Anda di halaman 1dari 17

1.

Pendahuluan
Pesatnya perkembangan teknologi telah menjadikan negara-negara seakan tidak berbatas.
Dengan majunya teknologi, komunikasi sampai aktivitas perdagangan sekarang dapat
dilakukan lintas negara. Salah satu perkembangan teknologi yang berdampak pada aktivitas
perekonomian dunia ialah e-commerce. Menurut Yan Tian dalam Concetta Stewart (2006,
hal.559) e-commerce yang juga dikenal sebagai e-business, merupakan transaksi barang dan
jasa melalui komunikasi elektronik.
Kehadiran e-commerce ini bisa memberikan efektivitas dalam aktivitas perdagangan di
Indonesia. E-commerce dapat meningkatkan penjualan dan membantu promosi produk-produk
yang dihasilkan oleh industri lokal atau usaha kecil menengah (UKM). Menurut Jauhari (2009,
hal.2) masalah utama yang dihadapi oleh UKM adalah pemasaran. Pemasaran dengan
menggunakan metode konvensional memerlukan biaya tinggi, misalnya membuka cabang
baru, ikut pameran, pembuatan dan penyebaran brosur, dan sebagainya. Maka dari itu dengan
keberadaan e-commerce dapat menurunkan biaya pemasaran tersebut karena dilakukan dengan
internet yang bisa diakses oleh siapapun dan di manapun.
Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2014,
terdapat 88 juta pengguna internet di Indonesia dari total jumlah penduduk 252,4 juta jiwa.
Dari 88 juta pengguna internet hanya 14% yang pernah berjualan online (2014, hal.46). Portal
berita Liputan 6 melaporkan bahwa jumlah transaksi dari berjualan online hanya sekitar Rp 25
triliun di tahun 2014.1 Perkembangan tersebut yang membuat pemerintah Indonesia gencar
mempromosikan penggunaan e-commerce bagi masyarakat, yang dimulai ketika Indonesia
mengalami pergantian pemimpin pada tahun 2015 lalu. Pada September 2016 misalnya,
Menteri Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Rudiantara menargetkan
perputaran uang pada bisnis e-commerce mencapai USD 130 miliar pada 2020.2 Terkait dengan
ambisi tersebut, pemerintah Indonesia tidak hanya melakukan upaya ke dalam negeri dengan
mendorong UKM domestik, tapi juga ke luar negeri supaya dapat mempromosikan industri-
industri domestik ke mancanegara.
Salah satu upaya ke dalam negeri adalah ketika Presiden membuat gerakan 100.000
UMKM Go Online secara serentak di 30 kota/ kabupaten di Indonesia pada Maret 2017 sesuai

1
Liputan 6, “2018, Transaksi e-commerce Indonesia Akan Capai Rp 144 Triliun”, Agustus 2017, diakses dari
https://www.liputan6.com/tekno/read/3057134/2018-transaksi-e-commerce-indonesia-akan-capai-rp-144-
triliun
2
Viva, “Menkominfo Ingin Alibaba Bantu UKM Indonesia Perluas Pasar “, 8 September 2016, diakses dari
https://www.viva.co.id/digital/819367-menkominfo-ingin-alibaba-bantu-ukm-indonesia-perluas-pasar

1
dengan visi untuk menjadikan Indonesia sebagai Digital Energy of Asia.3 Upaya ini
membuahkan hasil. Laman berita CNN Indonesia mencatat per November 2017 lalu sebanyak
3,79 juta UMKM sudah go online4, jauh melampaui target semula hanya dalam waktu kurang
dari satu tahun. Sementara upaya memperoleh bantuan dari luar negeri adalah dengan
mendekati Alibaba Group, perusahaan e-commerce multinasional asal Tiongkok.
Upaya ini tidaklah mudah karena pemerintah harus mendekati Alibaba supaya mau
berinvestasi di Indonesia. Tidak hanya itu, pemerintah juga harus memastikan bahwa UKM
Indonesia mendapatkan tempat di Alibaba yang merupakan perusahaan e-commerce raksasa di
Tiongkok. Hal ini menjadi penting mengingat Alibaba adalah marketplace yang bisa digunakan
oleh semua orang dari negara manapun yang ingin berdagang. Tentunya UKM Indonesia harus
siap bersaing di pasar internasional.
Apabila dilihat menggunakan kacamata diplomasi ekonomi, hubungan antara pemerintah
Indonesia dan perusahaan e-commerce Alibaba ini merupakan hubungan bilateral antara negara
dan multinational corporation (MNC). Kini diplomasi ekonomi tidak hanya dapat dilakukan
antar sesama aktor negara saja, namun di era globalisasi ini aktor-aktor non-negara pun juga
bermunculan. Jika menurut Nicholas Bayne dan Stephen Woolcock (2013, hal.4) aktor non-
negara secara aktif dapat mempengaruhi kebijkan pemerintah sebagai pemain independen,
dalam kasus kerjasama Indonesia dan Alibaba ini pemerintah Indonesialah yang aktif mencari
dukungan dari Alibaba selaku MNC yang bergerak di bidang e-commerce untuk meningkatkan
UKM di Indonesia.
Upaya pemerintah untuk melakukan diplomasi dengan Alibaba menjadi fokus dalam
tulisan ini. Untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif, penulis membagi artikel ini ke
dalam lima bagian. Bagian pertama tinjauan literatur yang menjelaskan diplomasi ekonomi
bilateral antar negara dan gambaran mengenai Alibaba Group, bagian kedua adalah upaya
diplomasi pemerintah Indonesia ke dalam negeri, bagian ketiga mendalami upaya diplomasi
ekonomi Indonesia ke Alibaba, bagian keempat adalah bagaimana implikasi dari kerjasama
tersebut atau aksi nyata apa yang Alibaba lakukan bagi perkembangan UKM Indonesia, dan
bagian terakhir adalah kesimpulan.

