Diajukan oleh:
Lia Fitriana
NIM: 14300085
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
Ilmiah (KTI) ini dengan judul “Persentase Penurunan Kadar Kolesterol Low
Ekstrak Rambut Jagung (Zea mays L)” dengan tepat pada waktunya.
dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin
kepada:
penuh kesabaran.
iv
v
DAFTAR ISI
Halaman
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
ix
INTISARI
Kata kunci: Kadar kolesterol LDL, Ekstrak rambut jagung, Tikus putih
x
ABSTRACT
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
diperkirakan sebanyak 17,3 juta tahun 2008 dan penyakit yang disebabkan
oleh gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah lebih dari 3 juta kematian
sebelum usia 60 tahun. Kematian dini yang disebabkan oleh penyakit jantung
diperlukan didalam tubuh, selain zat gizi seperti karbohidrat, protein, vitamin
1
2
Kolesterol didalam tubuh berasal dari dua sumber, yaitu dari makanan
dan diproduksi oleh tubuh sendiri. Kolesterol sebagian besar dibuat dalam
jaringan hati dan sebagian kecil dibuat dalam sel tubuh. Kolesterol diangkut
dalam tubuh ada dua jenis yaitu low density lipoprotein (LDL) lipoprotein
oksidasi) lipid yang terpajan oleh oksigen bertanggung jawab tidak saja
metilen dan radikal asam lemak terdapat pada asam lemak tidak jenuh ganda.
merupakan salah satu faktor risiko yang paling utama terhadap kejadian
penyakit jantung koroner (PJK) selain tekanan darah tinggi dan merokok.
Obat tradisional atau sering disebut dengan herbal telah dikenal oleh
dari seluruh bagian tanaman herbal yang digunakan untuk mengobati penyakit
tertentuharus berpedoman pada khasiat dan zat aktif yang terkandung pada
Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman
di seluruh dunia. Tanaman ini berasal dari Amerika dan kemudian menyebar
cukup besar. Hampir seluruh bagian tanaman jagung memiliki manfaat seperti
pada biji jagung yang telah tua dapat digunakan sebagai pengganti nasi,
jagung muda maupun tua cukup banyak mengandung berbagai macam vitamin
dan mineral (Warisno, 2013). Bagian jagung yang juga bermanfaat yaitu
rambut jagung telah digunakan sejak dahulu sebagai obat tradisional karena
dkk., 2012).
mays L.) berdasarkan dosis yang dikonsumsi manusia dengan berat badan 50
jagung untuk dikonsumsi manusia dengan (BB 70 Kg) yang dikonversi pada
4
tikus (200 gram) sehingga didapatkan hasil 250 mg yang digunakan sebagai
dosis paling tinggi. Dosis ekstrak rambut jagung yang akan digunakan peneliti
dosis ekstrak etanol rambut jagung (Zea mays L.) yang akan diberikan pada
tikus putih (Rattus norvegicus) dengan kadar kolesterol LDL tinggi selama 14
hari.
melakukan studi lebih lanjut tentang kadar kolesterol LDL pada tikus putih
dengan pemberian ekstrak etanol rambut jagung. Dosis ekstrak etanol rambut
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Masyarakat
Mengetahui manfaat rambut jagung (Zea mays L.) dalam bentuk ekstrak
2. Ilmu pengetahuan.
3. Industri
Dapat mengembangkan ekstrak rambut jagung (Zea mays L.) sebagai obat
herbal.
E. Keaslian penelitian
1. Yosmar, dkk (2014) dengan judul “Pengaruh ekstrak etanol rambut jagung
jagung dengan dosis 125 mg/kgBB, 250 mg/kgBB dan 500mg/kgBB dapat
terbesar terjadi pada dosis 125 mg/kgBB pada hari ke-14sebesar 28,75%
pada variabel bebas yaitu ekstrak rambut jagung (Zea mays L.), sedangkan
perbedaan penelitian terdapat pada jenis hewan uji yaitu mencit, metode
sebesar 9,65%, dosis 400 mg/kg sebesar 34% dan 800 mg/kg sebesar
37,76%. Persamaan penelitian ini terdapat pada variabel terikat yaitu kadar
kolesterol LDL dan variabel bebas yaitu ekstrak rambut jagung. Perbedaan
penelitian terdapat pada waktu, metode, tempat dan dosis yang diberikan.
