Anda di halaman 1dari 36

PUTUSAN

Nomor 266/PDT/2017/PT MDN

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan memutus perkara-perkara


perdata pada Pengadilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara antara:

AN
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk, (BRANCH FFICE) , beralamat di
Jalan Gatot Subroto No. 24-B Lingkungan IX Kelurahan
Sekip Kecamatan Medan Petisah Sumatera Utara ,

ED
selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING semula
TERGUGAT;

IM
LAWAN :

DEDI WAHYUDI alias DEDI , umur 37 tahun, laki-laki, agama Islam,


GG
pekerjaan Wiraswasta , alamat Dusun VII, Pasar V Kec.
Rawang Panca Arga Kabupaten Asahan; Dalam hal ini
memberi kuasa kepada R. Rahmadi Putra .SH, Advokat/
TIN

Pengacara pada Kantor Hukum Raja Rahmadi Putra, SH &


Associates berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 10
Septemer 2016 yang telah didaftarkan pada kepaniteraan
Pengadilan Negeri Medan no. 1411/Perk.Perd/2016/
N

PN.Mdn tanggal 19 September 2016 , selanjutnya disebut


LA

sebagai TERBANDING semula PENGGUGAT;

Pengadilan Tinggi tersebut;


I
AD

Telah membaca penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan pada


tanggal 6 September 2017 Nomor: 266/PDT/2017/PT-MDN, Tentang
penunjukan Majelis Hakim ;
NG

Telah membaca berkas Perkara Pengadilan Medan Nomor:


516/Pdt.G/2016/PN.Mdn tanggal 16 Maret 2017 dan surat-surat yang
bersangkutan dengan perkara tersebut;
PE

TENTANG DUDUKNYA PERKARA

Menimbang, bahwa Penggugat melalui kuasa hukumnya, telah


mengajukan gugatan secara tertulis tertanggal 19 September 2016 yang di

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 1 dari 36


daftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan dibawah nomor register
perkara perdata nomor 516/Pdt.G/2016/PN Mdn tanggal 19 September 2016
yang mana pokoknya mengemukan dalil-dali sebagai berikut :
1. Bahwa pada sekitar dua tahun yang lalu, atau tepatnya hari Jum’at, tanggal
06 Juni 2014, PENGGUGAT ada di berikan atau menerima fasilitas
pembiayaan untuk pengadaan satu unit kendaraan MITSUBISHI COLT
DIESEL FE 74 DUMP TRUCK TH 2007, berwarna kuning, No Rangka :
MHMFE74P47K005795, No Mesin : 4D34TC85792, No. Polisi : BM 8969

AN
SG, Nomor BPKB : E6170800 D, dengan kondisi kendaraan bekas pakai,
oleh PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk yang dalam hal ini adalah
sebagai TERGUGAT;

ED
2. Bahwa fasilitas pembiayaan untuk pengadaan barang dalam bentuk
kendaraan sebagaimana dimaksud telah disepakati bersama dengan

IM
perhitungan dan kondisi pembiayaan dengan uraian sebagai berikut :
Uraian Barang : satu unit kendaraan, Merk/jenis : Light Truck MITSUBISHI
COLT DIESEL FE 74 DUMP TRUCK, Tahun Pembuatan : 2007, berwarna :
GG
kuning, No Rangka : MHMFE74P47K005795, No Mesin : 4D34TC85792,
No. Polisi : BM 8969 SG, Nomor BPKB : E6170800 D, atas nama Togi
simangunsong, Alamat: Jalan Raya Km. 80, RT, 02/v, Kandis kota,
TIN

Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak .


Ketentuan Pembayaran : Harga barang: Rp 225.000.000 (dua ratus dua
puluh lima juta rupiah), Uang muka: Rp 60.700.000 ( Enam puluh juta tujuh
ratus ribu rupiah ), Nilai pokok pembiayaan: Rp 164.300.000 (Seratus enam
N

puluh empat juta tiga ratus ribu rupiah ), Bunga ( % Per Tahun): 12,35139
LA

Flat/23.18 Effective, Nilai total pembiayaan : Rp 225.180.000 ( Dua ratus


dua puluh lima juta, seratus delapan puluh ribu rupiah ) Jumlah angsuran
perbulan : Rp 6.255.000 (Enam juta dua ratus lima puluh lima ribu rupiah ),
I
AD

Jangka waktu : 36 (Tiga puluh enam ) bulan, Mulai tanggal : 6 juni 2014,
Tanggal angsuran : jatuh setiap tanggal 6 (enam), Biaya administrasi Rp
2.500.000 (dua juta lima ratus ribu rupiah);
NG

3. Bahwa telah disepakati bersama juga mengenai pembayaran angsuran


yang akan dilakukan oleh konsumen selaku PENGGUGAT dalam perkara
ini, nantinya adalah dilakukan melalui transfer Bank dengan Bank dan
PE

rekening tujuan yang telah ditentukan oleh PT.CLIPAN FINANCE


INDONESIA Tbk, selaku TERGUGAT dalam perkara ini, yaitu melalui BANK
PANIN Tbk, Cab Medan, yang juga sebagai Perusahaan yang berada di
bawah satu bendera yang sama dengan TERGUGAT, dengan atas nama
rekening: PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA. Tbk, dengan Nomor

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 2 dari 36


Rekening : 5005-093234, yang dapat disetor pada Bank Panin di seluruh
Indonesia ;
4. Bahwa atas kesepakatan tersebut, maka oleh TERGUGAT di keluarkanlah
sebuah Perjanjian Pembiayaan Konsumen dengan format yang sudah baku
(yang telah lebih dahulu dibuat dan ada) yang justru banyak mengatur
tentang kententuan klausula baku yang dilarang untuk dicantumkan,
sebagaimana diatur dalam pasal 18 undang-undang No. 8 tahun 1999,
tentang Perlindungan Konsumen, mulai tentang Pemberian fasilitas

AN
pembiayaan, Pengakuan Hutang, Jangka waktu, Pencairan fasilitas,
Pembayaran Kembali, syarat pembayaran, denda keterlambatan dan biaya
lainnya, serta mengenai pernyataan dan kewajiban konsumen, yang

ED
tertuang di tiap pasal dalam perjanjian, berikut dengan lampiran Perjanjian
Pembiayaan konsumen, serta form Pernyataan dan Persetujuan Konsumen

IM
dengan No. 90826, sehingga menjadi satu kesatuan untuk ditandatangani
oleh PENGGUGAT ;
5. Bahwa atas dasar keadaan Penggugat yang pada waktu itu banar-benar
GG
sangat membutuhkan kendaraan tersebut, yang di tujukan sebagai modal
utama untuk memberikan kemudahan PENGGUGAT dalam mencari nafkah
kehidupan anak dan keluarga yang sangat PENGGUGAT sayangi, serta
TIN

menjalankan aktivitas kerja yang cukup manjanjikan dan berpotensi


menguntungkan, akhirnya tanpa berfikir panjang, dalam kebutaan hukum
PENGGUGAT, PENGGUGATpun menyetujui untuk menandatangani
perjanjian tersebut tanpa membacanya, memahaminya, ataupun di bacakan
N

dan di jelaskan sebagaimana mestinya ;


LA

6. Bahwa setelah kesepakatan tersebut berjalan, dalam perjalanan


pelaksanaan kesepakatan yang dibuat oleh TERGUGAT, PENGGUGAT
selalu dan senantiasa menjalankan kesepakatan terhadap TERGUGAT
I
AD

dengan jujur dan konsisten, hal ini dapat PENGGUGAT buktikan dengan
itikad baik PENGGUGAT yang selalu membayar angsuran dalam tiap
bulannya dengan ketentuan sebagaimana diatur oleh TERGUGAT,
NG

sehingga, kalaupun terjadi keterlambatan pembayaran kewajiban konsumen


yang dalam hal ini adalah PENGGUGAT, pada bulan-bulan tertentu adalah
masih merupakan suatu kewajaran yang cukup manusiawi, artinya secara
PE

konsisten PENGGUGAT telah menerima konsekuensi keterlambatan


tersebut dengan diberikannya denda keterlambatan oleh TERGUGAT yang
nantinya akan dilunasi pada waktu pengambilan BPKB kendaraan
dimaksud, walaupun keterlambatan tersebut mencapai satu bulan lamanya
(cth: pembayaran bulan juni, dibayar bulan juli) ;

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 3 dari 36


7. Bahwa sebelumnya, keterlambatan pembayaran oleh PENGGUGAT
tersebut bukanlah merupakan suatu kesengajaan yang dilakukan oleh
PENGGUGAT, hal ini lebih didasari oleh melemahnya perekonomian secara
global yang berimbas terhadap produktivitas kendaraan yang semakin
jarang dijadikan sebagai sarana Pengangkut pasir dan tanah tersebut,
kendaraan dimaksud justru lebih banyak diam dirumah ketimbang
mendapatkan sewa, sehingga nilai intensitas produktivitas kendaraan jelas
mempengaruhi terhadap sering terlambatnya pembayaran kewajiban

AN
PENGGUGAT dalam hitungan hari ;
8. Bahwa hingga Pembayaran kewajiban PENGGUGAT mencapai 25 (dua
puluh lima) kali pembayaran, yang dapat dibuktikan dengan kuitansi-kuitansi

ED
pembayaran (slip setoran pada BANK PANIN) dan record pembayaran yang
juga diakui dan dikeluarkan oleh TERGUGAT, dari jangka waktu 36 ( tiga

IM
puluh enam ) kali pembayaran, atau dengan kata lain dari tenor 36 bulan,
malah di pembayaran PENGGUGAT yang ke 26, TERGUGAT justru tidak
mengakui pembayaran tersebut, padahal PENGGUGAT telah menyetor
GG
pembayaran kewajiban dimaksud, dengan mekanisme yang sama seperti
bulan-bulan pada pembayaran-pembayaran sebelumnya, setoran
pembayaran mana telah dilakukan pada tanggal 15 Agustus 2016, pada
TIN

pukul 11:15:40, melalui teller Panin Bank Kcp (Kantor cabang pembantu )
Kisaran, dengan jumlah setoran Rp 6.500.000 (Enam juta lima ratus ribu
rupiah) ke rekening atas nama PT CLIPAN FINANCE, nomor Rekening:
5005-093234, dengan berita, pembayaran kontrak No: 80302841411, untuk
N

tujuan penggunaan dana adalah sebagai pembayaran angsuran, (tertera


LA

pada slip pembayaran), yang di tujukan untuk pembayaran kewajiban


dibulan juli 2016 (Angsuran ke-26), dan rencananya untuk pembayaran
bulan Agustus 2016 (angsuran ke 27) akan dilakukan pada minggu
I
AD

berikutnya, menunggu pembayaran tagihan yang harus dibayarkan kepada


PENGGUGAT dari perusahaan pemesan pasir (pengusaha matrial), hal ini
dapat di buktikan dengan kuitansi/ slip setoran yang ada pada
NG

PENGGUGAT ;
9. Bahwa hal ini telah di konfirmasi sebelumnya secara berkali-kali oleh
PENGGUGAT kepada TERGUGAT, PENGGUGAT menyatakan telah
PE

membayar dan menyetor uang tersebut dengan pasti kepada TERGUGAT


dengan cara seperti biasanya, tapi TERGUGAT tetap tidak mengakuinya
dengan alasan bahwa TERGUGAT tidak ada menerima pembayaran/
setoran tersebut ;

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 4 dari 36


10. Bahwa keadaan tersebut justru sangat membingungkan PENGGUGAT yang
merasa telah dengan sengaja dibodohi, dan diperlakukan dengan tidak
pantas, PENGGUGAT menilai dan berkeyakinan bahwa perlakuan buruk
TERGUGAT tersebut terjadi kemungkinan adalah dikarenakan oleh karena
PENGGUGAT sebagai orang/pribadi yang sama sekali buta hukum, dan
tidak mengenyam pendidikan yang tinggi serta tinggal di pedesaan,
PENGGUGAT juga menilai dan berkeyakinan bahwa jumlah uang RP
6.500.000 (Enam juta lima ratus ribu rupiah) tersebut, oleh TERGUGAT

AN
mungkin hanyalah recehan dengan jumlah yang sangat kecil/sedikit,
sehingga tidak patut untuk diperhitungkan, tapi buat PENGGUGAT,
PENGGUGAT justru menilai uang Rp.6.500.000 - (Enam juta lima ratus ribu

ED
rupiah) tersebut adalah jumlah yang cukup besar, uang yang harus sedikit
demi sedikit dikumpulkan oleh PENGGUGAT dengan susah payah dan

