Cahyaning Anggun W-H 3509003 PDF
Cahyaning Anggun W-H 3509003 PDF
id
TUGAS AKHIR
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Ahli Madya Pertanian
Di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
Disusun Oleh:
CAHYANING ANGGUN W
H 3509003
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
“…… ﷲﺍmeninggikan orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu
Sebuah perjalanan hidup tak selalu lurus, ada kala kita senang dan tak luput pula kita
mengalami susah
(Abdul Aris S.B)
Jadikan semangat belajarmu menjadi semangat untuk meraih bahagia dunia dan akhirat
(Abdul Aris S.B)
Manusia yang paling lemah ialah orang yang tidak mampu mencari teman. Namun yang lebih
lemah dari itu ialah orang yang mendapatkan banyak teman tetapi menyia-nyiakannya
(Ali bin Abu Thalib)
Hanya orang-orang bodoh yang terus maratapi masa lalunya yang kelam, yang seharusnya
masa lalunya itu menjadi sebuah motivasi bagi dirinya kelak
(Abdul Aris S.B)
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSEMBAHAN
ﻡﻴﺣﺮﻠﺍﻦﻤﺣﺮﻠﺍﷲﺍﻢﺴﺒ
Segala Puji bagi Allah SWT pencipta dan penguasa seluruh jagat raya yang telah memberikan
kehidupan dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Karya kecil
ini penulis persembahkan untuk :
Bapak dan Ibu beserta segenap keluarga besar penulis, terimakasih atas doa, dukungan,
kesabaran dan semangat serta nasehat-nasehatnya selama ini.
Bapak Ir. Sri Nyoto, MS selaku pembimbing penulis dan Bapak Ir. Djoko Mursito, MP selaku
penguji penulis, terimakasih atas bimbingan, masukan, motivasi, dan dukungan-dukungannya
selama ini.
Teman-teman seperjuangan penulis, terutama untuk para sahabat penulis, Nita, Febi, Roro, Erni,
Ita, Lintang, Rina, Apri, Mayang, Mas farid, Mas Prima, Cita, Putri serta untuk seseorang
terdekat penulis Mas Muhamad Febianto Nugroho, terimakasih atas bantuan dan dukungannya.
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia–Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini.
Dalam menyelesaikan penulisan laporan Tugas Akhir ini tentunya tidaklah lepas dari
bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Ketua Program Studi DIII Agribisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Ir. Sri Nyoto, MS selaku Dosen Pembimbing.
5. Ir. Djoko Mursito, MP selaku Dosen Penguji.
6. Semua Dosen Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah
banyak memberi ilmu kepada penulis.
7. Mbak Relly, Mbak Erna selaku koordinator lahan PT. Indmira yang telah membimbing
dan membantu selama penulis magang.
8. Mas Marno, Mbak Datu, Mas Eko dan seluruh karyawan PT Indmira di lahan Wonogiri.
9. Bapak, ibu serta kakak yang ada di rumah, terima kasih atas semua doa, kasih sayang
dan dorongan semangat yang telah berikan.
10. Teman–teman Program Studi D-III Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas
Maret Surakarta angkatan 2009 yang telah banyak memberi motivasi serta masukan-
masukan, serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
11. Mas Joko yang always stand by di Sekretariat DIII.
12. Serta seluruh pihak baik langsung maupun tak langsung telah banyak membantu dalam
menyelesaikan laporan ini.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
kritik dan saran yang menuju sempurnanya laporan ini senantiasa kami harapkan. Akhir kata,
penulis mohon maaf bila dalam laporan Tugas Akhir ini terdapat kata-kata yang kurang
berkenan. Harapan penulis, semoga laporan ini dapat bemanfaat bagi penulis pada khususnya
dan bagi pembaca semua pada umumnya.
Penyusun
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
6. Pemeliharaan ................................................................................. 10
7. Pengendalian hama dan penyakit ................................................. 10
D. Panen dan Pasca panen ....................................................................... 11
1. Panen ............................................................................................. 11
2. Pasca panen ................................................................................... 11
E. Kandungan dan Manfaat Kunyit ......................................................... 12
F. Analisis Usaha Tani ............................................................................ 13
BAB III TATALAKSANA PELAKSANAAN
A. Waktu dan Tempat Kegiatan ............................................................. 17
B. Tata Cara Pengumpulan Data ............................................................ 17
C. Sumber Data ....................................................................................... 18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kondisi Umum Perusahaan ............................................................... 19
1. Sejarah PT Indmira ....................................................................... 19
2. Visi Misi ....................................................................................... 20
3. Lokasi Perusahaan ....................................................................... 20
4. Tugas dan Fungsi ........................................................................ 20
5. Keadaan Iklim dan Topografi ...................................................... 20
6. Luas Area dan Jenis Tanah .......................................................... 21
7. Struktur Organisasi . ..................................................................... 21
8. Sarana dan Fasilitas . .................................................................... 22
9. Tenaga Kerja ................................................................................ 22
10. Kegiatan ....................................................................................... 23
11. Kegiatan Di Luar Tugas dan Fungsi ............................................ 24
B. Budidaya Tanaman Kunyit ................................................................ 24
1. Persiapan bibit............................................................................... 25
2. Penyemaian .................................................................................. 25
3. Persiapan Lahan ............................................................................ 26
4. Penanaman ................................................................................... 26
5. Pemeliharaan ................................................................................. 27
a. Pengairan ................................................................................ 27
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Penyulaman ............................................................................ 27
c. Penyiangan .............................................................................. 27
d. Pembumbunan ....................................................................... 27
6. Pemupukan.................................................................................... 27
7. Hama dan Penyakit ....................................................................... 29
8. Pengendalian Hama dan Penyakit ................................................ 30
9. Panen dan Pasca Panen ................................................................ 30
a. Panen ……………………………. ......................................... 30
b. Pasca panen …………….... .................................................... 31
1) Penyortian basah dan Pencucian ....................................... 31
2) Perajangan ........................................................................ 31
3) Pengeringan ...................................................................... 31
4) Penyortiran kering............................................................. 32
5) Pengemasan ...................................................................... 32
6) Penyimpanan ..................................................................... 32
C. Khasiat dan Manfaat Kunyit .............................................................. 32
D. Pemasaran .......................................................................................... 33
E. Analisis Usaha Tani ............................................................................ 34
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................................... 37
B. Saran ................................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
LAMPIRAN
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negeri tropis yang kaya akan keanekaragaman hayati.
Berbagai tumbuhan dan hewan hidup berkembang biak di seluruh wilayahnya. Salah satu
kekayaan yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan adalah tanaman obat.
Masyarakat indonesia yang terikat kuat dengan adat istiadat dan budaya leluhur telah
sangat mengenal tanaman obat dan fungsi-fungsinya. Tanaman obat kini tidak lagi hanya
dimanfaatkan secara tradisional, namun telah bersinggungan dengan dunia kesehatan
modern.
Keragaman jenis tanaman obat mulai dari jenis tanaman dataran rendah sampai
tanaman dataran tinggi menuntut penyesuaian lingkungan untuk kegiatan budidaya
tanaman tersebut. Setiap jenis tanaman obat membutuhkan kondisi lingkungan tertentu
agar dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Tanaman obat awalnya merupakan
tanaman liar sehingga tidak memerlukan perawatan khusus kecuali apabila tanaman
tersebut akan dimanfaatkan dalam skala usaha. Perawatan cukup dilakukan dengan
melakukan penyiraman secara teratur setiap hari dan penggemburan tanah dilakukan
secara hati-hati, karena jika dilakukan secara berlebihan justru menyebabkan busuk
rimpang.
