Anda di halaman 1dari 14

Cara Menghitung Rumus Daya Listrik

Siapa sih yang saat ini tidak menggunakan listrik dalam kehidupan sehari-harinya?
Tentunya Anda sudah tidak asing lagi bukan dengan penggunaan listrik untuk memenuhi
kebutuhan setiap hari.
Anda berbagai macam elektronik yang tersedia di rumah yang memerlukan energi listrik
untuk bisa memfungsikannnya.
Tagihan listrik menjadi salah satu hal yang penting dan cukup diperhatikan dalam setiap bulannya.
Hal ini berkaitan erat dengan jumlah daya listrik yang digunakan dalam setiap bulannya.
Lalu bagaimana cara untuk mengetahui berapa daya listrik yang digunakan?
Namun tahukah Anda apa yang dimaksud dengan daya listrik? Apa rumus daya listrik? Bagaimana
cara menghitung daya listrik? Nah oleh karena itu mari simak ulasan berikut ini secara jelas agar
Anda lebih mengerti!
Pengertian Daya Listrik
Saat Anda berada dirumah dan memperhatikan barang-barang elektronik dengan cermat, maka
sering kali Anda akan menjumpai tulisan misalnya 220 V-300 W. Hal ini sering kali membuat
Anda bingung dengan maksud tulisan tersebut.
Maksud dari tulisan tersebut adalah apabila diberikan tegangan sebesar 220 v, maka daya listrik
yang akan digunakan adalah sebesar 300 Watt.
Lalu apa yang dimaksud dengan Daya Listrik? Daya listrik yang sering disebut juga dengan
istilah Electrical Power merupakan jumlah energi yang digunakan atau diserap dalam sebuah
sirkuit rangkaian.
Sumber energi yang biasanya berupa tegangan listrik akan menghasilkan daya listrik.
Selengkapnya bisa dibaca pada artikel sebelumnya pengertian tegangan listrik.
Sementara beban yang terhubung dengan tegangan listrik tersebut akan menyerap daya listrik yang
digunakan.
Bisa juga dijelaskan, yang dimaksud daya listrik adalah tingkat konsumsi daya listrik yang
diserap oleh sebuah sirkuit atau sebuah rangkaian listrik.
Misalnya sebuah lampu pijar dan setrika. Lampu pijar menyerap daya listrik yang diterimanya
kemudian mengubahnya menjadi cahaya. Sementara setrika akan mengubah daya listrik yang
diserapnya menjadi panas.
Semakin tinggi nilai Watt yang digunakan maka semakin tinggi pula daya listrik yang dipakai. Hal
ini juga erat kaitannya dengan tagihan listrik perbulannya.
Semakin tinggi daya listrik yang digunakan maka semakin tinggi pula tagihan biaya listrik
bulanannya. Maka dari itu paling tidak harus bisa cara menghitung tarif listrik agar tagihan tidak
membengkak.
Sedangkan jika pengertian daya listrik dalam konsep usaha, daya listrik merupakan
besarnya usaha yang dipakai dalam memindahkan muatan per satuan waktu.
Atau bisa juga merupakan jumlah energi listrik yang digunakan dalam setiap detiknya.
Berdasarkan teori ini terdapat rumus daya listrik yang bisa digunakan, yaitu:

P=E/t
Keterangan:
P= Daya Listrik
E= Energi dengan satuan Joule
t= waktu dengan satuan detik
Daya listrik sama dengan energi dengan satuan joule dibagi dengan waktu yang digunakan, dalam
hal ini menggunakan satuan detik. Dalam rumus daya listrik, daya listrik dilambangkan dengan
huruf “P” yang merupakan singkatan dari Power.
Sedangkan satuan Internasional yang dipakai untuk Daya Listrik adalah Watt / W. Watt didapat
dari satu joule per detik.
Adapun satuan turunan dari Watt yang sering dijumpai adalah sebagai berikut:
1 miliWatt = 0,001 Watt
1 kiloWatt = 1.000 Watt
1 MegaWatt = 1.000.000 Watt

Rumus Daya Listrik

Untuk bisa mengetahui berapa banyak daya listrik yang diserap oleh sebuah alat elektronik di
rumah, Anda bisa menghitungnya dengan menggunakan rumus daya listrik.
Rumus daya listrik ini bisa Anda dapatkan dengan menggunakan rumus P=V x I. Dimana P
merupakan Daya listrik, V adalah Tegangan listrik yang digunakan dan I adalah adalah arus listrik
yang dalam hal ini menggunakan satuan Ampere.
Anda juga bisa menghitung daya listrik dengan menggunakan hukum hambatan dengan satuan
Ohm. Yaitu, P = I2R atau P=V2/R. dimana R merupakan hambatan yang menggunakan satuan
Ohm.