IM
memeras keringat, uang yang PENGGUGAT kumpulkan di bawah teriknya
panas matahari dan curah hujan pada siang dan malam hari, sehingga
keadaan tersebut sangat memukul batin PENGGUGAT, yang semakin tidak
GG
mengerti tujuan TERGUGAT untuk tidak mengakui penerimaan uang
tersebut, uang yang jelas-jelas telah disetorkan PENGGUGAT melalui
rekening dan atas nama TERGUGAT, PENGGUGAT juga telah berulang
TIN

kali memperlihatkan slip pembayaran yang telah dilakukan oleh


PENGGUGAT tersebut kepada TERGUGAT, namun TERGUGAT justru
dengan gampang dan mudahnya beralasan/mengatakan bahwa
“kemungkinan” akibat pada slip yang tidak dicantumkan nomor kontrak oleh
N

petugas/Teller yang menerima di bagian atas slip setoran, sehingga


LA

pembayaran tersebut tidak sampai ke TERGUGAT dan tidak diakui


kebenarannya, padahal jika difikirkan secara logika, “ BAGAIMANA
MUNGKIN SESEORANG TIDAK MENGETAHUI JIKA ADA UANG YANG
I
AD

MASUK PADA REKENINGNYA“ berikut aliran dana yang berasal dari


mana, apalagi pemilik nama dan rekening, adalah sebuah Perusahaan yang
sangat besar, yang sudah malang melintang bergerak dalam bidang
NG

tersebut, dan memiliki nama serta reputasi yang mendunia, sehingga hal
tersebut sangatlah tidak masuk diakal serta mengada-ada, dan seandainya
saja hal tersebut benar adanya, tetap saja kesalahan tersebut tidaklah dapat
PE

dibebankan kepada PENGGUGAT, karena print out slip setoran yang


diterima oleh PENGGUGAT, adalah slip setoran yang diberikan langsung
oleh petugas/ teller Bank yang menjamin bahwa setoran tersebut telah
diterima oleh pemilik nama dan rekening tujuan, dimana PENGGUGAT
menyetorkan uang tersebut, bank mana adalah bank yang ditunjuk oleh

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 5 dari 36


TERGUGAT sendiri, dengan rekening dan atas nama yang juga ditentukan
oleh TERGUGAT sendiri ;
11. Bahwa atas keadaan ini PENGGUGAT merasa telah habis-habisan
dibodohi dan di kelabui oleh TERGUGAT, PENGGUGAT merasa bahwa
perbuatan TERGUGAT tersebut sangatlah merugikan PENGGUGAT secara
nyata, baik materil dan im materiil (moril), sehingga seyogyanya
PENGGUGAT patut menduga adanya kecurangan dan kebohongan yang
sengaja dilakukan oleh TERGUGAT adalah sebagai rangkaian tipu daya

AN
dan kebohongan dalam perencanaan TERGUGAT, yang tidak lain adalah
untuk mengambil keuntungan dari PENGGUGAT semata, karena sangat
mustahil dan tidak masuk diakal apabila BANK PANIN Kcp Kisaran yang

ED
telah berulang kali menerima setoran dari PENGGUGAT terkait perikatan
dengan TERGUGAT, melakukan kesalahan pada pengiriman dalam

IM
perusahaannya sendiri, ataupun tidak mengirimkan pembayaran tersebut,
(BANK PANIN adalah perusahaan yang bernaung dibawah satu bendera
yang sama dengan TERGUGAT), ditambah, pada slip setoran yang di
GG
terima PENGGUGAT pada waktu penyetoran, telah tercetak dengan jelas
waktu uang tersebut disetorkan dan diterima (Tanggal, bulan tahun, bahkan
jam, menit dan detik ) melalui print out yang di keluarkan oleh petugas/teller
TIN

Panin Bank Kcp Kisaran dan telah diparaf oleh petugas yang menerima,
sebagai pertanda bahwa uang yang disetorkan oleh PENGGUGAT, telah
masuk dan diterima oleh nama dan rekening tujuan yang tidak lain adalah
milik TERGUGAT, sehingga sekali lagi PENGGUGAT nyatakan dan
N

tegaskan, sangatlah mustahil dan tidak masuk diakal apabila seorang


LA

pemilik rekening tidak mengetahui ada aliran dana yang masuk pada
rekeningnya, apalagi PT.CLIPAN FINANCE adalah sebuah perusahaan
yang sangat besar, yang telah menjalankan perusahaan pembiayaan ini
I
AD

puluhan tahun lamanya, serta telah beroprasi dan melakukan transaksi


berjuta-juta kali dengan BANK PANIN yang notabenenya adalah justru
berada di bawah satu bendera yang sama, sehingga sudah pasti /jelas
NG

terhubung secara on line mengenai transaksi apapun yang terkait dengan


perusahaan dimaksud ;
12. Bahwa oleh karena perbuatan TERGUGAT tersebut, dengan sengaja untuk
PE

tidak mengakui pembayaran yang dilakukan oleh PENGGUGAT dengan


bukti-bukti otentik berupa slip setoran asli yang dapat dibuktikan
kebenarannya, baik kebenaran materil maupun formil, yang harusnya dapat
di periksa dan diteliti terlebih dahulu oleh TERGUGAT yang sudah dengan
jelas menerima pembayaran tersebut, sehingga PENGGUGAT menilai

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 6 dari 36


bahwa perbuatan TERGUGAT tersebut jelas-jelas mengarah kepada
Perbuatan Melawan Hukum, maka dari itu, sudah seyogyanya dan
sepantasnya dalam peradilan ini PENGGUGAT meminta kepada
Pengadilan Negeri Medan, melalui Yang Mulia Majelis Hakim yang
menangani, memeriksa dan mengadili perkara ini nantinya, untuk
menyatakan bahwa perbuatan TERGUGAT tersebut, adalah Perbuatan
Melawan Hukum, sekaligus menghukum TERGUGAT untuk mengakui
kebenaran penyetoran uang tersebut, membenarkan penerimaan uang dari

AN
PENGGUGAT, serta menyatakan sah dan berharga bukti slip setoran
PENGGUGAT yang dikeluarkan oleh Bank Panin Kcp Kisaran ;
13. Bahwa berkaitan dengan hal tersebut diatas, masih dalam kebingungan dan

ED
ketidakberdayaan tepat pada hari senin, tanggal 5 september 2016, atau
setidak-tidaknya pada waktu tertentu, di hari, tanggal bulan dan tahun yang

IM
sama, PENGGUGAT di kejutkan oleh keberadaan empat orang laki-laki
besar yang menyetop kendaraan PENGGUGAT yang tengah berjalan di
jalanan desa, kemudian berbicara keras serta memperlakukan
GG
PENGGUGAT dengan sangat kasar, seperti perampok bersenjata yang
langsung menggedor pintu kendaraan dengan sangat keras, membuka
paksa pintu, mencabut kunci kontak, membentak dan menarik serta
TIN

menyeret PENGGUGAT untuk keluar dari kendaraan yang tengah


PENGGUGAT kendarai, dalam kebingungan dan fikiran yang campur aduk
(shock), salah seorang diantaranya lalu berbicara dengan suara keras
sambil menunjukkan surat yang tidak lagi PENGGUGAT dapat baca, yang
N

belakangan baru diketahui adalah Surat Perintah Penyitaan, atau lebih


LA

dikenal dengan sebutan SKP (surat keterangan penarikan ), kemudian


mengenalkan diri sebagai Debt collector dari PT CLIPAN FINANCE, yang
bertujuan untuk menyita dan mengambil kendaraan yang PENGGUGAT
I
AD

kendarai tersebut, yaitu kendaraan yang satu-satunya PENGGUGAT miliki,


satu-satunya alat atau sarana PENGGUGAT untuk mencari nafkah anak
dan keluarga, yang akan diambil dengan paksa, hanya dengan alasan
NG

bahwa PENGGUGAT sudah tiga bulan tidak membayar angsuran, dengan


ketakutan dan kebingungan, PENGGUGAT tetap berusaha untuk
mempertahankan kendaraan tersebut, baik melalui argumentasi, memohon,
PE

menunjukkan slip setoran pembayaran ke-26 yang sudah dibayarkan, dan


uang beserta slip pembayaran untuk angsuran ke-27 yang pada hari
tersebut akan di setorkan ke Bank Panin Kcp Kisaran, bahkan
PENGGUGAT sujud memohon dan meminta tolong agar kendaraan
tersebut tidak diambil atau disita, namun tetap saja kendaraan tersebut

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 7 dari 36


disita dan di bawa oleh orang-orang yang menyebutkan diri sebagai kuasa
yang diperintah berdasarkan surat perintah dari TERGUGAT, dalam
ketidakberdayaan PENGGUGAT yang sudah pasti kalah jumlah dan tenaga,
akhirnya kendaraan tersebut tidak lagi dapat PENGGUGAT pertahankan,
sehingga dapat dikuasai Debt collector TERGUGAT, dibawa pergi, dan
hilang entah kemana ;
14. Bahwa berkaitan dengan hal tersebut, PENGGUGAT merasa kejadian ini
jelas amat sangat memukul dengan keras mental dan moral PENGGUGAT

AN
sebagai manusia layaknya, serta sebagai subjek hukum yang juga
pengemban hak dan kewajiban, PENGGUGAT merasa perbuatan
TERGUGAT telah menginjak-injak kehormatan dan harga diri PENGGUGAT

ED
sebagai konsumen oleh kesewenang-wenangan dan intimidasi sebuah
perusahaan/pelaku usaha yang tidak manusiawi, ditambah dengan

IM
kepedihan dan penderitaan yang dirasakan PENGGUGAT yang mau tidak
mau melihat keluarga PENGGUGAT secara nyata dan langsung untuk ikut
terpukul dan menanggung rasa malu serta kesedihan yang amat besar oleh
GG
karenanya, seolah tidak lagi ada keadilan di muka bumi ini, tidak lagi ada
pertimbangan hati nurani, Negeri yang dulu berdaulat dan bersandarkan
terhadap asas-asas hukum, telah sirna oleh kondisi serta keadaan yang
TIN

sangat memprihatinkan, pantas disesalkan dan harusnya tidak patut terjadi,


karena selain mengalami kesedihan yang cukup besar, kejadian yang
ditonton dan diketahui oleh hampir separuh orang-orang kampung telah
menjadi pembicaraan yang sangat memalukan, yang PENGGUGAT dan
N

keluarga tidak tahu kapan akan berakhir, selain itu juga kendaraan tersebut
LA

adalah satu-satunya barang berharga yang dijadikan sebagai tumpuan


kehidupan dalam memenuhi nafkah dan kebutuhan serta jaminan
kelangsungan hidup PENGGUGAT dengan anak-anak dan keluarga, yang
I
AD

saat ini telah dirampas, disita dan diambil dengan paksa dari PENGGUGAT
oleh debt collector milik TERGUGAT dan atas perintah TERGUGAT;
15. Bahwa disamping itu semua, perbuatan para debt collector TERGUGAT
NG

tersebut, dengan jelas dan nyata pula telah mengangkangi dan menginjak-
injak peradilan serta sistem hukum dan prosedural hukum dalam hal
penyitaan yang dibenarkan oleh undang-undang, sekaligus mencerminkan
PE

dan menyiratkan seolah debt collector milik TERGUGAT, atas perintah


TERGUGAT, memiliki kekuatan hukum yang sama besar dengan JURU
SITA PENGADILAN NEGERI yang memiliki kekuatan hukum berupa
Penetapan dari Ketua Pengadilan Negeri dalam hal pelaksanaan Penyitaan,
hal tersebut tentunya tidak dapat dibenarkan dan dibiarkan begitu saja,

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 8 dari 36


karena jelas dikhawatirkan akan mengacu terhadap semakin berkembang
biaknya sikap arogansi, frontal dan kesewenang-wenangan semua pelaku
usaha terhadap konsumennya kedepan, yang dalam hal ini salah satunya
adalah PENGGUGAT ;
16. Bahwa di samping itu juga, tidak ada satupun acuan yang dapat dijadikan
alasan ataupun dasar pembenaran oleh hukum dan perundang-undangan,
ataupun peraturan-peraturan lainnya, untuk memberikan kekuasaan
terhadap TERGUGAT dalam melakukan penyitaan/perampasan dengan

AN
paksa atas barang berupa kendaraan yang berada dalam kekuasaan
PENGGUGAT, karena selain PENGGUGAT telah membayar sebanyak 26
kali pembayaran angsuran kendaraan tersebut kepada TERGUGAT, yang

ED
diakui oleh TERGUGAT sebanyak 25 kali pembayaran, tidak pernah ada
kesepakatan mengenai berapa bulan keterlambatan pembayaran sehingga

