Anda di halaman 1dari 43

KONSEP PENCEGAHAN

PERMUKIMAN KUMUH
Disampaikan oleh:
DR. TAUFAN MADIASWORO, ST, MT
KASUBDIT STANDARDISASI DAN KELEMBAGAAN

pada acara:
LOKAKARYA DAN PELATIHAN POKJA PKP PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
UNTUK PROGRAM KOTAKU 2017

Jakarta, 10 Oktober 2017

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
OUTLINE

1. LATAR BELAKANG
2. ASPEK NORMATIF PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH
3. KONSEP PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH
4. KONSEP DAN STRATEGI PENCEGAHAN PERMUKIMAN KUMUH
5. STUDI KASUS
6. PERAN POKJA PKP DALAM PENCEGAHAN PERMUKIMAN KUMUH
7. CATATAN PENUTUP
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
Urbanisasi yang pesat memberikan implikasi terhadap perumahan dan permukiman
100.0 250,000,000
80.0 66.6 200,000,000
60 63.4
Persentase

53.3 56.7
60.0 49.8 150,000,000
42.2
40.0 30.9 100,000,000

Juta Jiwa
17.2 22.4
20.0 50,000,000
0.0 -
1970 1980 1990 2000 2010 2015 2020 2025 2030 2035

% Penduduk Perkotaan % Penduduk Perdesaan Jumlah Penduduk Perkotaan Jumlah Penduduk Perdesaan

Urbanisasi dan implikasinya terhadap perumahan dan permukiman:


Pertumbuhan Penduduk Alami Reklasifikasi Desa ke Kota Migrasi Desa ke Kota
Meningkatnya kepadatan permukiman dan Meningkatnya kebutuhan pelayanan Meningkatnya kebutuhan rumah layak
perubahan kebutuhan rumah untuk rumah dasar dan sistem pengelolaan dan terjangkau serta rumah sewa
tangga perkotaan permukiman

Ketidaksiapan kota menghadapi • Luas Kawasan Kumuh: 38.431 Ha (eksisting, 2015)


urbanisasi berpotensi • Rumah Tangga Kumuh Perkotaan: 10,1% atau 9,6
menyebabkan semakin pesatnya juta rumah tangga (Susenas, 2013)
pertumbuhan permukiman kumuh
perkotaan dan terbatasanya
pelayanan dasar perkotaan
Sumber: Bappenas, 2014 4
POTRET
PERMUKIMAN
KUMUH DI
INDONESIA 5
ASPEK NORMATIF PENANGANAN
PERMUKIMAN KUMUH
UU No. 1 Tahun 2011 Pasal 94-104
1 tentang Ketentuan terkait Pencegahan dan Peningkatan
Perumahan dan Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan
Kawasan Permukiman Permukiman Kumuh

Lampiran D Pembagian Urusan Bidang


UU No. 23 Tahun 2014 Perumahan dan Kawasan Permukiman
1. Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan
2 tentang
Aspek
Permukiman Kumuh
Pemerintahan Daerah 2. Pencegahan Perumahan dan Kawasan
Permukiman Kumuh

Normatif PP No. 14 Tahun 2016


Penanganan 3
tentang
Penyelenggaraan
Pasal 102-121
Ketentuan lebih lanjut terkait Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan
Permukiman Perumahan dan
Kawasan Permukiman
Kumuh dan Permukiman Kumuh

Kumuh
Permen PUPR
No. 02/PRT/M/2016 Pedoman bagi Pemerintah, Pemerintah daerah,
4 tentang dan setiap orang dalam penyelenggaraan
Peningkatan Kualitas peningkatan kualitas terhadap perumahan
Perumahan Kumuh dan kumuh dan permukiman kumuh
Permukiman Kumuh
7
Keterkaitan Peraturan Perundang-undangan
Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman dengan Sektor Lain

Kewilayahan
• UU 26/2007
Penataan
Ruang

Sektor
• UU 28/2002 Bangunan
Gedung Tata
• UU 38/2004 Jalan
UU Kepemerintahan
• UU 11/1974 Pengairan 1/2011 • UU 23/2014
• UU 18/2008 PKP Pemerintahan
Pengelolaan Sampah Daerah
• UU 20/2011 Rumah
Susun

Lingkungan
Hidup
• UU 32/2009
Lingkungan
Hidup
8
Family Tree
Peraturan Perundang-Undangan
UUD 1945*
terkait Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas Perumahan Kumuh dan
UU-PR UU-HAM UU-PKP Permukiman Kumuh
(UU 26/2007) (UU 39/1999) (UU 1/2011)

