letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan
manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian
dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian. Kerugian yang dihasilkan
tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan
mereka[1]. Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan: "bencana muncul bila ancaman
bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan". Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya
tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa
bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah "alam" juga ditentang
karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia.
Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari
kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang
berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi (hazard) serta memiliki
kerentanan/kerawanan (vulnerability) yang juga tinggi tidak akan memberi dampak yang
hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki ketahanan terhadap bencana (disaster
resilience). Konsep ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan infrastruktur-
infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-tantangan serius yang hadir.
Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar
jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana yang cukup.
Banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat dalam mengantisipasi
terjadinya bencana alam. Mulai dari persiapan peralatan untuk mendeteksi terjadinya bencana seperti
misalnya pada bencana tsunami dan gunung meletus, pembuatan jenis bangunan yang tahan terhadap
bencana gempa, pengelolaan tata kota dan kesadaran warga masyarakat untuk menanggulangi
bencana banjir ataupun pemeliharaan daerah hulu sungai dan pegunungan serta hutan untuk mencegah
terjadinya tanah longsor.
Untuk masalah yang berkaitan dengan keadaan lingkungan, tentu hal ini juga membutuhkan peran serta
aktif dari masyarakat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan yang dapat dimulai dari lingkungan
disekitar tempat tinggalnya.
Seringkali karena bencana alam datang secara tiba-tiba, kita menjadi panik dan tidak tahu apa yang
harus dilakukan, yang terpikirkan adalah untuk segera lari menyelamatkan diri. Masalah yang lain-lain
seperti rumah dan harta benda tidak akan terpikirkan sama sekali. Walaupun demikian tidak ada
salahnya untuk mempersiapkan diri terhadap kemungkinan terjadinya bencana, dengan cara
mengumpulkan dokumen-dokumen penting yang ada didalam rumah. Hal ini dimaksudkan apabila
bencana sudah selesai, maka para korban bencana pun masih harus tetap melanjutkan hidup dan
dokumen tersebut dapat digunakan untuk bekal melanjutkan hidup.
Sebaiknya satukan dokumen-dokumen penting yang ada didalam 1 tas yang mudah untuk dibawa keluar
saat akan menyelamatkan diri. Dokumen-dokumen tersebut dapat berupa :
Ijasah pendidikan.
Surat kepemilikan tanah, rumah, kendaraan dll.
Akte lahir dan kartu keluarga.
Polis Asuransi beserta nomor agen yang dapat dihubungi.
Surat wasiat.
Nomor telepon anggota keluarga.
Apabila terjadi kejadian bencana, maka rasa panik, bingung dan ketakutan akan segera menyerang. Tak
jarang jatuhnya korban jiwa lebih karena disebabkan ketakutan dan kepanikan yang terjadi bukan karena
akibat langsung dari terjadinya bencana. Berikut hal-hal yang dapat dijadikan pedoman untuk
menghadapi terjadinya bencana supaya dapat menghindari adanya korban jiwa.
o Di dalam rumah
Getaran akan terasa beberapa saat. Selama
jangka waktu itu, anda harus mengupayakan
keselamatan diri anda dan keluarga anda.
Masuklah kebawah meja untuk melindungi
tubuh anda dari jatuhan benda-benda. Jika
anda tidak memiliki meja, lindungi kepala
anda dengan bantal.
Jika anda sedang menyalakan kompor, maka
matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran.
o Di sekolah
Berlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku, jangan
panik, jika gempa mereda keluarlah berurutan mulai dari jarak yang terjauh ke pintu,
carilah tempat lapang, jangan berdiri dekat gedung, tiang dan pohon.
o Di luar rumah
Lindungi kepada anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau
kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnyakaca-kaca dan papan-papan
reklame. Lindungi kepala anda dengan menggunakan tangan, tas atau apapun yang
anda bawa.
o Di dalam lift
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika anda
merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol.
Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak
dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
o Di kereta api
Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuhseandainya
kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari
petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan
mengakibatkan kepanikan.
o Di dalam mobil
Saat terjadi gempa bumi besar, anda akan merasa seakan-akan roda mobil anda
gundul. Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah mengendalikannya.
Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil anda di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi
dari radio mobil, jika harus mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak
terkunci.
o Di gunung/pantai
Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung, menjauhlah langsung ke tempat
aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran
dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
o Secepatnya membersihkan rumah, dimana lantai pada umumnya tertutup lumpur dan
gunakan antiseptik untuk membunuh kuman penyakit.
o Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit diare yang sering
berjangkit setelah kejadian banjir.
o Waspada terhadap kemungkinan binatang berbisa seperti ular dan lipan atau binatang
penyebar penyakit seperti tikus, kecoa, lalat, dan nyamuk.
o Usahakan selalu waspada apabila kemungkinan terjadi banjir susulan.
