Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KMB II

“12 NERVOUS KRANIAL”

Disusun Oleh:
KELOMPOK 1

Andreas Kutika (14061006)


Arsita Kakinsale (14061041)
Chika Dila (14061047)
Cindy Salawe (14061038)
Erma Fika Lasabuda (14061034)
Nadya Durado (14061032)
Nancy Monica Madjid (14061003)
Syendi Goni (14061017)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO
2017
Komponen Saraf Kranial
a. Komponen sensorik somatik : N I, N II, N VIII
b. Komponen motorik somatik : N III, N IV, N VI, N XI, N XII
c. Komponen campuran sensorik somatik dan motorik somatik : N V, N VII, N IX, N
d. Komponen motorik visceral :Eferen viseral merupakan otonom mencakup N III, N VII, N
IX, N X. Komponen eferen viseral yang ‘ikut’ dengan beberapa saraf kranial ini, dalam
sistem saraf otonom tergolong pada divisi parasimpatis kranial.
1. Nervus Olfactorius
Saraf ini berfungsi sebagai saraf sensasi penghidu, yang terletak dibagian atas dari
mukosa hidung di sebelah atas dari concha nasalis superior. Organ yang berperan pada
saraf ini adalah hidung.
Cara pemeriksaan
 Sebelumnya periksa lubang hidung apakah ada sumbatan atau kelainan setempat,
misalnya ingus atau polip.
 Salah satu hidung pasien ditutup, dan pasien diminta untuk mencium bau-bauan
tertentu yang tidak merangsang .
 Tiap lubang hidung diperiksa satu persatu dengan jalan menutup lubang hidung yang
lainnya dengan tangan.

2. Nervus Optikus
Saraf ini penting untuk fungsi penglihatan dan merupakan saraf eferen sensori khusus.
Pada dasarnya saraf ini merupakan penonjolan dari otak ke perifer. Organ yang berperan
pada saraf ini adalah mata
Cara Pemeriksaan:
• membandingkan ketajaman penglihatan pemeriksa dengan jalan pasien disuruh
melihat benda yang letaknya jauh misal jam didinding, membaca huruf di buku atau
koran.
• melakukan pemeriksaan dengan menggunakan kartu Snellen. Pasien diminta untuk
melihat huruf huruf sehingga tiap huruf dilihat pada jarak tertentu,
• bila dengan melihat melalui lubang kecil (pin hole) huruf bertambah jelas maka faktor
yang berperan mungkin gangguan refraksi.
• Pemeriksaan pengenalan warna dengan tes ishihara dan stiling atau dengan potongan
benang wol berbagai warna.
• Pemeriksaan medan(lapangan) penglihatan

.
3. Nervus Oculomotorius
Saraf ini mempunyai nucleus yang terdapat pada mesensephalon. Saraf ini berfungsi
sebagai saraf untuk mengangkat bola mata. Organ yang berperan pada saraf ini adalah
mata
Cara Pemeriksaan: Tes putaran bola mata, menggerakan konjungtiva, refleks pupil (bisa
dengan menggunakan penlight) dan inspeksi kelopak mata

4. Nervus Trochlearis
Pusat saraf ini terdapat pada mesencephlaon. Saraf ini mensarafi muskulus oblique yang
berfungsi memutar bola mata. Organ yang berperan pada saraf ini adalah mata
Cara Pemeriksaan: Sama seperti nervus III
Pemeriksaan pupil dengan menggunakan penerangan senter kecil.
+ Yang diperiksa adalah :
• ukuran pupil (miosis bila ukuran pupil < 2 mm, normal dengan ukuran 4-5 mm, pin
point pupil bila ukuran pupil sangat kecil dan midiriasis dengan ukuran >5 mm),
• bentuk pupil, kesamaan ukuran antara kedua pupil (isikor / sama, anisokor / tidak sama),
dan reaksi pupil terhadap cahaya (positif bila tampak kontraksi pupil, negative bila
tidak ada kontraksi pupil.
• Dilihat juga apakah terdapat perdarahan pupil (diperiksa dengan funduskopi).

5. Nervus Trigeminus
Saraf ini terdiri dari tiga buah saraf yaitu saraf optalmikus, saraf maxilaris dan saraf
mandibularis yang merupakan gabungan saraf sensoris dan motoris. Ketiga saraf ini
mengurus sensasi umum pada wajah dan sebagian kepala, bagian dalam hidung, mulut,
gigi dan meningen.
Cara Pemeriksaan: menggerakan rahang kesemua sisi, pasien memejamkan mata, sentuh
dengan kapas pada dahi atau pipi. menyentuh permukaan kornea dengan kapas.

6. Nervus Abducens
Berpusat di pons bagian bawah. Saraf ini menpersarafi muskulus rectus lateralis.
Kerusakan saraf ini dapat menyebabkan bola mata dapat digerakan ke lateral dan sikap
bola mata tertarik ke medial seperti pada Strabismus konvergen.
Cara seperti N. III : Lateral atas, medial atas, medial bawah, lateral bawah, keatas dan
kebawah. Pasien disuruh mengikuti arah pemeriksaan yang dilakukan pemeriksa
sesuai dengan keenam arah tersebut. Normal bila pasien dapat mengikuti arah dengan
baik. Terbatas bila pasien tidak dapat mengikuti dengan baik karena kelemahan otot
mata.
+ Nistagmus bila gerakan bola mata pasien bolak balik involunter.
7. Nervus Verstibulocochlearis
Saraf ini merupakan gabungan saraf aferen dan eferen. Saraf aferen berfungsi untuk
sensasi umum dan pengecapan sedangkan saraf eferent untuk otot wajah.
Cara pemeriksaan : dengan memberikan sedikit zat makanan di 2/3 lidah bagian depan
seperti gula, garam dan kina. Pasien disuruh menjulurkan lidah pada waktu diuji dan
selama menentukan zat-zat yang dirasakan klien disuruh menyebutkan atau ditulis
oleh klien.

8. Nervus Statoacusticus
Saraf ini terdiri dari komponen saraf pendengaran dan saraf keseimbangan
• Pendengaran : diuji dengan mendekatkan, arloji ketelinga pasien di ruang yang disunyi.
Telinga diuji bergantian dengan menutup salah telinga yang lain. Normal klien dapat
mendengar detik arloji 1 meter. Bila jaraknya kurang dari satu meter kemungkinan
pasien mengalami penurunan pendengaran.
• Keseimbangan : dilakukan dengan memperhatikan apakah klien kehilangan
keseimbangan hingga tubuh bergoyang-goyang (keseimbangan menurun) dan normal
bila pasien dapat berdiri/berjalan dengan seimbang.

9. Nervus Glossopharyngeus
Saraf ini mempersarafi lidah dan pharing. Saraf ini mengandung serabut sensori khusus.
Komponen motoris saraf ini mengurus otot-otot pharing untuk menghasilkan gerakan
menelan. Serabut sensori khusus mengurus pengecapan di lidah. Disamping itu juga
mengandung serabut sensasi umum di bagian belakang lidah, pharing, tuba, eustachius
dan telinga tengah.
Cara pemeriksaan dengan menyentuhkan tongspatel ke posterior faring pasien. Timbulnya
reflek muntah adalah normal (positif), negative bila tidak ada reflek muntah.
+ Membedakan manis dan asam di 1/3 anterio lidah

10. Nervus Vagus


Saraf ini terdiri dari tiga komponen: a) komponen motoris yang mempersarafi otot-otot
pharing yang menggerakkan pita suara, b) komponen sensori yang mempersarafi bagian
bawah pharing, c) komponen saraf parasimpatis yang mempersarafi sebagian alat-alat
dalam tubuh.
Cara pemeriksaan : pasien disuruh membuka mulut lebar-lebar dan disuruh berkata ‘aaah’
kemudian dilihat apakah terjadi regurgitasi ke hidung. Dan observasi denyut jantung
klien apakah ada takikardi atau brakardi
11. Nervus Accesorius
Merupakan komponen saraf kranial yang berpusat pada nucleus ambigus dan komponen
spinal yang dari nucleus motoris segmen C 1-2-3. Saraf ini mempersarafi muskulus
Trapezius dan Sternocieidomastoideus.
Cara pemeriksaan : dengan menyuruh pasien menengok kesatu sisi melawan tangan
pemeriksa, pemeriksa mempalpasi otot wajah. Test angkat bahu dengan pemeriksa
menekan bahu pasien ke bawah dan pasien berusaha mengangkat bahu ke atas. Normal
bila klien dapat melakukannya dengan baik, bila tidak dapat kemungkinan klien
mengalami parase.

12. Nervus Hypoglosus


Saraf ini merupakan saraf eferen atau motoris yang mempersarafi otot-otot lidah.
Nukleusnya terletak pada medulla di dasar ventrikularis IV dan menonjol sebagian pada
trigonum hypoglosi.
Cara pemeriksaan : pasien disuruh menjulurkan lidah dan menarik lidah kembali,
dilakukan berulang kali. Normal bila gerakan lidah terkoordinasi dengan baik,
parese/miring bila terdapat lesi pada hipoglosus.

Anda mungkin juga menyukai