Anda di halaman 1dari 4

A.

Asuhan keperawatan Komunitas


Asuhan keperwawatan komunitas merupakan suatu bentuk pelayanan keperawatan professional
yang merupakan bagian integral dari proses keperawatan yang berdasarkan pada ilmu
keperawatan,yang ditunjukkan langsung kepada masyarakat dengan menekankan pada kelompok
risiko tinggi dalam upaya pencapaian derejat kesehatan yang optimal dalam upaya peningkatan
kesehatan,pencegahan penyakit,serta pengobatan dan rehabilitas. Proses asuhan keperawatan
komunitas adalah metode asuhan yang bersifat alamiah,sistematis,dinamis,kontinyu,dan
berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan dari klien
induvidu,keluarga,serta kelompok melalui tahapan pengkajian,penentuan
diagnosis,perencanaan,pelaksanaan intervensi,dan evaluasi keperawatan( Stanhope &
Lancaster,2016)

B. Pengkajian Keperawatan Komunitas


Pengkajian komunitas dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi status
kesehatan masyarakat (Anderson & Mc. Farlane,2011). Pengkajian komunitas dilakukan dengan
mengaplikasikan beberapa teori dan konsep model keperawatan yang relavan. Informasi atau data
tidak langsung dikomunitas.
C. Jenis data komunitas
Dalam pengkajian komunitas ada beberapa data yang perlu dikumpulkan meliputi data :
a. Data Inti Komunitas
Data inti komunitas yang dikaji terdiri dari
1. Sejarah/riwayat ( riwayat daerah ini, perubahan daerah ini)
2. Demografi (usia,karakteristik jenis kelamin,distribusi ras dan distribusi etnis)
3. Tipe Keluarga ( Keluarga/bukan keluarga,kelompok)
4. Status perkawinan (kawin,janda/duda,single)
5. Statistik vital ( kelahiran,kematian kelompok usia dan penyebab kematian)
6. Nilai-nilai dan keyakinan,dan agama
b. Data subsitem Komunitas
Data subsistem yang perlu dikumpulkan dalam pengkajian komunitas meliputi :
1. Lingkungan fisik
Lingkungan Fisik : kualitas air,pembuangan limbah,kualitas udara,flora,ruang
terbuka,perumahan,daerah hijau,musim,binatang,kualitas makanan dan akses.
2. Pelayanan kesehatan dan sosial
Pelayanan kesehatan dan sosial perlu dikaji dikomunitas
puskesmas,klinik,rumah sakit,pengobatan tradisional, agen pelayanan
kesehatan dirumah ,pusat emergensi,rumah perawatan,fasilitas pelayanan
sosial, pelayanan kesehatan mental apakah ada yang mengalami sakit akut atau
kronis.
3. Ekonomi
Data yang perlu dikumpulkan terkait dengan ekonomi meliputi karakteristik
keuangan keluarga dan induvidu,status pekerja kategori pekerjaan dan jumlah
penduduk yang tidak bekerja,lokasi industry,pasar dan pusat bisnis.
4. Transportasi dan keamanan
Data yang perlu dikumpulkan terkait dengan transportasi dan keamanan
meliputi alat transportasi penduduk datang dan keluar wilayah, transportasi
umum (bus,taksi,angkot,dll dan transportasi privat (sumber
transportasi,transportasi untuk penyandang cacat). Layanan prlindungan
kebekaran,polisi,sanitas dan kualitas udara.
5. Politik dan pemerintahan
Data yang perlu dikumpulkan meliputi : pemerintahan
(RT,RW,desa/kelurahan,kecamatan,dsb); kelompok pelayanan masyarakat
(posyandu,PKK,kaang taruna,posbindu,poskesdes,panti,dll); politik ( kegiatan
politik yang ada diwilayah tersebut, dan peran peserta partai politik dalam
pelayanan kesehatan).
6. Komunikasi
Data yang dikumpulkan terkait dengan komunikasi dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu :
1) Komunikasi formal seperta surat kabar,radio dan
televisi,telepon,internet,dan hotline
2) Komunikasi informal meliputi : papan
pengumuman,poster,brosur,pengeras suara dari masjid,dll.
7. Pendidikan
Data terkait dengan Pendidikan meliputi sekolah yang ada dikomunitas, tipe
Pendidikan,perpustakaan,Pendidikan khusus,pelayanan kesehatan disekolah,
program makan siang disekolah,akses Pendidikan yang lebih tinggi.
8. Rekreasi
Data terkait dengan reaksi yang perlu dikumpulkan meliputi ,taman,area
bermain pepustakaan,rekeasi umum dan privat,fasilitas khusus