4. Bencana Tsunami
Tsunami dapat diartikan sebagai gelombang laut dengan
periode panjang yang ditimbulkan oleh gangguan impulsif dari
dasar laut. Gangguan impulsif tersebut bisa berupa gempa
bumi tektonik, erupsi vulkanik atau longsoran. Kecepatan
tsunami yang naik ke daratan(run-up) berkurang menjadi
sekitar 25-100 Km/jam dan ketinggian air tsunami yang pernah
tercatat terjadi di Indonesia adalah 36 meter yangterjadi pada
saat letusan gunung api Krakatau tahun 1883.
Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar berita dari pantai
telah terjadi tsunami, jangan mendekat kepantai. Arahkan perahu ke laut. Jika gelombang
pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke daerah yang rendah. Biasanya
gelombang berikutnya akan menerjang. Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan
pertolongan pertama pada korban.
Populasi dunia telah meningkat dramatis luar biasa dalam satu abad terakhir dan lebih banyak
orang yang hidup dalam lingkungan yang berbahaya.
Menurut para ahli badai besar dan tsunami menjadi yang paling potensial membunuh massa di
masa kini daripada di masa lalu.
Meskipun tidak semua bencana tercatat, namun berikut daftar bencana terburuk dalam sejarah.
May 2008 – Angin puyuh Nargis membunuh 140 ribu orang lebih. Korban terperangkap dalam
kejaran pusaran, dan tidak mampu lari lebih jauh, mengubur penduduk di lahan pertanian di
Myanmar hingga tersapu bersih.
8 Oktober 2005 – Gempa berkekuatan 7,6 magnitudo di Pakistan merenggut nyawa lebih dari 40
ribu manusia. Kerusakan hebat disebabkan oleh pusat tumbukan di patahan dangkal.
26 Desember 2004 – Lautan Hindia menjadi pusat gempa berkekuatan 9,3 skala magnitudo dan
memicu tsunami Sumatera di mana diperkirakan sebanyak 225 ribu orang menjadi korban.
Banyak wilayah di belahan bumi lain yang juga mengalami dampak peristiwa tersebut. Aceh
adalah wilayah yang mempunyai korban terbanyak.
1992 – Angin topan Andrew meskipun hanya mengambil nyawa 26 orang tetapi kerusakan
properti ditaksir mencapai US$25 miliar (Rp 233,4 triliun), dijuluki sebagai bencana alam
termahal dalam sejarah Amerika Serikat sepanjang waktu.
1985 – Letusan gunung Nevado del Ruiz di Kolombia membunuh 25 ribu manusia, sebagian
besar terperangkap dalam aliran lahar dan lumpur ganas.
1976 – Gempa bumi Tangsha di China, 8 skala magnitudo, merampas jiwa manusia tidak
berdosa antara 225 ribu hingga 655 ribu orang.
1931 – Luapan sungai Kuning, menyebarkan kesakitan luar biasa bagi 1 juta hingga 3,7 juta
nyawa melalui peristiwa penenggelaman, penyakit, kelaparan dan banjir. Sungai tersebut tercatat
juga pernah menimbulkan katastrofi pada tahun 1887, dengan jumlah korban jiwa hampir sama.
1815 – Gunung Tambora, Indonesia, meletupkan lahar panas dan membunuh 80 ribu orang dan
menimbulkan kelaparan luar biasa.
1737 – Calcutta, India, membunuh 300 ribu jiwa. Analisis awal mengatakan karena gempa,
namun ilmuwan lebih bersandar pada angin puting beliung.
1556 – Shannzi China, gempa bumi mengambil 830 ribu nyawa. Tidak ada seorang pun
mengetahui kedatangannya yang tiba-tiba dan sedikit yang selamat dari guncangan seismik
tersebut.
1138 – Bumi bergoyang di Allepo, Syria, merenggut 230 ribu korban. Terdaftar dalam survei
geologi Amerika Serikat sebagai gempa bumi paling mematikan keempat sepanjang sejarah
manusia.
1500 sebelum Masehi – Pulau Stroggli Mediterania terhempas. Sebuah tsunami menghapus
kebudayaan Minoa, di sebuah area yang dikenal dengan nama Santorini, Plato menyebut situs
tersebut sebagai kelenyapan Atlantis.