P=VxI
P = I2R
P = V2/R

Keterangan :
P = Daya Listrik dengan satuan Watt (W)
V = Tegangan Listrik dengan Satuan Volt (V)
I = Arus Listrik dengan satuan Ampere (A)
R = Hambatan dengan satuan Ohm (Ω)

Namun Anda bisa menggunakan hukum persamaan Ohm yang akan mempermudah hitungan
Anda.

Hukum Ohm adalah


V=I x R

Dimana I merupakan arus Listrik dan R adalah Hambatan.

P=VxI
P = (IxR)x I
P = I2R
P = V2/R
Maka rumus persamaan daya listrik dengan menggunakan hukum ohm adalah P = V2/R

Hubungan Horsepower dan Watt

Dalam kehidupan sehari-hari tentunya Anda sering menemukan peralatan listrik yang
menggunakan Watt sebagai satuan daya listrik yang digunakan.

Akan tetapi ada juga peralatan listrik lainnya yang menggunakan satuan Horsepower atau hp.
Satuan ini dapat dikonversikan ke dalam satuan Watt yaitu 1 hp sama dengan 746 watt.

Nah itulah penjelasan lengkap mengenai pengertian, rumus daya listrik dan beberapa contoh kasus
yang biasa terjadi. Semoga informasi di atas bisa membantu Anda.

Dengan mengetahui berapa jumlah daya listrik yang terpakai maka Anda sebaiknya melakukan
penghematan penggunaan daya listrik yang digunakan setiap bulannya agar tagihan listrik Anda
tidak membengkak.

Semakin sedikit daya listrik yang Anda pakai, maka semakin hemat pula biaya pengeluaran Anda
untuk membayar tagihan listrik. Dan sisa uangnya bisa Anda kalkulasikan ke kebutuhan lainnya.
Atau bisa juga Anda tabung agar memiliki investasi untuk masa depan.
CategoriesKomponen ElektronikaTagsKelistrikan, Rumus, TeknikPost navigation
Alat Ukur Panjang Serta Fungsi & Gambarnya
Penjelasan Fungsi Kapasitor Beserta Jenis-Jenisnya

Persamaan Rumus Daya Listrik

Dalam contoh kasus II, variabel yang diketahui hanya Tegangan (V) dan Hambatan (R), jadi kita
tidak dapat menggunakan Rumus dasar daya listrik yaitu P=VI, namun kita dapat menggunakan
persamaan berdasarkan konsep Hukum Ohm untuk mempermudah perhitungannya.

Hukum Ohm :
V=IxR

Jadi, jika yang diketahui hanya Arus Listrik (I) dan Hambatan (R) saja.

P=VxI
P = (I x R) x I
P = I2R –> dapat menggunakan rumus ini untuk mencari daya listrik

Sedangkan penjabaran rumus jika diketahui hanya Tegangan (V) dan Hambatan (R) saja.
P=VxI
P = V x (V / R)
P = V2 / R –> dapat menggunakan rumus ini untuk mencari daya listrik

Hubungan Horsepower (hp) dengan Watt

Hampir semua peralatan listrik menggunakan Watt sebagai satuan konsumsi daya listrik. Tapi
ada juga peralatan tertentu yang menggunakan satuan Horsepower (hp). Dalam Konversinya, 1
hp = 746 watt.

