Anda di halaman 1dari 70

BAB III

KAJIAN SITUASI MENAJEMEN KEPERAWATAN RUANG NUSA


INDAH

A. KAJIAN SITUASI RSUD DR. DORIS SYLVANUS


PALANGKARAYA
Pada tahun 2014 Rumah Sakit dr. Doris Sylvanus sudah menjadi
Rumah Sakit Pendidikan sesuai dengan SK Menteri Kesehatan RI Nomor
HK 02.03/I/0115/2014 Tentang penetapan RSUD dr. Doris Sylavnus
sebagai Rumah Sakit Pendidikan, dengan visi misi :
1. Visi RSUD dr. Doris Sylavnus
Menjadi rumah sakit unggulan di Kalimantan Tengah.
2. Misi RSUD dr. Doris Sylavnus
a. Meningkatkan pelayanan yang bermutu prima dan berbasis Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran (IPTEKDOK)
b. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang profesional dan
berkomitmen tinggi
c. Meningkatkan prasarana dan sarana yang modern
d. Meningkatkan manajemen yang efektif dan efisien
e. Menjadikan pusat pendidikan dan penelitian di bidang kesehatan
3. Falsafah RSUD dr. Doris Sylavnus
Memberikan pelayanan keperawatan dengan Care :
a. Comprehensif ( Bio – Psiko – Sosial – Spiritual )
b. Aman sesuai SOP dan SAK
c. Ramah tamah dan tulus ikhlas
d. Efektif, efisien, dan beretika.
4. Motto RSUD dr. Doris Sylavnus
Motto RSUD dr. Doris Sylavnus Palangka Raya adalah “Bajenta
Bajorah” yaitu Memberikan pelayanan dan pertolongan kepada semua
orang dengan ramah tamah, tulus hati dan kasih sayang.

52
5. Tujuan RSUD dr. Doris Sylavnus
Menjadi rumah sakit pendidikan yang unggulan di Kalimatan
dalam pelayanan medis khususnya bidang kebidanan dan kandungan
serta dalam bidang service excellence.
6. Tipe Rumah Sakit
RSUD dr. Doris Sylavnus adalah Rumah Sakit kelas B pendidikan
Rumah Sakit ini mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis
dan subspesialis terbatas. Rumah sakit ini juga menampung pelayanan
rujukan dari rumah sakit kabupaten.
7. Jenis Pelayanan RSUD dr. Doris Sylavnus Palangka Raya
Pelayanan di Instalasi Rawat Jalan terdiri dari:
1) Klinik Penyakit Dalam
2) Klinik Kebidanan dan Kandungan
3) Klinik Bedah
4) Klinik Jantung dan Pembuluh Darah
5) Klinik Mata
6) Klinik THT (Telinga-Hidung-Tenggorok)
7) Klinik Saraf
8) Klinik Gigi dan Mulut
9) Klinik Kulit dan Kelamin
10) Klinik Rehabilitasi Medis / Fisioterapi
11) Klinik Anak
12) Klinik Tumbuh Kembang
13) Klinik VCT
14) Klinik Bedah Urologi (Bedah Saluran Kemih)
15) Klinik Bedah Orthopedi ( Bedah Tulang dan Trauma)
16) Klinik Paru
17) Klinik Jiwa
18) Klinik Gizi
19) Klinik Bedah Anak
20) Klinik Patologi Anatomi
21) Hemodialisa

53
Jam Pelayanan Loket:
Senin-Kamis : 06:30 – 12:00 WIB
Jumat : 06:30 – 09:30 WIB
Sabtu : 06:30 – 11:00 WIB
RSUD dr. Doris Sylvanus dalam melaksanakan pelayanan rawat
inap menyediakan 254 tempat tidur yang memenuhi kebutuhan masyarakat
dari pelayanan rawat inap kelas III sampai VIP karena RSUD dr. Doris
Sylvanus merupakan Rumah Sakit pemerintah daerah Provinsi Kalimantan
Tengah dengan salah satu tujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat
tidak mampu, maka pelayanan rawat inap kelas III untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat kurang mampu disediakan 190 tempat tidur atau
sebanyak 74,8 % dari seluruh tempat tidur yang ada.
Untuk pasien yang memilih pelayanan kelas utama dan VIP
disediakan 64 tempat tidur, untuk pelayanan di kelas utama dan VIP pasien
dapat memilih dokter spesialis sesuai yang diinginkan.
Untuk informasi mengenai tarif dan fasilitas rawat inap, pihak rumah
sakit menyediakan papan informasi yang dapat dilihat pada poliklinik rawat
jalan dan pada Instalasi rawat inap RSUD dr.Doris Sylvanus

B. KAJIAN SITUASI DI RUANG NUSA INDAH


1. Karateristik Unit
a. Falsafah
1. Memberikan pelayanan keperawatan dengan Care :

2. Comprehensif ( Bio – Psiko – Sosial – Spiritual )

3. Aman sesuai SOP dan SAK

4. Ramah tamah dan tulus ikhlas

5. Efektif, efisien, dan beretika.

54
b. Tujuan Ruangan
Memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan berbagai
macam kasus penyakit saraf, THT, Mata, dan Gigi Mulut,
Mengacu pada Standar Asuhan Keperawatan dan Standar
Operational Prosedur dan peraturan yang berlaku.

c. Letak / Denah Ruangan


Penerapan proses manajerial keperawatan dan kegiatan
pembelajaran manajemen keperawatan mahasiswa Prodi D-IV
Keperawatan Poltekkes Palangka Raya mengambil tempat di
ruang Nusa Indah RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
dengan pengkajian data awal dilakukan pada tanggal 10 Juli 2017.

55
52
K eterangan:

1 : Ruang Dokter Muda 10 : Kamar 2

2 : Dapur 11 : Kamar 2

3 : Kamar 2 12 : Gudang

4 : Kamar Perawat 13 : Ruang Administrasi

5 : Nurse Station : Pintu

6 : Kamar 4 B : Bed/ ranjang pasien

7 : Kamar 6 W : WC

8 : Ruang Kepala Ruangan K : Kursi

9 : Kamar 2 : Meja

52
d. Kapasitas Ruang
Ruang Nusa Indah terdiri dari 1 ruang nurse stasion, 1 ruang
mahasiswa, 1 ruang bimbingan, 1 ruang Dokter Muda, 1 ruang
kepala ruangan, 6 ruang yang berisi 20 tempat tidur 1 dapur dan 7
WC dan kamar mandi.

e. Sifat dan Jenis Pelayanan Ruang


1) Fokus Telaah
Ruang Nusa Indah merupakan ruang rawat inap dengan
kasus penyakit saraf, THT, Mata dan Gigi mulut. Ruang nusa
indah menggunakan Metode Asuhan Keperawatan yang di
adopsi dari SP2KP (Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan
Profesional). Ruangan ini menggunakan pola Modifikasi Tim-
Primer (Moduler) yang mana terbagi atas 2 Tim/Grup. Masing-
masing Tim/Grup diketuai oleh perawat primer dan selanjutnya
beranggotakan Perawat Asosiate atau perawat pelaksana.
2) Lingkup Garapan
Ruang nusa indah atau ruang rawat inap dengan kasus
penyakit saraf, THT, Mata dan Gigi mulut. Ruang ini
diperuntukan bagi pasien dewasa pria ataupun wanita yang
menderita penyakit saraf, THT, Mata dan Gigi mulut.Beberapa
contoh 10 penyakit terbanyak pada bulan agustus dan
september yang sering ditemukan di Ruang Nusa Indah adalah
ODS/ODD, Stroke Hemoragik, Cidera kepala ringan, Stroke
non hemoragik, Hipertensi.
3) Basis Intervensi
Dalam menerapkan basis intervensi, ruang Nusa indah
(Penyakit saraf, THT, Mata dan Gigi mulut sudah mempunyai
Standar Prosedur Operasional (SPO) dan Standar asuhan
keperawatan (SAK) untuk proses tindakan keperawatan.
Standar operasional prosedur yang sudah ada di ruangan Nusa
Indah meliputi :

16
a) SPO pemeriksaan EKG
b) SPO pemasangan Infus
c) SPO pemasangan NGT dan pemberian makanan lewat
sonde
d) SPO perawatan luka
e) SPO resusitasi jantung-paru
f) SPO memberikan obat melalui rectum
g) SPO mengambil darah vena
h) SPO memasang kateter
i) SPO pemasangan venflon
j) SPO pemasangan tranfusi darah
k) SPO penatalaksanaan suction
l) SPO terapi oksigen
m) SPO manajemen nyeri
n) SPO pelaksanaan ROM (Range of Motion)
o) SPO pemberian nebulizer
p) SPO perencanaan pasien pulang
Standar asuhan keperawatan (SAK) ruang Nusa Indah
(Penyakit saraf, THT, Mata dan Gigi mulut) diantaranya :
a) SAK Peningkatan Tekanan Intra Kranial
b) SAK nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
c) SAK ketidakefektifan pola nafas
d) SAK hipertermia
e) SAK gangguan ADL (Activity Daily Living)
f) SAK perubahan perfusi jaringan perifer/ serebral
g) SAK nyeri
h) SAK (Aktual/Resiko) kelebuhan volume cairan tubuh
i) SAK (Aktual/Resiko) kerusakan integritas kulit/jaringan
j) SAK (Aktual/Resiko) kekurangan volume cairan tubuh
k) SAK kecemasan
l) SAK Intoleransi aktivitas

17
4) Model Layanan
Model Asuhan Keperawatan yang digunakan di Ruang
Nusa Indah adalah SP2KP (Sistem Pemberian Pelayanan
Keperawatan Profesional) berdasarkan SK Menkes No.
188.4/0146/Kep-KUM/2012 yang merupakan perkembangan
dari MPKP (Model Praktek Keperawatan Profesional) dimana
dalam SP2KP ini terjadi kerjasama professional antara Perawat
Primer (PP) dan Perawat Asosiate (PA) serta tenaga kesehatan
lainnya. Metode modifikasi tim-primer yang terdiri dari:
Kepala ruangan, perawat primer dan perawat associate.

2. Analisis Terhadap Klien


a. Karakteristik
1) Berdasarkan Tingkat Pendidikan
2) Berdasarkan Jenis Pekerjaan
3) Berdasarkan Jenis Pembayaran

b. Tingkat Ketergantungan
Persentase total pasien tingkat ketergantungan klien di Ruang Nusa
Indah berdasarkan pengkajian tanggal 10 Juli 2017.

