Anda di halaman 1dari 65

BAB III

KAJIAN SITUASI MENAJEMEN KEPERAWATAN RUANG NUSA


INDAH

A. KAJIAN SITUASI RSUD DR. DORIS SYLVANUS


PALANGKARAYA
Pada tahun 2014 Rumah Sakit dr. Doris Sylvanus sudah menjadi
Rumah Sakit Pendidikan sesuai dengan SK Menteri Kesehatan RI Nomor
HK 02.03/I/0115/2014 Tentang penetapan RSUD dr. Doris Sylavnus
sebagai Rumah Sakit Pendidikan, dengan visi misi :
1. Visi RSUD dr. Doris Sylavnus
Menjadi rumah sakit unggulan di Kalimantan Tengah.
2. Misi RSUD dr. Doris Sylavnus
a. Meningkatkan pelayanan yang bermutu prima dan berbasis Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran (IPTEKDOK)
b. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang profesional dan
berkomitmen tinggi
c. Meningkatkan prasarana dan sarana yang modern
d. Meningkatkan manajemen yang efektif dan efisien
e. Menjadikan pusat pendidikan dan penelitian di bidang kesehatan
3. Falsafah RSUD dr. Doris Sylavnus
Memberikan pelayanan keperawatan dengan Care :
a. Comprehensif ( Bio – Psiko – Sosial – Spiritual )
b. Aman sesuai SOP dan SAK
c. Ramah tamah dan tulus ikhlas
d. Efektif, efisien, dan beretika.
4. Motto RSUD dr. Doris Sylavnus
Motto RSUD dr. Doris Sylavnus Palangka Raya adalah “Bajenta
Bajorah” yaitu Memberikan pelayanan dan pertolongan kepada semua
orang dengan ramah tamah, tulus hati dan kasih sayang.

52
5. Tujuan RSUD dr. Doris Sylavnus
Menjadi rumah sakit pendidikan yang unggulan di Kalimatan
dalam pelayanan medis khususnya bidang kebidanan dan kandungan
serta dalam bidang service excellence.
6. Tipe Rumah Sakit
RSUD dr. Doris Sylavnus adalah Rumah Sakit kelas B pendidikan
Rumah Sakit ini mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis
dan subspesialis terbatas. Rumah sakit ini juga menampung pelayanan
rujukan dari rumah sakit kabupaten.
7. Jenis Pelayanan RSUD dr. Doris Sylavnus Palangka Raya
Pelayanan di Instalasi Rawat Jalan terdiri dari:
1) Klinik Penyakit Dalam
2) Klinik Kebidanan dan Kandungan
3) Klinik Bedah
4) Klinik Jantung dan Pembuluh Darah
5) Klinik Mata
6) Klinik THT (Telinga-Hidung-Tenggorok)
7) Klinik Saraf
8) Klinik Gigi dan Mulut
9) Klinik Kulit dan Kelamin
10) Klinik Rehabilitasi Medis / Fisioterapi
11) Klinik Anak
12) Klinik Tumbuh Kembang
13) Klinik VCT
14) Klinik Bedah Urologi (Bedah Saluran Kemih)
15) Klinik Bedah Orthopedi ( Bedah Tulang dan Trauma)
16) Klinik Paru
17) Klinik Jiwa
18) Klinik Gizi
19) Klinik Bedah Anak
20) Klinik Patologi Anatomi
21) Hemodialisa

53
Jam Pelayanan Loket:
Senin-Kamis : 06:30 – 12:00 WIB
Jumat : 06:30 – 09:30 WIB
Sabtu : 06:30 – 11:00 WIB
RSUD dr. Doris Sylvanus dalam melaksanakan pelayanan rawat inap
menyediakan 254 tempat tidur yang memenuhi kebutuhan masyarakat dari
pelayanan rawat inap kelas III sampai VIP karena RSUD dr. Doris Sylvanus
merupakan Rumah Sakit pemerintah daerah Provinsi Kalimantan Tengah
dengan salah satu tujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat tidak
mampu, maka pelayanan rawat inap kelas III untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat kurang mampu disediakan 190 tempat tidur atau sebanyak 74,8
% dari seluruh tempat tidur yang ada.
Untuk pasien yang memilih pelayanan kelas utama dan VIP
disediakan 64 tempat tidur, untuk pelayanan di kelas utama dan VIP pasien
dapat memilih dokter spesialis sesuai yang diinginkan.
Untuk informasi mengenai tarif dan fasilitas rawat inap, pihak rumah
sakit menyediakan papan informasi yang dapat dilihat pada poliklinik rawat
jalan dan pada Instalasi rawat inap RSUD dr.Doris Sylvanus

B. KAJIAN SITUASI DI RUANG NUSA INDAH


1. Karateristik Unit
a. Falsafah
1. Memberikan pelayanan keperawatan dengan Care :

2. Comprehensif ( Bio – Psiko – Sosial – Spiritual )

3. Aman sesuai SOP dan SAK

4. Ramah tamah dan tulus ikhlas

5. Efektif, efisien, dan beretika.

54
b. Tujuan Ruangan
Memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan berbagai
macam kasus penyakit saraf, THT, Mata, dan Gigi Mulut, Mengacu
pada Standar Asuhan Keperawatan dan Standar Operational
Prosedur dan peraturan yang berlaku.

c. Letak / Denah Ruangan


Penerapan proses manajerial keperawatan dan kegiatan
pembelajaran manajemen keperawatan mahasiswa Prodi D-IV
Keperawatan Poltekkes Palangka Raya mengambil tempat di
ruang Nusa Indah RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya dengan
pengkajian data awal dilakukan pada tanggal 10 Juli 2017.

55
52
K eterangan:

1 : Ruang Dokter Muda 10 : Kamar 2


2 : Dapur 11 : Kamar 2
3 : Kamar 2 12 : Gudang
4 : Kamar Perawat 13 : Ruang Administrasi
5 : Nurse Station : Pintu
6 : Kamar 4 B : Bed/ ranjang pasien
7 : Kamar 6 W : WC
8 : Ruang Kepala Ruangan K : Kursi
9 : Kamar 2 : Meja

52
d. Kapasitas Ruang
Ruang Nusa Indah terdiri dari 1 ruang nurse stasion, 1 ruang
mahasiswa, 1 ruang bimbingan, 1 ruang Dokter Muda, 1 ruang
kepala ruangan, 6 ruang yang berisi 19 tempat tidur 1 dapur dan 7
WC dan kamar mandi.

e. Sifat dan Jenis Pelayanan Ruang


1) Fokus Telaah
Ruang Nusa Indah merupakan ruang rawat inap dengan
kasus penyakit saraf, THT, Mata dan Gigi mulut. Ruang nusa
indah menggunakan Metode Asuhan Keperawatan yang di
adopsi dari SP2KP (Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan
Profesional). Ruangan ini menggunakan pola Modifikasi Tim-
Primer (Moduler) yang mana terbagi atas 2 Tim/Grup. Masing-
masing Tim/Grup diketuai oleh perawat primer dan selanjutnya
beranggotakan Perawat Asosiate atau perawat pelaksana.
2) Lingkup Garapan
Ruang nusa indah atau ruang rawat inap dengan kasus
penyakit saraf, THT, Mata dan Gigi mulut.Ruang ini
diperuntukan bagi pasien dewasa pria ataupun wanita yang
menderita penyakit saraf, THT, Mata dan Gigi mulut.Beberapa
contoh 10 penyakit terbanyak pada bulan agustus dan
september yang sering ditemukan di Ruang Nusa Indah adalah
ODS/ODD, Stroke Hemoragik, Cidera kepala ringan, Stroke
non hemoragik, Hipertensi.
3) Basis Intervensi
Dalam menerapkan basis intervensi, ruang Nusa indah
(Penyakit saraf, THT, Mata dan Gigi mulut sudah mempunyai
Standar Prosedur Operasional (SPO) dan Standar asuhan
keperawatan (SAK) untuk proses tindakan keperawatan.
Standar operasional prosedur yang sudah ada di ruangan Nusa
Indah meliputi :

16
a) SPO pemeriksaan EKG
b) SPO pemasangan Infus
c) SPO pemasangan NGT dan pemberian makanan lewat
sonde
d) SPO perawatan luka
e) SPO resusitasi jantung-paru
f) SPO memberikan obat melalui rectum
g) SPO mengambil darah vena
h) SPO memasang kateter
i) SPO pemasangan venflon
j) SPO pemasangan tranfusi darah
k) SPO penatalaksanaan suction
l) SPO terapi oksigen
m) SPO manajemen nyeri
n) SPO pelaksanaan ROM (Range of Motion)
o) SPO pemberian nebulizer

p) SPO perencanaan pasien pulang


Standar asuhan keperawatan (SAK) ruang Nusa Indah
(Penyakit saraf, THT, Mata dan Gigi mulut) diantaranya :
a) SAK Peningkatan Tekanan Intra Kranial
b) SAK nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
c) SAK ketidakefektifan pola nafas
d) SAK hipertermia
e) SAK gangguan ADL (Activity Daily Living)
f) SAK perubahan perfusi jaringan perifer/ serebral
g) SAK nyeri
h) SAK (Aktual/Resiko) kelebuhan volume cairan tubuh
i) SAK (Aktual/Resiko) kerusakan integritas kulit/jaringan
j) SAK (Aktual/Resiko) kekurangan volume cairan tubuh
k) SAK kecemasan
l) SAK Intoleransi aktivitas

4) Model Layanan
Model Asuhan Keperawatan yang digunakan di Ruang
Nusa Indah adalah SP2KP (Sistem Pemberian Pelayanan
Keperawatan Profesional) berdasarkan SK Menkes No.