Cara Menghitung Daya Listrik yang diperlukan Rumah – Setiap rumah yang sudah dialiri
listrik pasti dilengkapi dengan Meter Listrik dan MCB (Miniature Circuit Breaker) yang
dipasang oleh PLN. Fungsi Meter Listrik tentunya adalah mengukur seberapa besar Arus Listrik
yang digunakan agar dapat menghitung tagihan listrik. Sedangkan MCB yang merupakan
singkatan dari Miniature Circuit Breaker atau sering disebut dengan Breaker adalah alat yang
berfungsi untuk membatasi arus listrik yang digunakan dan juga sebagai pengaman dalam
Instalasi Listrik. Sebagai pengaman, MCB akan secara otomatis akan memutuskan arus listrik
jika terjadi hubungan singkat (Short Circuit) dan juga memutuskan aliran listrik jika penggunaan
daya listrik melebihi batas yang telah ditentukan.
Baca juga : Pengertian MCB dan Prinsip kerja MCB.

PLN akan memasangkan Kapasitas MCB sesuai dengan batas Daya Listrik yang diminta oleh
pelanggan. Kita dapat melihatnya melalui tulisan Ampere (Satuan Arus Listrik) yang tertera di
MCB tersebut. Contohnya 2A, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A dan lain sebagainya. Untuk meng-
konversi Arus Listrik tersebut ke Daya Listrik, kita perlu sedikit perhitungan berdasarkan Rumus
dibawah ini :

Rumus Daya Listrik

Daya Listrik = Tegangan x Arus

Atau

Watt = Volt x Ampere

Jadi jika di MCB tertulis 10A, berapakah batas Daya Listrik yang diizinkan ?
Pada Umumnya, Tegangan Listrik yang dihasilkan oleh PLN Indonesia adalah 220V

Watt = 220V x 10A


Watt = 2200 Watt atau 2200VA

Pertanyaan selanjutnya adalah berapakah daya listrik yang diperlukan oleh rumah kita?

Sebagai Contoh, anda membangun rumah baru dan akan ingin melakukan pemasangan baru
listrik PLN. Berapakah Daya Listrik yang diperlukan ?
Pertama, tuliskan peralatan listrik yang diperlukan dan daya listrik yang dikonsumsinya.
Biasanya pada peralatan listrik yang bersangkutan sudah tertera Konsumsi Daya Listrik yang
diperlukan. Terdapat 2 jenis penulisan pada Label peralatan listrik, diantaranya adalah
mencantumkan Watt atau Ampere.
Anda dapat menggunakan rumus daya listrik diatas (Watt = Volt x Ampere) untuk menghitung
konversi Ampere ke Watt.

Hal yang perlu diperhatikan adalah makin tinggi Daya Listrik yang dipasangkan, makin tinggi
pula biaya beban yang dikenakan. Oleh karena itu, kita perlu memilih pemasangan daya listrik
yang sesuai dengan kebutuhan saja. Pemasangan Daya Listrik yang rendah atau tidak cukup akan
mengalami kekurangan arus listrik dan akibatnya adalah sering loncatnya MCB (Breaker
Listrik), hal ini dapat merusak peralatan listrik rumah kita. Sedangkan pemasangan Daya listrik
yang terlalu tinggi akan mengakibatkan semakin tingginya tagihan listrik yang sebenarnya
adalah merupakan suatu pemborosan biaya.

Rumus Menghitung Daya Listrik dan membayar KWH pemakaian kita


By adminami01Posted on 12/01/2020
Rumus Daya Listrik – Setelah dipertemuan sebelumnya Penulis Rumus Rumus telah menjelaskan
tentang Rumus Bauksit secara lebih detail dan dalam, maka dipertemuan kali ini Penulis
bergantian akan menjelaskan dan menerangkan tentang Rumus Menghitung Daya Listrik secara
detail pula karena Penulis sangat yakin bahwa diluar sana masih banyak Pembaca Online yang
belum begitu mengetahui dan memahami tentang Apa Itu Daya Listrik didalam Ilmu Fisika. Oleh
karena itu dikesempatan ini Penulis akan menjelaskan tentang Daya Listrik secara lebih detail dan
dalam untuk kalian semua Para Pembaca di Laman Rumus Rumus.