Penggunaan obat tradisional di Indonesia sudah berlangsung sejak ribuan tahun yang
lalu, sebelum obat modern ditemukan dan dipasarkan. Hal itu tercermin antara lain pada
lukisan di relief Candi Borobudur dan resep tanaman obat yang ditulis dari tahun 991
sampai 1016 pada daun lontar di Bali. Peningkatan penggunaan obat herbal ini
mempunyai dua dimensi korelatif yaitu aspek medik terkait dengan penggunaannya yang
sangat luas diseluruh dunia, dan aspek ekonomi terkait dengan nilai tambah yang
mempunyai makna pada perekonomian masyarakat.
Kegiatan dalam hal budidaya tanaman berpengaruh terhadap khasiat atau kualitas
dari produk tanaman yang diperoleh dan kuantitas produk yang dihasilkan. Identifikasi
khasiat dan budidaya tanaman perlu diperhatikan dengan seksama kerena pada kegiatan
ini akan diketahui jenis atau spesies dari tanaman. Jika penanganan ataupun
pengolahannya tidak benar maka mutu produk yang dihasilkan kurang berkhasiat atau
kemungkinan juga dapat menimbulkancommit
toksin to user dikonsumsi tidak sesuai dosis.
apabila
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id2
Jika dilihat prospek ke depan saat ini membudidayakan tanaman obat hingga
memproduksi bahan olahan seperti jamu dan kosmetika tradisional sangat baik dan
menjanjikan. Pada makalah ini akan menginformasikan bagaimana budidaya dan
identifikasi khasiat tanaman obat khususnya pada tanaman kunyit (Curcuma domestica
Val) serta pasca panen di PT. Indmira. Hal ini dapat dipertimbangkan karena tanaman
kunyit memiliki kandungan senyawa metabolis sekunder yang dapat berfungsi sebagai
obat tradisional untuk beberapa jenis penyakit. Selain itu juga dapat memberikan nilai
ekonomi yang cukup tinggi bagi produk olahan yang dihasilkan. Magang di PT. Indmira
tidak hanya untuk menerapkan semua teori yang didapat selama perkuliahan ke praktek,
tetapi juga mengetahui sistem budidaya tanaman obat, pasca panen hingga manfaat dari
senyawa metabolis sekundernya. Selain itu juga dapat memberikan nilai ekonomi yang
cukup tinggi bagi produk olahan yang dihasilkan.
Kunyit (Curcuma domestica) adalah tanaman rimpang yang sudah banyak dikenal
oleh dunia, baik dalam skala rumah tangga maupun skala industri. Kunyit sejak dulu telah
digunakan oleh masyarakat yang berada di Pulau Jawa sebagai obat tradisioanl untuk
meyembuhkan berbagai jenis penyakit. Saat ini kunyit telah dimanfaatkan secara luas
untuk bahan makanan, minuman, obat-obatan, komestik dan tekstil.
Budidaya tanaman kunyit ini sangatlah mudah dan juga tidak memerlukan tempat
yang luas untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Tanaman kunyit memberikan banyak
manfaat dibidang kesehatan. Produk hasil olahan kunyit ini juga beraneka ragam
sehingga dapat memikat masyarakat yang biasa mengkonsumsi produk herbal. Faktor
yang berperan dalam mengelola kebutuhan hidup tanaman kunyit antara lain : pemilihan
jenis kunyit yang akan digunakan, pemilihan media tanam, penanaman, teknik
pemupukan dan pengendalian hama penyakit serta kegiatan pemanenan yang tepat. Maka
dalam pelaksanaan magang ini diharapkan lebih mengetahui dan memahami tentang
pembudidayaan tanaman kunyit (Curcuma domestica Val) dan pemanfaatan khasiatnya
dengan baik dan benar.
Pelaksanaan magang dilaksanakan di PT. Indmira Citra Tani Nusantara berada
didaerah Kledokan Umbulmartani, Ngemplak Sleman, tepatnya jalan Kaliurang Km 16,3
dari tanggal 1 Februari sampai dengan 1 Maret 2012. Pengambilan lokasi praktek
magang disesuaikan dengan kajian yakni Budidaya Kunyit. PT. Indmira Citra Tani
Nusantara merupakan tempat Research and Development, yang memiliki tujuan Back to
Nature. Dilihat dari segi letak lokasicommit to userCitra Tani Nusantara ini tempatnya
PT. Indmira
juga sangat serategis yaitu berada ditepi jalan raya. Kondisi lingkungan PT. Indmira
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id3
adalah sebagai berikut : Tinggi tempat : 600 m dpl, Kecepatan Angin : 1,3- 5,92 konts,
Kelembaban Nisbi : 49,2%- 95,1%, Temperatur Udara : 21,50C-33,80C. Kondisi tanah
yang gembur dan layak ditanami tanaman obat seperti sirih merah, serta peralatan yang
dimilikiPT. Indmira Citra Tani Nusantara secara umum sudah cukup baik banyak
menggunakan peralatan modern untuk melakukan proses kegiatan budidaya kunyit.
B. Tujuan Magang
1. Tujuan umum pelaksanaan magang di PT. Indmira antara lain :
a. Agar penulis memperoleh ketrampilan dan pengalaman kerja secara langsung,
sehingga dapat memecahkan berbagai permasalahan dalam bidang budidaya dan
pasca panen kunyit.
b. Untuk memperluas pengetahuan dan wawasan antara teori dan penerapannya,
sehingga dapat menjadi bekal penulis terjun dalam dunia kerja dalam hal budidaya
tanaman kunyit.
c. Meningkatkan ketrampilan dan pengalaman kerja di bidang pembudidayaan
tanaman kunyit dan pasca panen.
2. Tujuan khusus pelaksanaan magang di PT. Indmira antara lain :
a. Melaksanakan dan memahami secara langsung teknik pembudidayaan dan pasca
panen tanaman kunyit dilokasi magang.
b. Memperoleh ketrampilan dan pengalaman praktek kerja bidang budidaya tanaman
kunyit di PT. Indmira.
c. Mengetahui secara langsung upaya dan pengembangan agribisnis dalam hal
pembudidayaan tanaman kunyit.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial)
yang tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar
disekitar hutan atau bekas kebun. Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian
1300-1600 m dpl, ada juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari India. Kata
Curcuma berasal dari bahasa Arab Kurkum dan Yunani Karkom. Beberapa penelitian
membuktikan bahwa tanaman sangat potensial sebagai obat (diuretika, tonik dan
aphrodisiaka), serta arah pengembangan obat tradisional (jamu) di Indonesia untuk
menghasilkan fitofarmaka (Anonim, 2010).
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id5
13 cm. Tulang daun menyirip, berwarna hijau pucat dengan bagian ujung dan pangkal
daun meruncing dan tepi daun rata. Satu tanaman kunyit biasanya terdiri dari 6 – 10
lembar daun yang tersusun berselang – seling.