17
188.4/0146/Kep-KUM/2012 yang merupakan perkembangan
dari MPKP (Model Praktek Keperawatan Profesional) dimana
dalam SP2KP ini terjadi kerjasama professional antara Perawat
Primer (PP) dan Perawat Asosiate (PA) serta tenaga kesehatan
lainnya. Metode modifikasi tim-primer yang terdiri dari:
Kepala ruangan, perawat primer dan perawat associate.

2. Analisis Terhadap Klien


a. Karakteristik
1) Berdasarkan Tingkat Pendidikan
2) Berdasarkan Jenis Pekerjaan
3) Berdasarkan Jenis Pembayaran

b. Tingkat Ketergantungan
Persentase total pasien tingkat ketergantungan klien di Ruang Nusa
Indah berdasarkan pengkajian tanggal 10 Juli 2017.

No Tingkat Ketergantungan
. Klasifikasi Pasien Jumlah Pasien
1 Minimal Care 11
2 Partial Care 6
3 Total Care 2
Total 19

c. Analisis Unit Layanan Keperawatan


a) Flow Of Care

18
19
20
b) Manajemen Unit
Adapun Struktur Organisasi Ruang Nusa Indah (Penyakit Saraf,
THT, Mata dan Gigi Mulut) RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka
Raya adalah:

Direktur RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya

Wakil direktur Medik Dan Keperawatan

Kepala Bidang Keperawatan

Kepala Seksi Rawat Inap

Kepala Ruangan Nusa Indah Supervisor Ruangan Nasa Indah

Perawat Primer I Perawat Primer II

Perawat Associate Perawat Associate

4. Kajian Indikator Mutu Ruangan

21
a. BOR
Merupakan presentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan
waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tentang tinggi
rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Standar
nasional adalah 75-85%

Rumus Perhitungan BOR :


BOR = Jumlah Pasien X 100 Jumlah
Tempat Tidur

N Sif Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 BOR


o
1. Pagi 2 bed 6 bed 11 bed 19/20×100% = 95%
(0 kosong) (0 kosong) (1 kosong)
2. sore 2 bed 6 bed 11 bed 19/20×100% = 95%
(0 kosong) (0kosong) (1 kosong)
3. malam 2 kosong 4 bed 11 bed 19/20×100% = 95%
(0 kosong) (0 kosong) (1 kosong)

5. Sumber Daya/ Kekuatan Kerja


a. Manusia
1) Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
Ruangan Nusa Indah RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka
Raya dipimpin oleh kepala ruangan, 1 orang perawat primer, 12
orang perawat pelaksana, 1 seorang tata usaha serta 2 orang yang
bertugas sebagai cleaning service (CS). Adapun struktur
organisasinya adalah sebagai berikut:

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

DI RUANG RAWAT INAP NUSA INDAH

Kepala Ruangan
Evi Monika Ruth, A.md. Kep
22

PASIEN
Perawat Primer I Perawat Primer II
Sri Ainawati, S.Kep. Rini Hayati, S.Kep.

Perawat Assosiet Perawat Assosiet


1. Ruhayati 1. Shalihah, A.md. Kep.
2. Grecia Mariati, A.md. Kep 2. Selvi Noviarti, A.md. Kep
3. Anik Widya Lestari, A.md Kep 3. Wince Febrita, A.md.Kep
4. Deby Kristanto, A.md. Kep 4. Christina Lia, SR, S.Kep.Ns
5. Ita Natalia, A.md. kep 5. Mei Riyayu, A.md. Kep
6. Yulia Amelisya, A.md. Kep

23
2) Jumlah dan Kualifikasi Pendidikan Tenaga
Tenaga keperawatan di ruang Nusa Indah
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya

N
Nama Perawat Pendidikan Jabatan
o
1 Evi Monica Ruth, Amd. Kep D3 Kepala Ruangan
2 Rini Haryati, S.Kep S1 Perawat Primer
3 Sri Ainawati, S.Kep S1 Perawat Primer
4 Ruhayati, Amd.Kep SPK Perawat Asociet
5 Shalilah, Amd.Kep D3 Perawat Asociet
6 Grecia Mariati, S.Kep S1 Perawat Asociet
7 Selvi Noviarti, Amd.Kep D3 Perawat Asociet
8 Anik Widya Lestari, Amd.Kep D3 Perawat Asociet
9 Deby Kristanto, Amd.Kep D3 Perawat Asociet
10 Ita Natali, Amd.Kep D3 Perawat Asociet
11 Yulia Amelisya, Amd.Kep D3 Perawat Asociet
12 Wahyu Widodo, Amd.Kep D3 Perawat Asociet
13 Novitae, Amd.Kep D3 Perawat Asociet
14 Arlina Krismayasari, Amd.Kep D3 Perawat Asociet
15 Hido Hardwiarta, Amd.Kep D3 Perawat Asociet
16 Yohanson - Administrasi

3) Perhitungan Kebutuhan Tenaga Perawat dan Tenaga Penunjang


Kebutuhan tenaga perawat di Ruang Nusa Indah dan kebutuhan
tenaga perawat klien kelolaan mahasiswa dari hasil pengkajian sebagai
berikut :

a. Persentase total pasien tingkat ketergantungan klien di Ruang Nusa


Indah berdasarkan pengkajian tanggal 10 Juli 2017
Tingkat Ketergantungan Jumlah Kebutuhan Tenaga
No
Klasifikasi Jumlah
Pagi Sore Malam
Pasien Pasien
1 Minimal Care 11 11x0,17=1,87 11x0,14=1,54 11 x 0,07 = 0,77
2 Partial Care 6 6x0,27=1,62 6 x 0,15 =0,9 6x 0,10 = 0,6
3 Total Care 2 2 x 0,36=0,72 2 x 0,36 = 0,72 2 x 0,2 = 0,4
Total 19 4,21 3,16 1,77

Total tenaga perawat :


Pagi : 5 orang

52
Sore : 4 orang
Malam : 2 orang
Total : 11 orang
Jumlah tenaga lepas dinas per hari :

86 x 11 = 946 = 3,18 ( dibulatkan 4 orang)


297 297

Jadi perawat yang dibutuhkan :


Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas per hari di ruang Nusa indah
adalah 11 orang + 4 orang lepas dinas + 1 orang kepala ruangan. = 16 orang.

Ket: angka 86 merupakan jumlah hari libur


atau lepas dinas dalam 1 tahun, sedangkan
297 adalah jumlah hari kerja efektif dalam 1
tahun.koreksi
Faktor
1. Loss Day
= jml hr Mgg dlm 1 bln + jml hari besar x jml perawat yang diperlukan
Jml hari kerja efektif
= 4 + 0 x 16 = 64= 2,28
28
2. Non Nursing Job
= jml tenaga perawat + lossday x 25
100
= (16 + 2.28) x 25%
= 18,28 x0,25 = 4,57
Faktor koreksi = 4,6+ 2,3 = 6,9
Jadi tenaga yang di butuhkan : 15 + 7 = 22 orang
Kebutuhan Perawat Per Shif
Keterangan :
Tenaga yang tersedia 15 orang
Kekurangan tenaga 7 orang
Diperoleh data dari hasil observasi pada tanggal 10 Juli 2017 bahwa
jumlah perawat yang dinas pagi yaitu 1 Kepala Ruangan, 1 Administrasi, 3
Perawat pelaksana. Jadi dapat disimpulkan bahwa jumlah tenaga perawat
yang dinas pagi di Ruang Nusa Indah tanggal 10 Juli 2017 dengan jumlah
pasien 19 orang belum mencukupi jika dibandingkan dengan standar yaitu
5 orang perawat pelaksana yang dinas pagi dari hasil observasi ditemukan
pada shif pagi perawat pelaksana ada 3 orang perawat, sedangkan pada
shif sore standar tenaga perawat yang dibutuhkan 4 orang namun dari hasil

53
observasi ditemukan 2 perawat pelaksana yang bertugas dan shif malam
sesuai dengan standar keperawatan yaitu 2 orang.

b. Non Manusia
1. Material ( Peralatan dan Fasilitas )
a. Fasilitas Untuk Pasien
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 3 Juli 2017
didapatkan gambaran kapasitas ruangan dan tempat tidur di ruang
Nusa Indah terdapat 6 ruangan rawat inap dan 20 tempat tidur
dengan rincian sebagai berikut:

1) Gambaran umum jumlah ruangan rawat inap di ruang Nusa


Indah
Kelas I : 2 Kamar
Kelas II : 2 Kamar
Kelas III : 2 Kamar
2) Gambaran umum jumlah tempat tidur di ruang Nusa Indah
Kelas I : 1 bed
Kelas II : 6 bed
Kelas III : 12 bed

Gambaran jumlah tempat tidur pasien kelolaan mahasiswa praktek


manajemen keperawatan.
Kelas I : 1 bed
Kelas II : 3 bed
Kelas III : 6 bed

1. Peralatan dan Fasilitas


(1) Fasilitas untuk pasien
No Nama Barang Jumlah Kondisi
Baik Kurang baik
1 Tempat Tidur pasien 20 buah 20 -
2 Kursi keluarga pasien 16 buah 16 -
3 Kipas angin 10 buah 4 6
4 Wastafel 6 buah 5 1
5 Lemari pasien 19 buah 19 -
6 WC Pasien 6 kamar 6 -
7 Bantal 20 buah 20 -

54
8 Lampu 30 buah 30 -
9 Tabung oksigen 5 buah 5 -
10 Pispot 10 buah 10 -
11 Meja makan pasien 14 buah 14 -
12 AC 2 buah 1 1
13 Tiang infus 19 buah 19 -
14 Bak sampah 3 buah 3 -
15 Tirai 96 tirai 96 -