c. Data persepsi
Data persepsi yang dikaji meliputi :
1. Persepsi Masyarakat
Persepsi masyarakat yang dikaji terkait tempat tinggal yaitu bagaimana
perasaan masyarakat tentang kehidupan masyarakat yang dirasakan
dilingkungan tempat tinggal mereka,apa yang menjadi kekuatan mereka,
permaslahan,tanyakan pad masyarakat dalam kelompok yang berbeda
(misalnya,lansia,remaja,pekerja,professional,ibu rumah tangga,dll).
2. Persepsi perawat
Persepsi perawat berupa peryantaan umum tentang kondisi kesehatan dari
masyarakat apa yang menjadi kekuatan,apa masalahnya atau pontesial
masalah yang dapat diidentifikas.
Sumber data pada data primer berasal dari masyarakat langsung
yang didapatkan dengan cara
1) Survei epidemiologo
2) Pengamatau epidemiologi
3) Dan skrining kesehatan
Sedangkan pada data sekunder,data didapatkan dari data yang sudah ada
sebelumnya. Sumber data sekunder didapatkan dari :
1. Sarana pelayanan kesehatan, misalnya rumah sakit,puskesmas,atau balai
pngobatan.
2. Instansi yang berhubungan dengan kesehatan,misalnya kementrian
kesehatan,dinas kesehatan, atau biro pusat statistik
3. Absensi sekolah, oindustri,dan perusahaan
4. Secara internasional,data dapat diperoleh dari data WHO, seperti : laporan
pupulasi dan statistic vital.

1) Kategorisasi. Data dapat dikategorikan dalam berbagai cara. Pengkategorian data pengkajian
komunitas diantaranya : a) karakteristik demografi (komposisi keluarga, usia, jenis kelamin,
etnis dan kelompok ras): b) karakteristik geografis (batas wilayah, jumlah dan besarnya
kepala keluarga (kk), ruang publik dan jalan): c) karakteristik sosial-ekonomi (pekerjaan dan
jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, dan pola kepemilikan rumah): d) sumber dan pelayanan
kesehatan (rumah sakit, puskesmas, klinik, pusat kesehatan mental, dll).
2) Ringkasan. Setelah melakukan kategorisasi data, maka tugas berikutnya adalah meringkas
data dalam setiap kategori. Pernyataan ringkasan disajikan dalam bentuk ukuran seperti
jumlah, bagan dan grafik.
3) Perbandingan adalah melakukan analisis data meliputi identifikasi kesenjangan data dan
ketidaksesuaian. Data pembanding sangat diperlukan untuk menetapkan pola atau
kecenderungan yang ada atau jika data tidak benar dan perlu revalidasi yang membutuhkan
data asli. Perbedaan data dapat terjadi karena terdapat kesalahan pencatatan data. Contoh
perbandingan dapat dilakukan dengan menggunakan data hasil pengkajian komunitas dan
membandingkannya dengan data lain yang sama yang merupakan standar yang ditetapkan
untuk suatu wilayah kabupaten/kota, atau provinsi atau nasional.
4) Membuat kesimpulan. Setelah data yang dikumpulkan dan dibuat kategori, ringkasan dan
dibandingkan, maka tahap akhir adalah membuat kesimpulan secara logis dari peristiwa yang
kemudian di buat pernyataan penegakan diagnosis keperawatan komunitas.

