Siapa sih yang saat ini tidak menggunakan listrik dalam kehidupan sehari-harinya?
Tentunya Anda sudah tidak asing lagi bukan dengan penggunaan listrik untuk memenuhi
kebutuhan setiap hari.
Anda berbagai macam elektronik yang tersedia di rumah yang memerlukan energi listrik
untuk bisa memfungsikannnya.
Tagihan listrik menjadi salah satu hal yang penting dan cukup diperhatikan dalam setiap bulannya.
Hal ini berkaitan erat dengan jumlah daya listrik yang digunakan dalam setiap bulannya.
Lalu bagaimana cara untuk mengetahui berapa daya listrik yang digunakan?
Namun tahukah Anda apa yang dimaksud dengan daya listrik? Apa rumus daya listrik? Bagaimana
cara menghitung daya listrik? Nah oleh karena itu mari simak ulasan berikut ini secara jelas agar
Anda lebih mengerti!
Pengertian Daya Listrik
Saat Anda berada dirumah dan memperhatikan barang-barang elektronik dengan cermat, maka
sering kali Anda akan menjumpai tulisan misalnya 220 V-300 W. Hal ini sering kali membuat
Anda bingung dengan maksud tulisan tersebut.
Maksud dari tulisan tersebut adalah apabila diberikan tegangan sebesar 220 v, maka daya listrik
yang akan digunakan adalah sebesar 300 Watt.
Lalu apa yang dimaksud dengan Daya Listrik? Daya listrik yang sering disebut juga dengan
istilah Electrical Power merupakan jumlah energi yang digunakan atau diserap dalam sebuah
sirkuit rangkaian.
Sumber energi yang biasanya berupa tegangan listrik akan menghasilkan daya listrik.
Selengkapnya bisa dibaca pada artikel sebelumnya pengertian tegangan listrik.
Sementara beban yang terhubung dengan tegangan listrik tersebut akan menyerap daya listrik yang
digunakan.
Bisa juga dijelaskan, yang dimaksud daya listrik adalah tingkat konsumsi daya listrik yang
diserap oleh sebuah sirkuit atau sebuah rangkaian listrik.
Misalnya sebuah lampu pijar dan setrika. Lampu pijar menyerap daya listrik yang diterimanya
kemudian mengubahnya menjadi cahaya. Sementara setrika akan mengubah daya listrik yang
diserapnya menjadi panas.
Semakin tinggi nilai Watt yang digunakan maka semakin tinggi pula daya listrik yang dipakai. Hal
ini juga erat kaitannya dengan tagihan listrik perbulannya.
Semakin tinggi daya listrik yang digunakan maka semakin tinggi pula tagihan biaya listrik
bulanannya. Maka dari itu paling tidak harus bisa cara menghitung tarif listrik agar tagihan tidak
membengkak.
Sedangkan jika pengertian daya listrik dalam konsep usaha, daya listrik merupakan
besarnya usaha yang dipakai dalam memindahkan muatan per satuan waktu.
Atau bisa juga merupakan jumlah energi listrik yang digunakan dalam setiap detiknya.
Berdasarkan teori ini terdapat rumus daya listrik yang bisa digunakan, yaitu:
P=E/t
Keterangan:
P= Daya Listrik
E= Energi dengan satuan Joule
t= waktu dengan satuan detik
Daya listrik sama dengan energi dengan satuan joule dibagi dengan waktu yang digunakan, dalam
hal ini menggunakan satuan detik. Dalam rumus daya listrik, daya listrik dilambangkan dengan
huruf “P” yang merupakan singkatan dari Power.
Sedangkan satuan Internasional yang dipakai untuk Daya Listrik adalah Watt / W. Watt didapat
dari satu joule per detik.
Adapun satuan turunan dari Watt yang sering dijumpai adalah sebagai berikut:
1 miliWatt = 0,001 Watt
1 kiloWatt = 1.000 Watt
1 MegaWatt = 1.000.000 Watt
Untuk bisa mengetahui berapa banyak daya listrik yang diserap oleh sebuah alat elektronik di
rumah, Anda bisa menghitungnya dengan menggunakan rumus daya listrik.
