Anda di halaman 1dari 4

Flowchart Proses Produksi

NARASI :
Pemesan menyerahkan OPN kepada bagian penjualan, kemudian bagian penjualan
menyerahkan OPN kepada bagian PPC, Bagian PPC membuat KD sebanyak 3 lembar,
didistribusikan ke bagian pabrik, bagian akunting biaya dan diarsip. OPN dan KD lembar ke satu
diserahkam ke bagian pabrik. Bagian pabrik menyetujui OPN dan KD lalu diserahkan ke bagian
penjualan. Bagian penjualan bernegosiasi dengan pemesan berdasarkan OPN dan KD, lalu
pemesan menyetujui. KD lembar kedua didistribusikan ke bagian akunting biaya, berdasarkan
KD bagian Akunting biaya membuat KBJO (Kartu Biaya Job Order). Lembar ketiga dicatat ke
KPKB dan diarsip dibagian PPC.
Setelah disetujui pemesan bagian penjualan membuat KP sebanyak 3 lembar. KP
lembar pertama diserahkan ke pemesan. KP lembar kedua didistribusikan ke PPC,
berdasarkam KP PPC membuat Rencana Produksi (RP) sebanyak 3 lembar. KP lembar ketiga
diarsip dibagian penjualan. Setelah disetujui RP lembar ketiga diarsip dibagian penjualan.
Setelah disetujui RP lembar ke satu didistribusikan ke bagian pabrik dan lembar kedua
didistribusikan ke foreman (mandor). Berdasarkan RP bagian pabrik membuat order produksi
(OPE) sebanyak 2 lembar. Lembar pertama diserahkan ke foreman dan lembar kedua diarsip
dibagian pabrik.
Foreman mencocokam RP dan OPE , kemudian OPE dikerjakan dan diarsip dibagian
foreman. RP lembar ketiga diarsip di PPC, kemudian berdasarkan RP PPC membuat BOM
sebanyak 3 lembar. BOM lembar pertama diserahkan ke bagian gudang dan BOM lembar
kedua ke bagian penjualan dan BOM lembar ketiga diarsipkan di PPC. Berdasarkan BOM,
PPC membuat Bon Permintaan Bahan (BPB) sebanyak 3 lembar, lembar pertama
didistribusikan ke bagian gudang dan bagian accounting umum, BPB yang didistribusikan ke
bagian gudang sebagai bukti pembelian bahan tersebut dan bagian accounting umum untuk
melakukan penjurnalan pemakaian bahan baku yang dicatat kedalam buku besar persediaan
dan barang dalam proses.
BPB lembar kedua didistribusikan ke bagian administrasi persediaan untuk melalukan
pencetakan kartu persediaan kantor (stock card) dan BPB lembar ketiga diarsip dibagian PPC.
Bagian gudang sudah mendapatkan bahan berdasarkan BPB lembar pertama kemudian
mengisi KPBP dengan KD dan Kalkulasi dibelakang (KPB) yang dibuat oleh bagian personalia
dan setelah difiat dan dibayar. Foreman membuat Daftar Upah (DU) sebanyak 3 lembar.
Lembar pertama didistribusikan ke bagian PPC dan Accounting biaya agar dibuat Kartu Biaya
Job Order (KBJO) berdasarkan KD dan KDB, DU lembar kedua didistribusikan ke bagian
accounting umum untuk dilakukan penjurnalan kas keluar seperti pada buku kas dan upah,
kemudian DU lembar ketiga diarsipkan dibagian foreman.
Setelah itu Foreman membuat Laporan produksi (LP) sebanyak 5 lembar. LP lembar
pertama didistribusikan ke bagian PPC untuk dicocokan dengan RP, LP lembar kedua
didistriibusikan ke bagian administrasi kantor untuk membuat kartu persediaan hasil (Stock
Card), LP lembar ketiga didistribusikan ke bagian accounting umum untuk membuat jurnal
penerimaan hasil produksi agar dibuatkan buku besar barang dalam produk dan hasil selesai
lalu LP lembar ketiga diserahkan ke bagian accounting biaya untuk dicocokan dengan KBJO,
lembar keempat didistribusikan ke bagian gudang untuk pelaporan bahwa produksi telah
dilaksanakan, dan LP lembar kelima diarsip di bagian foreman. Setelah menjalankan prosedur
proses produksi maka keluarlah Hasil Produksi (HP) yang menyatakan bahwa barang telah
selesai dibuat.

