Anda di halaman 1dari 10

BAB II

PEMBAHASAN

PENGAUDITAN SIKLUS PEROLEHAN MODAL DAN PENGEMBALIANNYA

Siklus perolehan modal dan pengembaliannya yang menyangkut perolehan sumber-


sumber modal melalui pinjaman berbunga dan ekuitas pemegang saham serta
pengembalian modal. Siklus ini juga mencakup pembayaran bunga dan dividen.

AKUN-AKUN DALAM SIKLUS

Akun-akun dalam siklus perolehan modal dan pengembaliannya tergantung pada tipe
operasi bisnis perusahaan dan bagaimana operasi tersebut didanai. Karakteristik yang
unik dari siklus perolehan modal dan pengembaliannya memegaruhi bagaimana auditor
memeriksa akun-akun dalam siklus ini. Siklus ini biasanya mencakup akun-akun dibawah
ini:

 Utang wesel
 Untang kontrak
 Utang hipotik
 Utang obligasi
 Utang bunga
 Laba ditahan disisihkan
 Saham dibeli kembali
 Dividen diumumkan
 Kas di bank
 Modal saham biasa
 Modal saham-preferen
 Agio saham
 Modal sumbangan
 Laba ditahan
 Utang dividen
 Modal pemilik (perseorangan)
 Modal sekutu (persekutuan)

1
UTANG WESEL
Utang wesel adalah kewajiban legal kepada seorang kreditor yang terdiri dari pokok
pinjaman dan bunganya, yang mungkin dijamin atau tidak dijamin dengan aset. Biasanya
wesel diterbitkan untuk suatu periode tertentu antara satu bulan sampai satu tahun, tapi
ada juga yang jangka waktunya lebih panjang. Untuk wesel jangka pendek, pembayaran
pokok pinjaman dan bunga hanya diminta ketika wesel jatuh tempo. Untuk wesel
berjangka lebih dari 90 haari, bunga biasanya dibayar secara bulanan atau kwartilan.
Tujuan pegauditan atas utang wesel adalah untuk menentukan apakah:
 Pengendalian internal atas utang wesel memadai.
 Transaksi yang menyagkut pokok pinjaman dan bunga wesel telah diotorisasi
dengan benar dan telah dicatat sesuai dengan keenam tujuan audit transaksi.
 Kewajiban untuk utang wesel dan bunga yang bersangkutan serta utang bunga
telah ditetapkan dengan benar sebagaimana dirumuskan dalam kedelapan tujuan
audit saldo. (catatan: tujuan “nilai bersih bisa direalisasi” tidak diterapkan pada
pengauditan akun kewajiban)
 Pengungkapan yang berkaitan dengan utang wesel dan bunga wesel terkait
memenuhi keempat tujuan audit penyajian dan pengungkapan.

PENGENDALIAN INTERNAL
Ada empat pengendalian internal bagi utang wesel, yaitu:
1. Penerbitan wesel harus mendapat obligasi lebih dahulu.
2. Terdapat pengendalian yang memadai untuk pembayaran pokok pinjaman
maupun bunganya.
3. Dokumen dan catatan yang memadai.
4. Verifikasi independen secara periodic.

PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TRANSAKSI


Pengujian transaksi utang wesel menyangkut penerbitan wesel dan pembayaran kembali
pokok pinjaman dan bunganya. Pengujian pengendalian atas utang wesel beserta
bunganya harus dititik beratkan pada pengujian atas empat pengendalian seperti telah
diuraikan diatas.

2
PROSEDUR ANALITIS
Prosedur analitis penting dalam pengauditan utang wesel karena pengujian rinci beban
bunga dan utang bunga seringkalli dapat ditiadakan apabila hasilnya memuaskan. Tabel
berikut melukiskan tipikal prosedur analitis untuk utang wesel dan akun bunga yang
bersangkutaan.

Tabel-Prosedur Analitis untuk Utang Wesel


Prosedur Analitis Kemungkinan Kesalahan Penyajian
Hitung kembali rata-rata beban bunga atas Kesalahan penyajian beban bunga dan
dasar tingkat bunga rata-rata dan saldo. utang bunga atau penghilangan utan wesel
Membandingkan wesel individual yang Penghilangan atau kesalahan penyajian
masih berjalan dengan tahun lalu. utang wesel.
Membandingkan total saldo dalam akun Kesalahan penyajian beban bunga dan
utang wesel, beban bunga, dan utang bunga utang bunga wesel.
dengan tahun lalu

PENGUJIAN RINCIAN SALDO


Titik tolak yang biasa dilakukan dalam pengauditan utang wesel adalah daftar utang
wesel dan utang bunga wesel yang diterima auditor dari klien.
Ada dua tujuan audit saldo yang penting dalam audit atas utang wesel:
1. Utang wesel yang ada telah dicatat dan dilaporkan (kelengkapan)
2. Utang wesel yang tercantum dalam daftar telah dicatat dengan akurat (ketelitian)
Tujuan-tujuan diatas sangat vital karena kesalahan penyajian bisa material walaupun yang
salah catat atau ditiadakan hanya menyangkut satu buah wesel. Tabel dibawah ini
melukiskan prosedur-prosedur yang lazim dilakukan untuk tujuan kelengkapan utang
wesel.