Rumus daya listrik ini bisa Anda dapatkan dengan menggunakan rumus P=V x I. Dimana P
merupakan Daya listrik, V adalah Tegangan listrik yang digunakan dan I adalah adalah arus listrik
yang dalam hal ini menggunakan satuan Ampere.
Anda juga bisa menghitung daya listrik dengan menggunakan hukum hambatan dengan satuan
Ohm. Yaitu, P = I2R atau P=V2/R. dimana R merupakan hambatan yang menggunakan satuan
Ohm.
P=VxI
P = I2R
P = V2/R
Keterangan :
P = Daya Listrik dengan satuan Watt (W)
V = Tegangan Listrik dengan Satuan Volt (V)
I = Arus Listrik dengan satuan Ampere (A)
R = Hambatan dengan satuan Ohm (Ω)
Namun Anda bisa menggunakan hukum persamaan Ohm yang akan mempermudah hitungan
Anda.
P=VxI
P = (IxR)x I
P = I2R
P = V2/R
Maka rumus persamaan daya listrik dengan menggunakan hukum ohm adalah P = V2/R
Dalam kehidupan sehari-hari tentunya Anda sering menemukan peralatan listrik yang
menggunakan Watt sebagai satuan daya listrik yang digunakan.
Akan tetapi ada juga peralatan listrik lainnya yang menggunakan satuan Horsepower atau hp.
Satuan ini dapat dikonversikan ke dalam satuan Watt yaitu 1 hp sama dengan 746 watt.
Nah itulah penjelasan lengkap mengenai pengertian, rumus daya listrik dan beberapa contoh kasus
yang biasa terjadi. Semoga informasi di atas bisa membantu Anda.
Dengan mengetahui berapa jumlah daya listrik yang terpakai maka Anda sebaiknya melakukan
penghematan penggunaan daya listrik yang digunakan setiap bulannya agar tagihan listrik Anda
tidak membengkak.
Semakin sedikit daya listrik yang Anda pakai, maka semakin hemat pula biaya pengeluaran Anda
untuk membayar tagihan listrik. Dan sisa uangnya bisa Anda kalkulasikan ke kebutuhan lainnya.
Atau bisa juga Anda tabung agar memiliki investasi untuk masa depan.
CategoriesKomponen ElektronikaTagsKelistrikan, Rumus, TeknikPost navigation
Alat Ukur Panjang Serta Fungsi & Gambarnya
Penjelasan Fungsi Kapasitor Beserta Jenis-Jenisnya
Dalam contoh kasus II, variabel yang diketahui hanya Tegangan (V) dan Hambatan (R), jadi kita
tidak dapat menggunakan Rumus dasar daya listrik yaitu P=VI, namun kita dapat menggunakan
persamaan berdasarkan konsep Hukum Ohm untuk mempermudah perhitungannya.
Hukum Ohm :
V=IxR
Jadi, jika yang diketahui hanya Arus Listrik (I) dan Hambatan (R) saja.
P=VxI
P = (I x R) x I
P = I2R –> dapat menggunakan rumus ini untuk mencari daya listrik
Sedangkan penjabaran rumus jika diketahui hanya Tegangan (V) dan Hambatan (R) saja.
P=VxI
P = V x (V / R)
P = V2 / R –> dapat menggunakan rumus ini untuk mencari daya listrik
Hampir semua peralatan listrik menggunakan Watt sebagai satuan konsumsi daya listrik. Tapi
ada juga peralatan tertentu yang menggunakan satuan Horsepower (hp). Dalam Konversinya, 1
hp = 746 watt.
Cara Menghitung Daya Listrik yang diperlukan Rumah – Setiap rumah yang sudah dialiri
listrik pasti dilengkapi dengan Meter Listrik dan MCB (Miniature Circuit Breaker) yang
dipasang oleh PLN. Fungsi Meter Listrik tentunya adalah mengukur seberapa besar Arus Listrik
yang digunakan agar dapat menghitung tagihan listrik. Sedangkan MCB yang merupakan
singkatan dari Miniature Circuit Breaker atau sering disebut dengan Breaker adalah alat yang
berfungsi untuk membatasi arus listrik yang digunakan dan juga sebagai pengaman dalam
Instalasi Listrik. Sebagai pengaman, MCB akan secara otomatis akan memutuskan arus listrik
jika terjadi hubungan singkat (Short Circuit) dan juga memutuskan aliran listrik jika penggunaan
daya listrik melebihi batas yang telah ditentukan.
