Anda di halaman 1dari 36

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA


DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN

26 September 2023

Pendataan Baseline Permukiman Kumuh


untuk Kegiatan Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu
OUTLINE

01 02
Latar Belakang Aspek Normatif

03 04
Tata Cara Perhitungan Catatan Penutup
Baseline
LATAR BELAKANG 01

3
SK Kumuh sebagai Dasar Penanganan Kumuh

Berdasarkan Permen PUPR No. 14 Tahun 2018 tentang Isu SK Kumuh


Pencegahan dan Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh

Tidak detail hingga ke tingkat RT


Pasal 43
Rencana Peningkatan Kualitas sebagaimana dimaksud pada Pasal 42
ayat (2) ditetapkan dalam bentuk peraturan bupati/wali kota, Tidak terdapat peta sebaran
khusus DKI Jakarta dalam bentuk peraturan gubernur sebagai dasar
penanganan Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh.
Tidak update
Pasal 37 (1)
Hasil penetapan lokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (6)
dilengkapi dengan:
a. tabel daftar lokasi Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh;
dan
b. peta sebaran Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh.

Tidak bisa melakukan pengentasan kumuh


Pasal 38 (1)
Penetapan lokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (6)
dengan tepat sasaran
dilakukan peninjauan ulang paling sedikit 1 (satu) kali dalam 5 (lima)
tahun.

Pendataan Baseline Permukiman Kumuh Untuk Kegiatan Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu 4
Isu SK Kumuh saat ini

Data SK Kumuh belum sesuai dengan


Permen PUPR No. 14 Tahun 2018

Data Numerik Kawasan belum sesuai


satuan wilayah terkecil hingga tingkat
Rukun Tetangga (RT)

Pendataan Baseline Permukiman Kumuh Untuk Kegiatan Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu 5
Isu SK Kumuh saat ini

Terdapat kawasan "Tidak


Kumuh" yang masuk ke
dalam SK Kumuh

Pendataan Baseline Permukiman Kumuh Untuk Kegiatan Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu 6
ASPEK NORMATIF 02

7
Aspek Normatif

UU No.1 Tahun 2011


Perumahan dan Kawasan Permukiman

UUD NRI 1945


Pasal 28H ayat (1) SEKTOR
UU 28/2002 Bangunan Gedung
UU 2/2022 Jalan

"
UU 17/2019 SDA
UU 18/2008 Pengelolaan Sampah

Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir


TATANAN KEPEMERINTAHAN
dan batin, bertempat tinggal, dan
UU 23/2014 Pemerintahan Daerah
mendapatkan lingkungan hidup yang baik
dan sehat serta berhak memperoleh " KEWILAYAHAN
pelayanan kesehatan
UU 26/2007 Penataan Ruang

LINGKUNGAN HIDUP
UU 32/2009 Lingkungan Hidup

Pendataan Baseline Permukiman Kumuh Untuk Kegiatan Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu 8
Aspek Normatif
PP No. 12 Tahun 2021
UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
tentang Perumahan dan Kawasan UU No. 23 Tahun 2014 Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan
Permukiman tentang Pemerintahan Daerah Perumahan dan Kawasan Permukiman

Pasal 94-104 Lampiran D Pembagian Urusan Bidang Pasal 17


Ketentuan terkait Pencegahan dan Perumahan & Kawasan Permukiman Ketentuan umum dan standar teknis dalam
Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan perencanaan prasarana, sarana, dan utilitas
Kumuh dan Permukiman Kumuh Permukiman Kumuh Pencegahan Perumahan umum perumahan dan kawasan permukiman
dan Kawasan Permukiman Kumuh

Permen PUPR No. 14/PRT/M/2018 Permen PUPR No.12 Tahun 2020 SE Nomor: 49 /SE/DC/2021
Tentang Pencegahan dan tentang Peran Masyarakat Dalam SE Nomor: 30 /SE/DC/2020 Tentang Tata Cara Verifikasi Hasil
Peningkatan Kualitas Perumahan Penyelenggaraan Perumahan Dan Tentang Panduan Penilaian Lokasi Perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh Kawasan Permukiman Penyusunan RP2KPKPK Kumuh dan Permukiman Kumuh

