PROPOSAL PENELITIAN
Proposal penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi kurikulum dalam
studi jurusan Teknik Mesin S-1 Universitas Muhamadiyah Surabaya
Disusun Oleh :
NIM : 20141331107
1
Proposal Penelitian
“Rancang Bangun Mencetak Batu Bata Secara Efektif”
KATA PENGANTAR
Segala ucap syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat,
taufik, hidayat, kesehatan, keselamatan dan masih banyak lagi karunia yang telah diberikan
olehNYA. Serta tak luput shalawat serta salam penulis ucapkan kepada junjungan nabi agung
Muhamad SAW semoga Allah memberi kesejahteraan kepada beliau, keluarga dan para
sahabatnya yang mana kita sebagai umat yang menantikan safaatnya kelak di akhirat nanti.
Terima kasih yang besar penulis haturkan kepada seluruh pihak yang terkait atas
keberhasilan penulis menyelesaikan tugas proposal penelitian teknik mesin. Bapak Hanif selaku
dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingannya kepada penulis untuk
menyelesaikan perencanaan proposal ini dengan baik.
Kepada orang tua penulis yang selalu memberikan semangat, dukungan dan doa yang tak
henti-hentinya beliau panjatkan untuk anaknya agar meraih mimpinya, semoga Allah SWT selalu
memberikan kesehatan dan menjaga beliau dimanapun berada.
Terakhir kepada teman-teman jurusan teknik mesin yang juga selalu memberikan
semangat dan bantuan kepada penulis ketika mengalami kesulitan. Semoga kita dapat menjadi
sarjana yang dapat bermanfaat bagi umat dan negara.
Sekian ucapan terima kasih dan syukur penulis kepada semua yang telah bersangkutan
dalam menyelesaikan proposal ini, semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca, dan tak lupa permohonan kritik dan saran dari pembaca untuk melengkapi dan
memperbaiki segala kekurangan dalam perencanaan ini karena tidak ada hal yang benar-benar
sempurna di dunia ini. Terima kasih, wassallamu’allaikum Wr Wb.
Teguh Widianto
2
Proposal Penelitian
“Rancang Bangun Mencetak Batu Bata Secara Efektif”
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………………………………... 1
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….... 2
DAFTAR ISI………………………………...……………………….………………………...… 3
BAB I PENDAHUALUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………….……. 4
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………….……… 5
1.3 Batasan Masalah…………………………………………………………….……...... 6
1.4 Tujuan Penelitian……………………………...……………………………….…….. 6
1.5 Manfaat Penelitian……………….………………………………………….……..… 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Sebelumnya………….…………………………………………….…….... 9
2.2 Teori Pendukung Penelitian…………………………………………………..…….... 9
2.3 Hipotesis……………………………………………...………………………….…. 13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian…………………………………………………….………….… .14
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………………….……… 14
3.3 Variabel Penelitian……………………………………………………….………..... 15
3.4 Peralatan dan Bahan Penelitian……………………………………….…………..… 15
3.5 Diagram Alir Penelitian…………..……………………………….………………... 18
3.6 Prosedur Pengujian…………………………………………………………………. 19
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………... 20
LEMBAR KONSULTASI……………………………………….……………………………... 21
3
Proposal Penelitian
“Rancang Bangun Mencetak Batu Bata Secara Efektif”
BAB I
PENDAHULUAN
4
Proposal Penelitian
“Rancang Bangun Mencetak Batu Bata Secara Efektif”
Dari kasus tersebut untuk membantu memenuhi kebutuhan akan batu bata yang
berkualitas, juga untuk membantu para pengrajin batu bata agar usahanya dapat bersaing dalam
skala yang luas atau bahkan sampai dapat diekspor sampai keluar negeri, sebagai seorang teknik
mesin yaitu menciptakan mesin mencetak batu bata sesuai ekspektasi. Dengan terciptanya mesin
tersbut diharapkan dapat meningkatkan jumlah produksi dengan waktu yang lebih cepat dari
biasanya dan tentunya dengan kualitas yang lebih baik dari buatan tangan biasa. Selain itu secara
otomatis akan menongkatkan ekonomi masyarakat, terutama bagi para pengrajin.