Bunga kunyit merupakan bunga majemuk yang berambut dan bersisik tumbuh
pada pucuk batang semu. Bentuknya kerucut meruncing dengan warna kekunigan
sepanjang 10 – 15 cm. Rimpang kunyit terdiri dari rimpang utama (ibu kunyit) dan
rimpang cabang (tunas). Tunas tumbuh pada rimpang utama kearah samping, mendatar
atau melengkung. Tunas berbuku-buku pendek dan biasanya berjumlah banyak. Tunas
berkembang terus-menerus membentuk cabang-cabang baru dan batang semu sehingga
menjadi rumpun tanaman kunyit. Panjang rimpang bisa mencapai 20 cm dengan
ketebalan 1,5 – 4 cm. Kulit rimpang berwarna coklat hitam, daging rimpang berwarna
kuning sampai jingga kemerahan (Paramitasari, 2011).
4. Jenis-jenis Kunyit
Jenis kunyit yang paling banyak terkenal adalah Curcuma domestica, Val., C.
domestica, Rumph., C. longa, Lynn., dan Amomum curcuma. Sementara, hasil
perkembangbiakan vegetatif dari kunyit atau varietas yang terkenal adalah kunyit yang
berasal dari India, yaitu varietas Alleppey dan Madras. Varietas Alleppey mengandung
6,5 % kurkumin, varietas Madras mengandung 3,5 % kurkumin, sedangkan
kandungan kurkumin pada kunyit Jawa adalah 0,6-0,8 % (Paramitasari, 2011).
yaitu antara 19 – 300 C. Jika ditanam pada daerah dengan curah hujan lebih kecil dari
1000 mm/tahun, sisitem pengairannya yang baik perlu dilakukan (Afifah, 2005).
3. Media Tanah
Kunyit tumbuh subur pada tanah gembur, jenis tanah yang cocok seperti
latosol (tanah perkebunan yang kering), aluvial (endapan lumpur sungai yang subur)
dan regosol (endapan abu vulkanik dengan butiran kasar). Tingkat keasaman tanah
tidak terlalu asam dan sedikit basa. Tekstur tanah ringan dengan kandungan organik
yang tinggi, tanah lempung berpasir yang bebas genangan air (Fauziah, 2011).
menggunakan alat mekanik guna menggemburkan lapisan top soil dan sub soil juga
sekaligus mengembalikan kesuburan tanah. Tanah dicangkul pada kedalaman 20-30
cm kemudian diistirahatkan selama 1-2 minggu agar gas-gas beracun yang ada dalam
tanah menguap dan bibit penyakit/hama yang ada mati karena terkena sinar matahari.
Lahan kemudian dibuat bedengan dengan lebar 60-100 cm dan tinggi 25-45 cm
dengan jarak antar bedengan 30-50 cm. Untuk mempertahankan kegemburan tanah,
meningkatkan unsur hara dalam tanah, drainase, dan aerasi yang lancar, dilakukan
dengan menaburkan pupuk dasar (pupuk kandang) ke dalam lahan/dalam lubang
tanam dan dibiarkan 1 minggu. Tiap lubang tanam membutuhkan pupuk kandang
2,5-3 kg (Niamsa, 2009).
4. Penanaman
Bibit kunyit ditanam dalam lubang tanam dengan mata tunas menghadap ke
atas. Ada dua pola penanaman kunyit, yaitu penanaman di awal musim hujan dengan
pemanenan di awal musim kemarau setelahnya (penanaman selama 7 – 8 bulan) dan
penanaman di awal musin hujan dengan pemanenan pada dua kali musim kemarau
(selama 12 – 18 bulan).
5. Pemupukan
a. Pemupukan Organik
Penggunaan pupuk kandang dapat meningkatkan jumlah anakan, jumlah
daun, dan luas area daun kunyit secara nyata. Kombinasi pupuk kandang sebanyak
45 ton/ha dengan populasi kunyit 160.000/ha menghasilkan produksi sebanyak
29,93 ton/ha.
b. Pemupukan Konvensional
Pemupukan konvensional merupakan pemupukan yang secara tepat sesuai
dengan aturan yang berlaku. Selain pupuk dasar (pada awal penanaman), tanaman
kunyit perlu diberi pupuk susulan kedua (pada saat tanaman berumur 2-4 bulan).
Pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk organik 15-20 ton/ha. Pemupukan tahap
kedua digunakan pupuk kandang dan pupuk buatan (urea 20 gram/pohon; TSP 10
gram/pohon; dan ZK 10 gram/pohon). Dengan pemberian pupuk ini diperoleh
peningkatan hasil sebanyak 38% atau 7,5 ton rimpang segar/ha. Pemupukan juga
dilakukan dengan pupuk nitrogen (60 kg/ha) dan P2O5 (50 kg/ha). Pupuk P
diberikan pada awal tanam, pupuk N dan K diberikan pada awal tanam (1/3 dosis)
commit
dan sisanya (2/3 dosis) diberikan to user
pada saat tanaman berumur 2 bulan dan 4 bulan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id8
Pupuk diberikan dengan ditebarkan secara merata di sekitar tanaman atau dalam
bentuk alur dan ditanam di sela-sela tanaman (Sasikumar, 2005).
Pupuk NPK memiliki fungsi masing-masing, seperti pupuk Nitrogen, fungsi
nitrogen (N) bagi tumbuhan adalah : Mempercepat pertumbuhan tanaman,
menambah tinggi tanaman, dan merangsang pertunasan. Memperbaiki kualitas,
terutama kandungan proteinnya. Menyediakan bahan makanan bagi mikroba (jasad
renik). Merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan. Merupakan bagian
dari sel ( organ ) tanaman itu sendiri. Berfungsi untuk sintesa asam amino dan
protein dalam tanaman. Merangsang pertumbuhan vegetatif ( warna hijau ) seperti
daun. Tanaman yang kekurangan unsur N gejalanya : pertumbuhan lambat/kerdil,
daun hijau kekuningan, daun sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua cepat
menguning dan mati. Nitrogen diserap dalam tanah berbentuk ion nitrat atau
ammonium. Kemudian, didalam tumbuhan bereaksi dengan karbon membentuk
asam amino, selanjutnya berubah menjadi protein. Nitrogen termasuk unsure yang
paling banyak dibutuhkan oleh tanaman karena 16-18% protein terdiri dari
nitrogen. Pupuk yang paling banyak mengandung unsure nitrogen adalah pupuk
urea.
Pupuk Fosfor ( P ) bagi tanaman berperan dalam proses : respirasi dan
fotosintesis, penyusunan asam nukleat, pembentukan bibit tanaman dan penghasil
buah. Perangsang perkembangan akar, sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap
kekeringan, dan Mempercepat masa panen sehingga dapat mengurangi resiko
keterlambatan waktu panen. Berfungsi untuk pengangkutan energi hasil
metabolisme dalam tanaman, merangsang pembungaan dan pembuahan,
merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel. Tanaman
yang kekurangan unsur P gejalanya : pembentukan buah/dan biji berkurang, kerdil,
daun berwarna keunguan atau kemerahan ( kurang sehat ). Unsur fosfor diperlukan
diperlukan dalam jumlah lebih sedikit daripada unsur nitrogen. Fosfor diserap oleh
tanaman dalam bentuk apatit kalsium fosfat, FePO4, dan AlPO4.
