Disusun oleh:
EKI WIRANDA
1404102010051
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Kata pengantar
Segala puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat allah SWT atas berkat dan rahmat-
Nya, tidak lupa pula salawat beriring salam kepangkuan nabi kita Muhammad SAW. Yang telah
membawa kita dari alam kebodohan sampai ke alam yang berilmu pengetahuan seperti yang kita
rsakan pada saat ini. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini, sebagai salah satu syarat
tugas mata kuliah Teknologi Tepat Guna. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam bentuk apapun.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini agar
kedepannya dapat lebih baik lagi.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman dan ilmu pengetahuan
yang saya miliki masih sedikit. Oleh karena itu, saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaa nmakalah ini.
Terima kasih
penyusun
ii
Daftar isi
MAKALAH ALAT PENYARINGAN AIR DILOKASI BENCANA
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................................1
A. Latar belakang....................................................................................................................1
B. Tujuan penulisan................................................................................................................2
C. Rumusan Masalah..............................................................................................................3
D. Manfaat...............................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................4
A. Alat dan bahan ...................................................................................................................4
B. proses.................................................................................................................................4
BAB V PENUTUP .........................................................................................................................5
A. Kesimpulan .......................................................................................................................5
LAMPIRAN....................................................................................................................................6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bencana Alam adalah kejadian yang tentu jasa tidak kita kehendaki untuk terjadi, namun
kejadian ini dapat terjadi kapan saja dan dimana saja, sebagai contoh kejadian Gempa Bumi yang
disertai Tsunami di Aceh tahun 2014 silam.
Selain menimbulkan korban jiwa, rusaknya berbagai infrastruktur, bencana juga
menghasilkan Pengungsi sebagai calon korban kedua, hal ini disebabkan karena dalam keadaan
bencana akses terhadap unsur unsur penopang kehidupan (makanan, air bersih) sangatlah terbatas
bahkan hilang sama sekali, selain itu keadaan lingkungan sanitasi yang buruk dan serba terbatas
juga merupakan ancaman bagi kelangsungan kelangsungan hidup karena dapat menimbulkan
berbagai penyakit.
Pada tahap awal dari suatu bencana orang yang terkena bencana pada umumnya lebih
mudah menjadi sakit dan meninggal, karena penyakit pada umumnya berhubungan dengan sanitasi
yang tidak memadai, kekurangan penyediaan air, dan buruknya kebersihan air. Penyakit-penyakit
yang paling banyak terjadi adalah penyakit yang ditularkan melaui tinja kemulut seperti penyakit
diare, dan penyakit yang disebabkan oleh vektor (hama pembawa penyakit) yang berhubungan
dengan sampah dan air.
Sasaran utama kegiatan Penyediaan air bersih dan sanitasi pada keadaan bencana adalah
untuk mengurangi penularan penyakit-penyakit tinja ke mulut dan mengurangi penjangkitan oleh
vektor dengan melaksanakan penyuluhan peraktek kebersihan yang baik, penyediaan air minum
yang aman dan pengurangan kesehatan lingkungan dengan mengusahakan suatu kondisi yang
memungkinkan orang-orang untuk hidup dengan kesehatan, martabat, kenyamanan, dan kemanan
yang memadai.
Mengetahui kegiatan apa yang harus dilakukan pelayanan air dan sanitasi fase darurat Pada
fase bencana hal yang sering kita temukan seperti banyak memakan korban dengan banyak
temukan mayat-mayat dan terjadinya kerusakan infrastruktur, salah kerusakan yang ditimbulkan
adalah kerusakan fasilitas air dan sanitasi seperti : jaringan PDAM rusak, sumur-sumur terkubur
reruntuhan atau lumpur, jalur akses sumber air terputus, banyak puing-puing, sampah-sampah
iv
serta kondisi drainase yang rusak sehingga banyak air tergenang, didukung perilaku kesehatan
yang buruk dari masyarakat korban. Akibat dari hal tersebut masyarakat menjadi rentan terhadap
penyakit.
Karena Air merupakan sumber bagi kehidupan . Sering kita mendengar bumi disebut
sebagai planet biru ,karena air menututpi ¾ permukaan bumi. Tetapi tidak jarang pula kita
mengalami kesulitan mendapatkan air bersih terutama saat adanya bencana alam disaat air bersih
tidak ada lagi. Ironis memang, tapi itulah kenyataannya. Yang pasti kita harus selalu optimis, sekali
pun air sungai atau sumber air lainnya yang kita miliki pada saat di tempat pengungsian menjadi
keruh, kotor ataupun berbau, selama kuantitasnya masih banyak kita masih dapat berupaya
merubah atau menjernihkan air yang keruh atau kotor tersebut menjadi air bersih yang layak kita
pakai. Salah satunya dengan metode penyaringan air, air keruh menggunakan alat yg ada di
lapangan atau tempat pengungsian untuk menjernihkan air. Mengingat pada saat setelah terjadinya
bencana kebutuhan air bersih belum sampai ketempat pengungsian, semoga dengan metode ini
dapat membantu dalam menghadapi masalah kekurangan air bersih di lapangan.
B. TUJUAN
Metode ini bertujuan untuk :
1. Untuk menghasilkan air bersih di lokasi bencana alam
2. Menjadi solusi dalam permasalahan kekurangan air bersih pada saat di tempat pengungsian
C. RUMUSAN MASALAH
1. alternatif penjernihan air melalui teknologi tepat guna
2. mengetahui bagaimana proses penyaringan air melalui teknologi tepat guna
D. MANFAAT
1. untuk mengantisipasi kurang nya air bersih
2. untuk menghasilkan air yang layak guna di lokasi bencana
v
BAB II
PEMBAHASAN
vi
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tidak ada masalah yang tak bersolusi ,contoh ringannya adalah seperti yang ada pada
makalah ini yaitu teknik penyaringan air keruh menjadi jernih melalui metode penyaringan
menggunakan alat2 yang ada di tempat pengungsian ini, semoga dengan makalah ini dapat
menambah pengetahuan dalam mencari solusi penjernihan air keruh.
vii
LAMPIRAN
viii