Anda di halaman 1dari 28

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Nama Sekolah : SMP Negeri 10 Kota Serang
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas / Semester : IX (Sembilan)/ 1 (Satu)
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Materi Pokok : Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Alokasi Waktu : 3 x 40 Menit (Pertemuan Ke-2)
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri,
peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret
dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI

1.3.1 Menunjukkan sikap beriman dan bertaqwa


1.3 Bersyukur kepada Tuhan Yang dalam pembelajaran bentuk dan prinsip
Maha Esa atas bentuk dan Kedaulatan Negara Kesatuan Republik
kedaulatan Negara Republik Indonesia.
Indonesia.
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI

2.3.2 Menunjukkan sikap disiplin dalam


2.3 Menunjukkan sikap bertanggung pembelajaran bentuk dan prinsip
jawab dalam mendukung bentuk Kedaulatan Negara Kesatuan Republik
dan Kedaulatan Negara. Indonesia.
2.3.3 Menunjukkan sikap gotong royong dalam
pembelajaran bentuk dan prinsip
Kedaulatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
2.3.3 Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam
pembelajaran bentuk dan prinsip
Kedaulatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
3.3 Memahami ketentuan tentang 3.3.7 Menguraikan prinsip-prinsip kedaulatan
bentuk dan kedaulatan negara sesuai dengan UUD Negara Kesatuan
sesuai Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945.
Negara Republik Indonesia 3.3.8 Menjelaskan hubungan antara prinsip
tahun 1945. kedaulatan Indonesia dengan demokrasi.
3.3.9 Menjelaskan syarat dasar terselenggaranya
pemerintahan yang demokratis.
3.3.10 Menjelaskan demokrasi pancasila.
3.3.11 Menjelaskan prinsip atau asas utama
demokrasi pancasila.
3.3.12 Menganalisis perbedaan demokrasi
pancasila, demokrasi liberal, demokrasi
sosialis.
3.3.13 Menguraikan cara pelaksanaan demokrasi
di Indonesia.
3.3.14 Menguraikan peranan rakyat dalam
pelaksanaan demokrasi di Indonesia.
3.3.15 Menjelaskan hakikat pemilihan umum.
3.3.16 Menguraikan asas-asas pemilihan umum.