Pupuk Kalium (K), Fungsi kalium bagi tanaman adalah sebagai berikut :
Mempengaruhi susunan dan mengedarkan karbohidrat di dalam tanaman,
mempercepat metabolisme unsure nitrogen, mencegah bunga dan buah agar tidak
mudah gugur. Berfungsi dalam proses fotosintesa, pengangkutan hasil asimilasi,
enzim dan mineral termasuk air.commit to user daya tahan atau kekebalan tanaman
Meningkatkan
terhadap penyakit. Tanaman yang kekurangan unsur K gejalanya seperti batang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id9
dan daun menjadi lemas atau rebah, daun berwarna hijau gelap kebiruan tidak hijau
segar dan sehat, ujung daun menguning dan kering, timbul bercak coklat pada
pucuk daun (Paramitasari, 2011).
Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman diberikan zat pengatur tumbuh
(ZPT) yaitu POC (Pupuk Organik Cair). POC selain mengandung unsur hara
makro dan mikro juga mengandung ZPT sehingga dapat meningkatkan
pertumbuhan tanaman. POC yang digunakan adalah SNN (Super Natural
Nutrition). SNN merupakan pupuk organik cair hasil ekstraksi bahan organik yang
berasal dari limbah alam, berlimbah tanaman, dan limbah ternak. SNN dapat
digunakan pada tanaman semusim, tahunan, perkebunan, tanaman hias, tambak,
dan kolam ikan. SNN mengandung unsur hara makro dan mikro, zat pengatur
tumbuh, dan asam-asam organik. SNN berbentuk cairan berwarna cokelat muda.
SNN mampu memperbaiki kesuburan tanah sehingga pemupukan menjadi lebih
efektif dan lebih ekonomis, serta aman bagi lingkungan. SNN 1 liter memiliki
fungsi yang setara dengan 1 ton pupuk kandang. SNN mengandung zat pengatur
tumbuh (ZPT) indol acetic acid (IAA) yang dapat memacu tanaman tumbuh lebih
baik dan berkualitas sehingga meningkatkan hasil. SNN bermanfaat untuk
merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman dan mempercepat pertumbuhan
tanaman. Dengan aroma yang khas, SNN mampu mengurangi serangan hama.
Sari Alam Nusantara (SAN) merupakan pupuk alami yang dibuat dengan
tujuan perbaikan ekosistem pertanian, sekaligus memperbaiki produktivitas
tanaman. Kandungan dari Sari Alam Nusantara (SAN) mengandung ± 60-90 unsur
makro, unsur mikro, zat pengatur tumbuh dan asam–asam organik yang dibutuhkan
oleh alam dan isinya. Pupuk Sari Alam Nusantara berbentuk padat granule
berwarna hitam gelap. Produk dikemas dalam botol 500 gr, 1 dus isi 15 botol / 7,5
kg. SAN bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan unsur tanaman, meningkatkan
kualitas dan kuantintas produksi tanaman, memperbaiki dan menjaga kelestarian
lingkungan hidup lahan pertanian, memperbaiki fungsi tanah baik secara fisik,
kimia maupun biologi dengan pemberian secara teratur. SAN dalam dosis 10 kg
dapat digunakan untuk lahan seluas 1 hektar dengan ditebar pada saat pengolahan
lahan atau pemupukan dasar dan pemupukan susulan 1 (Anonim, 2012).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
6. Pemeliharaan
a. Penyulaman
Apabila ada rimpang kunyit yang tidak tumbuh atau pertumbuhannya buruk,
maka dilakukan penanaman susulan (penyulaman) rimpang lain yang masih segar
dan sehat.
b. Penyiangan
Penyiangan dan pembumbunan perlu dilakukan untuk menghilangkan rumput
liar (gulma) yang mengganggu penyerapan air, unsur hara dan mengganggu
perkembangan tanaman. Kegiatan ini dilakukan 3-5 kali bersamaan dengan
pemupukan dan penggemburan tanah. Penyiangan pertama dilakukan pada saat
tanaman berumur ½ bulan dan bersamaan dengan ini maka dilakukan
pembumbunan guna merangsang rimpang agar tumbuh besar dan tanah tetap
gembur (Amelia, 2009).
7. Pengendalian Hama dan Penyakit
Sebagai pesaing dari cahaya, air dan hara, gulma perlu dikendalikan, terutama
pada fase awal pertumbuhan vegetatif atau umur empat minggu setelah tanam. Pada
fase awal penanaman, kunyit tumbuh relatif cepat. Setelah berumur lebih dari 2 bulan,
pertumbuhan kunyit akan mengalami kelambatan dan mulai memproduksi daun serta
bunga. Karena itu, lahan perlu disiangi sampai umur 6-7 minggu setelah tanam. Hama
tanaman utama yang menyerang kunyit adalah ulat penggerek akar (Dichcrosis
puntifera) yang menyerang akar dan penyakitnya seperti busuk bakteri rimpang dan
karat daun. Dalam pertanian organik yang tidak menggunakan bahan-bahan kimia
berbahaya melainkan dengan bahan-bahan yang ramah lingkungan biasanya
dilakukan secara terpadu sejak awal pertanaman untuk menghindari serangan hama
dan penyakit tersebut yang dikenal dengan PHT (Pengendalian Hama Terpadu) yang
komponennya adalah sebagai berikut:
1) Mengusahakan pertumbuhan tanaman yang sehat yaitu memilih bibit unggul yang
sehat bebas dari hama dan penyakit serta tahan terhadap serangan hama dari sejak
awal pertanaman.
2) Memanfaatkan semaksimal mungkin musuh-musuh alami.
3) Menggunakan pengendalian fisik atau mekanik yaitu dengan tenaga manusia
(Prasetiyo, 2003).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id
vitamin C dan E yang tinggi juga karatenoid ini adalah sejenis makanan herbal yang
dapat menghalangi oksigen berlebih yang masuk dalam badan. Oleh karena itulah, selain
meningkatkan daya tahan tubuh, kunyit juga dapat mencegah masuk angin ( Cheepy S,
2003).
Selain itu, rimpang yang yang berumur lebih dari satu tahun dapat dipakai
sebagai obat karena bersifat mendinginkan, membersihkan, dan mempengaruhi bagian
perut khususnya lambung, melepaskan kelebihan gas di usus, menghentikan pendarahan,
serta mencegah penggumpalan darah. Kunyit juga digunakan sebagai obat anti gatal dan
anti kejang serta dapat mengurangi pembengkakan selaput lendir mulut. Kunyit biasa
dikonsumsi dalam bentuk perasan, juga diminum sebagai ekstrak atau digunakan sebagai
salep untuk mengobati bengkak. Kunyit juga berkhasiat untuk menyembuhkan hidung
yang tersumbat, dengan cara membakar kunyit dan menghirup uapnya ( Ermiati, 2007).
laba rugi adalah rugi bersih (net loss). Sedangkan menurut Smith Skousen (1989:119)
Laba Bersih merupakan perbedaan antara jumlah pendapatan yang diperoleh suatu
satuan usahan selama periode tertentu dan jumlah biaya yang dapat diaplikasikan
kepada pendapat.