Baca juga : Pengertian MCB dan Prinsip kerja MCB.
PLN akan memasangkan Kapasitas MCB sesuai dengan batas Daya Listrik yang diminta oleh
pelanggan. Kita dapat melihatnya melalui tulisan Ampere (Satuan Arus Listrik) yang tertera di
MCB tersebut. Contohnya 2A, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A dan lain sebagainya. Untuk meng-
konversi Arus Listrik tersebut ke Daya Listrik, kita perlu sedikit perhitungan berdasarkan Rumus
dibawah ini :
Atau
Jadi jika di MCB tertulis 10A, berapakah batas Daya Listrik yang diizinkan ?
Pada Umumnya, Tegangan Listrik yang dihasilkan oleh PLN Indonesia adalah 220V
Pertanyaan selanjutnya adalah berapakah daya listrik yang diperlukan oleh rumah kita?
Sebagai Contoh, anda membangun rumah baru dan akan ingin melakukan pemasangan baru
listrik PLN. Berapakah Daya Listrik yang diperlukan ?
Pertama, tuliskan peralatan listrik yang diperlukan dan daya listrik yang dikonsumsinya.
Biasanya pada peralatan listrik yang bersangkutan sudah tertera Konsumsi Daya Listrik yang
diperlukan. Terdapat 2 jenis penulisan pada Label peralatan listrik, diantaranya adalah
mencantumkan Watt atau Ampere.
Anda dapat menggunakan rumus daya listrik diatas (Watt = Volt x Ampere) untuk menghitung
konversi Ampere ke Watt.
Hal yang perlu diperhatikan adalah makin tinggi Daya Listrik yang dipasangkan, makin tinggi
pula biaya beban yang dikenakan. Oleh karena itu, kita perlu memilih pemasangan daya listrik
yang sesuai dengan kebutuhan saja. Pemasangan Daya Listrik yang rendah atau tidak cukup akan
mengalami kekurangan arus listrik dan akibatnya adalah sering loncatnya MCB (Breaker
Listrik), hal ini dapat merusak peralatan listrik rumah kita. Sedangkan pemasangan Daya listrik
yang terlalu tinggi akan mengakibatkan semakin tingginya tagihan listrik yang sebenarnya
adalah merupakan suatu pemborosan biaya.
Langsung saja Pengertian Daya Listrik adalah jumlah energi yg dihasilkan atau diserap di dlm
sebuah rangkaian (Sirkuit), Sumber Energi Listrik seperti contohnya Tegangan Listrik akan
menghasilkan suatu Daya Listik dan beban yg akan terhubung dengannya bisa menyerap daya
listrik tersebut. Bisa dicontohkan didalam Lampu Pijar dan Heater (Pemanas) karena didalam
Lampu Pijar ini akan menyerap daya listrik dan daya listrik tersebut akan diubah menjadi Cahaya,
tetapi jika Heater (Pemanas) menyerap Daya Listrik dan akan diubah menjadi Panas sehingga
semakin tinggi nilai Watt nya maka semakin tinggi pula daya listriknya.
Setelah mengetahui Pengertian Daya Listrik seperti yang telah dijelaskan diatas, maka sekarang
tiba saatnya bagi kalian untuk mengetahui dan memahami tentang Rumus Mencari Daya Listrik
didalam ilmu Fisika karena tidak bisa dipungkiri bahwa Mata Pelajaran Daya Listrik didalam
Fisika ini sering sekali muncul di Soal – Soal Ujian, baik itu Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.
Untuk itu bagi kalian Para Pembaca Pelajar, sangat baik sekali jika kalian untuk mempelajari
tentang Materi Cara Mencari Daya Listrik ini agar kalian bisa mengerjakan Soal – Soal Ujian
tentang Daya Listrik dengan mudah dan benar.