Langsung saja Pengertian Daya Listrik adalah jumlah energi yg dihasilkan atau diserap di dlm
sebuah rangkaian (Sirkuit), Sumber Energi Listrik seperti contohnya Tegangan Listrik akan
menghasilkan suatu Daya Listik dan beban yg akan terhubung dengannya bisa menyerap daya
listrik tersebut. Bisa dicontohkan didalam Lampu Pijar dan Heater (Pemanas) karena didalam
Lampu Pijar ini akan menyerap daya listrik dan daya listrik tersebut akan diubah menjadi Cahaya,
tetapi jika Heater (Pemanas) menyerap Daya Listrik dan akan diubah menjadi Panas sehingga
semakin tinggi nilai Watt nya maka semakin tinggi pula daya listriknya.

Setelah mengetahui Pengertian Daya Listrik seperti yang telah dijelaskan diatas, maka sekarang
tiba saatnya bagi kalian untuk mengetahui dan memahami tentang Rumus Mencari Daya Listrik
didalam ilmu Fisika karena tidak bisa dipungkiri bahwa Mata Pelajaran Daya Listrik didalam
Fisika ini sering sekali muncul di Soal – Soal Ujian, baik itu Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.
Untuk itu bagi kalian Para Pembaca Pelajar, sangat baik sekali jika kalian untuk mempelajari
tentang Materi Cara Mencari Daya Listrik ini agar kalian bisa mengerjakan Soal – Soal Ujian
tentang Daya Listrik dengan mudah dan benar.

Rumus dan Cara Menghitung Kwh Tagihan Listrik


By adminami01Posted on 28/01/2020
Untuk Anda para pengguna listrik pascabayar, maka wajib bagi anda untuk dapat mengetahui
bagaimana cara menghitung kwh tagihan listrik yang benar. Adapun untuk menghitung kwh
tagihan listrik tersebut tentunya terdapat rumusnya dan bukan hanya dengan cara dikira-kira saja.
Pada kesempatan kali ini rumusrumus.com akan membahas secara detail tentang rumus dan
cara menghitung kwh tagihan listrik

Rumus dan Cara Menghitung Kwh Tagihan Listrik


Mengapa kita harus bias menghitung tagihan listrik kita?

Intinya kita perlu mengetahui cara menghitung tagihan listrik kita ini adalah agar kita bakal lebih
berhati-hati dalam gal membeli perabotan rumah. Selain itu, hal ini juga akan berguna bagi kita
untuk mencegah kebobolan pengeluaran karena bengkaknya tagihan listrik yang harus kita bayar.

Dalam mempermudah Anda untuk menghitung khw tagihan listrik tersebut, tentunya ada
langkah-langkah yang harus Anda lakukan terlebih dulu. Adapun langkah-langkah yang harus
kamu lakukan sebelum menghitung tarif tagihan listrikmu yaitu sebagai berikut.

Langkah 1: Ketahui Dahulu Golongan Tarif Listrik Anda


Pada langkah pertama ini, yang perlu Anda lakukan adalah dengan mengetahui golongan tarif
listrik di rumahmu. Nah, golongan tarif tersebut disesuaikan dari batas daya listrik. Untuk
golongan tarif listrik tersebut banyak macamnya seperti 900 VA, 1.300 VA, 2.200 VA, 3.300
VA, 4.400 VA, 5.500 VA, dan 6.600 VA ke atas.
Tarif listrik pun tentunya dibedakan berdasarkan beberapa golongan listrik tersebut. Untuk
golongan 900 VA akan dikenakan tarif Rp 1.352 per kWH, sedangkan untuk golongan 1.300
VA-5.600 VA ke atas akan dikenakan tarif Rp 1.467,28 per kWH.

Langkah 2: Cek Perabotan Rumah Yang Membutuhkan Listrik


Setelah Anda mengetahui golongan listrik yang Anda gunakan, langkah selanjutnya yang haru
diketahui yaitu perabotan rumah mana saja yang dapat dibilang menyedot listrik. Dalam hal ini
bukan kulkas atau AC saja, akan tetapi lampu-lampu, rice coocker, dan lain sebagainya juga
didata dan harus diketahui berapa konsumsi listriknya.

Contoh:

 2 unit AC 1 PK dengan daya 1000 watt.


 1 unit LED TV 30 inci dengan daya 60 watt.
 10 buah lampu dengan daya 40 watt.
 1 unit rice cooker dengan daya 250 watt.
 1 unit kulkas dengan daya 400 watt.

