Anda di halaman 1dari 2

1.

Obat tetes mata

Obat tetes mata untuk mengobati glaukoma tentu bukanlah obat tetes generik yang bisa Anda
dapatkan dengan bebas di warung atau apotek. Obat tetes untuk glaukoma harus didapatkan
dengan menebus resep, karena jenis dan dosisnya akan ditentukan oleh dokter berdasarkan
tingkat keparahan kondisi Anda.

Obat tetes mata untuk glaukoma yang paling sering diresepkan dokter adalah:

 Golongan analog prostaglandin. Contohnya latanaprost, travoprost, tafluprost, dan


bimatoprost. Cara pakainya adalah satu kali sehari di malam hari. Kemanjuran obat
ini baru bisa dirasakan dalam 4 minggu setelah memulai pengobatan glaukoma. Salah
satu efek samping yang paling sering terjadi adalah warna iris (lingkaran hitam mata)
berubah menjadi lebih gelap.
 Golongan antagonis β-adrenergik. Contohnya timolol dan betaxolol. Obat tetes
mata golongan ini biasa digunakan di pagi hari. Betaxolol akan menjadi pilihan dokter
untuk Anda jika Anda memiliki gangguan paru-paru.
 Golongan inhibitor karbonik anhidrase. Contohnya dorzolamide dan brinzolamide.
Obat golongan ini digunakan tiga kali sehari dan dapat terus digunakan sebagai terapi
jangka panjang. Efek samping yang paling sering adalah rasa pahit di mulut yang
timbul setelah obat diteteskan.
 Golongan parasimpatomimetik. Contoh pilokarpin. Obat ini biasa digunakan
sebagai tambahan pada kasus tekanan bola mata tinggi dalam jangka waktu panjang
yang sudah menjalani prosedur laser namun target tekanan yang diinginkan belum
tercapai.

Obat-obatan ini dapat digunakan secara terpisah, ataupun sebagai kombinasi.

2. Obat minum

Ada dua pilihan obat minum untuk mengatasi glaukoma, yaitu:

 Golongan inhibitor karbonik anhidrase. Contohnya acetazolamide. Obat ini


umumnya hanya digunakan untuk terapi singkat serangan glaukoma akut. Namun
pada beberapa kasus, obat ini dapat diberikan dalam jangka waktu panjang pada
pasien yang tidak dapat menjalani operasi namun obat tetes mata tidak lagi manjur.
 Golongan hiperosmotik. Contohnya glisero. Obat ini bekerja dengan menarik cairan
dari bola mata ke dalam pembuluh darah. Pemberian hanya dilakukan pada kasus-
kasus akut dan dalam jangka waktu singkat (hitungan jam).

Akan tetapi, risiko efek samping obat minum lebih tinggi daripada obat tetes mata, maka obat
minum kurang direkomendasikan sebagai pengobatan glaukoma.

3. Laser

Terdapat dua jenis laser yang dapat dilakukan untuk membantu menguras kelebihan cairan
dari bola mata, yaitu:
 Trabekuloplasti. Tindakan ini biasa dilakukan untuk orang yang memiliki glaukoma
sudut terbuka. Laser membantu agar sudut yang menjadi tempat drainase dapat
bekerja secara lebih maksimal.
 Iridotomi. Tindakan ini dilakukan untuk kasus glaukoma sudut tertutup. Iris Anda
akan dilubangi dengan menggunakan sinar laser agar ekstra cairan dapat mengalir
lebih baik.

Akan tetapi, hasilnya tidak seefektif operasi.

4. Operasi

Operasi glaukoma umumnya dilakukan pada kasus-kasus yang sudah tidak lagi dapat
membaik dengan obat-obatan. Operasi biasanya berlangsung selama 45 sampai 75 menit.

Tindakan pembedahan yang umum untuk mengobati glaukoma, termasuk:

 Trabekulektomi, dilakukan dengan membuat sayatan kecil di bagian putih mata dan
juga pembuatan kantong di daerah konjungtiva (bleb). Dengan demikian, kelebihan
cairan dapat mengalir melalui sayatan tersebut menuju kantong bleb dan kemudian
diserap oleh tubuh.
 Alat drainase glaukoma. Tindakan ini berupa pemasangan implan serupa pipa untuk
membantu mengalirkan ekstra cairan dalam bola mata.

Diskusikan lebih lanut dengan dokter untuk mengetahui metode pengobatan glaukoma seperti
apa yang paling cocok untuk Anda

Anda mungkin juga menyukai