Artikel lainnya:
Penemuan Ribuan Fosil Kuno Di Cina Mengungkap Kehidupan Baru Setelah Kepunahan
Massal Terbesar Sepanjang Masa
erikut adalah 10 super bencana yang paling banyak merenggut korban jiwa :
10. Bendungan Banqiao yang gagal, 1975
Bendungan Banqiao yang dibangun untuk menahan sekitar 12 inci curah hujan setiap hari. Pada
bulan Agustus 1975, Bendungan selesai dibangun namun badai datang terlalu cepat, akibat dari
tumbukan antara cuaca dingin dan
Super tofan Nina, yang membawa hujan lebat. Hujan sangat lebat yang turun 7,46 inci setiap
jam. Ini ditambah hingga sekitar 41,7 inci hujan setiap hari. Bendungan yang gagal karena
sedimentasi dan kurangnya perhitungan 15,738 miliar ton air dalam beberapa hari, berikutnya.
Gelombang hingga 23 kaki dengan kecepatan 31 MPh menghantam bendungan tersebut dan
meluluh semuanya. Setelah air surut, lebih dari 231.000 orang meninggal.
Berdiri sebagai gempa mematikan tingkat 4 sepanjang waktu, gempa Haiyuan menghantam 7
provinsi China Pada tanggal 16 Desember 1920,dengan kekuatan 8,5 skala richter.Gempa bumi
dan tanah longsor juga menyebabkan keretakan tanah yang besar, terutama dekat dengan pusat
gempa bumi dari ketujuh provinsi tersebut dilaporkan Lebih dari 200.000 orang meninggal.
Gempa Tangshan yang terjadi pada 28 Juli 1976. Dikatakan sebagai yang terbesar di abad ke-20.
Dengan pusat gempa bumi yang berada di Tangshan, yang terletak di Hebei, Cina. Kota industri
dan telah memiliki sekitar satu juta orang yang hidup di dalamnya.
Terkena bencana di awal pagi dan selama 10 detik atau lebih. Gempa berkekuatan 7,8-8,2 Skala
Richter dikatakan terlebih dahulu telah membunuh 655.000 orang, tetapi jumlah tersebut
menurun menjadi sekitar 255.000 orang.
Gempa Antakya yang terjadi pada 565 AD Tidak banyak yang diketahui dari bencana ini.
Dikatakan terjadi pada 20 Mei. menyebabkan kerusakan berkisar antara 1-24 juta dolar. dan
Gempa bumi menyebabkan sekitar 250.000 kematian.
Pada tanggal 26 Desember 2004, satu hari setelah Natal, dan terkena gempa bumi di bawah laut,
dengan pusat gempa bumi di bagian pantai Sumatera, Indonesia. Gempa bumi yang terjadi
karena subduksi yang banyak disebabkan oleh tsunami di Samudra Hindia. gempa menghantam
melalui berbagai tempat, yang paling dirasakan di India, Sri Lanka, Indonesia dan Thailand. Ini
adalah gempa bumi terbesar kedua yang dapatdirekam, yang besarnya mencapai dari 9,1-9,3
Skala Richter. Itu berlangsung antara 8-10 menit, dan sangat parah bahwa seluruh planet
bergetar oleh gempa bumi yang disebabkannya, seperti yang ada di Alaska. Gempa bumi dan
tsunami menyebabkan lebih dari 225.000 kematian.
Badai Bhola menghantam Pakistan Timur, yang sekarang dikenal sebagai Bangladesh pada 12
November 1970.Terkenal sebagai topan paling mematikan yang pernah direkam. Angin dengan
kekuatan 115mph dan mencapai kekuatan badai Kategori 3 . Namun, Dikatakan bahwa sampai
500.000 orang meninggal karena badai di laut yang membawa hujan deras dan menyebabkan
banjir di banyak daerah.
Gempa Shaanxi yang berdiri sebagai gempa paling mematikan. Pada tanggal 14 Februari 1556,
gempa bumi menghantam Cina. Pusat gempa bumi yang berada di Lembah Sungai Wei, dan
sebanyak 97 desa di tempat-tempat seperti Henan, Shaanxi, Hebei, Anhui, dan lain-lain yang
terpengaruh. Dalam Huaxian, setiap bangunan yang rusak dan telah berdiri lebih dari setengah
orang-orang yang tinggal di sana tewas. Beberapa statistik menunjukkan bahwa beberapa desa
hingga 60% dari populasi mereka tewas. Secara keseluruhan, lebih
dari 830.000 orang meninggal dari gempa Shaanxi. akibat yang dirasakan selama hampir
setengah tahun kemudian.