Jika semua sudah dicatat, langkah selanjutnya yaitu mengilustrasikan berapa lama perangkat-
perangkat tersebut digunakan atau menggunakan listrik. Karena tentunya lampu dan LED TV
digunakan selama seharian penuh.

Langkah 3: Mengestimasikan Konsumsi Tarif Listrik


Berikut ini cara mengestimasikan konsumsi tarif listrik:

 2 unit AC 1 PK dengan daya 1000 watt dihidupkan dari pukul 20.00 hingga 05.00 alias
12 jam. Maka total daya dari AC dalam satu hari adalah 2 x 1000 watt x 12 jam = 000
watt
 1 unit LED TV 30 inci dengan daya 60 watt menyala lima jam sehari. Jadi, konsumsi
dayanya dalam sehari adalah 60 x 5 jam = 300 watt
 10 buah lampu dengan daya 40 watt, dihidupkan dari pukul 16.00 hingga 07.00 alias 15
jam. Maka total daya dari lampu dalam satu hari adalah 7 x 300 watt x 15 jam = 500 watt
 1 unit rice cooker dengan daya 250 watt, dihidupkan dari pukul 05.00 hingga 17.00 alias
12 jam. Maka total daya dari rice cooker dalam satu hari adalah 1 x 250 watt x 12 jam
= 000 watt
 1 unit kulkas dengan daya 400 watt, dihidupkan selama 24 jam nonstop. Maka total daya
dari kulkas dalam satu hari adalah 1 x 400 watt x 24 jam = 600 watt

Cara Menghitung KWH Tagihan Listrik Dalam Satu Hari


Pada tahap ini, hal yang harus dilakukan yaitu menjumlahkan total konsumsi daya listrik dari
masing-masing perabotan rumah yang telah kita hitung sebelumnya.

Contoh:

24.000 watt + 300 watt + 31.500 watt + 3.000 watt + 3.000 watt + 9.600 watt = 68.400 watt
dalam sehari.
Jangan kaget dulu ya. Dalam menghitung tarif listrik itu menggunakan satuan Kwh atau Kilowatt
per hour atau per jam. Nah, untuk mendapatkan satuan Kwh tersebut, maka 68.400 watt : 1000
= 68,4 Kwh.

Setelah kita mengetahui angka konsumsi listrik tersebut, maka Anda hanya perlu, mengalikan
saja dengan tarif dasar listrik per golongan. Misalnya, Anda menggunakan listrik di
golongan 4.400 VA, maka tarif listrik yang berlaku yaitu 1.467,26, biaya listrikmu dalam sehari
adalah:

68,4 Kwh x Rp 1.467,26 = Rp 100.360,584

Jadi, jika dalam sehari biaya listrik yang Anda habiskan sebesar itu, maka tagihan listrik dalam
sebulan kurang lebih sebesar:

Rp 100.360,584 x 30 hari = Rp 3.010.817,52

Rumus cara menghitung Kwh Tagihan Listrik tersebut hanya berlaku dengan catatan bahwa
perabotan rumah tersebut benar-benar aktif dalam waktu dan tegangan daya yang sama seperti
yang telah kita tentukan tadi.

Demikianlah pembahasan rumusrumus.com tentang Rumus dan Cara Menghitung Kwh


Tagihan Listrik. Semoga Anda dapat memahaminya dengan baik. Terimakasih.

Rumus Hambatan Listrik dan Contoh Soal Lengkap


By adminami01Posted on 13/01/2020
Rumus Hambatan Listrik dan Contoh Soalnya – Dipertemuan sebelumnya telah Penulis bahas
tentang Rumus Daya Listrik dan Rumus Tegangan Listrik yang telah ditulis secara lebih detail
karena sudah ada contoh soalnya. Maka sekarang tiba saatnya bagi Penulis secara bergantian akan
menjelaskan tentang Rumus Menghitung Hambatan Listrik secara lebih detail pula karena tidak
bisa dipungkiri bahwa Hambatan Listrik, Tegangan Listrik dan Daya Arus Listrik saling
melengkapi dan saling membutuhkan satu sama lain.
Oleh karena itu Penulis akan menjelaskan tentang Cara Mencari Hambatan Listrik sebagai
pelengkap dari pembahasan artikel Daya Listrik dan Tegangan Listrik yang ditulis kemarin.
Langsung saja didalam Pengertian Hambatan Listrik ialah suatu perbandingan antara Tegangan
Listrik dari suatu Komponen Elektronik (Semisal Resistor) dengan Arus Listrik yang melewatinya.
Dan Hambatan Listrik ini memiliki satuan fisika bernama Satuan Ohm yang merupakan Satuan SI
(Impedansi Listrik) yang diambil dari nama Seorang Ilmuwan dan Fisikawan bernama Georg
Simon Ohm berasal dari Jerman.