IM
TERGUGAT dibenarkan untuk melakukan penyitaan kendaraan dimaksud,
karena seandainyapun kesepakatan tersebut ada, jika dihitung dengan
tenggat waktu pembayaran yang harus dibayar pada tiap tanggal 6 (enam),
GG
maka keterlambatan pembayaran PENGGUGAT bila dikaitkan dengan
waktu serta tanggal penyitaan, PENGGUGAT hanyalah baru memiliki
keterlambatan sebanyak satu bulan lamanya, atau tepatnya sebanyak 31
TIN

hari keterlambatan, terhitung sejak pembayaran angsuran ke-26, yang


dibayarkan pada tanggal 15 Agustus 2016 ( yang harusnya dibayar tanggal
6 juli 2016 ), kemudian pembayaran bulan agustus sebagai angsuran-ke 27
adalah baru terhitung mulai tanggal 6 Agustus 2016 s/d 5 September 2016,
N

sedang penyitaan kendaraan dilakukan, pada tanggal 5 september 2016,


LA

artinya pada waktu penyitaan dilakukan, tagihan untuk bulan september


belumlah jatoh tempo untuk dibayarkan ;
17. Bahwa oleh karena perbuatan TERGUGAT tersebut telah dengan jelas
I
AD

mengarah kepada Perbuatan Melawan Hukum, yang dengan jelas pula


menimbulkan kerugian yang sangat besar kepada PENGGUGAT, maka dari
itu, sudah seyogyanya dan sepantasnya dalam peradilan yang baik, melalui
NG

gugatan ini, dengan kerendahan hati PENGGUGAT memohon dan meminta


kepada Pengadilan Negeri Medan, melalui Yang Mulia Majelis Hakim yang
menangani, memeriksa dan mengadili perkara ini nantinya, untuk
PE

menyatakan bahwa perbuatan TERGUGAT tersebut, adalah Perbuatan


Melawan Hukum, sekaligus Menghukum TERGUGAT untuk mengembalikan
kendaraan yang disita dari tangan PENGGUGAT dalam keadaan baik, utuh
secara keseluruhan, dan tanpa dibebankan/pembebanan apapun, dengan
Uraian Barang sebagai berikut : satu unit kendaraan, Merk/jenis : Light

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 9 dari 36


Truck MITSUBISHI COLT DIESEL FE 74 DUMP TRUCK, Tahun
Pembuatan : 2007, berwarna : kuning, No Rangka :
MHMFE74P47K005795, No Mesin : 4D34TC85792, No. Polisi : BM 8969
SG, Nomor BPKB : E6170800 D, atas nama Togi simangunsong, Alamat:
Jalan Raya Km. 80, RT, 02/v, Kandis kota, Kecamatan Kandis, Kabupaten
Siak ;
18. Bahwa berkaitan dengan keadaan tersebut pula, salah satu pertimbangan
Negara dalam mengeluarkan undang-undang No.8 Tahun 1999 Tentang

AN
Perlindungan Konsumen adalah untuk menjamin adanya kepastian hukum
dalam memberikan perlindungan terhadap konsumen, hal ini dicetuskan
pada BAB I, dalam Ketentuan Umum, pasal 1 ayat 1 Undang-undang No.8

ED
Tahun 1999, Tentang Perlindungan Konsumen yang berbunyi : bahwa “
Perlindungan konsumen adalah upaya yang menjamin adanya kepastian

IM
hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen, sehingga jika
dikaitkan dengan pasal dari undang-undang tersebut, maka sudah
sepantasnya PENGGUGAT meminta dan memohon, dengan kerendahan
GG
hati dan dalam ketidakberdayaan kepada Pengadilan Negeri Medan, melalui
Yang Mulia Majelis Hakim yang menangani, memeriksa dan mengadili
perkara ini nantinya, untuk memberikan PERLINDUNGAN yang sebenar-
TIN

benarnya dan seadil-adilnya kepada PENGGUGAT sebagai konsumen yang


beritikad baik dan patut dilindungi, oleh negara dan undang-undang ;
19. Bahwa atas keadaan tersebut, jika dikaitkan dengan aturan perundang-
undangan yang telah ada dan berlaku pula, maka jelas perbuatan para Debt
N

collector TERGUGAT, atas perintah TERGUGAT adalah PERBUATAN


LA

MELAWAN HUKUM, perbuatan mana yang dengan jelas telah


menimbulkan kerugian baik materiil maupun im materiil yang cukup besar
kepada PENGGUGAT ;
I
AD

20. Bahwa dikarenakan perbuatan yang dilakukan oleh TERGUGAT tersebut


adalah suatu Perbuatan Melawan Hukum dan menyebabkan/menimbulkan
penderitaan serta kerugian yang sangat besar bagi PENGGUGAT, baik
NG

kerugian secara materiil maupun im materiil, maka sudah sepantasnya dan


seyogyanya PENGGUGAT memohon kepada Pengadilan Negeri yang
berwenang, melalui Yang Mulia Majelis Hakim yang menangani, memeriksa
PE

dan mengadili perkara ini nantinya, untuk menghukum dan memaksa


TERGUGAT agar TERGUGAT membayar segala kerugian yang ditimbulkan
olehnya kepada PENGGUGAT, kerugian mana terdiri dari :
Kerugian Materiil

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 10 dari 36


Dari harga kendaraan sejumlah Rp 225.000.000,- (Dua ratus dua puluh lima
juta rupiah), jumlah yang telah dibayarkan/disetorkan oleh PENGGUGAT
kepada TERGUGAT adalah berjumlah ± Rp 217.075.000, (Dua ratus tujuh
belas juta tujuh puluh lima ribu rupiah), hal ini adalah menurut perhitungan
yang telah diakui dan dinyatakan dengan jelas dan tegas oleh TERGUGAT
melalui Payment information detail, yang dikeluarkan oleh TERGUGAT,
dan diterima PENGGUGAT tertanggal 06 September 2016, dengan
perincian :

AN
MENURUT TERGUGAT
- DP kendaraan : Rp 60.700.000 + Jumlah angsuran /bulan Rp 6.255.000 -,
dikali jumlah yang telah di bayar : 25 ( dua puluh lima kali) atau perhitungan

ED
mudahnya : 60.700.000 + 6.255.000 x 25 (dua puluh lima kali
pembayaran), sehingga total keseluruhan yang telah diterima TERGUGAT

IM
adalah berjumlah Rp 217.075.000 ;
MENURUT PENGGUGAT
- Down payment (Dp)/ Panjar yang diakui oleh pihak TERGUGAT diterima
GG
sebesar Rp 60.700.000 (Enam puluh juta tujuh ratus ribu rupiah), kemudian
- Angsuran sebesar Rp 6.255.000 (Enam juta dua ratus lima puluh lima ribu
rupiah) di kali 25 kali pembayaran, (6.255.000 x 25) = Rp 156.375.000-
TIN

(Seratus lima puluh enam juta tiga ratus tujuh puluh lima ribu rupiah), +
(ditambah) Rp 6.500.000 (Enam juta lima ratus ribu rupiah) sebagai
pembayaran yang telah disetorkan kepada TERGUGAT untuk pembayaran
ke-26, namun tidak diakui, padahal dapat dibuktikan oleh PENGGUGAT,
N

sehingga total keseluruhan yang telah dibayarkan/disetorkan PENGGUGAT


LA

hingga gugatan ini diajukan adalah berjumlah Rp 223.575.000 ( Dua ratus


dua puluh tiga juta lima ratus tujuh puluh lima ribu rupiah ) ;
I
AD

Kerugian Imateriil
Bahwa, akibat dari perbuatan TERGUGAT tersebut, PENGGUGAT dan
keluarga merasa sangat tertekan, bayangan intimidasi yang masih
NG

melekat dan dapat dirasakan PENGGUGAT, membuat perasaan dan


fikiran PENGGUGAT menjadi sangat terganggu, ketakutan, dan
menahan rasa malu yang sangat menyakitkan, ditambah lagi dengan
PE

fikiran dan ketenangan yang juga terganggu oleh stigma buruk


masyarakat yang melekat akibat dari perbuatan TERGUGAT tersebut,
nama baik PENGGUGAT dan keluarga yang tercemar, yang tidak tahu
akan sampai kapan berakhir, sehingga jelas menimbulkan kerugian yang
juga patut dan pantas untuk diperhitungkan, walaupun sesungguhnya

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 11 dari 36


tidaklah dapat dinilai dan digantikan dengan materi dalam jumlah
berapapun dan sebesar apapun, namun untuk memudahkan Ketua
Pengadilan Negeri Medan, melalui Yang Mulia Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara a quo, maka tidaklah berlebihan
apabila PENGGUGAT dalam perkara ini, meminta dan menuntut
kerugian im materiil sebesar Rp. 1.000.000.000-(Satu milyar rupiah )
yang harus dibayarkan TERGUGAT sekaligus dan tunai seketika, setelah
putusan mempunyai kekuatan hukum yang tetap ( In kracht van Gewisjde

AN
);

Bahwa disamping itu juga, sebagai akibat dari Perbuatan TERGUGAT tersebut,

ED
kini PENGGUGAT tidak lagi dapat menjalankan aktifitas pekerjaan yang
menghasilkan uang sebagai nafkah kehidupan bagi anak-anak dan keluarga

IM
PENGGUGAT seperti biasanya, perbuatan TERGUGAT tersebut juga telah
menghentikan kontrak kerja PENGGUGAT dengan pemilik tangkahan/tambang
pasir selama 5 (lima) tahun untuk PENGGUGAT kelola, serta telah pula
GG
dibayarkan oleh PENGGUGAT secara keseluruhan dengan menjual tanah
warisan, dan membayar sebesar Rp 7.500.000 ( Tujuh juta lima ratus ribu
rupiah) dikali 5 (lima) tahun kepada pemilik tambang, sehingga berjumlah Rp.
TIN

37.500.000- ( Tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah ), kontrak kerja mana,
baru berjalan selama 8 bulan, dan saat ini telah terhenti, kontrak pengelolaan
tambang pasir terjadi justru didasari oleh karena PENGGUGAT memiliki
kendaraan dump truck tersebut, sebagai satu-satunya sarana pengangkut,
N

sehingga dipercaya untuk dapat mengelola tangkahan/tambang pasir dimaksud,


LA

dan berhubungan dengan pihak-pihak pengguna, termasuk pengusaha-


pengusaha matrial, maka dengan tidak dimilikinya lagi kendaraan yang telah
disita dan dirampas oleh TERGUGAT tersebut, jelas-jelas telah menimbulkan
I
AD

kerugian kepada PENGGUGAT secara nyata, karena jika kontrak tersebut


berjalan, PENGGUGAT dalam satu hari dapat mengangkut ± 50 meter pasir,
untuk diantar ke pengguna ataupun pengusaha2 material, yang keuntungan dari
NG

satu meternya, dari harga Rp 25.000/meter (dua puluh lima ribu rupiah), biaya
angkut sampai ditempat adalah Rp 10.000 rupiah, sehingga jika rata-rata 50
meter/hari maka keuntungan dari pengangkutan yang dapat diambil dalam satu
PE

bulannya adalah Rp 15.000.000, (10.000 x 50 x 30 = Rp 15.000.000 - ), artinya


dalam satu tahun atau 365 hari PENGGUGAT dapat menghasilkan uang
sebesar Rp 180.000.000 ( Seratus delapan puluh juta rupiah) dengan perkalian :
50 meter/ hari x keuntungan : Rp 10.000 x 30 hari x 12 bulan = Rp
180.000.000/tahun, dan jika dikali 4 tahun 4 bulan, sebagai sisa masa kontrak,

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 12 dari 36


maka total yang dapat dihasilkan dari kontrak pengangkutan tersebut adalah
berjumlah Rp 790.000.000 (Tujuh ratus sembilan puluh juta rupiah) Sehingga
total kerugian im materiil yang diderita oleh PENGGUGAT, jika di akumulasi
adalah sebesar Rp 1.827.000 000 - (Satu milyar delapan ratus dua puluh tujuh
juta rupiah ), dengan perhitungan : 1.000.000.000 + 37.000.000 + 790.000.000
= 1.827.000.000
21. Bahwa PENGGUGAT dalam mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri
Medan ini adalah melalui mekanisme pertanggung jawaban perdata,

AN
berdasarkan pasal 17 Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999, Tentang Hak
Asasi Manusia, yang bunyinya menentukan, bahwa :“ Setiap orang, tanpa
diskriminasi, berhak untuk memperoleh keadilan dengan mengajukan

ED
permohonan, pengaduan dan gugatan, baik dalam perkara pidana, perdata,
maupun administrasi, serta di adili melalui proses hukum dalam peradilan

IM
yang bebas dan tidak memihak, sesuai dengan hukum acara yang
menjamin pemeriksaan yang objektif oleh Hakim yang jujur dan adil, untuk
memperoleh putusan yang adil dan benar ;
GG
22. Bahwa kemudian juga, PENGGUGAT dalam mengajukan gugatan ke
Pengadilan Negeri Medan ini adalah melalui mekanisme pertanggung
jawaban perdata, berdasarkan pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum
TIN