(2) Fasilitas untuk petugas kesehatan, meliputi :


No Nama Barang Jumlah Kondisi
1. Kamar mandi dan WC 1 kamar Baik
2. Ruang kepala ruangan 1 kamar Baik
3. Telepon 1 buah Baik
4. Kipas angin 1 buah Baik
5. Lemari kantor 2 buah Baik
6. Meja kantor 3 buah Baik
7. Kursi kantor 8 buah Baik
8. Papan tulis 3 buah Baik
9. Sofa set 2 buah Baik
10. Loker untuk perawat 1 buah Baik
11. AC 2 buah Baik
12. TV 2 buah Baik
13. Jam dinding 1 buah Baik
14. Wastafel 1 buah Baik
15. Dispenser 1 buah Baik
16. Rak sepatu 1 buah Baik

(3) Fasilitas Peralatan dan bahan kesehatan yang ada diruangan Nusa Indah

Kondisi
Nama alat Jumlah Rusak Rusak Ideal
No Baik
Ringan Berat Usulan

1 Baki instrumen kecil 3 3 - - 2/ruangan Ditambah 1


Baki instrumen
2 3 3 - - 2/ruangan Ditambah 1
Sedang
3 Baki instrumen besar 3 3 - - 2/ruangan Ditambah 1
4 Bed pasien 20 20 - - 20/ruangan -
5 Brankar 1 1 - - 2/ruangan Ditambah 1

55
6 Oksigen 6 6 - - 2/kamar Ditambah 7
7 Oksigen Transfort 1 1 - - 2/ruangan Ditambah 1

8 Troli mandi 2 2 - - 2/ruangan Ditambah 1

9 Waskom 3 3 - - Ditambah 1

10 Suction 1 1 - - Ditambah 1

11 Troli Oksigen 1 1 - - Ditambah 1


12 Alat GV 2 2 - - 2/ruangan Ditambah 4
13 Spignomanometer 4 4 - - 2/ruangan Ditambah 2
14 Termometer 5 2 2 1 3/ruangan Ditambah 2
15 Torniquet 1 1 - - Ditambah 2
16 AC 2 2 - - -
17 Troli Alat 3 3 - - Ditambah 2
18 Tromo Besar 1 1 - - Ditambah 1
19 Tromo Kecil 0 0 - - Ditambah 2
20 Alat Huknah 1 1 - - Ditambah 2
21 Bak Sampah Besar 6 6 - - Ditambah 1
22 Bak Sampah Kecil 2 2 - - Ditambah 6
23 Stetoskop 2 2 - - 2/ruangan Ditambah 3
24 Wastafel 6 5 - 1 Diperbaiki1
25 Kursi Roda 1 1 - - Ditambah 2
26 Nebulizer 1 1 - - Ditambah 1
27 Lemari Dokumen 1 1 - - Ditambah 1
28 Loker Perawat 1 1 - - Ditambah 1
29 Tempat Sepatu 1 1 - - -
30 APAR 1 1 - - -
31 Stik Laken 80 80 - 5 -
32 Sprei 80 80 - 5 -
33 Baju Operasi 10 10 - -
34 Selimut 2 2 - -
35 Timbang Badan 1 1 - -
36 Infus Pump 1 1 - - -
37 Suction 1 1 - - Ditambah 1
38 Waskom 3 3 - - Ditambah 2
39 Hand scrub 4 4 - - Ditambah 2
40 Hand wash 1 1 - - Ditambah 6

4) Fasilitas Pasien.
(1) Kamar Kelas 1

56
Kamar kelas 1 untuk 1 kamar untuk 1 pasien, memiliki fasilitas :
a) Kursi 1 buah
b) Bed pasien 1buah
c) Meja 1 buah
d) Lemari pasien 1 buah
e) Kamar mandi dan WC
f) Urinal, pispot.
g) Tempat sampah 1 buah
h) AC 1 buah
(2) Kamar Kelas 2
Kamar kelas 2 untuk 1 kamar untuk 3 pasien, memiliki fasilitas :
a) Kursi 3 buah
b) Bed pasien 3 buah
c) Kamar mandi dan WC
d) Urinal, pispot.
e) Kipas Angin 3 buah
f) Ac 1 buah
g) Lemari pasien 3 buah
h) Meja 2 buah
(3) Kamar Kelas 3
Kamar kelas 3 untuk 1 kamar untuk 6 pasien, memiliki fasilitas :
a) Kursi 5
b) Bed pasien 6 buah
c) Lemari pasien 6
d) Meja 5 buah
e) Kamar mandi dan WC
f) Urinal, pispot
g) Kipas Angin 2 buah

(4) Obat Emergency


Tabel 3.22 Obat Emergency
N Nama Obat Kekuatan Satuan Jumlah
O
1 Aqua pro inj 20 ml Flacon 5
2 Atrofin sulfat inj 0,25 mg/ml Ampul 30
3 Ca. Glukonas inj 1000 mg/10 ml Ampul 1
4 Dexametasone Natrium 5 mg/ml Ampul 5
Sulfat inj

5 Dextrose 40% inj 25 ml Flacon 5


6 Diazepam inj 10 mg/2 ml Ampul 2
7 Dipenhidramin inj 10 mg/ml Ampul 2

57
8 Dobutamin inj 250 mg/5 ml Ampul 1
9 Dopamine inj 200 mg/ 5 ml Ampul 1
10 Epinefrin 0,1% inj 1 mg/ml Ampul 20
11 Furosemide inj 20 mg/2 ml Ampul 6
12 Lidocain 2% inj 40 mg/2 ml Ampul 4
13 Xylocain jelly 2% 10 gram Tube 1
14 mgSO4 20% inj 20% 25 ml Flacon 2
15 mgSO4 40% inj 40% 25 ml Flacon 2
16 Midazolam inj 5 mg/5 ml Ampul 1
17 Meylon inj 84 mg/ml Ampul 2
18 Norephinefrin Bitartrat inj 4 mg/4 ml Ampul 1
19 Salbutamol nebul 2,5 mg/2,5 ml Ampul 2

Berdasarkan data dari pengkajian di atas, sebagian besar peralatan


di Ruang Nusa Indah sebagian sudah memenuhi jumlah standar yang
ditetapkan oleh RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Tidak semua
peralatan ada standar jumlahnya dan tidak semua alat yang ada standar
jumlahnya tersedia di ruangan sehingga peralatan di ruangan masih perlu
ditambah sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit. Alat-
alat yang sudah terpenuhi sesuai standar telah dimanfaatkan oleh ruangan
sesuai kebutuhan klien. Sebagian besar peralatan dalam keadaan baik,
namun terdapat juga beberapa peralatan dalam keadaan rusak ringan
bahkan sampai rusak berat. Untuk peralatan yang tidak ada standar
jumlahnya selama ini untuk mengevaluasinya adalah berdasarkan kriteria
kecukupan penggunaan dalam kegiatan sehari-hari.Pengadaan alat-alat
kesehatan di Ruang Nusa indah dikoordinasi oleh penanggung jawab yang
telah di pilih oleh kepala ruangan.

2. Administrasi Penunjang
Administrasi penunjang: Buku registrasi pasien, Buku TTV, Buku
laporan harian perawat, Lembar observasi, Buku visite dokter.
3. Methode
a. Standar Asuhan Keperawatan
1) Penerapan Model Keperawatan Profesional
Unsur-unsur dalam praktek keperawatan dapat dibedakan
menjadi empat, yaitu standar, proses keperawatan, pendidikan
keperawatan dan sistem Model Asuhan Keperawatan Profesional
(MAKP). Dalam aplikasinya RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka

58
Raya memiliki visi, misi dan motto sebagai pedoman dalam
pelaksanaan pelayanan kesehatan yang jelas dalam mencapai tujuan
organisasi yang telah ditentukan karena jika tidak, bisa terjadi
ketimpangan yang justru akan menambah ketidakjelasan arah
pemgembangan manajemen keperawatan di masa depan. Ruangan
atau bangsal sebagai salah satu unit terkecil dari pelayanan kesehatan
di rumah sakit merupakan tempat yang memungkinkan bagi perawat
untuk menerapkan ilmu dan skilnya secara optimal (Nursalam,
2008).
Selain itu RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya juga
selalu mengadakan pelatihan untuk para perawat guna meningkatkan
pengetahuan perawat ruangan tentang manajemen keperawatan serta
memberikan kesempatan untuk meningkatkan jenjang pendidikan
formal melalui program khusus. Di Ruang Nusa Indah RSUD dr.
Doris Sylvanus Palangka Raya memiliki berbagai administrasi
penunjang yang mendukung pemberian MAKP yaitu berupa Standar
Asuhan Keperawatan (SAK), Standar Operasional Prosedur (SOP)
dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) (Nursalam, 2008).

Angket MAKP

Object 3

Diagram Ketua Tim mampu menggunakan berbagai teknik kepemimpinan

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) perawat mengatakan ketua


tim mampu menggunakan berbagai teknik kepemimpinan.

59
Object 5

Diagram Pentingnya komunikasi yang efektif

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) perawat mengatakan


pentingnya komunikasi yang efektif.

Object 7

Diagram Anggota tim bertanggungjawab terhadap pemberian asuhan


keperawatan pada klien

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) perawat mengatakan anggota


tim bertanggungjawab terhadap pemberian asuhan keperawatan pada
klien. Semua bertanggungjawab atas pemberian asuhan keperawatan. Dan
tidak ada anggota tim yang tidak bertanggungjawab.