Kemudian didalam Cara Menghitung Hambatan Listrik yang mempunyai satuan Ohm ini secara
umum dirumuskan seperti dibawah ini :

R=V/I

R adalah Hambatan Listrik daalm Satuan Ohm

V adalah Tegangan Listrik dalam Satuan Volt

I adalah Arus Listrik dalam Satuan Ampere

Contoh Soal Hambatan Listrik Secara Lengkap


Setelah kalian mengetahui tentang Rumus Mencari Hambatan Listrik, maka tiba saatnya bagi
kalian untuk memahami dan belajar lebih dalam lagi tentang Hambatan Listrik ini dengan melihat
Contoh – Contoh Soal Mencari Hambatan Listrik seperti dibawah ini :

” Terdapat sebuah Lampu Pijar yang memiliki Tegangan Listrik sebesar 40 Volt dengan kekuatan
Arus Listrik sebesar 10 Ampere. Maka Hitunglah besaran Hambatan Listrik yang dihasilkan oleh
Lampu Pijar tersebut ? ”.

Jawabannya :

R=V/I

R = 40 Volt / 10 Ampere

R = 4 Ohm

Jadi Hambatan Listrik yang dihasilkan oleh Lampu Pijar tersebut sebesar 4 Ohm.

Seperti itulah ulasan tentang Rumus Hambatan Listrik dan Contoh Soal secara lebih lengkap,
semoga saja apa yang telah Penulis tuliskan disini bisa bermanfaat dan berguna bagi kalian Para
Pembaca di Laman Website Rumus – Rumus ini karena sekali lagi ulasan tentang Hambatan
Listrik, Tegangan Listrik dan Kuat Arus Listrik ini sering sekali keluar di Soal – Soal Ujian Mata
Pelajaran Fisika, baik di Soal Ujian Akhir Sekolah dan Soal Ujian Nasional.

Selain itu sebagai tambahan informasi saja kepada kalian bahwa salah stu Alat Ukur yang
digunakan untuk mengukur Hambatan Listrik adalah Alat Ukur Jembatan Wheatstone yakni
sebuah Alat Ukur yang dapat digunakan untuk mengukur Hambatan Listrik yang tidak diketahui,
dan Alat Ukur Jembatan Wheatstone ini merupakan alat ukur yang ditemukan oleh Samuel Hunter
Christie pada tahun 1833 silam, tetapi dipopulerkan oleh Sir Charles Wheatstone ditahun 1843
Silam sehingga sampai sekarang Alat Ukur menjadi terkenal untuk mengukur suatu Hambatan
Listrik yang tidak bisa dihitung (tidak diketahui).

Daftar Tarif Listrik Terbaru 2020 yang Resmi Diberlakukan Kementerian ESDM

Akibat padamnya listrik di sebagian Pulau Jawa dari Minggu hingga Senin (3 – 4/8), keseluruhan
tarif listrik yang ditanggung konsumen kabarnya bakal didiskon. Kebijakan ini diambil sebagai
bentuk kompensasi Perusahaan Listrik Negara (PLN) kepada konsumen yang dirugikan.

Besaran kompensasi yang diberikan PLN disebut-sebut sekitar 20 persen dari total tagihan buat
pelanggan subsidi dan 35 persen dari total tagihan buat pelanggan nonsubsidi. Persentase diskon
tarif ini telah diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 27 Tahun 2017.

Kebijakan kompensasi tarif ini sedianya mulai diberlakukan buat tagihan listrik selama
pemakaian di bulan Agustus 2019. Nah, ngomongin soal tarif listrik, kamu udah tahu belum
berapa besaran terkini yang ditetapkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral?