02. Luapan Sungai Kuning, 1887
Sungai Kuning, yang terletak di Cina, sangat rawan banjir. Pada tahun 1887, banjir Sungai
Kuning dan benar-benar hancur sekitar 50.000 mil persegi daratan. Banjir dikatakan telah
membunuh antara 900.000-2,000,000 orang. Petani yang tinggal di dekat sungai telah
membangun parit – parit kecil, pada satu titik, dapat menahan air jika hujani. Namun, hujan
lebat yang datang terlalu cepat dan melebihi daya tampung parit-parit kecil tersebut.
Terjadi di tahun1931, Banjir Cina Tengah yang dikatakan menjadi bencana alam paling
mematikan yang pernah direkam. Pada waktu itu Setelah kemarau panjang, Cina terkena tujuh
badai, yang membawa inci demi inci air hujan. Selama Banjir di Cina Tengah, tiga sungai
lainnya ikut meluap, dan sampai 4 juta orang meninggal karena banjir. Walaupun terdapat
bendungan dibangun kembali untuk menampung air di Yangzte, Kuning, dan sungai Huai
,namun semuanya masih terlalu kecil.
Penanganan bencana alam maupun bencana social yang terjadi di wilayah Kabupaten Sumbawa,
kerap dilakukan secara parsial atau sendiri-sendiri, tanpa adanya koordinasi antara satu dengan
lainnya. Kondisi ini menyebabkan penanganan bencana menjadi tidak maksimal bahkan justru
menimbulkan persoalan.
Boyolali (Espos)--Total kerugian materiil akibat bencana angin puting beliung yang terjadi di
wilayah Kecamatan Kemusu dan Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali, Sabtu (23/1),
mencapai Rp 222.845.000.
Kopassus Operasikan Mobil Bencana Alam
Rabu, 20 Januari 2010 - 20:29 WIB
JAKARTA (Pos Kota) – Sesuai dengan undang-undang No.34 tahun 2004 yaitu TNI melakukan
operasi militer selain perang (OMSP), Wadanjen Kopassus, Brigjen TNI Winu Bawatenaya,
mengoperasikan multipurpose vehicle (car rescue satgassus) hasil kerjasama satuan Kopassus
dengan Teknisi dari Bandung.
Mobil rescue satgassus ini mempunyai banyak fungsi antara lain melakukan recovery bencana
alam secara cepat.Mobil ini baru pertama kali dibuat di lingkungan TNI serta mempunyai
keunggulan bisa digunakan di segala medan dan peralatan untuk menanggulangi bencana seperti
generator set,oxygen bottle, alumunium, impact drill,jigsaw,rubber boat dll.
JAKARTA (Pos Kota) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI kembali menggandeng Komando
Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat untuk bersama-sama menanggulangi
kemungkinan-kemungkinan yang timbul akibat banjir di Jakarta.
KUPANG (Pos Kota) – TNI telah selesai membangun 1.000 unit rumah tumbuh tipe 30 (5 x
6M2) bagi Korban Bencana Sosial (KBS) di Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang
pelaksanaannya dilakukan melalui Bakti TNI selama 90 hari mulai Oktober sampai dengan
Desember 2009.
Program ini merupakan kerja sama antara Departemen Sosial (Depsos) dengan Mabes TNI yang
melibatkan 310 prajurit TNI dan 75 orang masyarakat. Pembangunan rumah ini dikerjakan oleh
Korem 161/Wirasakti Kodam IX/Udayana, Pemerintah Daerah dan bersama masyarakat
setempat yang didukung oleh Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama serta Tokoh Pemuda.
Sukabumi (ANTARA News) - Sedikit-dikitnya 53 rumah rusak akibat terkena longsoran tanah
di Desa Sampora dan Desa Cikidang, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat,
sejak Sabtu (30/1) lalu.
Informasi yang diperoleh ANTARA News, Senin, menyebutkan, hujan yang terjadi sejak
beberapa hari menyebabkan tanah yang berada di atas tebing tergerus oleh air hujan, sehingga
longsor pun terjadi.
Akibatnya, sebanyak 41 rumah di Desa Sampora dan 12 rumah di Desa Cikidang rusak, namun
tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Sejak tanggal 27 Januari 2010 terjadi banjir di 4 desa (Desa Linggar, Desa Sukamulya, Desa
Jelegong, dan Desa Bojongloa) di Kec. Rancaekek, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Tidak ada korban meninggal dunia, luka-luka maupun pengungsian. Pasien yang dirawat jalan di
Pos Kesehatan sebanyak 399 orang. Persentase penyakit potensial KLB yaitu sebagai berikut :
Dermatitis (28,07%), ISPA (14,29%), Diare (5,26%) dan Conjungtivitis (3,01%).