3. Yanuarti, (2014) dengan judul “Air Rebusan Jagung (Zea mays L.) Utuh
jagung dan masing masing diberikan sebanyak 2,4-3,7 ml. Air rebusan
7
jagung utuh beserta kulit dengan dua tongkol jagung efektif konsentrasi
darah tikus putih galur Sparague Dawley (p<0,05) pada kelompok (K1)
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Lipid
yang bersifat tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik seperti
ester dan alkohol. Golongan lipid yang penting adalah lemak netral
(jenuh), lemak tak jenuh dan sterol. Lemak netral sebagian besar
mengandung tiga asam lemak yang disebut trigliserida. Lipid tak jenuh
kolesterol (Harti, 2014). Sifat lipid tidak larut dalam air, sehingga untuk
2. Kolesterol
pada pria. Kolesterol berasal dari hasil metabolisme tubuh terhadap lemak
8
9
kadar kolesterol total, terutama kolesterol LDL dalam darah yang berasal
dibuang begitu saja kedalam aliran darah kolesterol akan menggumpal dan
lainnya menjadi partikel kecil berlapis protein yang disintesis dalam hati
yang disebut lipoprotein (lipid dan protein) yang dengan mudah bisa
2009).
hati yang akan diuraikan sehingga terbentuk empat unsur lemak yaitu
Teknologi, 2009).
10
d. Kolesterol HDL merupakan jenis kolesterol baik karena HDL ini yang
(Anies, 2015).
3. Kolesterol LDL
darah yang paling dalam yaitu intima. Akibat hal tersebut menyebabkan
teroksidasi yang akan memacu terbentuknya zat yang dapat melekat dan
Nurrahmani, 2014).
kedua, dimana makrofag berubah menjadi sel busa yang akan saling
berat, sehingga dapat menimbulkan sakit atau nyeri dada (angina) dan
12
apabila berlanjutakan terjadi matinya otot jantung (infark miokad). Hal ini
2014).
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia
mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah
2010).
a. Morfologi jagung
Familia : Graminaceae
Genus : Zea
Tanaman jagung memiliki akar serabut yang terdiri atas tiga tipe akar
yaitu akar seminal tumbuh dari dari radikula dan embrio, akar adventif
permukaan tanah, dan akar udara tumbuh dari dua atau lebih buku
terbawah dekat permukaan tanah (Paeru dan Dewi, 2017). Akar dapat
dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum, pada batang terdapat
memanjang dan antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang
daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin
dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter
Ranuatmaja, 2010).
memiliki struktur khas bunga dari suku poaceae yang disebut floret.
pucuk. Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina
siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya
yang muncul dari buku ruas berupa tunas yang kemudian berkembang
menjadi tongkol. Pada tongkol terdapat 200-400 biji yang tersusun rapi
permukaan atas yang cembung atau cekung dan dasar runcing (Paeru
urat, dan tabir surya (Koloay, dkk., 2015; Hamzah, dkk., 2014;
B. Kerangka Teori
Hiperlipidemia
Unsur Terkandung :
1.Flavonoid
2.Alkaloid
3.Saponin
4.Tanin
C. Kerangka Konsep
Sebanyak 25 ekor tikus putih dibagi menjadi 5 kelompok secara random, yaitu :
1.Kelompok 1 sebagai kelompok kontrol dengan kolesterol LDL normal
2.Kelompok 2 sebagai kelompok control dengan kolesterol LDL tinggi
3.Kelompok 3 sebagai perlakuan 1 (62,5mg/200grBB/hari)
4.Kelompok 4 sebagai perlakuan 2 (125mg/200grBB/hari)
5.Kelompok 5 sebagai perlakuan 3 (250mg/200grBB/hari)
Keterangan :
1.Standar Tikus Putih (STD-TP): Kelompok kontrol diberi makan standar tikus
putih
2.Ekstrak Rambut Jagung Tikus Putih (ERJ-TP): Kelompok perlakuan diberi
pakan tambahan ekstrak rambut jagung (Zea mays L.) sesuai dengan dosis pada
tikus putih tinggi LDL.
METODOLOGI PENELITIAN
pre test and post test control group design untuk mengetahui kadar kolesterol
LDL sebelum dan sesudah pemberian ekstrak rambut jagung pada tikus
berumur 2-3 bulan dengan berat 150-200 gram yang dijadikan hewan uji
(n-1) x (t-1) ≥ 15
Keterangan:
t = banyaknya kelompok
(n-1) x (5 - 1) ≥ 15
(n-1) x 4 ≥ 15
4n-4≥15
19
20
4n≥15 + 4
4n ≥19
n >4,75=>5
1. Bahan pemeriksaan
2. Bahan perlakuan
rambut jagung, lemak sapi, akuades, etanol 70%, dan tikus putih sebagai
adalah reagen cholesterol fs, LDL precipitant, dan standar kolesterol (200
mg/dl).
