Tempat : Aula
Penyuluh : Kelompok 3
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan pada lansia di panti wreda wening wardoyo
III. Sasaran
V. Metode
B. Tanya jawab/diskusi
VII. Sumber :
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan
A. Pembukaan :
2. Apersepsi Menyimak
3. Tujuan Mendengarkan
4. Kontrak waktu
B. Isi :
urin
penyebab inkontinensia
senam kegel
mendemonstrasikan
langkah-langkah senam
kegel
C. Evaluasi
2. Menjelaskan penyebab
pengobatannya
3. Menjelaskan pengertian
senam kegel
D. Penutup :
VIII. Evaluasi
Pembimbing Penyuluh
Pernahkah Anda memiliki teman atau keluarga yang sering “ngompol” di celana? Dalam
Inkontinensia dapat menimpa segala usia. Namun, kejadiannya semakin meningkat dengan
inkontinensia, lebih dari 70%- nya wanita. Di Indonesia, diperkirakan 10-30% wanita usia
remeh, karena bisa menimbulkan dampak psikologis bagi penderitanya, seperti perasaan
tertekan, depresi dan malu, serta gangguan hubungan seksual dan sosial. Yang lebih penting
lagi, inkontinensia juga dapat merupakan gejala penyakit serius yang melatarbelakanginya.
A. Definisi
Inkontinensia Urine (IU) atau yang lebih dikenal dengan beser sebagai bahasa awam
merupakan salah satu keluhan utama pada penderita lanjut usia. Inkontinensia urine
adalah pengeluaran urin tanpa disadari dalam jumlah dan frekuensi yang cukup sehingga
mengakibatkan masalah gangguan kesehatan dan sosial. Variasi dari inkontinensia urin
meliputi keluar hanya beberapa tetes urin saja, sampai benar-benar banyak, bahkan
terkadang juga disertai inkontinensia alvi (disertai pengeluaran feses) (brunner, 2011).
B. Penyebab
1) Untuk perempuan, penipisan dan pengeringan kulit dalam vagina atau saluran
6) Kegemukan dan obesitas, yang meningkatkan tekanan pada kandung kemih dan otot
7) Penyakit tertentu.
C. Pengobatan
1) Jika disebabkan oleh masalah medis, inkontinensia akan hilang setelah penyakitnya
diterapi.
2) Senam kegel dapat membantu beberapa jenis inkontinensia dengan memperkuat otot-
otot panggul.
kencing yang umum adalah 6-7 kali per hari) dapat membantu mengatasi inkontinensia
4) Pengobatan dan operasi adalah pilihan terapi bagi inkontinensia yang disebabkan
penyakit.
5) Tips
b) Hindari minuman yang bersifat memicu inkontinensia (alkohol, kafein, soft drink)
Senam Kegel adalah senam yang bertujuan untuk memperkuat otot-otot dasar
panggul terutama otot pubococcygeal sehingga seorang wanita dapat memperkuat otot-
otot saluran kemih (berguna saat proses persalinan agar tidak terjadi “ngompol”) dan
otot-otot vagina (memuaskan suaminya saat berhubungan seksual). Nama senam ini
diambil dari penemunya Arnold Kegel, seorang dokter spesialis kebidanan dan penyakit
kandungan di Los Angeles sekitar tahun 1950-an. Dokter Kegel seringkali melihat
pasiennya yang sedang dalam proses persalinan sering tidak dapat menahan keluarnya air
Dalam perkembangan selanjutnya, senam ini selain dilakukan oleh wanita juga
dilakukan oleh para pria. Pada pria kerja otot ini lebih mudah diamati dari luar dibanding
wanita. Hal ini dapat dilihat dengan gerakan penis “naik-turun” dalam keadaan ereksi.
Pria yang terlatih akan mendapatkan orgasme yang lebih intens, dapat mencegah
ejakulasi dini dan memperpendek waktu untuk siap melakukan hubungan seks ulang.