No. Tingkat Ketergantungan

Klasifikasi Pasien Jumlah Pasien

1 Minimal Care

2 Partial Care

3 Total Care

Total

18
c. Analisis Unit Layanan Keperawatan
a) Flow Of Care

19
20
b) Manajemen Unit
Adapun Struktur Organisasi Ruang Nusa Indah (Penyakit Saraf,
THT, Mata dan Gigi Mulut) RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka
Raya adalah:

Direktur RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya

Wakil direktur Medik Dan Keperawatan

Kepala Bidang Keperawatan

Kepala Seksi Rawat Inap

Kepala Ruangan Nusa Indah Supervisor Ruangan Nasa Indah

Perawat Primer I Perawat Primer II

Perawat Associate Perawat Associate

21
4. Kajian Indikator Mutu Ruangan
a. BOR
Merupakan presentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan
waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tentang tinggi
rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Standar
nasional adalah 75-85%

Rumus Perhitungan BOR :


BOR = Jumlah Pasien X 100
Jumlah Tempat Tidur

No Sif Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 BOR

1. Pagi 2 bed 6 bed 12 bed 20/20×100% = 100%

(0 kosong) (0 kosong) (kosong)

2. sore 2 bed 6 bed 12 bed 20/20×100% = 100%

(0 kosong) (0 kosong) (0 kosong)

3. malam 2 bed 4 bed 12 bed 19/20×100% = 100%

(0 kosong) (0 kosong) ( kosong)

5. Sumber Daya/ Kekuatan Kerja


a. Manusia
1) Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
Ruangan Nusa Indah RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka
Raya dipimpin oleh kepala ruangan, 12 orang perawat pelaksana, 3
orang yang bertugas sebagai cleaning service (CS). Adapun struktur
organisasinya adalah sebagai berikut:

22
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

DI RUANG RAWAT INAP NUSA INDAH

Kepala Ruangan
Evi Monika Ruth, A.md. Kep

Perawat Primer I Perawat Primer II


Sri Ainawati, S.Kep. Rini Hayati, S.Kep.

Perawat Assosiet Perawat Assosiet


1. Ruhayati 1. Shalihah, A.md. Kep.
2. Grecia Mariati, A.md. Kep 2. Selvi Noviarti, A.md. Kep
3. Anik Widya Lestari, A.md Kep 3. Wince Febrita, A.md.Kep
4. Deby Kristanto, A.md. Kep 4. Christina Lia, SR, S.Kep.Ns
5. Ita Natalia, A.md. kep 5. Mei Riyayu, A.md. Kep
6. Yulia Amelisya, A.md. Kep

PASIEN

23
2) Jumlah dan Kualifikasi Pendidikan Tenaga
Tenaga keperawatan di ruang Nusa Indah
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya

No Nama Perawat Pendidikan Jabatan


1 Evi Monica Ruth, Amd. Kep D3 Kepala Ruangan
4 Ruhayati, Amd.Kep SPK Perawat Asociet
5 Shalilah, Amd.Kep D3 Perawat Asociet
7 Selvi Noviarti, Amd.Kep D3 Perawat Asociet
8 Anik Widya Lestari, Amd.Kep D3 Perawat Asociet
10 Ita Natali, Amd.Kep D3 Perawat Asociet
11 Yulia Amelisya, Amd.Kep D3 Perawat Asociet
12 Wahyu Widodo, Amd.Kep D3 Perawat Asociet
13 Novitae, Amd.Kep D3 Perawat Asociet
14 Mei Riayu, S.kep., Ns S1 Ners Perawat Asociet
15 Arlina Krismayasari, Amd.Kep D3 Perawat Asociet

16 Hido Hardwiarta, Amd.Kep D3 Perawat Asociet

3) Perhitungan Kebutuhan Tenaga Perawat dan Tenaga Penunjang


Kebutuhan tenaga perawat di Ruang Nusa Indah dan kebutuhan
tenaga perawat klien kelolaan mahasiswa dari hasil pengkajian sebagai
berikut :

a. Persentase total pasien tingkat ketergantungan klien di Ruang Nusa


Indah berdasarkan pengkajian tanggal 14 Mei 2017
Tingkat Ketergantungan Jumlah Kebutuhan Tenaga
No
Klasifikasi Jumlah
Pagi Sore Malam
Pasien Pasien
1 Minimal Care x0,17=1,87 11x0,14=1,54 11 x 0,07 = 0,77
2 Partial Care x0,27=1,62 6 x 0,15 =0,9 6x 0,10 = 0,6
3 Total Care 4 x 0,36=0,72 2 x 0,36 = 0,72 2 x 0,2 = 0,4
Total 4,21 3,16 1,77

52
Total tenaga perawat :
Pagi : 7 orang
Sore : 2 orang
Malam : 2 orang
Total : 11 orang
Jumlah tenaga lepas dinas per hari :

86 x 11 = 946 = 3,18 ( dibulatkan 4 orang)


297 297

Jadi perawat yang dibutuhkan :


Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas per hari di ruang Nusa indah
adalah 11 orang + 1 orang kepala ruangan. = 16 orang.

Ket: angka 86 merupakan jumlah hari


libur atau lepas dinas dalam 1 tahun,
sedangkan 297 adalah jumlah hari kerja
efektif dalam 1 tahun.

Faktor koreksi
1. Loss Day
= jml hr Mgg dlm 1 bln + jml hari besar x jml perawat yang diperlukan
Jml hari kerja efektif
= 4 + 0 x 16 = 64= 2,28
28
2. Non Nursing Job
= jml tenaga perawat + lossday x 25
100
= (16 + 2.28) x 25%
= 18,28 x0,25 = 4,57
Faktor koreksi = 4,6+ 2,3 = 6,9
Jadi tenaga yang di butuhkan : 15 + 7 = 22 orang
Kebutuhan Perawat Per Shif

53
Keterangan :
Tenaga yang tersedia 12 orang
Kekurangan tenaga 10 orang
Diperoleh data dari hasil observasi pada tanggal 14 Mei 2018 bahwa jumlah
perawat yang dinas pagi yaitu 1 Kepala Ruangan, 1 Administrasi, 5 Perawat
pelaksana. Jadi dapat disimpulkan bahwa jumlah tenaga perawat yang dinas pagi
di Ruang Nusa Indah tanggal 14 Mei 2018 dengan jumlah pasien 20 orang belum
mencukupi jika dibandingkan dengan standar yaitu 5 orang perawat pelaksana
yang dinas pagi dari hasil observasi ditemukan pada shif pagi perawat pelaksana
ada 5 orang perawat, sedangkan pada shif sore standar tenaga perawat yang
dibutuhkan 4 orang namun dari hasil observasi ditemukan 2 perawat pelaksana
yang bertugas dan shif malam sesuai dengan standar keperawatan yaitu 2 orang.

b. Non Manusia
1. Material ( Peralatan dan Fasilitas )
a. Fasilitas Untuk Pasien
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 14 Mei 2018
didapatkan gambaran kapasitas ruangan dan tempat tidur di ruang
Nusa Indah terdapat 6 ruangan rawat inap dan 20 tempat tidur
dengan rincian sebagai berikut:
1) Gambaran umum jumlah ruangan rawat inap di ruang Nusa
Indah
Kelas I : 2 Kamar
Kelas II : 2 Kamar
Kelas III : 2 Kamar
2) Gambaran umum jumlah tempat tidur di ruang Nusa Indah
Kelas I : 1 bed
Kelas II : 6 bed
Kelas III : 12 bed
Gambaran jumlah tempat tidur pasien kelolaan mahasiswa praktek
manajemen keperawatan.
Kelas III : 6 bed

54
1. Peralatan dan Fasilitas
(1) Fasilitas untuk pasien

No Nama Barang Jumlah Kondisi

Baik Kurang baik

1 Tempat Tidur pasien 20 buah 20 -

2 Kursi keluarga pasien 16 buah 16 -

3 Kipas angina 12 buah 12 -

4 Wastafel 6 buah 5 1

5 Lemari pasien 20 buah 20 -

6 WC Pasien 6 kamar 6 -

7 Bantal 20 buah 20 -

8 Lampu 30 buah 30 -

9 Tabung oksigen 5 buah 5 -

10 Pispot 10 buah 10 -

11 Meja makan pasien 14 buah 14 -

12 AC 2 buah 2 -

13 Tiang infus 20 buah 20 -

14 Bak sampah 4 buah 4 -

15 Tirai 96 tirai 96 -

55
(2) Fasilitas untuk petugas kesehatan, meliputi :

No Nama Barang Jumlah Kondisi

1. Kamar mandi dan WC 1 kamar Baik

2. Ruang kepala ruangan 1 kamar Baik

3. Telepon 1 buah Baik

4. Kipas angina 1 buah Baik

5. Lemari kantor 2 buah Baik

6. Meja kantor 3 buah Baik

7. Kursi kantor 8 buah Baik

8. Papan tulis 3 buah Baik

9. Sofa set 2 buah Baik

10. Loker untuk perawat 1 buah Baik

11. AC 1 buah Baik

12. TV 1 buah Baik

13. Jam dinding 1 buah Baik

14. Wastafel 2 buah Baik

15. Dispenser 1 buah Baik

16. Rak sepatu 1 buah Baik

56
(3) Fasilitas Peralatan dan bahan kesehatan yang ada diruangan Nusa Indah

Kondisi

Nama alat Jumlah Rusak Rusak Ideal


No Baik
Ringan Berat Usulan

1 Baki instrumen kecil 3 3 - - 2/ruangan Ditambah 1


Baki instrumen
2 3 3 - - 2/ruangan Ditambah 1
Sedang
3 Baki instrumen besar 5 5 - - 2/ruangan Ditambah 1
4 Bed pasien 20 20 - - 20/ruangan -
5 Brankar 1 1 - - 2/ruangan Ditambah 1
6 Oksigen 6 6 - - 2/kamar Ditambah 7
7 Oksigen Transfort 1 1 - - 2/ruangan Ditambah 1

8 Troli mandi 2 2 - - 2/ruangan Ditambah 1

9 Waskom 3 3 - - Ditambah 1

10 Suction 1 1 - - Ditambah 1

11 Troli Oksigen 1 1 - - Ditambah 1


12 Alat GV 2 2 - - 2/ruangan Ditambah 4
13 Spignomanometer 4 4 - - 2/ruangan Ditambah 2
14 Termometer 5 2 2 1 3/ruangan Ditambah 2
15 Torniquet 1 1 - - Ditambah 2
16 AC 2 2 - - -
17 Troli Alat 3 3 - - Ditambah 2
18 Tromo Besar 1 1 - - Ditambah 1
19 Tromo Kecil 0 0 - - Ditambah 2
20 Alat Huknah 1 1 - - Ditambah 2
21 Bak Sampah Besar 6 6 - - Ditambah 1
22 Bak Sampah Kecil 2 2 - - Ditambah 6
23 Stetoskop 2 2 - - 2/ruangan Ditambah 3
24 Wastafel 6 5 - 1 Diperbaiki1