5
Proposal Penelitian
“Rancang Bangun Mencetak Batu Bata Secara Efektif”
penggeraknya dan memungkinkan dengan kapasitas yang sama mesin penggereak dapat
dikecilkan dayanya.
Secara garis besar rumusan masalah ini yaitu :
1. Bagaimana merubah rancangan mesin pencetak batu bata ini agar lebih efektif dan
efisien?
2. Bagaimana menciptakan mesin dengan daya yang kecil tetapi mampu memberikan
kapasitas hasil yang besar?
l. Tujuan Akademis
a) Memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Mesin Konversi Energi II.
b) Menerapkan ilmu yang didapat di bangku perkulihan secara terpadu dan terperinci
sehingga berguna bagi perkembangan industri di lndonesia.
c) Melatih dan mengembangkan kreatifitas dalam merancang dan mengemukakan gagasan
ilmiah sesuai dengan spesifikasinya secara sistematis.
d) Membuat inovasi dan perbaikan untuk mesin yang telah dirancang sebelumnya.
2. Tujuan Teknis
8
Proposal Penelitian
“Rancang Bangun Mencetak Batu Bata Secara Efektif”
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kedua, penelitian tentang rancang bangun mesin pencetak batu bata yaitu dengan
mengangkat masalah hasil cetakan pada bagian permukaan batu bata masih kasar sehingga perlu
dilakukan penelitian untuk mendapatkan hasil yang lebih halus. Hasil penelitian tersebut yaitu
membuatkan tempat aliran untuk pelumasan yang diberikan pada bagian ujung output, sehingga
sebelum batu bata keluar, bahan tersebut akan menerima pelumasan yang membuat permukaan
menjadi halus saat keluar.
Sectional flight
Helicoid flight
ribbon flight
cut flight
9
Proposal Penelitian
“Rancang Bangun Mencetak Batu Bata Secara Efektif”
Konveyor berfiight section dibuat dari pisau-pisau pendek yang disatukan -tiap pisau
berpilin satu putaran penuh- dengan cara disimpul tepat pada tiap ujung sebuah pisau dengan
paku keling sehingga akhirnya akan membentuk sebuah pilinan yang panjang.
Sebuah helicoid flight, bentuknya seperti pita panjang yang berpilin mengelilingi suatu
poros . Untuk membentuk suatu konveyor, flight- flight itu disatukan dengan cara dilas tepat
pada poros yang bersesuaian dengan pilinan berikutnya. Flight khusus digunakan dimana suhu
dan tingkat kerusakan tinggi adalah flight cast iron. Flight-flight ini disusun sehingga
membentuk sebuah konveyor. Untuk bahan yang lengket, digunakan ribbon flight. Untuk
mengaduk digunakan cut flight. Flight pengaduk ini dibuat dari flight biasa, yaitu dengan cara
memotong-motong flight biasa lalu membelokkan potongannya ke berbagai arah. Untuk
mendapatkan konveyor panjang yang lebih sederhana dan murah, biasanya konveyor tersebut itu
disusun dari konveyor-konveyor pendek. Sepasang konveyor pendek disatukan dengan sebuah
penahan yang disebut hanger dan disesuaikan pasangan pilinannya. Tiap konveyor pendek
mempunyai standar tertentu sehingga dapat dipasang dengan konveyor pendek lainnya, yaitu
dengan cara memasukkan salah satu poros sebuah konveyor ke lubang yang terdapat pada poros
konveyor yang satunya lagi
10
Proposal Penelitian
“Rancang Bangun Mencetak Batu Bata Secara Efektif”
a Sectional adalah pisau yang belum terpasang oleh pilin.
b. Helicoid adalah bentuknya seperti pita panjang yang berpilin mengelilingi suatu poros.
c. Cast Iron merupakan flight khusus digunakan dimana suhu dan tingkat kerusakan tinggi.