Jajaran kesehatan setempat telah mengevakuasi korban, memberikan pelayanan kesehatan, dan
melakukan pemantauan di lokasi bencana.
At least two people were killed as floods hit the East Java town of Pasuruan on Saturday.
Local media reported the two people were swept away by the raging river that flows through
Pandaan district, one of the three areas hit hardest by the disaster. The dead victims have
remained unidentified as of Saturday evening.
Bengkulu, Kompas - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu bekerja sama
dengan Program Pembangunan PBB atau UNDP dan lembaga nonpemerintah dari Swiss,
Swisscontact, membahas rencana tata ruang wilayah berbasis mitigasi bencana. Ini merupakan
amanah dalam Undang- Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang RTRW.
”Dalam undang-undang itu disebutkan, RTRW harus berbasis bencana untuk pengurangan risiko
bencana alam. Pembahasan dilakukan di tingkat kabupaten/ kota,” kata Sekretaris Bappeda
Provinsi Bengkulu, Colendry, di Bengkulu, Jumat (29/1).
PALEMBANG, KOMPAS - Pengesahan rencana tata ruang wilayah Provinsi Sumatera Selatan
molor hingga akhir 2010. Kurangnya koordinasi internal antardinas, aspirasi masyarakat, dan
lemahnya basis data spasial ditengarai menjadi penyebab.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Badan Penataan Ruang Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Sumatera Selatan Regina Ariyanti mengakui hal itu pada diskusi publik
”Mewujudkan Rencana Tata Ruang Provinsi Sumatera Selatan yang Berbasiskan Keselamatan
Rakyat dan Lingkungan” Jumat (29/1) di Wisma Maharani, Kota Palembang.
TEMPO Interaktif, Bandung - Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf melepas 982 fasilitator
yang akan mendampingi rekonstruksi rumah warga korban gempa 2 September 2009. "Setiap
satu orang fasilitator mengawasi 10 Kelompok Masyarakat," katanya usai seremoni pelepasan
itu di halaman Gedung Sate Bandung, Selasa (2/2).
Para fasilitator ini akan bekerja mendampingi sekaligus mengawasi pengerjaan pembangunan
rumah korban gempa yang dananya diberikan pemerintah melalui Pokmas. Tiap kelompok
terdiri dari 20 sampai 25 keluarga. Dede memakaikan rompi BPBD menandai mereka mulai bisa
bekerja.
She went to say, “We don’t know what happened yesterday but two seismic monitoring stations
some 1,300 miles apart both reported an 8.6 earthquake in China. Maybe it was a weapons test.”
Whose weapons, theirs or ours? “Dirty boys with dirty toys,” as someone commented who sent
me this report.
The last international disaster on the scale of the January earthquake in Haiti was the tsunami
that devastated coastlines across Asia in 2004. The death toll in the territory of Aceh in
Indonesia was similar to that in the Haitian capital, Port-au-Prince.
The BBC's International Development Correspondent David Loyn, who reported from both
towns, looks at the differences in the international response.
Within days of the tsunami hitting Aceh, on the northern tip of the island of Sumatra in
Indonesia, an Australian army combat engineering battalion had landed with a large force of
trucks, earth-moving equipment, and water purification systems.
JAKARTA, Feb 2 (Reuters) - Overseas tourist arrivals in Indonesia edged up 1.4 percent to 6.32
million in 2009, data showed on Monday, but the fallout of the global economic crisis meant
they spent less in the Southeast Asian country.
The statistics bureau said overall spending by overseas tourists fell about 13.7 percent to $6.3
billion last year.
"The drop in spending may indicate that the visitors were mostly from neighbouring countries
who usually stay for a short period of time. Tourists from far away countries preferred to go to
their neighboring places to cut their holiday spending," said Yanti Sukamdani, chairwoman of
Indonesia's hotel association.
Kapanlagi.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur akan
membangun jaringan komunikasi terpadu untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam.
"Kami sedang meminta masukan dari badan dan instansi, baik pemerintahan, kepolisian,
maupun pihak swasta soal rencana pembangunan jaringan komunikasi tentang penanggulangan
bencana, baik sebelum maupun sesudah bencana terjadi," kata Kepala BPBD Jatim, Haryogi, di
Surabaya.
Ruteng, NTT Online - Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi beberapa hari belakangan
ini di Kabupaten Manggarai telah menyebabkan sebuah sekolah yakni SDN Lengor, Desa Pong
Lengor, Kecamatan Rahong Utara rusak parah.
Selain itu, dilaporkan beberapa rumah warga di kecamatan Rahong Utara, Wae Rií dan Satar
Mese juga mengalami kerusakan akibat dierjang angin kencang yang disertai hujan deras. Meski
tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.