57
25 Kursi Roda 1 1 - - Ditambah 2
26 Nebulizer 1 1 - - Ditambah 1
27 Lemari Dokumen 1 1 - - Ditambah 1
28 Loker Perawat 1 1 - - Ditambah 1
29 Tempat Sepatu 1 1 - - -

30 APAR 1 1 - - -

31 Stik Laken 75 50 - 25 -
32 Sprei 80 80 - 5 -
33 Baju Operasi 10 10 - -
34 Selimut 2 2 - -
35 Timbang Badan 1 1 - -
36 Infus Pump 1 1 - - -
37 Suction 1 1 - - Ditambah 1
38 Waskom 3 3 - - Ditambah 2
39 Hand scrub 4 4 - - Ditambah 2
40 Hand wash 1 1 - - Ditambah 6

4) Fasilitas Pasien.
(1) Kamar Kelas 1
Kamar kelas 1 untuk 1 kamar untuk 1 pasien, memiliki fasilitas :
a) Kursi 1 buah
b) Bed pasien 1buah
c) Meja 1 buah
d) Lemari pasien 1 buah
e) Kamar mandi dan WC
f) Urinal, pispot.
g) Tempat sampah 1 buah
h) AC 1 buah
(2) Kamar Kelas 2
Kamar kelas 2 untuk 1 kamar untuk 3 pasien, memiliki fasilitas :
a) Kursi 3 buah
b) Bed pasien 3 buah

58
c) Kamar mandi dan WC
d) Urinal, pispot.
e) Kipas Angin 3 buah
f) Ac 1 buah
g) Lemari pasien 3 buah
h) Meja 2 buah
(3) Kamar Kelas 3
Kamar kelas 3 untuk 1 kamar untuk 6 pasien, memiliki fasilitas :
a) Kursi 5
b) Bed pasien 6 buah
c) Lemari pasien 6
d) Meja 5 buah
e) Kamar mandi dan WC
f) Urinal, pispot
g) Kipas Angin 2 buah

(4) Obat Emergency


Tabel 3.22 Obat Emergency
Kondisi
No Nama alat Jmlh Rusak Rusak Ideal Usulan
Baik
Ringan Berat
1. Ladomer/Haloperidol 30 30 - -
2. Gentaviolet 1 1 - -
3. Cendoxitrol 1 1 - -
4. Oxoferin 1 1 - -
5. Lidocain 2 % 10 10 - -
6. Lidocain 4 % 10 10 - -
7. Dexamethasone 1 1 - -
8. Diphendramin 10 10 - -
9. Epinefrin 6 6 - -
10. Combivent 2 2 - -

59
11. Flixotid 1 1 - -
12. Fulmicort 3 3 - -
13. Otsu Ns 8 8 - -
14. Gudel 2 2 - -
15. Mucus extracted 2 2 - -
16. Oksigen sungkup 2 2 - -
17. Urine bag 8 8 - -
18. Cateter 8 8 - -
19. Cateter Suction 5 5 - -
20. Selang NGT 5 5 - -
21. Amubag 1 1 - -
22. Ventolin 14 14
23. Antrovine 0,25mg/ml 4 4
24. Nasal Oksigen Tube 1 1
25. Otsu-KCL 7,46% 6 6
26. Tensi digital 1 1
27. Tensi Raksa 1 1
28. Nebulizer 1 1

Berdasarkan data dari pengkajian di atas, sebagian besar peralatan di Ruang


Nusa Indah sebagian sudah memenuhi jumlah standar yang ditetapkan oleh RSUD
dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Tidak semua peralatan ada standar jumlahnya
dan tidak semua alat yang ada standar jumlahnya tersedia di ruangan sehingga
peralatan di ruangan masih perlu ditambah sesuai dengan standar yang
dikeluarkan oleh Rumah Sakit. Alat-alat yang sudah terpenuhi sesuai standar telah
dimanfaatkan oleh ruangan sesuai kebutuhan klien. Sebagian besar peralatan
dalam keadaan baik, namun terdapat juga beberapa peralatan dalam keadaan rusak
ringan bahkan sampai rusak berat. Untuk peralatan yang tidak ada standar
jumlahnya selama ini untuk mengevaluasinya adalah berdasarkan kriteria
kecukupan penggunaan dalam kegiatan sehari-hari.Pengadaan alat-alat kesehatan
di Ruang Nusa indah dikoordinasi oleh penanggung jawab yang telah di pilih oleh
kepala ruangan.

60
2. Administrasi Penunjang
Administrasi penunjang: Buku registrasi pasien, Buku TTV, Buku
laporan harian perawat, Lembar observasi, Buku visite dokter.
3. Methode
a. Standar Asuhan Keperawatan
1) Penerapan Model Keperawatan Profesional
Unsur-unsur dalam praktek keperawatan dapat dibedakan
menjadi empat, yaitu standar, proses keperawatan, pendidikan
keperawatan dan sistem Model Asuhan Keperawatan Profesional
(MAKP). Dalam aplikasinya RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka
Raya memiliki visi, misi dan motto sebagai pedoman dalam
pelaksanaan pelayanan kesehatan yang jelas dalam mencapai tujuan
organisasi yang telah ditentukan karena jika tidak, bisa terjadi
ketimpangan yang justru akan menambah ketidakjelasan arah
pemgembangan manajemen keperawatan di masa depan. Ruangan
atau bangsal sebagai salah satu unit terkecil dari pelayanan kesehatan
di rumah sakit merupakan tempat yang memungkinkan bagi perawat
untuk menerapkan ilmu dan skilnya secara optimal (Nursalam,
2008).
Selain itu RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya juga
selalu mengadakan pelatihan untuk para perawat guna meningkatkan
pengetahuan perawat ruangan tentang manajemen keperawatan serta
memberikan kesempatan untuk meningkatkan jenjang pendidikan
formal melalui program khusus. Di Ruang Nusa Indah RSUD dr.
Doris Sylvanus Palangka Raya memiliki berbagai administrasi
penunjang yang mendukung pemberian MAKP yaitu berupa Standar
Asuhan Keperawatan (SAK), Standar Operasional Prosedur (SOP)
dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) (Nursalam, 2008).

61
Angket MAKP
Ketua tim mampu menggunakan berbagai tekhnik
kepemimpinan ?

0%
Pertanyaan 1

Selalu

100% kadang-kadang

tidak pernah

Diagram Ketua Tim mampu menggunakan berbagai teknik kepemimpinan

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) perawat mengatakan ketua tim


mampu menggunakan berbagai teknik kepemimpinan.

Penting komunikasi yang efektif, agar


kontinuitas rencana keperawatan
terjamin
Pertanyaan 2
0%
selalu

kadang-kadang
100% tidak pernah

Diagram Pentingnya komunikasi yang efektif

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) perawat mengatakan pentingnya


komunikasi yang efektif.

Anggota tim bertanggung jawab terhadap


pemberian asuhan keperawatan pada klien

0% pertanyaan 5

Selalu

kadang-kadang
100%
tidak pernah

62
Diagram Anggota tim bertanggungjawab terhadap pemberian asuhan
keperawatan pada klien

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) perawat mengatakan anggota tim


bertanggungjawab terhadap pemberian asuhan keperawatan pada klien. Semua
bertanggungjawab atas pemberian asuhan keperawatan. Dan tidak ada anggota tim
yang tidak bertanggungjawab.

Anggota Tim menghargai kepemimpinan Ketua Tim

pertanyaan 3
0%
selalu

100% kadang-kadang

tidak pernah

Diagram Anggota Tim menghargai Kepemimpinan ketua Tim

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) perawat mengatakan selalu


menghargai kepemimpinan ketua tim dan tidak ada yang tidak menghargai
kepemimpinan ketua tim.

Peran kepala ruangan penting dalam model tim

pertanyaan 4
0%
Selalu

kadang-kadang

tidak pernah
100%

Diagram peran kepala ruangan dalam model tim

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) perawat mengatakan peran kepala


ruangan sangat penting dalam model tim.

63
Anggota TIM bekerjasama dengan anggota TIM
dan antar TIM

0% pertanyaan 6

Selalu

kadang-kadang
100% tidak pernah

Diagram Anggota Tim bekerjasama dengan anggota TIM dan antar TIM

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) perawat mengatakan Anggota Tim


bekerjasama dengan anggota TIM dan antar TIM.

Anggota TIM memberikan laporan

pertanyaan 7
0%
Selalu

kadang-kadang
100% tidak pernah

Diagram Anggota Tim Memberikan laporan

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) perawat mengatakan anggota tim


selalu memberikan laporannya kepada ketua Tim.

Ketua TIM membuat perencanaan

0% pertanyaan 8

Selalu
100%
kadang-kadang

tidak pernah

64
Diaram Ketua TIM membuat perencanaan

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) perawat ketua TIM selalu membuat
perencanaan.

Ketua TIM membuat penugasan, supervisi, dan


evaluasi

pertanyaan 9
0%
33% Selalu

67% kadang-kadang

tidak pernah

Diagram TIM membuat penugasan, Supervisi, dan Evaluasi

2. Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan merupakan metode untuk menggali dan
membahas secara mendalam masalah keperawatan yang terjadi pada pasien
dengan melibatkan tim keperawatan kepala ruangan, dokter, ahli gizi dan
melibatkan pasien secara langsung sebagai fokus kegiatan. Selain itu ronde
keperawatan juga berguna dalam pengembangan praktik klinis dan
pemahaman pasien terhadap kondisi yang mereka alami.Dalam ronde
keperawatan terjadi pemeriksaan proses kerja dengan meningkatkan
komunikasi dan kolaborasi untuk mengurangi pada perawatan dan
meningkatkan hasil yang lebih baik. (Fillmore, 2010).

Pertanyaan 1

40% Tidak
Pernah
60%
Kadang-
Kadang

65
Diagram Ruangan melakukan ronde keperawatan

Berdasarkan data diatas menunjukan 40 % (2 orang) mengatakan di ruangan


ini kadang-kadang melakukan ronde keperawatan, sedangkan 60% (3 orang)
mengatakan di ruangan ini tidak pernah melakukan ronde keperawatan.

Pertanyaan 2
0%
0%
100%

Selalu Kadang-kadang Tidak pernah

Diagram Memberi informed concent kepada klien dan keluarganya.

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) mengatakan selalu memberi


informed concent kepada kien dan keluarganya.

Pertanyaan 3

40% Tidak
Pernah
60%
Selalu

Diagram Perawat primer dan asosiasi menjelaskan keadaan dan data demografi
klien.

Berdasarkan data diatas 40% (2 orang) mengatakan perawat primer dan


asosiasi selalu menjelaskan keadaan dan data demografi klien, sedangkan 60% (3
orang) mengatakan perawat primer dan asosiasi tidak pernah.

