Anda di halaman 1dari 7

ALAT PENUKAR KALOR

Bila dua buah benda Yang suhunya berbeda berada dalam kontak termal, maka
kalor akan mengalir dari dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang
suhunya lebih rendah.

Aliran kalor itu dapat berlangsung dalam 3 macam mekanisme :

1. Konduksi
2. Konveksi
3. Radiasi

Macam-macam alat penukar kalor :

1. Heater
2. Cooler
3. Heat exchanger
4. Kondensor
5. Reboiler

PRINSIP KERJA HEAT EXCHANGER

Pada Dasarnya prinsip kerja dari alat penukar kalor yaitu memindahkan panas dari dua fluida
pada temperatur berbeda di mana transfer panas dapat dilakukan secara langsung ataupun
tidak langsung.

a. Secara kontak langsung, panas yang dipindahkan antara fluida panas dan dingin
melalui permukaan kontak langsung berarti tidak ada dinding antara kedua
fluida.Transfer panas yang terjadi yaitu melalui interfase / penghubung antara kedua
fluida.Contoh : aliran pada kontak langsung yaitu 2 zat cair
yang immiscible (tidak dapat bercampur), gas-liquid, dan partikel padat-kombinasi
fluida.
b. Secara kontak tak langsung, perpindahan panas terjadi antara fluida panas dan
dingin melalui dinding pemisah. Dalam sistem ini, kedua fluida akan mengalir.
Gambar 1. Perpindahan kalor pada Heat Exchanger

1. Alat Penukar Panas (Heat Exchanger)

Heat Exchanger adalah salah satu alat yang menghasilkan perpindahan panas dari satu
fluida ke fluida yang lain. Dalam industri perminyakan, jenis alat penukar panas yang sering
dipergunakan adalah jenis cangkang dan pipa (Shell and Tube Heat Exchanger), dimana alat
tersebut terdiri dari sebuah cangkang (Shell) dengan sejumlah pipa-pipa kecil (tubes) didalamnya.

Jenis-Jenis Heat Exchanger :

1. Double pipe heat exchanger (Penukar panas pipa rangkap)

Salah satu jenis penukar panas adalah susunan pipa ganda. Dalam jenis penukar panas dapat
digunakan berlawanan arah aliran atau arah aliran, baik dengan cairan panas atau dingin cairan yang
terkandung dalam ruang annular dan cairan lainnya dalam pipa.

Alat penukar panas pipa rangkap terdiri dari dua pipa logam standart yang dikedua ujungnya
dilas menjadi satu atau dihubungkan dengan kotak penyekat. Fluida yang satu mengalir di dalam
pipa, sedangkan fluida kedua mengalir di dalam ruang anulus antara pipa luar dengan pipa dalam.
Alat penukar panas jenis ini dapat digunakan pada laju alir fluida yang kecil dan tekanan operasi yang
tinggi. Sedangkan untuk kapasitas yang lebih besar digunakan penukar panas jenis selongsong dan
buluh (shell and tube heat exchanger ).
Gambar 2. Penukar panas jenis pipa rangkap

(Double pipe heat exchanger )

Shell and tube heat exchanger ( Penukar panas cangkang dan buluh )

Alat penukar panas cangkang dan buluh terdiri atas suatu bundel pipa yang dihubungkan
secara parallel dan ditempatkan dalam sebuah pipa mantel (cangkang ). Fluida yang satu mengalir di
dalam bundel pipa, sedangkan fluida yang lain mengalir di luar pipa pada arah yang sama,
berlawanan, atau bersilangan. Kedua ujung pipa tersebut dilas pada penunjang pipa yang menempel
pada mantel. Untuk meningkatkan effisiensi pertukaran panas, biasanya pada alat penukar panas
cangkang dan buluh dipasang sekat ( buffle ). Ini bertujuan untuk membuat turbulensi aliran fluida
dan menambah waktu tinggal ( residence time ), namun pemasangan sekat akan
memperbesar pressure drop operasi dan menambah beban kerja pompa, sehingga laju alir fluida
yang dipertukarkan panasnya harus diatur.
Gambar 3.Penukar panas jenis cangkang dan buluh

( shell and tube heat exchanger )

PENUKAR KALOR JENIS SHELL AND TUBE PASS 1-1

Dalam penukar kalor ini koefisien perpindahan kalor sisi shell dan koefisien sisi
tube sama-sama penting dan keduanya harus cukup besar untuk mendapatkan
koefisien perpindahan panas overall yang baik.

Keturbulenan aliran sisi shell dan sisi tube juga penting. Untuk meningkatkan
keturbulenan sisi shell, maka pada shell dipasang baffle. Dalam praktek, baffle
itu terbuat dari logam berbentuk piring bundar yang satu sisinya dipotong pada
tinggi seperempat diameter shell (disebut 25% baffle).

SHELL AND TUBE HE MULTI PASS : CO CURRENT

Penukar kalor 1-1 mempunyai keterbatasan. Untuk mendapatkan kecepatan


yang agak tinggi, tabung yang lebih pendek dan ekspansi yang lebih baik
dilakukan dengan konstruksi multi pass.

Konstruksi multi pass akan memperkecil penampang aliran fluida,


meningkatkan kecepatannya, dan koefisien perpindahan kalor yang lebih
tinggi.

Tetapi kelemahannya :

1. Penukar kalor menjadi agak lebih rumit


2. Rugi gesekan melalui alat lebih besar karena kecepatan yang lebih tinggi.

HEAT EXCHANGER 2-4

HE cocurrent 1-2 juga mempunyai keterbatasan dimana suhu fluida keluar


yang satu tidak bisa sangat dekat dengan suhu fluida masuk yang lain (heat
recovery rendah). Heat recovery yang lebih baik diperoleh dengan
menambahkan sekat longitudinal sehingga shell menjadi 2 lintas.
KURVA SUHU-PANJANG TABUNG
and frame heat exchanger ( Penukar Panas Plate and Frame ).

Alat penukar panas pelat dan bingkai terdiri dari paket pelat – pelat tegak lurus, bergelombang, atau
profil lain. Pemisah antara pelat tegak lurus dipasang penyekat lunak ( biasanya terbuat dari karet ).
Pelat – pelat dan sekat disatukan oleh suatu perangkat penekan yang pada setiap sudut pelat 10 (
kebanyakan segi empat ) terdapat lubang pengalir fluida. Melalui dua dari lubang ini, fluida dialirkan
masuk dan keluar pada sisi yang lain, sedangkan fluida yang lain mengalir melalui lubang dan ruang
pada sisi sebelahnya karena ada sekat.

Gambar 4. Penukar panas jenis pelat and Frame

Anda mungkin juga menyukai