Ane mau nanya gan, apa agan percaya sama alat penghemat listrik yang banyak dijual dipasaran?
Kalau ane blum pernah make gan. Nah iseng-iseng ni ane nyari-nyari informasi tentang alat itu
gan. Ane bagi-bagi ni gan informasi yg ane dapet.
Quote:
Penggunaan alat penghemat listrik untuk rumah tangga masih kontroversi sampai saat ini gan.
Ada yang bilang bahwa penggunaan alat penghemat listrik tersebut tidak efektif dan hanya
merupakan pembodohan saja, tapi klaim tentang manfaat dan keefektifan dari alat itu pun engk
kalah gan, terutama yang disebar-luaskan sm orang-orang yang berkepentingan dan mendapat
keuntungan dari penjualan alat itu gan.
Quote:
Arus DC
Arus DC atau singkatan dari Direct Current atau arus searah, adalah arus yang pada umumnya
dihasilkan oleh:
Batteray, Solar Cell, Generator DC, Adaptor, dan sebenarnya masih banyak penghasil arus DC
yang lain atau tidak umum, tetapi jarang dijumpai dalam kehidupan keseharian dan tidak ada
korelasinya dengan pembahasan ini.
Untuk arus DC ini berlaku bahwa:
P = V * I (Watt)
Dimana:
P = Daya (dalam Watt)
V = Tegangan (dalam Volt)
I = Arus (dalam Ampere)
Jadi misalnya, sebuah aki mobil bertegangan 12volt, jika dihubungkan dengan lampu pijar dan
diukur arusnya dengan menggunakan Amperemeter adalah 10 Ampere, maka daya yang diubah
menjadi cahaya (dan panas) pada lampu pijar tersebut adalah = 12volt * 10Ampere = 120Watt.
Mudah bukan?
Tapi ingat rumus diatas hanya berlaku untuk arus searah = DC!
Quote:
Arus AC
Arus AC atau singkatan alternating current atau arus bolak-balik, adalah arus yang pada
umumnya dihasilkan oleh PLN, dan sebenarnya masih banyak sumber yang lain tetapi itu di luar
pembahasan ini.
Untuk arus AC ini berlaku bahwa:
Psemu = V * I (VA)
Pnyata = V * I * cos F (Watt)
Pbuta = V * I * sin F (VAR)
Dimana
Psemu = Daya semu (dalam satuan Volt Ampere = VA)
Pnyata = Daya nyata (dalam satuan Watt)
Pbuta = Daya buta (dalam satuan VAR)
V = Tegangan (dalam Volt)
I = Arus (dalam Ampere)
Cos F = Faktor daya
Quote:
Lho malah bingung kan?
Kok ada faktor daya (cos F) segala, nah kebingungan inilah yang dimanfaatkan oleh para penjual
?penghemat listrik? ini gan, sehingga agan tertipu, waktu di demo pada alat peraga, di depan
mata agan kelihatan banget bahwa arus listrik akan turun dengan drastis saat ?alat penghematnya
dipasang, tetapi ketika dibawa pulang kok bayar listriknya tetap aja yah gan?, malahan nambah?.
Mari sama-sama gan pelajari faktanya bareng-bareng.
1. Disebut arus bolak-balik, karena polaritas tegangan pada kedua penghantar/ kabel berubah-
ubah terus sepanjang waktu (makanya kan colokan listrik enggak ada plus minus nya seperti
batteray kan..?), seringkali kita membaca 220V 50Hz, nah 50Hz itu berarti polaritas listrik akan
berubah setiap 1/50 detik.
3. Listrik arus bolak-balik yang terhubung dengan beban induktif, maka Arusnya akan tertinggal
terhadap Tegangannya (dalam bahasa inggrisnya disebut Lagging), nah besarnya sudut
tertinggalnya inilah yang disebut dengan faktor daya atau cos F itu tadi dimana semakin kecil
nilainya akan semakin buruk. Besarnya faktor daya tersebut selalu dibawah angka 1 dan pada
kondisi yang terburuk bisa mencapai hanya 0.6. Nah celakanya, peralatan listrik rumah tangga
pada umumnya bersifat induktif.