3
Kominfo, “UMKM Go Online, Upaya Wujudkan Visi “Digital Energy of Asia””, Maret 2017, diakses dari
https://www.kominfo.go.id/content/detail/9514/umkm-go-online-upaya-wujudkan-visi-digital-energy-of-
asia/0/berita_satker
4
CNN Indonesia, “Kemenkop UKM: 3,79 Juta UMKM Sudah Go Online”, November 2017, diakses dari
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20171115161037-78-255819/kemenkop-ukm-379-juta-umkm-
sudah-go-online

2
2. Tinjauan Literatur
Diplomasi Ekonomi Bilateral
Pada perkembangannya, diplomasi merupakan negosiasi dalam hubungan politik dan ekonomi.
Kini diplomasi di bidang ekonomi semakin dikembangkan karena aspek ekonomi dapat
mempengaruhi politik secara langsung maupun tidak langsung. Diplomasi ekonomi secara
komprehensif dideskripsikan oleh Oana Mionel (2016, hal. 192) sebagai upaya untuk mencapai
tujuan melalui cara-cara diplomatik dan kerangka kerja yang efisien dari kerjasama
institusional dalam rangka mencapai tujuan promosi ekonomi di luar negeri. Selain itu,
diplomasi ekonomi dianggap sebagai fungsi yang menghubungkan upaya kebijakan luar negeri
dan kesejahteraan ekonomi warga suatu negara.
Bayne dan Woolcock (2013, hal.2) juga menambahkan bahwa diplomasi ekonomi
merupakan manajemen hubungan antar negara serta antar negara dan aktor lain. Hubungan-
hubungan tersebut dapat terjadi secara bilateral, regional, plurilateral, maupun multilateral.
Suatu negara juga bisa mengambil keputusan sendiri dengan maksud agar kebijakannya dapat
mengubah perilaku negara atau aktor internasional lain, hal tersebut yang dikategorikan Bayne
sebagai zero option atau unilateralisme. Setelah mengetahui deskripsi mengenai diplomasi
ekonomi, tulisan ini hanya fokus membahas diplomasi ekonomi dalam hubungan bilateral saja.
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, hubungan antara pemerintah Indonesia dan
perusahaan e-commerce Tiongkok adalah hubungan diplomasi ekonomi bilateral. Bilateral
mengindikasikan hubungan antara dua aktor atau entitas dalam sebuah isu ekonomi. Hubungan
bilateral tidak semata-mata didefinisikan sebagai hubungan yang melibatkan antar dua aktor
saja, tapi juga berbicara mengenai hubungan yang terlembaga. Sebagaimana yang diungkapkan
oleh Kiatpongsan (2011, hal.26),
“The term ‘bilateralism’, however, stands for an organizing principle of bilateral
conduct and, as postulated in political science literature, appears to have a more implicit
meaning on institutional form than just ‘relations involving two states or parties’”

Selain itu, Kiatpongsan juga menjelaskan diplomasi bilateral yang pada dasarnya
dilakukan oleh dua pihak, baik negara dengan negara, maupun negara dengan non-negara,
tentunya sangat menekankan kepada prinsip resiprositas. Prinsip inilah yang membedakan
konsep diplomasi bilateral dengan unilateral yang dilakukan secara sepihak saja. Tentunya
diplomasi bilateral ini harus mempertimbangkan positive sum game. Artinya kedua belah pihak
sama-sama mendapatkan keuntungan.
Bayne dan Woolcock (2013, hal.6) kembali menyatakan bahwa keberhasilan semua
proses diplomasi dapat ditentukan oleh tiga faktor: sistemik, domestik, dan ideasional. Secara

3
sistem, hubungan internasional dipengaruhi oleh power antar pihak-pihak yang berdiplomasi,
kondisi rezim yang berlaku supaya dapat menjalin kerjasama tanpa tindakan koersif, serta
kondisi pasar global. Secara domestik aktor suatu negara harus dapat menyatukan kepentingan-
kepentingan yang berbeda dari kelompok-kelompok sosial di dalam negeri dan adanya
diplomasi ke dalam sebelum ke luar (two-level game). Serta faktor ideasional adalah ide dan
teknik persuasi yang digunakan oleh negoisiator dalam mencapai kepentingannya.
Justifikasi penulis menggunakan teori ini adalah Alibaba Group merupakan
multinational cooperation (MNC) yang bergerak di bidang e-commerce. Ia adalah aktor non-
negara yang juga dapat mempengaruhi keputusan ekonomi negara lain, dalam hal ini Indonesia.
Indonesia sendiri merupakan aktor yang berupaya untuk mengubah tindakan Alibaba Group
supaya membantu UKM di Indonesia untuk berkembang melalui e-commerce. Untuk
mengubah tindakan Alibaba, Indonesia tidak menggunakan cara-cara koersif melainkan
melalui pendekatan-pendekatan yang terlembaga bermotif kerjasama.

Alibaba Group
Tidak ada yang asing dengan Alibaba. Hampir seluruh dunia mengenal dengan industri
penyedia jasa layanan internet dunia yang berpusat di Hangzhou, Tiongkok ini. Alibaba
didirikan oleh Ma Yun atau yang lebih dikenal dengan nama Jack Ma. Alibaba adalah satu dari
perusahaan-perusahaan penerima keuntungan berbasis teknologi web. Dikutip dari Anwar
(2017, hal.369), Alibaba adalah platform yang telah memulai kiprahnya sejak kemunculan
Web 1.0 pada tahun 1990-an. Alibaba juga merupakan ‘disruptor’ (pembuat kegaduhan) di
Tiongkok dalam industri digital dan bisnis dan juga dikenal dalam pasar global. Sejak
keputusan Alibaba untuk menginternasionalisasi platform-nya, Alibaba menggunakan strategi
ini untuk menjadi penggerak pertama marketplace online yang dibuat untuk small-medium
enterprises (SME) / usaha kecil dan menengah (UKM).
Perusahaan ini memiliki banyak anak perusahaan yang memiliki layanan berbasis
internet yang berbeda-beda. Mengutip dari penelitian Liu Shun (2015, hal.8) dalam The
Shallows: Development of Alibaba in Chinese Domestic Logistics System, saat ini Alibaba
telah mengembangkan berbagai jenis layanan mulai dari e-commerce hingga jasa pembayaran
online, cloud computing, dan bisnis online lainnya. Anak-anak perusahaan Alibaba antara lain
Alibaba.com, Taobao, Yahoo! China, Alipay, Alisoft and Alimama.
Perusahaan berbasis internet ini dapat dikatakan perusahaan multinasional karena telah
banyak membuka cabang di berbagai negara. Sampai pada tahun 2017 pengembangan Alibaba
Cloud sendiri telah dilakukan di berbagai negara seperti Australia, Jerman, Jepang, Hong