60
Object 9

Diagram Anggota Tim menghargai Kepemimpinan ketua Tim

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) perawat mengatakan selalu


menghargai kepemimpinan ketua tim dan tidak ada yang tidak menghargai
kepemimpinan ketua tim.

Object 11

Diagram peran kepala ruangan dalam model tim

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) perawat mengatakan peran


kepala ruangan sangat penting dalam model tim.

61
Object 13

Diagram Anggota Tim bekerjasama dengan anggota TIM dan antar TIM

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) perawat mengatakan Anggota


Tim bekerjasama dengan anggota TIM dan antar TIM.

Object 15

Diagram Anggota Tim Memberikan laporan

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) perawat mengatakan


anggota tim selalu memberikan laporannya kepada ketua Tim.

Object 17

62
Diaram Ketua TIM membuat perencanaan

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) perawat ketua TIM selalu


membuat perencanaan.

Object 20

Diagram TIM membuat penugasan, Supervisi, dan Evaluasi

2. Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan merupakan metode untuk menggali dan
membahas secara mendalam masalah keperawatan yang terjadi pada pasien
dengan melibatkan tim keperawatankepala ruangan, dokter, ahli gizi dan
melibatkan pasien secara langsung sebagai fokus kegiatan. Selain itu ronde
keperawatan juga berguna dalam pengembangan praktik klinis dan
pemahaman pasien terhadap kondisi yang mereka alami.Dalam ronde
keperawatan terjadi pemeriksaan proses kerja dengan meningkatkan
komunikasi dan kolaborasi untuk mengurangi pada perawatan dan
meningkatkan hasil yang lebih baik. (Fillmore, 2010).

Object 23

Diagram Ruangan melakukan ronde keperawatan

63
Berdasarkan data diatas menunjukan 40 % (2 orang) mengatakan di
ruangan ini kadang-kadang melakukan ronde keperawatan, sedangkan
60% (3 orang) mengatakan di ruangan ini tidak pernah melakukan ronde
keperawatan.

Object 25

Diagram Memberi informed concent kepada klien dan keluarganya.

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) mengatakan selalu memberi


informed concent kepada kien dan keluarganya.

Object 27

Diagram Perawat primer dan asosiasi menjelaskan keadaan dan data demografi
klien.

Berdasarkan data diatas 40% (2 orang) mengatakan perawat primer


dan asosiasi selalu menjelaskan keadaan dan data demografi klien,
sedangkan 60% (3 orang) mengatakan perawat primer dan asosiasi tidak
pernah.

Object 30

Diagram Perawat primer dan asosiasi menjelaskan masalah keperawatan utama.

64
Berdasarkan data diatas menunjukan 100% (5 orang) mengatakan perawat
primer dan asosiasi selalu menjelaskan masalah keperawatan utama.

Object 32

Diagram Perawat primer dan asosiasi menjelaskan intervensi yang akan


dilakukan.

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) mengatakan perawat primer


dan asosiasi selalu menjelaskan intervensi yang akan dilakukan.

Object 34

Diagram Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta
menetapkan tindakan yang perlu dilakukan.

Berdasarkan data diatas 60% (3 orang) mengatakan selalu


mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta
menetapkan tindakan yang perlu dilakukan, sedangkan 40% (2 orang)
mengatakan kadang-kadang mendiskusikan hasil temuan dan tindakan
pada klien tersebut serta menetapkan tindakan yang perlu dilakukan.

3. Angket Timbang Terima

65
Timbang terima adalah metode untuk mengkomunikasikan informasi
keperawatan dan merupakan fasilitas untuk menyampaikan informasi penting
tentang pasien dalam memberikan asuhan keperawatan sehari-hari dan
berkelanjutan. Timbang terima harus dilakukan seefektif mungkin dengan
menjelaskan secara singkat tentang keadaan klien saat itu, tindakan
keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan, masalah keperawatan yang
mungkin muncul, intervensi kolaboratif dan perkembangan klien saat itu.
Mekanisme laporan dikerjakan ketika pergantian shift sebagai kesatuan
proses komunikasi dalam menyampaikan informasi tentang kondisi klien saat
itu, sebagai wujud professional perawat dan bentuk tanggung jawab perawat
kepada. Informasi yang disampaikan harus akurat, sehingga kesinambungan
asuhan keperawatan dapat berjalan dengan baik. Timbang terima dilakukan di
nurse station yang diikuti oleh perawat dari kedua shift dinas, kemudian
dilanjutkan dengan kunjungan langsung kepasien untuk validasi data dan
memantau kondisi pasien secara langsung (Nursalam, 2008).

Object 36

Diagram Saat timbang terima perawat menyiapkan status pasien.

Berdasarkan data diatas 80% (4 orang) mengatakan perawat selalu


menyiapkan status pasien saat timbang terima, sedangkan 20% (1 orang)
mengatakan perawat kadang-kadang menyiapkan status pasien saat timbang
terima.
Perawat perlu menyiapkan status pasien untuk dapat melihat perkembangan
keadaan pasien melalui statusnya serta berbagai terapi yang didapat termasuk
mengenai timbang terima pasien.

66
Object 38

Diagram Perawat menyiapkan buku catatan dan peralatan tulis

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) mengatakan perawat selalu


menyiapkan buku catatan dan peralatan tulis. Alat tulis dan catatan sangat
diperlukan untuk menulis setiap hal yang dianggap penting dan perlu
tindakan segera serta catatan mengenai keadaan pasien dan setiap
kebutuhannya sebagai pegangan bagi perawat.

Object 40

Diagram Timbang terima di pimpin oleh kepala ruangan pada pergantian shift
dari malam ke pagi dari pagi ke sore dan pergantian shift dari sore ke malam di
pimpin oleh perawat primer.

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) mengatakan kepala


ruangan/perawat primer selalu memimpin timbang terima pada pergantian
shift dari malam ke pagi dari pagi ke sore dan pergantian shift dari sore ke
malam di pimpin oleh ketua tim atau perawat primer. Timbang terima
seharusnya dipimpin oleh salah satu perawat yang bertugas sebagai
perawat primer pada saat itu karena perawat primer dianggap sebagai
pemimpin /ketua tim pada saat shift tersebut yang bertanggung jawab
dalam pelaksanaan tugas perawat pelaksana.

67
Object 42

Diagram Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift

Berdasarkan data diatas 40% (2 orang) mengatakan pelaksanaan


selalu dimulai dari nurse station, sedangkan 60% (3 orang) mengatakan
pelaksanaan kadang-kadang dimulai dari nurse station. Timbang terima
perlu dilaksanakan setiap pergantian shift terutama menjelaskan masalah
pasien dan indakan segara yang dilakukan setelah pergantian shift.

Object 44

Diagram Timbang terima di lanjutkan dengan melihat langsung kondisi pasien.

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) mengatakan pelaksanaan


selalu dimulai dari nurse station, sedangkan 0% (0 orang) mengatakan
pelaksanaan kadang-kadang dimulai dari nurse station, dan 0% (0 orang)
mengatakan pelaksanaan tidak pernah dimulai dari nurse station. Timbang
terima dilanjutkan dengan melihat kondisi pasien perlu dilakukan agar
setiap pergantian shift perawat yang akan melanjutkan asuhan
keperawatan mengetahui lansung keadan pasien.

68
Object 46

Diagram Hal-hal yang sifatnya khusus di catat dan di serah terimakan pada
perawat shift berikutnya

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) mengatakan selalu mencatat


hal-hal yang sifatnya khusus untuk di serah terimakan pada perawat shift
berikutnya, sedangkan 0% (0 orang) mengatakan kadang-kadang mencatat
hal-hal yang sifatnya khusus untuk di serah terimakan pada perawat shift
berikutnya, dan 0 % (0 orang) mengatakan tidak pernah mencatat hal-hal
yang sifatnya khusus untuk di serah terimakan pada perawat shift
berikutnya. Hal-hal yang bersifat khusus yang menyangkut tindakan
keperawatan, medis (dokter) dan kondisi klien perlu di catat dan diserah
terimakan pada perawat ship berikutnya untuk menjaga keamanan dan
keselamatan pasien.

Object 48

Diagram Perawat shift berikutnya validasi data ke pasien.

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) mengatakan perawat shift


berikutnya selalu validasi data ke pasien, sedangkan 0% (0 orang)
mengatakan perawat shift berikutnya kadang-kadang validasi data ke
pasien, dan 0 % (0 orang) mengatakan perawat shift berikutnya tidak
pernah validasi data ke pasien.

69
Object 50

Diagram Perawat menyapa pasien dan menanyakan kondisi/keluhan yang


dirasakan saat ini.

Berdasarkan data diatas sebanyak 100% (5 orang) mengatakan


perawat selalu menyapa pasien dan menanyakan kondisi/keluhan yang
dirasakan saat ini.

Object 52

Diagram Waktu timbang terima tidak lebih dari 5 menit kecuali pasien kondisi
khusus.

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) mengatakan waktu timbang


terima selalu tidak lebih dari 5 menit kecuali pasien kondisi khusus,
sedangkan 0% (0 orang) mengatakan tidak pernah waktu timbang terima
kadang-kadang tidak lebih dari 5 menit kecuali pasien kondisi khusus, dan
0% (0 orang) mengatakan tidak pernah waktu timbang terima tidak lebih
dari 5 menit kecuali pasien kondisi khusus.

70
Object 54

Diagram Penyampaian dilakukan singkat dan jelas.

Berdasarkan data diatas 80% (4 orang) mengatakan penyampaian


selalu dilakukan singkat dan jelas, sedangkan 20% (1 orang) mengatakan
penyampaian kadang-kadang dilakukan singkat dan jelas. Penyampaian
yang dilakukan dengan singkat dan jelas sangat perlu dilakukan untuk
memudahkan perawat yang melanjutkan shift berikutnya dapat melakukan
asuhan keperawatan secara efektif.