4. Untuk memperbaiki faktor daya = cos F, yaitu dengan ?melawan sifat induktif itu tadi, yaitu
dengan memasangkan alat yang bernama kapasitor secara paralel dengan beban.
Quote:
Sampai disini sudah OK, lha terus hubungannya rumus-rumus yang memusingkan diatas dengan
faktor daya = cos F dengan alat penghemat tadi apa?, mari gan lihat faktanya bersama-sama:
KUNCINYA kalau kita gambarkan adalah sebagai berikut:
Misalnya:
Sebuah lampu 20Watt terhubung pada tegangan listrik 220V, (dengan faktor daya=0.766, kalau
dihitung pakai kalkulator ketemu 40 derajat, dan sin F=0.643) maka:
Pnyata = V * I * cos F
Sehingga I = Pnyata / (V * cos F)
= 20 / (220 * 0.766)
= 0.119 Ampere
Nilai inilah yang ditunjuk oleh ampere meter!
Psemu = V * I
= 220 * 0.119
= 26,11 VA
Pbuta = V * I * sin F
= 220 * 0.119 * 0.643
= 16.83 VAR
Kalau agan ragu-ragu dengan hitungan diatas, coba test dengan rumus ABC waktu yang
diajarkan bapak guru agan waktu masih SMP, yaitu
Psemu2 = Pnyata2 * Pbuta2
26.112 = 202 + 16.832
Iya kan?
Kemudian dipasangkan kapasitor (yang ternyata disebut-sebut sebagai alat penghemat listrik itu),
sehingga faktor dayanya naik menjadi 0.940, (kalau dihitung dengan kalkulator ketemu 20
derajat dengan sin F = 0.342), maka kalau digambarkan lagi menjadi:
Pnyata = V * I * cos F
Sehingga I = Pnyata / (V * cos F)
= 20 / (220 * 0.940)
= 0.097 Ampere
Nilai inilah yang ditunjuk oleh ampere meter!
Psemu = V * I
= 220 * 0.097
= 21.27 VA
Pbuta = V * I * sin F
= 220 * 0.097 * 0.342
= 7.30 VAR
Terus berapa nilai kapasitor yang ditambahkan oleh alat penghemat tadi?, gampang saja, yaitu:
16.83 VAR-7.30 VAR = 9.53 VAR.
Quote:
Hebat bukan?
Hanya dengan menambahkan kapasitor saja, arus listrik yang terukur oleh amperemeter pada alat
peraga penjual ?penghemat listrik? itu bisa turun dari 0.119 Ampere menjadi 0.097 Ampere =
0.022 Ampere, tentunya ini yang membuat anda rela merogoh kocek, sedangkan mereka tidak
berani memasangkan Watt meter, yang pastinya akan tetap menunjuk pada 20 Watt, atau bahkan
VARmeter yang malah bikin bingung lagi.
Quote:
Masih bingung gan?
Meteran listrik yang terpasang di rumah kita gan itu mengapa disebut KWH meter, karena
digunakan untuk mengukur WATT bukan VA, yang kita bayar ke PLN itu adalah Watt bukan
VA.
K = Kilo = perkalian 1000
W = Watt,
H = Hour = Jam
Jadi untuk listrik arus bolak-balik, ARUS LISTRIK dalam satuan AMPERE bukan satu-satunya
faktor pengali penting dalam pengukuran daya, tetapi masih ada FAKTOR DAYA atau COSF.
Sesuai dengan rumus:
Pnyata = V * I * cosF (Watt)
Jadi dengan penambahan alat penghemat listrik, walaupun arusnya turun, kalau cos F nya naik,
maka nilai Watt nya akan tetap, dan bahkan apabila nilai kapasitor yang ditambahkan berlebihan,
misalnya dikarenakan anda terlalu bersemangat untuk ?berhemat sehingga menambahkan
kapasitor dengan sebanyak-banyaknya, maka justru kapasitor itu akan menarik arus, itulah
sebabnya mengapa pembayaran listrik adan tidak malah ngirit, tetapi malah memboros!!!