4.3 Memaparkan penerapan tentang 4.2.1 Menyusun laporan hasil telaah tentang
bentuk dan kedaulatan negara bentuk dan prinsip Kedaulatan Negara
sesuai Undang-Undang Dasar Kesatuan Republik Indonesia.
Negara Republik Indonesia tahun 4.2.2 Menyajikan hasil telaah tentang bentuk
1945. dan prinsip Kedaulatan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah melalui serangkaian proses pembelajaran, peserta didik mampu:
Kompetensi Sikap Spritual
1.3.1.1 Menunjukkan sikap beriman dan bertaqwa dalam pembelajaran bentuk dan
prinsip Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kompetensi Sikap Sosial
2.3.2.1 Menunjukkan sikap disiplin dalam pembelajaran bentuk dan prinsip
Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.3.3.1 Menunjukkan sikap gotong royong dalam pembelajaran bentuk dan prinsip
Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.3.3.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam pembelajaran bentuk dan
prinsip Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan
Pertemuan Pertama
Melalui Serangkaian kegiatan pembelajaran, peserta didik mampu:
3.3.7.1 Menguraikan prinsip-prinsip kedaulatan sesuai dengan UUD Negara
Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945.
3.3.8.1 Menjelaskan hubungan antara prinsip kedaulatan Indonesia dengan
demokrasi.
3.3.9.1 Menjelaskan syarat dasar terselenggaranya pemerintahan yang
demokratis.
3.3.10.1 Menjelaskan demokrasi pancasila.
3.3.11.1 Menjelaskan prinsip atau asas utama demokrasi pancasila.
3.3.12.1 Menganalisis perbedaan demokrasi pancasila, demokrasi liberal,
demokrasi sosialis.
3.3.13.1 Menguraikan cara pelaksanaan demokrasi di Indonesia.
3.3.16.1 Menguraikan peranan rakyat dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia.
3.3.17.1 Menjelaskan hakikat pemilihan umum.
3.3.18.1 Menguraikan asas-asas pemilihan umum.
D. Materi Pembelajaran
Materi Pembelajaran Regular
1. Prinsip-prinsip kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Hubungan antara prinsip kedaulatan Indonesia dengan demokrasi
3. Syarat dasar untuk terselenggaranya pemerintahan yang demokratis.
4. Hakikat demokrasi pancasila.
5. Asas atau prinsip utama demokrasi Pancasila.
6. Perbandingan antara demokrasi pancasila, demokrasi liberal dan demokrasi
sosialis.
7. Cara pelaksanaan demokrasi di Indonesia.
8. Menguraikan peranan rakyat dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia.
9. Hakikat pemilihan umum.
10. Asas-asas pemilihan umum.
E. Metode dan Model Pembelajaran
1. Pendekatan Pembelajaran : Scientific
2. Model Pembelajaran : Debate
3. Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan
F. Media dan Alat Pembelajaran
1. Media Pembelajaran : Spidol/Pulpen, Lembar Kerja Siswa, Buku Teks
Pelajaran Kelas IX
2. Alat Pembelajaran : Spidol, Whiteboard, Penghapus
G. Sumber Pembelajaran
1. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2018. Buku Guru
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas IX. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Hal 127 – 158.
2. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2018. Buku Siswa
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas IX. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Hal 60-67
3. Sumber lain: Media Cetak, Media Elektronik dan Internet.
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1. Peserta didik mempersiapkan secara fisik dan psikis untuk mengikuti
pembelajaran yang diawali dengan berdoa, menanyakan kehadiran peserta
didik, menanyakan kabar siswa, kebersihan dan kerapian kelas, serta
kesiapan buku tulis dan sumber belajar selama 2 menit.
2. Motivasi pada peserta didik dengan menyanyikan Yel-Yel PPKn/ Lagu
Wajib Nasional Bagimu Negeri selama 1 menit
3. Apersepsi melalui tanya jawab selama 5 menit mengenai materi yang sudah
dipelajari pada pertemuan sebelumnya di bab 2, misalnya pertanyaan:
 Apa hakikat kedaulatan?
 Apa saja sifat dan bentuk dari kedaulatan?
 Apa saja teori kedaulatan?
 Apa kedaulatan yang di anut negara Indonesia?
4. Peserta didik menyimak informasi guru tentang kompetensi dasar dan
indikator serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai selama 1 menit.
5. Peserta didik bertanya jawab tentang manfaat proses pembelajaran selama 2
menit.
6. Peserta didik menyimak informasi guru tentang materi ajar dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan mengenai “Bentuk dan Prinsip
kedaulatan Negara Republik Indonesia”.
b. Kegiatan Inti ( 100 Menit )
1. Peserta didik duduk secara berkelompok terdiri atas 4 – 5 orang
2. Peserta didik dalam kelompok membaca wacana mengenai bentuk dan
prinsip kedaulatan Negara Republik Indonesia yang terdapat dalam
halaman 60.
3. Peserta didik menyusun pertanyaan terkait wacana mengenai bentuk dan
prinsip kedaulatan Negara Republik Indonesia yang terdapat dalam
halaman 60, disertai bimbingan guru agar pertanyaan mengarah pada tujuan
pembelajaran dengan durasi waktu 3 menit, pertanyaannya misalnya:
 Apa saja prinsip-prinsip kedaulatan Negara Republik Indonesia ?
 Apa hubungannya antara pemilu dengan demokrasi?
 Apa saja syarat dasar terselenggaranya pemerintahan yang
demokratis?
 Apa hakikat dari demokrasi pancasila?
 Bagaimana asas atau prinsip utama demokrasi Pancasila?
 Bagaimana perbedaan antara demokrasi pancasila, demokrasi liberal
dan demokrasi sosialis?
 Bagaimana cara pelaksanaan demokrasi di Indonesia?
 Bagaimana peranan rakyat dalam pelaksanaan demokrasi di
Indonesia?
 Apa hakikat pemilihan umum?
 Bagaimana Asas-asas pemilihan umum?