Kalau belum, kamu perlu tahu nih, apalagi kalau berencana lagi berhemat pengeluaran rutin tiap
bulan. Tagihan listrik yang membengkak tentu aja menjadi beban buat keuangan. Agar semua
pengeluaran terukur dengan baik, simak dulu informasi tarif listrik berikut ini.
Ini besaran tarif listrik tahun 2020 yang resmi ditetapkan Kementerian ESDM buat rumah
tangga, bisnis, dan industri

Besaran tarif listrik yang dikenakan ke konsumen telah diatur ketentuannya oleh Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral atau Kementerian ESDM. Penetapan tarif tenaga listrik
berbeda-beda buat tiap-tiap golongan tarif.

Menurut Peraturan Menteri ESDM No. 31 Tahun 2014 dan No. 9 Tahun 2015, ada 12 golongan
yang besaran tarif tenaga listriknya disesuaikan. Penyesuaian tariff adjustment yang biasanya
diumumkan setiap tiga bulan sekali kini pengumumannya dilakukan tiap bulan.

Penyesuaian besaran tarif ini dilakukan setelah melalui kajian berdasarkan nilai tukar dolar
Amerika Serikat terhadap rupiah, harga minyak mentah atau Indonesian Crude Price (ICP), dan
inflasi.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, PLN dan Kementerian ESDM perlu membuat
penyesuaian tarif tenaga listrik. Adanya penyesuaian ini bertujuan agar PLN bisa:

 mempertahankan kelangsungan perusahaan penyediaan tenaga listrik,


 meningkatkan kualitas pelayanan,
 meningkatkan elektrifikasi,
 dan mendorong subsidi listrik yang lebih tepat sasaran.
Lalu, berapa besaran tarif terkini yang telah disesuaikan? Berikut ini adalah daftar besaran tarif
tenaga listrik resmi dari Kementerian ESDM dan PLN menurut golongannya.

Golongan tarif listrik Batas daya Biaya pemakaian


R-1/TR 1.300 VA Rp 1.467,28/kWh
R-1/TR 2.200 VA Rp 1.467,28/kWh
R-2/TR 3.500 VA – 5.500 VA Rp 1.467,28/kWh
R-3/TR > 6.600 VA Rp 1.467,28/kWh
B-2/TR 5.501 VA – 200 kVA Rp 1.467,28/kWh
B-3/TM > 200 kVA Rp 1.114,74/kWh
I-3/TM > 200 kVA Rp 1.115/kWh
I-4/TT > 30.000 kVA Rp 996,74/kWh
P-1/TR 5.501 VA – 200 kVA Rp 1.467/kWh
P-2/TM > 200 kVA Rp 1.114,74/kWh
P-3/TR Rp 1.467,28/kWh
L/TR, TM, TT Rp 1.644,52/kWh

Ini 12 golongan tarif listrik yang mendapat penyesuaian besaran tarif, siapa aja mereka?
Seperti yang telah kamu lihat pada tabel besaran tarif listrik di atas, ada 12 golongan tarif yang
telah diatur besaran tarifnya. Golongan-golongan tarif tersebut secara umum terbagi menjadi
pelayanan sosial, rumah tangga, bisnis, industri, kantor pemerintahan, traksi, dan curah.

Sementara 12 golongan tarif tenaga listrik yang mendapat penyesuaian menurut peraturan
Kementerian ESDM adalah sebagai berikut:

Golongan tarif listrik Batas daya Konsumen


R-1/TR 1.300 VA Rumah tangga kecil
R-1/TR 2.200 VA Rumah tangga kecil
R-2/TR 3.500 VA – 5.500 VA Rumah tangga menengah
R-3/TR > 6.600 VA Rumah tangga besar
B-2/TR 5.501 VA – 200 kVA Bisnis sedang
B-3/TM > 200 kVA Bisnis besar
I-3/TM > 200 kVA Industri skala menengah
I-4/TT > 30.000 kVA Industri besar
P-1/TR 5.501 VA – 200 kVA Kantor pemerintah kecil
P-2/TM > 200 kVA Kantor pemerintah besar
P-3/TR Penerangan jalan umum
L/TR, TM, TT Layanan khusus

Anda mungkin juga menyukai