NIM : 020319685
6. Halusinasi penciuman: biasanya berbentuk bau yang tidak sedap, dapat dijumpai pada serangan
epilepsi yang berasal dari girus unsinat pada lobus temporal, dan sering disertai gerak mengecap-
ngecap (epilepsi jenis parsial kompleks).
Kelumpuhan nervus III dapat menyebabkan terjadinya ptosis, yaitu kelopak mata terjatuh,
mata tertutup, dan 11 tidak dapat dibuka. Hal ini disebabkan oleh kelumpuhan m. Levator
palpebrae. Kelumpuhan m. Levator palpebra yang total mudah diketahui, karena kelopak mata sama
sekali tidak dapat diangkat, mata tertutup. Pada kelumpuhan ringan pemeriksa dapat
membandingkan celah mata; pada sisi yang lumpuh celah mata lebih kecil dan kadang-kadang kita
lihat dahi dikerutkan (m. Frontalis) untuk mengkompensasi menurunnya kelopak mata. Pemeriksa
juga dapat menilai kekuatan m.levator palpebrae dengan meminta klien menutup mata, kemudian
disuruh untuk membukanya. Waktu klien membuka mata, pemeriksa menahan gerakan ini dengan
jalan memegang (menekan enteng) pada kelopak mata. Dengan demikian dapat dinilai kekuatan
mengangkat kelopak mata (m. Levator palpebrae). Pada pemeriksaan ini, untuk meniadakan tenaga
kompensasi dari m. Frontalis perlu diberi tekanan pada alis mata dengan tangan satu lagi.
5INTERPRETASI: Ptosis dapat dikumpai pada miastenia gravis atau pada sindrom Horner.
Pergerakan bola mata biasanya keatas atau ke sisi mata. Selain itu nervus ini berfungsi dalam
pergerakan kelopak mata kita.
Otot polos yang mengecilkan pupil (pupilokostriktor) disarafi oleh serabut parasimpatis dari
nervus III, sedangkan otot yang melebarkan pupil (pupilodilator) disarafi oleh serabut simpatis
(torakolumbal) Bila pupil mengecil disebut miosis. Bila membesar (melebar) disebut midriasis. Miosis
dapat dijumpai pada waktu tidur, pada tingkat tertentu dari koma, pada iritasi nervus III dan pada
kelumpuhan saraf simpatis (sindrom Horner). Midriasis dapat dijumpai pada kelumpuhan nervus III,
12 misalnya oleh desakan tumor atau hematom dan pada fraktur dasar tulang tengkorak. Obat-
obatan seperti homatropin (yang diteteskan ke mata) dan ekstrak beladona dapat menyebabkan
midriasis. Besarnya pupil dipengaruhi oleh banyak faktor, terutama intensitas cahaya. Di dalam gelap
pupil lebih lebar dibanding dalam keadaan terang-benderang. Bila pada trauma kapitis didiapatkan
midriasis pada satu mata (jadi ada anisokori) dan hemiparesis pada sisi kontralateral, maka
kemungkinan perdarahan epidural
Suruh seseorang yang diperiksa untuk melihat ke atas, lalu usapkan kapas pada bola mata.
Orang yang memiliki saraf normal, akan sepontan menutup kelopak mata. Jangan lupa gunakan
kapas yang bersih, dan jangan terlalu keras ketika mengusapnya.Selain itu, untuk memeriksa
persarafan yang ada di kulit wajah, dapat menggunakan kapas dan benda kasar (seperti paku). Suruh
seseorang yang akan diperiksa untuk menutup mata, lalu usapkan benda tadi pada area wajah,
minta ia untuk menyebutkan benda yang barusan di usapkan.
Nervus maksilaris, merupakan nervus trigeminus yang mempesarafi gigi bagian atas, batang
hidung, palatum, bibir bagian atas, dan maksilaris. Pemeriksaan yang dapat dilakukan pada nervus
ini yaitu dengan menyuruhnya untuk membuka mulut, dan merapatkan gigi atas dengan gigi bagian
bawah.
nervus mandibularis, nervus ini memiliki saraf sensoris dan motorik. Nervus mandibularis
mempersarafi otot pengunyah, gigi bagian bawah, kulit temporalis bagian bawah, serta dagu.
Pemeriksaan yang dapat dilakukan yaitu dengan menyruh untuk mengunyah (pemeriksa harus
melihat apakah ia tampak mnegunyah atau tidak).
Bila klien tidak dapat menggerakkan mata ke arah lateral, parese m rectus lateralis yang
dipersarafi N cranialis VI. Bila klien tidak dapat menggerakkan mata ke arah medial bawah, parese m
obliqus superior yang dipersarafi N cranialis IV. Bila klien tidak dapat menggerakkan mata ke arah
selain lateral dan medialbawah, parese N cranialis III.
Selain itu, minta untuk mengangkat alis wajah, menutup mata dengan kuat, tersenyum
sambil memperlihatkan gigi, serta mengembungkan pipi. Sedangkan untuk pemeriksaan perasa
lidah, gunakan garam atau gula.
Untuk tes saraf keseimbangan, mintalah untuk berdiri lalu suruhlah berjalan. Lalu, minta
untuk berbalik (balik kanan boleh juga). Seseorang yang mengalami gangguan keseimbangan,
tubuhnya akan tampak goyang seperti terjadi gempa bumi (sulit mempertahankan
keseimbangannya).
Dalam melakukan tes keseimbangan, pastikan sahabat untuk tidak terlalu jauh dari orang
tersebut. Untuk menjaga agar tidak jatuh ketika tubuhnya goyang.
Pemeriksaan pada nervus Faringeus dapat dilakukan dengan menyentuh area dinding faring.
Untuk melihat area yang akan disentuh, buka mulut yang akan diperiksa, gunakan senter untuk
memperjelas, disana akan terlihat bagian yang tampak menggelantung. Sentuh area tersebut, dan
lihat reaksinya.
Efek yang ditimbulkan dari sentuhan tersebut, biasanya rasa ingin muntah yang disebut
sebagai (Reflex Gag). Selain itu, pemeriksaan pengecap perlu dilakukan. Gangguan saraf ini, juga
dapat menimbulakan gangguan pengecapan lidah bagian belakang
Nervus vagus (N X)
Nervus vagus merupakan saraf motori dan sensorik yang mempersarafi jantung dan traktus
respiratorius. Kerusakan saraf ini dapat menimbulkan seseorang mengalami gangguan menelan,
suara akan terdengar seraka karena pita suara terganggu. Selain itu, juga dapat mengalami gangguan
pada pengecapan.
Pemeriksaan nervus hipoglosus dapat dilakukan dengan meminta menjulurkan lidah, dan
menggerakan lidah ke kanan dan ke kiri.