Quote:
MENGAPA PABRIK-PABRIK MEMASANG KAPASITOR
Quote:
Mengapa PLN menetapkan batas faktor daya?
Karena PLN ingin saluran transmisinya effisien, begini ceritanya: berdasarkan contoh hitung-
hitungan diatas sudah terbukti bahwa kalau untuk beban lampu yang 20Watt saja, dengan
memperbaiki faktor daya, terdapat penurunan arus sebesar 0.022 Ampere. Coba kalau 20
MegaWatt?, maka:
1. Nilai Ampere ini berpengaruh terhadap besarnya kabel yang harus digunakan oleh PLN untuk
menyalurkan dayanya. Dengan daya yang sama, apabila faktor dayanya jelek, maka arusnya
akan lebih besar, tentunya harus digunakan kabel dengan ukuran diameter yang lebih besar yang
artinya lebih mahal.
2. Dengan arus yang besar, rugi-rugi saluran yang timbul dalam saluran transmisi akan semakin
besar juga, sesuai dengan rumus:
Psaluran = I2 * R
Dimana: Psaluran = rugi-rugi yang ditimbulkan oleh panas pada saluran transmisi dalam satuan
Watt, I = arus dalam satuan Ampere, R = resistansi saluran dalam satuan OHM. Ingat, karena I di
kuadratkan, perbedaan kecil akan menjadi faktor pengali penting.
Quote:
BAGAIMANA MENGHEMAT LISTRIK
Bagi pelanggan rumahan tidak perlu repot-repot memasang kapasitor, dan jangan terlalu risau
faktor daya dan dengan rugi-rugi saluran!. Misalnya rumah agan sepanjang 100 meterpun tida
usah risau, beban yang terjauhpun paling-paling hanya lampu 10Watt yang terpasang di kandang
ayam!
1. Gunakan kabel dengan ukuran yang cukup, lebih besar-lebih baik, karena panas yang timbul
pada kabel karena kabel terlalu kecil, itulah yang disebut dengan rugi saluran. Untuk listrik
rumah dengan daya 900VA, minimal gunakan kabel 2mm, dan 2.5mm untuk daya 1200VA pada
saluran utamanya. Gunakan kabel dengan kualitas baik, apabila memungkinkan dana anda,
gantilah kabel NYM dengan kabel NYY-HY yang mempunyai kualitas isolasi lebih baik.
2. Gunakan sakelar, fitting, stop kontak dengan kualitas baik, sehingga tidak timbul panas pada
kontak-kontak sentuh.
3. Gunakan lampu hemat energi, lebih mahal sedikit atau bahkan dengan harga 5 kali lipat tidak
masalah, apabila lebih awet 10 kali dan lebih hemat 15 kali. Hindarkan pemakaian ?lampu pijar.
4. Hindarkan pemakaian alat listrik ?ndeso & katro gan? yang ada subtitusinya dimana lebih
murah energi, misalnya dispenser yang dilengkapi panas/ dingin, kompor listrik, water heater,
magic mug, radio tabung, TV-eropah, dan lain-lain.
Maka dari itu gan, mulai saat ini jangan percaya dengan iklan alat penghemat listrik. Kalau agan-
agan yang uda terlanjur membeli alat tersebut, jangan merasa bersalah banget-banget gan,
maklum karena penjual alat tersebut dibekali dengan cara-cara dan kalimat-kalimat iklan yang
cukup memblithuk gan atau menggoyangkan hati, tetapi agan-agan abis membaca thread ane
diatas uda mempunyai pegangan sehingga tidak goyah lagi imannya untuk membeli alat yang
dapat mengurangi pembayaran listrik.
https://www.kaskus.co.id/thread/537a9fa36e07e760268b4583/alat-penghemat-listrik-pembohongan-
publik-ini-faktanya/