4
Kong, Singapura, Uni Emirat Arab dan Amerika Serikat.5 Di tahun yang sama Alibaba juga
melakukan ekspansi ke India, Malaysia, dan yang terakhir Indonesia di mana upaya pemerintah
untuk mendapatkan investasi Alibaba akan dibahas dalam sub bab berikutnya.
Anwar (2017, hal. 370) menjelaskan jika revenue yang diperoleh Alibaba di tahun 2016
adalah sebesar USD 23 miliar dengan keuntungan mencapai USD 8.5 miliar dan berkembang
hingga saat ini melalui ekspansi-ekspansi yang terus dilakukan. Saat ini Alibaba merupakan
industri e-commerce terbesar di Tiongkok dengan pelanggan mencapai 450 juta orang. Total
kekayaan yang dimiliki oleh Alibaba mencapai USD 264 juta hingga tahun 2017 lalu.6 Hal ini
menjadikan Alibaba sebagai perusahaan raksasa di Tiongkok yang sangat kuat. Apalagi
keuntungan dari bisnis Alibaba ini juga didukung penuh oleh pemerintah Tiongkok.
Seperti yang dikatakan oleh Sungyoung dkk. (2015, hal. 3), Alibaba memiliki hubungan
kedekatan dengan pemerintah Tiongkok. Hubungan kedekatan dengan pemerintah adalah salah
satu kunci sukses pengusaha yang kemudian diterapkan oleh Alibaba. Dikatakan Sungyoung,
sejak Alibaba membangun infrastruktur untuk belanja online, industri-industri kecil
mendapatkan kesempatan untuk menjual produk barang maupun jasa ke seluruh penjuru
Tiongkok, di mana hal tersebut sangat mendorong pertumbuhan ekonomi Tiongkok.
Kontribusi Alibaba terhadap pembangunan itulah yang membuat pemerintah Tiongkok sangat
menghargai keberadaan Alibaba.
Pemerintah Tiongkok kemudian banyak memberikan keuntungan bagi perusahaan ini,
salah satu contohnya adalah mengeluarkan Alipay. Alipay merupakan sistem pembayaran
online yang posisinya disejajarkan dengan perbankan resmi di Tiongkok. Kedekatan
pemerintah Tiongkok dengan Alibaba juga menjadikan pendirinya, Jack Ma, sebagai duta
bisnis dunia di Tiongkok. Dengan gelar yang disandangnya, Jack ma mendedikasikan 800 jam
per tahun untuk bertemu orang-orang penting di seluruh dunia; seperti anggota kerajaan,
presiden, perdana menteri, dan pelaku-pelaku bisnis. Keunggulan-keunggulan yang dimiliki
Alibaba itulah yang membuat pemerintah Indonesia tertarik untuk menjalin kerjasama.

3. Upaya Diplomasi ke Dalam Negeri


Sebelum membahas mengenai upaya diplomasi pemerintah Indonesia, perlu untuk
mengetahui motivasi pemerintah melakukan diplomasi ke dalam negeri terlebih dahulu untuk

5
Business Wire, “Alibaba Cloud to Open Data Centers in India and Indonesia”, Juni 2017, diakses dari
https://www.businesswire.com/news/home/20170609005200/en/Alibaba-Cloud-Open-Data-Centers-India-
Indonesia
6
In The Black, “Jack Ma's strategy to take Alibaba global”, Oktober 2017, diakses dari
https://www.intheblack.com/articles/2017/10/01/jack-ma-alibaba

5
menyatukan semua komponen masyarakat Untuk memperkaya sub bab ini dan sub bab
selanjutnya, penulis banyak menggunakan kutipan dari media berita online resmi karena
keterbatasan literatur. Media berita yang digunakan adalah media yang berasal dari dalam dan
luar negeri.
Diplomasi ekonomi di bidang e-commerce dilakukan oleh Presiden Joko Widodo setelah
melihat bahwa aspek ini tidak mendapat perhatian yang cukup serius sebelumnya. Hal tersebut
diungkapkan oleh Yuliandre Darwis (2013, hal.215) dalam The Urgency of Communication
Media (E-commerce) In Indonesia's Creative Industry as an Effort to Increase International
Business Competition. Darwis menjelaskan bahwa pada tahun 2013 penggunaan e-commerce
oleh pengusaha lokal masih sangat terbatas. Padahal internet dan teknologi dapat
meningkatakan kapabilitas dari perusahaan. Keberadaan e-commerce belum dimanfaatkan
sebagai sarana untuk meningkatkan keunggulan kompetitif dari usaha-usaha lokal. Ketiadaan
daya saing ini tentu berbahaya karena dapat mematikan inovasi dan efisiensi.
Pada tahun 2014 setelah ia diresmikan, Presiden RI Joko Widodo mulai melakukan
banyak upaya untuk mengembangkan industri e-commerce dalam negeri. Presiden melakukan
diplomasi dengan kementrian, terutama dengan Kementrian Komunikasi dan Informasi
(Kominfo), Badan Litbang, institusi domestik seperti Indonesia E-commerce Association
(idEA) dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah (LKPP) serta para pelaku
bisnis e-commerce dalam negeri. Hal ini dilakukan untuk menghimpun pemikiran dan kekuatan
untuk secara bersama-sama dapat menggerakkan e-commerce Indonesia.
Setahun setelah menjabat, presiden meresmikan paket kebijakan ekonomi ke-14 pada
tahun 2015, di mana e-commerce adalah salah satu daftar kebijakan yang sedang gencar
dikembangkan. Paket kebijkakan tersebut memuat pembuatan peta jalan e-commerce pada
akhir tahun 2016. Menurut data Kementrian Komunikasi Bidang Perekonomian RI (2016),
kebijakan tersebut mencakup delapan poin utama yaitu pendanaan, perlindungan konsumen,
pendidikan dan sumber daya manusia, logistik, infrastruktur komunikasi, keamanan siber, dan
pembentukan manajemen pelaksana. Kedelapan poin tersebut untuk membantu pertumbuhan
industri lokal Indonesia atau Usaha Kecil Menengah (UKM) supaya melenggang ke pasar
internasional.
Berdasar pernyataan Nicholas Bayne yang telah dijelaskan sebelumnya, salah satu
indikator keberhasilan diplomasi ekonomi adalah faktor ideasional. Presiden Joko Widodo
adalah presiden yang visioner dan melihat adanya peluang dalam industri berbasis digital di
Indonesia. Setelah presiden mengunjungi Silicon Valley, Amerika Serikat tahun 2016 untuk
bertemu dengan petinggi Facebook, Apple, Google, dan Microsoft, Presiden Joko Widodo