Intinya kita perlu mengetahui cara menghitung tagihan listrik kita ini adalah agar kita bakal lebih
berhati-hati dalam gal membeli perabotan rumah. Selain itu, hal ini juga akan berguna bagi kita
untuk mencegah kebobolan pengeluaran karena bengkaknya tagihan listrik yang harus kita bayar.
Dalam mempermudah Anda untuk menghitung khw tagihan listrik tersebut, tentunya ada
langkah-langkah yang harus Anda lakukan terlebih dulu. Adapun langkah-langkah yang harus
kamu lakukan sebelum menghitung tarif tagihan listrikmu yaitu sebagai berikut.
Contoh:
Jika semua sudah dicatat, langkah selanjutnya yaitu mengilustrasikan berapa lama perangkat-
perangkat tersebut digunakan atau menggunakan listrik. Karena tentunya lampu dan LED TV
digunakan selama seharian penuh.
2 unit AC 1 PK dengan daya 1000 watt dihidupkan dari pukul 20.00 hingga 05.00 alias
12 jam. Maka total daya dari AC dalam satu hari adalah 2 x 1000 watt x 12 jam = 000
watt
1 unit LED TV 30 inci dengan daya 60 watt menyala lima jam sehari. Jadi, konsumsi
dayanya dalam sehari adalah 60 x 5 jam = 300 watt
10 buah lampu dengan daya 40 watt, dihidupkan dari pukul 16.00 hingga 07.00 alias 15
jam. Maka total daya dari lampu dalam satu hari adalah 7 x 300 watt x 15 jam = 500 watt
1 unit rice cooker dengan daya 250 watt, dihidupkan dari pukul 05.00 hingga 17.00 alias
12 jam. Maka total daya dari rice cooker dalam satu hari adalah 1 x 250 watt x 12 jam
= 000 watt
1 unit kulkas dengan daya 400 watt, dihidupkan selama 24 jam nonstop. Maka total daya
dari kulkas dalam satu hari adalah 1 x 400 watt x 24 jam = 600 watt
Contoh:
24.000 watt + 300 watt + 31.500 watt + 3.000 watt + 3.000 watt + 9.600 watt = 68.400 watt
dalam sehari.
Jangan kaget dulu ya. Dalam menghitung tarif listrik itu menggunakan satuan Kwh atau Kilowatt
per hour atau per jam. Nah, untuk mendapatkan satuan Kwh tersebut, maka 68.400 watt : 1000
= 68,4 Kwh.
Setelah kita mengetahui angka konsumsi listrik tersebut, maka Anda hanya perlu, mengalikan
saja dengan tarif dasar listrik per golongan. Misalnya, Anda menggunakan listrik di
golongan 4.400 VA, maka tarif listrik yang berlaku yaitu 1.467,26, biaya listrikmu dalam sehari
adalah:
Jadi, jika dalam sehari biaya listrik yang Anda habiskan sebesar itu, maka tagihan listrik dalam
sebulan kurang lebih sebesar:
Rumus cara menghitung Kwh Tagihan Listrik tersebut hanya berlaku dengan catatan bahwa
perabotan rumah tersebut benar-benar aktif dalam waktu dan tegangan daya yang sama seperti
yang telah kita tentukan tadi.
Kemudian didalam Cara Menghitung Hambatan Listrik yang mempunyai satuan Ohm ini secara
umum dirumuskan seperti dibawah ini :
R=V/I
” Terdapat sebuah Lampu Pijar yang memiliki Tegangan Listrik sebesar 40 Volt dengan kekuatan
Arus Listrik sebesar 10 Ampere. Maka Hitunglah besaran Hambatan Listrik yang dihasilkan oleh
Lampu Pijar tersebut ? ”.
Jawabannya :
R=V/I
R = 40 Volt / 10 Ampere
R = 4 Ohm
Jadi Hambatan Listrik yang dihasilkan oleh Lampu Pijar tersebut sebesar 4 Ohm.