4. Peserta didik diberi motivasi dan penghargaan bagi peserta didik yang
menyusun pertanyaan terbanyak dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
5. Guru mengamati keterampilan serta sikap disiplin dan gotong royong
peserta didik baik secara perorangan maupun kelompok dalam menyusun
pertanyaan.
6. Peserta didik mengamati penjelasan guru terkait bentuk dan prinsip
kedaulatan Negara Republik Indonesia selama 5 menit.
7. Peserta didik dibiasakan disiplin dengan mencatat hal-hal penting dari
penjelasan singkat guru.
8. Guru menjelaskan model pembelajaran Debate selama 5 menit
9. Peserta didik mengerjakan LKS Tugas Kelompok 3.2 secara berkelompok
dengan membaca uraian materi Buku PPKn Kelas IX Bab 3 subbab B
selama 10 menit.
10. Masing-masing kelompok mengerjakan tugasnya sesuai dengan aspek
informasi yang didapat. peserta didik dapat mencari informasi dari sumber
belajar yang relevan seperti buku referensi lain dan internet.
11. Peserta didik diminta untuk menyajikan hasil diskusinya dengan cara:
 Kelompok menyajikan secara bergantian hasil telaah tugas kelompok
3.1 yang berkaitan dengan hakikat kedaulatan dan teori kedaulatan.
 Kelompok penyaji menyajikan materi paling lama 5 menit.
Kelompok lain memperhatikan penyajian kelompok penyaji dan
mencatat hal-hal yang penting serta mempersiapkan pertanyaan
terhadap hal yang belum jelas.
 Kelompok penyaji bertanya jawab dan diskusi dengan peserta didik
lain tentang materi yang disajikan paling lama 5 menit.
12. Diskusi dibimbing guru sebagai moderator kegiatan penyajian kelompok
secara bergantian sesuai tata cara yang disepakati sebelumnya selama 30
menit .
13. Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan di debatkan.
14. Setelah selesai membaca, guru menunjuk salah satu anggota kelompok pro
untuk berbicara menyampaikan pendapatnya, kemudian ditanggapi oleh
kelompok kontra. Hal ini dilakukan berulang-ulang dengan anggota
kelompok yang lainya, sampai sebagian besar siswa bisa mengemukakan
pendapatnya.
15. Diwaktu peserta didik menyampaikan gagasannya atau pendapatnya, maka
peserta didik menulis inti/ide-ide dari setiap pendapat sampai mendapat
sejumlah ide yang diharapkan
16. Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkap.
17. Dari ide-ide yang telah disampaikan tersebut, guru mengajak peserta didik
membuat kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada topik yang
diinginkan.
18. Peserta didik dalam kelompok menyerahkan hasil kerja kelompoknya.
c. Kegiatan Penutup (20 Menit)
1. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran
melalui tanya jawab secara klasikal selama 2 menit.
2. Guru melakukan refleksi dengan peserta didik atas manfaat proses
pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan tindakan yang akan
dilakukan berkaitan dengan bentuk dan prinsip kedaulatan Negara
Republik Indonesia selama 3 menit, dengan meminta peserta didik
menjawab pertanyaan berikut:
 Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari bentuk dan prinsip
kedaulatan Negara Republik Indonesia?
 Apa sikap yang kalian peroleh dari proses pembelajaran yang telah
dilakukan?
 Apa manfaat yang diperoleh melalui proses pembelajaran yang
telah dilakukan?
3. Guru melakukan tes secara tertulis untuk menilai pengetahuan peserta
didik selama 15 menit.
4. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya mengenai
Melakukan prinsip-prinsip kedaulatan sesuai dengan Undang-Undang
Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945.
F. Penilaian
1. Penilaian Sikap.
Kelas :
Hari, Tanggal :
Pertemuan Ke- : 1 (Satu)
Materi Pokok : Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Aspek Penilaian

No Nama Peserta Didik Gotong Sopan Jumlah


Ketaqwaan Jujur Disiplin skor
Royong Santun

Kriteria Aspek yang di nilai:


1. Ketaqwaan :berdoa sebelum belajar
2. Disiplin :mengerjakan tugas tepat waktu.
3. Jujur :menyampaikan hasil pekerjaan/ rumusan pertanyaan
dengan jujur/tidak berbohong.
4. Sopan santun :berbicara dengan bahasa yang sopan dan santun.
5. Gotong Royong :Mengerjakan tugas kelompok.
Skor penilaian menggunakan skala 1-4, yaitu :
 Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai aspek sikap yang
dinilai.
 Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai aspek sikap yang
dinilai.
 Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai aspek sikap yang dinilai.
 Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai dengan aspek sikap yang
dinilai.
Nilai = Skor perolehan x 100
20

2. Penilaian Pengetahuan
a. Penugasan (Terlampir)
b. Tes soal melalui debate

3. Penilaian Keterampilan
Indikator: 4.2.2 Menyajikan hasil telaah tentang Kedaulatan Negara Kesatuan
4.2.2 Menyajikan hasil telaah tentang bentuk dan prinsip
Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Lembar Penilaian Penyajian dan Laporan Hasil Tertulis
Nama/Kelompok :
Kelas :
Materi Pokok : Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
No. Aspek Penilaian Skor
1 2 3 4
A. Penyajian
1. Menanya/Menjawab
2. Argumentasi
3. Bahan tayang/Display
B. Laporan
1. Isi Laporan
2. Penggunaan Bahasa
3. Estetika
Jumlah Skor

Keterangan : Diisi dengan tanda ceklist (√)


Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
Nilai = Skor Perolehan × 100
24

Serang, 20 Oktober 2018


Guru Pamong Mahasiswa Praktikan

Yayah Sulasiah, S.Pd Dina Mulyanah


NIP.196809131998022004 NIM. 2286150019
Lampiran 1.
LEMBAR KERJA SISWA
Tugas Kelompok 3.1
Setelah kalian mencari infomasi dengan membaca materi diatas dan sumber
belajar lain tentang bentuk dan prinsip kedaulatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia , tulislah apa yang sudah kalian ketahui ke dalam tabel berikut:
Kelas :
Kelompok :
Nama Siswa : 1. 4.
2. 5.
3. 6.

No. Aspek Informasi Uraian


1. Prinsip-prinsip
kedaulatan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
2. Hubungan antara prinsip
kedaulatan Indonesia dengan
demokrasi

3. Syarat dasar untuk


terselenggaranya pemerintahan
yang demokratis.

4 a. Hakikat demokrasi
pancasila.
b. Asas atau prinsip utama
demokrasi Pancasila.

5. Perbandingan antara demokrasi


pancasila, demokrasi liberal dan
demokrasi sosialis.