Analisis keuntungan bersih usaha tani ( NP atau Net Profit ) yaitu :
NP = Total Penerimaan ( TR ) – Total Biaya ( TC )
= ( Q . Pq ) – ( TFC + TVC )
Dimana : Q = Total produksi
Pq = Harga per satuan produk
TFC = Total biaya tetap
TVC = Total biaya variabel
b. Return on Investment atau Rasio (ROI)
Return on Investment atau Rasio pengembalian atas investasi merupakan rasio
perbandingan antara laba setelah pajak dengan total aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan (Martono dan Harjito, 2001:60). Munawir (2004:89) Return on
Investment atau Return on Assets (ROA) menunjukkan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. Dengan mengetahui rasio ini, akan
dapat diketahui apakah perusahaan efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam
kegiatan operasional perusahaan. Rasio ini juga memberikan ukuran yang lebih baik
atas profitabilitas perusahaan karena menunjukkan efektifitas manajemen dalam
menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan. Analisa Return On Investment
(ROI) dalam analisa keuangan mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah satu
teknik analisa keuangan yang bersifat menyeluruh atau komprehensif. Analisa Return
On Investment (ROI) ini sudah merupakan tehnik analisa yang lazim digunakan oleh
pimpinan perusahaan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi
perusahaan. Return On Investment (ROI) itu sendiri adalah salah satu bentuk dari
ratio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan
dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk
operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan atau profitabilitas (Munawir,
1995 : 89) .
Nilai efisiensi penggunaan modal ( ROI atau Return On Investment ), ROI
dihitung untuk mengetahui keuntungan modal yang telah digunakan yaitu :
Keuntungan( MP ) commit to user
ROI = x100%
Modal (TC )
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id
sedangkan biaya tetap secara totalitas tidak berubah meskipun ada perubahan volume
produksi.
Penggunaan analisis BEP memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu
:mendesain spesifikasi produk, menentukan harga jual persatuan, menentukan jumlah
produksi atau penjualan minimal agar tidak mengalamikerugian, memaksimalkan
jumlah produksi, merencanakan laba yang diinginkan. Disamping memiliki tujuan
dan mampu memberikan manfaat yang cukup banyak bagi pemimpin perusahaan
(Anonom, 2011). Perhitungan break even point dapat dilakukan dengan menggunakan
rumus :
Total biaya tetap
a. BEP (Rupiah) =
Biaya Variabel per unit
1-
Harga jual per unit
Total biaya tetap
b. BEP (Unit ) = Harga jual per unit - Biaya variabel per unit
(Bambang, 1995).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
TATA LAKSANA KEGIATAN
17
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
metabolis sekunder pada tanaman kunyit. Data tersebut berupa buku, arsip, jurnal,
download internet, dan lain sebagainya yang bersifat informatif dan relevan.
C. Sumber Data
Sumber data yang diperoleh ada 2 yaitu sebagai berikut :
1. Sumber Data Primer
Data yang diperoleh secara langsung dengan melakukan wawancara atau
inteview dengan pemilik atau karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut dan
melakukan observasi lapangan.
2. Sumber Data Sekunder
Data yang diperoleh dengan mencari referensi di luar data primer seperti buku
literatur, internet, brosur dan lainnya guna melengkapi atau membandingkan dengan
data primer.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
19
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id
ekosistem meliputi, perbaikan wadah (media tanam, tambak, dan air) serta perbaikan
isi (tanaman, hewan, dan manusia).
2. PT Indmira memiliki visi dan misi, yaitu :
1) Visi
Akibat pengembangan dan rekayasa kimia dasar dengan dosis yang berlebihan
selama 2 abad terakhir dimuka bumi, ekosistem menjadi rusak. Kerusakan
ekosistem juga melanda lahan pertanian, sehingga mengakibatkan menurunnya
kualitas dan kuantitas produk- produk pertanian.
Sadar akan hal tersebut maka 179 Negara dibawah Panji PBB melakukan
pertemuan di Rio de Janario tahunn 1992. Produk dari pertemuan tersebut adalah
Agenda 21 dan salah satu klausulnya adalah Kembali ke Alam (Back to Nature).
Dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab yang tinggi, PT Indmira
ikut berpartisipasi mengatasi kerusakan ekosistem dengan produk dan teknologi
yang dihasilkan untuk dipersembahkan kepada nusa bangsa.
2) Misi
Realitas negara Indonesia adalah negara berbasis pertanian (agraris). Akibat
kerusakan lingkungan (ekosistem) dan IPTEK rendah, Indonesia sebagai negara
berkembang (dalam menangani dunia pertanian) semakin terpuruk kebelakang
diantara negara- negara lain.
Sebagai langkah nyata PT. Indmira sejak tahun 1985 melakukan penelitian
dan pengembangan (Research and Development) dibidang pertanian sesuai dengan
asas Back to Nature.Langkah ini diperuntkkan bagi nusa dan bangsa.
3. Lokasi Perusahaan
Lokasi kantor pusat PT. Indmira Citra Tani Nusantara berada didaerah
Kledokan Umbulmartani, Ngemplak Sleman. Kantor pusat ini tempatnya juga sangat
strategis yaitu berada ditepi jalan raya, tepatnya jalan Kaliurang KM 16,3.
4. Tugas dan Fungsi
PT Indmira memiliki tugas yaitu mempromosikan produk- produk berupa
tanaman obat dan pangan, biasanya dipromosikan melalui brosur, pamflet, internet,
pameran dan ada juga pengunjung datang langsung. Selain itu PT Indmira juga
berperan sebagai konsultan budidaya dan produksi serta menjual pupuk organik.
5. Keadaan Iklim dan Topografi
commit to PT.
Keadaan iklim dan kondisi lingkungan userIndmira adalah sebagai berikut :
Direktur utama
Support
system
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
Sampai saat ini, PT. Indmira telah berhasil memproduksi pupuk organik untuk
beberapa jenis tanaman (hortikultura dan tahunan) dan makanan tambahan (food
suplement) baik untuk unggas maupun ternak dengan jumlah yang tidak terbatas.
Kapasitas pabrik terpasang cair sebanyak 200.000 liter per bulan dan padat sebanyak
50.000 kg per bulan.
8. Sarana dan Fasilitas
Sarana yang dimiliki PT Indmira Citra Tani antara lain berupa bangunan yang
terdiri atas :
a. Kantor, sebagai ruang administrasi.
b. Gudang, sebagai tempat sarana produksi seperti cangkul, traktor, gembor, ember,
sabit, timbangan, pupuk, mulsa, dll.
c. Green house, sebagai tempat budidaya tanaman obat dan bibit tanaman hias dari
berbagai jenis. Green house ini beratapkan naungan dari paranet agar tanaman
tidak terkena sinar matahari secara langsung.
d. Halaman, tempat berkumpul apabila ada acara out bond atau study banding.
e. Basecamb, sebagai tempat berkumpulnya para pekerja yang beristirahat.
f. Mushola
g. Resto, sebagai tempat makan untuk para pengunjung dan tamu. Resto ini diberi
nama Amboja Resto.
h. Villa, sebagai tempat menginap para tamu.
i. Tempat parkir
j. Alat transportasi
1) Mobil taft : digunakan untuk transportasi pengiriman tanaman dan sarana
untuk membeli bibit dan bahan lainnya dari luar kota.
2) Motor : digunakan sebagai alat transportasi pengiriman jarak dekat, misalnya
membawa hasil penen dari lahan ke basecamb.
9. Tenaga Kerja
Tenaga kerja di PT Indmira berjumlah 130 orang, mereka bekerja sesuai
dengan tugas masing- masing, sebagian dibagian kantor dan sebagian besar bekerja
dilahan. Untuk penarikan tenaga kerja lahan tidak harus lulusan SMA kerena tugasnya
hanya mengelola lahan dan bagian produksi, sedangkan penarikan tenaga kerja kantor
lebih dipentingkan lulusan Sarjana dan SMK Pertanian yang direkrut dari PT Indmira
melalui seleksi dan treaning selamacommit to user
3 bulan.
