Lilin kedua berkata, “Aku adalah iman.” Satu hembusan angin pun bertiup dan memadamkan
cahayanya secara total.
Ketika gilirannya tiba, dengan sedih lilin ketiga berkata, “Aku adalah kasih sayang. Aku tidak
mempunyai kemampuan untuk terus ada. Tidak ada lagi seseorang yang mempedulikan aku,
sedang orang – orang tidak menghormati nilai – nilaiku dan mereka melupakan kasih sayang orang
yang paling dekat dengan mereka.”
Tiba – tiba, ada seorang anak kecil masuk ke kamar itu dan menyaksikan apa yang terjadi dengan
ketiga lilin itu. Anak kecil itu pun mulai menangis. Saat itulah lilin keempat angkat bicara dan
berkata, “Jangan takut, hai anakku. Selama aku masih ada, kita mampu menyalakan kembali tiga
lilin itu. Aku adalah harapan.”
Dengan mata yang berseri – seri, anak kecil itu meraih lilin harapan dan mulai menyalakan ketiga
lilin lainnya.
Sinar harapan tidak boleh padam dari kehidupan kita. Dengan itu, manusia mampu menjaga iman,
kedamaian, dan kasih sayang.
Sumber : Epilisma.blogspot.com.
By : Apet Egedy