6. Cara pelaksanaan demokrasi di


Indonesia.
7. Menguraikan peranan rakyat
dalam pelaksanaan demokrasi di
Indonesia.

8. a. Hakikat pemilihan umum.


b. Asas-asas pemilihan umum.
Lampiran 2.
Wacana terkait pemilihan kepala daerah oleh DPRD untuk model
pembelajaran debate.

Pro dan Kontra Pemilihan Kepala Daerah oleh


DPRD

Sejumlah elit parpol tampak menunjukkan keinginannya untuk merubah


sistem pilkada langsung menjadi sistem pilkada lewat DPRD. Ketua DPR Bambang
Soesatyo pernah mengusulkan perubahan sistem pemilihan kepala daerah, dari
pemilihan langsung menjadi pemilihan melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD). Menurut Bambang, wacana perubahan sistem itu didukung oleh KPK.
"Bagian pencegahan (KPK) rupanya sudah melakukan kajian dan ternyata indeks
korupsi yang dilakukan kepala daerah tidak mungkin bisa menurun kalau sistem tidak
dievaluasi," ujar Bambang, Sabtu (7/4/2018).
Bambang mengatakan, banyak masalah yang dihadapi dengan adanya pilkada
langsung. Beberapa di antaranya, yakni politik biaya tinggi yang kemudian
memunculkan korupsi. Di satu sisi Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo juga
sempat terlibat diskusi mendalam terkait pengembalian pilkada ke DPRD. Pak Ketua
(DPR) menawarkan revisi ulang Undang-undang Pilkada dan nanti akan bisa kami
bicarakan," kata Tjahjo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (6/4/2018).
Hal senada juga diungkapkan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan
Sejahtera (DPP PKS) Al Muzzammil Yusuf. Ia menyatakan, PKS sepakat untuk
mengembalikan pilkada ke DPRD. Ia menilai pilkada langsung lebih banyak
kerugiannya daripada melalui DPRD. Salah satu kerugian utama pilkada langsung,
menurut dia, ialah besarnya biaya politik dan maraknya politik uang.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan
mengaku setuju dengan wacana pengembalian pilkada melalui DPRD lewat revisi
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada. Zulkifli menilai, sistem
Pilkada harus diperbaiki untuk menghindari besarnya biaya politik dan maraknya
politik uang. Sementara, partai politik dilarang untuk mencari uang untuk menutup
biaya politik dan negara tidak mampu menanggungnya. Selain itu, Zulkifli menilai,
dengan mengembalikan pilkada ke DPRD, maka dapat mengurangi banyaknya
operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Jadi
sistemnya harus diperbaiki, kalau tidak diperbaiki kan begini terus," kata Zulkifli di
Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/4/2018).
Di sisi lain Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai, pilkada
melalui DPRD lebih efisien daripada pilkada langsung. Menurut dia, dengan
pelaksanaan pilkada melalui DPRD maka negara bisa menghemat anggaran yang
cukup besar. Selain itu, sistem tersebut dianggap mampu menekan angka korupsi.
"Ya jelas lebih efisien, lebih murah," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan,
Jakarta, Selasa (10/4/2018).
Berdasarkan wacana diatas, diskusikan dengan kelompokmu!
1. Apakah kalian menjadi tim yang pro atau tim yang kontra bila pemilihan
kepala daerah dipilih oleh DPRD?
2. Bagi tim pro apa manfaat atau keuntungannya apabila pemilihan kepala
daerah dipilih oleh DPRD?
3. Bagi tim kontra apa akibatnya apabila pemilihan kepala daerah dipilih oleh
DPRD?
4. Menurut kelompok anda, bagaimana wujud pelaksanaan demokrasi langsung
di lingkup daerah bila pemilihan kepala daerah dipilih oleh DPRD?
Lampiran 3.
Materi Pembelajaran

1. Bentuk dan Prinsip Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas kedaulatan rakyat yang


ditegaskan didalam UUD NRI Tahun 1945 yang bunyinya sebagai berikut :

a. Pembukaan UUD NRI 1945 pada alinea keempat yang berbunyi :

“ maka disusunlah Kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-


Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat..”

b. Pasal 1 ayat 2 UUD NRI Tahun 1945, menegaskan :