Perdata (KUHpdt), yang bunyinya menentukan, bahwa ” setiap perbuatan


melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada/terhadap orang lain,
mewajibkan orang yang karena kesalahannya/salahnya menerbitkan
kerugian itu, untuk mengganti kerugian tersebut “, sebagaimana halnya
N

yang telah dijelaskan oleh pendapat Prof R. Subekti, SH, dalam bukunya
LA

“Pokok-Pokok Hukum Perdata” yang menyatakan bahwa yang dimaksud


dengan ganti rugi adalah terdiri dari tiga unsur, yakni “ biaya, rugi dan
bunga “ ;
I
AD

23. Bahwa kemudian lagi, PENGGUGAT dalam mengajukan gugatan ke


Pengadilan Negeri Medan ini adalah melalui mekanisme pertanggung
jawaban perdata, berdasarkan pasal 1367 Kitab Undang-Undang Hukum
NG

Perdata (KUHpdt), yang bunyinya menentukan, bahwa ” majikan majikan


dan mereka yang mengangkat orang-orang lain, untuk mewakili urusan-
urusan mereka, adalah bertanggung jawab tentang kerugian-kerugian yang
PE

diterbitkan oleh pelayan-pelayan atau bawahan-bawahan mereka, di dalam


melakukan pekerjaan untuk mana orang-orang ini dipakainya ;
24. Bahwa atas dasar keadaan yang demikian, berdasarkan undang-undang
serta pasal-pasal yang telah PENGGUGAT sampaikan secara terperinci,
dengan jelas dan tegas, maka sudah sepantasnya dan tidaklah berlebihan

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 13 dari 36


sekiranya PENGGUGAT memohon kepada Pengadilan Negeri Medan,
melalui Yang Mulia Majelis Hakim yang menangani, memeriksa dan
mengadili perkara ini nantinya, untuk mempertimbangkan segala alasan
maupun dalil-dalil yang telah PENGGUGAT ungkapkan/sampaikan, dan
memberikan keputusan yang seadil-adilnya dan sebenar-benarnya,
tentunya dalam peradilan yang baik dan benar, karena banyaknya kerugian
yang sudah PENGGUGAT alami dan derita, dalam perjuangan untuk
mencari rasa keadilan dan kepastian hukum pada perkara ini, tidak lain

AN
adalah demi memperjuangkan hak-hak PENGGUGAT beserta nasib anak-
anak dan keluarga yang PENGGUGAT sayangi, yang memang sudah
sepatutnya untuk PENGGUGAT perjuangkan, sehingga tidak patut untuk

ED
diabaikan dan dikesampingkan ;
25. Bahwa terhadap PERBUATAN MELAWAN HUKUM yang telah dilakukan

IM
oleh TERGUGAT tersebut, dan untuk menjaga kepentingan hukum
PENGGUGAT, maka dengan ini PENGGUGAT memohon, dengan
kerendahan hati berdasarkan nurani dan rasa keadilan yang patut agar
GG
kiranya Ketua Pengadilan Negeri Medan, melalui Majelis Hakim yang
menangani perkara ini nantinya berkenan menyatakan bahwa perbuatan
TERGUGAT tersebut adalah PERBUATAN MELAWAN HUKUM dan
TIN

dinyatakan bersalah ;
26. Bahwa agar gugatan Penggugat ini tidaklah menjadi gugatan yang illusoir,
kabur, sia-sia dan tidak bernilai, serta demi menghindari usaha TERGUGAT
untuk melepaskan tanggung jawab darinya, dengan mengalihkan objek
N

gugatan kepada pihak lain, dengan cara ataupun dengan jenis peralihan
LA

apapun, maka PENGGUGAT memohon agar kiranya Pengadilan Negeri


yang berwenang, melalui Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili dan
memutus perkara ini nantinya, dapat meletakkan sita jaminan (Conservatoir
I
AD

beslag ) terhadap barang-barang/benda-benda yang telah disita dari tangan


PENGGUGAT, yang saat ini berada dalam kekuasaan penuh TERGUGAT,
yang terdiri atas ;
NG

Satu unit kendaraan, Merk/jenis : Light Truck MITSUBISHI COLT DIESEL


FE 74 DUMP TRUCK, Tahun Pembuatan : 2007, berwarna : kuning, No
Rangka : MHMFE74P47K005795, No Mesin : 4D34TC85792, No. Polisi :
PE

BM 8969 SG, Nomor BPKB : E6170800 D, atas nama Togi Simangunsong ;


27. Bahwa dikarenakan gugatan ini diajukan dengan disertai bukti- bukti yang
otentik, maka sesuai dengan pasal 180 HIR, segala penetapan dan
putusan Pengadilan dalam perkara ini, adalah dengan putusan yang dapat

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 14 dari 36


di jalankan/dilaksanakan terlebih dahulu ( Uitvoerbaar Bij Voorrad ),
meskipun ada perlawanan dan bantahan dari Tergugat
28. Bahwa sebelum gugatan ini diajukan oleh PENGGUGAT, PENGGUGAT
telah berulang kali mencoba mengajak TERGUGAT untuk menyelesaikan
masalah/ perkara ini secara musyawarah kekeluargaan, dengan cara
PENGGUGAT yang tinggal jauh di pedalaman Kota Kisaran, berulang kali
mendatangi TERGUGAT yang berada jauh di kota Medan, PENGGUGAT
membawa sejumlah uang, dengan rencana sebagai pembayaran yang

AN
TERGUGAT minta sebelumnya, yaitu empat bulan angsuran, deposit dan
biaya tarik debt collector TERGUGAT, hal ini PENGGUGAT lakukan setelah
kendaraan tersebut disita, dirampas dan berada dalam kekuasaan

ED
TERGUGAT, akan tetapi TERGUGAT tidak pernah beritikad baik dan serius
untuk menyelesaikan masalah ini, serta memberikan solusi yang patut dan

IM
pantas dalam menjaga dan menciptakan hubungan yang baik antara pelaku
usaha dengan konsumen, namun PENGGUGAT justru merasa
dipermainkan, dibola-bola, dioper sana sini, hingga akhirnya dengan
GG
arogansi kekuasaan TERGUGAT, TERGUGAT terus menekan dan
mengintimidasi PENGGUGAT yang sudah pasrah dan tiada berdaya,
TERGUGAT langsung melakukan perintah pelunasan secara mau tidak
TIN

mau, baik secara lisan maupun tulisan kepada PENGGUGAT, seolah tidak
lagi ada jalan lain yang dapat ditempuh selain pelunasan PENGGUGAT
dengan jumlah, Rp 105.859.000 (Seratus lima juta delapan ratus lima puluh
sembilan ribu rupiah) ditambah uang tarik sebesar 10.000.000 ( sepuluh juta
N

rupiah ), biaya denda, bunga dan biaya-biaya adaministrasi lainnya, seolah


LA

memberikan isyarat dalam syarat dan ketentuan yang sudah jelas dan pasti
tidak akan pernah mampu PENGGUGAT selesaikan/bayarkan. sehingga
dalam kepasrahan dan ketidakberdayaan, PENGGUGAT menilai, tiada jalan
I
AD

lain lagi kecuali PENGUGAT menyerahkan perkara ini kepada Pengadilan


Negeri Medan untuk memeriksa, mengadili dan memutuskan perkara ini
dengan rasa keadilan dan kepatutan yang sebenar-benarnya ;
NG

Bahwa berdasarkan dalil-dalil yang telah PENGGUGAT uraikan secara


terperinci diatas, maka dengan kerendahan hati,dan rasa percaya,
PENGGUGAT memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan
PE

Negeri Medan yang menangani, memeriksa, dan mengadili perkara ini


nantinya, dapat memberikan rasa keadilan kepada PENGGUGAT, dengan
menjatuhkan putusan yang amar putusannya adalah sebagai berikut ;

DALAM PRIMAIR :
1. Menerima dan mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk keseluruhan ;

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 15 dari 36


2. Menyatakan bahwa pembayaran/setoran PENGGUGAT tertanggal 15
Agustus 2016 kepada TERGUGAT yang sudah menerima, sesuai dengan
slip setoran Bank Panin Kcp Kisaran, yang diterima oleh PENGGUGAT,
sebagai pembayaran angsuran ke-26, adalah pembayaran yang sah, diakui
dan dibenarkan ;
3. Menyatakan bahwa Penyitaan kendaraan yang dilakukan oleh debt collector
TERGUGAT, atas perintah TERGUGAT, berdasarkan surat keterangan
penarikan (SKP) dari TERGUGAT, adalah penyitaan/perbuatan yang tidak

AN
dibenarkan oleh hukum dan perundang-undangan dan dinyatakan bersalah
4. Menyatakan secara hukum bahwa perbuatan TERGUGAT tersebut bersalah
dan melakukan Perbuatan Melawan Hukum ;

ED
5. Menyatakan Sah dan berharga Sita jaminan tersebut diatas sesuai dengan
pasal 227 HIR ;

IM
6. Menghukum dan memerintahkan secara paksa kepada TERGUGAT untuk
mengembalikan kendaraan (objek gugatan), yang disita TERGUGAT dari
tangan PENGGUGAT dalam keadaan utuh, baik dan tanpa
GG
dibebankan/pembebanan apapun, yang jenis dan merknya/rinciannya, telah
PENGGUGAT jelaskan/sampaikan dalam posita gugatan ;
7. Menghukum Tergugat untuk membayar segala kerugian yang diderita/
TIN

dialami oleh Penggugat, yang secara materiil dengan total sebesar Rp


223.575.000 ( Dua ratus dua puluh tiga juta lima ratus tujuh puluh lima ribu
rupiah ), serta total kerugian im materiil sebesar Rp 1.827.000.000 (Satu
milyar delapan ratus dua puluh tujuh juta rupiah ), dengan perhitungan :
N

1.000.000.000 + 37.000.000 + 790.000.000 = 1.827.000.000 ;


LA

8. Menyatakan sah dan berharga semua alat bukti yang diajukan oleh
PENGGUGAT ;
9. Menyatakan secara hukum bahwa putusan perkara ini dapat
I
AD

dilaksanakan/dijalankan terlebih dahulu dan secara serta merta meskipun


ada verzet (perlawanan) banding atau kasasi ataupun upaya hukum lainnya
dari Tergugat ( Uitvoerbar bij Voerraad)
NG

10. Menghukum TERGUGAT menurut hukum untuk membayar uang paksa


(dwangsom) sebesar Rp 1.000.000 ( satu juta rupiah ) dalam tiap hari
keterlambatan pembayaran, sampai putusan tersebut dijalankan oleh
PE

TERGUGAT ;
11. Menghukum TERGUGAT untuk membayar semua biaya yang timbul dalam
perkara ini secara keseluruhan .
DALAM SUBSIDAIR :

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 16 dari 36


Bahwa seandainya Pengadilan berpendapat lain PENGGUGAT
memohon, dalam peradilan yang baik (In good van justitie ), jujur dan
menjunjung tinggi rasa keadilan, agar kiranya Pengadilan dapat memberikan
putusan yang seadil-adilnya ( ex aequo et bono) ;

Menimbang bahwa atas gugatan penggugat tersebut diatas Kuasa


Tergugat menyampaikan jawabannya tertanggal 07 Desember 2016 yang pada
pokoknya sebagai berikut :

AN
DALAM EKSEPSI
Gugatan PENGGUGAT Kabur (Obscuur Libel)
1. Bahwa TERGUGAT dengan tegas menolak seluruh dalil/ alas an yang

ED
dikemukakan PENGGUGAT dalam Gugatannya, kecuali terhadap dalil-dalil
yang secara tegas diakui kebenarannya ;

IM
2. Bahwa PENGGUGAT dalam Gugatannya adalah tentang keberatan
terhadap penarikan yang dilakukan oleh TERGUGAT atas 1 (satu) unit
Kenderaan bermotor merk/ type : Mistubishi Volt Diesel FE 74 Dump Truk,
GG
tahun : 2007, Warna : Kuning, No. Rangka : MHMFE74P47K005795, No.
Mesin : 4D34TC85792, Nopol : BM 8969 SG (Obyek A quo) yang menjadi
Obyek Perjanjian berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Konsumen Nomor :
TIN

80302841411 tertanggal 06 Juni 2014 antara TERGUGAT dengan


PENGGUGAT (‘Perjanjian”) ;
3. Bahwa dalam Perjanjian tersebut para pihaknya adalah TERGUGAT dengan
PENGGUGAT, dan artinya bahwa antara TERGUGAT dengan
N

PENGGUGAT sepanjang mengenai Perjanjian adalah undang-undang bari


LA

TERGUGAT dan PENGGUGAT, sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 1338