Tujuan Audit Saldo dan Pengujian Rinci Saldo untuk Utang Wesel dan Bunga
Tujuan Audit Saldo Prosedur Pengujian Rinci Komentar
Saldo
Utang wesel yang tercantum Jumlahkan kebawah daftar Hal ini sering dilakuak
dalam daftar utang wesel utang wesel dan utang paada seluruh wesel yang

3
cocok dengan registar utang bunga. Telusur totalnya ke ada karena populasinya
wesel atau master file klien, buku besar. Telusur utang hanya sedikit atau apabila
dan totalnya telah wesel individual ke master cukup banyak bisa
dijumlahkan dengan benar file. dilakukan dengan
dan cocok dengan buku menggunakan perangkat
besar (kecocokan saldo) lunak audit.
Utang wesel yang tercantum Konfirmasi utang wesel. Tujuan keberadaan tidak
dalam daftar utang wesel Periksa ototrisasi pada begitu penting dibandingkan
benar-benar ada copy duplikat wesel. dengan tujuan kelengkapan
(keberadaan) Periksa persetujuan dan ketelitian.
pengambilan kredit dalam
notulen rapat perusahaan.
Utang wesel yang ada telah Periksa pembayaran wesel Tujuan ini penting untuk
dicantumkan dalam daftar setelah akhir tahun buku mengungkapkan
utang wesel (kelengkapan) untuk memastikan bahwa kemungkinan adanya
wesel tersebut tercantum kekeliruan dan kecurangan.
sebagai utang pada akhir Ketiga prosedur ini lazim
tahun yang diperiksa. dilakukan pada kebanyakan
Dapatkan konfirmasi bank audit. Tambahan prosedur
standard yang mencakup untuk mencari kewajiban
referensi spesifik tentang yang tidak dicatat
keberadaan utang wesel diperlukan apabila
dari semua bank yang pengendalian internal
berkaitan dengan utang lemah.
wesel perusahaan. Review
rekonsiliasi bank untuk
wesel bary yang
dikreditkan langsung kea
kun bank oleh bank.
Utang wesel dan utang Periksa pokok pinjaman Dalam kasus-kasu tertentu
bunga yang tercantum dan bunga wesel pada perlu dilakukan perhitungan
dalam daftar sungguh- duplikat copy wesel. dengan menggunakan
sungguh akurat (ketelitian) Konfirmasi utang wesel, metode nilai sekarang

4
tingkat bunga, dan tanggal (present value) atas bunga
terakhir pembayaran bunga dan pokok pinjaman.
yang telah dilakukan Sebagai contoh, apabila
kepada pemegang wesel. peralatan dibeli denggan
Rekalkulasi utang bunga. menggunakan utang wesel
Utang wesel yang tercantum Periksa tanggal jatuh pada
dalam daftar utang wesel duplikat copy wesel untuk
telah diggolongkan dengan memastikan apakah
benar (penggolongan) sebagian atau seluruh utang
wesel telah menjadi utang
jangka pendek. Review
wesel untuk memastikan
apakah wesel tersebut
merupakan utang wesel
atau utang usaha dengan
pihak berelasi.
Utang wesel telah Periksa duplikat copy Wesel harus dilaporkan
dilaporkan pada periode wesel untuk menetukan sebagai utang periode ini,
yang tepat (pisah batas) apakah wesel bertanggal apabila wesel tersebut
sebelum atau tepat pada bertanggal sebelum atau
tanggal neraca. tepat pada tanggal neraca.
Perusahan mempunyai Periksa wesel untuk
kewajiban untuk membayar menetukan apakah
utang wesel. perusahaan mempunyai
kewajiban untuk
membayar.

EKUITAS PEMILIK
Ada perbedaan penting antara pengauditan ekuitas pemilik pada perseroan public dengan
perseroan tertutup. Pada perusahaan perseroan tertutup yang pemegang sahamnya
biasanya hanya sedikit, transaksi yang menyangkut akun modal selama satu periode
jarang sekali terjadi.

5
Sebaliknya dalam perusahaan public, verifikasi ekuitas pemilik jauh lebih kompleks
karena perusahaan memiliki pemegang saham yang banyak dan sering terjadi perubahan
idividu yang memagang saham.
PENGENDALIAN INTERNAL
Sejunlah pengendalian internal penting sekali bagi ekuitas pemilik. Dibawah ini akan kita
bahas beberapa diantaranya.

Otoritas Transaksi Secara Tepat


Berikut adalah sejumlah transaksi yang biasnya memerlukan otoritas khusus:
 Peneribitan Modal Saham. Pengotoritasan meliputi jenis ekuitas yang diterbitkan,
jumlah saham yang akan diterbitkan, nilai pari saham, preferensi saham yang
bukan saham biasa dan tanggal penerbitan.
 Pembelian Kembali Modal Saham. Pembelian kembali saham biasa atau saham
preferen , saat pembelian kembali, dan jumlah yang harus dibayar untuk saham-
saham tersebut harus mendapat otorisasi dari dewan komisaris.
 Pengumuman Deviden. Dewan komisaris harus mengotorisasi bentuk dividen,
jumlah debiden per lembar saham, dan tanggal pencatatan dan tanggal
pembayaran dividen.

Pembukuan dan Pemisahan Tugas yang Tepat


Apabila perushaan menagani sendiri catatan transaksi saham dan saham yang beredar,
pengendalian internal harus memadai untuk memastikan bahwa:
 Pemegang saham sesungguhnya diakui dalam catatan perusahaan.
 Jumlah dividen yang benar dibayarkan kepada pemegang yang memiliki saham
perusahaan pada tanggal pencatatan dividen.
 Potensi terjadinya kecurangan aset diminimalkan.
Penugasan personal yang tepat, prosedur pembukuan yang memadai, dan verifikasi
informasi dalam catatan internal secara independen adalah pengendalian penting untuk
tujuan ini.
Sebagai cara untuk mengawasi modal saham, banyak perusahaan menyelenggarakan
buku sertifikat saham dan master file modal saham para pemegang saham. Catatn
sertifika saham mencatat saham yang diterbitkan dan saham yang dibeli kembali
sepanjang perjalanan perusahaan.

6
Master file modal saham para pemegang saham adalah catatan saham beredar pada
suatu saat tertentu. Master file berfungsi sebagai pengecheck ketelitian catatan sertfikat
saham dan saldo modal saham biasa dibuku besar. Selain itu master file ini juga berguna
sebagai dasar untuk pembayaran dividen.
Pengendalian internal yang memengaruhi pembayaran dividen meliputi:
 Check untuk pembayaran dividen hendaknya disiapkan berdasarkan catatn
sertifikat saham oleh seseorang yang tidak bertanggung-jawab atas catatan modal
saham.
 Setelah chek disiapkan, selanjutnya dilakukan verifikasi independen tentang
nama pemegang saham dan jumlah rupiah yang tertulis pada check serta
rekonsiliasi jumlah total check untuk pembayaran dividen dengan total dividen
yang diotorisasi dalam notulen rapat.
 Sebaiknya diselenggarakan akun imprest dividen yang terpisah untuk mencegah
pembayaran dividen yang lebih besar daripada jumlah yang diotoisasi.

Registrasi Independen dan Agen Transfer Saham


Tanggung jawab registrasi independen adalah memastiakan bahwa saham
diterbitkan perusahaan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam anggaran dasar
perusahaan setelah mendapat otorisasi dari dewan komisaris. Apabila terjadi perubahan
dalam pemilik saham, registar bertanggung jawab untuk menadatangani semua sertifikat
saham baru yang diterbitkan dan memastikan bahwa sertifikat saham yang lama telah
diterima dan dinyatakan tidak berlaku.
Banyak perseroan besar juga menggunakan jasa agen transfer saham untuk
menyelenggrakan pecatatn saham, termasuk mendokumentasikan perpindahan (transfer)
pemilik saham.

PENGAUDITAN MODAL SAHAM DAN AGIO SAHAM


Empat hal yang menjadi perhatian utama auditor dalam pengauditan modal saham dan
agio saham:
1. Transaksi yang terjadi telah dibukukan (tujuan transaksi-kelengkapan)
2. Transaksi modal saham terbukukan sungguh-sungguh terjadi dan telah dicatat
dengan tepat (tujuan audit transaksi-keterjadian dan ketelitian)
3. Modal saham telah dicatat dengan akurat (tujuan audit saldo- ketelitian)

7
4. Modal saham telah disajikan dan diungkapkan dengan tepat (keempat tujuan
penyajian dan pengungkapan)
Dua hal pertama menyangkut pengujian pengendalian dan substantive golongan
transaksi, sedangkan dua hal berikutnya menyangkut pengujian detail saldo dan
pengungkapan yang bersangkutan.

Transaksi yang Telah Terjadi Dibukukan


Tujuan ini dapat dengan mudah dicapai apabila perusahaan klien mengguunakan
registrasi independen atau agen transfer. Auditor bisa menggirimkan konfirmasi
kepada mereka untuk menanyakan transaksi apa yang telah terjadi dan keakuratan
transaksi yang ada, dan kemudian memastikan apakah semua transaksi telah terjadi.

Transaksi Modal Saham Terbukukan Sungguh-Sungguh Terjadi dan Dicatat


Dengan Tepat
Pengujian yang eksentif dibutuhkan untuk transaksi-transaksi yang menyangkut
penerbitan modal saham. Tujuan transaksi keberadaan biasanya dapat diuji dengan
memeriksa otorisasi sebgaimana tercantum dalam notulen rapat dewan komisaris.
Auditor memeriksa keakuratan catatan transaksi modal saham yang dilakukan secara
tunai dengan cara mengirim konfirmasi kepada agen transfer dan menelusur jumlah
transaksi yang tercatat di pembukuan ke penerimaan kas.

Modal Saham Dibukukan Dengan Tepat


Auditor memeriksa saldo akhir dalam akun modal saham dengan pertama-tama
menentukan jumlah saham yang beredar pada tanggal neraca. Konfirmasi dari agen
transfer adalah cara paling sederhana untuk mendapatkan informasi ini. Apabila tidak
terdapa agen transfer, auditor harus mengandalkan pada catatan saham yang ada dan
akuntansi untuk semua saham yang beredar dalam catatan sertifikat saham,
memeriksa sertifikat saham yang sudah tidak berlaku lagi, dan menghitung sertifikat
yang masih kosong.

Modal Saham Disajikan dan Diungkapkan dengan Tepat


Sumber informnasi terpenting untuk menentukan apakah keempat tujuan penyajian
dan pengungkapan untuk aktivitas modal saham telah terpenuhi adalah anggaran
dasar perusahaan, notulen rapat dewan komisaris, dan analisis auditor tentang

8
transaksi modal saham. Auditor harus memastikan bahwa setiap golongan saham
telah dideskripsikan dengan tepat termasuk jumlah saham yang diterbitkan dan semua
hak yang melekat pada setiap golongan saham. Auditor juga harus memeriksa
ketetapan penyajian dan pengungkapan opsi saham, waran saham, dan sekuritas bisa
dikonversi dengan memeriksa dokumen-dokumen atau bukti-bukti lain yang memuat
kesepakatan yang bersangkutan.

PENGAUDITAN DIVIDEN
Titik berat pengauditan dividen adalah pada transaksi dividen, bukan pada saldo akhir,
kecuali apabila terdapat utang dividen. Tujuan terpenting, termasuk yang berkaitan
dengan utang dividen, adalah :
1. Dividen terbukukan sungguh-sungguh terjadi (keterjadian)
2. Dividen yang ada telah dicatat (kelengkapan)
3. Dividen telah dicatat dengan akurat (ketelitian)
4. Dividen dibayarkan kepada pemegang saham yang ada/ yang berhak (keterjadian)
5. Utang dividen telah dicatat (kelengkapan)
6. Utang dividen telah dicatat dengan akurat (ketelitian)

PENGAUDITAN LABA DITAHAN


Untuk memulai pengauditan atas laba ditahan, auditor pertama-tama
menganalisis laba ditahan selama periode yang diaudit. Skedul audit yang menunjukkan
analisis, biasanya merupakan bagian dari arsip permanen, mencakup deskripsi setiap
transaksi yang mempengaruhi akun ini.
Untuk mengaudit pengkreditan atas laba ditahan untuk laba bersih yang diperoleh
selama tahun yang diaudit, auditor hanya perlu menelusuri ayat jurnal dalam laba ditahan
ke angka laba bersih yang tercantum dalam laporan laba rugi.
Dalam mengaudit pendebatan dan pengkreditan atas laba ditahan, selain yang
disebabkan oleh laba bersih dan dividen, auditor harus memastikan apakah transaksi-
transaksi telah dimasukkan.

9
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Pengauditan siklus perolehan modal dan pengembaliannya, yang meliputi sumber utama
pendanaan pada kebanyakan perusahaan. Siklus ini biasanya hanya menyangkut sedikit
transaksi, tetapi setiap transaksi individual tersebut sangat material, sehingga
mempengaruhi perancangan dan pelaksanaan pengujian dalam siklus ini. Pendekatan
pegauditan siklus ini dilakukan dengan mencotohkan pengauditan atas utang wesel, beban
bunga dan utang bunga yang bersangkutan, serta ekuitas pemilik dan akun-akun terkait.

10

Anda mungkin juga menyukai