PP-PPR PP-RTRWN
PP No. 14 tahun 2016 tentang
(PP 15/2010) (PP 28/2006)
Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan
Permukiman
PERPRES RTR
KSN
Perda RTRW Permen PUPR No. 02/PRT/M/2016 tentang
Provinsi Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh
dan Permukiman Kumuh**
Perda RTRW
Kab/Kota
Perda tentang Pencegahan dan
Perda RDTR Kws Peningkatan Kualitas terhadap
Perkot. Perumahan Kumuh dan Permukiman
Kumuh
*Pasal 28 H, Setiap orang berhak hidup sejahtera
lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan SK Bupati/Walikota tentang Perbup/wal tentang Rencana
sehat serta berhak memperoleh pelayanan Penetapan Lokasi Perumahan Penanganan Perumahan
kesehatan.
Kumuh dan Permukiman Kumuh dan Permukiman
**Sedang dalam tahap revisi dengan
menambahkan muatan pencegahan Kumuh Kumuh 9
Rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat
tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat
dan martabat penghuninya, serta aset bagi pemiliknya.

Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari


permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang
dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum
sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni.

Pemahaman Permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas
lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana,
terkait sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi
lain di kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan.
Perumahan Lingkungan hunian adalah bagian dari kawasan
dan Kawasan permukiman yang terdiri atas lebih dari satu satuan
permukiman.

Permukiman Kawasan permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar


kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun
perdesaan, yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau
lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung
perikehidupan dan penghidupan.

Sumber: Undang-Undang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman 10
Rumah
Permukiman

Lingkungan Hunian Perumahan

KAWASAN PERMUKIMAN

DIIKAT OLEH
INFRASTRUKTUR
YANG TERPADU

DIDUKUNG
DENGAN TEMPAT
ILUSTRASI KEGIATAN
PENDUKUNG
KONSTRUKSI (PEMERINTAHAN,
SOSIAL BUDAYA
RUANG DAN EKONOMI)
11
Perumahan kumuh adalah perumahan yang mengalami penurunan
kualitas fungsi sebagai tempat hunian.

Permukiman Kumuh adalah permukiman yang tidak laik huni


karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan
yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana
yang tidak memenuhi syarat.
Karakteristik
Perumahan Karakteristik
Kumuh Satuan entitas perumahan dan permukiman, yang
mengalami degradasi kualitas.
dan Kondisi bangunan memiliki kepadatan tinggi, tidak teratur dan

Permukiman tidak memenuhi syarat


Kondisi sarana dan prasarana tidak memenuhi syarat (batasan
Kumuh sarana dan prasarana ditetapkan dalam lingkup keciptakaryaan),
yaitu:

Jalan Drainase Penyediaan Air


Lingkungan Lingkungan Minum
Pengelolaan Pengelolaan Air Proteksi
Persampahan Limbah Kebakaran
Sumber: UU No. 1 tahun 2011 dan PP No. 14 tahun 2016 12
KONSEP PENANGANAN
PERMUKIMAN KUMUH

13
PP 14/2016 Pasal 102-121 1
PENGAWASAN
DAN
PENGENDALIAN
1. Perijinan
1 2. Standar Teknis
3. Kelaikan Fungsi
PENCEGAHAN 2
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT

Konsep PENCEGAHAN &


PENINGKATAN
1. Peyuluhan
2. Bantuan Teknis
3. Pembimbingan

Penanganan KUALITAS
PERUMAHAN KUMUH
1
PENETAPAN

Permukiman & PERMUKIMAN


KUMUH
LOKASI
1. Penetapan

Kumuh
2. Perencanaan
Penanganan
2
2 POLA-POLA
PENINGKATAN PENANGANAN
KUALITAS 1. Pemugaran
2. Peremajaan
3. Pemukiman Kembali
3
PENGELOLAAN
1. Pembentukan KSM
2. Pemeliharaan dan
Prbaikan
14
Peningkatan
Kualitas
PENETAPAN LOKASI
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
dilakukan oleh Pemerintah Daerah

1 PROSES PENDATAAN
(oleh pemerintah daerah dengan melibatkan peran masyarakat)

Penetapan
Lokasi Identifikasi
Penilaian
Lokasi
Lokasi

PP 14/2016 Pasal 106-111

PERENCANAAN PENANGANAN

15
Kriteria Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
PP 14/2016 Pasal 108

Identifikasi lokasi dan


penilaian lokasi
• Ketidakteraturan bangunan • Jaringan jalan ling. tidak • Tidak terseda
dilakukan terhadap • tingkat kepadatan tinggi melayani seluruh ling. • Tidak mampu
kondisi kekumuhan • kualitas bangunan yang Perumahan dan Perkim. mengalirkan limpasan
tidak memenuhi syarat • Kualitas permukaan jalan air hujan
yang meliputi kriteria: ling. buruk • Kualitas buruk
1 2 3
BANGUNAN GEDUNG JALAN LINGKUNGAN DRAINASE LINGKUNGAN