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
10. Kegiatan
PT. Indmira telah melakukan 7 macam penelitian dan pengembangan, yaitu
sebagai berikut :
a. Perbaikan ekosistem dilahan tambak : penelitian dilakukan sejak tahun 1999
berlokasi di Pekalongan Pantai Utara Pulau Jawa. Hasil yang dicapai PT. Indmira
adalah sebagai berikut :
1) Mampu memperbaiki kerusakan ekosistem lahan tambak sesuai dengan asas
Back to Nature.
2) Mampu melakukan budidaya sesuai aturan standar budidaya, yaitu udang
(panen usia 4 bulan, size 30 – 40 ekor/kg) serta Bandeng (panen usia 5 bulan,
size 5-10 ekor/kg).
b. Perbaikan ekosistem dilahan pasir (solusi pemberdayaan lahan pasir pantai) :
penelitian dilakukan sejak tahun 1999 berlokasi di lahan pasir pantai Pandansimo,
Pantai Selatan Pulau Jawa. Hasil yang telah dicapai, yaitu :
a. Hortikultura : Padi Rojolele (panen 6-8 ton/ ha), kacang tanah (panen 4-5
ton/ha), bawang merah (panen 10-15 ton/ha).
b. Buah Tahunan : Kelengkeng, Sawo, Jeruk Lemon, Jeruk Sunkist bisa tumbuh
dengan baik dan mampu berbuah.
c. Perkebunan : Jati, Kelapa Sawit, Kurma
d. Wind Barrier : Cemara Laut dan Akar Wangi
c. Penelitian peningkatan rendemen dan tonase tanaman tebu milik PG. Soedhono di
bawah PTPN XI : penelitian dilakukan tahun 2003 berlokasi di PG. Soedhono
Ngawi Jawa Timur. Hasil yang telah dicapai yaitu tingkat rendemen sebesar 9 %
dan tonase sebesar140 ton/ha.
d. Peningkatan produksi tanaman padi dari 6,2 ton/ha menjadi 7,5 ton/ha. Kerjasama
dengan Dinas Pertanian Bantul tahun 2003 untuk meningkatkan pendapatan asli
daerah senilai 39 milyar rupiah.
e. Penelitian dan pengembangan lahan daratan dalam Program ASRI BUMI
NUSANTARA. Hasil yang dicapai yaitu kedelai (3-5 ton/ha), Padi Rojolele (7-10
ton/GKP/ha), dan Jagung (panen 8-12 ton tongkol/ha).
f. Penelitian dan pengembangan tanaman obat Kembali ke Alam Herbal Organik.
g. Paket Teknologi dan Manajemen Hamemayu Hayuning Bawono : diberikan
commit to user
kepada kelompok tani yang mempunyai visi dan misi mengembangkan dunia
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
Ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun yang rata. Kulit luar rimpang berwarna jingga
kecoklatan, daging buah merah jingga kekuning-kuningan.
Budidaya kunyit tidaklah sulit karena tanaman ini dapat tumbuh baik pada daerah
yang memiliki intensitas cahaya penuh atau sedang, sehingga tanaman ini sangat baik
hidup pada tempat-tempat terbuka atau sedikit naungan. Syarat tumbuh dari tanaman
kunyit adalah sebagai berikut :
- Ketinggian tempat : dataran rendah (mulai < 240 m dpl) sampai dataran tinggi (>2000 m
dpl).
- Curah hujan : 1000-4000 mm/tahun
- Sinar matahari : 60 – 70 %
- Struktur tanah : struktur liat pH 5,7-6,0
- Kandungan humus : Tinggi
PT. Indmira mempunyai ketinggian tempat ± 600 m (dpl) diatas permukaan laut
yang beriklim tropis dengan curah hujan rendah merupakan tempat yang baik untuk
membudidayakan tanaman kunyit (Curcuma domestica) karena jenis tanaman ini tidak
terlalu banyak memerlukan air untuk tumbuh. Selain itu produksi kunyit juga dipengaruhi
oleh teknik budidaya hingga kegiatan pasca panennya. Adapun tahapan budidaya hingga
pasca panen kunyit antara lain :
1. Persiapan bibit atau bahan tanam
Untuk mendapatkan tanaman kunyit yang baik dibutuhkan bibit kunyit yang
baik, berasal dari rimpang utama dan rimpang cabang agar lebih mudah tumbuh.
Bibit kunyit yang baik memiliki persyaratan sebagai berikut : berasal dari tanaman
kunyit yang sehat, tumbuh subur, berdaun banyak dan hijau, cukup umur (berasal
dari rimpang dengan usia lebih dari 7-12 bulan), bentuk ukuran dan warna yang
seragam, kadar airnya cukup, telah mengalami masa istirahat (dormansi) yang cukup,
dan terhindar dari bahan asing seperti kerikil dan biji tanaman lain.
Rimpang bahan bibit dipotong agar diperoleh ukuran dan dengan berat yang
seragam serta untuk memperkirakan banyaknya mata tunas atau rimpang. Tiap
potongan rimpang maksimum memiliki 1-3 mata tunas, dengan berat antara 20-30
gram dan panjang 3-7 cm.
2. Penyemaian
Penyemaian bertujuan untuk menumbuhkan tunas pada bibit agar pemanenan
dapat dilakukan secara serentak.commit
Bibit tokunyit
user di PT. Indmira disemai dengan
mengeringkan rimpang selama 42 jam dalam suhu 300 C, kemudian direndam dalam
perpustakaan.uns.ac.id 26
digilib.uns.ac.id
ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) selama 3 jam. Zat pengatur tumbuh yang digunakan
adalah larutan SNN 2 cc/l. Bibit diangin-anginkan ditempat yang teduh, apabila tunas
sudah tumbuh dengan tinggi 2-3 cm, berarti benih sudah siap ditanam.
3. Persiapan Lahan
Lokasi penanaman di lahan, penyiapan lahan untuk kebun kunyit sebaiknya
dilakukan 30 hari sebelum tanam. Lahan yang akan ditanami dibersihkan dari gulma
dan dicangkul secara manual atau menggunakan alat mekanik guna menggemburkan
lapisan tanah dan juga sekaligus mengembalikan kesuburan tanah. Tanah dicangkul
kemudian diistirahatkan selama 1-2 minggu agar gas-gas beracun yang ada dalam
tanah menguap dan bibit penyakit atau hama yang ada mati karena terkena sinar
matahari. Lahan kemudian dibedeng dengan lebar 110 cm dan tinggi 45 cm dengan
jarak antar bedengan 50 cm.
Sebelum penanaman tanah yang sudah dibuat bedengan ditaburi pupuk dasar
yaitu pupuk dolomit dan pembenah tanah diratakan diatas bedengan ditutup tanah
tipis-tipis kemudian di tambah dengan ampas pupuk SAN dengan ditabur dan
diratakan dengan alat penggaruk. Tanah diistirahatkan selama kurang lebih 1 minggu,
agar pupuk ternetralisasi oleh tanah supaya saat ditanami tanaman tidak layu atau
mati, setelah itu tanah siap ditanami.