KUHPerdata yang menyatakan : “Semua persetujuan yang dibuat secara
sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya” dan
I
AD

sebagai konsekwensi hukumnya apabila salah satu pihak dalam perjanjian


tidak memenuhi isi dari perjanjian tersebut, maka pihak tersebut dapat
dinyatakan sebagai Ingkar Janji (wanprestasi) bukan Perbuatan Melawan
NG

Hukum, dengan relevansi sebagaimana ditegaskan dalam pasal 1238


KUHPerdata yang menyatakan : “Si berutang adalah lalai, apabila ia dengan
surat perintah atau dengan sebuah akta sejenis itu telah dinyatakan lalai,
PE

atau demi perikatannya sendiri, ialah jika ini menetapkan, bahwa si berutang
akan harus dianggap lalai dengan lewatnya waktu”, sehingga apabila
PENGGUGAT lalai memenuhi kewajibannya kepada TERGUGAT, maka
berdasarkan Surat Kuasa yang diberikan PENGGUGAT kepada
TERGUGAT tertanggal 06 Juni 2014, TERGUGAT diijinkan dan berhak

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 17 dari 36


untuk melakukan penarikan terhadap Obyek Perjanjian yang menjadi
jaminan fiducia dan telah diikat dengan sertifikat Fiducia ;
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka gugatan PENGGUGAT dengan
dasar Gugatan yang demikian adalah gugatan yang Kabur (Obscuur Libel), dan
Gugatan yang demikian adalah Gugatan yang sudah seharusnya tidak dapat
diterima.
DALAM POKOK PERKARA ;
1. Bahwa apa yang telah TERGUGAT kemukakan dalam Eksepsi, mohon

AN
kiranya dinyatakan telah termasuk dan sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dengan Jawaban dalam Pokok Perkara ini ;
2. Bahwa benar antara TERGUGAT dengan PENGGUGAT telah sepakat dan

ED
setuju untuk mengikatkan diri dalam suatu Perjanjian yang memiliki
hubungan hukum ;

IM
3. Bahwa kemudian dalam Perjanjian a quo PENGGUGAT menyepakati untuk
memberikan Surat Kuasa memasang Jaminan Fisusia tertanggal 06 Juni
2014 dan Surat Kuasa penarikan tertanggal 06 Juni 2014 ;
GG
4. Bahwa TERGUGAT menolak dengan tegas dalil PENGGUGAT dalam
gugatannya karena berdasarkan fakta yang ada berdasarkan Surat Kuasa
Memasang Jaminan Fidusia tertanggal 06 Juni 2014 yang diberikan
TIN

PENGGUGAT kepada TERGUGAT, TERGUGAT telah mendaftarkan obyek


Perjanjian melalui Kementetian Hukum dan HAM R.I kantor Wilayah
Sumatera Utara, sehingga atas dasar tersebut telah terbit Sertifikat Fiducia
Nomor : W2.00240267.AH.05.01 Tahun 2014 tertanggal 09 Agustus 2014,
N

dimana Sertifikat Jaminan Fidusia tersebut mempunyai kekuatan


LA

eksekutorial yang sama dengan putusan Pengadilan yang telah memperoleh


kekuatan hokum tetap sesuai yang tertera dalam Pasal 15 ayat (1) dan ayat
(2) Undang-Undang RI No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia dan
I
AD

apabila PENGGUGAT tidak memenuhi kewajibannya kepada TERGUGAT,


maka berdasarkan Pasal 15 ayat (3) UU No. 42 Tahun 1999 tentang
Jaminan Fiducia, TERGUGAT mempunyai hak untuk benda yang menjadi
NG

Objek Jaminan Fiducia tersebut ;


5. Bahwa benar, PENGGUGAT memiliki kewajiban kepada TERGUGAT setiap
bulannya sebesar Rp.6.255.000,- (enam juta dua ratus lima puluh lima ribu
PE

rupiah) dalam jangka waktu selama 36 (tiga puluh enam) dan sejak
angsuran ke- 26 9dua puluh enam) sampai dengan saat ini, PENGGUGAT
telah lalai dalam melaksanakan kewajibannya kepada TERGUGAT ;
6. Bahwa dalil PENGGUGAT dalam Gugatannya pada point 8 s/d 12 adalah
dalil yang semata-mata untuk menghindar dari kewajiban PENGGUGAT

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 18 dari 36


kepada TERGUGAT, karena berdasarkan perjanjoian a quo khususnya
dalam Pasal 7 huruf (e) jo Surat Kuasa dari PENGGUGAT kepada
TERGUGAT tertanggal 06 Juni 2014 dengan jelas diatur apabila
PENGGUGAT lalai dalam melaksanakan kewajibannya kepada
TERGUGAT, TERGUGAT berhak mengambil Obyek Perjanjian a quo
tersebut dan/ atau melakukan penarikan atas Objek Perjanjian a quo
tersebut, sehingga apabila PENGGUGAT memiliki itikad baik seharusnya
dengan kesadaran yang tinggi PENGGUGAT menyerahkan Obyek

AN
Perjanjian a quo kepada TERGUGAT bukannya malah mengajukan Gugatan
terhadap TERGUGAT SEHINGGA Gugatan dengan dalil-dalil dimaksud
sudah seharusnya ditolak ;

ED
7. Bahwa dalil PENGGUGAT dalam Gugatannya pada point 13 mengenai
penarikan secara paksa yang akan dilakukan oleh TERGUGAT kepada

IM
PENGGUGAT yang sedang mengalami ketersendatan usaha dan berakibat
pembayaran tidak lancer adalah suatu yang mengada-ada, dimana
TERGUGAT melihat adanya itikad tidak baik dari PENGGUGAT dengan
GG
membuat issue TERGUGAT akan melakukan penarikan paksa, sedangkan
hal tersebut sama sekali tidak pernah dilakukan TERGUGAT kepada
PENGGUGAT ;
TIN

Oleh karenanya :
Apa yang didalilkan oleh PENGGUGAT dalam Gugatannya tidaklah terbukti
bahwa TERGUGAT akan melakukan penarikan secara paksa seperti yang
dituduhkan PENGGUGAT kepada TERGUGAT dan Gugatan PENGGUGAT
N

dengan dalil tersebut tidak lain adalah pemutarbalikkan fakta, sangat tidak
LA

berdasar dan sangat mengada-ada, dengan demikian Gugatan


PENGGUGAT adalah Gugatan yang sudah seharusnya ditolak ;
8. Bahwa dalil PENGGUGAT dalam gugatannya pada point 15 dan 16 yang
I
AD

dikemukakan PENGGUGAT mengenai penarikan objek a quo tidak dapat


dibenarkan menurut TERGUGAT merupakan hal yang dibuat-buat dengan
tujuan untuk melepaskan tanggung jawab sebagai seorang konsumen.
NG

Adapun dalam klausula perjanjian sangat jelas tertulis bilamana angsuran


seperti yang ditetapkan dalam perjanjian yang harus dilaksanakan oleh
konsumen tidak dibayar lunas tepat pada waktunya sudah merupakan
PE

bukti bahwa konsumen telah melalaikan kewajibannya, maka bila melihat


gugatan tersebut diatas sudah sangat pantas TERGUGAT menganggap
PENGGUGAT telah Ingkar Janji/ Wanprestasi ;
9. Bahwa dalil PENGGUGAT dalam gugatannya pada point 15 yang
dikemukakan PENGGUGAT mengenai permohonan penyelamatan kredit

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 19 dari 36


dan penundaan menurut TERGUGAT merupakan hal yang dibuat-buat
dengan tujuan untuk melepaskan tanggung jawab sebagai seorang
konsumen. Adapun dalam klausula perjanjian sudah sangat jelas tertulis
bilamana angsuran seperti yang ditetapkan dalam perjanjian yang harus
dilaksanakan oleh konsumen tidak dibayar lunas tepat pada waktunya
sudah merupakan bukti bahwa konsumen telah melalaikan kewajibannya,
maka bila melihat gugatan tersebut diatas sudah sangat pantas
TERGUGAT menganggap PENGGUGAT telah Ingkar Janji/ Wanprestasi ;

AN
10. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut, maka apa yang didalilkan oleh
PENGGUGAT dalam Gugatannya tidaklah terbukti bahwa penarikan
terhadap Obyek Perjanjian tersebut melanggar peraturan perundang-

ED
undangan dan ketentuan hukum yang ada, dan Gugatan PENGGUGAT
dengan dalil-dalil tersebut tidak lain adalah pemutarbalikkan fakta, sangat

IM
tidak berdasar dan sangat mengada-ada, dengan demikian Gugatan
PENGGUGAT adalah gugatan yang sudah seharusnya ditolak ;
11. Bahwa karena PENGGUGAT tidak dapat membuktikan Gugatannya tentang
GG
Perbuatan Melawan Hukum terhadap TERGUGAT, maka tuntutan mengenai
:
 Menyatakan secara hukum PENGGUGAT dan TERGUGAT adalah pihak
TIN

yang lalai ;
 Menyatakan secara hokum eksekusi yang dilakukan oleh TERGUGAT
adalah bertentangan hukum yang berlaku ;
 Menyatakan agar TERGUGAT untuk menyerahkan Obyek A quo kepada
N

TERGUGAT ;
LA

Adalah tuntutan yang sudah seharusnya ditolak ;


Berdasarkan alas an-alasan tersebut diatas, TERGUGAT memohon kepada
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Banjarmasin yang memeriksa dan
I
AD

mengadili perkara a quo tersebut, untuk memberikan putusan dengan amar


sebagai berikut ;
DALAM KONPENSI
NG

DALAM EKSEPSI
1. Menyatakan menerima Eksepsi dari TERGUGAT untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan Gugatan PENGGUGAT ditolak untuk seluruhnya atau
PE

setidak-tidaknya menyatakan Gugatan PENGGUGAT tidak dapat


diterima;
3. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar segala biaya yang timbul
dalam perkara ini ;
DALAM POKOK PERKARA :

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 20 dari 36


1. Menolak gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya
menyatakan gugatan ini tidak dapat diterima (niet onvankelijk verklaard) ;
2. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar biaya dalam perkara ini
Apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini
berpendapat lain, mohon Putusan yang seadil-adilnya berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa (Ex Aequo et Bono) ;

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat, Pengadilan Negeri

AN
Medan telah menjatuhkan putusan Nomor: 516/Pdt.G/2016/PN.Mdn, tanggal 16
Maret 2017, sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI

ED
- Menolak Eksepsi Tergugat ;
DALAM POKOK PERKARA

IM
- Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian ;
- Menyatakan pembayaran setoran Penggugat tertanggal 15 Agustus 2016
kepada Tergugat adalah sebagai pembayaran angsuran ke 26 dan
GG
merupakan pembayaran yang sah ;
- Menyatakan penyitaan objek jaminan berupa kendaraan mobil dumpt truk
nomor polisi BM 8969 SG adalah tidak sah secara hukum;
TIN

- Menyatakan Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum ;


- Menghukum Tergugat mengembalikan objek jaminan berupa mobil dumpt
truk BM 8969 SG kepada Penggugat dalam keadaan utuh dan baik ;
- Menyatakan sah dan berharga seluruh alat bukti Penggugat ;
N

- Menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi materil kepada Penggugat


LA

sebesar Rp. 60.000.000,- ( enam puluh juta rupiah ) .


- Menghukum Tergugat membayar biaya perkara sebesar Rp Rp. 574.000,-
(lima ratus tujuh puluh sembilan ribu rupiah) ;
I
AD

- Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya.

