Jadi,
itu kemampuan accu untuk men suplai arus listrik sampai waktu seberapa lama.
Contohnya accu 50 AH, itu berarti, kalau dibebani beban yang mengambil arus
sebesar 1 Amper (tanpa ada alternator), maka secara teori, accu itu bisa
mensuplai arus listrik untuk peralatan itu, selama 50 AH / 1 A = 50 H atau
50 jam. Kalau bebannya mengambil arus 12 Amper, maka accu itu akan tahan 50
AH / 12 A = 4.17 H atau 4.17 jam.
Untuk mobil, accu itu digunakan untuk mensuplai arus listrik semua peralatan
listrik yang ada, saat mesin mati. Seperti menyalakan lampu rem, lampu
kabin, lampu besar, sistim Audio (dan sekarang beserta Video juga) dan
lainnya. Juga termasuk saat akan menstart mesin yaitu memutar motor starter
yang ampernya sangat besar.
Begitu mesin hidup, maka alternator akan diputar mesin melalui van belt dan
dihasilkanlah arus listrik yang akan mengalir ke semua peralatan dan
termasuk accu. Kalau tegangan yang dideteksi tinggi, maka secara otomatis,
arus yang dihasilkan alternator, akan kecil. Namun kalau tegangan nya
dideteksi rendah, maka secara otomatis arus yang dihasilkan alternator akan
besar dan hal ini akan membebani mesin. Arus yang dikeluarkan oleh
alternator dalam keadaan tegangan rendah ini, juga akan dibatasi, supaya
kumparan alternator dan dioda penyearahnya tidak rusak, karena over current
atau kelebihan arus. Nah besar arus maksimum inilah yang disebutkan sebagai
spesifikasi alternator.
Oleh karena itu, bila alternator atau dynamo ampere ini rusak maka mesin mobil tidak akan bisa distater.
Meski aki masih baru sekali pun. Alternator memang jarang sekali rusak kecuali masa pakai yang telah
habis atau aus. Namun, alternator baru pun bisa rusak karena perlakuan yang salah. Satu diantara
penyebab kerusakkan itu adalah beban listrik di mobil yang jauh lebih besar ketimbang kapasitas maksimal
peranti ini.
Umumnya, pabrikan merancang kapasitas alternator 40 – 60 amphere. Sedangkan usia ideal 6 – 6 tahun.
Tapi, bila perlakuan pemilik terhadap peranti ini bagus, maka akan lebih awet.
Jadi tidak ada hubungan langsung antara AH nya accu dengan A nya alternator,
karena semuanya tergantung beban, yaitu beban saat mesin berjalan dengan
semua beban peralatan listriknya.
Kalau alternatornya berkapasitas arus besar dan beban ke seluruh an normal,
maka alternator berkapasitas arus besar ini, akan bisa lebih cepat, mengisi
accu, dibandingkan alternator berkapasitas normal.
Kalau alternatornya berkapasitas arus besar dan beban ke seluruhan juga
besar, maka alternator berkapasitas arus besar ini, tidak akan mengisi accu
dengan cepat.
Kalau alternatornya berkapasitas arus besar dan beban ke seluruh an sangat
besar, maka alternator berkapasitas arus besar ini, tidak akan bisa mengisi
accu, sehingga accu dengan AH berapapun akan tekor.
1. Jika diAki tertera 400 CCA maka nilai Ampere (Amperage Rating) : 400 CCA dibagi 2 = 200 Amp (
Amp Maximum current draw)
2. Jika diAki tertera 60 Ah maka nilai Ampere : 3 x kapasitas Amp / Hour aki > 3 x 60 = 180 Amp ( Amp
maximum current draw)
Jadi memilih aki juga harus diperhatikan besarnya sedotan arus starter. Kalau kita punya aki 400 CCA
Starternya haruslah dibawah 200 Amp dan Aki 60 Ah ya....dibawah 180 Amp.
Sumber:www.tempo.co
http://www.situsotomotif.com
http://www.inverterplus.com
http://www.situsotomotif.com/forum/mesin-exhaust-system/2696-seputar-altenator-dinamo-ampere-4.html
http://www.wattpad.com
Link Sumber : http://primasprings.blogspot.com/2011/12/alternator-assy-dinamo-
amperedinamo.html#ixzz5VmDnfm28