4. Penanaman
Penanaman kunyit yang paling cocok adalah pada saat awal musim hujan, sama
seperti tanaman rimpang-rimpangan lainnya. Terutama di daerah-daerah yang
memiliki kelembapan tinggi dan air tanah cukup memadai. Hal ini dimungkinkan
karena tanaman muda akan membutuhkan air cukup banyak untuk pertumbuhannya.
Cara penanaman kunyit :
a. Bibit kunyit yang telah disiapkan kemudian ditanam ke dalam lubang berukuran
5-10 cm dengan arah mata tunas menghadap ke atas. Kemudian tanah dipadatkan,
setiap lubang tanam cukup ditanami dengan satu rimpang. Tanaman kunyit
ditanam dengan dua pola, yaitu penanaman di awal musim hujan dengan
pemanenan di awal musim kemarau (7-8 bulan) atau penanaman di awal musim
hujan dan pemanenan dilakukan dengan dua kali musim kemarau (12-18 bulan).
Kedua pola tersebut dilakukan pada masa tanam yang sama, yaitu pada awal
musim penghujan. Perbedaannya hanya terletak pada masa panennya.
commit hingga
b. Setelah penanaman, tanah disiram to user cukup basah agar tanaman cepat
tumbuh.
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
sebelum bibit ditanam. Pemberian pupuk kandang atau pupuk organik pada awal
penanaman sangat diperlukan khususnya pada jenis tanaman obat karena akan
membantu memperbaiki tekstur tanah dan menyediakan unsur hara terutama unsur
Nitrogen, Phosfor dan Kalium serta berbagai jenis mineral lainnya yang diperlukan
oleh tanaman untuk tumbuh dan berkembang.
Dalam kegiatan pemupukan tanaman obat di PT. Indmira hanya menggunakan
jenis pupuk organik saja dan tidak dianjurkan untuk menambahkan pupuk anorganik.
Cara pemupukan tanaman kunyit dengan teknik penyemprotan atau sprayer.
Penyemprotan bibit seminggu sekali menggunakan pupuk SNN dengan takaran 2
cc/l. Untuk tanaman kunyit yang sudah dewasa dapat dilakukan pemupukan
menggunakan SNN 2 cc/l dengan cara disemprotkan 1 minggu sekali dan SAN
tanaman 2 gram/10 liter air dengan cara dikocorkan interval 2 minggu sekali. Cara
pemupukan dengan cara dikocorkan pada tanaman, untuk takaran tanaman kecil atau
sedang 1 gelas perbibit sedangkan tanaman besar 1 ½ gelas perbibit dari pengenceran
SAN tanaman 2 gram/10 liter air.
Pemupukan tanaman kunyit di lahan dalam skala 1000 m2 menggunakan
pupuk sebagai berikut :
Jenis Susulan 1 Susulan 2 Susulan 3
No Dasar Total
Pupuk (3 bulan) (6 bulan) (9 bulan)
NPK
1 15 kg 15 kg 15 kg 15 kg 60 kg
Ponska
2 SAN 0,5 kg 0,5 kg - - 1kg
3 SNN Semprot 2 cc/l interval 10 liter
Selain pengairan, penyiangan, penyulaman dan pembumbunan perlu dilakukan
pemupukan dengan pupuk NPK Ponska yang dilakukan saat sebelum penanaman dan
saat tanaman berumur 3, 6 dan 9 bulan dengan dosis 15 kg per 1000 m2. Pemupukan
tahap berikutnya adalah dengan pemberian pupuk SAN (Sari Alam Nusantara) pada
saat sebelum tanam dan saat susulan pertama atau saat tanaman berumur 3 bulan
dengan dosis 0,5 kg per 1000 m2.
Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman diberikan zat pengatur tumbuh
(ZPT) yaitu POC (Pupuk Organik Cair). POC selain mengandung unsur hara makro
dan mikro juga mengandung ZPT sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan
tanaman. POC yang digunakan adalah SNN (Super Natural Nutrition). SNN
merupakan pupuk organik cair hasil ekstraksi bahan organik yang berasal dari limbah
commit to user
alam, limbah tanaman, dan limbah ternak. SNN dapat digunakan pada tanaman
perpustakaan.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id
semusim, tahunan, perkebunan, tanaman hias, tambak, dan kolam ikan. SNN
mengandung unsur hara makro dan mikro, zat pengatur tumbuh, dan asam-asam
organik. SNN berbentuk cairan berwarna cokelat muda. SNN mampu memperbaiki
kesuburan tanah sehingga pemupukan menjadi lebih efektif dan lebih ekonomis, serta
aman bagi lingkungan. SNN 1 liter memiliki fungsi yang setara dengan 1 ton pupuk
kandang. SNN mengandung zat pengatur tumbuh (ZPT) indol acetic acid (IAA) yang
dapat memacu tanaman tumbuh lebih baik dan berkualitas sehingga meningkatkan
hasil. SNN bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman dan
mempercepat pertumbuhan tanaman. Dengan aroma yang khas, SNN mampu
mengurangi serangan hama.
Sari Alam Nusantara (SAN) merupakan pupuk alami yang dibuat dengan
tujuan perbaikan ekosistem pertanian, sekaligus memperbaiki produktivitas tanaman.
Kandungan dari Sari Alam Nusantara (SAN) mengandung ± 60-90 unsur makro,
unsur mikro, zat pengatur tumbuh dan asam–asam organik yang dibutuhkan oleh
tanaman. Pupuk Sari Alam Nusantara berbentuk padat granule berwarna hitam gelap.
Produk dikemas dalam botol 500 gr, 1 dus isi 15 botol / 7,5 kg. SAN bermanfaat
untuk memenuhi kebutuhan unsur tanaman, meningkatkan kualitas dan kuantintas
produksi tanaman, memperbaiki dan menjaga kelestarian lingkungan hidup lahan
pertanian, memperbaiki fungsi tanah baik secara fisik, kimia maupun biologi dengan
pemberian secara teratur. SAN dalam dosis 10 kg dapat digunakan untuk lahan
seluas 1 hektar dengan ditebar pada saat pengolahan lahan atau pemupukan dasar dan
pemupukan susulan 1. Pupuk SNN dan SAN adalah pupuk buatan sendiri dari PT.
Indmira.
Pelaksanaan pemupukan sudah cukup tepat. Pada saat pengaplikasian pupuk,
pekerja menggunakan sarung tangan sehingga lebih aman bagi kesehatan pekerja.
Akan tetapi, pupuk yang akan digunakan dicampur terlebih dahulu. Kekurangan
pupuk yang dicampur adalah apabila pencampuran tidak merata maka tanaman tidak
mendapatkan nutrisi sesuai dengan kebutuhan tanaman. Namun cara ini lebih mudah
dan cepat untuk diaplikasikan di lapangan.
7. Hama dan Penyakit
a. Hama
- Ulat penggerek akar (Dichcrosis puntifera)
Gejala : pada pangkal akarcommit to user
dimana tunas daun menjadi layu dan lama
kelamaan tunas menjadi kering lalu membusuk.
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id
kelihatan mati).
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id
tradisional baik menjaga kesehatan maupun kecantikan seperti diabetes miletus, tifus,
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id
usus buntu, disentri, keputihan, dan haid tidak lancar. Cara pemakaian juga berbeda-
beda tergantung dari penyakitnya. Salah satu ramuan kunyit yaitu untuk mengobati haid
tidak lancar dengan menggunakan bahan 2 rimpang kunyit, 1/2 sendok teh ketumbar, 1/2
sendok teh biji pala, 1/2 genggam daun srigading. Cara membuatnya semua bahan
tersebut ditumbuk halus kemudian direbus dengan 1 liter air hingga mendidih kemudian
disaring. Cara menggunakan : diminum 1 gelas sehari.
D. Pemasaran
Perdagangan tanaman obat dan rempah belakangan ini telah mengalami
peningkatan yang cukup besar. Hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya industri
pembuatan obat-obatan tradisional dan pabrik-pabrik farmasi yang menuntut tersedianya
kebutuhan bahan baku obat bagi produknya. Hal tersebut menjadi salah satu alasan yang
mendasari PT. Indmira untuk melakukan usaha yaitu dengan memperluas pemasaran
produksinya.
Proses pemasaran di PT Indmira ditentukan oleh beberapa sumber yang terkait,
sumber pendapatan dan beberapa sumber lainnya yang menjadi alur proses pemasaran yang
sukses.
a. Produk
Setelah mengalami beberapa proses pasca panen dari pemetikan, penyortiran,
pencucian dan yang terakhir pengeringan, kunyit siap dijual. Produk yang dijual dalam
bentuk segar ataupun kering, bentuk polybag ukuran kecil sedang maupun besar,
rempah yang dikemas dalam bentuk simplisia kering maupun segar. Kualitas produk
segar kunyit yang layak jual mempunyai ciri-ciri seperti berikut warna coklat
kekuningan, mempunyai aroma yang khas wangi kunyit aromatis, rasa mirip rempah
pedas lembut agak pahit, dengan kadar air 12 %, kadar abu 3-7 %, dan kadar minyak
atsiri minimal 5 %.
b. Harga
Harga yang ditentukan dalam pemasaran di PT. Indmira mengikuti harga
pasaran, penentuan jual produk disesuaikan dengan kurs harga pasar yang sudah
beredar. Kunyit dijual dengan harga Rp 5.000,00 per kg, harga ini dapat ditentukan dari
fluktuativ harga pasar yang sudah beredar. Kalau ingin mencapai harga yang tinggi
harus ada uji laboratorium dan telah bersertifikat agar terjamin kualitas produknya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id
c. Promosi
Promosi yang dilakukan di PT Indmira dengan memberikan brosur, selebaran,
pamflet pada ibu- ibu rumah tangga dan masyarakat sekitar di perumahan- perumahan. PT
Indmira juga sering mengikuti pameran dengan mendisplay tanaman memberitahukan
pada khalayak cara budidaya dan khasiat yang dimiliki tanaman sirih merah. Selain itu
cara penawaran yang paling murah PT Indmira melakukan promosi melalui sosial
network, internet dan facebook.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 35
digilib.uns.ac.id
1. Biaya Total
Biaya Total = Biaya Tetap + Biaya Variabel
= Rp 586.666,65 + Rp 860.000
= Rp 1.446.666,65
= Rp 1.446.667,00
2. Biaya Lain-lain
Biaya Lain-lain = Biaya Total x 10 %
= Rp 1.446.667 x 10 %
= Rp 144.666,7
= Rp 144.667,00
3. Total Biaya Keseluruhan = Biaya Total + Biaya Lain-lain
= Rp 1.446.667 + Rp 144.667
= Rp 1.591.334,00
4. Total Penjualan
Total Penjualan = Harga x Jumlah Produksi
= Rp 5.000 x 3000 kg / 8 bulan
= Rp 15.000.000,00
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id
5. Keuntungan
Keuntungan = Penjualan – Total Biaya Keseluruhan
= Rp 15.000.000,00 – Rp 1.591.334,00
= Rp 13.408.666,00
6. ROI (Return On Investment) atau Nilai efisiensi penggunaan modal
ROI = (Keuntungan : Total Biaya Produksi) x 100%
= (Rp 13.408.666,00 : Rp 1.591.334,00) x 100 %
= 8,4260 x 100%
= 842,6 %
7. BEP (Break Event Point) atau Titik Impas Pulang Modal
Total biaya tetap
BEP (Rp) =
Biaya Variabel
1-
Total Penjualan
586.666
=
860.000
1-
15.000.000
586.666
=
1 - 0,0573
586.666
=
0,9427
= Rp 622.325,23
= Rp 622.325,00
8. R/C Ratio (Revenue / cost ratio) atau Nilai Kelayakan Usaha Tani
R/C ratio = Total Penerimaan : Total Biaya Produksi
= Rp 15.00.000,00 : Rp 1.591.334,00
= 9,42 ( R/C ratio > 1= layak)
9. B/C Ratio (Benefit /cost ratio) atau Nilai Keuntungan Usaha Tani
B/C ratio = Keuntungan : Total Biaya Produksi
= Rp 13.408.666,00 : Rp 1.591.334,00
= 8,42 ( B/C ratio > 1= untung)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari kegiatan magang yang telah dilakukan di PT. Indmira Yogyakarta dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Budidaya tanaman kunyit banyak dilakukan dengan perbanyakan menggunakan
pemecahan rimpang atau dengan cara vegetatif.
2. Pemeliharaan tanaman dengan penyiraman, penyulaman tanaman, penyiangan dan
pembumbunan.
3. Pemupukan menggunakan pupuk makro NPK Ponska, pupuk mikro berupa SAN dan SNN.
4. Jenis hama yang menyerang tanaman kunyit adalah ulat penggerek dan penyakit yang
timbul adalah busuk bakteri rimpang dan karat daun kunyit.
5. Tanaman kunyit siap dipanen pada umur 11-12 bulan yaitu pada saat gugurnya daun
kedua.
6. Pasca panen dari tanaman kunyit meliputi penyortiran basah dan pencucian, perajangan,
pengeringan, penyortiran kering, pengemasan dan penyimpanan.
7. Tanaman kunyit dapat mencegah beberapa penyakit antara lain ambeien atau wasir, diabetes
mellitus atau kencing manis, jantung koroner, radang prostat, tubercolosis, antiseptic dan
beberapa penyakit lainnya.
8. R/C ratio yang didapatkan dari hasil penjualan tanaman kunyit (Curcuma domestica, Val)
adalah sebesar 9,42.
9. B/C ratio yang didapatkan dari hasil penjualan benih tanaman kunyit (Curcuma domestica,
Val) adalah sebesar 8,42.
10. Dengan R/C ratio dan B/C ratio lebih dari 1 maka dapat dikatakan bahwa usaha budidaya
tanaman kunyit layak dan untung apabila dikembangkan.
commit to user
37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
B. Saran
Dari kegiatan magang yang telah dilakukan, penulis ingin memberi beberapa saran
yaitu :
1. Dilakukan riset teknologi perbanyakan tanaman kunyit secara lebih serius, sehingga dapat
dikembangkan banyak petani di seluruh Indonesia dan lebih menguntungkan.
2. Sebaiknya tanaman kunyit dilakukan riset yang menyeluruh untuk mengetahui
beberapa kandungan kimia yang ada.
3. Pemberian pupuk dan pengendalian hama penyakit perlu diperhatikan bukan hanya dengan
praduga saja tetapi perlu diteliti dengan menyesuaikan dengan referensi terkait budidaya
tanaman kunyit, sehingga bisa memberikan hasil yang optimum.
commit to user