Pertanyaan 4

100%

Selalu Kadang-kadang Tidak Pernah

66
Diagram Perawat primer dan asosiasi menjelaskan masalah keperawatan utama.

Berdasarkan data diatas menunjukan 100% (5 orang) mengatakan perawat


primer dan asosiasi selalu menjelaskan masalah keperawatan utama.

Pertanyaan 5

100%

Selalu Kadang-kadang Tidak Pernah

Diagram Perawat primer dan asosiasi menjelaskan intervensi yang akan


dilakukan.

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) mengatakan perawat primer dan


asosiasi selalu menjelaskan intervensi yang akan dilakukan.

Pertanyaan 6

40% Kadang-
Kadang
60%
Selalu

Diagram Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta
menetapkan tindakan yang perlu dilakukan.

Berdasarkan data diatas 60% (3 orang) mengatakan selalu mendiskusikan


hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan tindakan yang
perlu dilakukan, sedangkan 40% (2 orang) mengatakan kadang-kadang
mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan
tindakan yang perlu dilakukan.

67
3. Angket Timbang Terima
Timbang terima adalah metode untuk mengkomunikasikan informasi
keperawatan dan merupakan fasilitas untuk menyampaikan informasi penting
tentang pasien dalam memberikan asuhan keperawatan sehari-hari dan
berkelanjutan. Timbang terima harus dilakukan seefektif mungkin dengan
menjelaskan secara singkat tentang keadaan klien saat itu, tindakan
keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan, masalah keperawatan yang
mungkin muncul, intervensi kolaboratif dan perkembangan klien saat itu.
Mekanisme laporan dikerjakan ketika pergantian shift sebagai kesatuan
proses komunikasi dalam menyampaikan informasi tentang kondisi klien saat
itu, sebagai wujud professional perawat dan bentuk tanggung jawab perawat
kepada. Informasi yang disampaikan harus akurat, sehingga kesinambungan
asuhan keperawatan dapat berjalan dengan baik. Timbang terima dilakukan di
nurse station yang diikuti oleh perawat dari kedua shift dinas, kemudian
dilanjutkan dengan kunjungan langsung kepasien untuk validasi data dan
memantau kondisi pasien secara langsung (Nursalam, 2008).

Pertanyaan 1
20%
Selalu

80% Kadang-
Kadang

Diagram Saat timbang terima perawat menyiapkan status pasien.

Berdasarkan data diatas 80% (4 orang) mengatakan perawat selalu


menyiapkan status pasien saat timbang terima, sedangkan 20% (1 orang)
mengatakan perawat kadang-kadang menyiapkan status pasien saat timbang
terima.

68
Perawat perlu menyiapkan status pasien untuk dapat melihat perkembangan
keadaan pasien melalui statusnya serta berbagai terapi yang didapat termasuk
mengenai timbang terima pasien.
Perawat menyiapkan buku catatan dan
peralatan tulis

100%

Selalu Kadang-kadang tidak pernah

Diagram Perawat menyiapkan buku catatan dan peralatan tulis

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) mengatakan perawat selalu


menyiapkan buku catatan dan peralatan tulis. Alat tulis dan catatan sangat
diperlukan untuk menulis setiap hal yang dianggap penting dan perlu tindakan
segera serta catatan mengenai keadaan pasien dan setiap kebutuhannya sebagai
pegangan bagi perawat.

Timbang terima di pimpin oleh


kepala ruangan / Perawat primer
pada pergantian shift
0% 0%

100%

Selalu Kadang-kadang Tidak pernah

Diagram Timbang terima di pimpin oleh kepala ruangan pada pergantian shift
dari malam ke pagi dari pagi ke sore dan pergantian shift dari sore ke malam di
pimpin oleh perawat primer.

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) mengatakan kepala


ruangan/perawat primer selalu memimpin timbang terima pada pergantian shift
dari malam ke pagi dari pagi ke sore dan pergantian shift dari sore ke malam di
pimpin oleh ketua tim atau perawat primer. Timbang terima seharusnya dipimpin
oleh salah satu perawat yang bertugas sebagai perawat primer pada saat itu karena

69
perawat primer dianggap sebagai pemimpin /ketua tim pada saat shift tersebut
yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugas perawat pelaksana.

Timbang Terima Dilaksanakan Setiap


Pergantian Shift

40%
Selalu
60%
Kadang-Kadang

Diagram Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift

Berdasarkan data diatas 40% (2 orang) mengatakan pelaksanaan selalu


dimulai dari nurse station, sedangkan 60% (3 orang) mengatakan pelaksanaan
kadang-kadang dimulai dari nurse station. Timbang terima perlu dilaksanakan
setiap pergantian shift terutama menjelaskan masalah pasien dan indakan segara
yang dilakukan setelah pergantian shift.

Timbang terima di lanjutkan dengan


melihat langsung kondisi pasien

100%

Selalu Kadang-kadang Tidak Pernah

Diagram Timbang terima di lanjutkan dengan melihat langsung kondisi pasien.

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) mengatakan pelaksanaan selalu


dimulai dari nurse station, sedangkan 0% (0 orang) mengatakan pelaksanaan
kadang-kadang dimulai dari nurse station, dan 0% (0 orang) mengatakan
pelaksanaan tidak pernah dimulai dari nurse station. Timbang terima dilanjutkan
dengan melihat kondisi pasien perlu dilakukan agar setiap pergantian shift
perawat yang akan melanjutkan asuhan keperawatan mengetahui lansung keadan
pasien.

70
Hal-hal yang sifatnya khusus di catat
dan di serah terimakan pada perawat
shift berikutnya

100%

Selalu Kadang-kadang Tidak Pernah

Diagram Hal-hal yang sifatnya khusus di catat dan di serah terimakan pada
perawat shift berikutnya

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) mengatakan selalu mencatat hal-hal


yang sifatnya khusus untuk di serah terimakan pada perawat shift berikutnya,
sedangkan 0% (0 orang) mengatakan kadang-kadang mencatat hal-hal yang
sifatnya khusus untuk di serah terimakan pada perawat shift berikutnya, dan 0 %
(0 orang) mengatakan tidak pernah mencatat hal-hal yang sifatnya khusus untuk
di serah terimakan pada perawat shift berikutnya. Hal-hal yang bersifat khusus
yang menyangkut tindakan keperawatan, medis (dokter) dan kondisi klien perlu di
catat dan diserah terimakan pada perawat ship berikutnya untuk menjaga
keamanan dan keselamatan pasien.

Perawat shift berikutnya validasi data


ke pasien

100%

Selalu Kadang-kadang Tidak Pernah

Diagram Perawat shift berikutnya validasi data ke pasien.

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) mengatakan perawat shift


berikutnya selalu validasi data ke pasien, sedangkan 0% (0 orang) mengatakan
perawat shift berikutnya kadang-kadang validasi data ke pasien, dan 0 % (0
orang) mengatakan perawat shift berikutnya tidak pernah validasi data ke pasien.

71
Perawat menyapa pasien dan
menanyakan kondisi/keluhan
yang dirasakan saat ini

Selalu
100
%
Diagram Perawat menyapa pasien dan menanyakan kondisi/keluhan yang
dirasakan saat ini.

Berdasarkan data diatas sebanyak 100% (5 orang) mengatakan perawat


selalu menyapa pasien dan menanyakan kondisi/keluhan yang dirasakan saat ini.

Waktu timbang terima tidak lebih dari


5 menit kecuali pasien kondisi khusus
0%
0%
100%

Selalu Kadang-kadang Tidak Pernah

Diagram Waktu timbang terima tidak lebih dari 5 menit kecuali pasien kondisi
khusus.

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) mengatakan waktu timbang terima


selalu tidak lebih dari 5 menit kecuali pasien kondisi khusus, sedangkan 0% (0
orang) mengatakan tidak pernah waktu timbang terima kadang-kadang tidak lebih
dari 5 menit kecuali pasien kondisi khusus, dan 0% (0 orang) mengatakan tidak
pernah waktu timbang terima tidak lebih dari 5 menit kecuali pasien kondisi
khusus.

72
Penyampaian dilakukan singkat dan jelas

20%

Selalu
80% Kadang-Kadang

Diagram Penyampaian dilakukan singkat dan jelas.

Berdasarkan data diatas 80% (4 orang) mengatakan penyampaian selalu


dilakukan singkat dan jelas, sedangkan 20% (1 orang) mengatakan penyampaian
kadang-kadang dilakukan singkat dan jelas. Penyampaian yang dilakukan dengan
singkat dan jelas sangat perlu dilakukan untuk memudahkan perawat yang
melanjutkan shift berikutnya dapat melakukan asuhan keperawatan secara efektif.

Perawat menyebutkan identitas diri

100%

Selalu Kadang-kadang Tidak Pernah

Diagram Perawat menyebutkan identitas diri.

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) mengatakan perawat selalu


menyebutkan identitas diri. Memperkenalkan diri penting dalam melakukan
interaksi dengan klien dalam melaksanakan asuhan keperawatan

73
Perawat menyebutkan diagnosa

0%
0%
100%

Selalu Kadang-kadang Tidak Pernah

Diagram Perawat menyebut diagnosa.

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) mengatakan perawat selalu


menyebutkan diagnosa, sedangkan 0% (0 orang) mengatakan perawat kadang-
kadang menyebutkan diagnosa, dan 0% (0 orang) mengatakan perawat tidak
pernah menyebutkan diagnosa. Menjelaskan masalah diagnosa medis yang
dihadapi pasien merupakan hal yang penting agar pasien maupun keluarga
memahami penyakit yang pasien derita saat ini.

Penyampaian dilakukan singkat dan jelas

20%

Selalu
80% Kadang-Kadang

Diagram Perawat menyebutkan data obyektif.

Berdasarkan data diatas 80% (4 orang) mengatakan perawat selalu


menyebutkan data obyektif, sedangkan 20% (1 orang) mengatakan perawat
kadang-kadang menyebutkan data obyektif. Data objektif merupakan data yang
harus selalu ada dalam melakukan asuhan keperawatan kerena merupakan hasil
dari penilain klien secara lansung oleh perawat.

74
Perawat shift berikutnya validasi data
ke pasien
0%
0%
100%

Selalu Kadang-kadang Tidak Pernah

Diagram Perawat menyebutkan data penunjang lain.

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) mengatakan perawat selalu


menyebutkan data penunjang lain, sedangkan 0% (0 orang) mengatakan perawat
tidak pernah menyebutkan data penunjang lain, dan 0 % (0 orang) mengatakan
perawat tidak pernah menyebutkan data penunjang lain. Data penunjang
merupakan data penting dalam merumuskan masalah keperawatan dan tindakan
segara dalam melaksanakan asuhan keperawatan.

perawat menyebutkan tindakan


keperawatan yang dilaksanakan

20% Selalu

80% Kadang-
Kadang

Diagram Perawat menyebutkan tindakan keperawatan yang dilaksanakan.