“ Kedaulatan berasda ditangan rakyat dan dilaksanakan berdasarkan Undang-Undang


Dasar”
Dengan demikian, pelaksanaan kedaulatan rakyat ditentukan oleh UUD NRI
Tahun 1945, artinya, UUD NRI Tahun 1945 menentukan bagian mana dari
kedaulatan rakyat yang pelaksanaannya diserahkan kepada badan/lembaga yang
keberadaan, wewenang, tugas serta fungsinya ditentukan oleh UUD. Namun
penyerahan itu tetap didalam pengawasan oleh rakyat, baik secara langsung maupun
melalui lembaga yang dipilih atau dibentuk atas mandat rakayat.
Ketentuan pada pasal 1 ayat 2 UUD 1945 telah mengubah sistem
ketatanegaraan Indonesia melalui MPR sebagai pemegang kedaulatan rakyat kepada
sistem kedaulatan rakyat yang diatur melalu UUD 1945 yang kemudian UUD
tersebut menajadi dasar dan rujukan utama dalam menjalankan kedaulatan rakyat
yang mengatur dan membagi pelaksanaan kedaulatan rakyat kepada rakyat sendiri
maupun kepada badan atau lembaga negara.
Selain dari teori kedaulatan rakyat, Indonesia juga dipertegas dengan
kedaulatan hukum yang telah diatur didalam UUD 1945 pada pasal 1 ayat 3 yang
menyatakan bahwa “ Negara Indonesia adalah Negara Hukum” dan juga pada pasal
27 ayat 1 bahwa “ segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahan dan wajib memjunjung hukum dan Pemerintahan itu dengan tidak
ada kecualinya”. Kedua pasal ini menegaskan bahwa, pelaksanaan kedaulatan rakyat
oleh lembaga negara sesuai UUD, tidak bersifat mutlak atau tanpa batas. Kekuasaan,
tugas dan wewenang lembaga negara, dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Maka dari paparan diatas, Dapat disimpulkan bahwa Prinsip-Prinsip
Kedaulatan Rakyat Negara Republik Indonesia adalah sebagia berikut :

a. Negara Indonesia adalah Negara kesatuan yang berbentuk Republik.


b. Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-
Undang Dasar.
c. Negara Indonesia adalah Negara Hukum.
d. Presiden tidak dapat membekukan dan atau membubarkan Depan Perwakilan
Rakyat (DPR).
e. Menteri-Menteri diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.
f. MPR hanya dapat memberhentikan Presiden dan atau Wakil Presiden dalam
masa jabatannya menurut UUD.

2. Hubungan antara prinsip kedaulatan Negara Indonesia dengan demokrasi


Prinsip kedaulatan rakyat, memiliki hubungan yang sangat erat dengan makna
demokrasi, Demokrasi sendri berasal dari kata “demos” dan Kratein”. Demos berarti
rakyat dan Kratein berarti Pemerintahan dimana secara harfiahnya, Demoikrasi
memiliki pengertian sebagai Pemerintahan Rakyat yang salah satunya diambil dari
kutipan Abraham Lincoln yang mengartikan Demokrasi sebagai pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Maka dari itu, di dalam negara demokrasi,
rakyatlah yang memiliki kekuasaan penuh untuk mengatur pemerintahan dengan kata
lain bahwa kekuasaan berada di tangan rakyat.
3. Syarat dasar untuk terselenggaranya pemerintahan yang demokratis
Budiardjo (2003) mengemukakan sejumlah syarat dasar untuk terselenggaranya
pemerintahan yang demokratis di bawah Rule of Low berikut ini :
a. Perlindungan konstitusional.
b. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak.
c. Pemilihan umum yang bebas.
d. Kebebasan untuk menyatakan pendapat.
e. Kebebasan untuk berserikat atau berorganisasi dan beroposisi, dan
f. Pendidikan Kewarganegaraan.

4. Hakikat demokrasi Pancasila dan asas atau prinsip utama demokrasi


Pancasila
Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang sesuai dengan bangsa Indonesia
dimana asas atau prinsip utama demokrasi Pancasila yaitu pengambilan keputusan
melalui musyawarah mufakat. Musyawarah berarti pembahasan untuk menyatukan
pendapat dalam penyelesaian suatu masalah dan Mufakat berarti suatu yang telah
disetujui sebagai keputusan berdasarkan kebulatan pendapat. Jadi, musyawarah
mufakat berarti mengambil suatu keputusan berdasarkan kehendak orang banyak
(rakyat) sehingga dapat tercapai kebulatan pendapat.
Perlu diketahui pula bahwa Musyawarah Mufakat harus berpangkal pada
beberapa hal berikut ini:

a. Musyawarah mufakat harus bersumberkan inti kerakyatan yang dipimpin oleh


hikmah kebijaknaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
b. Pengambilan keputusan harus berdasarkan kehenda rakyat melalui hikmat
kebijaksanaan.
c. Cara mengemukakan hikmat kebijaksanaan harus berdasarkan dengan akal
sehat serta hati nurani yagn luhur dan mempertimbangkan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kepentingan rakyat.
d. Keputusan yang diambil, harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral
kepada Tuhan serta menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan keadilan.
e. Keputusan harus dilaksanakan secara jujur dan bertanggung jawab.

Nilai lebih dari demokrasi Pancasila adalah adanya penghargaan terhadap hak
asasi manusia dan hak minoritas dan tidak mengenal dominasi mayoritas dan tirani
minotitas. Keputusan dalam demokrasi Pancasila selalu mengutamakan kepentingan
seluruh rakyat, bangsa dan negara dimana kelompok minoritas dan mayoritas
memiliki kedudukan yang sama didalam kehidupan demokrasi.
5. Perbandingan antara demokrasi pancasila, demokrasi liberal dan demokrasi
sosialis
Berikut ini adalah contoh Perbandingan antara Demokrasi Pancasila, Domokrasi
Liberal dan Demokrasi Sosial

A. Demokrasi Pancasila.

 Mengutamakan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi


atau golongan dan hak milik perorangan.
 Setiap Keputusan diambil melalui musyawarah mufakat.
 Agama merupakan bagian yagn tidak terpisahakn dari kehidupan bernegara.
 Tidak dikenalnya diktator mayoritas dan tirani minoritas.

B. Demokrasi Liberal.

 Mengutamakan kepentingan pribadi dengan mendukung sepenuhnya usaha


pribadi.
 Keputusan diambil dengan suara terbanyak (50+1).
 Memisahkan kehidupan urusan agama dengan kehidupan negara (sekuler).
 Keputusan diambil oleh kesepakatan-kesepakatan individu sebagai warga
negaranya.

C. Demokrasi Sosial.

 Mengutamakan kepentingan bersama dengan mengabaikan kepentingan


pribadi.
 Keputusna diambil berdsarakan kehendak mayoritas.
 Tidak mengenal agama karena tidak mengakui adanya Tuhan yang Maha Esa.
 Suara mayoritas kelompok besar masyarakat yang menentukan segalanya.
6. Cara pelaksanaan demokrasi di Indonesia
Pelaksanaan demokrasi di Indonesia dilakukan dengan dua cara, yaitu langsung
dan juga tidak langsung. Contohnya pelaksanaan Demokrasi langsung – Pelaksanaan
pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, pemilihan kepada daerah (Bupati dan Wakil
Bupati), dan pemilihan Kepada Desa. Hal ini membuktikan bahwa wakil rakyat
dalam pemerintahan ditentukan oleh rakayat secara langsung yang telah memenuhi
syarat dan bukan ditentukan oleh lembaga perwakilan rakyat.
Contoh pelaksanaan Demokrasi tidak lansung – Adanya perwakilan rakyat yang
bertugas untuk menyampaikan aspirasi dan amanah rakyat dalam pemerintahan.
Wakil-wakil rakyat yang duduk di DPR, MPR, dan DPRD dipilih langsung oleh
rakyat melalui PEMILU.
7. Menguraikan peranan rakyat dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia
Peranan rakyat dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia dapat dilihat dari
beberapa hak berikut ini :

a. Pasal 2 ayat 1 UUD 1945 tentang, Pengisian keanggotaan MPR, karena


anggota MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD.
b. Pasal 19 ayat 1 UUD 1945 tentang, Pengisian angota DPR melalui PEMILU.
c. Pasal 22C ayat 1 UUD 1945 tentang Pengisian keanggotaan DPD.
d. Pasal 6A ayat 1 UUD 1945 tentang, Pemilihan Presidan dan Wakil Presiden
dalam satu paket pasangan secara langsung.
e. Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang, Pemilihan kepla daerah dengan
wakil kepala daerah.

8. Hakikat pemilihan umum dan Asas-asas pemilihan umum.


Pemilihan umum sebagai sarana perwujudan kedaulatan rakyat dan demokrasi,
dilaksanakan berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil (Luber
dan Jurdil) sesuai dengan Undang-Undang No.7 Tahun 2017 tentang pemilihan
umum yang menyatakan bahwa pemiihan umum anggota DPR, DPD, dan DPRD
diselenggarakan secara demokrasi dengan asas-asas berikut :

a. Langsung, yang artinya bahwa rakyat memiliki hak untuk memberikan


suaranya secara langsung sesuai dengan kehendak dan hati nuraninya tanpa
perantara.
b. Umum, yang artinya semua warga negara yang telah memenuhi syarat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan berhak mengikuti pemilu. Hak ini
tidak melihat jenis kelamin, suku, agama, ras, pekerjaan, dan lainnya.
c. Bebas, yang artinya semua warga negara yang telah memiliki hak dalam
pemilu, memiliki kebebasan untuk menentukan pilihannya tanpa tekanan dan
paksaan dari siapapun.
d. Rahasia, yang artinya memberikan jaminan bahwa para pemilih yang
melaksanakan haknya dijamin pilihannya tidak akan diketahui oleh siapapun
dengan jalan apapun.
e. Jujur, yang artinya penyelenggaraan pemilu, aparat pemerintah, peserta
pemilu, pengawas pemilu, pemantau pemilu, pemilih serta semua pihak yang
terkait harus bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
f. Adil, yang artinya setiap pemilih dan peserta pemilu, mendapatkan perlakuan
yang sama serta bebas dari kecurangan pihak manapun.

Makna demokrasi, dalam perkembangannya tidak hanya dalam arti sempit


dibidang pemerintahan, namun sudah meluas dalam berbagia bidang kehidupan.
Begitu pula dengan Prinsip demokrasi yang telah diterapkan dalam berbagia
kehidupan seperti persamaan derajat, kebebasan mengeluarkan pendapat, supramasi
hukum, dan pertisipasi rakyat melandasi kehidupan di lingkungan sekolah,
masyarakat, bangsa dan Negara.
Lampiran 3.
Lembar Penilaian.
1. Penilaian Sikap.
Kelas : IX B
Hari, Tanggal : Selasa, 23 Oktober 2018
Pertemuan Ke - : 1 (Satu)
Materi Pokok : Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Aspek Penilaian
No Nama Peserta Didik Gotong Sopan Jumlah
Ketaqwaan Jujur Disiplin
Royong Santun skor
1 Ade Aswan
2 Andika Ardiansyah
3 Badru Mualip Ambia
4 Bella Sripuspita
5 Bima Pamungkas
6 Desi Ratnasari
7 Dila Novita
8 Dinda Muita Handayani
9 Enjelica Pakpahan
10 Fahri Hilmansyah
11 Fauji
Firda Shafira Nur
12
Karmilah
13 Laura Tri Octavia
14 Maulana
15 Meiyla Rahmawati
16 Muhamad Wahyu Maulana
Muhammad Andaru
17
Pradipta
18 Nabilla Agustya
19 Nahara Merlita
20 Nopiyanti
Aspek Penilaian
No Nama Peserta Didik Gotong Sopan Jumlah
Ketaqwaan Jujur Disiplin
Royong Santun skor
21 Nur Sofifah
22 Paskalis Aprianto
23 Raihan Ardhi Syaputra
24 Rico Rafael Gibran
25 Risma Dewi
26 Rizki Saputra
27 Ronah
28 Sahadi Jul
29 Silviani
30 Teja Kurniawan
31 Vana Jihan
32 Wasilatun Nahdhoh
33 Zaenal Aan Arifianto
1. Penilaian Sikap.
Kelas : IX D
Hari, Tanggal : Rabu, 24 Oktober 2018
Pertemuan Ke - : 1 (Satu)
Materi Pokok : Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Aspek Penilaian
No Nama Peserta Didik Gotong Sopan Jumlah
Ketaqwaan Jujur Disiplin
Royong Santun skor
1 Akila Suhayla Listyanti
2 Alfath Galih
Clarissa Putri Adhisa
3
Rahmania
4 Dadi
5 Dede Yustia
6 Dennis Rey Kha Azzahra
7 Destia Dwi Maharani
8 Diantria
9 Dira Febriana Putri
10 Doni Saputra
11 Firdaus Gozali
12 Firman Andriansyah
13 Hayatunnufus
14 Iis Marlinah
15 Kelvin Maulana
16 Lia Kamelia Kartika
17 Maulana Mustaqim
18 Mochamad Farid Fadillah
19 Muhamad Rafli Saputra
20 Mulyana Nurdin
21 Nur Alfi Sahra
22 Okky Ardiansyah
Aspek Penilaian
No Nama Peserta Didik Gotong Sopan Jumlah
Ketaqwaan Jujur Disiplin
Royong Santun skor
23 Puput Mustika Sari
24 Putri Ayu Fadilah
25 Rosanti
26 Ryan Maulana
27 Safina Annajah
28 Silva Nafsiha
29 Siti Chairunisa Septiana
30 Sodikin
31 Syahrotul Mirojiah
32 Syipaurrohman
33 Zainul Abidin
2. Penilaian Pengetahuan
a. Teknik : Penugasan.
Bentuk : Tugas Kelompok 3.1
Indikator : 3.3.7 Menguraikan prinsip-prinsip kedaulatan sesuai dengan
UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945.
3.3.8 Menjelaskan hubungan antara pemilihan umum dengan
demokrasi.
3.3.9 Menjelaskan syarat dasar terselenggaranya
pemerintahan yang demokratis.
3.3.10 Menjelaskan demokrasi pancasila.
3.3.11 Menjelaskan prinsip atau asas utama demokrasi
pancasila.
3.3.12 Menganalisis perbedaan demokrasi pancasila,
demokrasi liberal, demokrasi sosialis.
3.3.13 Menguraikan cara pelaksanaan demokrasi di Indonesia.
3.3.14 Menguraikan peranan rakyat dalam pelaksanaan
demokrasi di Indonesia.
3.3.15 Menjelaskan hakikat pemilihan umum.
3.3.16 Menguraikan asas-asas pemilihan umum.

Setelah kalian mencari infomasi dengan membaca materi diatas dan sumber
belajar lain tentang hakikat kedaulatan, tulislah apa yang sudah kalian ketahui ke
dalam table berikut:
Kelas :
Kelompok :
Nama Siswa : 1. 4.
2. 5.
3. 6.

No. Aspek Informasi Uraian


1. Prinsip-prinsip
kedaulatan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
9. Hubungan antara prinsip
kedaulatan Indonesia dengan
demokrasi

10. Syarat dasar untuk


terselenggaranya pemerintahan
yang demokratis.
4 a. Hakikat demokrasi
pancasila.
b. Asas atau prinsip utama
demokrasi Pancasila.

5. Perbandingan antara demokrasi


pancasila, demokrasi liberal dan
demokrasi sosialis.

6. Cara pelaksanaan demokrasi di


Indonesia.
7. Menguraikan peranan rakyat
dalam pelaksanaan demokrasi di
Indonesia.

8. a. Hakikat pemilihan umum.


b. Asas-asas pemilihan
umum.
b. Teknik : Tes soal melalui model pembelajaran debate
Bentuk : Uraian
Indikator : 3.3.13 Menguraikan cara pelaksanaan demokrasi di Indonesia.
3.3.14 Menguraikan peranan rakyat dalam pelaksanaan
demokrasi di Indonesia.
3.3.16 Menguraikan asas-asas pemilihan umum.

1. Apakah kalian menjadi tim yang pro atau tim yang kontra, apabila
pemilihan kepala daerah dipilih oleh DPRD?
2. Bagi tim pro apa manfaat atau keuntungannya apabila pemilihan kepala
daerah dipilih oleh DPRD?
3. Bagi tim kontra apa akibatnya apabila pemilihan kepala daerah dipilih
oleh DPRD?
4. Menurut kelompok anda, bagaimana wujud pelaksanaan demokrasi
langsung di lingkup daerah bila pemilihan kepala daerah dipilih oleh
DPRD?
2. a. Penilaian Keterampilan
Indikator: 4.2.2 Menyajikan hasil telaah tentang bentuk dan prinsip Kedaulatan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Lembar Penilaian Penyajian dan Laporan Hasil Tertulis


Nama/Kelompok :
Kelas :
Materi Pokok : Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
No. Aspek Penilaian Skor
1 2 3 4
A. Penyajian
1. Menanya/Menjawab
2. Argumentasi
3. Bahan tayang/Display
B. Laporan
1. Isi Laporan
2. Penggunaan Bahasa
3. Estetika
Jumlah Skor

b. Penilaian Keterampilan
Indikator : 4.2.2 Menyajikan hasil telaah tentang bentuk dan prinsip
Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kelas : IX B
Lembar Penilaian Penyajian dan Laporan Hasil Diskusi melalui Debate.

Kemampuan Mengapresiasi
Menjawab/
Berargumentasi
No. Nama Peserta Didik 4 3 2 1 4 3 2 1 Jumlah
Skor
1 Ade Aswan
2 Andika Ardiansyah
3 Badru Mualip Ambia
4 Bella Sripuspita
5 Bima Pamungkas
6 Desi Ratnasari
7 Dila Novita
8 Dinda Muita Handayani
Kemampuan Mengapresiasi
Menjawab/
Berargumentasi
No. Nama Peserta Didik 4 3 2 1 4 3 2 1 Jumlah
Skor
9 Enjelica Pakpahan
10 Fahri Hilmansyah
11 Fauji
12 Firda Shafira Nur Karmilah
13 Laura Tri Octavia
14 Maulana
15 Meiyla Rahmawati
16 Muhamad Wahyu Maulana
Muhammad Andaru
17
Pradipta
18 Nabilla Agustya
19 Nahara Merlita
20 Nopiyanti
21 Nur Sofifah
22 Paskalis Aprianto
23 Raihan Ardhi Syaputra
24 Rico Rafael Gibran
25 Risma Dewi
26 Rizki Saputra
27 Ronah
28 Sahadi Jul
29 Silviani
30 Teja Kurniawan
31 Vana Jihan
32 Wasilatun Nahdhoh
33 Zaenal Aan Arifianto
Kemampuan Mengapresiasi
Menjawab/
Berargumentasi
No. Nama Peserta Didik 4 3 2 1 4 3 2 1 Jumlah
Skor
1 Akila Suhayla Listyanti
2 Alfath Galih
Clarissa Putri Adhisa
3
Rahmania
4 Dadi
5 Dede Yustia
6 Dennis Rey Kha Azzahra
7 Destia Dwi Maharani
8 Diantria
9 Dira Febriana Putri
10 Doni Saputra
11 Firdaus Gozali
12 Firman Andriansyah
13 Hayatunnufus
14 Iis Marlinah
15 Kelvin Maulana
16 Lia Kamelia Kartika
17 Maulana Mustaqim
18 Mochamad Farid Fadillah
19 Muhamad Rafli Saputra
20 Mulyana Nurdin
21 Nur Alfi Sahra
22 Okky Ardiansyah
23 Puput Mustika Sari
24 Putri Ayu Fadilah
25 Rosanti
Kemampuan Mengapresiasi
Menjawab/
Berargumentasi
No. Nama Peserta Didik 4 3 2 1 4 3 2 1 Jumlah
Skor
26 Ryan Maulana
27 Safina Annajah
28 Silva Nafsiha
29 Siti Chairunisa Septiana
30 Sodikin
31 Syahrotul Mirojiah
32 Syipaurrohman
33 Zainul Abidin

Anda mungkin juga menyukai