1. PENDAHULUAN
Seorang Electrical Engineer,kita tentunya sudah
tidak asing lagi dengan gerbang logika/gerbang
logic.Sehingga ia harus dapat mendesain gerbang
logika tersebut. Perancangan fungsi logika dapat
dilakukan dengan setidaknya dua cara, yaitu
secara manual maupun digital. Perancangan Gambar 2-1 Altera DE1 Board from Terasic[Altera
digital dapat dilakukan di berbagai macam target, Cyclone II FPGA]
salah satunya adalah FPGA.
Setiap pin masukkan dari FPGA memiliki
FPGA adalah salah satu cara untuk merancang
fungsionalitasnya sendiri dan secara umum,
sebuah fungsi logika secara digital. FPGA (
setiap gerbang logika yang dimiliki oleh FPGA
fieldprogrammable gate array), adalah sebuah
mampu menyimpan baik logika HIGH dan logika
perangkat yang memungkinkan kita untuk
LOW dalam komponen logika yang disebut
mendesain sebuah fungsi logika melalui komputer
dengan Look-Up Table (LUT),[2].
dengan cara skematik drag-and-drop, maupun
dengan menulis source code program VHDL. 2.2 FULL ADDER
Kedua cara ini didukung oleh software ALTERA
QUARTUS II dan ModelSim. Seperti penjumlahan dalam basis desimal, kita
dapat mengoperasikan penjumlahan dalam basis
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah: biner menggunakan gerbang logika, yaitu dengan
1. Mempelajari teknik perancangan rangkaian mengimplementasikan full adder dalam rangkaian
digital dengan target FPGA. kita. Full adder bekerja dengan prinsip Sum dan
2. Dapat melakukan perancangan rangkaian Cout. Perhatikan rangkaian berikut ini,[3]:
digital
Keunggulan FULL‐ADDER bila dibandingkan
2. STUDI PUSTAKA dengan HALF‐ADDER adalah kemampuan‐nya
Cara tradisional dalam mengimplementasikan menampung dan menjumlahkan bit CARRY‐in
fungsi logika adalah dengan menggunakan (Cin) yang berasal dari CARRY‐out (Cout) dari
3. METODOLOGI
Peralatan yang digunakan :
Gambar 2-1 Rangkaian Full Adder
1) Komputer(PC) yang telah terinstal program
Berikut ini adalah tabel kebenaran dari Full adder: Quartus II
Tabel 2-2 Tabel Kebenaran Full Adder 2) FPGA development board,tipe ALTERA DE1
beserta perlengkapaannya yang meliputi :
Masukkan Keluaran
1. Board FPGA tipe DE1
A B CIn COut S
2. Catu daya + kabel dan konektor
0 0 0 0 0 tambahan
3. Kabel downloader USB-Blaster
1 0 0 0 1
0 1 0 0 1 Secara umum alur perancangan rangkaian digital
dengan menggunakan FPGA dari ALTERA dapat
1 1 0 1 0 digambarkan seperti flowchart pada gambar
dibawah ini:
0 0 1 0 1
1 0 1 1 0
0 1 1 1 0
1 1 1 1 1
Gambar 3-5 Skematik yang digunakan pada Percobaan 1 Gambar 3-6 Kode VHDL untuk Percobaan 2
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 3
Buat jendela baru dengan tipe VHDL FILE
Pilih device EPC2C20F484C7
Mengimplementasikan desain
Mengimplementasikan desain
Start simulation
Analisis:
Dari hasil pengamatan yang ditunjukkan pada
table dan gambar diatas,Tabel kebenaran 4-1 sesuai
dengan table kebenaran refrensi full adder.
Switch dan LED di tabel 4-1 bersifat active low.