3. Alat pemeriksaan
kapas kering, rak tabung, tabung reaksi, masker, hand scoon, blender,
E. Variabel Penelitian
ekstrak rambut jagung (Zea mays L.) yaitu 62,5 mg/200grBB/hari, 125
tikus.
F. Definisi Operasiaonal
peningkatan 2 kali lipat atau minimal 70% dari kadar kolesterol sebelum
diberikan pakan tinggi lemak. Kolesterol LDL norml pada tikus putih
Ekstrak kental rambut jagung (Zea Mays L.) diperoleh dari proses
rotary evaporating yang diberikan pada tikus putih dengan teknik sonde
kolesterol LDL pada tikus putih yaitu lemak sapi diberikan sebanyak 2 ml
G. Jalan Penelitian
Jalan penelitian ini meliputi tahap-tahap persiapan dan tahap pelaksaan dalam
melakukan penelitian.
Mada, Yogyakarta.
2. Tahapan Persiapan
3) Tikus putih diberi pakan tinggi lemak berupa lemak sapi selama 7
d. Persiapan Spesimen
microtube bersih dan diberi label yang siap untuk diperiksa kadar
kolesterol LDL.
fungsi pemanasan.
25
spektrofotometer.
angka 0,000 A.
546nm.
f. Perhitungan Hasil
PAP yaitu:
Keterangan :
(mg/dl).
27
the science (SPSS) versi 17.0 untuk memperoleh rata-rata, nilai standar
setelah pemberian perlakuan. Hasil analisa disajikan dalam bentuk tabel dan
narasi.
BAB IV
A. Hasil
kadar kolesterol LDL tinggi yang diberi ekstrak rambut jagung (Zea mays L.)
masing besar pemberian dosis. Seluruh tikus putih memenuhi kriteria berat
badan sehingga tidak terdapat tikus putih yang drop-out dan mati selama
Keterangan :
Kelompok 1 : kelompok kontrol dengan kolesterol LDL normal
Kelompok 2 : kelompok kontrol dengan kolesterol LDL tinggi
Kelompok 3 : Kelompok tikus putih pemberian dosis 62,5mg/200grBB/hari
Kelompok 4 : Kelompok tikus putih pemberian dosis 125mg/200grBB/hari
Kelompok 5 : Kelompok tikus putih pemberian dosis 250mg/200grBB/hari
Tabel 4 diketahui bahwa rata-rata berat badan awal tikus putih pada
kelompok perlakuan sebesar 189,4 gram, kelompok 4 sebesar 191,4 gram dan
28
29
kolesterol LDL normal sebesar 192,8 gram dan tidak diinduksi lemak sapi,
kelompok 2 kontrol kolesterol LDL tinggi sebesar 199,2 gram dan setelah
Kelompok 3 adalah sebesar 196 gram dan setelah diinduksi lemak sapi berat
badan tikus putih meningkat sebesar 203,8 gram, pada kelompok 4 berat
badan adaptasi 198,6 gram setelah diinduksi lemak sapi meningkat 206 gram,
dan sedangkan pada kelompok 5 berat badan adaptasi tikus putih sebesar
197,6 gram setelah diinduksi lemak sapi meningkat sebesar 205,5 gram.
Keterangan :
Kelompok 1 : kelompok kontrol dengan kolesterol LDL normal
Kelompok 2 : kelompok kontrol dengan kolesterol LDL tinggi
Kelompok 3 : Kelompok tikus putih pemberian dosis 62,5mg/200grBB/hari
Kelompok 4 : Kelompok tikus putih pemberian dosis 125mg/200grBB/hari
Kelompok 5 : Kelompok tikus putih pemberian dosis 250mg/200grBB/hari
(1,2,3,4,5) tercantum pada tabel 5 diketahui kadar kolesterol LDL tikus putih
LDL tinggi memiliki nilai rata-rata kadar kolesterol LDL sebelum diberi
setelah pemberian ekstrak rambut jagung yaitu sebesar 96,82 mg/dl dan nilai
30
mg/dl, setelah pemberian ekstrak rambut jagung yaitu sebesar 89,59 mg/dl
dan nilai persentase penurunan yaitu sebesar 19,48%. Kadar kolesterol LDL
111,69 mg/dl, setelah pemberian ekstrak rambut jagung yaitu sebesar 84,56
value atau nilai signifikansi <0,001 lebih kecil dai α 5% (p<0,05) hal ini
B. Pembahasan
seperti penyakit jantung koroner dan stroke. Plak yang terbentuk oleh
Akibatnya sebagian fungsi organ bila terjadi penyumbatan akan terhenti atau
Hewan coba yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih
karena paling banyak tersedia dan mudah dibiakkan dan tikus memiliki peran
yang sangat pentimg dalam percobaan medis antara lain pengujian obat.