• Prasarana dan sistem • Prasarana dan sistem • Akses air minum tidak
pengelolaan persampahan pengelolaan air limbah tersedia • Prasarana dan sarana
tidak sesuai persyaratan tidak sesuai persyaratan • Kebutuhan individu tidak proteksi kebakaran tidak
teknis teknis terpenuhi tersedia
4 5 6 7
PENGELOLAAN PENGELOLAAN SISTEM
PROTEKSI KEBAKARAN
PERSAMPAHAN AIR LIMBAH PENYEDIAAN AIR MINUM

16
Tipologi Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
PP 14/2016 Pasal 108
Permukiman Kumuh di Atas Air 2 Permukiman Kumuh di Tepi Air
1 Contoh: Banjarmasin Contoh: Jakarta

Permukiman Kumuh di Perbukitan


3 Contoh: Jayapura

Permukiman Kumuh Rawan Bencana Permukiman Kumuh di Dataran Rendah


4 Contoh: Yogjakarta
5 Contoh: Jakarta 17
Peningkatan
Kualitas Pola-Pola
Penanganan

2
Pola-Pola
1 2 3
Pemugaran Peremajaan Pemukiman Kembali
Penanganan kegiatan
dalam Peningkatan Kegiatan yang kegiatan memindahkan
Kualitas Perumahan dilakukan untuk perombakan dan masyarakat terdampak
Kumuh dan Permukiman perbaikan dan/atau penataan mendasar dari lokasi perumahan
Kumuh pembangunan secara menyeluruh kumuh atau
kembali perumahan meliputi rumah dan permukiman kumuh
dan permukiman prasarana, sarana, yang tidak mungkin
PP 14/2016 Pasal 112 menjadi perumahan dan utilitas umum dibangun kembali
dan permukiman perumahan dan karena tidak sesuai
yang layak huni. permukiman. dengan rencana tata
ruang dan/atau rawan
bencana.

18
Pemugaran
Sebelum Sebelum

Lokasi : Kawasan Karangwaru, Kota Yogyakarta

Lokasi: Candikuning, Tabanan, Bali

Sesudah Sesudah
PEREMAJAAN
(Urban Renewal)
Sebelum Sesudah

Lokasi : Kampung Deret, Petogogan

Sebelum Sesudah
PEMUKIMAN KEMBALI
(Resettlement)
Sebelum

Lokasi : Rusunawa Jatinegara Barat untuk relokasi Kampung Pulo

Sesudah
Peningkatan Bertujuan:

Kualitas Mempertahankan dan menjaga kualitas perumahan dan


permukiman secara berkelanjutan

Pengelolaan dilakukan oleh masyarakat secara swadaya


dan dapat difasilitasi oleh pemerintah daerah untuk
meningkatkan keswadayaan masyarakat
3
Pengelolaan terhadap perumahan

Pengelolaan
kumuh dan permukiman kumuh yang
telah ditangani

1 2

PP 14/2016 Pasal 115

Pembentukan
Pemeliharaan dan
kelompok swadaya
perbaikan
masyarakat
22
KONSEP DAN STRATEGI
PENCEGAHAN PERMUKIMAN KUMUH
Pencegahan agar tidak terbentuk kumuh baru

Permukiman Bukan hanya mencegah kawasan yang sudah


terbangun agar tidak menjadi kumuh

Kumuh TETAPI JUGA

Menghindari kota agar tidak menjadi kumuh


di masa depan dengan memperhatikan hal-hal
menjadi penyebab kekumuhan dan
membangun enabling environment.