Object 56

Diagram Perawat menyebutkan identitas diri.

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) mengatakan perawat selalu


menyebutkan identitas diri. Memperkenalkan diri penting dalam
melakukan interaksi dengan klien dalam melaksanakan asuhan
keperawatan

71
Object 58

Diagram Perawat menyebut diagnosa.

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) mengatakan perawat selalu


menyebutkan diagnosa, sedangkan 0% (0 orang) mengatakan perawat
kadang-kadang menyebutkan diagnosa, dan 0% (0 orang) mengatakan
perawat tidak pernah menyebutkan diagnosa. Menjelaskan masalah
diagnosa medis yang dihadapi pasien merupakan hal yang penting agar
pasien maupun keluarga memahami penyakit yang pasien derita saat ini.

Object 60

Diagram Perawat menyebutkan data obyektif.

Berdasarkan data diatas 80% (4 orang) mengatakan perawat selalu


menyebutkan data obyektif, sedangkan 20% (1 orang) mengatakan
perawat kadang-kadang menyebutkan data obyektif. Data objektif
merupakan data yang harus selalu ada dalam melakukan asuhan
keperawatan kerena merupakan hasil dari penilain klien secara lansung
oleh perawat.

72
Object 62

Diagram Perawat menyebutkan data penunjang lain.

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) mengatakan perawat selalu


menyebutkan data penunjang lain, sedangkan 0% (0 orang) mengatakan
perawat tidak pernah menyebutkan data penunjang lain, dan 0 % (0 orang)
mengatakan perawat tidak pernah menyebutkan data penunjang lain. Data
penunjang merupakan data penting dalam merumuskan masalah
keperawatan dan tindakan segara dalam melaksanakan asuhan
keperawatan.

Object 64

Diagram Perawat menyebutkan tindakan keperawatan yang dilaksanakan.

Berdasarkan data diatas 80% (4 orang) mengatakan perawat selalu


menyebutkan tindakan keperawatan yang dilaksanakan, sedangkan 20% (1
orang) mengatakan perawat kadang-kadang menyebutkan tindakan
keperawatan yang dilaksanakan. Menyebutkan tindakan yang telah
dilakukan merupakan bagian penting dalam menjalankan asuhan
keperawatan.

73
Object 66

Diagram Perawat kembali ke nurse station untuk mendiskusikan hasil validasi


data langsung.

Berdasarkan data diatas 80% (4 orang) mengatakan perawat kembali


ke nurse station untuk mendiskusikan hasil validasi data langsung,
sedangkan 20% (1orang) mengatakan perawat kadang-kadang kembali ke
nurse station untuk mendiskusikan hasil validasi data langsung. Kembali
ke nurse station dan mendiskusikan validitas data langsung tentang pasien
merupakan suatu keharusan yang dilakukan perawat dalam melaksanakan
asuhan keperawatan.

Object 68

Diagram Perawat memimpin timbang terima menyebutkan rencana kerja bagi


shift berikutnya dan mendokumentasikan pelaksanaan timbang terima di buku
laporan oleh ketua tim.

74
Berdasarkan data diatas 80% (4 orang) mengatakan perawat
memimpin timbang terima selalu menyebutkan rencana kerja bagi shift
berikutnya dan mendokumentasikan pelaksanaan timbang terima di buku
laporan oleh ketua tim, sedangkan 20% (1 orang) mengatakan perawat
memimpin timbang terima kadang-kadang menyebutkan rencana kerja
bagi shift berikutnya dan mendokumentasikan pelaksanaan timbang terima
di buku laporan oleh ketua tim. Ketua tim wajib memimpin dan
menyebutkan rencana kerja dalam melaksanakan asuhan keperawatan
lanjutan bagi shift berikutnya dan mendokumentasikan di dalam buku
laporan timbang terima oleh Ketua tim.

4. Sentralisasi Obat
Sentralisasi obat adalah pegelolaan obat dengan sistem menyerahkan
seluruh obat pasien sepenuhnya kepada perawat, dengan tujuan peggunaan
obat dapat dilakukan secara benar sehingga tidak terjadi pemborosan dan
kemungkinan terjadinya kesalahan obat. Tujuannya adalah untuk mengelola
obat secara bijaksana dan menghindari pemborosan, sehingga kebutuhan
asuhan keperawatan pasien dapat terpenuhi. Hal-hal berikut adalah alasan
obat perlu disentralisasi antara lain memberikan bermacam-macam obat
untuk satu pasien, meresepkan obat sebelum diagnosis pasti dibuat,
menggunakan dosis yang lebih besar daripada yang diperlukan, memberikan
obat kepada pasien yang tidak mempercayainya dan yang akan membuang
atau lupa untuk minum, tidak menyediakan lemari es, sehingga vaksin dan
obat menjadi tidak aktif dan meletakkan obat ditempat yang lembab, terkena
cahaya atau panas.(Nursalam, 2008)
Angket Sentralisasi Obat

Object 70

75
Diagram Obat yang diserahkan ke perawat dengan lembar serah terima obat

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) perawat mengatakan obat


yang diserahkan ke perawat dengan lembar serah terima obat.

Object 73

Diagram Perawat menuliskan nama pasien, register, jenis obat, jumlah dan sedian
(bila perlu) dalam kartu kontrol, dan diketahui oleh keluarga pasien
dalam buku masukan obat.

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) perawat mengatakan selalu


menuliskan nama pasien, register, jenis obat, jumlah dan sedian (bila perlu)
dalam kartu kontrol, dan diketahui oleh keluarga pasien dalam buku masukan
obat.

Object 75

Diagram Apakah obat-obat yang telah disimpan selanjutnya diberikan oleh


perawat dengan memperhatikan alur yang tercantum dalam buku daftar obat

76
yang terlebih dahulu dicocokan dengan terapi di instruksi oleh dokter dan kartu
obat yang ada pada klien.

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) perawat mengatakan obat-


obat yang telah disimpan selanjutnya diberikan oleh perawat dengan
memperhatikan alur yang tercantum dalam buku daftar obat yang terlebih dahulu
dicocokan dengan terapi di instruksi oleh dokter dan kartu obat yang ada pada
klien.

Object 77

Diagram, keluarga atau klien mendapat penjelasan jika obat akan habis

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) perawat mengatakan


keluarga atau klien mendapat penjelasan jika obat akan habis.

Object 79

Diagram, obat yang diterima oleh perawat disimpan di dalam kotak obat dan obat yang
telah diterima untuk selanjutnya disalin dalam buku daftar penerimaan obat.

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) perawat mengatakan obat


yang diterima oleh perawat disimpan di dalam kotak obat dan obat yang

77
telah diterima untuk selanjutnya disalin dalam buku daftar penerimaan
obat.

Object 82

Diagram Saat pemberian obat, perawat menjelaskan macam obat, kegunaan,


jumlah obat, dan efek samping

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) perawat mengatakan saat


pemberian obat, perawat menjelaskan macam obat, kegunaan, jumlah obat, dan
efek samping.

Object 84

Diagram Sediaan obat selanjutnya di cek setiap pagi oleh Kepala Ruangan atau petugas
yang ditunjuk dan di dokumentasikan dalam buku masukan obat
Berdasarkan data diatas 80% (4 orang) perawat mengatakan selalu
20% (1 orang) perawat mengatakan kadang-kadang sediaan obat selanjutnya
di cek setiap pagi oleh Kepala Ruangan atau petugas yang ditunjuk dan di
dokumentasikan dalam buku masukan obat.

78
Object 86

Diagram Obat yang hampir habis akan di informasikan pada keluarga kemudian di
mintakan kepada dokter penanggung jawab pasien

Berdasarkan data diatas 80% (4 orang) perawat mengatakan selalu 20% (1


orang) perawat mengatakan kadang-kadang obat yang hampir habis akan di
informasikan pada keluarga kemudian di mintakan kepada dokter penanggung
jawab pasien.

Object 88

Diagram penambahan atau perubahan jenis, dosis dan perubahan rute obat akan
dimasukkan dalam buku masukan obat dan sekaligus dilakukan perubahan dalam kartu
sediaan obat

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) perawat mengatakan penambahan


atau perubahan jenis, dosis dan perubahan rute obat akan dimasukkan dalam
buku masukan obat dan sekaligus dilakukan perubahan dalam kartu sediaan obat.

79
Object 90

Diagram Pemberian obat yang bersifat tidak rutin (sewaktu saja) maka dokumentasi
hanya dilakukan oleh perawat pada buku obat dan selanjutnya di informasikan pada
keluarga dengan kartu kusu obat.

Berdasarkan data diatas 80% (4 orang) perawat, 20% (1 orang) perawat


mengatakan kadang-kadang pemberian obat yang bersifat tidak rutin (sewaktu
saja) maka dokumentasi hanya dilakukan oleh perawat pada buku obat dan
selanjutnya di informasikan pada keluarga dengan kartu kusu obat.

Anget Supervisi Keperawatan

Object 93

Diagram Supervisor menetapkan kegiatan yang akan di supervisi

Berdasarkan data diatas hanya 80% (4 orang) mengatakan supervisor


selalu menetapkan kegiatan yang akan di supervisi , sedangkan 20% (1 orang)
mengatakan supervisor kadang-kadang menetapkan kegiatan yang akan di
supervisi.

80
Object 96

Diagram. Supervisor menetapkan tujuan supervisi

Berdasarkan data diatas menunjukan 100 % (5 orang) mengatakan


supervisor selalu menetapkan kegiatan yang akan di supervisi , sedangkan 0% (0
orang) mengatakan supervisor kadang-kadang menetapkan kegiatan yang akan
di supervisi.