6
mencetuskan ide untuk membuat gerakan 1000 startup digital di Indonesia (sebelumnya 1000
technopreneur).7 Presiden menargetkan bahwa Indonesia harus memiliki 200 startup baru
setiap tahun dalam lima tahun ke depan secara berkelanjutan. Sehingga selama lima tahun masa
kepemimpinan presiden total startup yang muncul adalah sebanyak 1000 startup.
Selain itu Bayne juga mengatakan bahwa dalam pengambilan keputusan aktor harus
melihat kondisi dalam negeri dulu sebelum berdiplomasi ke luar (two level game). Presiden
memastikan terlebih dahulu bahwa kondisi industri dalam negeri benar-benar siap dalam
melakukan bisnis yang berbasis digital. Upaya presiden untuk membantu pengembangan e-
commerce di Indonesia adalah dengan menciptakan ekosistem yang memungkinkan bagi
startup Indonesia dapat berkompetisi dengan pedagang dari negara-negara lain. Presiden
melalui idEA esmi menggelar Indonesia E-commerce Summit and Expo (IESE) menggelar
Indonesia E-commerce Summit and Expo (IESE) pada 27 April 2016 lalu di di Indonesia
Convention & Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang.8
IESE merupakan ajang pertemuan bergensi para pemangku kepentingan industri. Acara
ini menyediakan lebih dari 1.500 kursi untuk pelaku e-commerce. Para pemain dalam industri
ini memiliki kepentingan yang bermacam-macam; baik mencari jaringan bisnis, mencari
informasi bisnis, maupun membeli barang atau jasa yang mereka butuhkan. Selain itu acara ini
juga memfasilitasi para pelaku bisnis dengan seminar. Sebanyak 72 pembicara berbagi
pengetahuan dan pengalaman mengenai e-commerce, di mana topiknya meliputi regulator,
pelaku bisnis e-commerce, dan UKM.9
Presiden juga menunjuk Kominfo untuk melakukan survei bersama Badan Litbang
mengenai Teknologi Informasi dan Komunikasi di Indonesia. Hasilnya sebanyak 31%
responden yang telah menggunakan Internet, atau berarti sekitar 80,7 juta jiwa penduduk
Indonesia memiliki akses terhadap Internet, dan pada salah satu indikator terbaru yang diukur
mulai tahun ini, tercatat sebanyak 24,2% pengguna Internet melakukan aktivitas e-commerce,
atau sekitar 19,5 juta jiwa penduduk Indonesia. Pengelola Nama Domain Indonesia (PANDI)
juga melakukan penelitian mengenai perilaku pengguna internet Indonesia pada tahun 2016.
Data yang ditemukan PANDI memperlihatkan sebanyak 130 juta orang mengetahui bahwa

7
Kominfo, “Gerakan Nasional 1000 Startup Digital”, November 2016, diakses dari
https://aptika.kominfo.go.id/index.php/artikel/145-gerakan-nasional-1000-startup-digital
8
Beri Tagar, “Pemerintah akan Bantu Pengembangan Usaha Rintisan di Indonesia”, diakses dari
https://beritagar.id/artikel/sains-tekno/pemerintah-akan-bantu-pengembangan-usaha-rintisan-di-indonesia
9
Ibid.

7
Internet merupakan sarana tempat jual beli barang dan jasa dan sejumlah 84,2 juta orang pernah
bertransaksi secara online.10
Data tersebut membuat pemerintah semakin bersemangat untuk mendorong
pengembangan e-commerce dan bisnis-bisnis berbasis aplikasi digital. Daily Social (2016)
mencatat bahwa di tahun 2016 pemerintah juga menjalin kemitraan strategis dengan e-
commerce Indonesa untuk menyediakan semua kebutuhan barang dan jasa khusus untuk
pemerintahan. Dinaungi oleh LKPP meresmikan penendatanganan Pakta Integritas dengan
AnugrahPratama.com, Ayooklik, Bhineka dan Mbiz.11 Dengan ditandatanganinya pakta
tersebut keempat e-commerce telah resmi bergabung ke dalam e-katalog LKPP.
. Kondisi tersebut kemudian ditindaklanjuti pemerintah dengan mempromosikan e-
commerce kepada publik serta membuat aturan dalam Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun
2014 tentang Perdagangan.

4. Upaya Diplomasi Ekonomi Indonesia ke Alibaba


Melihat iklim perkembangan e-commerce yang baik di dalam negeri, pemerintah
berupaya agar perkembangan tersebut tidak hanya dilakukan ke dalam saja namun juga
dilakukan dengan menggandeng mitra bisnis dari luar negeri. Pemerintah kemudian mengajak
serta Alibaba Group sebagai e-commerce terbesar di Tiongkok untuk memberdayakan UKM
Indonesia. Mengingat Alibaba memiliki misi yang sama dengan pemerintah Indonesia dan
telah terlebih dahulu memberdayakan UKM di Tiongkok. Dilansir dari Kompas.com (2017),
Menkominfo Rudiantara menilai Alibaba memiliki kredibilitas yang tinggi untuk membangun
kepercayaan internasional kepada sektor e-commerce Indonesia,
"Agar nanti implikasinya orang (mau) investasi di Indonesia dan sebagainya.”12

Sebelum berinvestasi di Tokopedia, pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya


untuk supaya Alibaba melirik pasar Indonesia. Pada tanggal 2 September 2016, Presiden Joko
Widodo bersama menteri menyempatkan diri untuk mengunjungi Alibaba di Tiongkok dalam
kunjungan kerja ke Tiongkok, di tengah Konferensi Tingkat Tinggi G-20. Dalam pertemuan
tersebut, presiden menawarkan posisi Penasihat Steering Committe untuk Roadmap (peta

10
Op. Cit. “Jack Ma's strategy to take Alibaba global”
11
Daily Social, “LKPP Resmikan Kemitraan dengan Empat E-commerce Indonesia”, 2016, diakses dari
https://dailysocial.id/post/lkpp-resmikan-kemitraan-dengan-empat-e-commerce-indonesia
12
Kompas.com, "Alasan di Balik Penunjukan Jack Ma Sebagai Penasihat E-commerce Indonesia", Agustus 2017,
diakses dari https://ekonomi.kompas.com/read/2017/08/31/191805926/alasan-di-balik-penunjukan-jack-ma-
sebagai-penasihat-e-commerce-indonesia

8
jalan) e-commerce yang telah dirumuskan oleh Indonesia kepada Jack Ma, selaku CEO
Alibaba.13 Usaha pemerintah ini tidak berlangsung mulus karena Jack Ma lebih memilih untuk
menjadi penasehat e-commerce di Malaysia.
Meskipun Jack Ma sempat menolak posisi penasehat Steering Committee, pemerintah
Indonesia tidak patah arang. Disampaikan oleh Tribun News, kementrian bersama tim Steering
Committee akan tetap menjalin komunikasi dengan Jack Ma terkait apa yang harus dilakukan
untuk mendorong percepatan suksesnya e-commerce di Indonesia.14 Dengan komunikasi yang
intens, keberhasilan pertama menarik Alibaba ke Indonesia adalah ketika ia juga bersedia untuk
berinvestasi di e-commerce lokal yaitu Tokopedia, setelah setahun sebelumnya Alibaba juga
berinvestasi di Lazada, platform e-commerce asal Singapura. Tokopedia merupakan e-
commerce customer to customer (C2C) terbesar di Indonesia di mana setiap orang bisa setiap
orang yang terdaftar dalam akun Tokopedia bisa bertindak sebagai penjual maupun pembeli.
Nilai investasi Alibaba ke Tokopedia adalah senilai USD 1,1 miliar atau setara Rp 14
triliun, lebih besar dari nilai yang disuntikkan Alibaba ke Lazada yaitu sebesar USD 1 miliar.15
Meski demikian, Alibaba menegaskan ia masih belum mau mendirikan Alibaba di Indonesia.
Seperti yang diungkapkan oleh Vice President Alibaba Group Brian Wong pada 5 Desember
2017,
“Pendekatannya lebih ke arah membangun ekosistem e-commerce yang menyeluruh di
Indonesia, bagaimana pedagang UKM bisa saling terikat dengan pembeli dari negara
lain. Kita tidak mau buat Alibaba baru di sini, untuk itu kita butuh pemain lokal yang
paham dengan kondisi dan bisa memberikan solusi yang tepat.”16

Nilai investasi tersebut digunakan untuk mendukung pemerataan ekonomi di Indonesia


sesuai dengan misi Tokopedia. Dikabarkan Bisnis.com, dana ini dipakai untuk mengakselerasi
pertumbuhan dua juta merchant serta membangun jutaan lapangan pekerjaan baru di seluruh
pelosok Indonesia.17 Alibaba dan Tokopedia sama-sama memiliki visi untuk meningkatkan

13
Op. Cit. “Menkominfo Ingin Alibaba Bantu UKM Indonesia Perluas Pasar“
14
Tribun News, Jack Ma Pendiri Alibaba, Presiden Jokowi yang Temui, Malaysia yang Bekerjasama, November
2016, diakses dari http://www.tribunnews.com/bisnis/2016/11/11/jack-ma-pendiri-alibaba-presiden-jokowi-
yang-temui-malaysia-yang-bekerjasama?page=2.
15
Tirto id, “Lazada dan Tokopedia dalam Cengkeraman Alibaba “, https://tirto.id/lazada-dan-tokopedia-dalam-
cengkeraman-alibaba-cuQz
16
Daily Social id, “Alibaba Jembatani Pematangan Ekosistem E-commerce Indonesia Melalui Investasi di
Tokopedia dan Lazada”, Desember 2017, diakses dari https://dailysocial.id/post/alibaba-jembatani-
pematangan-ekosistem-e-commerce-indonesia-melalui-investasi-di-tokopedia-dan-lazada
17
Bisnis.com, Investasi Alibaba ke Tokopedia, Ini Komentar Menkominfo, Agustus 2017, diakses dari
http://industri.bisnis.com/read/20170817/105/681924/investasi-alibaba-ke-tokopedia-ini-komentar-
menkominfo-

9
pertumbuhan UKM. Dengan hadirnya Alibaba sebagai investor ini memudahkan Tokopedia
untuk mewujudkan visi tersebut.
Setelah berhasil membawa Alibaba berinvestasi di Indonesia, pemerintah terus berupaya
agar Jack Ma tetap menjadi Penasihat Steering Committe untuk Roadmap (peta jalan) e-
commerce. Upaya tersebut membuahkan hasil karena akhirnya Jack Ma menerima tawaran
tersebut melalui siaran pers hubungan masyarakat perwakilan Alibaba di Indonesia.
Persetujuan Jack Ma kemudian ditindaklanjuti oleh Menteri Koordinator Perekonomian
Indonesia Darmin Nasution dan Menkominfo Rudiantara di Beijing, Cina pada hari Selasa 22
Agustus 2017.18 Keduanya memberikan undangan resmi bagi Jack Ma untuk mengukuhkan
posisinya di Indonesia.
Hubungan antara Indonesia dan Alibaba ini adalah hubungan positive-sum game. Artinya
kedua belah pihak harus sama-sama diuntungkan dengan kerjasama yang dilakukan. Di sisi
lain Indonesia mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan UKM, di sisi lain Alibaba
juga mendapatkan keuntungan berupa perluasan jaringan pasar. Penunjukan ini sebenarnya
memunculkan rasa kekhawatiran bahwa Indonesia hanya akan dimanfaatkan sebagai pasar
Alibaba saja. Namun Menkominfo Rudiantara meyakinkan masyarakat bahwa posisi Jack Ma
hanya sebagai guru dan motivator supaya e-commerce Indonesia lebih berkembang. Penawaran
atas posisi penasehat Steering Committee kepada Jack Ma ini dapat dilihat sebagai teknik
persuasi yang digunakan oleh pemerintah, sebagaimana yang dikatakan oleh Nicholas Bayne
dalam teori diplomasi ekonomi.
Setelah dua tahun pemerintah terus menerus melakukan persuasi dengan Alibaba, bahkan
memberikan Jack Ma posisi Penasehat Steering Committee, Alibaba menjadi semakin serius
untuk bergerak di pasar Indonesia. Keseriusan tersebut dibuktikan dengan dibangunnya data
center milik Alibaba Cloud di Jakarta pada bulan Maret 2018 lalu. Menurut portal berita
Detik.com, kehadiran data center ini menyusul setelah kurun dua tahun Alibaba Cloud
memantau pasar di Tanah Air. Perkembangan ekonomi digital Indonesia yang terus meningkat,
meneguhkan niat mereka menempatkan salah satu data center-nya di negeri ini19. Upaya ini
sebagai usaha Alibaba untuk membantu usaha-usaha startup (usaha baru) dengan menyediakan
kebutuhan penyimpanan data. Sebagaimana yang dikatakan oleh Raymond Ma selaku kepala
Alibaba Cloud ASEAN dan New Zealand,

18
Tirto id, “Jack Ma Resmi Jadi Penasihat E-commerce Indonesia “, Agustus 2017, diakses dari
https://tirto.id/jack-ma-resmi-jadi-penasihat-e-commerce-indonesia-cu9n
19
Detik.com, “Alibaba Buka Data Center di Indonesia”, Maret 2018, diakses dari
https://inet.detik.com/business/d-3919102/alibaba-buka-data-center-di-indonesia

10
"Kami merasa penting menghadirkan cloud di Indonesia. Adanya data center ini sebagai
wujud komitmen kami untuk mendukung inisiatif pemerintah dalam mencetak 1.000
startup pada 2020."

Dengan adanya Alibaba Cloud tersebut, perusahaan-perusahaan lokal kini telah


menggunakan layanannya yaitu Tokopedia, GTech Digital Asia, Dwidaya Tour dan Yogrt.20
Selain itu berbagai aksi nyata pengembangan UKM juga telah dilakukan oleh Alibaba bersama-
sama dengan pemerintah Indonesia sebagai bentuk perwujudan komitmen utamanya.