24
Pengawasan dan
Pencegahan terhadap Pengendalian
perumahan kumuh dan
permukiman kumuh
dilakukan untuk mencegah 1
tumbuh dan

Pencegahan
berkembangnya perumahan
kumuh dan permukiman
kumuh baru
PP 14/2016 Pasal 103-105
Pelaksanaan pencegahan
terhadap perumahan kumuh
dan permukiman kumuh 2
dilaksanakan sesuai rencana
pembangunan daerah
Pemberdayaan
Masyarakat
25
Pencegahan Dilakukan atas kesesuaian terhadap:
Permukiman Kumuh
1 Perizinan
Pada tahap perencanaan
1 dilakukan terhadap pemenuhan perizinan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pengawasan 2 Standar Teknis


dan Pada tahap pembangunan

Pengendalian
dilakukan terhadap pemenuhan standar teknis:
✓ bangunan gedung; ✓ pengelolaan air limbah;
✓ jalan lingkungan; ✓ pengelolaan
✓ penyediaan air minum; persampahan; dan
✓ drainase lingkungan; ✓ proteksi kebakaran.
PP 14/2016 Pasal 104

3 Kelaikan Fungsi
Pada tahap pemanfaatan
dilakukan terhadap pemenuhan
✓ persyaratan administratif dan
✓ persyaratan teknis 26
Pencegahan
Permukiman Kumuh
1 Perizinan
Pada tahap perencanaan
dilakukan terhadap pemenuhan perizinan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
1

Pengawasan 1.
2.
izin prinsip
izin lokasi
dan 3.
4.
izin pemanfaatan tanah
izin mendirikan bangunan
Pengendalian 5. izin lain

PP 14/2016 Pasal 104


untuk menjamin:
1. Kesesuaian dengan rencanan tata ruang
2. Keterpaduan rencana pembangunan dan
pengembangan prasarana, sarana, dan utilitas umum

27
Pencegahan
Permukiman Kumuh
2 Standar Teknis
Pada tahap pembangunan
dilakukan terhadap pemenuhan standar teknis:
✓ bangunan gedung; ✓ pengelolaan air limbah;
1 ✓ jalan lingkungan; ✓ pengelolaan
✓ penyediaan air minum; persampahan; dan
✓ drainase lingkungan; ✓ proteksi kebakaran.
Pengawasan
dan untuk menjamin terpenuhinya:

Pengendalian 1. sistem pelayanan


2. kuantitas kapasitas
3. kualitas bahan dan pelayanan

PP 14/2016 Pasal 104

28
Pencegahan
Permukiman Kumuh
3 Kelaikan Fungsi
Pada tahap pemanfaatan
dilakukan terhadap pemenuhan
✓ persyaratan administratif dan
1 ✓ persyaratan teknis

Pengawasan 1. Kelaikan bangunan gedung

dan 2.
3.
Kelaikan jalan lingkungan
Kelaikan air minum

Pengendalian 4.
5.
Kelaikan drainase lingkungan
Kelaikan air limbah
6. Kelaikan persampahan
7. Kelaikan proteksi kebakaran
PP 14/2016 Pasal 104

untuk menjamin:
1. sistem pelayanan, kuantitas kapasitas & kualitas
bahan
2. keberfungsian
29
Tata Cara Pengawasan dan Pengendalian

Pemantauan Evaluasi Pelaporan


(Berkala / insidental) menilai kesesuaian terhadap

Langsung Tidak Langsung perizinan standar teknis Kelaikan Masukan bagi Pemda untuk
pada tahap pada tahap fungsi pada melaksanakan upaya
Pengamatan Melalui data & perencanaan pembangunan tahap pencegahan tumbuh dan
Langsung pada informasi / pemanfaatan berkembangnya
lokasi pengaduan perumahan kumuh dan
permukiman kumuh baru
sesuai kebutuhan

Sumber: Draft Rapermen Pencegahan dan Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh, 2017 30
Pencegahan
Permukiman Kumuh 1 Pendampingan
dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas
masyarakat melalui pembentukan dan
peningkatan kapasitas kelompok swadaya
masyarakat
2

Pemberdayaan 2 Pelayanan Informasi


Masyarakat kegiatan pelayanan kepada masyarakat dalam
bentuk pemberitaan hal-hal terkait upaya
pencegahan perumahan kumuh dan
permukiman kumuh.
PP 14/2016 Pasal 105
Pelayanan informasi terhadap:
1. rencana tata ruang
2. penataan bangunan dan lingkungan
3. perizinan
4. standar teknis dalam bidang perumahan
dan Kawasan Permukiman.

31
Pendampingan
Penyuluhan 1
kegiatan dalam rangka memberikan informasi
untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
masyarakat terkait pencegahan terhadap tumbuh
2 Bantuan Teknis
dan berkembangnya perumahan kumuh dan kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah
permukiman kumuh dan/atau pemerintah daerah untuk memberikan
BENTUK: dukungan yang bersifat teknis
• Sosialisasi FISIK:
• Diseminasi fasilitasi pemeliharaan, perawatan, dan/atau
perbaikan
• bangunan gedung;
• jalan lingkungan;
Pembimbingan 3 • drainase lingkungan;
• sarpras air minum;
kegiatan untuk memberikan petunjuk atau • sarpras air limbah;
penjelasan mengenai cara untuk mengerjakan • sarpras persampahan; atau
kegiatan atau hal terkait pencegahan terhadap • sarpras persampahan.
tumbuh dan berkembangnya perumahan kumuh NON FISIK:
dan permukiman kumuh • fasilitasi penyusunan perencanaan;
BENTUK: • fasilitasi penyusunan NSPK;
• pembimbingan kepada kelompok masyarakat • fasilitasi penguatan kapasitas kelembagaan;
• pembimbingan kepada masyarakat perorangan • fasilitasi alternatif pembiayaan;
• pembimbingan kepada dunia usaha • fasilitasi persiapan pelaksanaan kerjasama
pemerintah swasta.
Sumber: Draft Rapermen Pencegahan dan Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh, 2017 32
STUDI KASUS

33
34
SEJUMLAH bangunan yang menyerobot garis sempadan Kali Krukut sehingga kerap menimbulkan banjir di
kawasan Kemang, Jakarta Selatan, akhirnya dibongkar oleh Pemkot Jakarta Selatan. (Media Indonesia,
13/10/2016)
Pemerintah Kota Depok Segel Dua Rumah di Perumahan Green Village (Republika, 26/5/2016)
PERAN POKJA PKP DALAM
PENCEGAHAN

37
Peran Pokja PKP dalam Penyelenggaraan
Perumahan dan Kawasan Permukiman
Pokja sebagai think thank kebijakan, wadah KEANGGOTAAN POKJA PKP
koordinasi dan kolaborasi, bukan mengambil
alih tugas Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
atau K/L atau hanya sebagai pelaksana
kegiatan, oleh karena itu untuk bidang PKP
diusulkan hanya ada 1 Pokja untuk semua.
Pemerintah
OPD terkait PKP

Keanggotaan, tugas, fungsi dan peran


ditetapkan melalui:
1. SK Kepala BAPPENAS untuk tingkat Masyarakat Swasta
Nasional Tokoh Masyarakat, Lembaga pembiayaan,
developer, kontraktor,
2. SK Gubernur untuk tingkat Provinsi Akademisi, media,
Bank, forum CSR, dll
kelompok masyarakat
3. SK Bupati/Walikota Untuk tingkat
kab/kota

Sumber: Bappenas, 2016 38


Peran Pokja PKP dalam Penyelenggaraan
Perumahan dan Kawasan Permukiman
Urusan PKP sangat complex dan complicated
Pembangunan PKP merupakan urusan yang sulit (complicated) dan juga
rumit (complex). Tidak bisa diselesaikan hanya dengan membagi urusan
dan tidak ada lembaga yang bisa menanganinya sendirian.

Institusi-
Indikator kinerja
Institusi yang
Referensi yang yang selaras, baik
terlibat
Tugas Pokja PKP sama output dan
memahami
adalah outcome
perannya
memastikan agar Kolaborasi
bidang Stakeholder
perumahan & Target yang
permukiman Tujuan yang Jelas & dapat Kebijakan yang
memiliki sama dimonitor sama
bersama
Sumber: Bappenas, 2016

Bagaimana dengan pencegahan permukiman agar tidak kumuh? 39


Peran Pokja PKP
dalam Pencegahan

wadah
koordinasi dan kolaborasi
dalam:

Peran Pokja 1. Pemberian Masukan dan Rekomendasi Kebijakan dan


PKP dalam strategi terkait pencegahan permukiman kumuh
2. Pemberian Masukan dan Rekomendasi perencanaan
Pencegahan program terkait pencegahan permukiman kumuh

Ditindaklanjuti oleh
stakeholder
Sumber: Analisis berdasarkan UU 1/2011 dan PP 14/2016 40
CATATAN PENUTUP

41
Catatan Penutup
1. Penanganan permukiman kumuh bersifat multisektor, sehingga perlu kolaborasi antar
stakeholder pemerintah, swasta, dan masyarakat.
2. Pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh
merupakan kewajiban pemerintah pusat, pemerintah daerah dan setiap orang.
3. Pokja PKP memiliki peran penting dalam pencegahan tumbuh dan berkembangnya
permukiman kumuh baru, karena Pokja PKP merupakan wadah koordinasi dan kolaborasi
stakeholder dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman.
4. Penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman dilaksanakan untuk mewujudkan
permukiman yang layak huni dan berkelanjutan baik secara lingkungan, sosial, budaya dan
ekonomi.
TERIMA
KASIH
DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

43

Anda mungkin juga menyukai