Object 98

Diagram Supervisor ikut dalam pendokumentasian kegiatan pelayanan bersama-


sama ketua tim dan perawat pelaksana

Berdasarkan data diatas hanya 40% (2 orang) mengatakan supervisor


selalu ikut dalam pendokumentasian kegiatan pelayanan bersama-sama ketua tim
dan perawat pelaksana, sedangkan 60% (3 orang) mengatakan supervisor
kadang-kadang ikut dalam pendokumentasian kegiatan pelayanan bersama-sama
ketua tim dan perawat pelaksana.

81
Object 100

Diagram Supervisor meneliti dokumentasi status pasien

Berdasarkan data di atas menunjukan 80% (4 orang) mengatakan


supervisor selalu meneliti dokumentasi status pasien , sedangkan 20% (1 orang)
mengatakan supervisor kadang-kadang meneliti dokumentasi status pasien dan
0% (0 orang) mengatakan supervisor tidak pernah meneliti dokumentasi status
pasien.

Object 103

Diagram Supervisor meneliti dokumentasi status pasien

Berdasarkan data diatas hanya 40% (2 orang) mengatakan supervisor


selalu meneliti dokumentasi status pasien, sedangkan 60 % (3 orang)
mengatakan supervisor kadang-kadang meneliti dokumentasi status pasien dan
0% (0 orang) mengatakan supervisor tidak pernah meneliti dokumentasi status
pasien.

82
Object 106

Diagram supervisor mendapatkan hal-hal yang perlu dilakukan pembinaan

Berdasarkan data diatas hanya 80% (4 orang) mengatakan supervisor


selalu mendapatkan hal-hal yang perlu dilakukan pembinaan , sedangkan 20%
(1 orang) mengatakan supervisor kadang-kadang mendapatkan hal-hal yang
perlu dilakukan pembinaan dan 0% (0 orang) mengatakan supervisor tidak
pernah mendapatkan hal-hal yang perlu dilakukan pembinaan.

Object 108

Diagram Supervisor memberikan masukan pada ketua tim dan perawat pelaksana

Berdasarkan data diatas meenunjukan 80% (4 orang) mengatakan


supervisor selalu memberikan masukan pada ketua tim dan perawat pelaksana ,
sedangkan 20% (1 orang) mengatakan supervisor kadang-kadang
memberikan masukan pada ketua tim dan perawat pelaksana dan 0% (0 orang)
supervisor tidak pernah memberikan masukan pada ketua tim dan perawat
pelaksana.

83
Object 110

Diagram Supervisor mengevaluasi hasil bimbingan

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) mengatakan supervisor selalu


mengevaluasi hasil bimbingan, sedangkan 0% (0 orang) mengatakan supervisor tidak
pernah mengevaluasi hasil bimbingan

Object 112

Diagram Supervisor memberikan reward atau umpan balik kepada


ketua tim dan perawat pelaksana

Berdasarkan data diatas hanya 20% (1 orang) mengatakan supervisor


selalu memberikan reward atau umpan balik kepada ketua tim dan perawat
pelaksana, sedangkan 80% (4 orang) mengatakan supervisor kadang-kadang
memberikan reward atau umpan balik kepada ketua tim dan perawat pelaksana
dan 0% (0 orang) mengatakan supervisor tidak pernah memberikan reward
atau umpan balik kepada ketua tim dan perawat pelaksana.

6. Perencanaan Pulang (Discharge Planning)

84
Discharge planing sebagai perncanaan kepulangan pasien dan
memberikan informasi kepada klien dan keluarganya tentang hal-hal yang
perlu dihindari dn dilakukan sehubungan dengan kondisi penyakitnya.
Perencanaan pulang merupakan bagian penting dari program keperawatan
klien yang dimulai segera setelah klien masuk rumah sakit. Hal ini
merupakan suatu proses yang menggambarkan usaha kerjasama antar tim
kesehatan, klien dan keluarga klien (Rindhianto, 2008).

Angket Dicharge Planning

Object 114

Diagram Pasien yang mau pulang dilakukan discharge planning

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) mengatakan pasien yang


mau pulang selalu dilakukan discharge planning. Discharge planning
merupakan perencanaan pulang bagi pasien untuk persiapan perawatan
klien dirumah.

Object 117

Diagram Pasien yang pulang diberi health education

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) mengatakan pasien yang


pulang selalu diberi health education. Health education bagi keluarga
maupun klien sangat penting untuk menambah pengetahuan kesehatan
bagi klien untuk menunjang kesehatan klien yang optimal.

85
Object 120

Diagram Pasien yang mau pulang diajarkan cara perawatan mandiri di rumah

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) mengatakan pasien yang


mau pulang selalu diajarkan cara perawatan mandiri di rumah. Perawatan
mandiri dirumah diajarkan pada keluarga maupun klien agar klien mampu
melakukan perawatan secara mandiri tidak lagi ketergantungan pada
petugas kesehatan.

Object 122

Diagram Pasien pulang paksa dilakukan discharge planning

Berdasarkan data diatas 60% (3 orang) mengatakan pasien pulang


paksa selalu dilakukan discharge planning, sedangkan 40% (2 orang)
mengatakan pasien pulang paksa kadang-kadang dilakukan discharge
planning, dan 0% (0 orang) mengatakan pasien pulang paksa tidak pernah
dilakukan discharge planning. Discarge planing dilakukan pada pasien
pulang atas permintaan sendiri maupun oleh anjuran dokter, karena
merupakan perencanaan bagi klien untuk perawatan secara mandiri
dirumah.

86
Object 124

Diagram Discharge planning timbul dari diri anda sendiri

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) mengatakan discharge


planning selalu timbul dari diri anda sendiri, 0% (0 orang) mengatakan
discharge planning tidak pernah timbul dari diri anda sendiri.

Object 127

Diagram Kepala ruangan memimpin discharge planning

Berdasarkan data diatas 20% (1 orang) mengatakan kepala ruangan


selalu memimpin discharge planning, sedangkan 80% (4 orang)
mengatakan kepala ruangan kadang-kadang memimpin discharge
planning, dan 0% (0 orang) mengatakan kepala ruangan tidak pernah
memimpin discharge planning.

Object 130

87
Diagram Pelaksanaan discharge planning dilakukan di nurse station

Berdasarkan data diatas 40% (2 orang) mengatakan selalu


melaksanaan discharge planning dilakukan di nurse station, sedangkan
60% (3 orang) mengatakan kadang-kadang melaksanaan discharge
planning dilakukan di nurse station, dan 0% (0 orang) mengatakan tidak
pernah melaksanaan discharge planning dilakukan di nurse station.

Object 132

Diagram Discharge planning dilakukan setelah pelunasan administrasi

Berdasarkan data diatas 40% (2 orang) mengatakan discharge


planning selalu dilakukan setelah pelunasan administrasi, sedangkan 60%
(4 orang) mengatakan discharge planning kadang-kadang dilakukan
setelah pelunasan administrasi, dan 0% (0 orang) mengatakan discharge
planning tidak pernah dilakukan setelah pelunasan administrasi. Dapat
memberikan tindak lanjut yang sistematis yang digunakan untuk menjamin
kontinuitas perawatan klien.

Object 134

Diagram Discharge planning dilakukan sesuai dengan prosedur karena


berpengaruh asuhan keperawatan

Berdasarkan data diatas 100% (5 orang) mengatakan discharge


planning selalu dilakukan sesuai dengan prosedur karena berpengaruh

88
asuhan keperawatan, 0% (0 orang) mengatakan discharge planning tidak
pernah dilakukan sesuai dengan prosedur karena berpengaruh asuhan
keperawatan.

Object 137

Diagram Meskipun anda sibuk dengan urusan anda, anda tetap melaksanakan
discharge planning

Berdasarkan data diatas 80% (4 orang) mengatakan meskipun anda


sibuk dengan urusan anda, anda tetap selalu melaksanakan discharge
planning, sedangkan 20% (1 orang) mengatakan meskipun anda sibuk
dengan urusan anda, anda kadang-kadang melaksanakan discharge
planning, dan 0% (0 orang) mengatakan meskipun anda sibuk dengan
urusan anda, anda tidak pernah melaksanakan discharge planning.

Angket Dokumentasi Keperawatan

Object 140

Diagram, Pengkajian head to toe pada waktu klien masuk ke ruang inap

Berdasarkan data di atas didapatkan 40% (2 orang) perawat yang


melakukan pengkajian head to toe pada waktu klien masuk ke ruang inap ,

89
sedangkan 40% (2 orang) perawat yang terkadang melakukan melakukan
pengkajian head to toe pada waktu klien masuk ke ruang inap dan 0% (0
orang) perawat yang tidak pernah melakukan pengkajian head to toe pada
waktu klien masuk ke ruang inap.

Object 142

Diagram Pengkajian dilakukan secara komperehensif oleh perawat

Berdasarkan data di atas didapatkan bahwa 100% (5 orang) perawat


selalu melakukan pengkajian secara komprehensif terhadap pasien,
sedangkan 0% (0 orang) perawat yang melakukan pengkajian secara
komperehensif terhadap pasien, serta 0% (0 orang) perawat yang tidak
pernah tidak melakukan pengkajian secara komperehensif pada pasien.

Object 144

Diagram, Isi lembar dokumentasi asuhan keperawatan (nama, umur, jenis


kelamin, tanggal, nomor register klien)

Berdasarkan data di atas didapatkan bahwa 100% (5 orang) perawat


mengatakan lembar dokumentasi asuhan keperawatan selalu terdiri dari isi
nama, umur, jenis kelamin, tanggal serta nomor register klien. Hal tersebut
untuk mengurangi kesalahan dalam mengidentifikasi klien.