Pedoman bagi Pemerintah, Pemerintah • Peran Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pedoman bagi Pemerintah, Pemerintah Panduan sebagai acuan pelaksanaan
daerah, dan setiap orang dalam Perumahan dan Kawasan Permukiman daerah dalam Penyusunan Rencana verifikasi terhadap hasil penilaian lokasi
penyelenggaraan peningkatan kualitas • Forum PKP dan Pokja PKP dalam Pencegahan Dan Peningkatan Kualitas perumahan kumuh dan permukiman
terhadap perumahan kumuh dan Penyelenggaraan Perumahan dan Perumahan Kumuh Dan Permukiman kumuh bagi pemerintah pusat dan
permukiman kumuh Kawasan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) pemerintah daerah

Pendataan Baseline Permukiman Kumuh Untuk Kegiatan Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu 9
Aspek Normatif

Data didapatkan dari


baseline numerik

Pendataan Baseline Permukiman Kumuh Untuk Kegiatan Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu 10
TATA CARA
PERHITUNGAN BASELINE 03

11
Kebutuhan Data Numerik Kumuh

● Di dalam perhitungan capaian penanganan kawasan kumuh,


dibutuhkan data kondisi awal kawasan sebagai baseline untuk
mengukur besar hasil penanganan.

● Data Baseline Terdiri dari:


Profil Kawasan
Aspek
Kriteria
Indikator
Data Numerik beserta Satuannya

*Unit pada satuan yang dimaksud adalah unit bangunan, bukan infrastruktur

SUMBER DATA YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMPEROLEH DATA UMUM


KAWASAN & DATA NUMERIK KEKUMUHAN AWAL ADALAH:
● PETA DELINEASI KAWASAN KUMUH
● PROFIL KUMUH;
● DATA BASELINE LOKASI KUMUH

Pendataan Baseline Permukiman Kumuh Untuk Kegiatan Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu 12
Kebutuhan Data Numerik Kumuh
Aspek Kriteria Data Numerik
Bangunan Gedung Ketidakteraturan bangunan Jumlah bangunan tidak teratur Unit

Tingkat kepadatan bangunan Luas area dengan kepadatan bangunan >200/250 Ha

Ketidaksesuaian dengan persyaratan teknis bangunan Jumlah bangunan tidak memenuhi persyaratan teknis Unit

Jalan Lingkungan Cakupan pelayanan jalan Panjang jalan ideal Meter

Panjang jalan eksisting Meter

Kualitas permukaan jalan Panjang jalan dengan permukaan rusak Meter

Penyediaan Air Minum Ketersediaan akses aman air minum Jumlah KK tidak terakses air minum aman KK

Tidak terpenuhinya kebutuhan air minum Jumlah KK tidak terpenuhi air minum cukup KK

Drainase Lingkungan Ketidakmampuan mengalirkan air limpasan Luas area terkena genangan Ha

Panjang drainase ideal Meter


Ketersediaan drainase
Panjang drainase eksisting Meter

Kualitas konstruksi drainase Panjang drainase rusak Meter

Pendataan Baseline Permukiman Kumuh Untuk Kegiatan Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu 13
Kebutuhan Data Numerik Kumuh
Aspek Kriteria Data Numerik
Pengelolaan Air Sistem pengelolaan air limbah tidak sesuai
Jumlah KK tidak terakses sistem air limbah tidak sesuai standar teknis KK
Limbah standar teknis

Sarana pengelolaan air limbah tidak sesuai Jumlah KK dengan sarana prasarana air limbah tidak sesuai
persyaratan teknis persyaratan teknis KK

Pengelolaan Sarana prasarana persampahan tidak sesuai Jumlah KK dengan sarana prasarana persampahan tidak sesuai persyaratan KK
Persampahan persyaratan teknis teknis

Sistem pengelolaan persampahan tidak sesuai Jumlah KK dengan sistem pengelolaan persampahan tidak sesuai KK
standar teknis standar teknis

Proteksi Kebakaran Ketersediaan prasarana proteksi kebakaran Jumlah bangunan tidak terlayani prasarana proteksi kebakaran Unit

Ketersediaan sarana proteksi kebakaran Jumlah bangunan tidak terlayani sarana proteksi kebakaran Unit

Pendataan Baseline Permukiman Kumuh Untuk Kegiatan Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu 14
Kebutuhan Data Non Fisik
KRITERIA/INDIKATOR PARAMETER
1. Nama/Alamat Lokasi (RT/RW/Kel/Kab/Prov)
2. Luas Kawasan (Ha)
1. Data Umum Kawasan 3. Jumlah Bangunan (Unit)
4. Jumlah Penduduk (Jiwa)
5. Jumlah Rumah Tangga (KK)

2. Tipologi Kawasan 1. Tipologi Kawasan (Permukiman Diatas Air, Tepi Air, Perbukitan, Rawan Bencana, Dataran Rendah)

3. Legalitas Lahan/Bangunan 1. Kepemilikan Bangunan (IMB)

2. Kepemilikan Lahan (SHM/HGB/Surat Perjanjian lainnya yang diakui pemerintah)

3. Kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang


4. Kepadatan Bangunan 1. Kepadatan Bangunan
5. Pertimbangan Lain 1. Nilai Strategis (Letak lokasi terhadap Fungsi Strategis Kab/Kota)
2. Kepadatan Penduduk

3. Kondisi Sosial (tingkat partisipasi masyarakat dalam mendukung pembangunan)

4. Kondisi Ekonomi (adanya kegiatan ekonomi tertentu yang bersifat strategis bagi masyarakat setempat)

5. Kondisi Budaya (adanya kegiatan atau warisan budaya tertentu yang dimiliki masyarakat setempat)

Pendataan Baseline Permukiman Kumuh Untuk Kegiatan Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu 15
Survey Pengumpulan Data dan Fakta

TATA CARA SURVEI

Survei merupakan tahapan pengumpulan dan konsolidasi data dan


informasi untuk memahami:
• kondisi permukiman kumuh berikut sebaran lokasi, konstelasinya
terhadap ruang kabupaten/kota,
• mengidentifikasi tipologi permukiman kumuh, serta
• potensi dan permasalahan yang terkait dengan
karakteristik sosial, ekonomi, budaya, fisik, dan kelembagaan.

Kegiatan survei dilaksanakan melalui survei sekunder maupun primer.

Pendataan Baseline Permukiman Kumuh Untuk Kegiatan Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu 16
Survey Sekunder
DOKUMEN DATA YANG DIDAPATKAN ANALISIS DALAM TAHAP PERENCANAAN

Dokumen Rencana Tata Ruang ∙ Kawasan strategis nasional/provinsi/Kabupaten/Kota • Analisis penentuan lokasi
Wilayah (RTRW) Nasional, ∙ Pola ruang dan struktur ruang • Analisis Kesesuaian tata ruang
Provinsi dan Kabupaten/Kota ∙ Rencana per sektor infrastruktur, sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan • Analisis usulan infrastruktur
Dokumen Rencana
Rencana pembangunan 20 tahunan berdasarkan visi dan misi kepala daerah yang
Pembangunan Jangka Panjang • Analisis usulan infrastruktur
bersangkutan
(RPJP)
Rencana pembangunan 5 tahunan berdasarkan visi dan misi kepala daerah yang
Dokumen Rencana RPJM • Analisis usulan infrastruktur
bersangkutan
Pengaturan tata ruang per persil mencakup status perijinan lahan apakah boleh
Dokumen Rencana Detail Tata dibangun atau tidak, intensitas ruang (Koefisien dasar bangunan/KDB, Koefisien • Analisis penentuan lokasi
Ruang (RDTR) dan atau Peraturan Lantai Bangunan/KLB dan Koefisien dasar hijau/KDH), sarana dan prasarana yang • Analisis Kesesuaian tata ruang
Zonasi (PZ) harus ada di zona tersebut, dan ketentuan zona khusus (contohnya: • Analisis usulan infrastruktur
tambang/bandara)
∙ Analisis usulan Infrastruktur dan
Dokumen Rencana Induk Sektor Data infrastruktur permukiman yang dibutuhkan di wilayah tersebut analisis dan Penyusunan
dokumen teknis
Data mengenai dinamika kependudukan, meliputi ukuran, struktur, dan
Data demografi penduduk
distribusi penduduk, serta jumlah penduduk sehingga mungkin diketahui salah Analisis usulan infrastruktur
dari BPS
satu penyebab kekumuhan di wilayah tersebut.
∙ Data daya dukung lahan dan daya tampung lahan,
∙ Data rancangan rinci teknis dari rencana kegiatan; ∙ Analisis penentuan lokasi
Dokumen analisis dampak
∙ Data pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup; ∙ Analisis usulan infrastruktur
lingkungan
∙ Dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan ∙ Analisis dan penyusunan dokumen teknis
∙ Izin Kelayakan Lingkungan.

Pendataan Baseline Permukiman Kumuh Untuk Kegiatan Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu 17
Survey Primer

TATA CARA SURVEI


Melalui FGD, Questioner, wawancara, atau
Transek/Pengukuran Langsung dilapangan

SURVEI PERMUKIMAN KUMUH


Pengumpulan data dan informasi terkait
indikator kumuh dan kebutuhan infrastruktur
permukiman di lingkungan tersebut

SURVEI TINGKAT KELURAHAN


Survei yang melibatkan fasilitator (konsultan),
Lurah, pejabat terkait di kelurahan, perangkat
RT dan RW dan kelompok masyarakat di
dalam kelurahan tersebut

Pendataan Baseline Permukiman Kumuh Untuk Kegiatan Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu 18
Alur Pengumpulan Data dan Fakta

Dokumen
Peta-peta infrastruktur perencanaan skala
existing dan rencana kota dan lingkungan

2. Workshop Indikasi lokasi dan 3. FGD, Wawancara,


Peta-peta Transek/ Pengecekan
1. Penyiapan Penyiapan Survey Infrastruktur
yang sudah langsung di lapangan
Peta-peta Kumuh dengan Kumuh dilokasi
di digitasi dan Konsolidasi/
Stakeholder terkait tersebut
Pengolahan Data

Delineasi area kumuh


5. FGD untuk Profil 4. Pembuatan
6. Finalisasi Profil dan data infrastruktur
menyepakati profil Kumuh Profil Kumuh
yang tidak layak

Profil Kumuh Final Proses Dokumen Data

Pendataan Baseline Permukiman Kumuh Untuk Kegiatan Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu 19
Metodologi

Penyiapan Peta Workshop Penyiapan Survey

Digitasi Peta, jika peta belum ada dilakukan pembuatan peta. a. Diskusi di tahap awal dilakukan untuk membangun kesamaan pandang
Peta-peta yang diperlukan adalah sebagai berikut: tentang konsep peningkatan kualitas permukiman kumuh (Refleksi
a. Rumah dan fasilitas umum yang ada di kelurahan tersebut; Kekumuhan);
b. Peta Kondisi fisik area (kemiringan tanah, kontur); b. Pelaku: fasilitator (konsultan), pejabat kelurahan, pejabat RT dan RW, dan
c. Peta perencanaan yang dihasilkan dari berbagai dokumen kelompok masyarakat;
perencanaan skala kota, kawasan ataupun lingkungan (RTRW, c. Dokumen Pendukung: RP2KPKP, SIAP, NUAP, RTBL, RDTR, Perencanaan
RP2KPKP, SIAP, NUAP, RTBL, RDTR, dll) Sektoral, Peta infrastruktur permukiman, peta bencana alam, citra
d. Peta tata guna lahan resolusi tinggi (< 1 m), batas administrasi, batas RT, peta jaringan sungai,
data demografi penduduk dan profil kelurahan;
e. Peta infrastruktur permukiman existing seperti air, sampah
d. Output: Isu-isu permukiman kumuh, faktor penyebab kekumuhan,
atau limbah, saluran dan jalan
harapan warga atas pencegahan dan penanganan, peta indikasi lokasi
f. Peta bencana alam
kumuh, indikasi lokasi infrastruktur permukiman yang tidak layak, dan
form survei.

Pendataan Baseline Permukiman Kumuh Untuk Kegiatan Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu 20
Metode Pendataan Baseline

Transek /
FGD Wawancara
Observasi

Digunakan pada saat penggalian data awal Digabungkan dengan teknik FGD, dimana Akan dilakukan terutama untuk verifikasi
di tingkat desa/kelurahan yang melibatkan prosesnya dilakukan dengan wawancara dan klarifikasi data hasil FGD tingkat basis,
unsur masyarakat di desa/kelurahan khususnya kepada warga dan informan terutama secara visual maupun verbal
tersebut. FGD lebih detil juga akan kunci yang berada di tingkat basis kepada masyarakat langsung atau lokasi
dilakukan di tingkat basis (komunitas (RT/dusun/gampong) sasaran
terkecil) untuk menggali data utama.

Ketentuan FGD Basis :


Untuk 50 R.Tangga diambil responden 15 orang (15 R. Tangga).
Sederhananya : 1 Orang memahami minimal 4 RT disamping kiri/kanan dan muka/belakang + rumahnya sendiri)

Pendataan Baseline Permukiman Kumuh Untuk Kegiatan Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu 21
Contoh Format Survey Rumah Tangga

Pendataan Baseline Permukiman Kumuh Untuk Kegiatan Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu 22
Contoh Format Survey Lingkungan

Pendataan Baseline Permukiman Kumuh Untuk Kegiatan Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu 23
Format Numerik Pendataan Lokasi Perumahan Kumuh
Dan Permukiman Kumuh

Pendataan Baseline Permukiman Kumuh Untuk Kegiatan Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu 24
Metodologi

Pengecekan dan Pengukuran Lapangan Pembuatan Profil Kumuh FGD Penyepakatan Profil Kumuh

a. Bertujuan untuk memverifikasi output dari a. Data: Disepakati dan diverifikasi:


workshop penyiapan sebelumnya, ■ Delineasi kumuh dari GPS a. Peta delineasi dan dokumen-dokumen
mengukur dan inventarisasi infrastruktur ■ Data nama-nama dan alamat pendukung
yang sudah tidak layak penduduk yang terlayani infrastruktur b. Indikasi program hasil rumusan awal analisis
b. Alat: GPS, meteran, papan dada, bolpoin, permukiman yang rusak atau tidak terlayani penangan permukiman kumuh
kertas sama sekali (mis. jamban/ infrast. air
c. Output: Delineasi permukiman kumuh minum) % dan nilai kekumuhan Finalisasi Profil:
dengan data kondisi kekumuhan dan b. Tools: Map Source, Global Mapper, Google Tujuan: memperbaiki profil kumuh sesuai dengan
infrastruktur di lingkungan tersebut. Earth dan Arc Map kesepakatan-kesepakatan yang dihasilkan dari FGD
sebelumnya.

Pendataan Baseline Permukiman Kumuh Untuk Kegiatan Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu 25
Penyepakatan Kawasan Perumahan Kumuh Dan
Permukiman Kumuh
Dalam proses pembentukan kawasan (penggabungan beberapa delineasi/spot permukiman kumuh) kedalam satu hamparan delineasi
kawasan/clustering), dengan dasar pertimbangan sebagai berikut (contoh) :

Kriteria Penyepakatan Kawasan

01 Kesamaan karakteristik lokasi/tipologi kumuh

02 Lokasi dengan jarak yang berdekatan

Pembentuk sistem/jaringan infrastruktur yang tidak


03 dapat ditangani dalam bentuk delineasi/spot kumuh

Pertimbangan keterpaduan penanganan kawasan


04 dan kemudahan penanganan kawasan

05 Arah pengembangan kota

Tidak dipaksakan seluruh delineasi/spot permukiman kumuh harus masuk dalam kawasan
permukiman kumuh. Lakukanlah literasi alternatif kawasan secara berulang-ulang sehingga
mendapatkan kawasan permukiman kumuh yang ideal, sehingga penanganannya dapat
komprehensif, efisien dan optimal.

Pendataan Baseline Permukiman Kumuh Untuk Kegiatan Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu 26
Diagram Alir Perhitungan Outcome

Perhitungan Kekumuhan Kawasan dilakukan berdasarkan satuan basis


wilayah terkecil didalam Delineasi Kawasan Kumuh, seperti tingkat
RT/Dusun/Lingkungan/Gampong. Dengan menggunakan satuan wilayah
terkecil ini maka area delineasi Kawasan Kumuh dapat dilihat sebagai
kumpulan pazel-pazel RT Kumuh. Hal ini juga untuk memudahkan proses
perhitungan sesuai dengan basis wilayah pengambilan/pengolahan data
baseline 100-0-100 yang sudah ada sebelumnya

Pendataan Baseline Permukiman Kumuh Untuk Kegiatan Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu 27
Diagram Alir Perhitungan Outcome
DATA UMUM
KAWASAN

ASPEK/KRITERIA DATA NUMERIK PARAMETER


Hasil Identifikasi Data Numerik Dari
Baseline 100-0-100 Disusun Dalam
Bentuk Format Resume Data Numerik
Seperti Format Berikut

Data Numerik Kawasan sesuai Satuan


Wilayah Terkecil/Delineasi yang diukur
oleh Program KOTAKU-NSUP adalah
basis Rukun Tetangga (RT)

Pendataan Baseline Permukiman Kumuh Untuk Kegiatan Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu 28
Penilaian Kekumuhan Awal

Nilai setiap kriteria dari tiap Keseluruhan nilai tiap kriteria Didapatkan nilai total
indikator yang ada (16 kriteria) dijumlahkan kekumuhan

Meliputi penentuan nilai Menjadi acuan menentukan


numerik , persentase (%) dan tingkat kekumuhan lokasi
nilai bobot/skor kriteria (kategori: kumuh berat, kumuh
sedang dan kumuh ringan).

Pendataan Baseline Permukiman Kumuh Untuk Kegiatan Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu 29
Contoh Penilaian Numerik Kriteria Kekumuhan

Data

% = (Nilai Numerik : P. Ideal) x 100%


= (0 : 235) x 100% = 0,0 %
= [P. Ideal] – [P. Ekst]
= (235 – 235) = 0

Form NILAI = 0, SESUAI


Perhitungan UNTUK NILAI 0,0%
(< 25%)

NILAI =5, SESUAI


SKOR UNTUK NILAI
78,72%

% = (Numerik : P. Ideal) x 100%


= (185 : 235) x 100% = 78,72 %

Pendataan Baseline Permukiman Kumuh Untuk Kegiatan Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu 30
Contoh Penilaian Numerik Kriteria Kekumuhan
Setelah nilai numerik dan persentase numerik tiap kriteria diperoleh, selanjutnya dilakukan penilaian skor/pembobotan untuk setiap kriteria
kekumuhan.

Nilai skor/pembobotan untuk setiap kriteria ditentukan sesuai besarnya nilai persentase kriteria. Sebagai acuan, ketentuan pemberian
skor/bobot sesuai batas ambang berikut:

NILAI PERSENTASE KRITERIA SKOR/BOBOT KETERANGAN


76 – 100 5
UNTUK NILAI KRITERIA < 25% MAKA
51 – 75 3 DIBERIKAN NILAI 0 ATAU N/A (NOT
APLICABLE)
25 - 50 1

PENILAIAN KONDISI KEKUMUHAN / TINGKAT KEKUMUHAN


Berdasarkan jumlah keseluruhan bobot 16 kriteria, diperoleh nilai tingkat kekumuhan, kemudian ditentukan tingkat kekumuhannya. Sebagai
acuan, sesuai batas ambang berikut:

AMBANG BATAS NILAI KEKUMUHAN TINGKAT KEKUMUHAN

60 - 80 Kumuh Berat NILAI < 16


DINYATAKAN TIDAK
35 - 59 Kumuh Sedang KUMUH

16 - 37 Kumuh Ringan

Pendataan Baseline Permukiman Kumuh Untuk Kegiatan Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu 31
Contoh Penentuan Tingkat Kekumuhan Awal

TOTAL NILAI (=18)


= JUMLAH KESELURUHAN
NILAI TOTAL = NILAI 16 KRITERIA
18:
MASUK PADA
KATEGORI
KUMUH
RINGAN

Pendataan Baseline Permukiman Kumuh Untuk Kegiatan Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu 32
Contoh Hasil Perhitungan Baseline Numerik

Pendataan Baseline Permukiman Kumuh Untuk Kegiatan Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu 33
CATATAN PENUTUP 04

34
Catatan Penutup
Penilaian lokasi harus mendapatkan verifikasi dari Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah Provinsi sesuai dengan kewenangannya

Rencana Peningkatan Kualitas perlu ditetapkan dalam bentuk


peraturan bupati/wali kota sebagai dasar penanganan Perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh.

SK Penetapan Lokasi Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh


perlu dilengkapi dengan tabel daftar lokasi dan peta sebaran
perumahan kumuh dan permukiman kumuh.

SK Penetapan Lokasi Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh


perlu dimutakhirkan paling sedikit 1 kali dalam 5 tahun

Jika penetapan lokasi tidak didasari perhitungan baseline numerik,


tidak bisa melakukan pengentasan kumuh dengan tepat sasaran
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai