1
pasien total care
Pagi = 6 x 0,27 = 1,62
Sore = 6 x 0,15 = 0,9
Malam = 6 x 0,10 = 0,6
Jumlah ketenagaan adalah 3,12(3 orang)
Weekness (kelemahan)
a. Dalam sistem penugasan/system
keperawatan tim, komunikasi antar
anggota tim terbentuk terutama dalam
2
bentuk konferensi tim, hal ini biasanya
membutuhkan waktu karena sulit untuk
melaksanakannya.
Opportunity (peluang)
Dengan sistem keperawatan tim, setiap
perawat katim dan perawat pelaksana,
masing-masing dapat mengenal/mengetahui
kondisi klien dan dapat menilai tingkat
kebutuhan yang pasien perlukan.
Threats (Ancaman)
a. Adanya tuntutan masyarakat akan
pelayanan yang maksimal dan lebih
profesional.
b. Makin tingginya kesadaran masyarakat
akan pentingnya kesehatan.
5. Melakukan pembagian tugas kepada kepala tim.
Pembagian tugas ini didasarkan pada
kompetensi ketua tim masing-masing.
Katim (Dina Aulina) mengelola pasien Tn. D,
Tn. J, dan Tn. A.
Perawat pelaksana pagi (Yuyun) mengelola
pasien Tn. U, Ny. I dan Tn.S
3
2. 09.00 Pengorganisasian
KARU
CANDIKA
KATIM
DINA AULINA
DEBORA K AKHMADI
K
3. 10.00 Supervisi
1. Ketua Tim
KATIM sudah melakukan pengkajian sampai
menentukan intervensi keperawatan pada
pasien yang menjadi tanggung jawabnya
2. Perawat Pelaksana
Jumlah perawat pelaksana (3 orang) sudah
cukup untuk jumlah 5 pasien.
Perawat pelaksana sudah melakukan
intervensi sesuai dengan yang ditetapkan oleh
ketua tim masing-masing
4
Perawat pelaksana sudah melakukan
pendokumentasian tindakan dan evaluasi
keperawatan
3. Pelaksanaan SOP/SAK
Intervensi keperawatan yang ditetapkan oleh
KATIM dan perawat pelaksana sesuai dengan
SAK Rumah Sakit
Perawat pelaksana mempersiapkan peralatan
untuk melakukan tindakan keperawatan
sesuai dengan SOP rumah sakit
Perawat pelaksana melaksanakan prosedur
tindakan sesuai dengan SOP
4. 13.00 Evaluasi Kegiatan
Jumlah ketenagaan yang diperlukan untuk
ruangan Nusa Indah pada kamar 3 dengan
total pasien 6 orang dimana berdasarkan
tingkat ketergantungan terdapat 4 orang
pasien minimal care,1 pasien parsial care ,1
pasien total care
Asuhan keperawatan mulai dari pengkajian
sampai intervensi keperawatan yang
dilakukan oleh ketua tim sudah sesuai
dengan standar asuhan keperawatan.
Peralatan yang digunakan untuk melakukan
tindakan keperawatan sesuai dengan SOP yang
ada di rumah sakit.
Perencanaan :
a. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien
1) Tn. D dengan diagnosa Spondi losis, pasien Dr. Martin tingkat
ketergantungan minimal care
5
2) Tn. J dengan diagnosa Post Debridemen pasien Dr. Alfan tingkat
ketergantungan minimal care
3) Tn. A dengan diagnosa Os endopthalmitis: tingkat ketergantungan
minimal care
4) Ny.I dengan diagnosa SNH+Hipokalemi Dr.Bambang : tingkat
ketergantungan total care
5) Tn.S dengan diagnosa SNH pasien Dr.Bambang : tingkat ketergantungan
parsial care
b. Sistem Penugasan
Katim :
- Mengkaji pasien
- Menentukan diagnosa keperawatan
- Menentukan prioritas masalah diagnosa
- Menyusun tujuan dan kriteria hasil
- Menyusun intervensi
- Utamakan 5 S ( salam, senyum, sapa, sopan, dan santun )
Pelaksana :
- Menerima rencana asuhan keperawatan
- Mengidentifikasikan tindakan yang akan dilakukan
- Mengidentifikasikan alat-alat yang digunakan
6
BOR pasien untuk saat ini adalah 6 x100% = 100 % (jumlah pasien : jumlah
tempat tidur x 100%) dimana tempat tidur yang terisi 6 bed dan total tempat tidur
adalah 6 bed.
7
1. Kaji tanda-tanda vital 1. Mengkaji tanda- S : Pasien mengatakan
pasien tanda vital pasien pusingnya sudah berkurang
2. Lakukan bed making 2. Melakukan bed atau hilang
3. Anjurkan untuk making O : Pasien tampak tenang
makan sedikit tapi 3. Menganjurkan - Pasien tampak
sering untuk makan menghabiskan
4. Anjurkan pasien mika sedikit tapi sering makanannya
– miki setiap 2 jam 4. Menganjurkan -TTV :
sekali pasien mika – miki TD : 120/80 mmHg
5. Ajarkan manajemen setiap 2 jam sekali N : 92 ×/ menit
nyeri 5. Berkolaborasi RR : 20 ×/ menit
6. Kolaborasi dalam dalam pemberian S : 36
pemberian obat obat A : Masalah rasa nyaman
nyeri teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Nama : Tn. J
Hari/tanggal : Sabtu, 26 Mei 2018
8
1) Kaji tanda-tanda vital 1. Mengkaji tanda- S : Pasien mengatakan
pasien tanda vital pasien pusingnya saat bergerak
2) Lakukan bed making 2. Melakukan bed O : Pasien tampak tenang
3) Anjurkan untuk making - Pasien tampak
makan sedikit tapi 3. Menganjurkan barbaring di TT
sering untuk makan -TTV :
4) Anjurkan pasien mika sedikit tapi sering TD : 130/90 mmHg
– miki setiap 2 jam 4. Menganjurkan N : 82 ×/ menit
sekali pasien mika – miki RR : 22 ×/ menit
5) Ajarkan manajemen setiap 2 jam sekali S : 36
nyeri 5. Mengajarkan A : Masalah gangguan rasa
6) Kolaborasi dalam manajemn nyeri aman nyaman nyeri teratasi
pemberian obat 6. Berkolaborasi sebagian
dalam pemberian P : lanjutkan intervensi
obat
Nama : Tn. A
Hari/tanggal : Sabtu, 26 Mei 2018
Rencana Implementasi Evaluasi
9
1. Kaji tanda-tanda vital 1. Mengkaji tanda- S : Pasien mengatakan nafsu
pasien tanda vital pasien makannya kurang
2. Lakukan bed making 2. Melakukan bed O : Pasien tampak tenang
3. Anjurkan untuk making - Pasien tampak
makan sedikit tapi 3. Menganjurkan barbaring di TT
sering untuk makan -TTV :
4. Anjurkan pasien mika sedikit tapi sering TD : 140/100 mmHg
– miki setiap 2 jam 4. Menganjurkan N : 92 ×/ menit
sekali pasien mika – miki RR : 20 ×/ menit
5. Antar pasien ke poli setiap 2 jam sekali S : 36 ,4
mata pukul 12.00 wib 5. Mengantar pasien A : Masalah gangguan rasa
6. Kolaborasi dalam ke poli mata pukul aman nyaman nyeri di mata
pemberian obat 12.00 wib teratasi sebagian
6. Berkolaborasi P : lanjutkan intervensi
dalam pemberian
obat
Nama : Tn. U
Hari/tanggal : Sabtu, 26 Mei 2018
Rencana Implementasi Evaluasi
10
1. Kaji tanda-tanda vital 1. Mengkaji tanda- S : Pasien mengatakan
pasien tanda vital pasien pusing sampai turun ke mata
2. Lakukan bed making 2. Melakukan bed sebelah kiri, kurang nafsu
3. Anjurkan untuk making makan
makan sedikit tapi 3. Menganjurkan O : Pasien tampak tenang
sering untuk makan - Pasien tampak
4. Anjurkan pasien mika sedikit tapi sering barbaring di TT
– miki setiap 2 jam 4. Menganjurkan -TTV :
sekali pasien mika – miki TD : 130/70 mmHg
5. Kolaborasi dalam setiap 2 jam sekali N : 90 ×/ menit
pemberian obat 5. Berkolaborasi RR : 20 ×/ menit
dalam pemberian S : 36
obat A : Masalah gangguan rasa
aman nyaman nyeri di mata
belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Ajarkan manajemen
nyeri
- Pantau skala nyeri
Nama : Tn. I
Hari/tanggal : Sabtu, 26 Mei 2018
Rencana Implementasi Evaluasi
11
1. Kaji tanda-tanda vital 1. Mengkaji tanda- S : Pasien mengatakan
pasien tanda vital pasien pusing
2. Lakukan bed making 2. Melakukan bed - Pasien mengatakan
3. Anjurkan untuk making tengkuk terasa berat
makan sedikit tapi 3. Menganjurkan - Pasien mengatakan
sering untuk makan sulit tidur
4. Anjurkan pasien mika sedikit tapi sering O : Pasien tampak tenang
– miki setiap 2 jam 4. Menganjurkan - Pasien tampak
sekali pasien mika – miki barbaring di TT
5. Kolaborasi dalam setiap 2 jam sekali -TTV :
pemberian obat 5. Berkolaborasi TD : 200/110 mmHg
dalam pemberian N : 92 ×/ menit
obat RR : 20 ×/ menit
S : 36
A : Masalah gangguan rasa
aman nyaman nyeri di mata
belum teratasi
P : Pertahankan pola
istirahat dan tidur
- Pertahankan posisi
nyaman pasien
- Kolaborasi pemberian
injeksi
Nama : Tn. S
Hari/tanggal : Sabtu, 26 Mei 2018
12
Rencana Implementasi Evaluasi
13