90
Object 147

Diagram Data subjek dan objektif ditambahkan pada kolom problem

Berdasarkan data di atas didapatkan bahwa 100% (5 orang) perawat


mengatakan data subjek dan objektif selalu ditambahkan pada kolom
problem, sedangkan 0% (0 orang) perawat yang menyatakan bahwa tidak
pernah data subjek dan objektif ditambahkan pada kolom problem. Data
objektif merupakan hasil dari penilaian perawat secara lansung ke pasien
dan harus ditamabahkan dalam kolom masalah untuk menetukan
keberhasilan dalam melaksanakan asuhan keperawatan.

Object 150

Diagram Pada kolom intervensi, intervensi langsung terhadap penyelesaian


masalah

Berdasarkan data di atas didapatkan bahwa 100% (5 orang) perawat


mengatakan pada kolom intervensi, intervensi selalu secara langsung
terhadap penyelesaian masalah, sedangkan 0% (0 orang) perawat yang
menyatakan bahwa pada kolom intervensi terkadang terdapat intervensi
langsung terhadap penyelesaian masalah.

91
Object 152

Diagram Kolom evaluasi tercatat keadaan klien sebagai pengaruh dari


intervensi, jam dan paraf perawat

Berdasarkan data di atas didapatkan bahwa 100% (5 orang) perawat


mengatakan pada kolom evaluasi selalu tercatat keadaan klien sebagai
pengaruh dari intervensi, jam dan paraf perawat, sedangkan 0% (0 orang)
perawat menyatakan bahwa pada kolom evaluasi tercatat keadaan klien
sebagai pengaruh dari intervensi, jam dan paraf perawat.

Object 154

Diagram Masalah yang diidentifikasi akan dievaluasi minimal tiap 7 jam (setiap
pergantian jaga)

Berdasarkan data di atas didapatkan bahwa 100% (5 orang) perawat


mengatakan masalah yang diidentifikasi selalu akan dievaluasi minimal
tiap 7 jam (setiap pergantian jaga), sedangkan 0% (0 orang) perawat yang
menyatakan masalah yang diidentifikasi kadang-kadang dievaluasi
minimal 7tiap 7 jam (setiap pergantian jaga).

92
Object 157

Diagram, Dokumentasi merupakan alat perekam masalah yang berkaitan dengan


klien sehingga dapat dijadikan sebagai alat komunikasi antar tenaga kesehatan

Berdasarkan data di atas didapatkan bahwa 100% (5 orang) perawat


mengatakan dokumentasi merupakan alat perekam masalah yang berkaitan
dengan klien sehingga selalu dapat dijadikan sebagai alat komunikasi antar
tenaga kesehatan, sedangkan 0% (0 orang) perawat yang menggunakan
dokumentasi merupakan alat perekam masalah yang berkaitan dengan
klien.

Object 160

Diagram, Mencatat dengan lengkap semua tindakan keperawatan yang belum,


sedang dan yang telah diberikan.

Berdasarkan data di atas didapatkan bahwa 100% (5 orang) perawat


mengatakan selalu mencatat dengan lengkap semua tindakan keperawatan
yang belum, sedang dan yang telah diberikan, sedangkan 0% (0 orang)
perawat yang menyatakan bahwa mencatat dengan lengkap semua
tindakan keperawatan yang belum, sedang dan yang telah diberikan.

93
Object 162

Diagram, Format catatan perawatan yang mencakup problem, intervensi dan


evaluasi yang telah disusun berdasarkan satuan kerja

Berdasarkan data di atas didapatkan bahwa 100% (5 orang) perawat


mengatakan format catatan perawatan yang mencakup problem, intervensi
dan evaluasi yang telah disusun selalu berdasarkan satuan kerja dan 0% (0
orang) perawat menyatakan bahwa tidak prnah mencatat format perawatan
yang mencakup problem, intervensi dan evaluasi.
Dari hasil data yang didapatkan yaitu angket tentang model asuhan
keperawatan yang digunakan saat ini didapatkan model yang digunakan di
ruang Nusa Indah adalah metode timdengan terjalinnya kerjasama yang
cukup baik antara perawat primer (PP) dan perawat asosiet (PA), perawat
primer bertugas untuk membagi perawat asosiet (PA) cukup baik dengan
bedasarkan jumlah pasien setiap hari pada masing- masing tim.
Dari hasil data yang didapatkan alur ronde keperawatan di lakukan
sesuai dengan standart yang telah di tentukan hal ini disebabkan karena
kegiatan di ruangan cukup padat dengan pasien yang perawatnya terbatas.
Sentralisasi obat sudah dikelola oleh ruangan Nusa Indah dan berjalannya
sentralisasi obat injeksi dan infuse sedangkan obat oral dikelola oleh perawat.
Adapun data tentang alur penerimaan obat yang didapat, obat telah diperoleh dari
keluarga langsung dibawa ke nurse station bagi pasien dengan BPJS ataupun
umum, adapun data yang diperoleh 62% (8 orang) mengatakan perawat kadang-
kadang menjelaskan macam obat, kegunaan, jumlah obat, dan efek samping.
Untuk pelaksanaan timbang terima dilakukan 3 kali sehari yaitu pada
pergantian shift malam ke pagi, pagi ke sore dan sore ke malam.

Kegiatan Observasi Keterangan


1. Tersedia buku √

94
overan
2. Mengisi Overan √
3. Semua anggota sif
dinas sudah siap √
(Sif jaga)
4. Overan dilakukan

didepan klien
5. Total 4

Untuk discarge planing dari hasil data dan wawancara yang


didapatkan perencanaan pulang pada pasien sudah dilaksanakan akan
tetapi untuk 60 % (3 orang) mengatakan meskipun anda sibuk dengan
urusan anda, anda kadang-kadang melaksanakan discharge planning.

Keuangan (M4-Money)
1. Kajian Data
Berdasarkan wawancara dengan kepala ruangan didapatkan hasil
bahwa pengelolaan keuangan dilakukan oleh pihak keuangan rumah
sakit.
1. Analisa Data
Sumber dana dan pengaturan keuangan telah sesuai dengan
prosedur yang berlaku di RS.
1. Tarif Pelayanan Dan Tindakan Medik Gawat Darurat
a. Tarif Karcis Instalasi Gawat Darurat
No. Jenis Pelayanan Jasa Jasa Total
Darurat / IGD Sarana Pelayanan
1. Karcis 50.000

b. Tarif tindakan Medik Operatif dan Non Operatif Serta Konsultasi


No Jenis Tindakan Medik Tarif
1. Tarif Jasa Tindakan Medik Operatif dan Non Operatif di IGD
a. Pemeriksaan dan Tindakan Medik Paket 50.000
b. Kecil 60.000
c. Sedang 150.000
d. Besar 450.000
2. Tarif Konsultasi dr. Spesialis di IGD

95
a. Phone 50.000
b. Datang 100.000

c. Jenis Tindakan Medik Operatif dan Non Operatif Pelayanan IGD


No. Jenis Tindakan Tarif
A. Pemeriksaan dan Tindakan Medik Paket terdiri dari: Rp. 50.000
1. Injeksi
2. Pemeriksaan Dokter
3. Pengambilan Darah
4. Perawatan Luka Lecet Kecil
5. Tindakan Keperawatan
B. Tindakan Medik Operatif Kecil Rp. 60.000
1. Ekstraksi Corpus Alienum
2. Insisi Abses
3. Jahit Luka < 10 Jahitan
4. Pemasangan Infus dan Pemberian Injeksi
5. Pemasangan NGT dan atau pemasangan Cateter
6. Pemasangan Ransel Verban
7. Pemasangan Spalk/elastis bandage
8. Pemasangan Tampon
9. Perawatan Luka Bakar < 20%
10. Perawatan luka Luas
C. Tindakan Operatif Sedang Rp. 150.000
1. Intubasi
2. Jahit Luka 10-20 jahitan
3. Kumbah lambung
4. Pemasangan Belog Tampon
5. Perawatan luka bakar 20-40%
6. Punksi Supra Pubic
7. Skin Traksi
D. Tindakan Medik Operatif Besar Rp. 450.000
1. Amputasi
2. Kuretase
3. Luka bakar > 50%
4. Pemasangan Infus Umbilikus
5. Pemasangan WSD
6. Punksi pleura
7. Repair luka > 20 jahitan
8. Repair Tendon
9. Reposisi dan Pemasangan Gips
10. Resusitasi dan Menggunakan alat
11. Sistostomi
12. Vena Sectie

2. Tarif Kamar Dan Jasa Pelayanan Rawat Inap


No Jenis Pelayanan Jasa Sarana Jasa Total
. Rawat Inap Pelayanan
1. Tarif kamar Per hari

96
Kelas 3 25.000 38.000 63.000
Kelas 2 38.000 57.000 95.000
Kelas 1 56.000 69.000 125.000
Vip 3 147.500 147.500 295.000
Vip 2 153.000 172.000 325.000
Vip 1 175.000 197.000 372.000
Intensive Care 225.000 200.000 425.000
High Care 175.000 150.000 325.000
One Day Care 175.000 150.000 325.000

3. Tarif Tindakan Umum


Klasifikasi Tindakan Medik Umum
Tarif
VIP I, II, III, ICU,
No. Jenis Tindakan
Kelas I, II, III ICCU, ODC, HCU,
NICU
1. Tindakan Kecil Rp. 35.000 Rp. 52.000
2. Tindakan Sedang Rp. 85.000 Rp. 127.000
3. Tindakan Besar Rp. 300.000 Rp. 500.000