Hewan tikus digunakan sebagai model uji medis adalah genetik, karakterisik
biologi dan perilaku mirip manusia, dan banyak gejala kondisi menusia dapat
komposisi jagung kuning, soya bean meal, meat bone meal, corn gluten meal,
minyak sawit, asam amino esensial, premix, dan vitamin yang telah dibentuk
sapi selama 7 hari. Lemak sapi seperti kolesterol dan asam lemak jenuh yang
adalah berat badan tikus putih yang telah diinduksi lemak sapi. Besar dosis
yaitu berat badan tikus putih dibagi kriteria berat badan tikus putih di kali
berat badan awal yaitu untuk menuntukan kriteria penelitian atau tidak,
kriteria berat badan tikus yang diinginkan yaitu 150-200 gram. Penimbangan
berat badan tikus putih saat adaptasi yaitu untuk mengetahui apakah tikus
putih saat pre-test berfungsi untuk mengetahui besar dosis awal yang akan
diinduksi pada kelompok perlakuan yaitu (kelompok 3,4 dan 5). Fungsi dari
penimbangan tengan atau mid/test untuk mengetahui apakah pada saat selama
diberikan pakan standard dan ekstrak rabut agung berat badan tikus
meningkat atau tidak, sehingga apabila berat badan ikus menigkat maka dosis
spesimen yang baik digunakan yaitu serum yang masih segar, tidak kelihatan
matahari, pengaruh suhu dan metabolisme dari sel-sel hidup seperti darah
harus segera dipisahkan dari sel-sel darah dalam waktu 1 hingga 2 jam
serum dengan sel darah dapat mempengaruhi hasil karena dengan adanya sel
kadar kolesterol LDL tikus putih. LDL akan mengendap saat sentrifugasi
PAP. Kadar kolesterol LDL dihitung selisih dari kadar kolesterol total dan
maksimal jika diberikan secara rutin lebih lama karena bersifat herbal atau
Pemberian ekstrak rambut jagung lebih lama yaitu selama 14 hari dari
alantonin. Senyawa flavonoid yang dapat diisolasi dari ekstrak etanol rambut
34
dengan dosis 7,7 ml dapat menurunkan kadar kolestrol LDL sebesar 10,18
kolesterol LDL pada tikus putih dengan perlakuan dekok rambut jagung dan
besar dosis yang diberikan maka nilai persentase penurunan kadar kolesterol
pada tikus putih yang terjadi pada seluruh penetapan dosisi yang ditentukan.
metabolisme ekstrak rambut jagung (Zea mays L.) di dalam tubuh tikus putih
terkandung dari luar seperti antioksidan dalam ekstrak rambut jagung untuk
kolesterol bebas menjadi ester kolesterol membentuk HDL baru. Hal ini akan
membran sel hati dan jaringan ekstra hepatik, sehingga kadar kolesterol darah
LDL yaitu tanin. Tanin digunakan untuk menurunkan LDL-C dan trigliserida
magrofag lipid kompleks pada dinding endhothelial pada arteri dan dapat
lipid melalui interaksi dengan kolesterol. Efek ini didapatkan melalui ikatan
A. Kesimpulan
sebesar 13,04%.
sebesar 19,48%.
sebesar 24,64%.
B. Saran
sebagai berikut:
37
38
Anies, 2015. Kolesterol dan Penyakit Koroner. Penerbit Buku Ar-Russ Media.
Yogyakarta: 26,27,35,42,75.
Dalimartha S. 2008. 36 Resep Tumbuhan Obat Menurunkan Kolesterol. Penebar
Swadaya, Jakarta: 11.
Dhesti AP, Widyaningsih TD. 2014. Pengaruh Pemberian Liang Teh Berbasis
Cincau Hitam (Mesona palustris BL) Terhadap Kadar Kolesterol Tikus
Wistar. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 2 (2): 103-109.
El-kabumaini N dan Ranuatmaja TS., 2010. Jagung Pun Menjadi Agung. PT. Puri
Delco, Bandung:15-21.
Gani N., Lidya l., Momuat, Mariska M, Pitoi. 2013. Profil Lipida Plasma Tikus
Wistar yang Hiperkoleterolemia pada Pemberian Gedi Merah (Abelmoschus
manihotBL.). Jurnal Mipa Unsrat Online (2) 44-49.
