3.

Setelah data didapat, kemudian dianalisis melalui perhitungan dan data


yang ada mengenai perencanaan dinding penahan tanah. Hasilnya adalah,
perbaikan dan perkuatan lonsoran di jalan Kalegen-Balerejo direncanakan
menggunkan dinding penahan tanah tipe cantilever dengan tinggi 5,5 meter, lebar
dasar 3,85 meter, lebar tumit 0,95 meter, lebar kaki, 1 meter, dinding penahan
tanah masuk 0,5 meter kedalam tanah.

Titik 3: Perencanaan Sabo Dam Kali Putih (Km 16,7) Kabupaten Magelang
Jawa Tengah

Oleh: Nanda Anjaribowo, Dwi Indra Setyawan, Salamun, dan Hary Budieny

Jurnal ini membahas mengenai perencanaan Sabo Dam Kali Putih. Hal ini
didasari oleh aliran lahar dingin yang mengalir dalam jumlah besar dan memiliki
daya rusak tinggi yang berasal dari Gunung Merapi yang mengalami erupsi pada
tahun 2012. Lahar dingin ini mengalir ke sungai yang salah satunya adalah Kali
Putih yang lokasinya terletak cukup dekat dengan pemukiman penduduk. Untuk
mengurangi potensi bahaya tersebut, dilakukan upaya pencegahan berupa
pembuatan bangunan pengendali sedimen (Sabo Dam).
Dalam perencanaan ini dibutuhkan data-data antara lain, yaitu data
hidrologi berupa data curah hujan harian, data penyelidikan tanah, peta DAS Kali
Putih, peta topografi dan peta geometri sungai. Data inilah yang kemudian diolah
dan dijadikan dasar perencanaan Main Dam, Sub Sabo Dam, Apron, dan lain
sebagainya. Setelah proses pengolahan data selesai, didapat hasil berupa tinggi
total Main Dam sebesar 8,55 meter, tinggi total Sub Sabo Dam sebesar 2,79
meter, panjang Apron sebesar 6,1 m dan volume tampungan sebesar 8.100 m3,
dengan total biaya sebesar Rp.1.470.615.000,00 (termasuk PPN) dan masa
konstruksi selama 14 minggu.

Ditambahkan pula dalam jurnal ini mengenai pendukung dalam


pembangunan Sabo Dam ini yaitu sistem pemeliharaan yang baik oleh dinas
terkait sehingga diharapkan prosentase wilayah terdampak Aliran Lahar Dingin
Kali Putih akan berkurang secara signifikan.

Titik 4: Analisis Pendapatan Pola Tanam Beruntun Tanaman Hortikultura


Di Desa Bangunrejo Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai
Kartanegara

Oleh: Sinta Nopiana dan Siti Balkis

Jurnal ini membahas tentang pola tanam beruntun yang dapat


meningkatkan penghasilan petani. Pola tanam beruntun merupakan salah satu cara
pemanfaatan lahan pertanian yang dikembangkan untuk meningkatkan hasil.
Dengan sistem ini diharapkan akan diperoleh hasil persatuan luas lahan lebih
tinggi dengan waktu sesingkat mungkin serta dapat dilaksanakan petani dengan
lebih mudah.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah primer dan sekunder.
Sedangkan pengambilan sampel dilakukan terhadap sensus, dengan total 6
responden. Data yang dianalisis adalah biaya produksi, pendapatan dan
pendapatan. Hasilnya adalah luas lahan rata-rata pola tanam beruntun adalah 0,25
ha. Dengan ukuran keberhasilan yang dilihat dari pendapatan yang diperoleh
petani yaitu untuk 3 komoditi (tomat, mentimun, dan cabai) yang dilakukan
selama satu tahun sebesar Rp.487.641.580,00/thn atau rata-rata sebesar
Rp.81.273.596,67/thn. Berdasarkan tingkat pendapatan rata-rata setiap tanaman
dalam penanaman sekuensial ini, diketahui kontribusi masing-masing tanaman
(tomat, mentimun, dan cabai) terhadap pendapatan petani.

Anda mungkin juga menyukai