4. Tarif Pelayanan Tindakan Medik Operatif Dan Non Operatif Rawat


Inap
VIP I, II, III, ICU,
Jenis Tindakan
No. Kelas III, II, I ICCU, ODC, HCU,
Medik
NICU
1. a. Kecil 35.000 52.000
2. b. Sedang 85.000 127.500
3. c. Besar 300.000 500.000
4. d. Khusus 750.000 1.500.000

5. Tindakan Medik Operatif Instalasi Bedah Sentral (IBS)


Tarif
Kelas I, II, III VIP I, II, III, ICU,
No. Jenis Tindakan
ICCU, PICU,
NICU
1. Tindakan Medik Operatif 750.000 1.000.000

97
Kecil
2. Tindakan Medik Operatif 2.500.000 4.500.000
Sedang
3. Tindakan Medik Operatif 4.500.000 6.500.000
Besar
4. Tindakan Medik Operatif 6.500.000 8.500.000
Khusus
5. Tindakan Medik Operatif Keputusan Direktur tersendiri
Khusus Dengan Nilai
Tersendiri (Khusus II)

6. Tarif Pelayanan Diagnostik Elektromedik


No PEMAKAIAN ALAT/HARI
.
1. Bedside Monitor 75.000
2. C-PAP 100.000
3. DC Syok 300.000
4. Fototeraphi 100.000
5. Infus Pump 25.000
6. Incubator 100.000
7. Ventilator 100.000

No Jenis Tindakan Diagnostik Kelas Vip I, II, III,


. Elektromedik I,II,III OCD, NICU,
HCU, ICU, ICCU.
1. Biopsi Endoskopy 200.000 400.000
2. Flexible Endoskopi Evaluation 400.000 600.000
Of Swallowing (FESS)
3. Sinuscopy (Anestesi Lokal) 150.000 250.000
4. Syringe Pump 25.000 50.000
5. Uro Flowmetri 125.000 200.000
6. Urodinamik 900.000 1.000.000
7. USG 4 D 350.000 500.000
8. USG Buli-Buli dan Prostat 160.000 200.000
9. USG Ginjal 160.000 200.000
10. USG Prostat Trans Rectal 160.000 200.000

7. Tarif Pelayanan Patologi Klinik


Tarif(Rp.)
Vip I, II, III,
No Kelas I,II,III,
Tarif Pelayanan Laboratorium OCD, NICU,
. IGD,
HCU, ICU,
Poliklinik
ICCU.
A. HEMATOLOGI OTOMATIS
1. DL/Paket 56.500 60.000
(Hb, Leukosit, Eritrosit,

98
Trombosit, Hematokrit)
B. HEMATOLOGI MANUAL
1. Darah Rutin (Hb, Leukosit, Diff, 24.000 36.000
LED)
2. Jumlah Leukosit 6.000 9.000
3. Hitung Jenis 6.000 9.000
4. LED 6.000 9.000
5. Jumlah Trombosit 9.000 15.000
6. Hematokrit 9.000 15.000
7. Eritrosit 9.000 15.000
8. Waktu Pembekuaan (CT) 6.000 9.000
9. Waktu Perdarahan (BT) 6.000 9.000
10. Hemoglobin (sianmenth) 10.500 13.500
11. Golongan Darah (ABO) 12.000 20.000
12. Goongan Darah (Rhesus) 12.000 20.000
13. Malaria 12.000 20.000
14. Filaria 12.000 20.000
15. Morfologi Darah Tepi 57.000 65.000
16. Sel LE 30.000 40.000
17. Hitung Retikolusit 20.000 25.000
C. URINALISA
1. Sedimen 9.000 15.000
2. Carir, Celip 3 Strip (pH, protein, 18.000 27.000
Glukosa)
3. Protein Urin 18.000 27.000
4. Urinalisa Lengkap/ UL (Urine 35.000 40.000
Analyzer 10 strip & Sedimen)
D KIMIA KINIK
1. Glukosa puasa 15.000 18.000
2. Glukosa 2 jam PP 15.000 18.000
3. Glukosa sewaktu 15.000 18.000
4. Ureum 15.000 18.000
5. Kreatinin 15.000 18.000
6. Albumin 24.000 27.000
7. Total Protein 24.000 27.000
8. SGOT 18.000 21.000
9. SGPT 18.000 21.000
10. Bilirubin Direk 26.000 30.000
11. Bilirubin Total 26.000 30.000
12. Ureum Acid 24.000 27.000
13. Kolesterol Total 24.000 27.000
14. Kolesterol HDL 30.500 37.000
15. Fosfase Alkali 36.000 42.000
16. Trigliserida 36.000 42.000
17. LDL Saja 90.500 106.500
18. LDL + Cholesterol 90.500 106.500
19. LDL + Trigliserida 90.500 106.500

99
20. LDL + HDL 90.500 106.500
21. Gama GT 36.000 42.000
E. IMUNO SEROLOGI
1. HBs Ag (Rapid Test) 36.000 42.000
2. Anti HBs (Rapid Test) 36.000 40.000
3. Widal 22.000 29.000

8. Tarif Pelayanan Patologi Anatomi


No. JENIS PEMERIKSAAN TARIF (Rp.)
A. HISTOPATOOGI
1. Jaringan Kecil 400.000
2. Jaringan Sedang 600.000
3. Jaringan Jaringan Besar 800.000
4. Biopsi Khusus (Hati, Esofagus, Gaster,
Colon, Ginjal).
a. Biopsi 1-2 jaringan 400.000
b. Biopsi 3-4 jaringan 600.000
c. Biopsi > 4 jaringan 800.000
5. VC/FROZEN SECTION 900.000
B. SITOPATOLOGI
1. Slinde Pap Smear 150.000
2. Sitologi Cairan Efusi, Asites, Sputum, 400.000
Urin
3. FNAB Superfisial 500.000
4. FNAB Deep (Guidance) 750.000
C. IMUNOPATOLOGI
1. Imunohistokimia (IHC)/Antibody 500.000
2. IHC Paket Payudara (ER/PR/Her2) 1.200.000

9. Tarif Pelayanan Radiologi


Vip I, II, III,
No Jenis Tindakan Diagnostik OCD, NICU,
Kelas I,II,III
. Elektromedik HCU, ICU,
ICCU.
A. SEDERHANA
1. Denta IO, Oclusal 40.000 90.000
B. KECIL
1 Thorax Anak (1 Posisi) 60.000 130.000
2 Thorax Anak (2 Posisi) 90.000 160.000
3 Abdomen Anak (1 Posisi) 60.000 130.000
4 Abdomen Anak (2 Posisi) 90.000 160.000
5 Abdomen Anak (3 Posisi) 120.000 190.000
6 Pelvis Anak (1 Posisi) 60.000 130.000
7 Pelvis Anak (2 Posisi) 90.000 160.000
8 Kepala (1 Posisi) 60.000 130.000
9 Kepala (2 Posisi) 90.000 160.000

100
10 Kepala (3 Posisi) 120.000 190.000
11 Sinus Paranasa (3 Pos) 120.000 190.000
12 Waters (1 Pos) 60.000 130.000
13 Thorax Dewasa (1 Pos) 90.000 160.000
14 Thorax Dewasa (2 Pos) 135.000 205.000
15 Abdomen Dewasa (1 Pos) 90.000 160.000
16 Abdomen Dewasa (2 Pos) 120.000 190.000
17 Abdomen Dewasa (3 Pos) 150.000 220.000
18 Pelvis Dewasa (1 Pos) 90.000 160.000
19 Pelvis Dewasa (2 Pos) 135.000 205.000
20 Extremitas Atas (1 Bag) 60.000 130.000
21 Extremitas Atas (2 Bag) 90.000 160.000
22 Extremitas Atas (3 Bag) 120.000 190.000
23 Extremitas Bawah (1 Bag) 90.000 160.000
24 Extremitas Bawah (2 Bag) 135.000 205.000
25 Extremitas Bawah (3 Bag) 180.000 250.000
26 C.V. Cervica (1 Posisi) 60.000 130.000
27 C.V. Cervica (2 Posisi) 90.000 160.000
28 C.V. Cervica (3 Posisi) 120.000 190.000
29 C.V. Thoracal (1 Posisi) 90.000 160.000
30 C.V. Thoracal (2 Posisi) 135.000 205.000
31 C.V. Thoracal (3 Posisi) 180.000 250.000
32 C.V. Thoraco-Lumbl(1 Posisi) 90.000 160.000
33 C.V. Thoraco-Lumbl (2 Posisi) 135.000 205.000
34 C.V. Thoraco-Lumbl (3 Posisi) 180.000 250.000
35 C.V. Lumbo- Sacral (1 Posisi) 90.000 160.000
36 C.V. Lumbo- Sacral (2 Posisi) 135.000 205.000
37 Os cocygis (1 Pos) 90.000 160.000
38 Os cocygis (2 Pos) 135.000 205.000

10. Tarif Pelayanan Gizi


No JENIS PELAYANAN TARIF (Rp.)
.
A. HISTOPATOOGI
1. Konsultasi Gizi Rawat Jalan 25.000
2. Visite Ahli Gizi Di ruanan Rawat Inap per orang pasien daam 1 periode
perawatan
VIP I, II, III, OCD, NICU, HCU, ICU, 25.000
ICCU.
Kelas I 17.000
Kelas II 14.000
Kelas III 9.000

101
Dalam M4 tidak ditemukan masalah karena masalah pembiayaan
sudah ada yang mengatur dari rumah sakit.

102

Anda mungkin juga menyukai