Berdasarkan data diatas 80% (4 orang) mengatakan perawat selalu


menyebutkan tindakan keperawatan yang dilaksanakan, sedangkan 20% (1 orang)
mengatakan perawat kadang-kadang menyebutkan tindakan keperawatan yang
dilaksanakan. Menyebutkan tindakan yang telah dilakukan merupakan bagian
penting dalam menjalankan asuhan keperawatan.

75
perawat kembali ke nurse station untuk
mendiskusikan hasil validasi data langsung

20%
Selalu
80% Kadang-Kadang

Diagram Perawat kembali ke nurse station untuk mendiskusikan hasil validasi


data langsung.

Berdasarkan data diatas 80% (4 orang) mengatakan perawat kembali ke


nurse station untuk mendiskusikan hasil validasi data langsung, sedangkan 20%
(1orang) mengatakan perawat kadang-kadang kembali ke nurse station untuk
mendiskusikan hasil validasi data langsung. Kembali ke nurse station dan
mendiskusikan validitas data langsung tentang pasien merupakan suatu keharusan
yang dilakukan perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan.

perawat memimpin timbang terima menyebutkan


rencana kerja bagi shift berikutnya dan
mendokumentasikan pelaksanaan timbang terima di buku
laporan oleh ketua tim.

20%

Selalu
80% Kadang-Kadang

Diagram Perawat memimpin timbang terima menyebutkan rencana kerja bagi


shift berikutnya dan mendokumentasikan pelaksanaan timbang terima di buku
laporan oleh ketua tim.

76
Berdasarkan data diatas 80% (4 orang) mengatakan perawat memimpin
timbang terima selalu menyebutkan rencana kerja bagi shift berikutnya dan
mendokumentasikan pelaksanaan timbang terima di buku laporan oleh ketua tim,
sedangkan 20% (1 orang) mengatakan perawat memimpin timbang terima
kadang-kadang menyebutkan rencana kerja bagi shift berikutnya dan
mendokumentasikan pelaksanaan timbang terima di buku laporan oleh ketua tim.
Ketua tim wajib memimpin dan menyebutkan rencana kerja dalam melaksanakan
asuhan keperawatan lanjutan bagi shift berikutnya dan mendokumentasikan di
dalam buku laporan timbang terima oleh Ketua tim.

4. Sentralisasi Obat
Sentralisasi obat adalah pegelolaan obat dengan sistem menyerahkan
seluruh obat pasien sepenuhnya kepada perawat, dengan tujuan peggunaan
obat dapat dilakukan secara benar sehingga tidak terjadi pemborosan dan
kemungkinan terjadinya kesalahan obat. Tujuannya adalah untuk mengelola
obat secara bijaksana dan menghindari pemborosan, sehingga kebutuhan
asuhan keperawatan pasien dapat terpenuhi. Hal-hal berikut adalah alasan
obat perlu disentralisasi antara lain memberikan bermacam-macam obat
untuk satu pasien, meresepkan obat sebelum diagnosis pasti dibuat,
menggunakan dosis yang lebih besar daripada yang diperlukan, memberikan
obat kepada pasien yang tidak mempercayainya dan yang akan membuang
atau lupa untuk minum, tidak menyediakan lemari es, sehingga vaksin dan
obat menjadi tidak aktif dan meletakkan obat ditempat yang lembab, terkena
cahaya atau panas.(Nursalam, 2008)
Angket Sentralisasi Obat

Obat yang diserahkan ke perawat dengan


lembar serah terima obat

Pertanyaan 1
0%
0%
Selalu

kadang-kadang
100% tidak pernah

77
Diagram Obat yang diserahkan ke perawat dengan lembar serah terima obat

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) perawat mengatakan obat yang


diserahkan ke perawat dengan lembar serah terima obat.

Perawat menuliskan nama pasien, register, jenis obat, jumlah dan


sedian (bila perlu) dalam kartu kontrol, dan diketahui oleh
keluarga pasien dalam buku masukan obat

Pertanyaan 2

100% 0% 0% selalu

kadang-kadang

tidak pernah

Diagram Perawat menuliskan nama pasien, register, jenis obat, jumlah dan sedian
(bila perlu) dalam kartu kontrol, dan diketahui oleh keluarga pasien
dalam buku masukan obat.

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) perawat mengatakan selalu


menuliskan nama pasien, register, jenis obat, jumlah dan sedian (bila perlu) dalam kartu
kontrol, dan diketahui oleh keluarga pasien dalam buku masukan obat.

Apakah obat-obat yang telah disimpan selanjutnya diberikan oleh


perawat dengan memperhatikan alur yang tercantum dalam buku
daftar obat yang terlebih dahulu dicocokan dengan terapi di
instruksi oleh dokter dan kartu obat yang ada pada klien ?

0% 0% pertanyaan 5

Selalu

kadang-kadang
100%
tidak pernah

Diagram Apakah obat-obat yang telah disimpan selanjutnya diberikan oleh


perawat dengan memperhatikan alur yang tercantum dalam buku daftar obat
yang terlebih dahulu dicocokan dengan terapi di instruksi oleh dokter dan kartu
obat yang ada pada klien.

78
Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) perawat mengatakan obat-obat yang
telah disimpan selanjutnya diberikan oleh perawat dengan memperhatikan alur yang
tercantum dalam buku daftar obat yang terlebih dahulu dicocokan dengan terapi di
instruksi oleh dokter dan kartu obat yang ada pada klien.

Apakah keluarga atau klien selanjutnya mendapat penjelasan jika obat


akan habis

pertanyaan 3
0%
selalu
100%
kadang-kadang
0%
0% tidak pernah

Diagram, keluarga atau klien mendapat penjelasan jika obat akan habis

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) perawat mengatakan keluarga atau


klien mendapat penjelasan jika obat akan habis.

Apakah obat yang diterima oleh perawat disimpan di dalam


kotak obat dan obat yang telah diterima untuk selanjutnya
disalin dalam buku daftar penerimaan obat ?

0% pertanyaan 4
0%
0%
Selalu

kadang-kadang

100% tidak pernah

Diagram, obat yang diterima oleh perawat disimpan di dalam kotak obat dan obat yang
telah diterima untuk selanjutnya disalin dalam buku daftar penerimaan obat.

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) perawat mengatakan obat yang


diterima oleh perawat disimpan di dalam kotak obat dan obat yang telah diterima
untuk selanjutnya disalin dalam buku daftar penerimaan obat.

79
0% 0%
0%

pertanyaan 6
Selalu
kadang-kadang
tidak pernah
100%

Diagram Saat pemberian obat, perawat menjelaskan macam obat, kegunaan,


jumlah obat, dan efek samping

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) perawat mengatakan saat pemberian


obat, perawat menjelaskan macam obat, kegunaan, jumlah obat, dan efek samping.

Apakah sediaan obat selanjutnya di cek setiap pagi oleh Kepala


Ruangan atau petugas yang ditunjuk dan di dokumentasikan
dalam buku masukan obat ?

20% 0% 0% pertanyaan 7

Selalu
80%
kadang-kadang

tidak pernah

Diagram Sediaan obat selanjutnya di cek setiap pagi oleh Kepala Ruangan atau petugas
yang ditunjuk dan di dokumentasikan dalam buku masukan obat

Berdasarkan data diatas 80% (4 orang) perawat mengatakan selalu 20% (1


orang) perawat mengatakan kadang-kadang sediaan obat selanjutnya di cek setiap
pagi oleh Kepala Ruangan atau petugas yang ditunjuk dan di dokumentasikan dalam buku
masukan obat.

80
Apakah obat yang hampir habis akan di informasikan pada
keluarga kemudian di mintakan kepada dokter penanggung
jawab pasien ?
0%
20% 0% pertanyaan 8

Selalu
80%
kadang-kadang

tidak pernah

Diagram Obat yang hampir habis akan di informasikan pada keluarga kemudian di
mintakan kepada dokter penanggung jawab pasien

Berdasarkan data diatas 80% (4 orang) perawat mengatakan selalu 20% (1 orang)
perawat mengatakan kadang-kadang obat yang hampir habis akan di informasikan pada
keluarga kemudian di mintakan kepada dokter penanggung jawab pasien.

Apakah penambahan atau perubahan jenis, dosis dan perubahan


rute obat akan dimasukkan dalam buku masukan obat dan
sekaligus dilakukan perubahan dalam kartu sediaan obat ?
0%
0%
pertanyaan 9
Selalu
100%
kadang-kadang
tidak pernah

Diagram penambahan atau perubahan jenis, dosis dan perubahan rute obat akan
dimasukkan dalam buku masukan obat dan sekaligus dilakukan perubahan dalam kartu
sediaan obat

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) perawat mengatakan penambahan atau


perubahan jenis, dosis dan perubahan rute obat akan dimasukkan dalam buku masukan
obat dan sekaligus dilakukan perubahan dalam kartu sediaan obat.

81
pemberian obat yang bersifat tidak rutin (sewaktu saja) maka
dokumentasi hanya dilakukan oleh perawat pada buku obat dan
selanjutnya di informasikan pada keluarga dengan kartu kusu
obat.
20% 0% 0% pertanyaan 8

Selalu
80%
kadang-kadang

tidak pernah

Diagram Pemberian obat yang bersifat tidak rutin (sewaktu saja) maka dokumentasi
hanya dilakukan oleh perawat pada buku obat dan selanjutnya di informasikan pada
keluarga dengan kartu kusu obat.

Berdasarkan data diatas 80% (4 orang) perawat, 20% (1 orang) perawat


mengatakan kadang-kadang pemberian obat yang bersifat tidak rutin (sewaktu saja) maka
dokumentasi hanya dilakukan oleh perawat pada buku obat dan selanjutnya di
informasikan pada keluarga dengan kartu kusu obat.

Anget Supervisi Keperawatan

supervisor menetapkan kegiatan


yang akan di supervisi
20%

80%

Selalu Kadang-kadang Tidak Pernah

Diagram Supervisor menetapkan kegiatan yang akan di supervisi

Berdasarkan data diatas hanya 80% (4 orang) mengatakan supervisor selalu


menetapkan kegiatan yang akan di supervisi, sedangkan 20% (1 orang) mengatakan
supervisor kadang-kadang menetapkan kegiatan yang akan di supervisi.

82
supervisor menetapkan tujuan
supervisi
0%

100%

Selalu Kadang-kadang tidak pernah

Diagram. Supervisor menetapkan tujuan supervisi

Berdasarkan data diatas menunjukan 100 % (5 orang) mengatakan supervisor


selalu menetapkan kegiatan yang akan di supervisi, sedangkan 0% (0 orang)
mengatakan supervisor kadang-kadang menetapkan kegiatan yang akan di supervisi.

supervisor ikut dalam


pendokumentasian kegiatan pelayanan
bersama-sama ketua tim dan perawat
pelaksana

60% 40%

Selalu Kadang-kadang Tidak pernah

Diagram Supervisor ikut dalam pendokumentasian kegiatan pelayanan bersama-


sama ketua tim dan perawat pelaksana

Berdasarkan data diatas hanya 40% (2 orang) mengatakan supervisor selalu


ikut dalam pendokumentasian kegiatan pelayanan bersama-sama ketua tim dan perawat
pelaksana, sedangkan 60% (3 orang) mengatakan supervisor kadang-kadang ikut
dalam pendokumentasian kegiatan pelayanan bersama-sama ketua tim dan perawat
pelaksana.

83
supervisor meneliti dokumentasi
status pasien
20%

80%

Selalu Kadang-kadang Tidak Pernah

Diagram Supervisor meneliti dokumentasi status pasien

Berdasarkan data di atas menunjukan 80% (4 orang) mengatakan supervisor


selalu meneliti dokumentasi status pasien, sedangkan 20% (1 orang) mengatakan
supervisor kadang-kadang meneliti dokumentasi status pasien dan 0% (0 orang)
mengatakan supervisor tidak pernah meneliti dokumentasi status pasien.

Selalu Kadang-kadang Tidak Pernah


60%
0%

40% 0%

supervisor meneliti dokumentasi status pasien

Diagram Supervisor meneliti dokumentasi status pasien

Berdasarkan data diatas hanya 40% (2 orang) mengatakan supervisor selalu


meneliti dokumentasi status pasien, sedangkan 60 % (3 orang) mengatakan supervisor
kadang-kadang meneliti dokumentasi status pasien dan 0% (0 orang) mengatakan
supervisor tidak pernah meneliti dokumentasi status pasien.

84
mendapatkan hal-hal yang perlu
dilakukan pembinaan
20%

80%

Selalu Kadang-kadang Tidak Pernah

Diagram supervisor mendapatkan hal-hal yang perlu dilakukan pembinaan

Berdasarkan data diatas hanya 80% (4 orang) mengatakan supervisor selalu


mendapatkan hal-hal yang perlu dilakukan pembinaan, sedangkan 20% (1 orang)
mengatakan supervisor kadang-kadang mendapatkan hal-hal yang perlu dilakukan
pembinaan dan 0% (0 orang) mengatakan supervisor tidak pernah mendapatkan hal-hal
yang perlu dilakukan pembinaan.

supervisor memberikan masukan


pada ketua tim dan perawat
pelaksana

20%

80%

Selalu Kadang-kadang Tidak Pernah

Diagram Supervisor memberikan masukan pada ketua tim dan perawat pelaksana

Berdasarkan data diatas meenunjukan 80% (4 orang) mengatakan supervisor


selalu memberikan masukan pada ketua tim dan perawat pelaksana, sedangkan 20% (1
orang) mengatakan supervisor kadang-kadang memberikan masukan pada ketua tim
dan perawat pelaksana dan 0% (0 orang) supervisor tidak pernah memberikan masukan
pada ketua tim dan perawat pelaksana.

85
supervisor menetapkan mengevaluasi
hasil bimbingan
0%

100%

Selalu Kadang-kadang tidak pernah

Diagram Supervisor mengevaluasi hasil bimbingan

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) mengatakan supervisor selalu


mengevaluasi hasil bimbingan, sedangkan 0% (0 orang) mengatakan supervisor tidak
pernah mengevaluasi hasil bimbingan

supervisor memberikan reward atau umpan


balik kepada ketua tim dan perawat pelaksana

20%

80%

Selalu Kadang-kadang Tidak Pernah

Diagram Supervisor memberikan reward atau umpan balik kepada


ketua tim dan perawat pelaksana

Berdasarkan data diatas hanya 20% (1 orang) mengatakan supervisor selalu


memberikan reward atau umpan balik kepada ketua tim dan perawat pelaksana,
sedangkan 80% (4 orang) mengatakan supervisor kadang-kadang memberikan reward
atau umpan balik kepada ketua tim dan perawat pelaksana dan 0% (0 orang)
mengatakan supervisor tidak pernah memberikan reward atau umpan balik kepada ketua
tim dan perawat pelaksana.

86
6. Perencanaan Pulang (Discharge Planning)
Discharge planing sebagai perncanaan kepulangan pasien dan
memberikan informasi kepada klien dan keluarganya tentang hal-hal yang
perlu dihindari dn dilakukan sehubungan dengan kondisi penyakitnya.
Perencanaan pulang merupakan bagian penting dari program keperawatan
klien yang dimulai segera setelah klien masuk rumah sakit. Hal ini
merupakan suatu proses yang menggambarkan usaha kerjasama antar tim
kesehatan, klien dan keluarga klien (Rindhianto, 2008).

Angket Dicharge Planning

0%
Pertanyaan 1
0%

100%

Selalu Kadang-kadang Tidak Pernah

Diagram Pasien yang mau pulang dilakukan discharge planning

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) mengatakan pasien yang mau


pulang selalu dilakukan discharge planning. Discharge planning merupakan
perencanaan pulang bagi pasien untuk persiapan perawatan klien dirumah.

Pertanyaan 2
0% 0%

100%

Selalu Kadang-kadang tidak pernah

Diagram Pasien yang pulang diberi health education

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) mengatakan pasien yang pulang


selalu diberi health education. Health education bagi keluarga maupun klien

87
sangat penting untuk menambah pengetahuan kesehatan bagi klien untuk
menunjang kesehatan klien yang optimal.

Pertanyaan 3
0% 0%
100%

Selalu Kadang-kadang Tidak pernah

Diagram Pasien yang mau pulang diajarkan cara perawatan mandiri di rumah

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) mengatakan pasien yang mau


pulang selalu diajarkan cara perawatan mandiri di rumah. Perawatan mandiri
dirumah diajarkan pada keluarga maupun klien agar klien mampu melakukan
perawatan secara mandiri tidak lagi ketergantungan pada petugas kesehatan.

Pertanyaan 4
0%
40%
60%

Selalu Kadang-kadang Tidak Pernah

Diagram Pasien pulang paksa dilakukan discharge planning

Berdasarkan data diatas 60% (3 orang) mengatakan pasien pulang paksa


selalu dilakukan discharge planning, sedangkan 40% (2 orang) mengatakan pasien
pulang paksa kadang-kadang dilakukan discharge planning, dan 0% (0 orang)
mengatakan pasien pulang paksa tidak pernah dilakukan discharge planning.
Discarge planing dilakukan pada pasien pulang atas permintaan sendiri maupun
oleh anjuran dokter, karena merupakan perencanaan bagi klien untuk perawatan
secara mandiri dirumah.

88
Pertanyaan 5
0%
0%
100%

Selalu Kadang-kadang Tidak Pernah

Diagram Discharge planning timbul dari diri anda sendiri

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) mengatakan discharge planning


selalu timbul dari diri anda sendiri, 0% (0 orang) mengatakan discharge planning
tidak pernah timbul dari diri anda sendiri.

Pertanyaan 6
0% 20%

80%

Selalu Kadang-kadang Tidak Pernah

Diagram Kepala ruangan memimpin discharge planning

Berdasarkan data diatas 20% (1 orang) mengatakan kepala ruangan selalu


memimpin discharge planning, sedangkan 80% (4 orang) mengatakan kepala
ruangan kadang-kadang memimpin discharge planning, dan 0% (0 orang)
mengatakan kepala ruangan tidak pernah memimpin discharge planning.

Pertanyaan 7
0%
40%
60%

Selalu Kadang-kadang Tidak Pernah

Diagram Pelaksanaan discharge planning dilakukan di nurse station

89
Berdasarkan data diatas 40% (2 orang) mengatakan selalu melaksanaan
discharge planning dilakukan di nurse station, sedangkan 60% (3 orang)
mengatakan kadang-kadang melaksanaan discharge planning dilakukan di nurse
station, dan 0% (0 orang) mengatakan tidak pernah melaksanaan discharge
planning dilakukan di nurse station.

Pertanyaan 8
0%
40%
60%

Selalu Kadang-kadang Tidak Pernah

Diagram Discharge planning dilakukan setelah pelunasan administrasi

Berdasarkan data diatas 40% (2 orang) mengatakan discharge planning


selalu dilakukan setelah pelunasan administrasi, sedangkan 60% (4 orang)
mengatakan discharge planning kadang-kadang dilakukan setelah pelunasan
administrasi, dan 0% (0 orang) mengatakan discharge planning tidak pernah
dilakukan setelah pelunasan administrasi. Dapat memberikan tindak lanjut yang
sistematis yang digunakan untuk menjamin kontinuitas perawatan klien.

Pertanyaan 9
0%
0%
100%

Selalu Kadang-kadang Tidak Pernah

Diagram Discharge planning dilakukan sesuai dengan prosedur karena


berpengaruh asuhan keperawatan

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) mengatakan discharge planning


selalu dilakukan sesuai dengan prosedur karena berpengaruh asuhan keperawatan,
0% (0 orang) mengatakan discharge planning tidak pernah dilakukan sesuai
dengan prosedur karena berpengaruh asuhan keperawatan.

90
Pertanyaan 10 0%
20%
80%

Selalu Kadang-kadang Tidak Pernah

Diagram Meskipun anda sibuk dengan urusan anda, anda tetap melaksanakan
discharge planning

Berdasarkan data diatas 80% (4 orang) mengatakan meskipun anda sibuk


dengan urusan anda, anda tetap selalu melaksanakan discharge planning,
sedangkan 20% (1 orang) mengatakan meskipun anda sibuk dengan urusan anda,
anda kadang-kadang melaksanakan discharge planning, dan 0% (0 orang)
mengatakan meskipun anda sibuk dengan urusan anda, anda tidak pernah
melaksanakan discharge planning.

Angket Dokumentasi Keperawatan

Pengkajian head to toe pada waktu


klien masuk ke ruang inap

40%
Selalu
60% Kadang-Kadang

Diagram, Pengkajian head to toe pada waktu klien masuk ke ruang inap

Berdasarkan data di atas didapatkan 40% (2 orang) perawat yang


melakukan pengkajian head to toe pada waktu klien masuk ke ruang inap ,
sedangkan 40% (2 orang) perawat yang terkadang melakukan melakukan
pengkajian head to toe pada waktu klien masuk ke ruang inap dan 0% (0 orang)

91
perawat yang tidak pernah melakukan pengkajian head to toe pada waktu klien
masuk ke ruang inap.