Pada wanita kerja otot pubococcygeal dapat dirasakan berupa denyutan pada dinding
vagina. Bila otot ini terlatih dan kuat , kontraksi otot vagina dapat dengan sengaja
dilakukan saat berhubungan intim tanpa menunggu orgasme terlebih dahulu. Wanita
dengan otot pubococcygeal terlatih lebih mudah mengalami perangsangan seksual (tidak
frigid), lebih cepat “basah” untuk mengalami orgasme yang sering dan memuaskan
bahkan dapat mencapai orgasme hanya dengan rangsangan pada G spot-nya. Senam
kegel juga dapat digunakan untuk mencegah konstipasi pada kehamilan. Dengan
melakukan senam kegel sirkulasi darah disekitar dubur dapat meningkat sehingga dapat
mencegah wasir. Senam kegel diketahui bisa membantu perempuan yang mengalami
inkontinensia urin (beser). Tujuan dsenam kegel adalah melatih kandung kemih untuk
mengembalikan pola normal perkemihan dengan menghambat atau menstimulasi
1) Latihan I
b) Minta klien berupaya untuk menghentikan aliran urine selama berkemih dan
dapat dilakukan dengan memberi klem pada selang urine bag sehingga urine
tertahan pada kandung kemih, didiamkan beberapa lama, lalu dilepas jika kandung
Rasional: membantu klien untuk merasakan otot-otot anterior pada dasar panggul
2) Latihan II
3) Latihan III
4) Latihan IV
ditekuk).
i.Pemanasan.
Kendurkan otot-otol perut, bokong dan paha atas se-rilek mungkin. Untuk
memastikan otot-otot tersebut rilek, letakkan kedua tangan di atas perut. Jika perut
tidak ikut bergerak ketika otot-otot dasar panggul (PC) dikontraksi, berarti gerakan
Anda benar.
ii.Kontraksi.
Kontraksikan otot-otot PC Anda dengan menarik ke dalam dan keras sekitar vagina,
anus dan saluran kencing (uretra) seperti menahan air seni. Tujuannya untuk
menemukan letak otot PC. Untuk mudahnya dapat melakukan latihan berikut:
Ketika Anda ingin buang air kecil, tahanlah aliran air seni, lalu lepaskan kembali.
Lakukan beberapa kali sehingga bisa merasakan benar letak otot PC lersebut.
iii. Ulangan.
Setiap kali kontraksi, tahan selama tiga hitungan. Kemudian secara perlahan
naikkan hitungan kontraksinya hingga Anda bisa menahan selama 10-15 hitungan,
dengan istirahat selama 10 detik diantaranya. Jumlah optimum kira-kira 50-100 kali
iv.Variasi.
otot perut, paha atas, dan otot bokong, dalam posisi berdiri, duduk atau berbaring.
v. Catatan.
Latihan Kegel dengan menahan air seni, disarankan hanya dilakukan pada saat awal
berlatih. Gunanya untuk menemukan letak otot PC. Setelah itu sebaiknya jangan
berkonsultasi lebih dulu sebelum berlalih dan lakukan evaluasi dalam jangka waktu
tertentu.
b. Memulai jadwal berkemih pada bangun tidur, setiap 2 jam sepanjang siang dan
sore hari, sebelum tidur, dan setiap 4 jam pada malam hari.
retensi).
h. Minum obat-obatan diuretic yang sudah diprogramkan atau cairan yang dapat
meningkatkan dieresis (seperti teh atau kopi) dini pada pagi hari.
obesitas.
Pedoman ini dapat membantu klien untuk mendapatkan pola berkemih rutin dan
inkontinensia.
Daftar Pustaka
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik
Price, A. Silvia. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Volume 2. Jakarta:
EGC
Smeltzer, C. Suzanne. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Ed. 8 Volume 2. Jakarta:
EGC.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Kelompok 3
UNGARAN
2017