5. Aksi Nyata Alibaba Menggerakkan UKM Indonesia


Dengan keputusan berinvestasi di marketplace Tokopedia, Alibaba hadir dengan harapan bisa
membantu perkembangan UKM di Indonesia melalui e-commerce. Akan tetapi, menurut Brian
Wong perkembangan e-commerce Indonesia tetap dihadapi dengan berbagai tantangan
sehingga Alibaba tidak bergerak sendiri dalam mendorong UKM melainkan juga harus disertai
campur tangan pemerintah Indonesia. Tantangan pertama adalah masalah sistem pembayaran
karena akses layanan finansial, seperti tabungan, yang belum dimiliki oleh seluruh lapisan
masyarakat. Tantangan kedua adalah minimnya keberadaan infrastruktur retail terutama di luar
daerah perkotaan. Wakil Presiden Alibaba Group, Brian Wong, dalam Tirto.id (2017)
menyatakan bahwa pemilik UKM harus dibekali kesadaran dan kapasitas dalam memanfaatkan
teknologi e-commerce.
“Untuk bisnis kecil dan menengah terkadang penggunaan teknologi masih dianggap
asing dan sulit. Untuk itu, kami (Alibaba) memiliki misi untuk menghancurkan mitos ini.
Karena pemanfaatan teknologi untuk UKM akan menciptakan pembangunan yang
inklusif yang melibatkan tidak hanya 20 persen masyarakat melainkan juga 80 persen
lainnya”21

Alibaba memberikan platform baru untuk kemudahan logistik bagi pelaku UKM dengan
bekerjasama dengan J&T Express, salah satu ekspedisi pengiriman di Indonesia. Kerjasama
yang diadakan pada 9 Mei 2017 ini merupakan langkah strategis untuk membantu pelaku UKM
memasarkan produknya ke luar negeri. Hasil dari kolaborasi ini dinamakan J&T Alibaba.
Platform ini juga menyediakan konsultasi dan produk pendidikan mengenai strategi e-
commerce, ekspor, termasuk pemasaran dan akses ke pembeli potensial di seluruh dunia.22 Para

20
Ibid.
21
Tirto.id, “VP Alibaba Group: UKM adalah Masa Depan E-commerce di Indonesia”, diakses dari
https://tirto.id/vp-alibaba-group-ukm-adalah-masa-depan-e-commerce-di-indonesia-cBcQ
22
Liputan 6, “Bantu UKM Go International, J&T Alibaba Siapkan Platform Anyar”, Mei 2017, diakses dari
https://www.liputan6.com/tekno/read/2946070/bantu-ukm-go-international-jampt-alibaba-siapkan-platform-
anyar

11
pelaku UKM dapat menggunakan platform ini untuk mencari pembeli dari seluruh dunia.
Melalui J&T Alibaba, produk-produk lokal seperti furnitur, kerajinan tangan, bahkan
agrikultur kini telah diekspor ke luar negeri.
Sejak keseriusan Jack Ma bergabung menjadi penasehat Steering Committe di Indonesia,
ia dan Alibaba semakin gencar untuk menyadarkan kepada rakyat Indonesia betapa
bermanfaatnya teknologi e-commerce bagi pertumbuhan perekonomian bangsa. Alibaba telah
berpartner dengan perusahaan asal Indonesia, PT Emporia Digital Raya untuk memajukan
UKM Indonesia. caranya adalah pertama-tama pelaku UKM Indonesia harus menjadi member
Alibaba.com yang dinamakan Global Gold Supplier. PT Emporia menyediakan layanan
konsultasi gratis untuk mencari tahu peluang market pada produk tertentu dan segala hal (selain
kendala teknis) yang berkaitan dengan Alibaba.com.23 Tidak hanya itu Alibaba juga membantu
pelaku UKM melalui pelatihan atau seminar.
Alibaba beberapa kali mengadakan pelatihan bagi ribuan UKM tanah air. Misalnya pada
tanggal 5 Desember 2017 lalu di Hotel Ritz Carlton, Jakarta. Menurut Kompas.com, Alibaba
melibatkan pembicara dari Taobao University, Tokopedia, Lazada Indonesia, UCWeb, dan
Alibaba.com. Para pelaku UKM Tanah Air selain mengikuti seminar juga bisa bergabung
dengan pelatihan yang dikemas oleh pihak penyelenggara untuk memahami bisnis e-
commerce, termasuk apa saja yang harus disiapkan sebelum mulai masuk ke ranah digital. 24
Alibaba juga menyelenggarakan Festival Penjual Online Nasional pada 25-27 April 2018
yang menghadirkan UKM online dan offline dengan mengajak kerjasama Lazada –
marketplace asal Singapura yang juga beroperasi di Indonesia. Acara ini menghadirkan
Alibaba Business School dan Taobao University sebagai pembicara untuk membahas aspek
manajemen bisnis online tertentu guna membantu peserta mengembangkan keunggulan
kompetitif dalam memasarkan produk mereka secara kreatif dan tepat sasaran.25
Kemitraan strategis Indonesia dan Alibaba juga menghasilkan benefit lain. Penjual
makanan Indonesia di Alibaba akan diberikan sertifikasi perdagangan yang menjamin
keamanan makanan supaya dapat melenggang ke internasional. Selain itu dapat lebih
melonggarkan dari sisi perpajakan dan bea masuk produk. Ditargetkan untuk fase awal nanti,

23
Emporia Digital, “Emporia Digital Partner Alibaba.com di Indonesia “, Maret 2017, diakses dari
http://emporiadigital.com/id/blog/detail/110/Emporia-Digital-Partner-Alibaba.com-di-Indonesia
24
Kompas.com, “Alibaba Group Latih Ribuan UKM Indonesia”, Desember 2017 diakses dari
https://ekonomi.kompas.com/read/2017/12/05/123006226/alibaba-group-latih-ribuan-ukm-indonesia
25
Swara Konsumen, “Lazada Rayakan Ulang Tahun Ke-Enam Bersama Seribu Wirausahawan UMKM di Festival
Penjual Online Nasional”, April 2018, diakses dari
https://www.swarakonsumenindonesia.co.id/2018/04/lazada-rayakan-ulang-tahun-ke-enam.html