Menimbang, bahwa terhadap putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor:


NG

516/Pdt.G/2016/PN.Mdn, tanggal 16 Maret 2017, Kuasa Hukum Pembanding


semula Tergugat telah mengajukan Permohonan banding sesuai Akta Banding
yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Medan Nomor : 32/2016 tanggal
PE

29 Maret 2017 ;

Menimbang, bahwa Permohonan banding dari Kuasa Hukum


Pembanding semula Tergugat tersebut telah diberitahukan oleh Jurusita
Pengganti Pengadilan Negeri Medan kepada pihak Kuasa Hukum Terbanding

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 21 dari 36


semula Penggugat berdasarkan Relaas Pemberitahuan Permintaan Banding
pada tanggal 5 April 2017;

Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Pembanding semula Tergugat telah


menyerahkan Memori Bandingnya pada tanggal 4 April 2017 dan didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 10 April 2017, Memori
Banding tersebut telah diberitahukan dan diserahkan kepada Kuasa Hukum
Terbanding semuIa Penggugat pada tanggaI 5 Juli 2017 ;

AN
Menimbang, bahwa terhadap Memori Banding tersebut Kuasa Hukum
Terbanding semuIa Penggugat telah menyerahkan Kontra Memori Banding
tertanggaI 12 Juni 2017 dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

ED
Medan pada tanggal 12 Juni 2017, selanjutnya Kontra Memori Banding tersebut
telah diberitahukan kepada Kuasa Hukum Pembanding semula Tergugat pada
tanggal 16 Agustus 2017;

IM
Menimbang, bahwa risalah pemberitahuan pemeriksaan berkas perkara
Nomor: 516/Pdt.G/2016/PN.Mdn yang di beritahukan oleh Jurusita Pengganti
GG
Pengadilan Negeri Medan telah memberi kesempatan masing-masing kepada
Kuasa Hukum Pembanding semula Tergugat pada tanggal 28 April 2017 dan
kepada Kuasa Hukum Terbanding semuIa Penggugat pada tanggaI 5 April
TIN

2017, untuk mempelajari berkas perkara seIama 14 (empat beIas) hari kerja di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan, sebelum berkas perkara dikirim ke
Pengadilan Tinggi;
N

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM


LA

Menimbang, bahwa Permohonan Banding dari Kuasa Hukum


Pembanding semula Tergugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan
I

menurut tata cara serta memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh
AD

Undang-Undang oleh karena itu Permohonan Banding tersebut secara formal


dapat diterima ;
NG

Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Pembanding semula Tergugat telah


mengajukan memori banding tertanggal 4 April 2017 terhadap putusan
Pengadilan Negeri Medan Nomor: 516/Pdt.G/2016/PN.Mdn, tanggal 16 Maret
PE

2017, yang pada pokoknya telah mengemukakan keberatan sebagai berikut :

1. Bahwa PEMBANDING semula TERGUGAT tidak sependapat dengan Dasar


Pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama yang menolak Eksepsi
PEMBANDING semula TERGUGAT;

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 22 dari 36


2. Bahwa PEMBANDING berpendapat dan sangat keberatan dengan amar
Putusan Majelis Hakim tingkat pertama, dimana berdasarkan fakta hukum
yang sebenarnya TERBANDING-lah yang telah melakukan perbuatan Ingkar
Janji (Wanpretasi) kepada PEMBANDING, yaitu tidak dibayarkannya
kewajiban TERBANDING kepada PEMBANDING berupa pembayaran
angsuran setiap bulannya yang tidak dibayarkan sejak pembayaran
angsuran ke-26 (duapuluh enam) sampai dengan angsuran ke-27 (duapuluh
tujuh) saat terjadinya penarikan terhadap Objek Perjanjian dimaksud,

AN
sehingga atas dasar tersebut TERBANDING semula PENGGUGAT dapat
dikategorikan telah melakukan perbuatan Ingkar Janji (Wanprestasi)
terhadap Perjanjian A quo yang telah disepakati bersama;

ED
Sehingga :

Berdasarkan Perjanjian A quo yang telah disepakati antara PEMBANDING

IM
dengan TERBANDING maka penarikan yang dilakukan oleh PEMBANDING
terhadap Objek Perjanjian tersebut hanyalah untuk memenuhi hak-hak
GG
PEMBANDING apabila TERBANDING lalai dalam melakukan kewajibannya
kepada PEMBANDING, maka sangatlah tidak tepat apabila Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Medan menyatakan bahwa PEMBANDING telah
melakukan Perbuatan Melawan Hukum atas penarikan Objek Perjanjian
TIN

dimaksud;

Bahwa berdasarkan hal –hal yang telah diuraikan diatas, maka apa yang telah
diputuskan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan didalam Amar
N

Putusannya dengan Nomor Perkara : 516/Pdt.G/2016.PN.Mdn sangatlah tidak


LA

tepat dan sudah seharusnya tidak dapat diterima.


I

DALAM POKOK PERKARA


AD

1. Bahwa PEMBANDING menolak dengan tegas pertimbangan hukum pada


halaman ke 27 terhadap Petitum ke 1 (pertama) yang menyatakan bahwa
NG

penarikan Objek Perjanjian dimaksud merupakan Perbuatan Melawan


Hukum, dimana berdasarkan fakta hukum yang sebenarnya justru
TERBANDING-lah yang telah Ingkar janji (Wanprestasi) kepada
PE

PEMBANDING yaitu tidak dibayarkannya kewajiban TERBANDING kepada


PEMBANDING berupa pembayaran angsuran setiap bulannya, yang tidak
lagi dibayarkan oleh TERBANDING sejak pembayaran angsuran ke 26
yang jatuh tempo pada tanggal 06 Juli 2016 sampai dengan terjadinya
penarikan terhadap Objek Perjanjian dimaksud pada tanggal 05 September
2016, sehingga berdasarkan Perjanjian A quo yang telah disepakati

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 23 dari 36


bersama khususnya pada Pasal 7 huruf (d) yang menyatakan “Bilamana
konsumen tidak melunasi kewajibannya kepada Clipan berdasarkan
perjanjian ini, maka Clipan berhak dan dengan ini diberikan kuasa
dengan hak subtitusi oleh Konsumen untuk mengambil dimanapun
dan ditempat siapapun Barang itu berada............”, jo Surat Pernyataan
dan Persetujuan didalam Perjanjian khususnya pada point 3 (tiga) yang
menyatakan “Wajib membayar angsuran tepat waktu.....”, sehingga
dengan adanya penarikan terhadap Objek Perjanjian dimaksud,

AN
PEMBANDING hanya menjalankan hak-haknya berdasarkan jaminan yang
diberikan oleh TERBANDING, maka sangatlah tidak tepat apabila penarikan
Objek Perjanjian yang dilakukan oleh PEMBANDING dikategorikan sebagai

ED
Perbuatan Melawan Hukum;

2. Bahwa PEMBANDING menolak dengan tegas pertimbangan hukum pada

IM
halaman ke 29 terhadap Petitum ke 2 (dua) dan ke 3 (tiga) yang
menyatakan bahwa bukti penyetoran yang dikeluarkan oleh Bank Panin
tertanggal 15 Agustus yang dijadikan bukti oleh TERBANDING merupakan
GG
pembayaran angsuran ke 26. Dimana berdasarkan fakta yang sebenarnya
pada saat dilakukan penarikan Objek Perjanjian dimaksud pada tanggal 05
Agustus 2016 TERBANDING sudah menunggak sebanyak dua kali
TIN

angsuran yaitu untuk angsuran ke 26 dan angsuran ke 27, dimana untuk


menutupi kelalain TERBANDING, tanpa sepengetahuan dari
PEMBANDING TERBANDING melakukan pembayaran untuk angsuran ke
26 pada tanggal 15 Agustus 2016 melalui BANK PANIN dengan
N

menggunakan rekening bukan dari milik TERBANDING sehingga


LA

PEMBANDING tidak dapat mengetahui dari mana dana tersebut berasal.


Sehingga amat disayangkan apabila TERBANDING baru memiliki keinginan
I

untuk membayar angsuran yang tertunggak setelah objek perjanjian ditarik


AD

dari penguasaan TERBANDING;

3. Bahwa PEMBANDING merasa keberatan dengan pertimbangan hukum


NG

dalam halaman ke -29 petitum ke 4 dimana Mejelis Hakim tingkat pertama


melihat keterlambatan pembayaran yang dilakukan oleh TERBANDING
masih dalam toleransi atau tidak dimana seharusnya sudah sangat jelas
PE

bahwa bila melihat historikal pembayaran TERBANDING selama ini


seringkali TERBANDING lalai dari schedule yang ditentukan dalam
perjanjian serta bila PEMBANDING melakukan penagihan baik via
telephone ataupun kunjungan TERBANDING tidak merespon dengan baik.
Adapun dalam klausula perjanjian sudah sangat jelas tertulis bilamana
angsuran seperti yang ditetapkan dalam perjanjian yang harus dilaksanakan

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 24 dari 36


oleh konsumen tidak dibayar lunas tepat pada waktunya sudah merupakan
bukti bahwa konsumen telah melalaikan kewajibannya, maka bila melihat
gugatan tersebut diatas sudah sangat pantas TERGUGAT menganggap
PENGGUGAT telah Ingkar Janji/Wanprestasi;

4. Bahwa PEMBANDING merasa keberatan dengan pertimbangan hukum


dalam halaman ke -30 Petitum 2 mengenai penarikan paksa yang dilakukan
oleh PEMBANDING dimana jelas sejak awal kredit TERBANDING
menandatangani Surat Kuasa Penarikan yang diberikan oleh

AN
TERBANDING kepada PEMBANDING tertanggal 06 Juni 2014, dimana
TERBANDING memberikan kuasa dengan hak subtitusi untuk melakukan

ED
tindakan-tindakan, apabila Pemberi Kuasa (TERBANDING) lalai memenuhi
kewajibannya kepada Penerima Kuasa (PEMBANDING). Adapun sebelum
dilakukan penarikan PEMBANDING kerap kali mengirimkan Surat

IM
Peringatan diantaranya adalah Surat Peringatan Peringatan I (Pertama) No.
803SP12016000563 tertanggal 14 April 2016 dan Surat Peringatan Terakhir
No. 803SP22016000803 tertanggal 22 Juli 2016 (Surat Peringatan tersebut
GG
hanyalah sebahagian dari sekian banyak Surat Peringatan yang
PEMBANDING layangkan kepada TERBANDING selama masa
pembayaran) tersebut sehingga dengan demikian adalah Sah penarikan
TIN

yang dilakukan oleh PEMBANDING apabila melihat ketidakdisiplinan


TERBANDING selama ini;

5. Bahwa PEMBANDING keberatan dengan pertimbangan hukum dalam


N

halaman ke 31 pertitum ke 2 dimana anggapan Majelis Tingkat Pertama


terhadap rekapitulasi pembayaran yang dianggap masih dalam batas
LA

kewajaran dimana dalam klausula perjanjian sudah sangat jelas tertulis


bilamana angsuran seperti yang ditetapkan dalam perjanjian yang harus
I

dilaksanakan oleh konsumen tidak dibayar lunas tepat pada waktunya


AD

sudah merupakan bukti bahwa konsumen telah melalaikan kewajibannya


sehingga sangat pantas TERGUGAT menganggap PENGGUGAT telah
NG

Ingkar Janji/Wanprestasi;

6. Bahwa PEMBANDING keberatan dengan pertimbangan hukum dalam


halaman 30 petitum 3 mengenai penarikan paksa yang dinilai oleh majelis
PE

dilakukan oleh PEMBANDING tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dimana


berdasarkan fakta sebenarnya dalam pembuktian PEMBANDING dahulu
TERGUGAT melampirkan Copy Surat Peringatan I (Pertama) No.
803SP12016000563 tertanggal 14 April 2016 dan Copy Surat Peringatan
Terakhir No. 803SP22016000803 tertanggal 22 Juli 2016 sehingga

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 25 dari 36


sangatlah tidak tepat apabila Majelis tingkat pertama menimbang penarikan
yang dilakukan oleh PEMBANDING tanpa ada pemberitahuan terlebih.
Adapun PEMBANDING dalam melakukan penarikan selalu berusaha
melakukan penagihan secara persuasive akan tetapi dari pihak
TERBANDING tidak kooperative.

7. Bahwa PEMBANDING keberatan dengan pertimbangan hukum dalam


halaman 30 petitum 4 yang dikemukakan Majelis Tingkat Pertama, dimana
berdasarkan fakta yang ada TERBANDING telah lalai dalam melakukan

AN
kewajibannya kepada TERGUGAT berupa pembayaran angsuran, sehingga
berdasarkan Pasal 1338 KUHPerdata yang menyatakan “Semua

ED
persetujuan yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang
bagi mereka yang membuatnya”, dan juga berdasarkan Perjanjian yang
telah disepakati oleh PEMBANDING dan TERBANDING maka penarikan

IM
terhadap Objek Perjanjian tersebut dilakukan oleh PEMBANDING sesuai
dengan ketentuan/undang-undang yang berlaku, sehingga apabila Majelis
Hakim tingkat Pertama memandang bahwasanya penarikan Objek
GG
Perjanjian dimaksud adalah suatu Perbuatan Melawan Hukum, maka hal
tersebut semata-mata hanya sebagai pemutarbalikan fakta hukum yang
sebenarnya dan tidak mencerminkan rasa keadilan bagi PEMBANDING
TIN

selaku Pelaku Usaha yang memiliki hak atas Obyek Jaminan dimaksud
sebagaimana diatur dalam Pasal 15 ayat (3) UU No. 42 Tahun 1999
Tentang Jaminan Fidusia yang menyatakan “Apabila debitor cidera janji,
Penerima Fiducia mempunyai hak untuk menjual Benda yang menjadi
N

objek Jaminan Fiducia atas kekuasaannya sendiri” Jo Pasal 15 ayat (1)


LA

U6U No. 42 Tahun 1999 yang menyatakan “Dalam Sertifikat Jaminan


Fiducia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) dicantumkan
I

kata-kata “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG


AD

MAHA ESA” dan Sertifikat Fiducia tersebut memiliki kekuatan eksekutorial


sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 15 ayat (2) UU No. 42 Tahun 1999
yang menyatakan “Serfifikat Jaminan Fiducia sebagaimana dimaksud
NG

dalam ayat (1) mempunyai kekuatan eksekutorial yang sama dengan


putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap”.
PE

8. Bahwa PEMBANDING menolak dengan tegas pertimbangan hukum pada


halaman ke 33 terhadap Petitum ke 4 (empat) sampai dengan ke Petitum
ke 6 (enam) perihal kerugian materiil dan imateriil sebesar Rp. 60.000.000,-
(enam puluh juta rupiah) PEMBANDING sangat keberatan dikarenakan
bahwa dengan ketersendatan pembayaran yang dilakukan TERBANDING
selama ini membawa dampak kerugian untuk PEMBANDING dikarenakan

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 26 dari 36


PEMBANDING pada saat awal kredit sudah mengeluarkan dana untuk
melakukan pembiayaan atas kendaraan tersebut dan TERBANDING
selama ini sudah menikmati hasil dari Objek Perjanjian yang sudah
PEMBANDING biayai ditambah lagi dengan pernyataan para saksi yang
dikemukakan dimuka persidangan yang menyatakan adanya upaya paksa
dalam melakukan penarikan membuat PEMBANDING selaku Pelaku Usaha
merasa dicemarkan nama baiknya, sehingga berdasarkan hal tersebut
TERBANDING tidak mempunyai hak secara hukum untuk meminta ganti

AN
kerugian dikarenakan penarikan Objek Perjanjian tersebut adalah Sah
karena masih milik dari PEMBANDING, sehingga sewajarnya tuntutan
kerugian materiil dan immateriil tersebut ditolak sebagaimana diatur dalam :

ED
Putusan MARI No. 492 K/Sip/1970 tertanggal 16 Desember 1970 yang
menyatakan :

IM
”Setiap tuntutan ganti rugi harus disertai perincian kerugian dalam
bentuk apa yang menjadi dasar tuntutannya. Tanpa perincian
GG
dimaksud maka tuntutan ganti rugi tersebut harus dinyatakan tidak
dapat diterima karena tuntutan tersebut tidak jelas/tidak sempurna”;
TIN

- Putusan MARI No. 1057 K/Sip/1973 tertanggal 25 Maret 1976 yang


menyatakan : ”Karena Pembanding I tidak dapat membuktikan
adanya kerugian material akibat perbuatan Terbanding I, maka ganti
N

rugi karena Perbuatan Melawan Hukum harus ditolak”;


LA

- Putusan MARI No. 864 K/Sip/1973 tertanggal 13 Mei 1975 yang


menyatakan : “Karena Penggugat tidak dapat membuktikan dalam
I

bentuk apa sebenanya kerugian yang dimaksudkan itu, tuntutan


AD

tersebut harus ditolak”.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas mohon kiranya Majelis Hakim Pengadilan


NG

Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara a quo, agar berkenan
kiranya memutuskan sebagai berikut :

1. Menerima dan Mengabulkan Permohonan Banding PEMBANDING semula


PE

TERGUGAT untuk seluruhnya;

2. Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Medan No.


516/Pdt.G/2016.PN.Mdn;

3. Mengabulkan Eksepsi dan Jawaban PEMBANDING semula TERGUGAT;

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 27 dari 36


4. Menghukum TERBANDING semula PENGGUGAT untuk membayar biaya
perkara yang timbul dalam perkara ini;

Apabila Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan berpendapat lain, mohon


Putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo et Bono).

Menimbang, bahwa terhadap Memori Banding yang diajukan oleh Kuasa


Hukum Pembanding semula Tergugat tersebut, Kuasa Hukum Terbanding

AN
semula Penggugat telah mengajukan Kontra Memori Banding, yang pada
pokoknya adalah sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI

ED
1. Bahwa keberatan PEMBANDING semula TERGUGAT yang tidak
sependapat dengan pertimbangan Majelis Hakim tingkat Pertama yang

IM
telah menolak Eksepsi PEMBANDING semula TERGUGAT adalah jelas
sangat tidak beralasan dan tidak berdasarkan hukum, selain PEMBANDING
tidak mengajukan alasan kenapa PEMBANDING tidak sependapat dengan
GG
pertimbangan Majelis Hakim dimaksud, TERBANDING semula
PENGGUGAT juga menilai bahwa Justru Majelis Hakim telah lebih dulu
mempelajari sekaligus mempertimbangkan eksepsi PEMBANDING dengan
TIN

memeriksa secara cermat dan teliti, sehingga kemudian baru dapat


memberikan penilaian yang dalam pertimbangannya menyatakan, bahwa
ternyata Eksepsi PEMBANDING semula TERGUGAT tersebut telah masuk
materi pokok perkara yang akan dipertimbangkan dalam pokok perkara
N

(premature), sehingga sepatutnya menyatakan bahwa eksepsi


LA

PEMBANDING semula TERGUGAT tersebut tidak beralasan hukum dan


haruslah dinyatakan ditolak, bahwa atas pertimbangan tersebut
TERBANDING jelas sependapat dengan Majelis Hakim dan menyatakan
I
AD

bahwa keberatan tersebut haruslah dinyatakan ditolak ;


2. Bahwa keberatan PEMBANDING atas amar putusan Majelis Hakim pada
tingkat pertama dengan menyatakan bahwa sebenarnya TERBANDINGLAH
NG

yang telah melakukan perbuatan wanprestasi terhadap PEMBANDING,


yaitu oleh karena menurut PEMBANDING, TERBANDING dalam perkara A
quo tidak melakukan pembayaran kewajiban berupa angsuran sejak
PE

pembayaran ke-26, dengan kata lain, PEMBANDING tidak pernah


mengakui pembayaran ke-26 yang jelas-jelas telah di setorkan/dibayarkan
oleh TERBANDING, pernyataan PEMBANDING ini sangat bertolak
belakang pada waktu perkara tersebut digelar dan diperiksa di Pengadilan
Negeri Medan, PEMBANDING tidak pernah mampu untuk mempertahankan

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 28 dari 36


dalil-dalilnya dengan membuktikan kebenaran baik melalui bukti surat
ataupun dengan menghadirkan saksi-saksi yang membenarkan bahwa
TERBANDING memang tidak pernah menyetorkan/membayar
tagihan/angsuran ke-26 sebagaimana dimaksud, bahwa sebaliknya,
ternyata apa yang dituduhkan oleh PEMBANDING dapat dibuktikan dan
dipatahkan dengan mudah oleh TERBANDING, yaitu dengan mengajukan
bukti-bukti pembayaran berupa slip setoran ke-26, serta dikuatkan lagi oleh
keterangan dari Bank Panin Kisaran tentang kebenaran penyetoran

AN
tersebut, yang menyatakan bahwa TERBANDING semula PENGGUGAT
atas nama saudara DEDI WAHYUDI benar telah melakukan setoran
pembayaran cicilan yang ke-26, surat keterangan mana ditandatangani

ED
langsung oleh Kepala Cabang Bank Panin Kisaran, yang kedua bukti surat
tersebut, telah pula diajukan oleh TERBANDING semula PENGGUGAT

IM
dalam hal ini, pada pemeriksaan tingkat pertama di Pengadilan Negeri
Medan, ditambah keterangan dari saksi Waskito (yang telah disumpah dan
didengar keterangannya), yang menyatakan bahwa saksi menyaksikan
GG
secara langsung ketika TERBANDING melakukan pembayaran melalui
Bank Panin Kisaran, sebagaimana keterangan keterangan lengkapnya pada
waktu pemeriksaan perkara yang dituangkan pada halaman 23 dari 35
TIN

salinan putusan perkara perdata No 516/Pdt.G/2016/PN.Mdn, hal ini sejalan


dan sependapat dengan pandangan serta penilaian Majelis Hakim yang
telah memeriksa dan mengadili perkara A quo, yang dalam
pertimbangannya pada salinan putusan perkara perdata No
N

516/Pdt.G/2016/PN.Mdn, di halaman 32 alinea ke- 5, dengan jelas dan


LA

tegas telah menyebutkan ;


“ Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan tersebut diatas,
dan ternyata Penggugat (Terbanding dalam hal ini) berdasarkan bukti
I
AD

bertanda P-5 (foto copy slip setoran) dan surat bukti bertanda P-6, tentang
keterangan dari Bank Panin mengenai kebenaran penyetoran tersebut,
telah melakukan pembayaran cicilan yang ke-26, dari 36 masa cicilan yang
NG

diperjanjikan’ , sehingga seyogyanya apabila dalam amar putusannya, pada


pokok perkara, Majelis Hakim Memutuskan, dengan menyatakan pembayaran
setoran Penggugat (Terbanding dalam hal ini), tertanggal 15 Agustus 2016
PE

kepada Tergugat (Pembanding dalam hal ini), adalah sebagai pembayaran


angsuran ke-26, dan merupakan pembayaran yang sah, sedang angsuran
ke-27 sebagaimana disebutkan oleh PEMBANDING, ternyata barulah jatuh
tempo sehari setelah dilakukannya penarikan secara paksa atas objek/benda
jaminan oleh PEMBANDING terhadap TERBANDING, sehingga seandainya hal

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 29 dari 36


sedemikian rupapun PEMBANDING tetap memandangnya sebagai perbuatan
wanprestasi yang telah dilakukan oleh TERBANDING, adalah sangat
mengherankan sekaligus membingungkan jika PEMBANDING tidak melakukan
gugatan rekonvensi pada waktu perkara tersebut di gelar dan diperiksa di
Pengadilan Negeri Medan, atau mengajukan gugatan tunggal pada Pengadilan
yang dalam kompetensinya untuk mengadili dan bukan menjadikannya sebagai
dalil ataupun argumentasi hukum untuk mengaburkan fakta-fakta hukum yang
sebenarnya ;

AN
Bahwa oleh karena dalil-dalil keberatan PEMBANDING tersebut dapat dengan
sangat mudah TERBANDING patahkan, disertai dengan bukti-bukti materiil

ED
maupun saksi yang telah disampaikan/diajukan dan diperiksa pada tingkat
pertama, serta telah pula diakui kebenarannya, maka tidaklah berlebihan dan
sudah sepantasnya jika keberatan-keberatan PEMBANDING tersebut untuk

IM
ditolak secara keseluruhan ataupun sepantasnya untuk dikesampingkan ;

DALAM POKOK PERKARA


GG
- Bahwa keseluruhan keberatan-keberatan PEMBANDING semula
TERGUGAT dalam pokok perkara, mulai angka 1 (satu) sampai dengan
angka (8) delapan, atas keseluruhan pertimbangan-pertimbangan hakim
TIN

pada tingkat pertama dalam putusannya adalah tidak beralasan dan


berdasarkan hukum, mengada-ada serta berlebihan, sehingga keberatan-
keberatan mana haruslah dinyatakan ditolak dengan segala
konsekuensinya, ataupun patut dikesampingkan untuk keseluruhannya,
N

TERBANDING semula PENGGUGAT menilai bahwa keberatan-keberatan


LA

maupun penolakan-penolakan mana, yang diajukan oleh PEMBANDING


dalam memori bandingnya adalah tidak lain hanyalah semata-mata untuk
mengaburkan fakta hukum maupun keadaan yang sebenarnya, dengan
I
AD

bersandarkan terhadap peraturan-peraturan perusahaan yang dibuat secara


sepihak, penyimpangan terhadap pemahaman KUHpdt, serta Undang-
undang No 42 Tahun 1999 Tentang jaminan fidusia, yang seolah dijadikan
NG

tameng pembenaran untuk seluruh perusahaan finansial maupun debt


colektor dalam menjalankan sikap maupun perbuatan kesewenang-
wenangannya, dengan melakukan penyitaan/penarikan secara paksa dan
PE

arogan, dengan menonjolkan sikap premanisme, tanpa melalui proses


maupun prosedural hukum yang dibenarkan kepada para debitur, seolah-
olah dengan sengaja mengangkangi dan menginjak-injak sistem peradilan
yang memang sudah lebih dulu dibuat dan ada, sehingga atas keadaan
tersebut, tidaklah berlebihan jika TERBANDING dengan tegas menyatakan

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 30 dari 36


sependapat atas keseluruhan putusan Majelis Hakim tingkat pertama
dimaksud, yang memandang sekaligus menilai bahwa apa-apa yang telah
diputuskan Majelis Hakim terhadap perkara A quo, dalam pertimbangannya
adalah sudah benar, sangat beralasan dan berdasarkan hukum, sehingga
untuk selanjutnya TERBANDING menyatakan untuk tidak perlu lagi
membahas keberatan-keberatan PEMBANDING dalam memori banding
PEMBANDING, secara terperinci dan satu persatu ;

AN
DALAM ARGUMENTASI HUKUM TERBANDING

- Bahwa TERBANDING menilai pada intinya pertimbangan-pertimbangan

ED
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan dalam putusannya atas gugatan
yang diajukan oleh semula PENGGUGAT sekarang TERBANDING
terhadap semula TERGUGAT sekarang PEMBANDING adalah tidak lain

IM
lebih kepada apa yang dilakukan oleh PEMBANDING (perbuatan
pembanding) dalam melakukan penyitaan/penarikan secara paksa atas
objek jaminan yang dipandang telah melampaui prosedural hukum yang
GG
dibenarkan khususnya kepada TERBANDING dalam perkara A quo, bahwa
tidak ada satu aturan perundang-undanganpun yang membenarkan
seseorang ataupun instistusi baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-
TIN

sama dapat melakukan penyitaan/penarikan secara paksa atas suatu benda


yang sebahagian maupun secara keseluruhan termasuk kepunyaan orang
lain, kecuali atas Putusan Pengadilan yang sudah mempunyai Kekuatan
N

Hukum Tetap (Inkracht van gewijsde), diajukan menurut tata cara yang
dibenarkan oleh Undang-undang dan dilakukan oleh juru sita pengadilan,
LA

berdasarkan penetapan Ketua Pengadilan Negeri setempat (tempat


dimohonkan);
I
AD

- Bahwa oleh karenanya sudah seyogyanya jika TERBANDING sependapat


dengan putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan atas perkara A
quo, bahwa atas perbuatan PEMBANDING semula TERGUGAT yang tidak
NG

dibenarkan tersebut, berdasarkan alasan-alasan yang dibenarkan oleh


hukum, dalam putusannya jika menyatakan dengan tegas terhadap
Perbuatan PEMBANDING semula TERGUGAT tersebut, atas penyitaan
PE

objek jaminan berupa penarikan secara paksa kendaraan mobil Dumpt truk,
nomor polisi BM 8969 SG adalah perbuatan yang tidak sah secara hukum
dan menyatakan bahwa TERGUGAT sekaligus PEMBANDING dalam
perkara ini telah “ melakukan Perbuatan Melawan Hukum” ;

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 31 dari 36


- Bahwa jika seandainya, hal ini dikaitkan dengan peristiwa pidana (perbuatan
pidana), menurut penilaian dan pengetahuan dari TERBANDING, perbuatan
PEMBANDING semula TERGUGAT ini juga merupakan suatu perbuatan
yang sudah pasti dapat dipidana, hal mana sebagaimana diatur dalam
pasal 368 KUHpidana, yang berbunyi :

“ Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau


orang lain secara melawan hukum, memaksa seseorang dengan
kekerasan atau ancaman kekerasan untuk memberikan barang

AN
sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang itu
(tersebut) atau orang lain, atau supaya membuat hutang ataupun

ED
menghapuskan piutang, diancam karena pemerasan dengan pidana
penjara paling lama sembilan tahun ” .

Menurut R,Soesilo dalam menjelaskan pasal tersebut dalam bukunya Kitab

IM
Undang-Undang Hukum Pidana serta komentar-komentarnya lengkap pasal
demi pasal, menamakan pasal 368 ayat (1) KUHP sebagai pemerasan
GG
dengan kekerasan, yang mana pemerasannya :

1. Memaksa orang lain ;


2. Untuk memberikan barang yang sama sekali atau sebagian termasuk
TIN

kepunyaan orang itu sendiri atau kepunyaan orang lain, atau membuat
hutang atau menghapuskan piutang ;
3. Dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri atau orang lain
dengan melawan Hak ;
N

4. Memaksanya dengan memakai kekerasan atau ancaman kekerasan ;


LA

- Bahwa atas pendapat ini tidaklah berlebihan dan seyogyanya jika


TERBANDING menilai bahwa berdasarkan peraturan maupun perundang-
I
AD

undangan yang berlaku baik secara perdata maupun pidana maka


perbuatan para Debt Collector yang mengatasnamakan perusahaan
pembiayaan sebagaimana yang dilakukan oleh PEMBANDING terhadap
NG

TERBANDING dalam perkara A quo, terkait dalam mengeksekusi atau


melakukan penyitaan/penarikan secara paksa terhadap benda jaminan jelas
merupakan perbuatan melawan hukum sekaligus merupakan perbuatan
PE

tindak pidana sehingga tidak dapat/patut dibenarkan, karena baik


perusahaan Pembiayaan maupun Debt Collector yang digunakan jasanya
tidaklah berhak untuk melakukan eksekusi/penyitaan/penarikan secara
paksa terhadap objek/benda jaminan secara langsung, tanpa adanya
putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap ;

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 32 dari 36


- Bahwa perlu TERBANDING sampaikan, mengenai apa-apa yang telah
disampaikan dan diajukan oleh TERBANDING semula PENGGUGAT, baik
dalam pemeriksaan pada tingkat Pertama oleh Pengadilan Negeri Medan,
melalui Mejelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara A quo,
hingga pada bantahan-bantahan maupun dalil-dalil yang di
ucapkan/disampaikan dalam kontra memori banding ini adalah berdasarkan
alat bukti maupun keterangan saksi yang sudah jelas dinyatakan sah dan
berharga keseluruhannya oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan

AN
yang memeriksa dan mengadili pada pemeriksaan tingkat pertama dalam
putusannya, sehingga atas alasan, sanggahan maupun bantahan mana
TERBANDING nyatakan untuk dapat dipertanggung jawabkan

ED
kebenarannya ;

TENTANG TELAH TEPATNYA PERTIMBANGAN HUKUM MAJELIS

IM
HAKIM TINGKAT PERTAMA

1. Bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama telah tepat dalam memberikan


GG
pertimbangan hukum terlebih dalam putusannya, pertimbangan hukum
mana, telah melalui proses penemuan hukum (rechtvinding) yang tepat dan
benar ;
2. Bahwa hal demikian dapat terlihat dari proses penemuan hukumnya yakni :
TIN

a. Bahwa diawali dengan mengidentifikasi fakta-fakta hukum, yakni adanya


dalil yang diajukan oleh PENGGUGAT (Terbanding) tentang adanya
Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh TERGUGAT (Pembanding)
N

;
b. Selanjutnya Majelis Hakim tingkat pertama telah pula dengan tepat dalam
LA

mengkualifikasikan fakta hukum terhadap perkara dimaksud, sebagai fakta


hukum yang masuk kedalam perkara perdata dalam kategori Perbuatan
I

Melawan Hukum ;
AD

c. Bahwa selanjutnya Majelis Hakim tingkat pertama telah dengan sangat


tepat dalam menentukan sumber-sumber hukum yang akan diterapkan,
NG

khususnya dalam memberikan/menjatuhkan putusannya, baik KUHpdt,


Peraturan presiden No.9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan,
Undang-Undang RI No. 49 Tahun 1999 tentang jaminan fidusia dan
PE

keputusan-keputusan M.A.R.I, serta dengan tepat telah menentukan


sumber-sumber hukum materil yakni nilai-nilai yang hidup dalam
masyarakat mencakup nilai-nilai sosiologis, kekeluargaan dan nilai-nilai
filosofis;
d. Bahwa oleh karena TERBANDING telah berhasil mematahkan dan
membantah keseluruhan dalil-dalil PEMBANDING, berdasarkan ketentuan

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 33 dari 36


dalam pasal 163 HIR, maka beban pembuktian dijatuhkan kepada
PEMBANDING ;
e. Bahwa oleh karena pada pemeriksaan tingkat pertama, dalam persidangan
yang di gelar di Pengadilan Negeri Medan, PEMBANDING semula
TERGUGAT ternyata telah tidak mampu untuk membuktikan dalil-dalilnya
atau fakta-fakta hukum yang menyebutkan bahwa perkara A quo adalah
masuk kedalam perkara wanprestasi bukan Perbuatan Melawan Hukum,
disamping PEMBANDING yang juga tidak pernah mampu untuk

AN
menghadirkan seorang saksipun dalam perkara ini, sehingga ketentuan-
ketentuan wanprestasi sebagaimana yang disampaikan PEMBANDING
dalam dalilnya tidaklah dapat diterapkan dalam fakta konkrito yang diajukan

ED
oleh PEMBANDING, sehingga Majelis Hakim pada tingkat pertama setelah
mempertimbangkan nilai-nilai yuridis, sosiologis, maupun filosofis, telah

IM
tepat dalam melakukan penentuan hukum, yakni Menolak dengan tegas
keseluruhan fakta-fakta maupun dalil-dalil hukum yang diajukan oleh semula
TERGUGAT sekarang PEMBANDING ;
GG
f. Bahwa metode penemuan hukum (rechtsvinding) dan penentuan hukum
(rechtconstituir) yang dilakukan oleh Majelis Hakim telah tepat, hal mana
telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan ;
TIN

Berdasarkan alasan maupun hal-hal dalam argumentasi hukum yang telah


TERBANDING semula PENGGUGAT sampaikan/kemukakan diatas, maka
tidaklah berlebihan dan dengan kerendahan hati, jika dengan ini
TERBANDING meminta Kepada Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan
N

Tinggi Medan (Hakim Banding) berkenan untuk menjatuhkan putusan


LA

dengan dictum ataupun amar putusan sebagai berikut ;

1. Menolak permohonan banding dari PEMBANDING semula TERGUGAT


I

untuk seluruhnya .
AD

2. Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Medan, tertanggal 16 Maret


2017, No 516/Pdt.G/2016/PN.Mdn
NG

3. Membebankan biaya perkara yang timbul pada tiap tingkat peradilan


dalam perkara ini kepada PEMBANDING secara keseluruhan .
PE

Menimbang, bahwa MajeIis Hakim Tingkat Banding setelah membaca,


meneliti, dan mempelajari dengan seksama berkas perkara dan surat-surat
yang berhubungan dengan perkara ini, turunan resmi Putusan Pengadilan
Negeri Medan Nomor: 516/Pdt.G/2016/PN.Mdn tanggal 16 Maret 2017, Memori
Banding dari Kuasa Hukum Pembanding semula Tergugat dan Kontra Memori

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 34 dari 36


Banding dari Kuasa Hukum Terbanding semula Penggugat, MajeIis Hakim
Tingkat Banding berpendapat alasan dan pertimbangan hukum yang telah
diambil oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya berkenaan
dengan hal-hal yang disengketakan oleh para pihak, telah tepat dan benar
menurut hukum, maka MajeIis Hakim Tingkat Banding mengambil alih alasan
dan pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama tersebut dan
menjadikan sebagai alasan dan pertimbangannya sendiri dalam mengadili
perkara ini ditingkat banding ;

AN
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
diatas maka Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor:

ED
516/Pdt.G/2016/PN.Mdn tanggal 16 Maret 2017, yang dimintakan banding
tersebut haruslah dikuatkan ;

Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding semula Tergugat berada di

IM
pihak yang kalah maka kepadanya dibebankan membayar biaya perkara
dikedua tingkat peradilan ;
GG
Memperhatikan pasal 1365 KUH Perdata serta ketentuan peraturan
perundang-undangan yang terkait ;
TIN

MENGADILI

- Menerima Permohonan Banding dari Kuasa Hukum Pembanding semula


Tergugat tersebut;
N

- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor:


516/Pdt.G/2016/PN.Mdn tanggal 16 Maret 2017, yang dimohonkan banding
LA

tersebut;

- Menghukum Pembanding semula Tergugat untuk membayar biaya perkara


I
AD

dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan


sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);
NG

Demikian diputus dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi


Medan pada hari Rabu tanggal 4 Oktober 2017, oleh Kami: H.A.N
DALIMUNTHE, SH., MM., MH Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan sebagai
PE

Hakim Ketua Majelis, ERWAN MUNAWAR, SH., MH dan AGUNG WIBOWO,


SH., M.Hum masing-masing sebagai Hakim-Hakim Anggota, yang ditunjuk
untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam peradilan tingkat
banding, berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor :
266/PDT/2017/PT-MDN tanggal 6 September 2017, putusan tersebut diucapkan

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 35 dari 36


dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 10 Oktober 2017,
oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota
serta PITER MANIK, SHsebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi
Medan, tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak berperkara;

Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,

AN
ERWAN MUNAWAR, SH., MH H.A.N DALIMUNTHE, SH., MM., MH

ED
AGUNG WIBOWO, SH., M.Hum

IM
Panitera Pengganti.
GG
PITER MANIK, SH
Perincian Biaya :
1. Meterai Rp. 6.000,-
2. Redaksi Rp. 5.000,-
TIN

3. Pemberkasan Rp 139.000,-
Jumlah Rp. 150.000,-
N
I LA
AD
NG
PE

Putusa Perdata Nomor : 266/PDT/2017/PT.MDN Halaman 36 dari 36

Anda mungkin juga menyukai