Pengkajian dilakukan secara


komperehensif oleh perawat
0% 0%

100%

Selalu Kadang-kadang tidak pernah

Diagram Pengkajian dilakukan secara komperehensif oleh perawat

Berdasarkan data di atas didapatkan bahwa 100% (5 orang) perawat selalu


melakukan pengkajian secara komprehensif terhadap pasien, sedangkan 0% (0
orang) perawat yang melakukan pengkajian secara komperehensif terhadap
pasien, serta 0% (0 orang) perawat yang tidak pernah tidak melakukan pengkajian
secara komperehensif pada pasien.

Isi lembar dokumentasi asuhan


keperawatan (nama, umur, jenis
kelamin, tanggal, nomor register klien)

0% 0%
100%

Selalu Kadang-kadang Tidak pernah

Diagram, Isi lembar dokumentasi asuhan keperawatan (nama, umur, jenis


kelamin, tanggal, nomor register klien)

Berdasarkan data di atas didapatkan bahwa 100% (5 orang) perawat


mengatakan lembar dokumentasi asuhan keperawatan selalu terdiri dari isi nama,
umur, jenis kelamin, tanggal serta nomor register klien. Hal tersebut untuk
mengurangi kesalahan dalam mengidentifikasi klien.

92
Data subjek dan objektif
ditambahkan pada kolom problem
0%
0%

100%

Selalu Kadang-kadang Tidak Pernah

Diagram Data subjek dan objektif ditambahkan pada kolom problem

Berdasarkan data di atas didapatkan bahwa 100% (5 orang) perawat


mengatakan data subjek dan objektif selalu ditambahkan pada kolom problem,
sedangkan 0% (0 orang) perawat yang menyatakan bahwa tidak pernah data
subjek dan objektif ditambahkan pada kolom problem. Data objektif merupakan
hasil dari penilaian perawat secara lansung ke pasien dan harus ditamabahkan
dalam kolom masalah untuk menetukan keberhasilan dalam melaksanakan asuhan
keperawatan.

Pada kolom intervensi, intervensi


langsung terhadap penyelesaian
masalah 0%
0%

100%

Selalu Kadang-kadang Tidak Pernah

Diagram Pada kolom intervensi, intervensi langsung terhadap penyelesaian


masalah

Berdasarkan data di atas didapatkan bahwa 100% (5 orang) perawat


mengatakan pada kolom intervensi, intervensi selalu secara langsung terhadap
penyelesaian masalah, sedangkan 0% (0 orang) perawat yang menyatakan bahwa
pada kolom intervensi terkadang terdapat intervensi langsung terhadap
penyelesaian masalah.

93
Kolom evaluasi tercatat keadaan klien
sebagai pengaruh dari intervensi, jam
dan paraf perawat
0% 0%

100%

Selalu Kadang-kadang Tidak Pernah

Diagram Kolom evaluasi tercatat keadaan klien sebagai pengaruh dari


intervensi, jam dan paraf perawat

Berdasarkan data di atas didapatkan bahwa 100% (5 orang) perawat


mengatakan pada kolom evaluasi selalu tercatat keadaan klien sebagai pengaruh
dari intervensi, jam dan paraf perawat, sedangkan 0% (0 orang) perawat
menyatakan bahwa pada kolom evaluasi tercatat keadaan klien sebagai pengaruh
dari intervensi, jam dan paraf perawat.

Masalah yang diidentifikasi akan


dievaluasi minimal tiap 7 jam
(setiap pergantian jaga)
0% 0%

100%

Selalu Kadang-kadang Tidak Pernah

Diagram Masalah yang diidentifikasi akan dievaluasi minimal tiap 7 jam (setiap
pergantian jaga)

Berdasarkan data di atas didapatkan bahwa 100% (5 orang) perawat


mengatakan masalah yang diidentifikasi selalu akan dievaluasi minimal tiap 7 jam
(setiap pergantian jaga), sedangkan 0% (0 orang) perawat yang menyatakan
masalah yang diidentifikasi kadang-kadang dievaluasi minimal 7tiap 7 jam (setiap
pergantian jaga).

94
Dokumentasi merupakan alat
perekam masalah yang berkaitan
dengan klien sehingga dapat
dijadikan sebagai alat komunikasi
antar tenaga kesehatan
0%
0%

100%

Selalu Kadang-kadang Tidak Pernah

Diagram, Dokumentasi merupakan alat perekam masalah yang berkaitan dengan


klien sehingga dapat dijadikan sebagai alat komunikasi antar tenaga kesehatan

Berdasarkan data di atas didapatkan bahwa 100% (5 orang) perawat


mengatakan dokumentasi merupakan alat perekam masalah yang berkaitan
dengan klien sehingga selalu dapat dijadikan sebagai alat komunikasi antar tenaga
kesehatan, sedangkan 0% (0 orang) perawat yang menggunakan dokumentasi
merupakan alat perekam masalah yang berkaitan dengan klien.

Mencatat dengan lengkap semua


tindakan keperawatan yang belum,
sedang dan yang telah diberikan
0%
0%
100%

Selalu Kadang-kadang Tidak Pernah

Diagram, Mencatat dengan lengkap semua tindakan keperawatan yang belum,


sedang dan yang telah diberikan.

Berdasarkan data di atas didapatkan bahwa 100% (5 orang) perawat


mengatakan selalu mencatat dengan lengkap semua tindakan keperawatan yang
belum, sedang dan yang telah diberikan, sedangkan 0% (0 orang) perawat yang
menyatakan bahwa mencatat dengan lengkap semua tindakan keperawatan yang
belum, sedang dan yang telah diberikan.

95
Format catatan perawatan yang
mencakup problem, intervensi dan
evaluasi yang telah disusun
berdasarkan satuan kerja
0% 0%

100%

Selalu Kadang-kadang Tidak Pernah

Diagram, Format catatan perawatan yang mencakup problem, intervensi dan


evaluasi yang telah disusun berdasarkan satuan kerja

Berdasarkan data di atas didapatkan bahwa 100% (5 orang) perawat


mengatakan format catatan perawatan yang mencakup problem, intervensi dan
evaluasi yang telah disusun selalu berdasarkan satuan kerja dan 0% (0 orang)
perawat menyatakan bahwa tidak prnah mencatat format perawatan yang
mencakup problem, intervensi dan evaluasi.
Dari hasil data yang didapatkan yaitu angket tentang model asuhan
keperawatan yang digunakan saat ini didapatkan model yang digunakan di ruang
Nusa Indah adalah metode timdengan terjalinnya kerjasama yang cukup baik
antara perawat primer (PP) dan perawat asosiet (PA), perawat primer bertugas
untuk membagi perawat asosiet (PA) cukup baik dengan bedasarkan jumlah
pasien setiap hari pada masing- masing tim.
Dari hasil data yang didapatkan alur ronde keperawatan di lakukan sesuai
dengan standart yang telah di tentukan hal ini disebabkan karena kegiatan di
ruangan cukup padat dengan pasien yang perawatnya terbatas.
Sentralisasi obat sudah dikelola oleh ruangan Nusa Indah dan berjalannya
sentralisasi obat injeksi dan infuse sedangkan obat oral dikelola oleh perawat.
Adapun data tentang alur penerimaan obat yang didapat, obat telah diperoleh dari
keluarga langsung dibawa ke nurse station bagi pasien dengan BPJS ataupun
umum, adapun data yang diperoleh 62% (8 orang) mengatakan perawat kadang-
kadang menjelaskan macam obat, kegunaan, jumlah obat, dan efek samping.
Untuk pelaksanaan timbang terima dilakukan 3 kali sehari yaitu pada
pergantian shift malam ke pagi, pagi ke sore dan sore ke malam.

96
Kegiatan Observasi Keterangan
1. Tersedia buku

overan
2. Mengisi Overan √
3. Semua anggota sif
dinas sudah siap √
(Sif jaga)
4. Overan dilakukan

didepan klien
5. Total 4

Untuk discarge planing dari hasil data dan wawancara yang didapatkan
perencanaan pulang pada pasien sudah dilaksanakan akan tetapi untuk 60 % (3
orang) mengatakan meskipun anda sibuk dengan urusan anda, anda kadang-
kadang melaksanakan discharge planning.

Keuangan (M4-Money)
1. Kajian Data
Berdasarkan wawancara dengan kepala ruangan didapatkan hasil
bahwa pengelolaan keuangan dilakukan oleh pihak keuangan rumah
sakit.
1. Analisa Data
Sumber dana dan pengaturan keuangan telah sesuai dengan
prosedur yang berlaku di RS.
1. Tarif Pelayanan Dan Tindakan Medik Gawat Darurat
a. Tarif Karcis Instalasi Gawat Darurat
No. Jenis Pelayanan Jasa Jasa Total
Darurat / IGD Sarana Pelayanan

1. Karcis 50.000

97
b. Tarif tindakan Medik Operatif dan Non Operatif Serta Konsultasi
No Jenis Tindakan Medik Tarif

1. Tarif Jasa Tindakan Medik Operatif dan Non Operatif di IGD

a. Pemeriksaan dan Tindakan Medik Paket 50.000

b. Kecil 60.000

c. Sedang 150.000

d. Besar 450.000

2. Tarif Konsultasi dr. Spesialis di IGD

a. Phone 50.000

b. Datang 100.000

c. Jenis Tindakan Medik Operatif dan Non Operatif Pelayanan IGD


No. Jenis Tindakan Tarif

A. Pemeriksaan dan Tindakan Medik Paket terdiri dari: Rp. 50.000

1. Injeksi
2. Pemeriksaan Dokter
3. Pengambilan Darah
4. Perawatan Luka Lecet Kecil
5. Tindakan Keperawatan
B. Tindakan Medik Operatif Kecil Rp. 60.000

1. Ekstraksi Corpus Alienum


2. Insisi Abses
3. Jahit Luka < 10 Jahitan
4. Pemasangan Infus dan Pemberian Injeksi
5. Pemasangan NGT dan atau pemasangan Cateter
6. Pemasangan Ransel Verban
7. Pemasangan Spalk/elastis bandage
8. Pemasangan Tampon
9. Perawatan Luka Bakar < 20%
10. Perawatan luka Luas
C. Tindakan Operatif Sedang Rp. 150.000

1. Intubasi
2. Jahit Luka 10-20 jahitan
3. Kumbah lambung
4. Pemasangan Belog Tampon
5. Perawatan luka bakar 20-40%

98
6. Punksi Supra Pubic
7. Skin Traksi
D. Tindakan Medik Operatif Besar Rp. 450.000

1. Amputasi
2. Kuretase
3. Luka bakar > 50%
4. Pemasangan Infus Umbilikus
5. Pemasangan WSD
6. Punksi pleura
7. Repair luka > 20 jahitan
8. Repair Tendon
9. Reposisi dan Pemasangan Gips
10. Resusitasi dan Menggunakan alat
11. Sistostomi
12. Vena Sectie