Diagnosis Keperawatan Komunitas


Sesuai hasil Munas IPKKI II di Yogyakarta ditetapkan formulasi diagnosis keperawatan
menggunakan ketentuan Diagnosis Keperawatan NANDA (2015-2017) dan ICNP. Formulasi
diagnosa tersebut sesuai dengan label diagnosis sesuai dengan NANDA (2015-2017) mencakup
diagnosis aktual, promosi kesehatan/sejahtra atau resiko.
Perencanaan Keperawatan Komunitas
Perencanaan yang disusun dalam keperawatan kesehatan komunitas berorientasi pada
promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan kesehatan, dan manajemen krisis. Dalam
menyusun perencanaan keperawatan kesehatan komunitas melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Menetapkan prioritas
Penetapan prioritas masalah perlu melibatkan masyarakat/komunitas dalam suatu pertemuan
musyawarah masyarakat. Masyarakat/komunitas akan memprioritaskan masalah yang ada
dengan bimbingan atau arahan perawat kesehatan komunitas. Perawat dalam menentukan
prioritas masalah memperhatikan 6 kriteria yaitu: 1) kesadaran masyarakat akan masalah: 2)
motivasi masyarakat untuk menyelesaikan masalah: 3) Kemampuan perawat dalam
mempengaruhi penyelesaian masalah: 4) Ketersediaan ahli/pihak terkait terhadap solusi
masalah: 5) Beratnya konsekuensi jika masalah tidak terselesaikan: 6) Mempercepat
penyesuaian masalah dengan resolusi yang dapat dicapai (Stanhope & Lancaster, 2016).
b. Menetapkan Sasaran (Goal)
Setelah menetapkan prioritas masalah kesehatan, langkah selanjutnya adalah menetapkan
sasaran. Sasaran merupakan hasil yang diharapkan. Dalam pelayanan kesehatan sasaran
adalah pernyataan situasi kedepan, kondisi atau status jangka panjang belum bisa diukur.
Berikut ini adalah contoh dari penulisan sasaran:
1) Meningkatkan cakupan imunisasi pada bayi
2) Memperbaiki komunikasi antara orangtua dan guru
3) Meningkatkan proporsi individu yang memilikin tekanan darah
4) Menurunkan terjadinya penyakit kardiovaskuler

c. Menetapkan Tujuan (Objektif)


Tujuan adalah pernyataan hasill yang diharapkan dan dapat diukur, dibatasi waktu berorientasi
pada kegiatan. Berikut ini merupakan karakteristik dalam penulisan tujuan: 1) Menggunakan
kata kerja: 2) Menggambarkan tingkah laku akhir, kualitas penampilan, kuantitas penampilan,
bagaimana penampilan diukur: 3) Berhubungan dengan sasaran (goal): 4) Adanya batasan
waktu. Penulisan tujuan mengacu pada Nursing Outcome Classification (NOC).
d. MenetapkanvRencana Intervensi
Dalam menetapkan rencana intervensi keperawatan kesehatan komunitas, maka harus
mencakup: 1) Hal apa yang akan dilakukan: 2) Waktu kapan melakukannya: 3) Jumlah: 4)
Target atau siapa yanng menjadi sasaran: 5) Tempat atau lokasi. Hal yang perlu diperhatikan
saat menetapkan rencana intervensi meliputi 1) Program pemerintah terkait dengan masalah
kesehatan yang ada: 2) Kondisi atau situasi yang ada: 3) sumber daya yang ada di dalam dan
diluar komunitas yang dapat dimanfaatkan: 4) Program yang lalu yang pernah dijalankan: 5)
Menekankan pada pemberdayaan masyarakat: 6) Penggunaan teknologi tepat guna: 7)
Mengedepankan upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan
rehabilitatif. Penyusunan rencana keperawatan komunitas menggunakan integrasi mengacu
pada NIC.

Anda mungkin juga menyukai