12
setelah persiapan kerja sama rampung, ada 10 pengusaha asal Indonesia yang lulus sertifikasi
Alibaba.26 Sertifikasi ini akan memudahkan pengusaha Indonesia yang memasarkan produknya
melalui portal indonesia.alibaba.com.
Dengan masuknya Alibaba ke Indonesia, industri e-commerce dalam negeri menjadi
semakin meningkat. Perkembangan e-commerce di Indonesia menunjukkan angka yang positif,
di mana menurut situs berita Liputan 6 transaksi melalui e-commerce di Indonesia mencapai
Rp 69,8 triliun di 2016 Penelitian APJII pada tahun 2017 menunjukkan tren positif dengan
peningkatan jumlah pengguna internet menjadi 143 juta dari total penduduk 262 juta jiwa.
Penggunaan internet untuk berjualan online juga meningkat menjadi 16% (2017, hal.6).
Tentunya perkembangan ini juga disertai dengan tantangan bagi produk-produk lokal karena
apa yang dijual di e-commerce Indonesia hasil akuisisi Alibaba, Tokopedia, kini menjual
produk-produk impor dari Alibaba.
Tantangan lain bagi pemerintah Indonesia adalah fakta bahwa masyarakat Indonesia
masih belum berorientasi ekspor mengingat hanya 16% pengguna internet yang
menggunakannya sebagai platfrom berjualan online. Alibaba memang telah banyak membantu
pemerintah Indonesia dalam mendongkrak UKM. Namun hal itu belumlah cukup karena masih
banyak masyarakat Indonesia yang belum memanfaatkan fasilitas yang ditawarkan Alibaba
dengan maksimal. Kurangnya publikasi Alibaba kepada seluruh masyarakat Indonesia masih
menjadi kendala di mana pelatihan-pelatihan e-commerce masih diadakan di sekitar ibu kota
saja.
Adanya ketakutan bahwa pasar Indonesia akan dikuasai oleh Tiongkok juga menjadi
kekhawatiran yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Berdasarkan perspektif strukturalis,
kerjasama antar Indonesia dan pemerintah Alibaba ini mungkin bisa dibilang berat sebelah
karena Alibaba dapat mengakses pasar yang besar dari Indonesia. Upaya-upaya yang dilakukan
Alibaba dalam menggerakkan UKM mungkin bisa dikritik sebagai tindakan menguntungkan
diri sendiri. Ini dikarenakan dengan semakin banyak orang yang menggunakan teknologi e-
commerce dan memanfaatkan teknologi yang ditawarkan Alibaba kepada UKM Indonesia,
maka Alibaba pun akan lebih banyak diuntungkan. Ia akan terus tumbuh di luar negara asalnya.
Namun jika ditinjau dari perspektif liberalis, keduanya akan sama-sama diuntungkan.
Indonesia mendapatkan banyak transfer teknologi dan ilmu pengetahuan dari pelaku-pelaku

26
Daily Social, “Kemendag Jalin Kerja Sama dengan Alibaba dan Google untuk Bawa UKM Go Internasional”,
Februari 2016, diakses dari https://dailysocial.id/post/kemendag-jalin-kerja-sama-dengan-alibaba-dan-google-
untuk-bawa-ukm-go-internasional

13
Alibaba secara langsung melalui seminar dan pelatihan bagi UKM Indonesia yang sejak awal
memang menjadi misinya.
Transfer teknologi dan ilmu pengetahuan adalah bekal yang berharga bagi UKM
Indonesia terutama bisnis-bisnis baru karena tanpa dasar yang kuat mengenai teknologi e-
commerce, Indonesia sampai kapanpun tidak akan bisa berkembang dan besaing dengan pasar
internasional. Untuk itu pemerintah Indonesia harus memanfaatkan betul keberadaan Alibaba
di Indonesia untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya. Ini dapat dilakukan dengan lebih
banyak mengadakan pelatihan bagi UKM di Indonesia secara merata baik di Indonesia barat,
tengah, maupun timur. Kehadiran Jack Ma sebagai penasehat Steering Committee di Indonesia
seharusnya tidak mengendalikan e-commerce di Indonesia, melainkan pemerintah Indonesia
lah yang seharusnya mengendalikan Jack Ma dan Alibaba supaya dapat menyesuaikan dengan
kondisi pasar Indonesia. Ketika Indonesia telah mampu bertahan atau bahkan mengambil alih
pasar Alibaba, tentunya Indonesia akan semakin percaya diri untuk melenggang ke kancah
internasional.

6. Kesimpulan
Pasar e-commerce adalah pasar yang sangat menggiurkan. Meski demikian kondisi e-
commerce di Indonesia belum mendapatkan perhatian yang cukup signifikan bagi masyarakat.
Upaya untuk mendongkrak pertumbuhan e-commerce dalam negeri memang tidak bisa
dilepaskan dari peran negara. Negara harus mampu melakukan diplomasi ke dalam dan keluar,
yang tentunya tidak akan berhasil jika pemerintahnya tidak memiliki kharisma serta visi
pembangunan e-commerce. Beruntungnya pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan
Presiden Joko Widodo mampu melihat peluang tersebut. Presiden Joko Widodo mau
melakukan diplomasi dengan MNC dari luar negeri, yaitu Alibaba Group. Sebuah tindakan
yang mungkin tidak pernah dilakukan oleh pemerintah terdahulu.
Nyatanya kerjasama dengan Alibaba Group ini banyak memberikan manfaat. Hal
tersebut dapat dilihat dari peningkatan pengguna internet sebagai media berjualan online.
Alibaba melalui perusahaan-perusahaan lokal juga banyak memeberikan pelatihan bagi pelaku
UKM lokal tentang bagaimana caranya memanfaatkan e-commerce sebagai wahana berjualan
online. Tentunya dukungan ini sangat bermanfaat bagi UKM Indonesia agar dapat bersaing di
kancah internasional. meskipun banyak manfaat yang didapat oleh Indonesia, pemerintah harus
tetap berhati-hati karena Alibaba merupakan MNC yang memiliki kedekatan dengan
pemerintah Tiongkok. Tidak menutup kemungkinan Indonesia hanya akan dimanfaatkan
sebagai pasar bagi Alibaba saja sebagai bentuk ekspansi Tiongkok ke luar negeri. Maka dari

14
itu pemerintah harus waspada dan mampu mengendalikan Alibaba dengan baik di pasar lokal.
Sehingga nantinya UKM lokal dapat merasakan manfaat yang nyata melalui industri e-
commerce.

REFERENSI
Anwar. (2017). Alibaba: Entrepreneurial growth and global expansion in B2B/B2C markets.
Berlin: Springer Science+Business Media, LLC
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. (2014). Profil Pengguna Internet Indonesia
2014. Jakarta: APJII
_______________________________________ (2017). Penetrasi & Perilaku Pengguna
Intenet Indonesia 2017. Jakarta: APJII
Bayne, Nicholas & Woolcock, Stephen. (2013). The New Economic Diplomacy: Decision-
Making and Negotiation in International Economic Relations. Farnham: Ashgate
Publishing
Beri Tagar. Pemerintah akan Bantu Pengembangan Usaha Rintisan di Indonesia. Diakses dari
https://beritagar.id/artikel/sains-tekno/pemerintah-akan-bantu-pengembangan-usaha-
rintisan-di-indonesia
Bisnis.com. Investasi Alibaba ke Tokopedia. Ini Komentar Menkominfo. Agustus 2017.
Diakses dari http://industri.bisnis.com/read/20170817/105/681924/investasi-alibaba-ke-
tokopedia-ini-komentar-menkominfo-
Business Wire. Alibaba Cloud to Open Data Centers in India and Indonesia. Juni 2017.
Diakses dari https://www.businesswire.com/news/home/20170609005200/en/Alibaba-
Cloud-Open-Data-Centers-India-Indonesia
CNN Indonesia. Kemenkop UKM: 3.79 Juta UMKM Sudah Go Online. November 2017.
Diakses dari https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20171115161037-78-
255819/kemenkop-ukm-379-juta-umkm-sudah-go-online
Daily Social id. Alibaba Jembatani Pematangan Ekosistem E-commerce Indonesia Melalui
Investasi di Tokopedia dan Lazada. Desember 2017. Diakses dari
https://dailysocial.id/post/alibaba-jembatani-pematangan-ekosistem-e-commerce-
indonesia-melalui-investasi-di-tokopedia-dan-lazada
______________ Kemendag Jalin Kerja Sama dengan Alibaba dan Google untuk Bawa UKM
Go Internasional. Februari 2016. Diakses dari https://dailysocial.id/post/kemendag-
jalin-kerja-sama-dengan-alibaba-dan-google-untuk-bawa-ukm-go-internasional

15
______________ LKPP Resmikan Kemitraan dengan Empat E-commerce Indonesia. 2016.
Diakses dari https://dailysocial.id/post/lkpp-resmikan-kemitraan-dengan-empat-e-
commerce-indonesia
Darwis. Yuliandre. (2013). The Urgency of Communication Media (E-Commerce) In
Indonesia's Creative Industry as an Effort to Increase International Business
Competition: a Case Study of The Fashion Industry. International Journal of
Organizational Innovation

Detik.com. Alibaba Buka Data Center di Indonesia. Maret 2018. Diakses dari
https://inet.detik.com/business/d-3919102/alibaba-buka-data-center-di-indonesia
Emporia Digital. Emporia Digital Partner Alibaba.com di Indonesia. Maret 2017. Diakses dari
http://emporiadigital.com/id/blog/detail/110/Emporia-Digital-Partner-Alibaba.com-di-
Indonesia
In The Black. Jack Ma's strategy to take Alibaba global. Oktober 2017. Diakses dari
https://www.intheblack.com/articles/2017/10/01/jack-ma-alibaba
Jauhari, Jidan. (2009). Upaya Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dengan
Memanfaatkan E-Commerce. Jurnal Sistem Informasi (JSI), VOL. 2, NO. 1, April 2010
Kiatpongsan. (2011). The EU-Thailand Relations: Tracing the Patterns of New Bilateralism.
Amsterdam: Amsterdam University Press
Kominfo. Gerakan Nasional 1000 Startup Digital. November 2016. Diakses dari
https://aptika.kominfo.go.id/index.php/artikel/145-gerakan-nasional-1000-startup-
digital
________ UMKM Go Online, Upaya Wujudkan Visi Digital Energy of Asia. Maret 2017.
Diakses dari https://www.kominfo.go.id/content/detail/9514/umkm-go-online-upaya-
wujudkan-visi-digital-energy-of-asia/0/berita_satker
Kompas.com. Alasan di Balik Penunjukan Jack Ma Sebagai Penasihat E-commerce Indonesia.
Agustus 2017. Diakses dari
https://ekonomi.kompas.com/read/2017/08/31/191805926/alasan-di-balik-penunjukan-
jack-ma-sebagai-penasihat-e-commerce-indonesia
___________ Alibaba Group Latih Ribuan UKM Indonesia. Desember 2017. Diakses dari
https://ekonomi.kompas.com/read/2017/12/05/123006226/alibaba-group-latih-ribuan-
ukm-indonesia

16
Liputan 6. Bantu UKM Go International. J&T Alibaba Siapkan Platform Anyar. Mei 2017.
Diakses dari https://www.liputan6.com/tekno/read/2946070/bantu-ukm-go-
international-jampt-alibaba-siapkan-platform-anyar
________ Transaksi e-commerce Indonesia Akan Capai Rp 144 Triliun. Agustus 2017.
Diakses dari https://www.liputan6.com/tekno/read/3057134/2018-transaksi-e-
commerce-indonesia-akan-capai-rp-144-triliun
Mionel, Oana. (2016). The Importance of the Economic Diplomacy for the Transnational
Corporations in Globalization Era. Christian University Bucharest, vol. 8(1), pages 192-
195
Swara Konsumen. Lazada Rayakan Ulang Tahun Ke-Enam Bersama Seribu Wirausahawan
UMKM di Festival Penjual Online Nasional. April 2018. Diakses dari
https://www.swarakonsumenindonesia.co.id/2018/04/lazada-rayakan-ulang-tahun-ke-
enam.html
Tian, Yan & Stewart, Concetta. (2006). Encyclopedia of E-Commerce, E-Government, and
Mobile Commerce. Stratford: Idea Group Inc
Tirto id. Jack Ma Resmi Jadi Penasihat E-commerce Indonesia. Agustus 2017. Diakses dari
https://tirto.id/jack-ma-resmi-jadi-penasihat-e-commerce-indonesia-cu9n
______ Lazada dan Tokopedia dalam Cengkeraman Alibaba. Juni 2017 Diakses dari.
https://tirto.id/lazada-dan-tokopedia-dalam-cengkeraman-alibaba-cuQz
______ VP Alibaba Group: UKM adalah Masa Depan E-commerce di Indonesia. Diakses dari
https://tirto.id/vp-alibaba-group-ukm-adalah-masa-depan-e-commerce-di-indonesia-
cBcQ
Tribun News. Jack Ma Pendiri Alibaba, Presiden Jokowi yang Temui, Malaysia yang
Bekerjasama. November 2016. Diakses dari
http://www.tribunnews.com/bisnis/2016/11/11/jack-ma-pendiri-alibaba-presiden-
jokowi-yang-temui-malaysia-yang-bekerjasama?page=2.
Viva. Menkominfo Ingin Alibaba Bantu UKM Indonesia Perluas Pasar. September 2016.
Diakses dari https://www.viva.co.id/digital/819367-menkominfo-ingin-alibaba-bantu-
ukm-indonesia-perluas-pasar

17

Anda mungkin juga menyukai