Hartini S., Suryani EM. 2008. Uji Kualitas Serum Simpanan Terhadap Kadar
Kolesterol dalam Darah di Poltekkes Kemenkes Kaltim. Jurnal Ilmiah
Manuntung, 2(1), 65-69, 2016. ISSN Cetak. 2443-115X. ISSN Elektronik.
2477-1821.
Hamzah L., Arifin H., Ahmad A., 2014. Pengaruh Ekstrak Etanol Rambut Jagung
(Zea mays L.) Terhadap Kadar Asam Urat Darah Mencit Putih Jantan
Hiperuresemia. Prosiding Seminar Nasional dan Workshop Perkembangan
Sains Farmasi dan Klinik IV tahun 2014.
Hassanudin K., Puziah H and Shuhaimi M, 2012. Corn Silk (Stigma Maydis) in
healthcare: A phytochemical and Pharmacological Review. Molecules.
2012, 1, 9697-9715; doi: 10.3390/molecules17089697.
Kementrian Kesehatan RI., 2013. Penyakit Jantung Koroner. Riset Kesehatan
Dasar. Jakarta: 90,91.
Kementrian Kesehatan RI. 2014. Penyakit Jantung Koroner. Pusat Data dan
Informasi, Jakarta: 2.
39
40
Koloay K., Citraningtyas, G., Lolo, W A., 2015. Uji Efektivitas Ekstrak Etanol
Rambut Jagung (Zea mays L.) Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah
Tikus Jantan Galur Wistar (Rattus norvegicus L.) Yang Diinduksi Aloksan.
Jurnal Ilmiah Farmasi, 4:3 halaman 36,39. ISSN 2302-2493.
Kolovou. 2008. G.D, Salpea, K.D., Mihas, C.,Malakos, I., Kafraltis, N., Bilianou,
H.G, Adamopoulou, E.N., Mykoniatis, M., Cokkinos, D.V. Comparison of
simvastatin and Nicotinic Acid Administration in Alcohol-Treated Wistar
Rats. Hellenic J Cardiology 2008; 49(2): 79
Lewis GF., Rader DJ., 2005. New Insights Into The Regulation of HDL
Metabolism and Reverse Cholesterol Transport. Journal Of The American
Heart Association. America Heart association. ISSN: 1524-4571
Murray RK., Bender DA., Botham KM., Kennelly PJ., Rodwell VW., dan Weil
PA., 2016. Biokimia Harper. Edisi 29. Buku Kedokteran EGC, Jakarta: 167,
267.
Paeru RH., Dewi TQ., 2017. Panduan Praktis Budidaya Jagung. Penebar
Swadaya, Jakarta: 16, 18.
Prasetya H., 2012. Peluang Jitu Berternak Tikus Putih. Pustaka Baru Press,
Yogyakarta: 10-12.
Purwanto B dan Indarto AS., 2013. Ragam Terapi Kesehatan Berbasis Herbal.
Gosyen Publishing, Yogyakarta: 17-19.
Riset Kesehatan Dasar, 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Badan Litbangkes
Depkes RI, 2013, Jakarta:
Rohan HH., dan Suprapto IS., 2014. Patologi dan Patofisiologi Penyakit. Nuha
Medika, Yogyakarta: 92.
Utariningsih D., Novita R., Sari RP., Wati EM., EM., Arifin AS., 2007. Dekok
Rambut Jagung (Zea mays L.) Efektif Dalam Menurunkan Kadar
Kolesterol Tikus Putih (Rattus novergicus). Program Kreatifitas
Mahasiswa Penulisan Ilmiah. Universitas Muhammadiyah Malang: 13.
WinarsiH. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Graha Ilmu, Yogyakarta:
19,20.
Yanuarti, HA., 2014. Air Rebusan Jagung (Zea mays L.) Utuh Beserta Kulit
Menurunkan Kadar Kolesterol Tikus Putih (Rattus novergicus). Skripsi.
Institut Pertanian Bogor. Bogor: 3-19.
Yan Z., Da-yun S., Jing-shu Z., Hong-li Z., 2011. Microwave-assisted Extraction
and Antihyperlipidemic Effect Of Total Flavonoid Corn Silk. African
Journal of Biotechnology vol.10(65) ISSN 1684-5315.
Yosmar R., Arifin H., Mustika R., 2014. Pengaruh Ekstrak Etanol Rambut jagung
(Zea mays L) Terhadap Kadar Kolesterol Terhadap Mencit Putih Jantan
Hiperkolesterol. Prosiding Seminar Nasional dan Workshop Perkembangan
Sains Farmasi dan Klinik IV tahun 2014.
LAMPIRAN
42
43
Simplisia Evaporator
46
a b
Mikropipet Sonde