Ketika switch terbuka berlogika 1 dan tertutup
berlogika 0, sedangkan LED akan menyala ketika
mendapat input logika 0 dan mati ketika mendapat
Gambar 3-14 Script file.do unruk percobaan 8
logika 1. Dari data pada percobaan 1, didapatkan
bahwa hasil simulasi dan verifikasi input pada
4. HASIL DAN ANALISIS
FPGA sesuai dengan rancangan FULL ADDER
Setelah melakukan percobaan, didapatkan data yang diprogram dan telah bekerja dengan baik
percobaan yang dapat memperjelas tentang
penngenalan desain dengan menggunakan FPGA 4.2 MENDESAIN FULL ADDER DENGAN
PENDEKATAN BAHASA VHDL
4.1 MENDESAIN FULL ADDER DENGAN Pada percobaan ini, kita akan menggunakan
SKEMATIK implementasi bahasa VHDL dalam board yang
Pada percobaan ini digunakan ALTERA digunakan. Simulasi yang dilakukan
QUARTUS II dan board UP2 dengan pendekatan menggunakan bahasa VHDL. Data hasil
skematik. Dengan menggunakan overwrite clock percobaan didapatkan sebagai berikut:
masukkan A sebesar 10 ns, B sebesar 20 ns, dan
Cin sebesar 40 ns, Data hasil percobaan
didapatkan sebagai berikut :
Analisis :
Hasil simulasi dan verifikasi input pada FPGA
sesuai dengan rancangan ADDER 4 BIT yang Gambar 4-6 Simulasi Percobaan 5 pada ModelSim
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 7
Analisis :
Hasil data waveform didapatkan dengan mengatur
periode yang berbeda pada masing masing
input.Hasil stimulus berlogika sama dengan
ALTERA QUARTUS II.
Selanjutnya diuji adalah menggunakan perintah
(command) No Force yang berfungsi untuk
membatalkan (undo) dari perintah force yang
diberikan sebelumnya. Pada kondisi default,
perintah ini akan memberikan hasil keluaran 0.
Gambar 4-9 Stimulus : PROCESS pada ModelSim
Analisis :
Dari hasil pengamatan dan data,perintah
(command) dapat digantikan dengan
testbench.Gambar 4-8 menggunakan stimulus
generator.Seluruh nilai logika masukan akan
diinvert.Contoh Force Value menunjukkan bahwa
setiap 50 ps,nilai logika A akan bernilai 0 dan
berlaku sebaliknya.Kita dapat juga memaksakan
nilai logika input melalui testbench.Pada gambar 4-
9,pada saat 50 ps,nilai logika A akan bernilai 1,saat
150 ps nilai logika B bernilai 1 ,saat 350 ps nilai
logika C bernilai 1.Dari kedua hal tersebut,testbench
memungkinkan untuk dapat mendesain sesuai
dengan keinginan yang menghasilkan nilai logika
Gambar 4-7 Nilai logika menjadi 1 pada ModelSim yang berupa fungsi.
DAFTAR PUSTAKA
[1] http://en.wikipedia.org/wiki/Field-
programmable_gate_array, 25 September 2018,
pukul 22:19
Gambar 4-12 Simulasi script file file.do
[2] Brian Holdsworth and Clive Woods, Digital
Dengan script dapat mensimulasikan
testbench/DUT yang digunakan dalam Logic Design Fourth Edition, N.wnes, 2002
percobaan.Hasil pada gambar sama dengan [3] http://4.bp.blogspot.com/-
waveform percobaan 6,sehingga dengan script NIy45k3TuEE/TkouUTvUOZI/AAAAAA
file.do tersebut,kita tidak perlu melakukan AAAG8/SQiB48Yi_UQ/s1600/550px-Full-
eksekusi secara manual. adder.png, 25 September 2018, pukul 22:31
[4] Mervin, dkk, Praktikum Sistem Digital, Hal
5. KESIMPULAN
11-13, Lab. Dasar STEI ITB, Bandung, 2018
Kesimpulan yang pada percobaan 2 ini adalah [5] http://en.wikipedia.org/wiki/VHDL, 3
sebagai berikut,
25 September 2018, pukul 22:37
1. Peracangan rangakaian digital dapat
dilakukan dengan pendekatan skematik
maupun VHDL. Hasil perancangan dapat
diimplementasikan pada Board FPGA dengan
menset input ke DIP switch atau Flex Button
sesuai dengan yang diinginkan. Setelah
program didownload, program yang
dijalankan dapat diverifikasi kebenarannya.
Perancangan suatu rangkaian digital dapat
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 9