1. Diameter sekrup
2. Kecepatan sekrup
Jumlah penerbangan terpasang pada poros ulir
Penerbangan: Single, double, triple dan penerbangan sering digunakan. Tiket juga
dikenal sebagai helixes. Dengan setiap peningkatan dalam penerbangan, ada peningkatan
20% kapasitas. Oleh karena itu, pompa penerbangan tunggal memiliki kapasitas yaitu
80% dari pompa penerbangan ganda, yang pada gilirannya memiliki kapasitas yaitu 80%
dari kapasitas penerbangan triple. Pompa tiga penerbangan dapat menangani kapasitas
yang paling dalam jumlah sedikit ruang.
3. Sudut kemiringan sekrup
Semakin besar sudut kemiringan, semakin rendah output. Output menurunkan sekitar 3%
untuk setiap kenaikan tingkat kemiringan di atas 22.
4. Tingkat berpengaruh dalam ruang pengaruh
5. Rasio diameter poros sekrup dengan diameter luar sekrup penerbangan
6. Clearance antara penerbangan sekrup dan melalui
11
Proposal Penelitian
“Rancang Bangun Mencetak Batu Bata Secara Efektif”
Dimana :
Q = debit aliran (m3/s)
A = luas penampang (m2)
V = laju aliran fluida (m/s)
Dimana :
Q = debit aliran (m3/s)
V = volume (m3)
t = selang waktu (s)
Aliran yang tidak memenuhi sifat-sifat di atas disebut : ALIRAN TURBULEN.
DEBIT
Fluida mengalir dengan kecepatan tertentu, misalnya v meter per detik. Misal penampang tabung
alir berpenampang A, maka yang dimaksud dengan debit fluida adalah volume fluida yang
mengalir persatuan waktu melalui suatu pipa dengan luas penampang A dan dengan kecepatan v.
Q = Vol / Δt atau Q = A . v
12
Proposal Penelitian
“Rancang Bangun Mencetak Batu Bata Secara Efektif”
Q = debit fluida dalam satuan SI m3/det
Vol = volume fluida satuannya m3
A = luas penampang tabung alir satuannya m2
V = kecepatan alir fluida satuannya m/det
PERSAMAN KONTINUITAS
Apabila suatu fluida ideal bergerak atau mengalir didalam suatu pipa, maka massa fluida yang
masuk ke dalam pipa akan sama dengan yang keluar dari pipa selama selang waktu tertentu. Jika
tidak demikian, maka akan terjadi pemambahan atau pengurangan massa pada bagian tertentu si
dalam pipa. Dalam hal ini berarti telah terjadi pemampatan atau perenggangan fluida atau dengan
`kata lain tidak dapat lagi di sebut tak termampatkan. Air yang mengalir di dalam pipa air
dianggap mempunyai debit yang sama di sembarang titik. Atau jika ditinjau 2 tempat,
maka: Debit aliran 1 = Debit aliran 2, atau :
2.3 Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran, peneliti menyatakan hipotesis
penelitian dari penelitian ini adalah:
Dengan merubah screw conveyor bahan menjadi lebih pendek tetapi dengan diameter yang lebih
besar maka akan memperkecil beban yang diterima oleh mesin penggerak. Dengan beban yang
kecil rasio antara driver dan driven dapat dikecilkan untuk mendapatkan rpm yang lebih tinggi.
Sehingga kapasitas output dari screw conveyor akan besar. Hal ini sesuai dengan teori tentang
kapasitas output screw (Cheremisinoff, et al, 1992..)
13
Proposal Penelitian
“Rancang Bangun Mencetak Batu Bata Secara Efektif”
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
14
Proposal Penelitian
“Rancang Bangun Mencetak Batu Bata Secara Efektif”
Waktu
Waktu penelitian yaitu dilakukan selama kuarang lebih 2 bulan atau selama waktu kuliah
semester 8.
Variabel bebas sering pula disebut sebagai variabel penyebab atau independent variables. Pengertian
variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menyebabkan terjadinya perubahan.
Dengan bahasa lain yang lebih mudah, variabel bebas yaitu faktor-faktor yang nantinya akan diukur,
dipilih, dan dimanipulasi oleh peneliti untuk melihat hubungan di antara fenomena atau peristiwa yang
diteliti atau diamati.
“Pada variabel bebas peniliti menggunakan diameter screw yang telah direncanakan (hasil modifikasi)
dengan screw bawaan dari mesin pencetak batu bata tersebut, kemudian dibandingkan beban yang
diterima oleh mesin penggerak.”
2. Variabel Kontrol
Variabel kontrol disebut pula sebagai variabel kendali. Variabel ini merupakan variabel yang diupayakan
untuk dinetralisasi oleh sang peneliti dalam penelitiannya tersebut. Variabel inilah yang menyebabkan
hubungan di antara variabel bebas dan juga variabel terikat bisa tetap konstan. Variabel inilah yang
mengeliminasi atau menggugurkan dampak yang bisa diakibatkan oleh adanya variabel-variabel
moderasi.
“Pada variable kontrol peniliti menggunakan input motor yang sama yaitu sebesar 10 HP, yang
merupakan motor bawaan dari mesin pencetak batu bata sebelum dilakukan modifikasi.”
3. Variabel Terikat
Variabel terikat sering pula disebut sebagai variabel tergantung atau dependent variables. Variabel terikat
merupakan faktor-faktor yang diamati dan diukur oleh peneliti dalam sebuah penelitian, untuk
menentukan ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas. Dalam sebuah desain penelitian, seorang
peneliti harus mengetahui secara pasti, apakah ada faktor yang muncul, ataukah tidak muncul, atau
berubah seperti yang diperkirakan oleh peneliti.
“Pada variabel terikat yaitu hasil dari output keluaran tanah liat, apakah perbedaan diameter dan
panjang screw mempengaruhi debit aliraan tanah liat yang keluar? , Apakah perbedaan diameter
dan panjang screw mempengaruhi beban yang diterima oleh motor penggerak?”
15
Proposal Penelitian
“Rancang Bangun Mencetak Batu Bata Secara Efektif”
Gamabar 3.1 mesin bubut
16
Proposal Penelitian
“Rancang Bangun Mencetak Batu Bata Secara Efektif”
Gambar 3.3 gerinda
17
Proposal Penelitian
“Rancang Bangun Mencetak Batu Bata Secara Efektif”
3.5 Diagram Alir Penelitian
Perumusan Masalah
Perakitan dan Evaluasi
Penentuan Tujuan
18
Proposal Penelitian
“Rancang Bangun Mencetak Batu Bata Secara Efektif”
3.6 Prosedur Pengujian
Pengambilan data :
Pengambilan data :
19
Proposal Penelitian
“Rancang Bangun Mencetak Batu Bata Secara Efektif”
DAFTAR PUSTAKA
Mahros Darsin, Salahuddin Junus, dan Januar Fery Irawan. 2005. Rancang Bangun Mesin Pencetak
Bata Untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi Pada Paguyuban Pengrajin Bata Merah Kalisat
Jember. Jember. Universitas Negeri Jember.
Yuliarman, Aidil Zamri, dan Asmed. 2007. Rancang Bangun Mesin Pencetak Batu Bata Dengan
Sistem Ekstrusi. Padang. Politeknik Negeri Padang.
https://hildayuaul.weebly.com/blog/fluida-dinamis
http://domas09.blogspot.co.id/2013/02/screw-conveyor_6687.html
https://yayankhancoetz.blogspot.co.id/2013/06/screw-conveyor.html
20
Proposal Penelitian
“Rancang Bangun Mencetak Batu Bata Secara Efektif”
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
(KELAS KARYAWAN)
21
Proposal Penelitian
“Rancang Bangun Mencetak Batu Bata Secara Efektif”