2. Tarif Kamar Dan Jasa Pelayanan Rawat Inap


No. Jenis Pelayanan Jasa Sarana Jasa Total
Rawat Inap Pelayanan

1. Tarif kamar Per hari

Kelas 3 25.000 38.000 63.000

Kelas 2 38.000 57.000 95.000

Kelas 1 56.000 69.000 125.000

Vip 3 147.500 147.500 295.000

Vip 2 153.000 172.000 325.000

Vip 1 175.000 197.000 372.000

Intensive Care 225.000 200.000 425.000

High Care 175.000 150.000 325.000

One Day Care 175.000 150.000 325.000

99
3. Tarif Tindakan Umum
Klasifikasi Tindakan Medik Umum
Tarif

No. Jenis Tindakan VIP I, II, III, ICU,


Kelas I, II, III ICCU, ODC, HCU,
NICU

1. Tindakan Kecil Rp. 35.000 Rp. 52.000

2. Tindakan Sedang Rp. 85.000 Rp. 127.000

3. Tindakan Besar Rp. 300.000 Rp. 500.000

4. Tarif Pelayanan Tindakan Medik Operatif Dan Non Operatif Rawat


Inap
VIP I, II, III, ICU,
Jenis Tindakan
No. Kelas III, II, I ICCU, ODC, HCU,
Medik
NICU

1. a. Kecil 35.000 52.000


b. Sedang
2. c. Besar 85.000 127.500
d. Khusus
3. 300.000 500.000

4. 750.000 1.500.000

5. Tindakan Medik Operatif Instalasi Bedah Sentral (IBS)


Tarif

No. Jenis Tindakan Kelas I, II, III VIP I, II, III, ICU,
ICCU, PICU,
NICU

1. Tindakan Medik Operatif 750.000 1.000.000


Kecil

2. Tindakan Medik Operatif 2.500.000 4.500.000


Sedang

100
3. Tindakan Medik Operatif 4.500.000 6.500.000
Besar

4. Tindakan Medik Operatif 6.500.000 8.500.000


Khusus

5. Tindakan Medik Operatif Keputusan Direktur tersendiri


Khusus Dengan Nilai
Tersendiri (Khusus II)

6. Tarif Pelayanan Diagnostik Elektromedik


No. PEMAKAIAN ALAT/HARI

1. Bedside Monitor 75.000

2. C-PAP 100.000

3. DC Syok 300.000

4. Fototeraphi 100.000

5. Infus Pump 25.000

6. Incubator 100.000

7. Ventilator 100.000

No. Jenis Tindakan Diagnostik Kelas Vip I, II, III,


Elektromedik I,II,III OCD, NICU,
HCU, ICU, ICCU.

1. Biopsi Endoskopy 200.000 400.000

2. Flexible Endoskopi Evaluation 400.000 600.000


Of Swallowing (FESS)

3. Sinuscopy (Anestesi Lokal) 150.000 250.000

4. Syringe Pump 25.000 50.000

5. Uro Flowmetri 125.000 200.000

6. Urodinamik 900.000 1.000.000

7. USG 4 D 350.000 500.000

101
8. USG Buli-Buli dan Prostat 160.000 200.000

9. USG Ginjal 160.000 200.000

10. USG Prostat Trans Rectal 160.000 200.000

7. Tarif Pelayanan Patologi Klinik


Tarif(Rp.)

Vip I, II, III,


No. Tarif Pelayanan Laboratorium Kelas I,II,III,
OCD, NICU,
IGD,
HCU, ICU,
Poliklinik
ICCU.

A. HEMATOLOGI OTOMATIS

1. DL/Paket 56.500 60.000

(Hb, Leukosit, Eritrosit,


Trombosit, Hematokrit)

B. HEMATOLOGI MANUAL

1. Darah Rutin (Hb, Leukosit, Diff, 24.000 36.000


LED)

2. Jumlah Leukosit 6.000 9.000

3. Hitung Jenis 6.000 9.000

4. LED 6.000 9.000

5. Jumlah Trombosit 9.000 15.000

6. Hematokrit 9.000 15.000

7. Eritrosit 9.000 15.000

8. Waktu Pembekuaan (CT) 6.000 9.000

9. Waktu Perdarahan (BT) 6.000 9.000

10. Hemoglobin (sianmenth) 10.500 13.500

11. Golongan Darah (ABO) 12.000 20.000

102
12. Goongan Darah (Rhesus) 12.000 20.000

13. Malaria 12.000 20.000

14. Filaria 12.000 20.000

15. Morfologi Darah Tepi 57.000 65.000

16. Sel LE 30.000 40.000

17. Hitung Retikolusit 20.000 25.000

C. URINALISA

1. Sedimen 9.000 15.000

2. Carir, Celip 3 Strip (pH, protein, 18.000 27.000


Glukosa)

3. Protein Urin 18.000 27.000

4. Urinalisa Lengkap/ UL (Urine 35.000 40.000


Analyzer 10 strip & Sedimen)

D KIMIA KINIK

1. Glukosa puasa 15.000 18.000

2. Glukosa 2 jam PP 15.000 18.000

3. Glukosa sewaktu 15.000 18.000

4. Ureum 15.000 18.000

5. Kreatinin 15.000 18.000

6. Albumin 24.000 27.000

7. Total Protein 24.000 27.000

8. SGOT 18.000 21.000

9. SGPT 18.000 21.000

10. Bilirubin Direk 26.000 30.000

11. Bilirubin Total 26.000 30.000

12. Ureum Acid 24.000 27.000

103
13. Kolesterol Total 24.000 27.000

14. Kolesterol HDL 30.500 37.000

15. Fosfase Alkali 36.000 42.000

16. Trigliserida 36.000 42.000

17. LDL Saja 90.500 106.500

18. LDL + Cholesterol 90.500 106.500

19. LDL + Trigliserida 90.500 106.500

20. LDL + HDL 90.500 106.500

21. Gama GT 36.000 42.000

E. IMUNO SEROLOGI

1. HBs Ag (Rapid Test) 36.000 42.000

2. Anti HBs (Rapid Test) 36.000 40.000

3. Widal 22.000 29.000

8. Tarif Pelayanan Patologi Anatomi


No. JENIS PEMERIKSAAN TARIF (Rp.)

A. HISTOPATOOGI

1. Jaringan Kecil 400.000

2. Jaringan Sedang 600.000

3. Jaringan Jaringan Besar 800.000

4. Biopsi Khusus (Hati, Esofagus, Gaster,


Colon, Ginjal).

a. Biopsi 1-2 jaringan


b. Biopsi 3-4 jaringan 400.000
c. Biopsi > 4 jaringan
600.000

800.000

5. VC/FROZEN SECTION 900.000

104
B. SITOPATOLOGI

1. Slinde Pap Smear 150.000

2. Sitologi Cairan Efusi, Asites, Sputum, 400.000


Urin

3. FNAB Superfisial 500.000

4. FNAB Deep (Guidance) 750.000

C. IMUNOPATOLOGI

1. Imunohistokimia (IHC)/Antibody 500.000

2. IHC Paket Payudara (ER/PR/Her2) 1.200.000

9. Tarif Pelayanan Radiologi


Vip I, II, III,
Jenis Tindakan Diagnostik OCD, NICU,
No. Kelas I,II,III
Elektromedik HCU, ICU,
ICCU.

A. SEDERHANA

1. Denta IO, Oclusal 40.000 90.000

B. KECIL

1 Thorax Anak (1 Posisi) 60.000 130.000

2 Thorax Anak (2 Posisi) 90.000 160.000

3 Abdomen Anak (1 Posisi) 60.000 130.000

4 Abdomen Anak (2 Posisi) 90.000 160.000

5 Abdomen Anak (3 Posisi) 120.000 190.000

6 Pelvis Anak (1 Posisi) 60.000 130.000

7 Pelvis Anak (2 Posisi) 90.000 160.000

8 Kepala (1 Posisi) 60.000 130.000

9 Kepala (2 Posisi) 90.000 160.000

105
10 Kepala (3 Posisi) 120.000 190.000

11 Sinus Paranasa (3 Pos) 120.000 190.000

12 Waters (1 Pos) 60.000 130.000

13 Thorax Dewasa (1 Pos) 90.000 160.000

14 Thorax Dewasa (2 Pos) 135.000 205.000

15 Abdomen Dewasa (1 Pos) 90.000 160.000

16 Abdomen Dewasa (2 Pos) 120.000 190.000

17 Abdomen Dewasa (3 Pos) 150.000 220.000

18 Pelvis Dewasa (1 Pos) 90.000 160.000

19 Pelvis Dewasa (2 Pos) 135.000 205.000

20 Extremitas Atas (1 Bag) 60.000 130.000

21 Extremitas Atas (2 Bag) 90.000 160.000

22 Extremitas Atas (3 Bag) 120.000 190.000

23 Extremitas Bawah (1 Bag) 90.000 160.000

24 Extremitas Bawah (2 Bag) 135.000 205.000

25 Extremitas Bawah (3 Bag) 180.000 250.000

26 C.V. Cervica (1 Posisi) 60.000 130.000

27 C.V. Cervica (2 Posisi) 90.000 160.000

28 C.V. Cervica (3 Posisi) 120.000 190.000

29 C.V. Thoracal (1 Posisi) 90.000 160.000

30 C.V. Thoracal (2 Posisi) 135.000 205.000

31 C.V. Thoracal (3 Posisi) 180.000 250.000

32 C.V. Thoraco-Lumbl(1 Posisi) 90.000 160.000

33 C.V. Thoraco-Lumbl (2 Posisi) 135.000 205.000

34 C.V. Thoraco-Lumbl (3 Posisi) 180.000 250.000

106
35 C.V. Lumbo- Sacral (1 Posisi) 90.000 160.000

36 C.V. Lumbo- Sacral (2 Posisi) 135.000 205.000

37 Os cocygis (1 Pos) 90.000 160.000

38 Os cocygis (2 Pos) 135.000 205.000

10. Tarif Pelayanan Gizi


No. JENIS PELAYANAN TARIF (Rp.)

A. HISTOPATOOGI

1. Konsultasi Gizi Rawat Jalan 25.000

2. Visite Ahli Gizi Di ruanan Rawat Inap per orang pasien daam 1
periode perawatan

VIP I, II, III, OCD, NICU, HCU, ICU, 25.000


ICCU.

Kelas I 17.000

Kelas II 14.000

Kelas III 9.000

Dalam M4 tidak ditemukan masalah karena masalah pembiayaan sudah ada


yang mengatur dari rumah sakit.

107

Anda mungkin juga menyukai