BAGIAN-BAGIAN :
Bagian Pemesan
1. Pemesan memberikan order penjualan (OPN) yang di distribusikan kepada bagian
penjualan.
Bagian Penjualan
1. Menerima Order Penjualan (OPN).
2. Menyerahkan OPN ke bagian PPC untuk dibicarakan dengan pemesan atas barang yang
dipesan.
3. Menerima kembali OPN dan KD lembar ke 1 yang sudah di difiat oleh bagian parbrik.
4. Melakukan negosiasi dengan pemesan.
5. Membuat Kontrak Produksi (KP) sebanyak 3 lembar
a. Lembar ke 1 ke pemesan.
b. Lembar ke 2 ke bagian PPC.
c. Lembar ke 3 diarsip.
Bagian Production Planning and Control (PPC)
1. Menerima OPN dari bagian penjualan.
2. PPC membuat Kalkulasi dimuka (KD) Sebanyak 3 lembar
a. Lembar ke 1 ke bagian pabrik.
b. Lembar ke 2 ke bagian accounting biaya.
c. Lembar ke 3 diarsip.
3. Setelah disetujui pemesan maka dibuatlah KPKB (Kartu produksi berdasarkan pesanan)
4. Menerima KP lembar ke 2 dari bagian penjualan.
5. Membuat Rencana Produksi (RP) sebanyak 3 lembar
a. Lembar ke 1 ke bagian pabrik.
b. Lembar ke 2 ke bagian foreman (mandor).
c. Lembar ke 3 diarsip
6. Membuat Bill of Materian (BOM) sebanyak 3 lembar
a. Lembar ke 1 ke bagian gudang.
b. Lembar ke 2 ke bagian penjualan.
c. Lembar ke 3 diarsip.
7. Membuat Bon Permintaan Bahan (BPB) sebanyak 3 lembar
a. Lembar ke 1 ke bagian gudang dan bagian accounting umum.
b. Lembar ke 2 ke bagian Administrasi persediaan Kantor.
c. Lembar ke 3 diarsip
8. SElanjutnya memasukan KD dan KDB pada KPBP
9. Berdasarkan KPBP maka dibuat Daftar Upah (DU)
10. Menerima LP lembar ke 1 dari bagian foreman (mandor)
11. Mencocokkan LP dengan RP
Bagian Pabrik
1. Menerima OPN dan KD lembar ke 1 dari Bagian PPC untuk di list agar melakukan
produksi.
2. Menyerahkan OPN dan KD lembar ke 1 ke bagian penjualan.
3. Menerima RP lembar ke 1 dari bagian PPC kemudian di arsipkan.
4. Membuat Order Produksi (OPE) sebanyak 2 lembar
a. Lembar ke 1 ke bagian foreman (mandor).
b. Lembar ke 2 diarsip.
Bagian Foreman (mandor)
1. Menerima RP lembar ke 2 dari bagian PPC.
2. Menerima OPE lembar ke 1 dari OPE
3. Mencocokkan OPE dengan RP, kemudian OPE dikerjakan dan diarsip.
4. Membuat Daftar Upah (DU) sebanyak 3 lembar
a. Lembar ke 1 ke bagian PPC dan Accounting biaya untuk membuat KBJO
b. Lembar ke 2 ke bagian Accounting umum untuk menjurnal.
c. Lembar ke 3 diarsip.
5. Membuat Laporan Produksi (LP) sebanyak 5 lembar
a. Lembar ke 1 ke bagian PPC.
b. Lembar ke 2 ke bagian Administrasi persediaan kantor.
c. Lembar ke 3 ke bagian Accounting umum dan Accounting biaya.
d. Lembar ke 4 ke bagian Gudang.
e. Lembar ke 5 diarsip.
Bagian Gudang
1. Menerima BOM lembar ke 1 dari bagian PPC.
2. Menerima BPB lembar ke 2 dari PPC sebagai bukti pembelian bahan baku.
3. Menerima bahan baku berdasarkan BPB kemudian mencatat KPBP dengan KD dan
Kalkulasi dibelakang (KPB) yang dibuat oleh bagian personalia, setelah difiat dan dibayar.
4. Menerima LP lembar ke 4 dari bagian Foreman (mandor).
Bagian Pembelian

1. Mendapatkan BOM (Bill of material) lembar ke-2 dari PPC


Bagian Accounting Umum
1. Menerima BPB lembar ke 1 dan menjurnal pemakaian bahan baku dicatat di buku besar
persediaan dan barang dalam proses kemudian di serahkan kepada bagian Akuntansi
biaya untuk di analisis jika ada penyimpangan.
2. Menerima DU lembar ke 2 dari bagian foreman untuk melakukan perjunalan kas keluar
pada akun kas dan upah.
3. Menerima LP lembar ke 3 dari bagian foreman (mandor) untuk di buatkan jurnal
penerimaan hasil produksi kemudian di buat BB pada akun barang dalam produksi dan
hasil produksi kemudian di serahkan pada accounting biaya.

Bagian Administrasi Persediaan


1. Menerima BPB lembar ke 2 dan mencetak kartu persediaan kantor (Stock Card).
2. Menerima LP lembar ke 2 dari bagian foreman (mandor).
3. Membuat Kartu Persediaan Hasil (Stock Card).

Bagian Accounting Biaya


1. Menerima KD lembar ke 2 dari bagian PPC kemudian dianalisi bila ada penyimpangan
sesuai dengan KBJO
2. Menerima BPB lembar ke 1 dari bagian Accouning umum agar di analisa dengan KBJO
3. Menerima DU lembar ke 1 dari bagian gudang
4. Menerima LP lembar ke 3 dari Foreman (mandor)
5. Mencocokan LP dengan KBJO.

Anda mungkin juga menyukai