Seperti itulah ulasan tentang Rumus Hambatan Listrik dan Contoh Soal secara lebih lengkap,
semoga saja apa yang telah Penulis tuliskan disini bisa bermanfaat dan berguna bagi kalian Para
Pembaca di Laman Website Rumus – Rumus ini karena sekali lagi ulasan tentang Hambatan
Listrik, Tegangan Listrik dan Kuat Arus Listrik ini sering sekali keluar di Soal – Soal Ujian Mata
Pelajaran Fisika, baik di Soal Ujian Akhir Sekolah dan Soal Ujian Nasional.
Selain itu sebagai tambahan informasi saja kepada kalian bahwa salah stu Alat Ukur yang
digunakan untuk mengukur Hambatan Listrik adalah Alat Ukur Jembatan Wheatstone yakni
sebuah Alat Ukur yang dapat digunakan untuk mengukur Hambatan Listrik yang tidak diketahui,
dan Alat Ukur Jembatan Wheatstone ini merupakan alat ukur yang ditemukan oleh Samuel Hunter
Christie pada tahun 1833 silam, tetapi dipopulerkan oleh Sir Charles Wheatstone ditahun 1843
Silam sehingga sampai sekarang Alat Ukur menjadi terkenal untuk mengukur suatu Hambatan
Listrik yang tidak bisa dihitung (tidak diketahui).
Daftar Tarif Listrik Terbaru 2020 yang Resmi Diberlakukan Kementerian ESDM
Akibat padamnya listrik di sebagian Pulau Jawa dari Minggu hingga Senin (3 – 4/8), keseluruhan
tarif listrik yang ditanggung konsumen kabarnya bakal didiskon. Kebijakan ini diambil sebagai
bentuk kompensasi Perusahaan Listrik Negara (PLN) kepada konsumen yang dirugikan.
Besaran kompensasi yang diberikan PLN disebut-sebut sekitar 20 persen dari total tagihan buat
pelanggan subsidi dan 35 persen dari total tagihan buat pelanggan nonsubsidi. Persentase diskon
tarif ini telah diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 27 Tahun 2017.
Kebijakan kompensasi tarif ini sedianya mulai diberlakukan buat tagihan listrik selama
pemakaian di bulan Agustus 2019. Nah, ngomongin soal tarif listrik, kamu udah tahu belum
berapa besaran terkini yang ditetapkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral?
Kalau belum, kamu perlu tahu nih, apalagi kalau berencana lagi berhemat pengeluaran rutin tiap
bulan. Tagihan listrik yang membengkak tentu aja menjadi beban buat keuangan. Agar semua
pengeluaran terukur dengan baik, simak dulu informasi tarif listrik berikut ini.
Ini besaran tarif listrik tahun 2020 yang resmi ditetapkan Kementerian ESDM buat rumah
tangga, bisnis, dan industri
Besaran tarif listrik yang dikenakan ke konsumen telah diatur ketentuannya oleh Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral atau Kementerian ESDM. Penetapan tarif tenaga listrik
berbeda-beda buat tiap-tiap golongan tarif.
Menurut Peraturan Menteri ESDM No. 31 Tahun 2014 dan No. 9 Tahun 2015, ada 12 golongan
yang besaran tarif tenaga listriknya disesuaikan. Penyesuaian tariff adjustment yang biasanya
diumumkan setiap tiga bulan sekali kini pengumumannya dilakukan tiap bulan.
Penyesuaian besaran tarif ini dilakukan setelah melalui kajian berdasarkan nilai tukar dolar
Amerika Serikat terhadap rupiah, harga minyak mentah atau Indonesian Crude Price (ICP), dan
inflasi.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, PLN dan Kementerian ESDM perlu membuat
penyesuaian tarif tenaga listrik. Adanya penyesuaian ini bertujuan agar PLN bisa:
Ini 12 golongan tarif listrik yang mendapat penyesuaian besaran tarif, siapa aja mereka?
Seperti yang telah kamu lihat pada tabel besaran tarif listrik di atas, ada 12 golongan tarif yang
telah diatur besaran tarifnya. Golongan-golongan tarif tersebut secara umum terbagi menjadi
pelayanan sosial, rumah tangga, bisnis, industri, kantor pemerintahan, traksi, dan curah.
Sementara 12 golongan tarif tenaga listrik yang mendapat penyesuaian menurut peraturan
Kementerian ESDM adalah sebagai berikut: